Anda di halaman 1dari 84

PSIKOLOGI PENDIDIKAN

Krisnova Nastasia, S. Psi, MM


Aspek-Aspek Dalam Psikologi
Pendidikan
2. Pendidikan Formal
• “Pendidikan yang dilaksanakan dengan sengaja
dengan tujuan dan bahan ajar yang dirumuskan
secara jelas dan diklasifikasikan secara tegas”.
• Contoh: jenjang pendidikan sekolah (TK, SD, SMP,
SMA, PT)
3. Pendidikan Non Formal
• “Pendidikan yang dilaksanakan dengan
sengaja tetapi tidak memenuhi syarat untuk
termasuk dalam jenjang pendidikan formal”.
• Contoh: kursus menjahit, memasak, bahasa,
musik, dsb.
Definisi Psikologi Pendidikan
• Psikologi pendidikan merupakan salah satu cabang psikologi.

• Barlow mendefinisikan psikologi pendidikan sebagai sebuah


pengetahuan berdasarkan riset psikologis yang
menyediakan serangkaian sumber-sumber untuk membantu
dalam pelaksanaan tugas seorang guru dalam proses
belajar mengajar secara lebih efektif.

• Glover dan Ronning menyatakan bahwa psikologi


pendidikan mencakup topik-topik yang berkisar pada
perkembangan manusia, perbedaan individual, pengukuran,
belajar, moivasi, dan pandangan pendidikan humanistik baik
yang didasarkan pada data empiris maupun teori.
• Menurut Witherington psikologi pendidikan adalah
studi sistematis tentang proses-proses dan faktor-
faktor yang berhubungan dengan pendidikan manusia.

• Muhibin Syah menyatakan bahwa psikologi pendidikan


adalah sebuah disiplin psikologi yang menyelidiki
masalah psikologis yang terjadi dalam dunia
pendidikan.
• Elliot adalah bahwa psikologi pendidikan merupakan aplikasi psikologi
yang mempelajari perkembangan, belajar motivasi, pembelajaran, dan
isu-isu lain yang berkaitan yang timbul dalam setting pendidikan.

Arthur S. Qeber menganggap bahwa psikologi sebagai subdisiplin


psikologi terapan. Dalam pandangan psikologi pendidikan adalah
subdisiplin psikologi yang berkaitan dengan masalah kependidikan
yang berguna dalam hal-hal :
1. Penerapan prinsip-prinsip belajar
2. Perkembangan dan pembaharuan kurikulum
3. Ujian dan evaluasi bakat dan kemampuan
4. Sosialisasi proses-proses dan interaksi proses tersebut dengan
pendayagunaan ranah kognitif,
5. Penyelenggaraan pendidikan keguruan.
Mengapa perlu mempelajari psikologi
pendidikan?
• Usia pendidikan pada manusia mungkin sama tuanya dengan usia
keberadaan manusia itu sendiri.
artinya : usaha pendidikan telah dimulai sejak manusia pertama kali ada
kendati masih dalam bentuk sederhana

• Seperti dikeahui bahwa manusia yang mengalami proses pendidikan


dan belajar itu memiliki aspek psikologis yang sangat berperan dalam
menentukan keberhasilan proses pendidikan yang dilaluinya.
Karena itu pengetahuan tentang aspek psikologis yang terdapat dalam diri
si pembelajaran merupakan hal yag penting dimiliki oleh setiap
pendidik dan calon pendidik. Pengetahuan yang meliputi : aspek-
aspek perkembangan, belajar, motivasi, pembelajaran, dan isu-isu lain
yng berkaitan yang timbul dalam setting pendidikan ini hanya dapat
diperoleh melalui psikologi terutama psikologi pendidikan.
Pendekatan dan Metode Penelitian
dalam Psikologi Pendidikan
• Seperti halnya penelitian-penelitian dalam bidang ilmu
sosial lainnya, pendekatan penelitian yang biasa
digunakan dalam psikologi pendidikan ada 2 yaitu:
1. Penelitian kuantitatif : penelitian yang bekerja dengan
angka, yang dattanya berujud bilangan (skor atau nilai,
peringkat, atau frekuensi) yang dianalisis dengan
menggunakan statistik untuk menjawab pertanyaan
atau hipotesis penelitian yang sifatnya spesifik dan
untuk melakukan prediksi bahwa suatu variabel tertentu
mempegaruhi variabel yang lain.
2. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan
latar alamiah dengan maksud menafsirkan fenomena yang
terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai
metode. Dengan kata lain penelitian yang bermakksud
untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami
subjek penelitian misalnya : perilaku, persepsi, motivasi,
tindakan secara holistik dengan cara deskripsi dalam
bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu konteks khusus
yang alamiah dengan memanfaatkan bebagai metode
ilmiah.
Metode Penelitian dalam Psikologi
Secara garis besar metode penelitian yang biasa digunakan dalam
psikologi khususnya psikologi pendidikan adalah :
1. Metode Longitudinal
= metode penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan data
tentang subjek yang ama secara berulang-ulang dalam rentang
waktu yang panjang.
cth : perkembangan kemampuan belajar manusia . Knp?
beecause HASIL pengamatan ini nantinya dicatat hari demi hari,
bulan demi bulan, dan tahun demi tahun.
HAL tsb dikumpulkan dan diolah kemudian ditarik kesimpulan.
Karenanya penelitian yang menggunakan metode ini
membutuhkan waktu yang lama, kesabaran, sertta ketekunan.
2. Metode cross-sectional
= penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan data
pada satu waktu dan satu kali , tidak ada follow up
untuk mencari hubugan antara variabel independen
(faktor resiko) dengan variabel dependen (efek).
Dengan demikian metode ini merupakan kebalikan dari
metode longitudinal karena tidak membutuhkan waktu
yang terlalu lama. Dalam waktu yang relatif singkat
dapat mengumpulkan data yang banyak.
Secara rinci, dilihat dari pedekatan penelitian yang digunakan, metode
penelitian yang biasa digunakan yaitu:
1. Penelitiaan historis
bertujuan mempelajari, memahami dan menjelaskan peristiwa-peristiwa
masa lalu (sebab2, efek2)
2. Penelitian deskriptif
bertujuan menguji dan melaporkan segala sesuatu secara apa adanya
dalam upaya memahami dan menjelaskan (mengumpulkan data untuk
mnguji hipotesis atau menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan
kondisi beberapa isu atau masalah.
3. Penelitian korelasional
bertujuan untuk menentukan ada tidaknya hubungan antara dua variabel
atau lebih
4. Penelitian komparatif
bertujuan mencari hubungan langsung di antara variabel-variabel
yang dibandingkan satu sama lain. (membandingkan kelompok yang
berbeda)
5. Penelitian eksperimental
bertujuan mengetahui efek sesuatu perlakuan yang dikenakan oleh
peneliti terhadap keadaan yang dikenainya (mengenakan treatment
dan akibat dari treatment)
Teknik teknik dalam Pengumpulan
Data
1. Angket (kuesioner)
= teknik pengumpulan data melalui pemberian daftar
pertanyaan yang disusun secara sistematis sesuai dengan
tujuan penelitian.
ada 2 jenis angket yaitu:
a. Angket langsung = diberikan langsung kepada orang
yang ingin dimintai pendapat, keyakinannya, dan diminta
menceritakan tentang keadaan dirinya sendiri.
b.Angket tidak langsung = dikirim keppada seseorang
untuk diminta menceritakn tentang keadaan orang lain.
Selain itu menurut jenis penyusunan itemnya angket
terbagi 2 yaitu :
a. Angket tipe isian = angket yang berisikan item- item
yang diajukan dalam bentuk pertanyaan atau
permintaan komentar terhadap suatu kejadian atau
keadaan. Jenis terbagi atas : 1. angket bentuk
terbuka = responden secara bebass memberikan
jawaban. 2. angket tertutup = hanya memberikan
ruang yang sangat terbatas bagi responden dalam
memberikan jawaban.
b. Angket tipe pilihan = angket yang hanya meminta responden untuk memilih
salah satu jawaban atau lebih dari alternatif-alternatif jawaban yang
disediakan.

2. Wawancara (interview)
= metode pengumpulan data dengan jalan tanya jawab antara dua pihak
(pencri informasi dan ppemberi informasi).
Ada 2 jenis interview :
a. Interview terstruktur (interview terpimpin, guided interviu, controlled
interviu) = dimana interviewer mengajukan pertanyaan yang sudah
tersusun sedemikian rupa.
b. Interview tidak terstruktur = dimana interviewer diberi kebebasan
sepenuhnya tentang apa yang akan ditanyakan.
3. Observasi
= metode pengumpulan data melalui pengamatan dan
pencatatan secara sistemaik sesuai dgn fenomena yg
diteliti.
Ada 3 teknik observasi yaitu :
a. Observasi Partisipan = observer turut ambil bagian
dalam kehidupan orang atau kelompok org yg
diobservasi.
b. Observsi sistematik = observasi terstrukur dan rinci.
c. Observasi eksperimental = selain melakukan
observasi, observer jg berupaya mengendalikan jalannya
siuasi agar sesuai dg tujuan penelitan.
Agar hasil observasi dapat terekam dg baik ada beberapa macam
alat yg dpt digunakan :
1. Anecdotal records : catatan2 dibuat mengenai typical behaviour
2. Catatan berkala : catatan yg dbuat saat tertentu dlm jangka wkt
tertentu pula
3. Check list : peneliti tinggal memberi tanda check list ttg ada atau
tdknya aspek perilaku yg tercantum dlm daftar.
4. Rating scale : pencatatan berdsrkn tingkatan2.
5. Mechanical devices : merekam perilaku observee dg menggunakan
fotografi.
PERKEMBANGAN
A. Definisi Perkembangan
Perkembangan adalah perubahan yang bersifat kualitatif baik pada
aspek fisik maupun psikis sebagai pengaruh dari proses
pertumbuhan dan belajar.
Sedangkan pertumbuhan adalah perubahan yang bersifat kuantitatif pada
aspek fisik yang dipengaruhi oleh proses kematangan fungsi-fungsi
fisik dan juga lingkungan.
Menurut Hurlock meski perkembangan dan pertumbuhan dapat
dibedakan keduanya tidak berdiri sendiri tetapi berkaitan satu sama
lain.
B. Faktor2 yang mempengaruhi perkembangan Antara lain :
1. Hereditas = pewarisan atau pemindahan biologis
karakteristik individu dari pihak orang tanya.
faktor hereditas = faktor bawaan = endogen = genetik.
Proses genetik individu berawal dari pertemuan 23
kromosom pihak ayah dan 23 kromosom pihak ibu.
Masing2 kromosom berisi gen2 yang membawa
karakteristik individu. faktor2 hereditas ini meliputi sifat
kejasmanian, tempramen, juga bakat, kematangan.
2. Lingkungan = berasal dari luar diri individu. meliputi
belajar.
faktor lingkungan = faktor eksogen. Faktor lingkungan
mencakup 3 :
a. Ling. Fisiologis = segala kondisi dan materil yang
ada ddlm dan luar tubuh.
b. Ling. Psikologis = segala stimulasi yang diterima
individu sejak masa dalam kandungan sampai
meninggal dunia
c. Ling. Sosio-kultural = sgl stimulasi interaksi dan kondisi eksternal
dalam hubungannya dg perlakuan.

• Adapun faktor2 lain yang mempengaruhi perkembangan adalah :


1. Aliran nativisme = faktor dibawa sejak lahir
Tokoh : Schopenhauer
2. Aliran empirisme = tergantung pada faktor lingkungan dan faktor
bawaan tidak berperan.
Tokoh : John Locke
3. Aliran konvergensi = faktor gen+faktor lingkungan
Tokoh : William Stern
C. Ciri-ciri perkembangan
Dalam fasenya kehidupan manusia terbagi dalam 3 masa yaitu :
1. Masa Pre natal =masa kehidupan janin dalam kandungan
yang sangat dipengaruhi oleh kondisi ibunya, baik fisik
maupun psikis.
2. Masa Perinatal =masa pd saat bayi dilahirkan, apakah dia
lahir scr normal, prosesnya sgt lama atau membutuhkan
alat bantu utk melahirkannya (SC)
3. Masa Post natal = masa sejak bayi lahir hingga masa lanjut
usia.
Sigmund Freud membagi Post natal mjd 4 fase:
a. Fase Oral :dmn sumber
kesenangan/kenikmatan diperoleh dari mulut.
Spt : menetek, menghisap,
menggigit,mengoceh,mengunyah.
b. Fase Anal :dmn smbr kesenangan/kenikmatan
dr kgtn yg berkaitan dg pembuangan air
bsr,fase ini brlgsg pd thn kdua
c. Fase Phalik : fase yg ditandai dg perkembangan perasaan seksual
dan agresivitas yg dtimbulkan oleh mulai berfgs organ2 genital
d. Fase Genital : dmn impuls2 pragenital pd fase sblmnya dgantikan dg
impuls genital yg terletak pd organ2 kelamin, fase ini dicapai pd usia
remaja.

Mnrt Hurlock ada 9 fase pd masa post natal:


1. Masa orok (kelahiran-2 mgg) 6. Masa Remaja (14-18th)
2. Masa bayi (2 mgg- 2 th) 7. Masa Dewasa (18-40th)
3. Masa Awal kanak2 (2-6th) 8. Usia pertengahan (40-60)
4. Masa akhir anak2 (6-12th) 9. Usia Lanjut (60 tth kats)
5. Masa Puber (12-14th)
BELAJAR
A. Definisi belajar
1. Belajar adalah sebuah proses yg memugkinkan sesorg
memperoleh dan membtk kompetensi, keterampilan dan
sikap yg baru
2. Proses belajar melibatkan proses2 mental interrnal yg tjd
bdsrkn latihan, pengalaman, dan interaksi sosial
3. Hasil belajar ditnjukan oleh tjdnya perubahan perilaku (baik
aktual maupun potensial)
4. Perubahan yg dhslkn dr belajar bersifat relatif permanen.
B. Ciri2 Perubahan sebagai Hasil Belajar
1. Terjadi scr sadar : individu yg mengalami
perubahan itu menyadari akn perubahan yg tjd pd
dirinya buan dkarenakan karena dihipnotis.
2. Bersifat fungsional : perubahan tsb memberikan
manfaat yg luas stdknya bermanfaat bagi siswa
yg akan menempuh ujian.
3. Bsft aktif dan positif , aktif artinya tdk tjd dg sendirinya tetapi
memerlukan usaha dan keaktifan dr individu sendiri utk
mencapai perubahan. Mksd dr positif baik, bermanfaat dan
sesuai dg harapan.
4. Bkn bsft sementara : peruahan yg tjd sbg hsl bljr itu bkn bsft
sementara akn tetapi bsft relatif permanen krn belajar butuh
proses.
5. Bertujuan dan terarah : perbhn tsb ttdk tjd tanpa unsur
kesengajaan dr individu yg bersangkutan utk mengubah
perilakunya.
6. Mencakup seluruh aspek perilaku : perubahan y timbul krn
proses bljr itu pd umumnya mencakup seluruh aspek perilaku
(kognitif, afektif, psikomotorik).
C. Bentuk-bentuk Belajar
Btk belajar yg umum dijumpai dlm proses pembelajaran :
1. Bljr abstrak : menggunakan cr berfikir abstrak. 7-an : memperoleh
pemahaman & pemecaha mslh yg tdk nyata dlm hal ini diperlukan
peranan akal, penguasaan prinsip, konsep, generalisasi. Cth: bljr
matematika, kimia, astronomi, agama.
2. Bljr keterampilan : bljr dg mggunakan gerakan motorik yg bhubugan
dg ura2 syaraf. 7-an: memperoleh & menguasai keterampilan
jasmaniah tertentu. Cth: olahraga, musik, menari, memperbaiki
elektronik, dsb.
3. Bljr sosial : teknik dlm pemecahan mslh. 7-an: utk menguasai
ppemahaman dan pemecahan mslh. Cth : msl dlm keluarga,
persahabatan, kelompok, dsb.
4. Bljr pemecahan masalah : bljr menggunakan metode
ilmiah atau berfikir scr sistematis, logis, teratur, teliti. 7-
an : memperoleh kemampuan dan kecakapan kognitif utk
memecahkan msh scr rasional, lugas, dan tuntas.
5. Bljr rasional : bljr dg menggunakan kemampuan berfikir
scr logis dan sitematis sama halnya dg belajar
pemecahan terhadap masalah.
D. Tahapan dlm Belajar
1. Tahap Perhatian : memusatkan perhatian pada objek materi
melalui stimulus yg menarik perhatian mereka.
2. Tahap Penyimpanan : berkaitan dg ingatan dan memori
berdasarkan inormasi materi yg disajikan, ditangkap.
3. Tahap Reproduksi : berkaitan dg sulit atau mdhnya mucul
semua informasi yg sdh tersimpan di memori itu tergantung
kpd strategi penyimpanan.
4. Tahap Motivasi : Reward and punnishment
E. Faktor yang mempengaruhi Belajar

1. Minat , krn minat mrpkn komponen psikis yg berperan


mendorong sesorg utk mendorong sesorg mraih tujuan
yg diinginkan.
2. Motivasi, motivasi belajar seseorg utk belajar
mempengaruhi hasil belajar dan presttasi bljr.
3. Intelegensi, modal utama dlm melkukan aktivitas bljr dan
mencapai hasil bljr yg maksimal.
4. Memori, kemampuan utk merekam, menyimpan,
dan mengungkapkan kembali apa yg tlah
dipeljari.
5. Emosi, penelitian ttg otak menunjukan bhw
emosi yg positif ak sgt membantu kerja syaraf
otak utk merekatkan apa yg dipelajari kdlm
memori
INTELIGENSI
• Definisi Inteligensi
Menurut Edward L. Thorndike mengatakan bahwa
inteligensi ditunjukan dengan kemampuan individu untuk
memberikan respons yang tepat atas dasar kebenaran
atau fakta.
Anastasi menyatakan bahwa inteligensi adalah kombinasi
dari kemampuan yang dipersyaratkan untuk bertahan
hidup dan meningkatkan diri dalam budaya tertentu.
J. P. Chaplin mendefinisikan inteligensi sebagai (a)
kemampuan menghadapi dan menyesuaikan diri terhadap
situasi baru secara cepat dan efektif, (b) kemampuan
menggunakan konsep abstrak secara efektif, (c) kemampuan
memahami pertalian-pertalian dan belajar dengan cepat
sekali.

Jadi inteligensi adalah kemampuan potensial umum untuk


belajar dan bertahan hidup, yang dicirikan dengan
kemampuan untuk belajar, kemampuan untuk berpikir
abstrak, dan kemampuan memecahkan masalah.
• Kelemahan-kelemahan tes inteligensi menurut Suryabrata
adalah :
1. Tergantung kepada kebudayaan
2. Hanya cocok untuk jenis tingkah laku tertentu.
3. Hanya cocok untuk tipe kepribadian tertentu.
4. Inteligensi seseorang tidak hanya dipengaruhi oleh faktor
keturunan.
5. Inteligensi seseorang itu tidak konstan.
6. Penggolongan inteligensi seseorang itu bukanlah harga
mati
7. Mengandung kekeliruan-kekeliruan.
Menurut muhibbin Syah, kelemahan-kelemahan
inteligensi adalah :
1. Kemungkinan hasil yang diperoleh dipengaruhi oleh
situasi dan kondisi pada tes dilakukan. Spt :
kesehatan, motivasi, dan alat tes yang digunakan.
2. Perkembangan kemampuan anak yang berbeda-
beda menyebabkan sebagian anak mungkin belum
mampu untuk menyelesaikan tes yang diberikan
sehingga hasil yang dicapai kurang memuaskan.
BERPIKIR
• Adalah memproses informasi secara mental atau secara
kognitif.
• Ada 3 pandangan dasar tentang berpikir yaitu :
1. Berpikir adalah kognitif yaitu timbul secara internal dalam
pikiran tetapi diperkirakan dari perilaku.
2. Berpikir merupakan sebuah proses yang melibatkan
beberapa mannipulasi pengetahuan dalam sistem
kognitif.
3. Berpikir diarahkan dan menghasilkan perilaku yang
memecahkan masalah atau diarahkan pada solusi.
Jenis, Tipe, dan Pola Pikir
• Morgan membagi dua jenis berpikir :
1. Berpikir autistik = proses berpikir yang sangat pribadi
menggunakan simbol-simbol dengan makna yang sangat pribadi.
Cth : mimpi.
2. Berpikir langsung = berpikir untuk memecahkan masalah.
Menurut Kartini Kartono ada 6 pola pikir yaitu :
1. Berpikir konkret = berpikir dalam dimensi ruang waktu tempat
tertentu
2. Berpikir abstrak = berpikir dalam ketidakberhinggaan sebab bisa
dibesarkan atau disempurnakan keluasaannya.
3. Berpikir klasifikatoris = berpikir mengenai klasifikasi atau
pengaturan menurut kelas-kelas tingkat tertentu.
4. Berpikir analogis = berpikir untuk mencari hubungan antar
peristiwa atas dasar kemiripannya.
5. Berpikir ilmiah = berpikir dalam hubungan yang luas, dengan
pengertiian yang lebih kompleks disertai pembuktian.
6. Berpikir pendek = lawan berpikir ilmiah yang terjadi secara cepat, lebih
dangkal, dan sering kali tidak logis.

De Bono mengemukakan dua tipe berpikir yaitu :


1. Berpikir vertikal (konvergen)= tipe berpikir tradisional dan generatif
yang bersifat logis dan matematis dengan mengumpulkan dan
menggunakan hanya informasi yang relevan.
2. Berpikir lateral (divergen) = tipe berpikir selektif dan kreatif yang
menggunakan informasi bukan hanya untuk kepentingan berpikir
tetapi juga untuk hasil dan dapat menggunakan informasi yang tidak
relevan atau boleh salah dalam beberapa tahapan untuk mencapai
pemecahan yang tepat.
Berpikir Vertikal/Konvergen
Cara berpikir konvergen adalah dimana seseorang didorong untuk
menemukan jawaban yang benar atas suatu permasalahan.

Cara berpikir konvergen secara umum memiliki karakteristik :


a. vertikal artinya bergerak secara bertahap
b. Konvergen artinya terfokus menuju pada jawaban yang benar
c. Sistematis artinya terstruktur, logis, rasional, dan empiris
d. Dependen artinya terikat
e. Teramalkan artinya pasti.
Berpikir Lateral/Divergen
• Berpikir divergen adalah berpikir secara sistematis yang
memusatkan pada bagaimana sesuatu berinteraksi dengan unsur-
unsur pokok lain dalam suatu sistem serangkaian elemen
berinteraksi untuk menghasilkan suatu keutuhan.

• Berpikir divergen secara umum memiliki karakteristik :


a. Lateral artinya memandang suatu persoalan dari beberapa sisi
b. Divergen arinya menyebar ke berbagai arah untuk menemukan
jawaban
c. Holistik-sistemik artinya bersifat menyeluruh-global
d. Intuitif-imajinatif arinya bisikan (gerakan) hati
e. Independen artinya bebas
f. Tidak teramalkan artinya tidak bisa diprediksi.
Perbedaan Berpikir Vertikal dan
Lateral
No Berpikir Vertikal Berpikir Lateral
1 Bersifat selektif Bersifat generatif
2 Bergerak bila terdapat suatu arah Bergerak agar dapat mengembangkan
untuk bergerak suatu jurusan
3 Bersifat analitis Bersifat provokatif
4 Berurutan Dapat membuat lompatan
5 Harus tepat pada setiap langkah Tidak harus tepat pada setiap langkah
6 Menggunakan kaidah negatif agar Tidak ada kaidah negatif
dapat menutup jalur jalan tertentu
7 Memusatkan perhatian dan Menerima semua kemungkinan dan
mengenyampingkan hal yang tidak pengaruh dari luar
relevan
8 Kategori klasifikasi dan label-label Tidak ada kategori dan label-label
telah terpatri
9 Mengikuti jalur yang paling tepat Menjelajahi yang paling tepat
10 Merupakan proses yang terbatas Merupan suatu serba kemungkinan
MEMORI
• Definisi:
Serangkaian proses mengkode,
menyimpan dan mengulang kembali
informasi sehingga dapat digunakan
kembali di masa datang.
Proses Memori

ENCODING STORAGE RETRIEVAL

Proses Lokasi Mengulang kembali


menyiapkan info penyimpanan Menampilkan kembali
untuk disimpan
Struktur Memori

• Sensory Stroge = komponen pertama sistem


memori yang bertemu langsung dengan
informasi yang masuk. Sensory
Storage=sensory memory menerima semua
informasi dari pancaindra dan menyimpan
informasi tersebut dalam waktu yang singkat,
• Short Term Memory disebut juga dengan memori
kerja=informasi yang disensasi oleh pancaindra dan
mendapatkan perhatian kemudian akan dtransfer
kedalam sistem memori.

• Dua ciri penting yang memiliki memori kerja yaitu:


1. Menyaring informasi yang masuk
2. Kapasitas atau durasinya terbatas.
• Long Term Memory disebut juga dengan
memori permanen= bagian dari sistem
memmori yang dapat menyimpan
informasi dalam masa yang lama.
Jenis-jenis Memori
1. Episodic memory
= memori tentang pengalaman personal,
sebuah gambaran mental tentang hal-hal
yang kita lihat atau kita dengar
Cth : bila kita mengingat apa yang kita makan
semalam atau apa yang terjadi pada masa
SMA, maka kita sesungguhnya tengah
merecall informasi yang disimpan dalam
Episodic Memory jangka panjang.
2. Semantic Memory
= berisi fakta-fakta dan informasi umum tentang
apa yang kita ketahui baik itu konsep, prinsip,
atau aturan-aturan bagaimana cara
menggunakannya serta keterampilan problem
solving dan strategi belajar yang kita gunakan.
Cth : yang sebahagian kita pelajari disekolah
ataupun dikuliah disimpan dalam semantic
memory
3. Procedural Memory menunjukan pada
“knowing how” cth: kemampuan
mengendarai kendaraan bermotor atau
bersepeda adalah contoh keterampilan
yang disimpan dalam procedural memory.
EMOSI
• Emosi adalah perasaan intens yang ditujukan
kepada seseorang atau sesuatu.
• Emosi adalah reaksi terhadap seseorang atau
kejadian. Emosi merupakan keadaan jiwa yang
menampakkan diri dengan suatu perubahan yang
jelas pada tubuh. Dengan kata lain emosi setiap
orang mencerimkan keadaan jiwanya yang akan
tampak secara nyata pada perubahan jasmaninya.
• Contoh ketika marah wajah memerah, napas
sesak, otot menegang, energi tubuh memuncak.
Aspek dalam Emosi
Terdapat aspek emosi yang fundamental yang harus
dipertimbangkan, diantaranya:
Biologi emosi
• Semua emosi berasal dari sistem limbik otak yang kira-
kira berukuran sebesar sebuah kacang walnut dan
terletak di batang otak. Orang-orang cenderung merasa
bahagia ketika sistem limbik mereka secara relatif tidak
aktif. Sistem limbik orang tidaklah sama. Sistem limbik
yang lebih aktif terdapat pada orang-orang yang depresi,
khususnya ketika mereka memperoleh informasi negatif.
Intensitas
• Setiap orang memberikan respon yang
berbeda-beda terhadap rangsangan pemicu
emosi yang sama. Dalam sejumlah kasus,
kepribadian menjadi penyebab perbedaan
tersebut. Pada saat lain, perbedaan
tersebut timbul sebagai hasil dari
persyaratan-persyaratan pekerjaan.
Frekuesi dan durasi
• Suksesnya pemenuhan tuntutan emosional
seorang karyawan dari suatu pekerjaan
tidak hanya bergantung pada emosi-emosi
yang harus ditampilkan dan intensitasnya
tetapi juga pada seberapa sering dan
lamanya mereka berusaha
menampilkannya.
Rasionalitas dan emosi
• Emosi adalah penting terhadap pemikiran
rasional karena emosi memberikan
informasi penting mengenai pemahaman
terhadap dunia sekitar. Dalam suatu
organisasi, kunci pengambilan keputusan
yang baik adalah menerapkan pemikiran
dan perasaan dalam suatu keputusan.
Fungsi Emosi
• Dalam ”The Expression of the Emotions in
Man and Animals”, Charles Darwin
menyatakan bahwa emosi berkembang
seiring waktu untuk membantu manusia
memecahkan masalah. Emosi sangat
berguna karena ‘memotivasi’ orang untuk
terlibat dalam tindakan penting agar dapat
bertahan hidup. Emosi sangat berpengaruh
terhadap tingkah laku manusia dengan
manusia lain.
Klasifikasi Emosi

Salah satu cara mengklasifikasikan emosi


adalah berdasarkan apakah emosi
tersebut positif atau negatif. Emosi tidak
dapat netral, karena menjadi netral berarti
menjadi nonemosional.
Emosi Positif cth : Cinta, Bahagia,
Senang, Gembira, Terpesona,
Ceria

Emosi Negatif cth : Marah, Sedih,


Takut, Malu, Cemas
Sumber Emosi dan Suasana
Hati
Kepribadian
• Kepribadian memberi kecenderungan kepada orang
untuk mengalami suasana hati dan emosi tertentu,
contohnya beberapa orang merasa bersalah dan
merasakan kemarahan dengan lebih mudah
dbandingkan orang lain, sedangkan orang lain mungkin
merasa tenang dan rileks dalam situasi apa pun. Intinya,
beberapa orang memiliki kecenderungan untuk memiliki
emosi apa pun secara lebih intens atau memiliki
intensitas afek (perbedaan individual dalam kekuatan di
mana individu-individu mengalami emosi mereka) tinggi.
Waktu
• Orang-orang cenderung berada dalam
suasanan hati terburuk di awal minggu
dan berada daam suasana hati terbaik di
akhir minggu.
Cuaca
• Cuaca memiliki sedikit pengaruh terhadap
suasana hati. Seorang ahli menyimpulkan,
"Berlawanan dengan pandangan kultur yang
ada, data ini menunjukkan bahwa orang-
orang tidak melaporkan suasana hati yang
lebih baik pada hari yang cerah atau
sebaliknya.
Stres
• Sebuah penelitian menghasilkan pernyataan,
"Adanya peristiwa yang terus-menerus terjadi
yang menimbulkan stres tingkat rendah
menyebabkan para pekerja mengalami
tingkat ketegangan yang semakin lama
seiring berjalannya waktu semakin meningkat.”
Aktivitas sosial
• Orang-orang dengan suasana hati positif biasanya
mencari interaksi sosial dan sebaliknya, interaksi sosial
menyebabkan orang-orang mempunyai suasana hati
yang baik. Jenis aktivitas sosial juga berpengaruh.
Penelitian mengungkap bahwa aktivitas sosial yang
bersifat fisik, informal, atau Epicurean lebih
diasosiasikan secara kuat dengan peningkatan suasana
hati yang positif dibandingkan dengan kejadian-kejadian
formal atau yang bersifat duduk terus-menerus.
Tidur
• Kualitas tidur mempengaruhi suasana hati. Satu
dari alasan mengapa tidur yang lebih sedikit, atau
kualitas tidur yang buruk, menempatkan orang
dalam suasana hati yang buruk karena hal
tersebut memperburuk pengambilan keputusan
dan membuatnya sulit untuk mengontrol emosi.
Olahraga
• Penelitian secara konsisten menunjukkan bahwa
olahraga meningkatkan suasana hati positif.

Usia
• Suatu penelitian atas orang-orang yang berusia 18
hingga 94 tahun mengungkapkan bahwa emosi negatif
tampaknya semakin jarang terjadi seiring bertambahnya
usia seseorang.
Gender
• Dalam perbandingan antargender, wanita
menunjukkan ekspresi emosional yang lebih
besar dibandingkan pria. Mereka megalami emosi
secara lebih intens dan mereka menunjukkan
ekspresi emosi positif maupun negatif yang lebih
sering, kecuali kemarahan.
• Fungsi emosi:
– Emosi adalah bentuk komunikasi yang dapat
mempengaruhi orang lain.
– Emosi dapat mengorganisasi dan memotivasi
tindakan. Pada situasi yang penting, emosi
dapat bereaksi dalam menghadapi situasi
tertentu.
MOTIVASI BELAJAR
• Adalah konsep yang digunakan untuk
menjelaskan inisiasi, arah, dan intensitas
perilaku individu.
• Motivasi merupakan kekuatan yang
mendorong seseorang melakukan sesuatu
untuk mencapai tujuan.
Jenis-jenis Motivasi
• Dilihat dari sumbernya motivasi belajar ada dua
jenis adalah :
1. Motivasi intrinsik = motivasi yang timbul dari
dalam diri orang yang bersangkutan tanpa
rangsangan atau bantuan orang lain.
Cth : seorang siswa belajar dengan giat karena ingin
menguasai berbagai ilmu yang dipelajari
disekolahnya.
Motivasi intrinsik dapat berupa kepribadian, sikap,
pengalaman, pendidikan, penghargaan, cita-cita.
2. Motivasi ekstrinsik = motivasi yang timbul
karena rangsangan atau bantuan dari
orang lain.
Cth : seorang siswa mengerjakan PR karena
takut dihukum oleh guru.
Motivasi ekstrinsik disebabkan oleh
keinginan untuk menerima ganjajran atau
menghindari hukuman.
• Motivasi yang mempengaruhi cara-cara seseorang
dalam bertingkah laku, termasuk belajar, terbagi atas
empat pola :
1. Motivasi berprestasi = dorongan untuk mengatasi
tantangan, untuk maju, dan berkembang
2. Motivasi berafiliasi = dorongan untuk berhubungan
dengan orang lain secara efektif
3. Motivasi berkompetensi = dorongan untu mencapai
hasil kerja dengan kualitas tinggi
4. Motivasi berkuasa = dorongan untuk mempengaruhi
orang lain dan situasi.
Teori Motivasi
• Morgan, dkk mengemukakan 4 teori motivasi
1. Teori Drive = perilaku “didorong” ke arah tujuan
dengan kondisi drive (tergerak) dalam diri manusia
atau hewan. Menurut teori ini motivasi terdiri dari:
a.Kondisi tergerak
b.Perilaku darahkan ke tujuan yang diawali dengan
kondisi tergerak
c.Pencapaian tujuan secara cepat
d.Reduksi kondisi tergerak dan kepuasan subjektif
dan kelegaan tatkala tujuan tercapai.
2. Teori Insentif = eori ini digambarkan sebagai
teori pull (tarikan). Menurut teori ini objek tujuan
menarik perilaku ke arah mreka.
bagian terpenting teori insentif adalah individu
mengharapkan kesenangan dari pencapaian
dari apa yang disebut insentif positif dan
menghindari apa yang disebut sebagai insentif
negatif.
3. Teori Opponent process = memandang bahwa
manusia dimotivasi untuk mencari tujuan yang
memberi perasaan emosi senang dan menghindari
tujuan yang menghasilkan ketidaksenangan.

4. Teori Optimal Level = teori ini individu dimotivasi


untuk berperilaku dengan cara tertentu untuk
menjaga level optimal pembangkitan yang
menyenangkan.
• Adapun teori motivasi yang dikemukakan oleh tokoh
yang lain adalah :
1. Teori Hierarki Kebutuhan Maslow
menurut teori ini orang termotivasi terhadap suatu
perilaku karena ia memperolah pemuasaan
kebutuhannya. Ada 5 tipe dasar kebutuhan teori
Maslow yaitu : a. Kebutuhan fisiologis
b. Kebutuhan akan rasa aman
c. Kebutuhan akan cinta dan memiliki
d. Kebutuhan akan penghargaan
e. Kebutuhan aktualisasi diri
2. Teori Kognitif Bruner
= Kunci untuk membangkitkan motivasi
bagi Bruner adalah discovery learning.
Siswa dapat melihat makna pengetahuan,
keterampilan, dan sikap bila mereka
menemukan semua itu sendiri
3. Teori Kebutuhan Berprestasi (Need achievement
theory) - Mcclelland
= individu yang memilikikebutuhan untuk berprestasi
adalah :
a. mereka yang berupaya mencari tantangan,
b. tugas-tugas yang cukup sulit
c. dan ia mampu melakukannya dengan baik,
d. Mengharapkan umpan balik yang mungkin
e. Mudah merasa bosan dengan keberhasilan yang
terus menerus
4. Teori atribusi - Petri
= teori ini bersandar pada tiga asumsi dasar :
a. Orang ingin tahu penyebab perilakunya dan
perilaku orang lain terutama periilaku yang
penting bagi mereka.
b. Mereka tidak menetapkan penyebab
perilaku mereka secara random.
c. Penyebab perilaku yang ditetapkan individu
mempengaruhi perilaku berikutnya.
5. Teori operant conditionong – Skinner
orang termotivasi untuk menunjukan atau
menghindari suatu perilaku karena
konsekuensi dari perilaku tersebut.

Konsekuensi ini ada 2 yaitu : konsekuensi


positif yang disebut dengan reward dan
konsekuensi negatif yang disebut punishment.
6. Teori Social Cognitive Learning – Bandura
= orang belajar berperilaku dengan cara
mencontoh perilaku orang lain yang dianggap
berkompeten yang disebut model.

Observasi terhadap model dapat menghasilka


sebagian perubahan yang signifikan pada
perilaku seseorang.
Peranan Motivasi dalam Mencapai
Keberhasilan Belajar

1. Motivasi sebagai penggerak yang mendorong


akivitas belajar
2. Motivasi intrinsik lebih utama daripada motivasi
ekstrinsik dalam belajar
3. Motivasi berupa pujian lebih baik daripada hukuman
4. Motivasi berhubungan erat dengan kebutuhan belajar
5. Motivasi dapat memupuk optimisme dalam belajar.
6. Motivasi melahirkan prestasi dalam belajar
Evaluasi Hasil Belajar
• Tugas

Anda mungkin juga menyukai