1) Mahasiswa Program Studi Pengembangan Wilayah dan Kota, Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin.
2) Dosen Pengembangan Wilayah dan Kota, Jurusan Arsitektur, Universitas Hasanuddin
Abstrak
Bendungan adalah konstruksi yang dibangun melintang sungai yang sengaja dibuat untuk meninggikan taraf muka
air atau untuk mendapatkan tinggi terjun, sehingga air utamanya sebagai sarana irigasi, tetapi tidak menutupi
kemungkinan mempunyai fungsi lain misalkan sebagai sarana wisata dan Pembangkit Listrik Tenaga Air. Ekowisata
merupakan salah satu konsep wisata yang menitikberatkan pada aspek pelestarian dan penjagaan lingkungan
dan tidak mengeksploitasi sumber daya alam secara berlibihan. Penerapan ekowisata dalam pengembangan
Bendungan Bili-bili diharapkan dapat meningkatkan kesajahteraan masyarakat sekitar Bendungan Bili-bili dan
dapat melastirkan alam. Penentuan konsep ekowisata yang akan diterapkan diawali dengan mempertimbangkan
karakteristik dasar kawasan sekitar bendungan Bili-bili. Kemudian ditetapkan konsep pengembangan kawasan
yang diarahkan pada Konsep Ekowisata Alam Berbasis Pendidikan (Edutourism) yang diimplementasikan dalam
sebuah arahan pengembangan berupa konsep atraksi wisata dan konsep macam dan jenis fasilitas.
Abstract
Construction dam is built across a river that is intentionally designed to elevate the level of the water table or to
get high falls, so the water primarily as a means of irrigation, but does not cover the possibility of having other
functions for example as a means of tourism and hydroelectric plants. Ecotourism is one of the tourist concept
that focuses on the preservation and maintenance aspects of the environment and do not exploit the natural
resources berlibihan. Application of ecotourism in the development of Bili-Bili dam is expected to increase local
community kesajahteraan Bili-Bili dam and can melastirkan nature. Determination of the concept of ecotourism
which will be applied starting with considering the basic characteristics of the area around the dam Bili-Bili. Then
defined the concept of regional development directed at "Natural Ecotourism Concept Based Education
(Edutourism)" which is implemented in a direction of development of the concept and the concept of kinds of
tourist attractions and facilities.
(PLTA) dan sebagai sumber air baku bagi perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya alih
perusahaan daerah air minum (PDAM), selain itu fungsi lahan yang tidak merujuk pada RTRW
bendungan ini juga di kembangkan sebagai potensi Kabupaten Gowa 2012-2032 dengan pertumbuhan
wisata (RTRW Kabupaten Gowa 2012-2032). lahan yang sesuai untuk melestarikan fungsi
sangat potensial karena didalam RTRW Kabupaten 2. Apa potensi kawasan bendungan Bili-bili
namun hal ini belum berbanding lurus dengan 3. Bagaimana konsep pengembangan ekowisata di
pengembangan dan pengelolaan dalam Menurut Damanik dan Weber (2006: 37),
menigkatkan fasilitas penunjang di kawasan ekowisata merupakan salah satu bentuk
wisata, di sisi lain aktivitas wisata terus mengalami kegiatan wisata khusus. Bentuknya yang
peningkatan. khusus itu menjadikan ekowisata sering
Obyek wisata di bendungan Bili-bili sangat diposisikan sebagai lawan dari wisata massal.
beragam, antara lain berupa pemandangan alam Sebenarnya yang lebih membedakannya dari
berupa hamparan air bendungan sejauh mata wisata massal adalah karakteristik produk dan
memandang, vegatasi pohon jati yang merupakan pasar. Perbedaan ini tentu berimplikasi pada
sebagai green belt (sabuk hijau), dan pulau kecil kebutuhan perencanaan dan pengelolaan yang
tempat tujuan memancing dari beberapa daerah terpenting yang diharapkan memberikan
sekitarnya. Namun masih ada permasalahan yang keupasan, pengalaman berkesan atau gagasan
dihadapi oleh kawasan wisata bendungan Bili-bili atau pemikiran baru kepada wisatawan. Seorang
yaitu belum dikelola dengan baik, seperti atraksi pengunjung dengan pengalamannya tersebut
bukan tidak mungkin selain akan ikut d) Memberikan keuntungan finansial secara
mempromosikan juga akan tertarik secara langsung bagi keperluan konservasi melalui
langsung berbisnis atau berinvestasi kontribusi atau pengeluaran ekstra wisatawan.
mengembangkan tempat tujuan tersebut. e) Memberikan keuntungan finansial dan
Pengalaman memperlihatkan bahwa sentuhan pemberdayaan bagi masyarakat lokal dengan
bisnis oleh wisatawan asing khususnya dapat menciptakan produk wisata yang
memperbaiki manajemen dan meningkatkan mengedepankan nilai-nilai lokal.
indusrti wisata. f) Meningkatkan kepekaan terhadap situasi sosial,
lingkungan dan politik di daerah tujuan wisata.
Tempat tujuan wisata terdiri beberapa komponen,
g) Menghormati hak asasi manusia dan perjanjian
antara lain akomodasi, atraksi atau hiburan dan
kerja, dalam arti memberikan kebebasan
penunjangnya. Tempat tujuan atau komponen-
kepada wisatawan dan masyarakat lokal untuk
komponen di dalamnya hanya terdiri satu (single
menikmati atraksi wisata sebagai wujud hak
point) atau lebih (multiple point). Diperlukan
azasi, serta tunduk pada aturan main yang adil
manajemen yang rumit apabila terdiri multiple
dan disepakati bersama dalam pelakasanaan
point tujuan atau komponen, menyangkut aliran,
transaksi-transaksi wisata.
pendjadwalan, dan penyediaan faktor
penunjangnya (Iwan Nugroho, 2011:132). 4. Konsep Dasar Ekowisata
yang ecological friendly. Prinsip itu antara lain yang tidak menimbulkan kerusakan
teori dan standar pedoman yang ada sehingga pembangunan bendungan Bili-bili yaitu
Adapun konsep dasar yang dimaksud yakni pertanian jenis horticultural untuk kebutuhan
Gambar Peta Kontur Bendungan Bili-bili Gambar Peta Tangkapan Air Pada Saat Musim Hujan
dan Kemarau
Bedasarkan karakateristik kawasan dari segi
Bedasarkan karakteristik kawasan dari segi
topografi, kawasan bendungan Bili-bili dapat di
tangkapan air pada musim hujan dan musim
kembangkan sebagai kawasan pariwasata
kemarau. Pada musim kemarau sekitar
dengan konsep ekowisata yang berintegrasi
bendungan Bili-bili dapat dijadikan sebagai
dengan alam seperti wisata berkemah dan
wisata berkemah karena pada saat itu air
melihat pemandangan pada sekitar bendungan
pada bendungan Bili-bili menjadi surut.
Bili-bili.
d. Zona Penyangga
c. Batas Tangkapan Air
a. Panorama Alam
c. Daerah Perairan
d. Perekonomian
2) Wisata Darat
Gambar Persentase Waktu Berkunjung
3. Konsep Pengembangan
kepada wisatawan tentang fungsi utama konsep budidaya perikanan serta edukasi dan
Kegiatan ini merupakan proses pembelajaran mendukung untuk melakukan kegiatan ini.
Agus Sumargo 2006. Kesesuaian Pemanfaatan Sanusi, Ridha Murni 2006. Bendungan, Sungai, dan
Waduk Cacaban Dalam Pengembangan Hak: Sebuah Paduan Untuk Komunitas-
Kawasan Wisata Alam Di Kabupaten Tegal. komunitas Yang Dipengaruhi Oleh
Semarang. Universitas Diponegoro. Bendungan. WALHI, JABS, IRN dan
Cahyono Bambang 2000, Budidaya Ikan Air Tawar, Friends of The Earth International.
Yogyakarta, Kanisius.