”Sebagai Salah Satu Syarat dalam Menyelesaikan Mata Kuliah Praktik Umum/
Magang Pada Jurusan Kehutanan Fakultas KehutananUniversits Tadulako
Oleh :
JURUSAN KEHUTANAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2020
HALAMAN PENGESAHAN
i
Judul : Pelatihan Perhitungan Stok Karbon Di Atas Permukaan Tanah
(Above Ground Biomassa) Berdasarkan Tutupan Lahan Bersama
Indonesia Mapping Community Di KPH Kulawi
Nama : Serelina Tety Mandua
Jurusan : S1 Kehutanan
Fakultas : Kehutanan
Mengetahui,
Menyetujui,
Ketua Jurusan Kehutanan
Fakultas Kehutanan Universitas Tadulako
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas karunia-Nya
merupakan salah satu tugas akhir yang bertujuan agar mahasiswa dapat
mengaplikasikan ilmu yang diperoleh melalui bangku perkuliahan. Lebih dari itu,
berupa penerapan dan pelatihan skill terutama pada bidang yang digelutinya
Tadulako.
dukungan, baik berupa moril maupun materi sehingga dalam pelaksanaan praktik
dan motivasi dalam melaksanakannya. Dalam kesempatan kali ini, penulis juga
Umum/Magang.
iii
4. Bapak Moh. Guntur, S.Hut.,M.Sc., dan Bapak Heriyadi, S.Hut yang sudah
Umum/Magang serta seluruh keluarga besar Upt. KPH Kulawi yang tak
sempat disebutkan namanya satu per satu yang telah memberikan kriti,
5. Novia, Mardiana, Sarah, Puput, Fajri, Ica, Azmi, Nita, Dedi, Rafles, Iqbal,
Akbar, Taufiq, dan Abi yang merupakan rekan magang di Balai KSDA
Umum/Magang.
terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kata kesempurnaan. Oleh karena itu,
Penulis
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL.......................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN...............................................................................ii
KATA PENGANTAR........................................................................................iii
DAFTAR ISI......................................................................................................v
DAFTAR TABEL.............................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR.........................................................................................vii
DAFTAR LAMPIRAN.....................................................................................viii
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.........................................................................................1
1.2 Tujuan Praktik Umum/Magang...............................................................3
1.3 Manfaat Praktik Umum/Magang.............................................................3
II GAMBARAN UMUM/PROFIL INSTANSI
2.1 Gambaran Umum KPH Unit VII Kulawi................................................4
III KEGIATAN PELAKSANAAN PRAKTIK UMUM/MAGANG
3.1 Kegiatan UPT. KPH Kulawi Unit VII.....................................................7
3.2 Kegiatan Di Lapangan.............................................................................7
3.3 Hasil.........................................................................................................9
3.4 Pembahasan..............................................................................................10
IV KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan..............................................................................................16
4.2 Saran........................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
I. PENDAHULUAN
Hutan Merupakan sumber daya alam yang sangat penting dan bermanfaat
bagi hidup dan kehidupan baik secara langsung maupun tidak langsung. Manfaat
langsung dari keberadaan hutan seperti kayu, hasil hutan bukan kayu (HHBK),
flaura maupun fauna. Adapun manfaat yang tidak langsung dapat berupa jasa
lingkungan baik senagai pengatur tata air, fungsi estetika, maupun sebagai
penyedia oksigen dan penyerap karbon. Penyerapan karbon sendiri terjadi akibat
atmosfer dan air dari tanah melalui proses fotosintesis dapat dihasilkan oksigen
dan karbohidrat yang nantinya akan berakumulasi menjadi selulosa dan lignin
yang akan menjadi cadangan karbon pada tumbuhan (Badan Litbang Kehutanan,
2010)
hutan. Hal ini disebabkan karena hutan merupakan penyerap karbon terbesar dan
memainkan peran sangat besar dalam siklus karbon. Tak hanya itu, hutan juga
tidaklah sama. Indonesia dengan tipe hutan yang boleh dikata cukup kompleks
1
2
berdasarkan tipe hutan yang ada di negara kita guna dijadikan landasan dalam
menentukan berapa penurunan emisi yang disumbang dari setor kehutanan dengan
cara mempertahankan jumlah stok karbon yang ada dan bagaimana cara
dibutuhkan kerjasama banyak pihak terkait. Oleh sebab itu, KPH Kulawi sebagai
salah satu unit Kesatuan Pengelola Hutan (KPH) yang ada di Sulawesi Tengah
terus mengembangkan nilai SDM yang ada di KPH Kulawi agar dapat
memberikan sumbangsi dan mengikuti tren dalam pengelolaan hutan yang ada
saat ini, utamanya yang bersinggungan dengan stok karbon dan ini menjadikan
nilai tambah bagi saya selaku mahasiswa magang yang bisa mendapatkan ilmu
serupa yang tentunya akan sangat berguna untuk mengembangkan kapabilitas dan
skill saya.
Seperti yang kita ketahui bahwa KPH merupakan unit terkecil dari satuan
bersinggungan langsung dengan masyarakat. Tidak hanya itu saja, cikal bakal
dibentuknya KPH ini juga adalah adanya kemandirian dalam system pengelolaan
pengelolaan hutan. Oleh sebab itu, saya memilih KPH Kulawi sebagai tempat
saya dalam mengelola hutan dan memberdayakan masyarakat sekitar hutan serta
hutan non kayu maupun jasa lingkungan yang dapat melakukan magang, karena
3
disatu sisi bidang pemetaan merupakan minat saya dalam study di Fakultas
ilmu yang saya dapatkan pada saat berada dibangku perkuliahan, saya juga
tugas akhir.
lulus.
Adapun manfaat dari Praktikum Umum/ Magang ini yaitu agar kita sebagai
mahasiswa dapat belajar di instansi tempat kita magang untuk meningkatkan skil
4
sehingga dapat digunakan setelah kembali ke kampus dan setelah lulus dari
perguruan tinggi.
II. GAMBARAN UMUM / PROFIL DINAS
Unit Manajemen KPH Unit VIII Kulawi memiliki tugas pengelolaan hutan
di dalam dan di luar kawasan hutan wilayah KPHL Unit VIII Kulawi. KPH ini
pada 0° 51' 23,52" LU - 1° 16' 48,32" LU dan 119° 35' 25,98" BT - 119°
59' 42,42” BT. Wilayah KPHL Unit VIII (KPH Kulawi) secara
wilayah KPHL Unit VIII (KPH Kulawi) adalah + 220,170 Ha. Seiring
4
5
Provinsi Sulawesi Tengah, luas KPHL Unit VIII (KPH Kulawi) setelah
Sulawesi. Dalam wilayah KPH Unit VIII (KPH Kulawi) terdapat ijin
STAF STAF
WINGSTON IGNATUR, S.Hut.,M.AP RINA HARIS, S.Hut.,M.P
NIP. 19800514 200003 1 003 NIP. 19830909 200604 2 008
HERIYADI, S.Hut MOH. NASIR, S.Hut
NIP. 19750325 199603 1 003 NIP. 19800504 201001 1 007
YOYON OSSY NUGROHO, S.Hut SAHAR SABIR, S.Hut
NIP. 19821119 201001 1 003 NIP. 19791111 201001 1 011
WELEM ARIEF SALTER, S.Hut ABDUL MUKLIS, S.Hut
NIP. 19671023 200801 1 003 NIP. 19800727 201001 1 007
Gambar 1. Struktur Organisasi KPHL Unit VIII Kulawi
Adapun bernagai kegiatan yang dilakukan di UPT. Kulawi Uni VII adalah
sebagai berikut :
keluar
Kulawi
.2 Kegiatan Di Lapangan
2020 (via zoom) bertempat di Kantor UPT. KPH Kulawi yang secara
7
8
1. Laptop
.3 Hasil
Berikut ini merrupakan hasil dari pelatihan perhitungan stok karbon di atas
.4 Pembahasan
Berbagai cara dan upaya telah banyak dilakukan untuk mengendalikan laju
perubahan iklim dimuka bumi ini. Salah satu cara yang sekarang ini gencar
dilakukan adalah dengan mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) (CO2, CH4,
NO2, O3) dengan cara mempertahankan keutuhan dari hutan alami yang ada serta
2011). Adanya pembakaran batu bara dan minyak bumi yang berlebihan serta
tingginya angka degradasi dan deforestasi hutan sekarang ini juga turut menjadi
pemicu yang sangat besar terhadap konsentrasi gas rumah kaca (GRK) yang ada
di atmosfer. Hal ini tak lain dan tak bukan merupakan akibat dari makin
exploitasi terhadap sumberdaya alam yang ada dimuka bumi, yang seharusnya
sumberdaya alam menjadi rosot (sink) karbon malah berubah menjadi sumber
Karbon sendiri merupakan salah satu unsur alam dengan lambang “C” yang
memiliki nilai atom sebesar 12. Karbon merupakan salah satu unsur utama dari
organisme hidup merupakan karbon, itulah sebabnya karbon secara alami lebih
11
pokok, yaitu:
1. Bagian hidup (biomasa): masa dari bagian vegetasi yang masih hidup yaitu
batang, ranting dan tajuk pohon (berikut akar atau estimasinya), tumbuhan bawah
2. Bagian mati (nekromasa): masa dari bagian pohon yang telah mati baik yang
permukaan tanah, tonggak atau ranting dan daun-daun gugur (seresah) yang
belum terlapuk.
3. Tanah (bahan organik tanah): sisa makhluk hidup (tanaman, hewan dan
manusia) yang telah mengalami pelapukan baik sebagian maupun seluruhnya dan
telah menjadi bagian dari tanah. Ukuran partikel biasanya lebih kecil dari 2 mm.
Nekromasa, batang pohon mati baik yang masih tegak atau telah tumbang
dari C dan harus diukur pula agar diperoleh estimasi cadangan karbon
yang akurat.
Seresah meliputi bagian tanaman yang telah gugur berupa daun dan
dalam tanah, dan keberadaannya dalam tanah bisa cukup lama. Pada tanah
hutan biomasa akar lebih didominasi oleh akar-akar besar (diameter > 2
halus yang lebih pendek daur hidupnya. Biomasa akar dapat pula
13
batang.
Bahan Organi Tanah yang mana sisa tanaman, hewan dan manusia yang
Dalam proses pembuatan peta stok karbon ini ada beberapa tahap
1. Tahap pertama yang dilakukan dalam pembuatan peta stok karbon ini adalah
memasukkan data (Add Data) tutupan lahan tahun 2018 dan Kawasan Hutan
Kabupaten Teluk Bintuni ke dalam Arc Gis dan lakukan proyeksi system
2. Setelah itu masukkan data faktor emisi karbon (berdasarkan standar KLHK)
karbon dalam format excel dengan menggunakan Join Tabel agar lebih
15
selanjutnya.
berdasarkan fungsi hutan yang ada di dalam atribute table (Satuan Ha).
5. Tahap selanjutnya adalah menghitung total stok karbon. Total stok karbon
dapat diketahui dengan cara mengalikan faktor emisi karbon per hektar
dengan luas tutupan lahan yang ada sehingga didapatkan total stok karbon
4.1 Kesimpulan
dalam menentukan total stok karbon yang ada di atas permukaan tanah (Above
b. Pelatihan perhitungan total stok karbon yang ada di atas permukaan tanah
baru juga tentunya dapat digunakan sebagai acuan dalam menyusun tugas
akhir.
.2 Saran
berjalan sesuai yang diharapkan mengingat sistuasi waba Covid-19 yang terus
meningkat
16
DAFTAR PUSTAKA
Hairiah, K., Ekadinata, A., Sari, R. R., & Rahayu, S. (2011). Pengukuran
cadangan karbon dari tingkat lahan ke bentang lahan edisi ke 2. Bogor:
Agroforestry Centre.
Hardjana, A. K. (2010). Potensi biomassa dan karbon pada hutan tanaman Acacia
mangium di HTI PT. Surya Hutani Jaya, Kalimantan Timur. Jurnal
Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan, 7(4), 237-249.
Manuri, S., Putra, C. A. S., & Saputra, A. D. (2011). Tehnik pendugaan cadangan
karbon hutan. Merang REDD Pilot Project, German International
Cooperation–GIZ. Palembang.
Tim Perubahan Iklim (LITBANG Kehutanan), 2010.Cadangan Karbon Pada
Berbagai Tipe Hutan dan Jenis Tanaman di Indonesia. Bogor : Pusat
Penelitian dan Pengembangan PerubahanIklim dan Kebijakan
LAMPIRAN
Dokumentasi Pelaskanaan Magang