Anda di halaman 1dari 28

PEMETAAN SEBARAN STOK KARBON DI ATAS

PERMUKAAN TANAH (ABOVE GROUND BIOMASSA)


BERDASARKAN TUTUPAN LAHAN BERSAMA INDONESIA
MAPPING COMMUNITY DI KPH KULAWI

Laporan Praktik Umum / Magang

”Sebagai Salah Satu Syarat dalam Menyelesaikan Mata Kuliah Praktik Umum/
Magang Pada Jurusan Kehutanan Fakultas KehutananUniversits Tadulako

Oleh :

SERELINA TETY MANDUA


L 131 17 050

JURUSAN KEHUTANAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2020
HALAMAN PENGESAHAN
i
Judul : Pelatihan Perhitungan Stok Karbon Di Atas Permukaan Tanah
(Above Ground Biomassa) Berdasarkan Tutupan Lahan Bersama
Indonesia Mapping Community Di KPH Kulawi
Nama : Serelina Tety Mandua

Stambuk : L 131 17 050

Jurusan : S1 Kehutanan

Fakultas : Kehutanan

Universitas : Tadulako                              

                                                         

                                                                              Palu, 29 Oktober 2020

Mengetahui,

Koordinator Dosen Pembimbing


Praktik Umum/Magang Praktik Umum/Magang

Ir. Arman Maiwa, S.Hut., MP Misrah, S.Hut,. M.Sc


NIP. 19881021 201903 1 009 NIP. 19871115 201903 2 014

Menyetujui,
Ketua Jurusan Kehutanan
Fakultas Kehutanan Universitas Tadulako

Dr. H. Naharuddin, S.Pd., M.Si.


NIP. 19721230 200112 2 002

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas karunia-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan praktik umum/magang dengan

judul “Pelatihan Perhitungan Stok Karbon Di Atas Permukaan Tanah

(Above Ground Biomassa) Berdasarkan Tutupan Lahan Bersama Indonesia

Mapping Community Di Kph Kulawi” dengan baik. Praktik umum/magang ini

merupakan salah satu tugas akhir yang bertujuan agar mahasiswa dapat

mengaplikasikan ilmu yang diperoleh melalui bangku perkuliahan. Lebih dari itu,

praktik umum/magang ini dapat memberikan kontribusi positif kepada mahasiswa

berupa penerapan dan pelatihan skill terutama pada bidang yang digelutinya

selama masa studi di Jurusan Kehutanan Fakultas Kehutanan Universitas

Tadulako.

Ucapan terima kasih kepada seluruh keluarga yang telah memberikan

dukungan, baik berupa moril maupun materi sehingga dalam pelaksanaan praktik

umum/magang hingga pada penyususnan laporan penulis tetap memiliki semangat

dan motivasi dalam melaksanakannya. Dalam kesempatan kali ini, penulis juga

ingin menyampaikan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Naharuddin, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Jurusan Kehutanan

Fakultas Kehutanan Universitas Tadulako.

2. Bapak Ir. Arman Maiwa, S.Hut., MP., selaku Koordinator Praktik

Umum/Magang.

3. Ibu Misrah, S.Hut,.M.Sc., selaku Dosen Pembimbing yang telah bersedia

meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, petunjuk, arahan dan

saran pada penulis.

iii
4. Bapak Moh. Guntur, S.Hut.,M.Sc., dan Bapak Heriyadi, S.Hut yang sudah

memberikan arahan dan bimbingan selama pelaksanaan Praktik

Umum/Magang serta seluruh keluarga besar Upt. KPH Kulawi yang tak

sempat disebutkan namanya satu per satu yang telah memberikan kriti,

saran, maupun ilmu yang sangan bermanfaat selama penulis melaksankan

magang di UPT. KPH Kulawi.

5. Novia, Mardiana, Sarah, Puput, Fajri, Ica, Azmi, Nita, Dedi, Rafles, Iqbal,

Akbar, Taufiq, dan Abi yang merupakan rekan magang di Balai KSDA

Sulawesi Tengah yang telah banyak membantu dalam pelaksanaan Praktik

Umum/Magang.

6. Rekan-rekan seperjuangan khususnya angkatan 2017.

7. Semua pihak yang belum sempat disebutkan namanya satu-persatu yang

telah banyak memberikan bantuan dalam penyelesaian laporan ini.

Penulis menyadari bahwa laporan Praktik Umum/Magang ini, masih

terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kata kesempurnaan. Oleh karena itu,

penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi

agarkiranya dapat memberikan manfaat dan digunakan sebagai acuan pada

penulisan laporan-laporan berikutnya.

Palu, 29 Oktober 2020

Penulis

iv
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL.......................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN...............................................................................ii
KATA PENGANTAR........................................................................................iii
DAFTAR ISI......................................................................................................v
DAFTAR TABEL.............................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR.........................................................................................vii
DAFTAR LAMPIRAN.....................................................................................viii
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.........................................................................................1
1.2 Tujuan Praktik Umum/Magang...............................................................3
1.3 Manfaat Praktik Umum/Magang.............................................................3
II GAMBARAN UMUM/PROFIL INSTANSI
2.1 Gambaran Umum KPH Unit VII Kulawi................................................4
III KEGIATAN PELAKSANAAN PRAKTIK UMUM/MAGANG
3.1 Kegiatan UPT. KPH Kulawi Unit VII.....................................................7
3.2 Kegiatan Di Lapangan.............................................................................7
3.3 Hasil.........................................................................................................9
3.4 Pembahasan..............................................................................................10
IV KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan..............................................................................................16
4.2 Saran........................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

v
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Luas Wilayah KPHL Unit VIII (KPH Kulawi 3

Tabel 2 Kelas Tutupan Lahan 4

vi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Struktur Organisasi KPHL Unit VIII Kulawi 11

Gambar 2 Perhitungan Total Stok Karbon

Gambar 3 Peta Total Stok Karbon

vii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Dokumentasi Pada Saat Pelaksanaan Magang

viii
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hutan Merupakan sumber daya alam yang sangat penting dan bermanfaat

bagi hidup dan kehidupan baik secara langsung maupun tidak langsung. Manfaat

langsung dari keberadaan hutan seperti kayu, hasil hutan bukan kayu (HHBK),

flaura maupun fauna. Adapun manfaat yang tidak langsung dapat berupa jasa

lingkungan baik senagai pengatur tata air, fungsi estetika, maupun sebagai

penyedia oksigen dan penyerap karbon. Penyerapan karbon sendiri terjadi akibat

adanya proses kimiawi pada proses fotosintesis tumbuhan yang mana

membutuhkan CO2 dalam pelaksanaannya, sehingga dengan adanya CO2 dari

atmosfer dan air dari tanah melalui proses fotosintesis dapat dihasilkan oksigen

dan karbohidrat yang nantinya akan berakumulasi menjadi selulosa dan lignin

yang akan menjadi cadangan karbon pada tumbuhan (Badan Litbang Kehutanan,

2010)

Kerusakan Hutan, perubahan iklim, dan pemanasan global berdampak

sangat besar dalam mempengaruhi berkurangnya manfaat tidak langsung dari

hutan. Hal ini disebabkan karena hutan merupakan penyerap karbon terbesar dan

memainkan peran sangat besar dalam siklus karbon. Tak hanya itu, hutan juga

dapat menyimpan karbon sekurang kurangnya 10 kali lebih besar jika

dibandingkan dengan tipe vegetasi lainnya seperti padang rumput, tanaman

semusim dan juga tundra (Holdgate, 1995 dalam Adiriono, 2009).

Kemampuan hutan dalam melakukan penyerapan dan penyimpanan karbon

tidaklah sama. Indonesia dengan tipe hutan yang boleh dikata cukup kompleks

1
2

mengharuskan kita mengetahui berapa jumlah stok karbon masing-masing

berdasarkan tipe hutan yang ada di negara kita guna dijadikan landasan dalam

menentukan berapa penurunan emisi yang disumbang dari setor kehutanan dengan

cara mempertahankan jumlah stok karbon yang ada dan bagaimana cara

meningkatkan penyerapan melalui penanaman. Untuk dapat mencapai hal itu,

dibutuhkan kerjasama banyak pihak terkait. Oleh sebab itu, KPH Kulawi sebagai

salah satu unit Kesatuan Pengelola Hutan (KPH) yang ada di Sulawesi Tengah

terus mengembangkan nilai SDM yang ada di KPH Kulawi agar dapat

memberikan sumbangsi dan mengikuti tren dalam pengelolaan hutan yang ada

saat ini, utamanya yang bersinggungan dengan stok karbon dan ini menjadikan

nilai tambah bagi saya selaku mahasiswa magang yang bisa mendapatkan ilmu

serupa yang tentunya akan sangat berguna untuk mengembangkan kapabilitas dan

skill saya.

1.1.1 Alasan Pemilihan Tempat praktik Umum / Magang

Seperti yang kita ketahui bahwa KPH merupakan unit terkecil dari satuan

yang mengelola kawasan hutan, yang mana dalam kesehariannya banyak

bersinggungan langsung dengan masyarakat. Tidak hanya itu saja, cikal bakal

dibentuknya KPH ini juga adalah adanya kemandirian dalam system pengelolaan

hutan itu sendiri sehingga banyak menciptakan inovasi-inovasi dalam melakukan

pengelolaan hutan. Oleh sebab itu, saya memilih KPH Kulawi sebagai tempat

saya dalam mengelola hutan dan memberdayakan masyarakat sekitar hutan serta

mempelajari bagaimana menciptakan dan mengembangkan produk-produk hasil

hutan non kayu maupun jasa lingkungan yang dapat melakukan magang, karena
3

disitu saya akan banyak belajar mengenai berbagai inovasi-inovasi kreatif

memandirikan perekonomian masyarakat sekitar hutan.

1.1.2 Alasan Memilih Bidang Yang Dipelajari

Saya memilih mempelajari bidang Pemetaan di KPH Kulawi karena

disatu sisi bidang pemetaan merupakan minat saya dalam study di Fakultas

Kehutanan Universitas Tadulako sehingga sembari saya bisa menerapkan

ilmu yang saya dapatkan pada saat berada dibangku perkuliahan, saya juga

dapat mendapatkan banyak ilmu dan pengetahuan baru dari orang-orang

yang tentunya sudah sangat berpengalaman di lapangan sehingga dapat

menjadi acuan dan pertimbangan saya dalam meyusun dan menyelesaikan

tugas akhir.

1.2 Tujuan Praktikum Umum/magang

Adapun tujuan umum dari praktik umum/magang berdasarkan pedoman

pelaksanaan yaitu agar mahasiswa dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan

dan teknologi melalui kegiatan pengalaman langsung di dinas/ instansi yang

ditempati. Disamping itu, mahasiswa dapat mempelajari aspek-aspek

kewirausahaan yang terkait dengan bidang kehutanan yang ditempati, sehingga

dapat membawa pengalaman praktik umum/ magang ke dalam tugasnya setelah

lulus.

1.3 Manfaat Praktikum Umum/Magang

Adapun manfaat dari Praktikum Umum/ Magang ini yaitu agar kita sebagai

mahasiswa dapat belajar di instansi tempat kita magang untuk meningkatkan skil
4

sehingga dapat digunakan setelah kembali ke kampus dan setelah lulus dari

perguruan tinggi.
II. GAMBARAN UMUM / PROFIL DINAS

.1 Gambaran Umum KPH Unit VIII Kulawi

2.1.1 Kondisi Biofisik

Unit Manajemen KPH Unit VIII Kulawi memiliki tugas pengelolaan hutan

di dalam dan di luar kawasan hutan wilayah KPHL Unit VIII Kulawi. KPH ini

terbentuk berdasarkan Surat keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.

79/Menhut-11/2010 tanggal 10 Februari tahun 2010 tentang penetapan Wilayah

pengelolaan KPHL dan KPHP Provinsi Sulawesi Tengah.

2.1.2 Letak Geografis

Secara geografis wilayah KPHLUnit VIII (KPH Kulawi) terletak

pada 0° 51' 23,52" LU - 1° 16' 48,32" LU dan 119° 35' 25,98" BT - 119°

59' 42,42” BT. Wilayah KPHL Unit VIII (KPH Kulawi) secara

administrasi termasuk ke dalam Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi

Tengah. Dalam Wilayah KPHL Unit VIII (KPH Kulawi) terdapat12

Kecamatan antara lain Kecamatan Dolo, Dolo Barat, Dolo Selatan,

Kulawi, Kulawi Selatan, Marawola,Marawola Barat, Kinovaro, Pipikoro,

Banawa, Rio Pakava, Pinembani Palu Barat. Dari 12 Kecamatan terbagi

lagi menjadi 77 Desa.

2.1.3 Luas Wilayah

Kesatusn Pengelolssn Hutan Lindung (KPHL) dan Kesatuan

Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Provinsi Sulawesi Tengah, luas

wilayah KPHL Unit VIII (KPH Kulawi) adalah + 220,170 Ha. Seiring
4
5

dengan ditetapkannya Keputusan Menteri Kehutanan Nomor:

SK.869/Menhut-II/2014 tentang Kawasan Hutan dan Konservasi Perairan

Provinsi Sulawesi Tengah, luas KPHL Unit VIII (KPH Kulawi) setelah

disesuaikan dengan SK Menhut tersebut menjadi + 219.472,84 Ha. Luas

wilayah KPHL Unit VIII (KPH Kulawi) berdasarkan Fungsi Hutan

disajikan pada Tabel 1 berikut:

Tabel 1. Luas Wilayah KPHL Unit VIII (KPH Kulawi)


No Luas
Fungsi Kawasan
. Ha %
1. Hutan Lindung 122.771,05 55,94
2. Hutan Ptoduksi Tetap 2.707,91 1,23
3. Hutan Produksi Terbatas 93.933,88 42,83
Jumlah 219.472,84 100

Kelembagaan KPH Unit VIII (KPH Kulawi) terbentuk sesuai

Peraturan Gubernur Sulawesi Tengah Nomor 45 Tahun 2016/ Tangga17

November 2016, yang terletak di wilayah Kabupaten Sigi Provinsi

Sulawesi. Dalam wilayah KPH Unit VIII (KPH Kulawi) terdapat ijin

penggunaan kawasan yaitu ijin penggunaan kawasan oleh PT. Sulwood

Export Development LTD, HD Lonca, HD Namo, HKm Pipikoro, Hutan

Adat Marena dan beberapa Ijin Pemungutan HHBK (Rotan).


6

.1.4 Struktur Organisasi KPH Unit VIII Kulawi

KEPALA UPT KPH KULAWI


Abdul Rahman, S.Hut
NIP. 19701114 200212 1 001

KASUBAG TATA USAHA


MASNAH, S.Hut.,M.Si
NIP. 19690117 199803 2 005
STAF
JABATAN FUNGSIONAL
MARYAM, S.P
1. POLISI HUTAN NIP. 19750622 200701 2 017
2. PENYULUH KEHUTANAN DWI SULISTIAWATI, S.Hut
NIP. 19821115 201001 2 005
ANILA, S.Hut
NIP. 19840227 201101 2 005
MOCH. IWAN SETIAWAN, S.Hut
NIP. 19830824 201001 1 007

KASI PERENCANAAN DAN KASI PERLINDUNGAN KSDE DAN


PEMANFAATAN HUTAN PEMBERDAYAAN MAYARAKAT
MOH. GUNTUR, S.Hut.,M.Sc BUDI SANTOSO, S.Hut.,MM
NIP. 19831219 200212 1 003 NIP. 19720306 199303 1 006

STAF STAF
WINGSTON IGNATUR, S.Hut.,M.AP RINA HARIS, S.Hut.,M.P
NIP. 19800514 200003 1 003 NIP. 19830909 200604 2 008
HERIYADI, S.Hut MOH. NASIR, S.Hut
NIP. 19750325 199603 1 003 NIP. 19800504 201001 1 007
YOYON OSSY NUGROHO, S.Hut SAHAR SABIR, S.Hut
NIP. 19821119 201001 1 003 NIP. 19791111 201001 1 011
WELEM ARIEF SALTER, S.Hut ABDUL MUKLIS, S.Hut
NIP. 19671023 200801 1 003 NIP. 19800727 201001 1 007
Gambar 1. Struktur Organisasi KPHL Unit VIII Kulawi

KEPALA RESORT KEPALA RESORT KEPALA RESORT KEPALA RESORT


KEHUTANAN MARAWOLA KEHUTANAN BANGGA KEHUTANAN KULAWI KEHUTANAN GIMPU
SESA SARUNGALLO, S.Sos ALMAN, S.Sos GUFRAN HERYA BMONOHU
NIP. 19620612 198303 1 003 NIP. 19780113 200701 1 010 NIP. 19670709 199203 1 011 NIP. 19800131 199903 1 005
III. KEGIATAN PELAKSANAAN PAKTIK UMUM/MAGANG

.1 Kegiatan di UPT. KPH Kulawi Unit VIII

Adapun bernagai kegiatan yang dilakukan di UPT. Kulawi Uni VII adalah

sebagai berikut :

1. Penyambutan dan Pemberian Arahan

2. Melakukan apel setiap hari senin

3. Membantu pengurusan administrasi seperti mencatatan surat masuk dan surat

keluar

4. Melakukan Kerja Bakti setiap hari Jumat

5. Membantu membuat dan mengemas Teh Kelor

6. Membuat minyak dari Sarai

7. Membantu Pegawai saat turun lapangan, seperti penyuluhan dan

perkunjungan ke hutan Desa yang ada di beberapa tempat di Kecamatan

Kulawi

.2 Kegiatan Di Lapangan

Adapun kegiatan di lapangan adalah mengikuti pelatihan yang dilaksankan

oleh Indonesia Mapping Community bersama-sama dengan KPH Kulawi.

Dikarenakan adanya wabah virus COVID – 19 ini maka sangat mempengaruhi

intensitas kegiatan di lapangan yang dilakukan oleh pihak KPH Kulawi.

3.2.1 Waktu dan Tempat

Adapun pelatihan ini dilaksanakan pada tanggal 6 – 13 Agustus

2020 (via zoom) bertempat di Kantor UPT. KPH Kulawi yang secara

7
8

administrasi terletak di jalan Zebra IV Kelurahan Birobuli Utara,

Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Provini Sulawesi Tengah.

3.2.2 Alat Dan Bahan Yang Digunakan

Alat dan bahan yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan

pelatihan di KPH Kulawi meliputi:

1. Laptop

2. Aplikasi Arc Gis

3. Aplikasi Microsoft Excel

4. Shp Tutupan Lahan Kabupaten Teluk Bintuni, Provinsi Papua Barat

5. Shp Batas Administrasi Kabupaten Teluk Bintuni, Provinsi Papua Barat

6. Bahan Bacaan Pelatihan


9

.3 Hasil

Berikut ini merrupakan hasil dari pelatihan perhitungan stok karbon di atas

permukaan tanah (Above Ground Biomassa) permukaan berdasarkan kelas

tutupan lahan tahun 2018 di Kabupaten Teluk Bintuni

1. Hasil Perhitungan Total Stok Karbon

Gambar 2. Perhitungan Total Stok Karbon

2. Peta Hasil Perhitungan Total Stok Karbon

Gambar 3. Peta Total Stok Karbon


10

.4 Pembahasan

.4.1 Pengertian Karbon

Berbagai cara dan upaya telah banyak dilakukan untuk mengendalikan laju

perubahan iklim dimuka bumi ini. Salah satu cara yang sekarang ini gencar

dilakukan adalah dengan mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) (CO2, CH4,

NO2, O3) dengan cara mempertahankan keutuhan dari hutan alami yang ada serta

meningkatkan kerapatan populasi pepohonan diluar hutan (Hairiah, K., dkk,

2011). Adanya pembakaran batu bara dan minyak bumi yang berlebihan serta

tingginya angka degradasi dan deforestasi hutan sekarang ini juga turut menjadi

pemicu yang sangat besar terhadap konsentrasi gas rumah kaca (GRK) yang ada

di atmosfer. Hal ini tak lain dan tak bukan merupakan akibat dari makin

meningkatya kebutuhan terhadap bahan baku alam yang mendorong laju

exploitasi terhadap sumberdaya alam yang ada dimuka bumi, yang seharusnya

sumberdaya alam menjadi rosot (sink) karbon malah berubah menjadi sumber

(source) emisi karbon itu sendiri (Hardjana, A. K, 2010).

Karbon sendiri merupakan salah satu unsur alam dengan lambang “C” yang

memiliki nilai atom sebesar 12. Karbon merupakan salah satu unsur utama dari

pembentuk bahan organic termaksud makhluk hidup. Hampir setengah dari

organisme hidup merupakan karbon, itulah sebabnya karbon secara alami lebih
11

banyak tersimpan dimuka bumi, baik itu di daratan maupun di lautan

dibandingkan dengan yang ada di atmosfer (Manuri, S., dkk, 2011).

Pada ekosistem daratan, cadangan karbon disimpan dalam 3 komponen

pokok, yaitu:

1. Bagian hidup (biomasa): masa dari bagian vegetasi yang masih hidup yaitu

batang, ranting dan tajuk pohon (berikut akar atau estimasinya), tumbuhan bawah

atau gulma dan tanaman semusim.

2. Bagian mati (nekromasa): masa dari bagian pohon yang telah mati baik yang

masih tegak di lahan (batang atau tunggul pohon), kayu tumbang/tergeletak di

permukaan tanah, tonggak atau ranting dan daun-daun gugur (seresah) yang

belum terlapuk.

3. Tanah (bahan organik tanah): sisa makhluk hidup (tanaman, hewan dan

manusia) yang telah mengalami pelapukan baik sebagian maupun seluruhnya dan

telah menjadi bagian dari tanah. Ukuran partikel biasanya lebih kecil dari 2 mm.

Berdasarkan keberadaannya di alam, ketiga komponen karbon tersebut

dapat dibedakan menjadi 2 kelompok yaitu:

1. Karbon di atas permukaan tanah, meliputi:

 Biomassa Pohon, proporsi terbesar cadangan karbon di daratan umumnya

terdapat pada komponen pepohonan. Untuk mengurangi tindakan


12

perusakan selama pengukuran, biomasa pohon dapat diestimasi dengan

menggunakan persamaan allometrik yang didasarkan pada pengukuran

diameter batang (dan tinggi pohon, jika ada).

 Biomassa Tumbuhan Bawah, tumbuhan bawah meliputi semak belukar

yang berdiameter batang < 5 cm, tumbuhan menjalar, rumput-rumputan

atau gulma. Estimasi biomasa tumbuhan bawah dilakukan dengan

mengambil bagian tanaman (melibatkan perusakan).

 Nekromasa, batang pohon mati baik yang masih tegak atau telah tumbang

dan tergeletak di permukaan tanah, yang merupakan komponen penting

dari C dan harus diukur pula agar diperoleh estimasi cadangan karbon

yang akurat.

 Seresah meliputi bagian tanaman yang telah gugur berupa daun dan

ranting-ranting yang terletak di permukaan tanah.

2. Karbon di dalam tanah, meliputi:

 Biomassa Akar, akar mentransfer karbon dalam jumlah besar langsung ke

dalam tanah, dan keberadaannya dalam tanah bisa cukup lama. Pada tanah

hutan biomasa akar lebih didominasi oleh akar-akar besar (diameter > 2

mm), sedangkan pada tanah pertanian lebih didominasi oleh akar-akar

halus yang lebih pendek daur hidupnya. Biomasa akar dapat pula
13

diestimasi berdasarkan diameter akar (akar utama), sama dengan cara

untuk mengestimasi biomasa pohon yang didasarkan pada diameter

batang.

 Bahan Organi Tanah yang mana sisa tanaman, hewan dan manusia yang

ada di permukaan dan di dalam tanah, sebagian atau seluruhnya dirombak

oleh organisme tanah sehingga melapuk dan menyatu dengan tanah,

dinamakan bahan organik tanah.

.4.2 Penutupan Lahan

Penutupan lahan menurut Kementrian Kehutanan dan Lingkungan

Hidup merupakan tutupan biofisik pada permukaan bumi yang mana

dapat diamati dan erupakan hasil pengaturan, aktivitas maupun pelakuan

manusia yang dilakukan pada jenis penutupan lahan tertentu untuk

digunakan melakukan kegiatan produksi, perubahan, ataupun perawatan

pada areal tersebut.

Adapun kelas tutupan lahan berdasarkan Kementrian Lingkungn

Hidup dan Kehutanan dibagi ke dalam 23 kelas, yakni :

Tabel 2. Kelas Tutupan Lahan


N Kode Toponimi Keterangan
o
1 2001 Hp Hutan Lahan Kering Primer
2 2002 Hs Hutan Lahan Kering Sekunder
3 2004 Hmp Hutan Mangrove Primer
4 2005 Hrp Hutan Rawa Primer
14

5 20041 Hms Hutan Mangrove Sekunder


6 20051 Hrs Hutan Rawa Sekunder
7 2006 Ht Hutan Tanaman
8 2007 B Belukar
9 2010 Pk Perkebunan
10 2012 Pm Pemukiman
11 2014 T Tanah Terbuka
12 2500 Aw Awan
13 3000 S Savanna/ Padang rumput
14 5001 A Badan Air
15 20071 Br Belukar Rawa
16 20091 Pt Pertanian Lahan Kering
17 20092 Pc Pertanian Lahan Kering Campur
18 20093 Sw Sawah
19 20094 Tm Tambak
20 20121 Bdr Bandara/ Pelabuhan
21 20122 Tr Transmigrasi
22 20141 Pb Pertambangan
23 50011 Rw Rawa
Sumber : Web GIS MENLHK

.4.3 Proses Perhitungan dan Penyusunan Peta Stok Karbon Di Atas


Permukaan Tanah (Above Ground Biomassa) Berdasarkan Kelas
Tutupan lahan

Dalam proses pembuatan peta stok karbon ini ada beberapa tahap

yang dilakukan, adapun tahapan-tahapannya sebagai berikut:

1. Tahap pertama yang dilakukan dalam pembuatan peta stok karbon ini adalah

memasukkan data (Add Data) tutupan lahan tahun 2018 dan Kawasan Hutan

Kabupaten Teluk Bintuni ke dalam Arc Gis dan lakukan proyeksi system

koordina pada peta

2. Setelah itu masukkan data faktor emisi karbon (berdasarkan standar KLHK)

dalam format excel ke dalam Arc Gis

3. Kemudian, lakukan penggabungan shp tutupan lahan dengan factor emisi

karbon dalam format excel dengan menggunakan Join Tabel agar lebih
15

memudahkan untuk mengedit data dan melakukan pengolahan data

selanjutnya.

4. Setelah itu, lakukan perhitungan luas tutupan lahan (Calculate Geometry)

berdasarkan fungsi hutan yang ada di dalam atribute table (Satuan Ha).

5. Tahap selanjutnya adalah menghitung total stok karbon. Total stok karbon

dapat diketahui dengan cara mengalikan faktor emisi karbon per hektar

dengan luas tutupan lahan yang ada sehingga didapatkan total stok karbon

tahun 2018 pada Kabupaten Teluk Bintuni.

6. Selanjunya untuk tahap terakhir adalah melakukakn layout peta dan

menambahkan batas administrasi.


IV. KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Adapun beberapa kesimpulan yang dapat ditarik dari pembahasan di atas

adalah sebagai berikut :

a. Dengan adanya pelatihan ini maka akan memberikan banyak kemudahan

dalam menentukan total stok karbon yang ada di atas permukaan tanah (Above

Ground Biomassa) tanpa harus merusak hutan yang ada.

b. Pelatihan perhitungan total stok karbon yang ada di atas permukaan tanah

(Above Ground Biomassa) yang dilaksanakan oleh Indonesia Mapping

Community (IMC) bersama dengan KPH Kulawi ini sangat memberikan

banyak manfaat terhadap mahasiswa magang, disamping sebagai ilmu yang

baru juga tentunya dapat digunakan sebagai acuan dalam menyusun tugas

akhir.

.2 Saran

Magang adalah salah satu kegiatan penting dalam proses meningkatan

kualitas sumber daya manusia khususnya mahasiswa Fakultas Kehutanan yang

melaksanakan magang perlu dipertimbagkan terkait pelaksanaanya agar proses

berjalan sesuai yang diharapkan mengingat sistuasi waba Covid-19 yang terus

meningkat

16
DAFTAR PUSTAKA

ADIRIONO, T. (2009). Pengukuran kandungan karbon (Carbon stock) dengan


metode karbonasi pada hutan tanaman jenis Acacia crassicarpa (Doctoral
dissertation, [Yogyakarta]: Universitas Gadjah Mada).
Direktorat Inventarisasi dan Pemantauan Sumber Daya Hutan (KLHK) 2019. Peta
Penutupan Lahan Indonesia. Di ambil tanggal 7 November 2020 dari
http://webgis.menlhk.go.id:8080/pl/pl.htm

Hairiah, K., Ekadinata, A., Sari, R. R., & Rahayu, S. (2011). Pengukuran
cadangan karbon dari tingkat lahan ke bentang lahan edisi ke 2. Bogor:
Agroforestry Centre.
Hardjana, A. K. (2010). Potensi biomassa dan karbon pada hutan tanaman Acacia
mangium di HTI PT. Surya Hutani Jaya, Kalimantan Timur. Jurnal
Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan, 7(4), 237-249.
Manuri, S., Putra, C. A. S., & Saputra, A. D. (2011). Tehnik pendugaan cadangan
karbon hutan. Merang REDD Pilot Project, German International
Cooperation–GIZ. Palembang.
Tim Perubahan Iklim (LITBANG Kehutanan), 2010.Cadangan Karbon Pada
Berbagai Tipe Hutan dan Jenis Tanaman di Indonesia. Bogor : Pusat
Penelitian dan Pengembangan PerubahanIklim dan Kebijakan
LAMPIRAN
Dokumentasi Pelaskanaan Magang

Anda mungkin juga menyukai