Oleh :
Gilbert Yerusalem
NIM : 1910521055
Gilbert Yerusalem
1910521055
Universitas Udayana
ABSTRAK
Tempe merupakan makanan yang memiliki kandungan protein tinggi, tempe saat ini
dibuat dari bahan baku alternatif non kedelai salah satunya biji koro pedang
(Canavalia ensiformis) yang juga mengandung protein cukup tinggi yaitu 28,6%.Di
dalam koro pedang terdapat HCN yang berbahaya bagi tubuh manusia. Tujuan
penelitian ini adalah mengetahui kadar protein dan HCN pada tempe berbahan dasar
kedelai dan koro pedang, mengetahui penurunan kadar HCN pada kedelai dan koro
pedang setelah direndam dengan probiotik dan mengetahui hasil uji organoleptik pada
tempe berbahan dasar kedelai dan koro pedang.
Penelitian ini menggunakan bahan baku kedelai dan koro pedang. Bahan baku
sebanyak 1000 ml direndam dalam starter(probotik)dengan perbandiangan air dan
starter 10:1.Parameter yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kadar protein dan
HCN serta uji organoleptik.
PENDAHULUAN
1.4 Hipotesis
1. Terdapat perbedaan antara kadar protein dan HCN pada tempe berbahan koro
dasar dan kedelai.
2. Perendaman pada kedelai menggunakan probiotik dapat menurunkan kadar
asam sianida (HCN) pada kedelai meupun koro pedang.
3. Tempe dengan bahan dasar koro memiliki hasil uji organoleptik yang berbeda
dengan tempe yang berbahan dasar kedelai.
TINJAUAN PUSTAKA
2.2 Morfologi
Tanaman koro pedang tergolong tanaman pemanjat tahun. Proses
pertumbuhan yang tidak memakan waktu yang lama dilengkapi dengan
batang kayu dengan panjang maksimal 10 meter. Bentuk koro pedang
menyerupai perdu. Batangnya bercabang pendek dan lebat dengan jarak
percabangan pendek dan perakaran termasuk akar tunggang. Tanaman koro
pedang dapat tumbuh baik pada curah hujan tinggi 4200 mm/tahun dan curah
hujan rendah 700 mm/tahun. Bentuk daun trifoliat dengan panjang panjang 7-
10 cm, lebar 10 cm.
Bentuk daun membundar seperti tekur, lancip dan memiliki bulu halus
jarang pada kedua sisinya. Bunga koro pedang termasuk bunga majemuk dan
berbunga mulai umur 2 bulan hingga 3 bulan, Bentuk bunga seperti tandan
diketiak dan terkeluk balik dengan warna kuning. Buah koro pedang berupa
polongan dengan bentuk lonjong dan warna variatif yaitu merah muda, merah,
merah kecokelatan, dan bahkan hitam pekat. Biji koro pedang berwarna putih
bersih, dalam satu tangkai terdapat 1-3 polong. Panjang polong 30 cm dan
lebar 3,5 cm. Polong muda berwarna hijau dan polong tua berwarna kuning
jerami (Suciati, 2012).
METODE PENELITIAN
2. Bahan
Bahan yang digunakan pada penelitian yaitu kedelai dengan volume
1000 ml, koro pedang dengan volume 1000 ml, ragi 1 gram,1 sendok nasi
yeast BegerowSaccharomyces cereviceae, yogurt plain biokul 100 ml, 1
sendok makan gula pasir, akuades