Anda di halaman 1dari 21

UJI PERBANDINGAN BERGANDA

BEDA NYATA TERKECIL (BNT), BEDA


NYATA JUJUR (BNJ), DUNCAN

Bambang Admadi Harsojuwono


DASAR PELUNYA UJI BEDA
• Analisis keragaman (Uji F) hanya mengetahui
adanya pengaruh perlakuan yang dicobakan,
namun belum menunjukkan perlakuan-
perlakuan yang berbeda antara satu dengan
lainnya.
• diperlukan uji perbandingan antar perlakuan
yang dikenal dengan uji perbandingan
berganda.
MACAM UJI PERBANDINGAN BERGANDA

• Beda Nyata Terkecil (BNT) atau Least


Significance Difference (LSD),
• Beda Nyata Jujur (BNJ) atau Honest
Significance Difference (HSD),
• Uji Jarak Duncan atau Duncan Multiple Range
Test (DMRT).
Persaratan pemakaian BNT
• untuk pembandingan yang direncanakan,
• perlakuan yang dibandingkan tidak terlalu
banyak biasanya maksimum 5 perlakuan
• nilai F hitung harus lebih besar dari F tabel.
Persaratan pemakaian BNJ
• dasar pemikiran yang sama dengan BNT yaitu
berdasarkan selang kepercayaan,
• titik kritisnya (Studentized Range) tergantung pada
banyaknya perlakuan,
• derajat bebas galat percobaan dan level nyata yang
dipilih
• untuk semua pembandingan yang mungkin, sifatnya
kurang sensitif
• tidak perlu melihat F hitung harus lebih besar dari F
tabel
Persaratan pemakaian Duncan
• ketelitian yang lebih baik dibandingkan kedua
uji sebelumnya
• digunakan untuk semua pembandingan yang
mungkin
• tanpa melihat F hitung lebih besar dari F tabel.
Rumus-rumus uji beda
Beda Nyata Terkecil (BNT)
BNT(α) = t tabel (α/2, dbG) . Sd
dengan Sd = √(2 KTG/r)
• Nilai t tabel (α/2, dbG) adalah titik kritis sebaran
untuk level nyata (α) dan derajat bebas galat (dbG)
tertentu dilihat pada tabel di buku.
• Sd adalah galat baku beda,
• KTG adalah kuadrat tengah galat dan r adalah
ulangan atau banyaknya pengamatan
Beda Nyata Jujur (BNJ)
BNJ (α) = q (p, dbG, α/2) . Sy
dengan Sy = √(KTG/r)
• Nilai q (p, dbG, α/2) adalah titik kritis
studentized range untuk jumlah perlakuan (p),
derajat bebas galat (dbG) dan level nyata (α)
tertentu, dilihat pada tabel di buku
• Sy adalah galat baku beda
• KTG adalah kuadrat tengah galat dan r adalah
ulangan atau banyaknya pengamatan.
Uji jarak berganda Duncan
JNT (α, p, dbG) = JND (α, p, dbG) . Sy
dengan Sy = √(KTG/r)
• JND (α,p,dbG) adalah jarak nyata Duncan (JND) pada level
nyata pada jumlah perlakuan (p) dan derajat bebas galat
(dbG) tertentu, dilihat pada buku
• JNT (α, p, dbG) merupakan jarak nyata terkecil (JNT) pada
level nyata pada jumlah perlakuan (p) dan derajat bebas
galat (dbG) tertentu
• Sy adalah galat baku beda
• KTG adalah kuadrat tengah galat dan r adalah ulangan
atau banyaknya pengamatan
APLIKASI PENGGUNAAN UJI BEDA (UJI
PERBANDINGAN BERGANDA)

Konsentrasi Ulangan    
hormon (ppm) 1 2 3 4 Jumlah Rerata

0.00 (Ho) 8,0 8,1 7,5 7,7 31,3 7,825


0.25(H1) 8,3 8,2 8,3 7,9 32,7 8,175
0.50 (H2) 8,9 8,1 8,3 8,0 33,3 8,325
0.75 (H3) 9,3 9,0 8,2 8,7 35,2 8,800
1.00(H4) 9,7 9,0 8,8 9,0 36,5 9,125
1.25(H5) 9,5 8,9 8,5 8,9 35,8 8,950
Jumlah 204,8

Contoh data tersebut hanya cocok untuk pengujian menggunakan BNJ dan
Duncan, tidak cocok untuk pengujian pakai BNT. Untuk mempermudah
pemahanan saja, maka data tersebut dianggap benar
          F tabel
Sumber db JK KT Fhitung
keragaman
α = 5 %α = 1 %

Perlakuan 5 5,073 1,015 7,424** 2.77 4.25

Galat 18 2,460 0,137      

Total 23 7,533        
UJI BNT
1. Cari nilai BNT

BNT(α) = t tabel (α/2, dbG) . Sd


BNT (0,05) = t tabel (0,05/2, 18). Sd

lihat tabel pada hal 153, cari α= 0,05/2 = 0,025 dan dbG=18, nilai
t tabel = 2,1

Sd = √(2 KTG/r) = √(2. 0,137 /4) = 0,2617

BNT = 2,1 x 0,2617 = 0,5496


2. Susun rata-rata dari besar ke kecil
• Data awal
0.00 (Ho) 7,825
0.25(H1) 8,175
0.50 (H2) 8,325
0.75 (H3) 8,800
1.00(H4) 9,125
1.25(H5) 8,950

• Data tersusun dari besar ke kecil


H4 9,125
H5 8,950
H3 8,800
H2 8,325
H1 8,175
H0 7,825
3. Penotasian untuk membedakan rata-rata
Beri notasi a pada H4, lalu kurangi
H4 dengan H5, bandingkan
selisihnya dengan BNT=0,5496, jika
H4 9,125 nilainya lebih kecil maka H5 juga
H5 8,950 diberi notasi a, dan lanjutkan
mengurangi H4 dengan H3 lalu
H3 8,800 bandingkan selisihnya dengan BNT,
H2 8,325 jika masih lebih kecil maka beri H3
dengan notasi a begitu seterusnya
H1 8,175 sampai selisihnya lebih besar dari
H0 7,825 BNT dan saat itu berhenti memberi
notasi. Kemudian mengawali
pengurangan dari H5 dan memberi
notasi b. Kurangi H5 dengan H3, lalu
bandingkan dengan BNT, jika selisih
lebih kecil maka H3 diberi notasi b,
lanjutkan mengurangi H5 dengan
H2, jika selisihnya lebih kecil dari
BNT maka beri notasi b juga tapi jika
selisihnya lebih besar maka
berhenti. Lanjutkan mengawali dari
H3 dan memberi notasi c, begitu
seterusnya
4. Hasil penotasian
H4 9,125 a

H5 8,950 a

H3 8,800 ab

H2 8,325 bc

H1 8,175 c

H0 7,825 c

KESIMPULAN : konsentrasi hormon 1% (H4) dan 1,25% (H5) menghasilkan


produksi kedelai yang tinggi dan tidak berbeda nyata dengan produksi kedelai
yang menggunakan konsentrasi hormon 0,75% (H3). Sementara itu konsentrasi
hormon 0% (H0) dan 0,25% (H1) menghasilkan produksi kedelai yang rendah
dan tidak berbeda nyata dengan produksi kedelai yang menggunakan hormon
0,5% (H2).
UJI BNJ
• Caranya sama dengan BNT hanya saja
pembandingnya adalah nilai BNJ
• Menggunakan rumus
BNJ (α) = q (p, dbG, α/2) . Sy

lihat tabel hal 155 (p=6, 18, 0,05/2) = 4,49


dengan Sy = √(KTG/r) = √(0,137 /4 ) = 0,185
BNJ = 4,49 x 0,185 = 0,831
UJI DUNCAN
• Berbeda dengan BNT dan BNJ, pengujian dengan Duncan
menggunakan pembanding lebih dari satu sesuai dengan
jumlah perlakuan yang dibandingkan rata-ratanya
• Untuk mempermudah ikuti tahapan berikut
a.Hitung nilai Sy = √(KTG/r) = √(0,137 /4) = 0,185
b.Lihat buku hal 146 untuk melihat nilai JND
pada (α,p,dbG) = (0,05; p=2 s/d 6; 18) lalu
kalikan setiap nilai JND pada tiap perlakuan
dengan nilai sy=0,185, untuk mempermudah
masukkan dalam tabel berikut
p 2 3 4 5 6
JND 2,971 3,117 3,210 3,274 3,320
JNT 0,550 0,577 0,594 0,606 0,614

Hasli perkalian nilai JND


dengan sy= 0,185
c. Penotasian untuk membedakan rata-rata
0,550 2
H4 9,125
0,577 3
H5 8,950
H3 8,800 0,594 4

H2 8,325 0,606 5
H1 8,175
0,614 6
H0 7,825

Beri notasi a pada H4, lalu kurangi H4 dengan H5, bandingkan selisihnya dengan JNT jarak 2
perlakuan, jika nilainya lebih kecil maka H5 juga diberi notasi a, dan lanjutkan mengurangi H4
dengan H3 lalu bandingkan selisihnya dengan JNT jarak 3 perlakuan, jika masih lebih kecil maka
beri H3 dengan notasi a begitu seterusnya sampai selisihnya lebih besar dari JNT dan saat itu
berhenti memberi notasi. Kemudian mengawali pengurangan dari H5 dan memberi notasi b.
Kurangi H5 dengan H3, lalu bandingkan dengan JNT jarak 2 perlakuan, jika selisih lebih kecil maka
H3 diberi notasi b, lanjutkan mengurangi H5 dengan H2, jika selisihnya lebih kecil dari JNT jarak 3
perlakuan maka beri notasi b juga tapi jika selisihnya lebih besar maka berhenti. Lanjutkan
mengawali dari H3 dan memberi notasi c, begitu seterusnya
• Hasil penotasian
H4 9,125 a

H5 8,950 a

H3 8,800 ab

H2 8,325 bc

H1 8,175 c

H0 7,825 c

KESIMPULAN : konsentrasi hormon 1% (H4) dan 1,25% (H5) menghasilkan produksi


kedelai yang tinggi dan tidak berbeda nyata dengan produksi kedelai yang
menggunakan konsentrasi hormon 0,75% (H3). Sementara itu konsentrasi hormon
0% (H0) dan 0,25% (H1) menghasilkan produksi kedelai yang rendah dan tidak
berbeda nyata dengan produksi kedelai yang menggunakan hormon 0,5% (H2).
TUGAS
• Lakukan uji beda dari tugas 1a minggu lalau
yang telah dianalisis keragamannya.

Anda mungkin juga menyukai