Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

METODELOGI PENELITIAN
“Penelitian Eksperimen”

OLEH :
Kelompok 3
LAURA ALIYAH AGNEZI (19175006)
MU’TIA FAIZAH APRIANI (19175007)
YUMELDA MARZUKI (19175019 )

DOSEN PEMBIMBING :
Dr. Usmeldi, M.Pd
Dr. Ahmad Fauzi, M.Si

PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat
dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah kelompok
pada mata kuliah Metodelogi Penelitian “Penelitian Eksperimen”. Dalam
menyelesaikan makalah ini, penulis banyak dibantu oleh berbagai pihak terutama
penulis mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pembimbing Dr. Usmeldi,
M.Pd. dan Bapak Dr. Ahmad Fauzi, M.Si.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan, baik dari segi
materi maupun penulisan. Oleh karena itu, penulis mohon maaf atas kekurangan
tersebut dan mengharapkan masukan untuk kesempurnaan makalah ini. Semoga
makalah ini bermanfaat bagi para pembaca.

Padang, Oktober 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i


DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 1
C. Tujuan Penulisan .......................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 2
A. Pengertian Penelitian Eksperimen ............................................................... 2
B. Karakteristik Penelitian Eksperimen ............................................................ 3
C. Syarat-syarat Penelitian Eksperimen ........................................................... 3
D. Langkah-langkah Penelitian Eksperimen ..................................................... 4
E. Komponen Penelitian Eksperimen dan Laporan Penelitian ......................... 5
BAB III KESIMPULAN ..................................................................................... 20
A. Kesimpulan ................................................................................................ 20
B. Saran ........................................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 21

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Contoh Kerangka Berpikir ..................................................................... 8


Gambar 2 Eksperimen Model One-Shot Case Study .............................................. 9
Gambar 3 Eksperimen Model One-Group Pretest-Postest.................................... 10
Gambar 4 Eksperimen Model Intac-Group Comparison ...................................... 11
Gambar 5 Eksperimen Model Postest-Only Control Design ................................ 12
Gambar 6 Eksperimen Model Pretest-Posttest Control Group Design ................. 12
Gambar 7 Eksperimen Model Factorial Design .................................................... 13
Gambar 8 Eksperimen Model Time-Series Design .............................................. 14
Gambar 9 Berbagai kemungkinan hasil penelitian yang menggunakan desain
Time Series ........................................................................................... 15
Gambar 10 Eksperimen Model Non-equivalent Control Group Design ............... 16

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penelitian merupakan cara-cara yang sistematis untuk menjawab masalah
yang sedang diteliti. Kata sistematis merupakan kata kunci yang berkaitan dengan
metode ilmiah yang berarti adanya prosedur yang ditandai dengan teteraturan dan
ketuntasan (Sarwono 2006:15). Berbagai macam objek penelitian membuat
metode yang digunakan dalam meneliti semakin beragam pula. Seorang peneliti
harus dapat memilih metode penelitian yang sesuai dengan objek penelitian. Salah
satu metode yang akan diuraikan dalam makalah ini adalah metode penelitian
eksperimen.
Metode penelitian eksperimen pada umumnya digunakan dalam penelitian
yang bersifat laboratoris. Namun, bukan berarti bahwa pendekatan ini tidak dapat
digunakan dalam penelitian sosial, termasuk penelitian pendidikan. Jadi,
penelitian eksperimen yang mendasarkan pada paradigma positivistik pada
awalnya memang banyak diterapkan pada penelitian ilmu-ilmu keras (hard-
science), seperti biologi dan Fisika, yang kemudian diadopsi untuk diterapkan
pada bidang-bidang lain, termasuk bidang sosial dan pendidikan.(Jaedun 2011:3–
4). Dalam makalah ini akan diuraikan tentang pengertian, karateristik, dan syarat-
syarat, langkah-langkah, komponen, dan metode penelitian eksperimen.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
1. Bagaimana pengertian, dan karakteristik penelitian eksperimen?
2. Apa saja syarat-syarat, langkah-langkah, komponen, dan metode
penelitian eksperimen?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah:
1. Menjelaskan pengertian dan karakteristik penelitian eksperimen.
2. Memaparkan syarat-syarat, langkah, langkah, komponen dan metode
penelitian eksperimen

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Penelitian Eksperimen


Hakekat penelitian eksperimen (experimental research) adalah meneliti
pengaruh perlakuan terhadap perilaku yang timbul sebagai akibat perlakuan (Alsa
2004). Manurut Hadi (1985) penelitian eksperimen adalah penelitian yang
dilakukan untuk mengetahui akibat yang ditimbulkan dari suatu perlakuan yang
diberikan secara sengaja oleh peneliti. Sejalan dengan hal tersebut, Latipun (2002)
mengemukakan bahwa penelitian eksperimen merupakan penelitian yang
dilakukan dengan melakukan manipulasi yang bertujuan untuk mengetahui akibat
manipulasi terhadap perilaku individu yang diamati. Penelitian eksperimen pada
prisipnya dapat didefinisikan sebagai metode sistematis guna membangun
hubungan yang mengandung fenomena sebab akibat (causal-effect relationship)
(Sukardi 2011:179). Selanjutnya, metode eksperimen adalah metode penelitian
yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain
dalam kondisi yang terkendalikan (Sugiyono 2011:72).
Berdasarkan definisi dari beberapa ahli tersebut, dapat dipahami bahwa
penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui
pengaruh pemberian suatu treatment atau perlakuan terhadap subjek penelitian.
Jadi penelitian eksperimen dalam pendidikan adalah kegiatan penelitian yang
bertujuan untuk menilai pengaruh suatu perlakuan/tindakan/treatment pendidikan
terhadap tingkah laku siswa atau menguji hipotesis tentang ada-tidaknya pengaruh
tindakan itu jika dibandingkan dengan tindakan lain.
Menurut Sukardi (2011:180), penelitian eksperimen dalam bidang
pendidikan dibedakan menjadi dua yaitu penelitian di dalam laboratorium dan di
luar laboratorium. Sehubungan dengan subjek dalam pendidikan adalah siswa,
penelitian yang paling banyak dilakukan adalah di luar laboratorium. Hal ini
dikarenakan terdapat beberapa keunggulan yang dimiliki oleh penelitian di luar
laboratorium. Selain itu, penelitian eksperimen juga lebih cocok dilakukan dalam
bidang pendidikan.

2
3

B. Karakteristik Penelitian Eksperimen


Menurut Ary (1985), ada tiga karakteristik penting dalam penelitian
eksperimen, antara lain:
1. Variabel bebas yang dimanipulasi
Memanipulasi variabel adalah tindakan yang dilakukan oleh peneliti atas dasar
pertimbangan ilmiah. Perlakuan tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara
terbuka untuk memperoleh perbedaan efek dalam variabel yang terkait.
2. Variabel lain yang berpengaruh dikontrol agar tetap konstan
Mengontrol merupakan usaha peneliti untuk memindahkan pengaruh variabel
lain yang mungkin dapat mempengaruhi variabel terkait. Dalam pelaksanaan
eksperimen, group eksperimen dan group kontrol sebaiknya diatur secara
intensif agar karakteristik keduanya mendekati sama.
3. Observasi langsung oleh peneliti
Tujuan dari kegiatan observasi dalam penelitian eksperimen adalah untuk
melihat dan mencatat segala fenomena yang muncul yang menyebabkan
adanya perbedaan diantara dua group.

C. Syarat-syarat Penelitian Eksperimen


Sebuah penelitian dapat berjalan baik dan memberikan hasil yang akurat
jika dilaksanakan dengan mengikuti kaidah tertentu. Seperti halnya dengan
penelitian eksperimen, akan memberikan hasil yang valid jika dilaksanakan
dengan mengikuti syarat-syarat yang ada. Berkaitan dengan hel tersebut, Wilhelm
Wundt dalam Alsa (2004) mengemukakan syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh
peneliti dalam melaksanakan penelitian eksperimental, yaitu:
1. Peneliti harus dapat menentukan secara sengaja kapan dan di mana ia akan
melakukan penelitian;
2. Penelitian terhadap hal yang sama harus dapat diulang dalam kondisi yang
sama;
3. Peneliti harus dapat memanipulasi (mengubah, mengontrol) variabel yang
diteliti sesuai dengan yang dikehendakinya.
4

4. Diperlukan kelompok pembanding (control group) selain kelompok yang


diberi perlakukan (experimental group).

D. Langkah-langkah Penelitian Eksperimen


Langkah-langkah dalam penelitian eksperimen pada dasarnya hampir sama
dengan penelitian lainnya. Menurut Gay (1982: 201) langkah-langkah dalam
penelitian eksperimen yang perlu ditekankan adalah sebagai berikut.
1. Lakukan telaah kepustakaan yang berhubungan dengan permasalahan.
2. Identifikasi dan definisikan masalahnya.
3. Rumuskan hipotesis, tentukan faktor-faktor yang berpengaruh, dan
definisikan istilah-istilah pokok dan variabel-varibel penelitiannya.
4. Susun rencana eksperimennya:
a) Identifikasi seluruh variabel non-eksperimental yang mungkin
mengkontaminasi eksperimen dan tentukan bagaimana untuk mengontrol
variabel tersebut.
b) Pilihlah rancangan penelitiannya.
c) Pilihlah sampel dari subjek yang representatif bagi populasi, tentukan
subjek untuk kelompok kontrol dan tentukan kelompok-kelompok
perlakuan eksperimen.
d) Pilih atau susun dan validasi instrumen yang akan digunakan untuk
mengukur hasil eksperimen
e) Rancangkan prosedur pengumpulan data dan kemungkinan melakukan
pilot atau uji coba untuk menyempurnakan instrumen atau rancangan.
f) Rumuskan hipotesis statistik atau hipotesis nolnya.
5. Lakukan eksperimen
6. Aturlah/susun data mentah yang diperoleh, dengan tujuan pengaturan data
tersebut akan menghasilkan kesimpulan paling baik terhadap efek yang
diperkirakan akan ada.
7. Terapkan uji signifikansi untuk menentukan taraf kepercayaan terhadap hasil
peneltian .
8. Buatlah interpretasi terhadap hasil pengujian tersebut, berikan diskusi, dan
buatlah laporannya.
5

E. Komponen Penelitian Eksperimen dan Laporan Penelitian


Menurut Putra (2018: 1-8) penelitian eksperimen memiliki komponen
sebagai berikut:
1. Judul Penelitian Eksperimen
Umumnya ada 3 persyaratan dari judul sebuah penelitian yaitu:
a. Singkat, padat, dan jelas (biasanya maksimal 20 kata)
b. Tergambar variabel penelitian
c. Mudah dipahami dan tidak mengandung pengertian ganda (ambigu)
Contohnya :
Pengaruh Representasi Free Body Diagram Terhadap Kemampuan Siswa
Menyelesaikan Soal-Soal Fisika Tentang Gaya dan Gerak Benda Kelas X SMA 1
Batu Sangkar.

2. Latar Belakang Penelitian Eksperimen


Pada umumnya latar belakang berisi tentang:
a. Penghantar tentang lingkungan masalah.
b. Hasil studi awal yang disertai data pendukung.
c. Kondisi yang diharapkan.
d. Solusi yang ditawarkan dan teori pendukung.
e. Fokus masalah bukan judul penelitian.

3. Identifikasi masalah Penelitian Eksperimen


Kegiatan identifikasi masalah dilakukan adalah :
a. Tujuannya untuk mempertajam masalah penelitian
b. Dilakukan dengan menyusun sejumlah pertanyaan terkait fokus
masalah penelitian.
c. Berisi faktor faktor yang terkait penyebab utama masalah penelitian
Contohnya :
Berdasarkan latar belakang yang telah diajukan, permasalahan yang
menyebabkan rendahkan hasil belajar siswa berkenaan dengan hukum-hukum
Newton Tentang Gerak , dapat diidentifikasi sebagai berikut :
a. Belum banyak soal soal yang diberikan guru yang mengharuskan siswa untuk
mengerjakannya dengan membuat gambar terlebih dahulu.
6

b. Guru belum membiasakan memberikan contoh soal yang dilengkapi dengan


diagram bebas benda.
c. Hasil penyelesaian soal-soal pada tugas rumah siswa belum di periksa guru
secara tuntas.
d. Untuk setiap topik pelajaran fisika, siswa tidak mempunyai kesempatan yang
banyak untuk mengerjakan soal-soal fisika secara tuntas.
e. Guru belum terbiasa menindaklanjuti tugas siswa dengan memeriksa,
mengomentari, dan mengembalikan.

4. Pembatasan Masalah Penelitian Eksperimen


Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pembatasan masalah, yaitu :
a. Dipilih beberapa atau salah satu dari masalah-masalah yang
teridentifikasi
b. Mempertimbangkan kelayakan dan kesesuaian untuk diteliti
c. Mempertimbangkan kemampuan peneliti
Contohnya:
Berdasarkan hasil identifikasi masalah, permasalahan yang akan di
tindaklanjuti melalui penelitian adalah point a dan b . dengan judul penelitian :
“Pengaruh Representasi Free Body Diagram Terhadap Kemampuan Siswa
Menyelesaikan Soal-Soal Fisika Tentang Gaya dan Gerak Benda Kelas X SMA
1 Batu Sangkar “ . Karena berbagai keterbatasan peneliti, sehubungan dengan
judul penelitian, agar penelitian menjadi lebih terfokus diberikan penjelasan
istilah dan pembatasan-pembatasan sebagai berikut:
a. Representasi Free Body Diagram, diberikan pada contoh soal pada LKS yang
digunakan, yang dilanjutkan oleh siswa dengan pengerjaan LKS untuk dinilai
guru.
b. Kemampuan siswa menyelesaikan soal-soal fisika dinilai dari skor hasil
Ulangan Harian pada materi Gaya dan Gerak Benda
c. Materi hukum-hukum Newton yang dijadikan sebagai objek penelitian
dibatasi pada materi Gaya dan Gerak Benda
7

5. Rumusan masalah Penelitian Eksperimen


Rumusan masalah hendaknya memenuhi persyaratan:
a. Dalam bentuk kalimat pertanyaan
b. Padat dan jelas
c. Berisi variabel/hubungan variabel
d. Memberi petunjuk pengumpulan data dalam menjawab pertanyaan
e. Dasar pembuatan hipotesis
Contohnya
Berdasarkan uraian yang telah diberikan pada bagian latar belakang,
identifikasi, dan pembatasan masalah, permasalahan penelitian dapat dirumuskan
sebagai berikut:
a. Apakah terdapat perbedaan yang berarti kemampuan siswa menyelesaikan
soal-soal fisika antara kelas yang diberikan representasi diagram bebas
dengan kelas yang tidak menggunakan diagram bebas?
b. Apakah terdapat pengaruh yang berarti pemberian representasi diagram bebas
benda terhadap kemampuan siswa menyelesaikan soal-soal fisika?

6. Tujuan Penelitian Eksperimen


Tujuan umum penelitian eksperimen adalah untuk meneliti pengaruh dari
suatu perlakuan tertentu terhadap gejala suatu kelompok tertentu dibanding
dengan kelompok lain yang menggunakan perlakuan yang berbeda.
Contoh:
Berdasarkan rumusan yang diajukan, tujuan penelitian ini adalah:
a. Untuk mengetahui perbedaan kemampuan siswa menyelesaikan soal-soal
fisika antara kelas yang diberikan representasi diagram bebas dengan kelas
yang tidak menggunakan diagram bebas.
b. Untuk mengetahui pengaruh representasi diagram bebas benda terhadap
kemampuan siswa menyelesaikan soal-soal fisika.

7. Deskripsi Teoritis
Deskripsi teori berisikan teori-teori tentang variabel penelitian, seperti teori
tentang:
a. Berisi teori-teori yang menjadi landasan pengembangan produk yang dipilih
8

b. Berkenaan dengan model dan prosedur yang akan digunakan dalam


pengembangan.
c. Dilengkapi dengan argumentasi yang memberikan pembenaran terhadap
produk yang dikembangkan.

8. Penelitian Terdahulu
Bagian ini berisikan hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan berkenaan
dengan variabel penelitian. Tujuannya untuk memberikan gambaran tentang
kaitan upaya pengembangan dengan upaya-upaya lain yang mungkin sudah
pernah ditempuh oleh ahli lain untuk mendekati permasalahan yang sama atau
relatif sama, serta agar upaya pengembangan yang akan dilakukan memiliki
landasan empiris yang mantap.

9. Kerangka berpikir
Kerangka berpikir memuat pemikiran hubungan antar variabel yang lahir
berdasarkan kajian teori serta penelitian/pengembangan terdahulu yang relevan,
berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. Berisi argumentasi tentang kenapa X
dilakukan untuk meningkatkan y dan kerangka konseptual yang menyatakan
hubungan antar variabel penelitian. Contoh kerangka berpikir ditunjukan Gambar.

Gambar 1 Contoh Kerangka Berpikir


9

10. Perumusan Hipotesis


Hipotesis merupakan kesimpulan dari kerangka berfikir, dinyatakan dalam
bentuk Hipotesis Nol (hipotesis yang diharapkan untuk ditolak) dan Hipotesis
Alternatif / Hi (hipotesis yang diharapkan untuk diterima) atau hipotesis kerja
saja
Contoh:
Hi : Terdapat pengaruh yang berarti pemberian representasi diagram bebas benda
terhadap kemampuan siswa menyelesaikan soal-soal fisika
Ho : Tidak terdapat pengaruh yang berarti pemberian representasi diagram bebas
benda terhadap kemampuan siswa menyelesaikan soal-soal fisika

11. Metode Eksperimen


Beberapa macam bentuk desain penelitian eksperimen yang terdiri dari:
a. Pre-Experimental Design
Desain ini belum merupakan eksperimen sungguh-sungguh, karena masih
terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variabel
dependen. Jadi hasil eksperimen yang merupakan variabel dependen itu bukan
semata-mata dipengaruhi oleh variabel independen. Hal ini dapat terjadi, karena
tidak adanya variabel kontrol, dan sampel tidak dipilih secara random (Sugiyono,
2017).
Bentuk pre-experimental designs ada beberapa macam yaitu:
1) One-Shot Case Study ;
Paradigma dalam penelitian eksperimen model ini dapat digambarkan sebagai
berikut:

Gambar 2 Eksperimen Model One-Shot Case Study


Ket:
X = treatment yang diberikan (variabel independen)
O = Observasi (variabel dependent).
10

Model eksperimen dapat dibaca sebagai berikut: terdapat suatu kelompok


diberi treatment/perlakuan, dan selanjutnya diobservasi hasilnya (treatment adalah
sebagai variabel independen, dan hasil adalah sebagai variabel dependen).
Contoh:
Pengaruh alat kerja baru diklat (X) terhadap produktivitas kerja karyawan (0).
Terdapat kelompok pegawai yang menggunakan alat kerja baru kemudian
setelah bulan diukur produktivitas kerjanya. Pengaruh alat kerja baru terhadap
produktivitas kerja diukur dengan membandingkan produktivitas sebelum
menggunakan alat baru dengan produktivitas setelah menggunakan alat baru
(misalnya selalu menggunakan alat baru produktivitasnya l50/jam dan setelah
menggunakan alat baru produktivitasnya 500/jam. Jadi pengaruh alat baru adalah
500 – 150 = 350/jam.

2) One-Group Pretest-Postest
Pada desain one-shot case study, tidak ada pretest, maka pada desain ini
terdapat pretest, sebelum diberi perlakuan. Dengan demikian hasil perlakuan dapat
diketahui lebih akurat, karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum
diberi perlakuan. Desain ini dapat di gambarkan seperti berikut:

Gambar 3 Eksperimen Model One-Group Pretest-Postest


Ket:
O1=nilai pretest (sebelum diberi diklat)
O2=nilai posttest (setelah diberi diklat)
Pengaruh diklat terhadap prestasi kerja pegawai = (O2 – O1).

3) Intact-Group Comparison
Pada desain ini terdapat satu kelompok yang digunakan untuk penelitian,
tetapi dibagi dua, yaitu setengah kelompok untuk eksperimen (yang diberi
11

perlakuan) dan setengah untuk kelompok kontrol (yang tidak diberi perlakuan).
Paradigma penelitiannya dapat digambarkan sebagai berikut.

Gambar 4 Eksperimen Model Intac-Group Comparison

Keterangan:
O1 =hasil pengukuran setengah kelompok yang diberi perlakuan
O2 =hasil pengukuran setengah kelompok yang tidak diberi perlakuan.
Pengaruh perlakukan = O1 – O2

Contoh:
Terdapat sekelompok karyawan di bidang produksi, yang setengah dalam
melaksanakan pekerjaannya menggunakan lampu yang sangat terang (O1), dan
setengahnya lagi dengan lampu yang kurang terang (O2). Setelah beberapa
minggu diukur produktivitas kerjanya. Kelompok mana yang lebih produktif. Jadi
pengaruh cahaya lampu terhadap produktivitas kerja adalah (O1 – O2).

b. True Experimental Design


Dikatakan true experimental (eksperimen yang betul-betul), karena dalam
desain ini, peneliti dapat mengontrol semua variabel luar yang mempengaruhi
jalannya eksperimen. Dengan demikian validitas internal (kualitas pelaksanaan
rancangan penelitian) dapat menjadi tinggi. Ciri utama dari true experimental
adalah bahwa, sampel yang digunakan untuk eksperimen maupun sebagai
kelompok kontrol diambil secara random dari populasi tertentu. Jadi cirinya
adalah adanya kelompok control dan sampel dipilih secara random (Sugiyono,
2017).
Bentuk True experimental terdiri 2 (dua) macam design yaitu:
1) Posttest-Only Control Design
12

Gambar 5 Eksperimen Model Postest-Only Control Design


Dalam design ini terdapat dua kelompok yang masing-masing dipilih secara
random (R). Kelompok pertama diberi perlakuan (X) dan kelompok yang lain
tidak. Kelompok yang diberi perlakuan disebut kelompok eksperimen dan
kelompok yang tidak diberi perlakuan disebut kelompok kontrol. Pengaruh
adanya perlakuan (treatment) adalah (O1: O2). Dalam penelitian yang
sesungguhnya, pengaruh treatment dianalisis dengan uji beda, pakai statistik t-test
misalnya. Kalau terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol, maka perlakuan yang diberikan berpengaruh secara
signinkan.

2) Pretest-Posttest Control Group Design

Gambar 6 Eksperimen Model Pretest-Posttest Control Group Design


Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara random.
kemudian diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hasil pretest yang baik bila nilai
kelompok eksperimen tidak berbeda secara signifikan. Pengaruh Perlakuan adalah
(O2- O1)-( O4- O3).
13

3) Factorial Design
Desain penelitian ini merupakan pengembangan/modifikasi dari design true
experimental, yaitu dengan memperhatikan adanya variabel moderator yang
mempengaruhi perlakuan (Variabel independen) terhadap hasil (variabel
dependen). Paradigma desain faktorial dapat digambarkan seperti berikut
(Sugiyono,2017).

Gambar 7 Eksperimen Model Factorial Design


Pada desain ini semua kelompok dipilih secara random, kemudian masing-
masing diberi pretest. Kelompok untuk penelitian dinyatakan baik, bila setiap
kelompok nilai pretesmya sama. Jadi O1 = O3 = O5 = O7. Dalam hal ini variabel
moderatornya adalah Y1 dan Y2.

Contoh:
Dilakukan penelitian unluk mengetahui pengaruh prosedur kerja baru
terhadap kepuasan pelayanan pada masyarakat. Untuk itu dipilih empat kelompok
secara random. Variabel moderalonya adalah jenis kelamin, yaitu laki-laki (Y1)
dan perempuan (Y2).
Treatment/perlakuan (prosedur kerja baru) dicobakan pada kelompok
eksperimen pertama yang telah diberi pretest (O1 = kelompok laki-laki) dan
kelompok eksperimen ke dua yang telah diberi pretest (O5 = kelompok
perempuan). Pengaruh perlakuan (X) terhadap kepuasan pelayanan untuk
kelompok laki-laki = (O2- O1) – (O4– O3). Pengaruh perlakuan (prosedur kerja
baru) terhadap nilai penjualan barang untuk kelompok perempuan = (O6 – O5) –
(O8 – O7).
Bila terdapat perbedaan pengaruh prosedur kerja baru terhadap kepuasan
masyarakat antara kelompok kerja pria dan wanita, maka penyebab utamanya
adalah bukan karena treatment yang diberikan (karena treatment yang diberikan
sama), tetapi karena adanya variabel moderator, yang dalam hal ini adalah jenis
14

kelamin. Pria dan wanita menggunakan prosedur kerja baru yang sama, tempat
kerja yang sama nyamannya, tetapi pada umumnya, kelompok wanita lebih ramah
dalam memberikan pelayanan, sehingga dapat meningkatkan kepuasan
masyarakat.

c. Quasi Experimental Design


Bentuk desain eksperimen ini merupakan pengembangan dari true
experimental design, yang sulit dilaksanakan. Desain ini mempunyai kelompok
kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-
variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Walaupun demikian
desain ini lebih baik dari preexperimental design. Quasi-experimental design,
digunakan karena pada kenyataannya sulit mendapatkan kelompok kontrol yang
digunakan untuk penelitian.
Dalam suatu kegiatan administrasi atau manajemen, sering tidak mungkin
menggunakan sebagian para karyawannya untuk eksperimen dan sebagian tidak.
Sebagian menggunakan prosedur kerja baru yang lain tidak. Oleh karena itu,
untuk mengatasi kesulitan dalam menentukan kelompok kontrol dalam penelitian,
maka dikembangkan desain Quasi Experimental (Sugiyono, 2017).
Berikut ini dikemukakan dua bentuk desain quasi eksperimen, yaitu:
1) Time-Series Design

Gambar 8 Eksperimen Model Time-Series Design


Dalam desain ini kelompok yang digunakan untuk penelitian tidak dapat
dipilih secara random. Sebelum diberi perlakuan, kelompok diberi pretest sampai
empat kali, dengan maksud untuk mengetahui kestabilan dan kejelasan keadaan
kelompok sebelum diberi perlakuan. Bila hasil pretest selama empat kali temyata
nilainya berbeda-beda. berarti kelompok tersebut keadaannya labil, tidak menentu,
dan tidak konsisten. Setelah kestabilan keadaan kelompok dapat diketahui dengan
15

jelas, maka baru diberi treatment. Desain penelitian ini hanya menggunakan satu
kelompok saja, sehingga tidak memerlukan kelompok kontrol.
Hasil pretest yang baik adalah O1 = O2= O3 = O4 dan hasil perlakuan yang
baik adalah O5 = O6 = O7 = O8. Besamya pengaruh perlakuan adalah = (O5 + O6 +
O7 + O8) – (O1 + O2+ O3 + O4 ).
Kemungkinan hasil penelitian dari desain ini ditunjukkan pada gambar 9
berikut. Dari gambar 9 terlihat bahwa, terdapat berbagai kemungkinan hasil
penelitian yang menggunakan desain time series.

Gambar 9 Berbagai kemungkinan hasil penelitian yang menggunakan desain Time Series

Hasil penelitian yang paling baik adalah ditunjukkan pada Grafik A. Hasil
pretest menunjukkan keadaan kelompok stabil dan konsisten (O1 = O2= O3 = O4)
setelah diberi perlakuan keadaannya meningkat secara konsisten (O5 = O6 = O7 =
O8).
Grafik B memperlihatkan ada pengaruh perlakuan terhadap kelompok yang
sedang dieksperimen, tetapi setelah itu kembali lagi pada posisi semula. Jadi
pengaruh perlakuan hanya sebagai contoh: Pada waktu penataran, pengetahuan,
dan keterampilannya meningkat, tetapi setelah kembali ke tempat kerja
kemampuannya kembali seperti semula. Grafik C memperlihatkan pengaruh luar
lebih berperan dari pada pengaruh perlakuan, sehingga grafiknya naik terus.
Graflk D menunjukkan keadaan kelompok tidak menentu.
16

2) Non-equivalent Control Group Design.


Desain ini hampir sama dengan pretest-posttest control group design, hanya
pada desain ini kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih
secara random.

Gambar 10 Eksperimen Model Non-equivalent Control Group Design


Contoh:
Dilakukan penelitian untuk mencari pengaruh perlakuan senam pagi terhadap
derajat kesehatan karyawan. Desain penelitian dipilih satu kelompok karyawan.
Selanjutnya dari satu kelompok tersebut yang setengah diberi perlakuan senam
pagi setiap hari dan yang setengah lagi tidak. O1 dan O3 merupakan derajat
kesehatan karyawan sebelum ada perlakuan senam pagi. O2 adalah derajat
kesehatan karyawan setelah senam pagi selama 1 tahun. O4, adalah derajat
kesehatan karyawan yang tidak diberi perlakuan senam pagi. Pengaruh senam
pagi terhadap derajat kesehatan karyawan adalah (O2- O1) – (O4 – O3).

12. Populasi dan Sampel


a. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012: 117).
Contoh:
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA N 1 Batu Sangkar yang
terdiri dari ..... kelas pada semester 2 tahun ajaran 2017/2018
17

b. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti. Sampel dipilih
sebanyak 2 kelas untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol. Macam-macam
Teknik Sampling yaitu:
1) Purposif Sampling
Pelaksanaan teknik ini adalah dengan memilih kelas-kelas yang jumlahnya
terbanyak yang diajar oleh 1 orang guru, dilanjutkan dengan uji kesamaan
rata, rata, uji normalitas, dan uji homogenitas untuk mendapatkan kelas-
kelas yang memenuhi persyaratan penelitian eksperimen
2) Cluster Sampling
Pelaksanaan teknik ini adalah dengan memilih secara acak 2 kelas yang akan
dijadikan kelas eksperimen dan kelas kontrol, dari semua kelas yang telah
memenuhi persyaratan secara statistik

13. Variabel Penelitian


Variabel merupakan faktor-faktor yang berperan dalam penelitian atau gejala
yang diteliti. Menurut Hatch dan Farhady dalam (Sugiyono.2012:38) Variabel
penelitian adalah suatu atribut seseorang, atau objek, yang mempunya “variasi”
antara satu orang dengan yang lain atau objek dengan objek yang lain. Variabel
dalam penelitian eksperimen terdiri dari variabel bebas, variabel terikat dan
variabel kontrol.
a) Variabel bebas/ variabel perlakuan yaitu variabel yang akan dilihat
pengaruhnya terhadap variabel terikat.
b) Variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas.
c) Variabel kontrol adalah variabel yang dikendalikan secara konstan pada
kedua kelas sampel.
Contoh:
a) Variabel bebas : Representasi Diagram Bebas Benda (X)
b) Variabel terikat : Kemampuan menyelesaikan soal-soal fisika (Y)
c) Veriabel Kontrol : Metode Penyelesaian Secara Sistematis, guru,
materi pelajaran, dan asesmen
18

14. Instrumen Penelitian Dan Pengembangannya


Berkenaan dengan istrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian serta
teknik pengembangannya. Instrumen untuk mengukur representasi Diagram
Bebas Benda (IDBB), dikembangkan dalam bentuk LKS berupa prosessing
pengerjaaan soal dengan representasi Diagram Bebas Benda. Instrumen yang
digunakan adalah instumen yang telah memenuhi validitas isi, dan validitas
konstruknya melalui masukan dari dosen pembimbing.
Instrumen untuk mengukur Kemampuan Menyelesaikan Soal Fisika (IKSF),
disusun dalam bentuk soal objektif pilihan ganda. Soal yang telah disusun, setelah
memenuhi validitas isi, dilakukan uji coba lapangan untuk mendapatkan
reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya beda instrumen. Setelah diperbaiki dan
dilengkapi digunakan sebagai instrumen untuk mengambil data

15. Teknik Pengumpul Data


Menjelaskan tentang bagaimana teknik mengumpulkan data yang akan
dilakukan. Contoh:
a. Data dikumpulkan menggunakan instrumen yang dikembangkan.
b. Data variable bebas diambil ketika proses penelitian /pembelajaran
berlangsung.
c. Data variabel terikat di ambil pada saat ulangan harian (UH).

16. Teknik Analisis Data


Pada bagian ini dikemukakan bagaimana teknik analisis data yang akan
dilakukan, mulai dari menganalisis data persyaratan untuk uji penentuan sampel
dan uji hipotesis. Dalam penelitian ini di dilakukan beberapa teknik analisis data
yaitu:
a. Untuk penentuan sampel, dilakukan dengan teknik uji kesamaan rata-rata,
uji normalitas, dan uji homogenitas dilakukan dengan teknik mean, uji
Liliefors, dan uji F (homogenitas varians).
b. Untuk mendeskripsikan data penelitian dilakukan dengan teknik statistik
deskripsi, dalam bentuk distribusi frekuensi berupa interval nilai, mean
modus, dan standar deviasi.
19

c. Untuk memenuhi persyaratan analisis data hasil eksperimen dilakukan uji


homogenitas dan normalitas menggunakan uji Liliefors, dan uji F
(homogenitas varians)
d. Untuk uji hipotesis, dilakukan uji t untuk data terdistribusi normal, jika tidak
memenuhi persyaratan normalitas, dilakukan uji t’

17. Prosedur penelitian Eksperimen


Pada bagian ini hendaknya dikemukakan secara jelas prosedur yang akan
dilakukan selama penelitian. jika penelitian ini termasuk penelitian eksperimen,
berkenaan dengan kelas kontrol dan kelas perlakuan. Contohnya yaitu:
a. Pada kelas eksperimen, pembelajaran dilakukan menggunakan metode
penyelesaian soal secara sistematis, ditambah representasi diagram bebas.
b. Pada kelas kontrol, pembelajaran dilakukan menggunakan metode
penyelesaian soal secara sistematis saja.
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan di atas, dapat
diperoleh simpulan bahwa penelitian eksperimen adalah penelitian yang
dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian suatu treatment atau
perlakuan terhadap subjek penelitian. Metode eksperimen merupakan metode
yang paling produktif karena jika dilakukan dengan baik akan dapat
menjawab hipotesis yang utamanya berkaitan dengan hubungan sebab akibat.
Oleh karena itu, penelitian yang sering dilakukan peneliti dalam dunia
pendidikan adalah penelitian eksperimen.

B. Saran
Dalam pembuatan makalah ini banyak penulis menyadari masih
banyak terdapat kekurangannya. Namun penulis tetap berharap makalah ini
tetap memberikan manfaat bagi pembaca. Dibalik kekurangan tersebut
penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk kelengkapan dan
lebih sempurnanya pembuatan makalah di masa yang akan datang. Atas
kritik dan saran yang diberikan penulis haturkan banyak terima kasih.

20
DAFTAR PUSTAKA
Alsa, Asmadi. (2004) Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dalam Penelitian
Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Ary, D., Jacob, L.C. and Razavieh, A. (1985). Introduction to Research in


Education. 3rdEdition. New York: Holt, Rinehart and Winston.

Fred N. Kerlinger. Asas-Asas Penelitian Behavioral. Yogyakarta: Gajah Mada


University Press.

Gay, L.R. (1983). Educational Research Competencies for Analsis & Application.
2nd Edition. Ohio: A Bell & Howell Company.

Hadi, Sutrisno. (1985) Metodologi Research Jilid 4. Yogyakarta: Yayasan


Penerbit Fakultas Psikologi UGM.

Jaedun, Amat 2011 Metodologi Penelitian Eksperimen. Fakultas Teknik UNY.


http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/drs-amat-jaedun-
mpd/metode-penelitian-eksperimen.pdf, accessed Oktober 6, 2019.

Jonassen (Ed.) Handbook of Research for Educational Communications and


Technology. (2nd Ed.). (pp 1021-1043). Mahwah Nj: Lawrence Erlbaum
Associates.

Latipun. (2002) Psikologi Eksperimen. Malang: UMM Press.

Putra, Amali. 2018. Hand-out Metodologi Penelitian Pendidikan. Padang: FMIPA


UNP.

Ross, S.M., & Morrison, G.R. (2003). Experimental Research Methods. Ln D.

Sarwono, Jonatha. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif. Jakarta:


Graha Ilmu.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:


Alfabeta.

Sugiono. 2012. Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:


Alfabeta.

Sugiono. 2017. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.


Sugiono. 2017. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung:
Alfabeta.

Sukardi. (2011). Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya.


Jakarta: PT Bumi Aksara.

Suryabrata, Sumadi. (2011). Metode Penelitian. Jakarta: PT RajaGravindo


Persada.

21

Anda mungkin juga menyukai