Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

METODE PENELITIAN
Penelitian Eksperimen

Disusun oleh:

AHMAD HAIDAR ALBAQIR : 201011402110


AFDAL DZIKRI AMANDA : 201011402061
JUNAIDI AHMAD BASORI : 201011400716
RISA SATIFA : 201011401387

TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PAMULANG

Jl. Surya Kencana No.1 Pamulang Telp (021)7412566, Fax. (021)7412566


Tangerang Selatan – Banten
Daftar Isi
KATA PENGANTAR ............................................................................................................. 3
BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................................................ 4
A. Latar Belakang ............................................................................................................. 4
B. Rumusan Masalah ......................................................................................................... 4
BAB 2 PEMBAHASAN .......................................................................................................... 5
A. Pengertian Penelitian Eksperimen ................................................................................... 5
B. Tujuan Penelitian Eksperimen ........................................................................................ 5
C. Syarat Penelitian Eksperimen ............................................................................................ 6
D. Langkah Penelitian Eksperimen......................................................................................... 6
Langkah-langkah dalam penelitian eksperimen pada dasarnya hampir sama dengan penelitian
lainnya. Menurut Gay 1982 dalam Nursyahidah (2012). langkah-langkah dalam penelitian
eksperimen yang perlu ditekankan adalah sebagai berikut. ....................................................... 6
E. Variabel dalam Penelitian Eksperimen ................................................................................ 8
F. Bentuk Desain Eksperimen ................................................................................................ 8
BAB 3 PENDAHULUAN ...................................................................................................... 12
A. Contoh Penelitian Eksperimen ................................................................................. 12
BAB 4 PENUTUP ................................................................................................................. 15
A. Kesimpulan ................................................................................................................ 15
B. Saran ......................................................................................................................... 15
Daftar Pustaka ................................................................................................................... 15

2
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan berkat dan
karunia-Nya sehingga saya dapat membuat makalah metode penelitian eksperimen. Adapun
tugas ini dibuat bertujuan agar memenuhi tugas mata kuliah Metode Penelitian. Saya berharap
makalah ini dapat menjadi referensi bagi para pembaca bila mana hendak melakukan penelitian
eksperimen. Saya menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu saya
mohon maaf bila terdapat kekurangan dan kesalahan dalam penulisan kata-kata. Oleh karena
itu, saya mengharapkan saran dan kritik agar dapat menyempurnakan makalah ini menjadi
lebih baik lagi. Demikian yang dapat saya sampaikan, atas perhatiannya saya mengucapkan
terima kasih.

Jakarta, 7 November 2022

Penulis

3
BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam melakukan penelitian banyak sekali pilihan metode yang dapat digunakan.
Namun tidak semua metode cocok digunakan, metode yang dipilih harus sesuai dengan
tujuan penelitian. Salah satu metode yang dapat digunakan dalam penelitian adalah
metode eksperimen. Terutama dalam penelitian pendidikan, salah satu metode yang
banyak digunakan adalah metode penelitian eksperimen. Untuk dapat melaksanakan suatu
eksperimen yang baik, perlu dipahami terlebih dahulu segala sesuatu yang berkait dengan
komponen-komponen eksperimen. Baik yang berkaitan dengan variabel, hakikat,
karakteristik, tujuan, syarat-syarat, langkah-langkah penelitian, serta validitas dalam
penelitian eksperimen. Selanjutnya, untuk lebih memahami mengenai penelitian eksperimen,
dalam makalah ini yang berjudul Penelitian Eksperimen= akan dibahas mengenai metode
penelitian eksperimen beserta hal-hal yang terkait di dalamnya.

B. Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan penelitian eksperimen
b. Apa tujuan eksperimen
c. Apa saja syarat penelitian eksperimen
d. Bagaimana langkah penelitian eksperimen
e. Apa saja variabel dalam penelitian eksperimen
f. Apa saja bentuk desain eksperimen

4
BAB 2 PEMBAHASAN

A. Pengertian Penelitian Eksperimen


Menurut Alsa (2004) Hakekat penelitian eksperimen (experimental research) adalah
meneliti pengaruh perlakuan terhadap perilaku yang timbul sebagai akibat
perlakuan. Menurut Hadi 1985 dalam Wahyuni (2013) penelitian eksperimen
adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui akibat yang ditimbulkan dari
suatu perlakuan yang diberikan secara sengaja oleh peneliti. Sejalan dengan hal
tersebut, Penelitian eksperimen pada prinsipnya dapat didefinisikan sebagai metode
sistematis guna membangun hubungan yang mengandung fenomena sebab akibat
(causal-effect relationship). Menurut Sugiyono (2011) metode eksperimen adalah
metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu
terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Menurut Fraenkel (2012)
Penelitian eksperimen bertujuan untuk Menguji hipotesis yang diajukan dalam
penelitian, memprediksi kejadian atau peristiwa di dalam latar eksperimen, dan
menarik generalisasi hubungan antar variabel.

Berdasarkan definisi dari beberapa ahli tersebut, dapat dipahami bahwa


penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh
pemberian suatu treatment atau perlakuan terhadap subjek penelitian. Jadi penelitian
eksperimen dalam pendidikan adalah kegiatan penelitian yang bertujuan untuk
menilai pengaruh suatu perlakuan/tindakan/treatment pendidikan terhadap tingkah
laku siswa atau menguji hipotesis tentang ada-tidaknya pengaruh tindakan itu jika
dibandingkan dengan tindakan lain.

B. Tujuan Penelitian Eksperimen


Tujuan umum penelitian eksperimen adalah untuk meneliti pengaruh dari suatu
perlakuan tertentu terhadap gejala suatu kelompok tertentu dibanding dengan
kelompok lain yang menggunakan perlakuan yang berbeda. Misalnya, suatu
eksperimen dalam bidang pendidikan dimaksudkan untuk menilai/membuktikan
pengaruh perlakuan pendidikan (pembelajaran dengan metode problem solving)
terhadap prestasi belajar dan kemampuan komunikasi matematika pada siswa SMP atau
untuk menguji hipotesis tentang ada-tidaknya pengaruh perlakuan tersebut jika
dibandingkan dengan metode konvensional.

5
Selanjutnya, tindakan di dalam eksperimen disebut treatment, dan diartikan sebagai
semua tindakan, semua variasi atau pemberian kondisi yang akan dinilai/diketahui
pengaruhnya. Sedangkan yang dimaksud dengan menilai tidak terbatas pada
mengukur atau melakukan deskripsi atas pengaruh treatment yang dicobakan tetapi
juga ingin menguji sampai seberapa besar tingkat signifikansinya (kebermaknaan
atau berarti tidaknya) pengaruh tersebut jika dibandingkan dengan kelompok yang
sama tetapi diberi perlakuan yang berbeda.

C. Syarat Penelitian Eksperimen


Sebuah penelitian dapat berjalan baik dan memberikan hasil yang akurat jika
dilaksanakan dengan mengikuti kaidah tertentu. Seperti halnya dengan penelitian
eksperimen, akan memberikan hasil yang valid jika dilaksanakan dengan mengikuti
syarat-syarat yang ada. Berkaitan dengan hal tersebut, Menurut Wilhelm Wundt dalam
Alsa (2004) mengemukakan syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh peneliti dalam
melaksanakan penelitian eksperimental, yaitu:

1. Peneliti harus dapat menentukan secara sengaja kapan dan di mana ia akan melakukan
penelitian
2. Penelitian terhadap hal yang sama harus dapat diulang dalam kondisi yang sama.
3. Peneliti harus dapat memanipulasi (mengubah, mengontrol) variabel yang diteliti
sesuai dengan yang dikehendakinya
4. Diperlukan kelompok pembanding (control group) selain kelompok yang diberi
perlakukan (experimental group)

D. Langkah Penelitian Eksperimen


Langkah-langkah dalam penelitian eksperimen pada dasarnya hampir sama dengan
penelitian lainnya. Menurut Gay 1982 dalam Nursyahidah (2012). langkah-langkah
dalam penelitian eksperimen yang perlu ditekankan adalah sebagai berikut.
1. Adanya permasalahan yang signifikan untuk diteliti.
2. Pemilihan subjek yang cukup untuk dibagi dalam kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol.
3. Pembuatan atau pengembangan instrumen.
4. Pemilihan desain penelitian.
5. Eksekusi prosedur.

6
6. Melakukan analisis data.
7. Memformulasikan kesimpulan.

Langkah-langkah pokok penelitian eksperimen meliputi:

1. Lakukan telaah kepustakaan yang berhubungan dengan permasalahan.


2. Identifikasi dan definisikan masalahnya.
3. Rumuskan hipotesis, tentukan faktor-faktor yang berpengaruh, dan
definisikan istilah-istilah pokok dan variabel-variabel penelitiannya.
4. Susun rencana eksperimennya:
a. Identifikasi seluruh variabel non-eksperimental yang
mungkin mengkontaminasi eksperimen dan tentukan
bagaimana untuk mengontrol variabel tersebut.
b. Pilihlah rancangan penelitiannya.
c. Pilihlah sampel dari subyek yang representatif bagi populasi,
tentukan subjek untuk kelompok kontrol dan tentukan
kelompok kelompok perlakuan eksperimen.
d. Pilih atau susun dan validasi instrumen yang akan digunakan
untuk mengukur hasil eksperimen
e. Rancangan prosedur pengumpulan data dan kemungkinan
melakukan pilot atau uji coba untuk menyempurnakan
instrumen atau rancangan.
f. Rumuskan hipotesis statistik atau hipotesis nolnya.
5. Lakukan eksperimen
6. Aturlah/susun data mentah yang diperoleh, dengan tujuan pengaturan data
tersebut akan menghasilkan kesimpulan paling baik terhadap efek yang
diperkirakan akan ada.
7. Terapkan uji signifikansi untuk menentukan taraf kepercayaan terhadap
hasil penelitian.
8. Buatlah interpretasi terhadap hasil pengujian tersebut, berikan diskusi, dan
buatlah laporannya.

7
E. Variabel dalam Penelitian Eksperimen
Menurut Ahyan (2012) jenis variabel yang terkait dengan penelitian eksperimen yaitu:

1. Variabel bebas (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable)


Variabel bebas merupakan variabel atau kondisi yang dimanipulasi oleh peneliti
untuk menerangkan hubungannya dengan fenomena yang diobservasi. Sedangkan
variabel terikat merupakan variabel atau kondisi yang mengalami perubahan ketika
peneliti mengganti variabel bebas.
2. Variabel organismik atau variabel atribut Variabel ini tidak dapat diubah atau
dimanipulasi oleh peneliti. Seperti variabel bebas: umur, jenis kelamin, suku, dan
lainnya yang sejenis.
3. Variabel imbuhan Variabel imbuhan adalah variabel yang tidak dapat dikontrol
yakni variabel yang tidak dapat dimanipulasi oleh peneliti, tetapi mempunyai
pengaruh yang berarti pada variabel terikat. Seperti variabel antusias guru, usianya,
tingkat sosial ekonominya, dan lain sebagainya.

F. Bentuk Desain Eksperimen


Menurut Ahyan (2012) bentuk desain eksperimen yaitu:

1. Pre-Experimental Designs (Poor Experimental Designs)


Pre-experimental designs merupakan desain yang belum merupakan desain
sungguh-sungguh karena masih terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh
terhadap terbentuknya variabel terikat (dependent variable). Hasil eksperimen yang
merupakan variabel terikat itu bukan semata-mata dipengaruhi oleh variabel bebas
(independent variable). Hal ini dapat terjadi karena tidak adanya variabel kontrol dan
sampel tidak dipilih secara random. Ada beberapa bentuk pre-experiment designs
yaitu:

a. One-Shot Case Study


Di dalam one-shot case study terdapat sebuah kelompok yang diberi perlakuan
(tanpa pretest) dan selanjutnya diobservasi hasilnya. Variabel bebasnya adalah
perlakuan tersebut, sedangkan variabel terikatnya adalah hasil dari observasi
tersebut. Hal ini dapat dilihat pada gambar berikut: X = Perlakuan yang
diberikan (variabel bebas) O = Observasi (variabel terikat).

8
Pada desain ini, sebelum diberi perlakuan terlebih dahulu diberikan pretest. Oleh karena
itu, hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat karena dapat membandingkan antara
sebelum dan sesudah diberi perlakuan. Hal ini dapat dilihat pada gambar berikut :

b. Intact-Group Comparison
Pada desain ini terdapat satu kelompok yang digunakan untuk penelitian, tetapi dibagi
dua yaitu setengah kelompok untuk eksperimen (yang diberi perlakuan) dan setengah
untuk kelompok kontrol (yang tidak diberi perlakuan). Hal ini dapat digambarkan pada
gambar berikut:
Ketiga bentuk desain tersebut bila diterapkan untuk penelitian, akan banyak varibel-
variabel luar yang masih berpengaruh dan sulit dikontrol, sehingga validitas internal
penelitian menjadi rendah.

2. True Experimentel Design


Dalam desain true experimental design ini, peneliti dapat mengontrol semua variabel luar yang
mempengaruhi jalannya eksperimen. Sehingga kualitas pelaksanaan rancangan penelitian
(validitas internal) dapat menjadi tinggi. Ciri dari desain ini adalah sampel yang digunakan dalam
kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol dipilih secara acak (random). Ada dua bentuk
desain ini yaitu:

9
a. Posttest Only Control Design
Dalam desain ini terdapat dua kelompok (R) yang masing-masing dipilih secara acak.
Kelompok pertama diberi perlakuan (X) dan kelompok yang lain tidak diberikan
perlakuan. Pengaruh adanya perlakuan adalah O1 : O2. Pengaruh perlakuan dianalisis
dengan uji beda, pakai statistik t-test.

b. Pretest Group Design


Hasil pretest yang baik bila nilai kelompok eksperimen tidak berbeda secara signifikan.
Pengaruh perlakuan adalah (O2 – O1) – (O4 – O3).

3. Factorial Design
Desain faktorial merupakan modifikasi dari true experimental design, yaitu
dengan memperhatikan kemungkinan adanya variabel moderator yang mempengaruhi
perlakuan (variabel bebas) terhadap hasil (variabel terikat). Paradigma desain faktorial
dapat digambarkan sebagai berikut:

10
Pada desain ini, semua kelompok dipilih secara acak, kemudian masing-masing
diberi pretest. Kelompok untuk dinyatakan baik jika setiap kelompok nilai pretestnya
sama. Jadi, O1 = O3 = O5 = O7. Y1 dan Y2 sebagai variabel moderator. Pengaruh
perlakuan kelompok laki-laki (Y1) = (O2 – O1) – (O4 – O3). Sedangkan pengaruh
perlakuan kelompok perempuan (Y2) = (O6 – O5) –(O8 – O7).

4. Quasi Experimental Design


Desain ini merupakan pengembangan dari true experimental design yang sulit
dilaksanakan. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, akan tetapi tidak dapat
berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi
pelaksanaan eksperimen. Desain ini digunakan karena pada kenyataannya sulit
mendapatkan kelompok kontrol yang digunakan untuk penelitian. Ada dua bentuk
desain ini yaitu:

1) Time-Series Design

Dalam desain ini, kelompok yang digunakan untuk penelitian tidak


dapat dipilih secara acak. Sebelum diberi perlakuan, kelompok diberi pretest
sampai empat kali, dengan maksud untuk mengetahui kestabilan dan kejelasan
keadaan kelompok sebelum diberi perlakuan. Jika hasil pretest selama empat
kali ternyata nilainya berbeda-beda, berarti kelompok tersebut keadaannya labil,
tidak menentu, dan tidak konsisten. Setelah kestabilan kelompok dapat
diketahui dengan jelas, maka baru diberi perlakuan.

Hasil pretest yang baik adalah O1 = O2 = O3 = O4 dan hasil perlakuan


yang baik adalah O5 = O6 = O7 = O8. Besar pengaruhnya perlakuan adalah (O5
+ O6 + O7 + O8) - O1 + O2 + O3 + O4).

2) Nonequivalent Control Group Design

Desain ini hampir sama dengan pretest-posttest control group design,


hanya pada desain ini kelompok eksperimen maupun kontrol tidak dipilih secara
acak.

11
BAB 3 PENDAHULUAN

A. Contoh Penelitian Eksperimen

Judul Terapi Suportif dengan Teknik Bimbingan


untuk Mengurangi Dorongan Bunuh Diri
pada Skizofrenia

Pengarang Sulastry Pardede

Download https://mahasiswa.yai.ac.id/v5/data_mhs/tug
as/1824090234/08152_110_REVIEW%20J
URNAL%20EKSPERIMEN.pdf

Tahun Terbit 2020

Kota Terbit Jakarta Pusat

Pendahuluan Dewasa ini, Indonesia masih memiliki


banyak masalah dalam berbagai bidang
seperti ekonomi, social, pendidikan dan
sebagainya. Permasalahan ini juga
berdampak pada kondisi fisik maupun psikis
individu yang mengalaminya. Secara kasat
mata, permasalahan fisik dapat ditangani
dengan mudah dengan memberi obat-obatan
luar. Namun, berbeda dengan permasalahan
psikis yang terkadang sulit dipahami
penyebab dan jenis gangguannya. Banyak
gangguan jiwa yang dibiarkan begitu saja
tanpa mendapatkan perawatan secara khusus,
salah satunya adalah skizofrenia.
Berdasarkan data dari BPS (2010),
didapatkan sekitar 2 juta jiwa orang
Indonesia mengalami gangguan skizofrenia.
Gangguan ini memiliki gejala berupa regresi,
delusi, halusinasi dan depresi. Halusinasi dan
depresi yang berlebihan, apabila tidak
ditangani dapat menyebabkan munculnya
dorongan untuk bunuh diri. Robinson (2001)
menyatakan bahwa 90% kasus bunuh diri di
dunia disebabkan oleh gangguan bipolar dan
skizofrenia. Maka dari itu, penderita
skizofrenia harus mendapatkan perawatan
secara khusus dan intensif. Gangguan
skizofrenia sangat sulit untuk disembuhkan.
Penanganan dengan farmakoterapi (obat-

12
obatan) hanya dapat membantu
mengendalikan gejala yang timbul saja dan
tidak dapat menyembuhkan pasien
sepenuhnya. Oleh karena itu, diperlukan
psikoterapi untuk membantu proses
penyembuhan pasien skizofrenia. Psikoterapi
suportif dapat membantu mengurangi
dorongan bunuh diri pada penderita
skizofrenia. Pendekatan ini juga dapat
memulihkan dan memperkuat pertahanan
pasien serta mengintegrasikan kapasitas yang
telah terganggu. Maka dari itu, peneliti pada
jurnal tersebut tertarik untuk menggunakan
psikoterapi suportif dalam rangka untuk
mengetahui gambaran klinis pasien
skizofrenia yang melakukan percobaan
bunuh diri dan memperoleh hasil dari terapi
suportif dengan teknik bimbingan pada
pasien skizofrenia yang melakukan
percobaan bunuh diri.

Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah


kuantitatif dengan pendekatan eksperimen.

Hasil Data skor stres yang diperoleh melalui


instrumen DASS, menunjukkan variasi nilai
stres subjek relatif tinggi. Berdasarkan hasil
pengamatan dan wawancara singkat,
keragaman nilai stres tersebut lebih
dipengaruhi oleh proses adaptasi masing-
masing subjek. Proses adaptasi terhadap
lingkungan fisik dan sosial yang berubah
secara tiba tiba, dapat menjadi pemicu stres
atau stress (Rice, 1992). Hal ini juga terbukti
secara statistik bahwa subjek yang sudah
lama menjadi penghuni lembaga
pemasyarakatan mendominasi sampel
penelitian ini, dan menyebabkan 60% data
berada pada kategori stres normal.
Sedangkan remaja yang berstatus sebagai
penghuni baru, menunjukkan indikasi stres
sedang sebanyak 5 orang (25%), dan satu
orang mengalami stres berat (5%). Teknik
relaksasi progresif terbukti efektif
menurunkan skor stres pada kelompok
kontrol dengan rerata 4,7 poin. Dengan
pemusatan perhatian pada perbedaan kontras
antara kondisi tekan dan rileks pada tubuh
yang terjadi dalam prosedur relaksasi, subjek
mampu merasakan dan meresapi perbedaan

13
sensasi tersebut, sehingga membuat mereka
menjadi lebih rileks. Dengan pelibatan otot
fisik secara langsung (perlakuan muskularis),
maka fungsi alat internal tubuh juga
merespons secara langsung, dan dapat segera
dirasakan efeknya oleh individu dengan
indikator fisiologis berupa penurunan detak
jantung, irama nafas, juga ketegangan otot
(Domin, 2001).

Kesimpulan Dari hasil data yang didapatkan, peneliti


dalam jurnal tersebut menyimpulkan bahwa:
- Gambaran klinis pasien skizofrenia yang
melakukan percobaan bunuh diri, ditandai
dengan depresi dan gangguan mental, putus
asa dan merasa tidak berdaya, kejadian
negatif dalam hidup, isolasi sosial, keluarga
yang mengalami gangguan, kurang
memahami makna hidup, dan penerimaan
diri negatif,
- Penerapan terapi suportif dengan teknik
bimbingan untuk mengurangi dorongan
bunuh diri memberikan dampak yang positif
pada pasien skizofrenia, karena adanya
perubahan perilaku ke arah yang lebih baik
pada pasien.

14
BAB 4 PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan di atas, dapat diperoleh kesimpulan
bahwa penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh
pemberian suatu treatment atau perlakuan terhadap subjek penelitian. Metode eksperimen
merupakan metode yang paling produktif karena jika dilakukan dengan baik akan dapat
menjawab hipotesis yang utamanya berkaitan dengan hubungan sebab akibat. Oleh karena itu,
penelitian yang sering dilakukan peneliti dalam dunia pendidikan adalah penelitian
eksperimen.

B. Saran
Dalam pembuatan makalah ini banyak penulis menyadari masih banyak terdapat
kekurangannya. Namun penulis tetap berharap makalah ini tetap memberikan manfaat bagi
pembaca. Dibalik kekurangan tersebut penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca
untuk kelengkapan dan lebih sempurnanya pembuatan makalah dimasa akan datang. Atas kritik
dan saran yang diberikan penulis ucapkan terima kasih.

Daftar Pustaka
https://mahasiswa.yai.ac.id/v5/data_mhs/tugas/1824090234/08152_110_REVIEW%20JURN
AL%20EKSPERIMEN.pdf

https://penerbitdeepublish.com/penelitian-eksperimen/

http://digilib.uinsgd.ac.id/24510/4/4_bab1.pdf#:~:text=Pada%20umumnya%20penelitian%20
dilakukan%20untuk%20menemukan%2C%20mengembangkan%2C%20atau,diperhitungkan
%20variabel-
variabel%20yang%20dianggap%20dapat%20mempengaruhi%20hasil%20eksperimen

15

Anda mungkin juga menyukai