Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH EPIDEMIOLOGI

“ DESAIN STUDI EKSPERIMENTAL “

DOSEN PEMBIMBING:
Sri Handayani,M.Kes

Disusun Oleh Kelompok 2 :

1. HAFIZAH PUTRI
2. RISKAL
3. SUKMA NORJA
4. VEBBY ARDIANA PUTRI

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
SYEDZA SAINTIKA
2021/2022
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan Puji dan Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa,atas segala
limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini yang berjudul “DESAIN STUDI EKSPERIMENTAL”
Kami menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini tidak lepas dari bantuan
berbagai pihak dan dosen pembimbing mata kuliah, untuk itu dalam kesempatan ini kami
menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
membantu dalam pembuatan makalah ini.
Kami menyadari dalam proses penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan
baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian,kami telah berupaya dengan segala
kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat menyelesaikannya dengan baik.
Oleh karena itu saya sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi seluruh pembaca.

Padang, Juni 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i

DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii

BAB I.........................................................................................................................................1

PENDAHULUAN.....................................................................................................................1

A. Latar Belakang................................................................................................................1
C. Tujuan Penulis.................................................................................................................2
BAB II.......................................................................................................................................3

PEMBAHASAN.......................................................................................................................3

A. Pengertian Penelitian Eksperimen...................................................................................3


B. Tujuan Penelitian Eksperimen........................................................................................3
C. Syarat Penelitian Eksperimen.........................................................................................4
D. Langkah Penelitian Eksperimen......................................................................................4
E. Variabel dalam Penelitian Eksperimen...........................................................................6
F. Bentuk Desain Eksperimen.............................................................................................6
G. Validitas Penelitian Eksperimen.....................................................................................9
H. Contoh penelitian Eksperimental..................................................................................11
BAB III....................................................................................................................................13

PENUTUP...............................................................................................................................13

A. KESIMPULAN.............................................................................................................13
B. SARAN.........................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................14

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada desain kohort, kita hanya mengobservasi sehingga kita tidak dapat memberikan
intervensi atau faktor paparan secara random pada kelompok paparan dan tidak paparan. Pada
pembahasan ini, kita akan membahas penelitian eksperimental atau intervensi (intervention
trial).
Tujuan dari penelitian eksperimental adalah untuk mengukur efek dari suatu
intervensi terhadap hasil tertentu yang diprediksi sebelumnya.Desain ini merupakan metode
utama untuk menginvestigasi terapi baru.Misal, efek dari obat X dan obat Y terhadap
kesembuhan penyakit Z atau efektivitas suatu program kesehatan terhadap peningkatan
kesehatan masyarakat. Beberapa contoh penelitian dengan desain eksperimenta seperti;
mengukur efektivitas penggunaan antibiotik terhadap perawatan wanita dengan gejala infeksi
saluran urin dengan hasil tes urin negatif /negative urine dipstict.
Dalam melakukan penelitan banyak sekali pilihan metode yang dapat digunakan.
Namun tidak semua metode cocok digunakan, metode yang dipilih harus sesuai dengan
tujuan penelitian. Salah satu metode yang dapat digunakan dalam penelitian adalah metode
eksperimen. Terutama dalam penelitian pendidikan, salah satu metode yang banyak
digunakan adalah metode penelitian eksperimen.
Untuk dapat melaksanakan suatu eksperimen yang baik, perlu dipahami terlebih
dahulu segala sesuatu yang berkait dengan komponen-komponen eksperimen. Baik yang
berkaitan dengan variabel, hakekat, karakteristik, tujuan, syarat-syarat, langkah-langkah
penelitian, serta validitas dalam penelitian eksperimen.
Selanjutnya, untuk lebih memahami mengenai penelitian eksperimen, dalam makalah
ini yang berjudul “Penelitian Eksperimen” akan dibahas mengenai metode penelitian
eksperimen beserta hal-hal yang terkait di dalamnya.

1
B. Rumusan Masalah
A. Apa pengertian penelitian eksperimen?
B. Apa saja tujuan penelitian eksperimen?
C. Apa saja syarat-syarat penelitian eksperimen?
D. Bagaimana proses penelitian eksperimen?
E. Apa saja variabel penelitian eksperimen?
F. Apa saja bentuk desain eksperimen?
G. Bagaimana validitas penelitian eksperimen?
H. Apa contoh penelitian eksperimen?

C. Tujuan Penulis

A. Menyebutkan pengertian penelitian eksperimen


B. Menjelaskan tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian eksperimen
C. Menjelaskan syarat-syarat penelitian eksperimen
D. Menjelaskan proses yang dilakukan dalam penelitian eksperimen
E. Menjelaskan variabel dalam penelitian eksperimen
F. Menjelaskan bentuk desain eksperimen
G. Menjelaskan validitas dalam penelitian eksperimen
H. Memberikan beberapa contoh dari penelitian eksperimen

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Penelitian Eksperimen


Menurut Alsa (2004) Hakekat penelitian eksperimen (experimental research)
adalah meneliti pengaruh perlakuan terhadap perilaku yang timbul sebagai akibat
perlakuan. Manurut Hadi 1985 dalam Wahyuni (2013) penelitian eksperimen adalah
penelitian yang dilakukan untuk mengetahui akibat yang ditimbulkan dari suatu
perlakuan yang diberikan secara sengaja oleh peneliti. Sejalan dengan hal tersebut,
Penelitian eksperimen pada prisipnya dapat didefinisikan sebagai metode sistematis
guna membangun hubungan yang mengandung fenomena sebab akibat (causal-effect
relationship). Menurut Fraenkel (2012) Penelitian eksperimen bertujuan untuk Menguji
hipotesis yang diajukan dalam penelitian, memprediksi kejadian atau peristiwa di dalam
latar eksperimen, dan menarik generalisasi hubungan antarvariabel.
Berdasarkan definisi dari beberapa ahli tersebut, dapat dipahami bahwa
penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh
pemberian suatu treatment atau perlakuan terhadap subjek penelitian. Jadi penelitian
eksperimen dalam pendidikan adalah kegiatan penelitian yang bertujuan untuk menilai
pengaruh suatu perlakuan/tindakan/treatment pendidikan terhadap tingkah laku siswa
atau menguji hipotesis tentang ada-tidaknya pengaruh tindakan itu jika dibandingkan
dengan tindakan lain.
B. Tujuan Penelitian Eksperimen
Tujuan umum penelitian eksperimen adalah untuk meneliti pengaruh dari suatu
perlakuan tertentu terhadap gejala suatu kelompok tertentu dibanding dengan kelompok
lain yang menggunakan perlakuan yang berbeda.
Misalnya, suatu eksperimen dalam bidang pendidikan dimaksudkan untuk
menilai/membuktikan pengaruh perlakuan pendidikan (pembelajaran dengan metode
problem solving) terhadap prestasi belajar dan kemampuan komunikasi matematika
pada siswa SMP atau untuk menguji hipotesis tentang ada-tidaknya pengaruh perlakuan
tersebut jika dibandingkan dengan metode konvensional.

3
Selanjutnya, tindakan di dalam eksperimen disebut treatment, dan diartikan
sebagai semua tindakan, semua variasi atau pemberian kondisi yang akan
dinilai/diketahui pengaruhnya. Sedangkan yang dimaksud dengan menilai tidak terbatas
pada mengukur atau melakukan deskripsi atas pengaruh treatment yang dicobakan
tetapi juga ingin menguji sampai seberapa besar tingkat signifikansinya (kebermaknaan
atau berarti tidaknya) pengaruh tersebut jika dibandingkan dengan kelompok yang
sama tetapi diberi perlakuan yang berbeda.
C. Syarat Penelitian Eksperimen
Sebuah penelitian dapat berjalan baik dan memberikan hasil yang akurat jika
dilaksanakan dengan mengikuti kaidah tertentu. Seperti halnya dengan penelitian
eksperimen, akan memberikan hasil yang valid jika dilaksanakan dengan mengikuti
syarat-syarat yang ada. Berkaitan dengan hel tersebut, Menurut Wilhelm Wundt dalam
Alsa (2004) mengemukakan syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh peneliti dalam
melaksanakan penelitian eksperimental, yaitu:
a. Peneliti harus dapat menentukan secara sengaja kapan dan di mana ia akan
melakukan penelitian
b. Penelitian terhadap hal yang sama harus dapat diulang dalam kondisi yang sama.
c. Peneliti harus dapat memanipulasi (mengubah, mengontrol) variabel yang diteliti
sesuai dengan yang dikehendakinya
d. Diperlukan kelompok pembanding (control group) selain kelompok yang diberi
perlakukan (experimental group)
D. Langkah Penelitian Eksperimen
Langkah-langkah dalam penelitian eksperimen pada dasarnya hampir sama
dengan penelitian lainnya. Menurut Gay 1982 dalam Nursyahidah (2012). langkah-
langkah dalam penelitian eksperimen yang perlu ditekankan adalah sebagai berikut :
1. Adanya permasalahan yang signifikan untuk diteliti.
2. Pemilihan subjek yang cukup untuk dibagi dalam kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol.
3. Pembuatan atau pengembangan instrumen.
4. Pemilihan desain penelitian.
5. Eksekusi prosedur.
6. Melakukan analisis data.
7. Memformulasikan simpulan.

4
Langkah-langkah pokok penelitian eksperimen meliputi:
1. Lakukan telaah kepustakaan yang berhubungan dengan permasalahan.
2. Identifikasi dan definisikan masalahnya.
3. Rumuskan hipoteisis, tentukan faktor-faktor yang berpengaruh, dan definisikan
istilah-istilah pokok dan variabel-varibel penelitiannya.
4. Susun rencana eksperimennya:
1) Identifikasi seluruh variabel non-eksperimental yang mungkin mengkontaminasi
eksperimen dan tentukan bagaimana untuk mengontrol variabel tersebut.
2) Pilihlah rancangan penelitiannya.
3) Pilihlah sampel dari subyek yang representatif bagi populasi, tentukan subyek
untuk kelompok kontrol dan tentukan kelompok-kelompok perlakuan
eksperimen.
4) Pilih atau susun dan validasi instrumen yang akan digunakan untuk mengukur
hasil eksperimen
5) Rancangkan prosedur pengumpulan data dan kemungkinan melakukan pilot
atau uji coba untuk menyempurnakan instrumen atau rancangan.
6) Rumuskan hipotesis statistik atau hipotesis nolnya.
5. Lakukan eksperimen
6. Aturlah/susun data mentah yang diperoleh, dengan tujuan pengaturan data tersebut
akan menghasilkan kesimpulan paling baik terhadap efek yang diperkirakan akan
ada.
7. Terapkan uji signifikansi untuk menentukan taraf kepercayaan terhadap hasil
peneltian.
8. Buatlah interpretasi terhadap hasil pengujian tersebut, berikan diskusi, dan buatlah
laporannya.

5
E. Variabel dalam Penelitian Eksperimen
Menurut Ahyan (2012) jenis variabel yang terkait dengan penelitian eksperimen
yaitu:
1. Variabel bebas (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable)
Variabel bebas merupakan variabel atau kondisi yang dimanipulasi oleh
peneliti untuk menerangkan hubungannya dengan fenomena yang diobservasi.
Sedangkan variabel terikat merupakan variabel atau kondisi yang mengalami
perubahan ketika peneliti mengganti variabel bebas.
2. Variabel organismik atau variabel atribut
Variabel ini tidak dapat diubah atau dimanipulasi oleh peneliti. Seperti
variabel bebas: umur, jenis kelamin, suku, dan lainnya yang sejenis.
3. Variabel imbuhan
Variabel imbuhan adalah variabel yang tidak dapat dikontrol yakni variabel
yang tidak dapat dimanipulasi oleh peneliti, tetapi mempunyai pengaruh yang
berarti pada variabel terikat. Seperti variabel antusias guru, usianya, tingkat sosial
ekonominya, dan lain sebagainya.

F. Bentuk Desain Eksperimen

Menurut Ahyan (2012) bentuk desain eksperimen yaitu:


1. Pre-Experimental Designs (Poor Experimental Designs)
Pre-experimental designs merupakan desain yang belum merupakan desain
sungguh-sungguh karena masih terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh
terhadap terbentuknya variabel terikat (dependent variable).
Hasil eksperimen yang merupakan variabel terikat itu bukan semata-mata
dipengaruhi oleh variabel bebas (independent variable). Hal ini dapat terjadi karena
tidak adanya variabel kontrol dan sampel tidak dipilih secara random. Ada
beberapa bentuk pre-experiment designs yaitu:
1) One-Shot Case Study
Di dalam one-shot case study terdapat sebuah kelompok yang diberi
perlakuan (tanpa pretest) dan selanjutnya diobservasi hasilnya. Variabel
bebasnya adalah perlakuan tersebut, sedangkan variabel terikatnya adalah hasil
dari observasi tersebut. Hal ini dapat dilihat pada gambar berikut:

6
X = Perlakuan yang diberikan (varibel bebas)
O = Observasi (variabel terikat)
2) One-Group Pretest-Posttest Design
Pada desain ini, sebelum diberi perlakuan terlebih dahulu diberikan pretest.
Oleh karena itu, hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat karena dapat
membandingkan antara sebelum dan sesudah diberi perlakuan. Hal ini dapat
dilihat pada gambar berikut:

3) Intact-Group Comparison
Pada desain ini terdapat satu kelompok yang digunakan untuk penelitian,
tetapi dibagi dua yaitu setengah kelompok untuk eksperimen (yang diberi
perlakuan) dan setengah untuk kelompok kontrol (yang tidak diberi perlakuan).
Hal ini dapat digambarkan pada gambar berikut:

Ketiga bentuk desain tersebut bila diterapkan untuk penelitian, akan banyak
varibel-variabel luar yang masih berpengaruh dan sulit dikontrol, sehingga
validitas internal penelitian menjadi rendah.

2. True Experimental Design


Dalam desain true experimental design ini, peneliti dapat mengontrol semua
variabel luar yang mempengaruhi jalannya eksperimen. Sehingga kualitas
pelaksanaan rancangan penelitian (validitas internal) dapat menjadi tinggi. Ciri dari
desain ini adalah sampel yang digunakan dalam kelompok eksperimen maupun
kelompok kontrol dipilih secara acak (random).

7
Ada dua bentuk desain ini yaitu:
1) Posttest Only Control Design
Dalam desain ini terdapat dua kelompok (R) yang
masing-masing dipilih secara acak. Kelompok pertama
diberi perlakuan (X) dan kelompok yang lain tidak
diberikan perlakuan.
Pengaruh adanya perlakuan adalah O1 : O2. Pengaruh perlakuan dianalisis
dengan uji beda, pakai statistik t-test.
2) Pretest Group Design
Hasil pretest yang baik bila nilai kelompok eksperimen
tidak berbeda secara signifikan. Pengaruh perlakuan
adalah (O2 – O1) – (O4 – O3).

3. Factorial Design
Desain faktorial merupakan modifikasi dari true experimental design, yaitu
dengan memperhatikan kemungkinan adanya variabel moderator yang
mempengaruhi perlakuan (variabel bebas) terhadap hasil (variabel terikat).
Paradigma desain faktorial dapat digambarkan sebagai berikut:
Pada desain ini, semua kelompok dipilih secara acak,
kemudian masing-masing diberi pretest. Kelompok untuk
dinyatakan baik jika setiap kelompok nilai pretestnya
sama.
Jadi, O1 = O3 = O5 = O7. Y1 dan Y2 sebagai variabel
moderator.
Pengaruh perlakuan kelompok laki-laki (Y1) = (O2 – O1) – (O4 – O3). Sedangkan
pengaruh perlakuan kelompok perempuan (Y2) = (O6 – O5) –(O8 – O7).

4. Quasi Experimental Design


Desain ini merupakan pengembangan dari true experimental design yang sulit
dilaksanakan. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, akan tetapi tidak dapat
berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi
pelaksanaan eksperimen. Desain ini digunakan karena pada kenyataannya sulit
mendapatkan kelompok kontrol yang digunakan untuk penelitian. Ada dua bentuk
desain ini yaitu:

8
1) Time-Series Design

Dalam desain ini, kelompok yang digunakan untuk penelitian tidak dapat
dipilih secara acak. Sebelum diberi perlakuan, kelompok diberi pretest sampai
empat kali, dengan maksud untuk mengetahui kestabilan dan kejelasan
keadaan kelompok sebelum diberi perlakuan.
Jika hasil pretest selama empat kali ternyata nilainya berbeda-beda,
berarti kelompok tersebut keadaannya labil, tidak menentu, dan tidak
konsisten. Setelah kestabilan kelompok dapat diketahui dengan jelas, maka
baru diberi perlakuan.
Hasil pretest yang baik adalah O1 = O2 = O3 = O4 dan hasil perlakuan
yang baik adalah O5 = O6 = O7 = O8. Besar pengaruhnya perlakuan adalah
(O5 + O6 + O7 + O8) - O1 + O2 + O3 + O4).
2) Nonequivalent Control Group Design
3)

Desain ini hampir sama dengan pretest-posttest control group design,


hanya pada desain ini kelompok eksperimen maupun kontrol tidak dipilih
secara acak.

G. Validitas Penelitian Eksperimen


Kata validitas berarti dapat diterima atau absah. Istilah ini mengandung
pengertian bahwa sesuatu yang dinyatakan valid atau absah berarti telah sesuai dengan
kebenaran yang diharapkan sehingga dapat diterima dalam suatu kriteria tertentu.
Menurut Yatim Riyanto dalam Zuriah (2006) Ada dua jenis validitas eksperimen yaitu:
1. Validitas internal
Suatu eksperimen memiliki validitas internal jika faktor-faktor yang
dimanipulasi (variabel bebas) benar-benar murni memberikan pengaruh atau efek
pada fenomena pada variabel terikat tergantung yang diobservasi dalam latar
eksperimen.

9
Faktor-faktor yang mempengaruhi validitas internal adalah:
1) Kematangan
Perubahan seorang dari waktu ke waktu yang diakibatkan oleh reaksi wajar
dari kematangannya dapat mengganggu dalam menerjemahkan perubahan.
2) Peristiwa insidental
Penampilan subjek yang diobservasi oleh peneliti dapat dipengaruhi oleh
peristiwa spesifik yang bersifat eksternal yang muncul secara insidental.
3) Ujian
Proses ujian awal pada permulaan eksperimen dapat menghasilkan
perubahan pada diri subjek yang terkena eksperimen.
4) Pengukuran yang tak stabil
Penggunaan alat dan teknik pengukuran yang tidak reliabel dan akurat untuk
mendeskripsikan dan mengukur aspek-aspek tingkah laku, termasuk suatu
ancaman terhadap validitas eksperimen.
5) Regresi statistik
Eksperimen yang berpola pretests-posttest biasanya mengalami
ancaman ini. Subjek-subjek yang nilainya tinggi pada pretest, tidak menutup
kemungkinan nilainya pada posttest akan rendah, dan sebaliknya.
6) Seleksi sampel yang berbeda
Memilih sampel yang tidak equivalen antara kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol menimbulkan bias yang dapat mengancam validitas internal.
7) Adanya mortalitas sampel eksperimen
Eksperimen yang berjangka panjang dapat saja sampelnya menguap karena
kematian atau putus di tengah jalan.
2. Validitas eksternal
Biasanya eksternal biasanya mengacu pada hubungan antara variabel yang
ditemukan dan dapat digeneralisasikan pada situasi-situasi noneksperimental.
Validitas eksternal berkaitan dengan kemampuan temuan eksperimen untuk
digeneralisasikan pada populasi yang lebih luas.

10
Faktor-faktor yang mempengaruhi validitas eksternal adalah:
1) Latar eksperimen buatan
Ada kemungkinan peneliti membuat suasana dan kondisi eksperimen buatan
yang sedemikian rupa dalam rangka mempertajam kontrol terhadap variabel
imbuhan.
2) Pengaruh Placebo Hawthorne
Pengaruh ini menunjuk kepada ancaman yang bersifat psikologis. Subjek
yang tahu bahwa dirinya berada dalam suatu eksperimen dapat menjadi variabel
imbuhan dan membuat biasnya eksperimen.
3) Campur tangan perlakuan sebelumnya
Suatu eksperimen yang orangnya itu-itu saja (kelompok tunggal), baik dalam
kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol.
4) Tes/Ujian
Validitas suatu instrumen selalu bergantung kepada situasi dan tujuan khusus
penggunaan instrumen tersebut. Suatu tes yang valid untuk satu situasi mungkin
tidak valid pada situasi yang lain.
5) Pilihan yang bias
Pilihan yang bias terhadap sampel dalam kelompok eksperimen dan kontrol
(tidak equivalen) dapat mengancam validitas eksternal juga.

H. Contoh penelitian Eksperimental


1. Menyelidiki pengaruh dua jenis metode mangajar terhadap hasil belajar mata
pelajaran tertentu, berdasarkan ukuran kelas (kelas besar dan kecil) dan taraf
intelegensi siswa (tinggi, sedang dan rendah) dengan cara menempatkan guru
secara random berdasarkan intelegensia, ukuran kelas, dan metode mengajar
2. Penelitian untuk menyelidiki pengaruh program pencegahan penyalahgunaan obat
terhadap sikap para siswa SMP, dengan menggunakan kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol yaitu kelompok yang diperkenalkan dan tidak diperkenalkan
dengan program tersebut tersebut dengan menggunakan pretest-posttest design,
dimana hanya seten gah dari siswa-siswa tersebut diberikan pretest untuk
menentukan seberapa banyak perubahan sikap dapat dikatakan disebabkan oleh
pretesting atau oleh program pendidikan.

11
3. Studi untuk menyelidiki perbedaan pemahaman sains di kelas satu Sekolah Dasar,
antara siswa yang berasal dari Taman Kanak-Kanak dan yang tidak melalui Taman
Kanak-Kanak.

12
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan di atas, dapat diperoleh simpulan
bahwa penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui
pengaruh pemberian suatu treatment atau perlakuan terhadap subjek penelitian.
Metode eksperimen merupakan metode yang paling produktif karena jika
dilakukan dengan baik akan dapat menjawab hipotesis yang utamanya berkaitan dengan
hubungan sebab akibat. Oleh karena itu, penelitian yang sering dilakukan peneliti dalam
dunia pendidikan adalah penelitian eksperimen.
B. SARAN
Dalam pembuatan makalah ini banyak penulis menyadari masih banyak
terdapat kekurangannya. Namun penulis tetap berharap makalah ini tetap
memberikan manfaat bagi pembaca. Dibalik kekurangan tersebut penulis
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk kelengkapan dan lebih
sempurnanya pambuatan makalah dimasa akan datang. Atas kritik dan saran
yang diberikan penulis ucapkan terima kasih.

13
DAFTAR PUSTAKA

Ahyan, Shahibul. (2012). Penelitian Eksperimental. (HYPERLINK:


http://shahibul1628.files.wordpress.com/2012/penelitianeksperimental.pdf )
di Unduh Selasa, 16 Oktober 2018, 19:30

Alsa, Asmadi. (2004). Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dalam Penelitian Psikologi.


Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Fraenkel, W. &. (2012). How to Design and Evaluate Research in Education. New
York: McGraw Hill.

Latipun. (2002). Psikologi Eksperimen. Malang: UMM Press.

Nursyahidah, Farida. (2012). Penelitian Pengembangan (Development Research).


(HYPERLINK:
http://faridanursyahidah.files.wordpress.com/2012/06/research-and-
development-vs-development-research.pdf ) Diunduh Selasa, 16 Oktober 2018
19:47

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:


Alfabeta.

Wahyuni, Elfi. (2013). Makalah Penelitian Eksperimental. Bukittinggi: Prodi


Pendidikan  Matematika Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri
(STAIN) Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi.

Zuriah, N. (2006). Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan. Jakarta: Bumi


Aksara.

14

Anda mungkin juga menyukai