Identitas Kelompok :
FAKULTAS TEKNIK
T.A 2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat serta
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Metodologi Peneletian ini tepat pada
waktu yang sudah ditentukan.
Tugas ini telah kami susun dengan semaksimal mungkin dan terima kasih kepada
Dosen Pengampu mata kuliah Metodologi Penelitian yaitu Bapak Prof. Dr Harun
SitumpuL, M.Pd, bapak Prof. Dr. Natanael Sitanggang , M.Pd , IPM dan Ibu Mena
Fadillia Lukman, S.Pd.,M.PdT. Kami dapat menyelesaikan tugas ini karena adanya
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan tugas ini. Kami
mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam
pembuatan makalah ini.
Kelompok 4
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii
A. Kesimpulan ............................................................................................................. 39
B. Saran ....................................................................................................................... 39
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
Apa saja jenis-jenis penelitian
Apa saja langkah-langkah dari proses penelitian
C. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah:
Untuk mengetahui jenis-jenis penelitian
Untuk mengetahui langkha-langkah dari proses penelitian
BAB II
PEMBAHASAN
Untuk dapat melaksanakan suatu eksperimen yang baik, perlu dipahami terlebih
dahulu segala sesuatu yang berkaitan dengan komponen-komponen eksperimen. Baik yang
berkaitan dengan jenis-jenis variabel, hakekat eksperimen, karakteristik, tujuan, syarat-syarat
eksperimen, langkah-langkah penelitian eksperimen, dan bentuk-bentuk desain atau model
penelitian eksperimen.
Finstrbusch dan Motz (1980) sebagaimana dikutip oleh Hadi dan Mutrofin
(2006). Dijelaskan bahwa dalam desain ekperimental dua kelompok dikaji yakni kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol.
Adalah sesuatu yang sengaja dirancang yang dikenakan pada subjek sehingga
variabel kriterion berubah dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
Desain ini menggunakan pemilihan subjek secara acak dan melibatkan dua
kelompok subjek (kelompok eksperimen dan kontrol) tanpa pretes.
Desainnya adalah:
Desain ini menggunakan random pasangan untuk pemilihan kedua kelompok subjek
sekaligus. Desainnya sebagai berikut:
Desain ini merupakan desain yang menggunakan pretes, postes, pemilihan secara acak,
dan melibatkan tiga kelompok dengan dua kelompok control. Desainnya adalah sebagai
berikut:
Desain empat kelompok salomon hampir sama dengan desain tiga kelompok salomon
hanya saja melibatkan empat kelompok. Desainnya sebagai berikut:
Pada desain ini menyesuaikan dengan keberadaan faktor lain, yaitu faktor level
sehingga bentuknya adalah desain factorial. Desainnya adalah sebagai berikut:
Desain ini melakukan pretes dan postes berkali-kali. Desainnya sebagai berikut:
Desain dengan dua variabel bebas atau lebih digunakan Jika variabel bebas yang akan
dijadikan sebagai perlakuan masih harus ditinjau lagi dari aspek lain sehingga desainnya akan
menjadi desain faktorial. Tipe desain faktorial sangat bergantung pada jumlah variabel aspek
tambahannya. Misalnya; jika peneliti merasa belum cukup hanya meneliti perbedaan dua
metode mengajar, dan ingin meninjau masing-masing metode mengajar dilihat dari level
sekolah yaitu tinggi, sedang, dan rendah, desainnya menjadi desain faktorial 2 X 3. Di sini
ada enam jenis kondisi, yaitu metode A untuk siswa sekolah level rendah, sedang, dan tinggi
kemudian metode B untuk siswa sekolah level rendah, sedang, dan tinggi.
Penelitian survei banyak digunakan oleh akademisi, pemerintah dan bisnis. Metode
survei satu metode yang banyak digunakan dalam penelitian sosial. Riset yang menggunakan
metode survei biasa disebut juga metode penelitian survei. Dalam survei, informasi
dikumpulkan dari responden menggunakan angket atau kuesioner yang didistribusikan secara
langsung atau melalui perantara seperti telepon atau media online.
Pengertian Penelitian Survei Menurut Para Ahli:
Nan Lin dalam Gulo (2002), survei sebagai metode pengumpulan data dengan
menggunakan instrumen untuk meminta tanggapan dari responden tentang sampel.
Nan Lin dalam Gulo (2002), survei sebagai metode pengumpulan data dengan
menggunakan instrumen untuk meminta tanggapan dari responden tentang sampel.
Priyono (2008), penelitian survei sebagai penelitian yang menggunakan kuesioner
sebagai instrumen penelitian. Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa kuesioner adalah
lembaran yang berisi beberapa pertanyaan dengan struktur yang baku, Dalam
pelaksanaan survei, kondisi penelitian tidak dimanipulasi oleh peneliti.
Konsep, adalah gagasan atau ide yang dinyatakan dalam suatu kata atau simbol terkait
dengan fenomena yang diteliti.
Proposisi, adalah hubungan antara dua konsep yang bersifat logis
Teori, adalah serangkaian asumsi, konsep, konstruksi, definisi, dan proposisi yang
digunakan untuk menjelaskan suatu fenomena tertentu yang tengah diteliti.
Variabel, adalah operasionalisasi konsep, dan terdiri atas variabel terikat (variabel
yang dipengaruhi oleh variabel bebas) dan variabel bebas yakni variabel yang ada
sebelum variabel terikat.
Hipotesa, adalah proposisi yang diuji keberlakuannya
Definisi operasional, adalah unsur penelitian yang berisi informasi ilmiah tentang
cara mengukur satu variabel yang dapat digunakan oleh peneliti lain.
Sebagaimana metode penelitian lainnya, penelitian survei juga memiliki beberapa macam
tujuan di antaranya:
Evaluasi, penelitian survei ditujukan untuk mengevaluasi tujuan program yang telah
dirumuskan sebelumnya.
Terdapat beberapa desain penelitian survei di antaranya desain pembagian silang atau cross
sectional design dan desain survei berkepanjangan atau longitudinal survei (Widodo, 2008);
sampel survei dan sensus survei (Irawan Soehartono, 2000).
Desain penelitian silang atau cross sectional survei digunakan untuk mengetahui isu-
isu yang bersifat temporer melalui pengumpulan data yang dilakukan satu kali saja.
Desain penelitian survei jenis ini paling banyak digunakan oleh peneliti.
Sampel survei adalah survei yang dilakukan pada sebagian populasi atau sampel.
Terdapat beberapa desain penelitian survei di antaranya desain pembagian silang atau cross
sectional design dan desain survei berkepanjangan atau longitudinal survei (Widodo, 2008);
sampel survei dan sensus survei (Irawan Soehartono, 2000).
Desain penelitian silang atau cross sectional survei digunakan untuk mengetahui isu-
isu yang bersifat temporer melalui pengumpulan data yang dilakukan satu kali saja.
Desain penelitian survei jenis ini paling banyak digunakan oleh peneliti.
Tetapi yang pasti, untuk beberapa contoh penelitian longitudinal sebagian besar
berasal dari bidang medis dan bidang lain seperti psikologi atau sosiologi. Dimana studi
longitudinal sering menggunakan survei untuk teknik pengumpulan data yang bersifat
kualitatif atau kuantitatif. Selain itu, dalam studi longitudinal, pembuat survei tidak
mengganggu peserta survei. Sebaliknya, pembuat survei membagikan kuesioner dari waktu
ke waktu untuk mengamati perubahan peserta, perilaku, atau sikap.
1. Membutuhkan buaya yang relatif besar, Biaya yang dibutuhkan dalam penelitian
longitudinal relative besar karena waktu pengamatannya pun lama, sehingga biaya
operasional penelitian tentunya juga lebih besar dibandingkan penelitian yang
dilakukan dalam waktu singkat seperti dalam contoh penelitian cross sectional.
2. Melibatkan populasi di wilayah tertentu, Penelitian longitudinal melibatkan populasi
yang mendiami suatu wilayah tertentu dengan ciri dan karakteristik populasi atau
kasus yang diamati adalah sama.
3. Berpusat pada perubahan variabel yang diamati dari waktu ke waktu – Penelitian
longitudinal berpusat pada perubahan yang terjadi pada variabel penelitian yang
diamati dari waktu ke waktu. Atau dengan kata lain, data yang dikumpulkan sama
tetapi pada periode waktu yang berbeda.
1. Studi Panel
Survei panel melibatkan sampel orang dari populasi yang lebih signifikan dan dilakukan
pada interval tertentu untuk jangka waktu yang lebih lama. Salah satu karakteristik penting
studi panel adalah peneliti mengumpulkan data dari sampel yang sama pada waktu yang
berbeda. Sebagian besar studi panel dirancang untuk analisis kuantitatif, meskipun studi
panel juga dapat digunakan untuk mengumpulkan data dan analisis kualitatif.
2. Studi Kohort
3. Studi Retrospektif
Studi retrospektif menggunakan data yang sudah ada, dikumpulkan selama penelitian
yang dilakukan sebelumnya dengan metodologi dan variabel serupa. Saat melakukan studi
retrospektif, peneliti menggunakan database administrasi, rekam medis yang sudah ada
sebelumnya, atau wawancara satu-satu.
Pengertian atau definisi mengenai jenis penelitian studi kasus menurut para ahli
akan dibahas pada bab ini secara rinci.
2. Yin (2003)
Metode penelitian studi kasus merupakan sebuah studi yang bersifat empiris
menyelidiki fenomena-fenomena atau kasus kontemporer yang berkaitan dengan
kehidupan nyata, khususnya pada batas-batas antara konteks dan fenomena tersebut
tidak jelas.
Penelitian studi kasus adalah salah satu bentuk penelitian kualitatif yang berbasis
pada pemahaman dan perilaku manusia yang berdasarkan pada opini manusia.
4. Herdiansyah (2015)
6. Sutama (2010)
Stake (2005) memaparkan bahwa tujuan dari penelitian studi kasus adalah untuk
mengungkapkan atau mendeskripsikan kekhasan suatu individu, kelompok, dan
sebagainya. Selain itu, studi kasus juga dapat memberikan penekanan pada analisis suatu
kasus hanya dengan menggunakan sedikit saja jumlah, kejadian, atau fenomena dalam
sebuah penelitian.
Tujuan penelitian studi kasus sebagai penelitian kualitatif, secara umum adalah
untuk mengkaji mengenai pemahaman dan perilaku manusia yang didasarkan pada
kepercayaan, teori saintifik, dan perbedaan nilai (Polit & Beck, Borbasi, 2004).
Pada bidang psikologi, dapat mengungkap atau mendapatkan informasi pada suatu
perilaku, sikap, respon, pemikiran kognitif, dan sebagainya.
Pada bidang sosiologi, dapat mengkaji secara mendalam mengenai interaksi
antarkomunitas, organisasi, masyarakat, dan sebagainya.
Pada bidang eksperimen, dapat menemukan suatu teori atau menghasilkan teori
baru.
Studi kasus eksplanatori merupakan studi yang cocok digunakan untuk penelitian
dengan jenis studi kasus kasual. Penelitian studi kasus eksplanatori bertujuan untuk
memaparkan atau menjelaskan suatu hubungan antara dua variabel atau lebih.
Selain itu, tujuan eksplanatori yaitu untuk menunjukkan data-data dan deskripsi mengenai
investigasi kasual. Contohnya adalah studi mengenai politik, ekonomi, dan sebagainya.
Studi kasus deskriptif merupakan studi yang mendeskripsikan suatu kasus dan
mengharuskan peneliti untuk memulai penelitian dengan teori deskriptif yaitu memaparkan
dengan jelas hasil penelitian tersebut. Contohnya adalah mengenai sejarah, kebudayaan,
dan sebagainya.
Studi kasus observasi merupakan studi yang dilakukan oleh peneliti untuk
mengkaji atau menganalisis subjek yang bersifat benda fisik atau suatu proses atau
kegiatan yang sedang berlangsung, sehingga pada studi kasus observasi mengharuskan
peneliti untuk turun ke lapangan untuk mendapatkan data-data tersebut.
Studi kasus kemasyarakatan ini merupakan studi yang dilakukan oleh peneliti
untuk mengkaji atau menganalisis suatu permasalahan sosial terjadi atau berkaitan dengan
masyarakat secara umum.
Kasus-kasus yang diteliti mengenai studi kasus kemasyarakatan contohnya berupa perilaku
menyimpang, pemberdayaan masyarakat, organisasi masyarakat, kehidupan sosial,
perubahan sosial masyarakat, dan sebagainya.
Studi kasus etnografi merupakan suatu studi yang dilakukan oleh peneliti untuk
menganalisis atau mengkaji mengenai kebiasaan-kebiasaan yang terjadi pada suatu
kelompok kecil. Contohnya adalah pengkajian mengenai tindakan kelas, perkembangan
suku, dan sebagainya.
Studi kasus analisis situasi merupakan studi yang dilakukan untuk mengkaji atau
menganalisis kebenaran dari suatu kasus yang sedang hangat diperbincangkan atau kasus
yang besar di masyarakat. Contohnya adalah mengenai perkembangan teknologi, pengaruh
penggunaan media sosial, dan sebagainya.
5. PENELITIAN TINDAKAN
Pengertian
Merupakan salah satu bentuk rancangan penelitian, dalam penelitian tindakan peneliti
mendeskripsikan, menginterpretasi dan menjelaskan suatu situasi sosial pada waktu yang
bersamaan dengan melakukan perubahan atau intervensi dengan tujuan perbaikan atau
partisipasi.
Pengaruh perancu lainnya harus dikontrol agar tidak mendistorsi hasil, baik dengan
mempertahankannya konstan dalam pembuatan data eksperimental, atau menggunakan
metode statistik.
Jenis metode penelitian ini sangat kompleks dan peneliti tidak pernah dapat sepenuhnya
yakin bahwa tidak ada faktor lain yang mempengaruhi hubungan kausal, terutama ketika
berhadapan dengan sikap dan motivasi orang. Sering ada pertimbangan psikologis yang jauh
lebih dalam yang bahkan responden mungkin tidak sadari.
Penelitian kausal adalah penelitian yang dilakukan untuk mengidentifikasi tingkat dan sifat
hubungan sebab-akibat. Penelitian kausal dapat dilakukan untuk menilai dampak dari
perubahan spesifik pada norma yang ada, berbagai proses dan lain-lain.
Studi kausal fokus pada analisis situasi atau rumusan masalah khusus untuk menjelaskan pola
hubungan antar variabel. Eksperimen adalah teknik pengumpulan data primer yang paling
populer dalam penelitian dengan rancangan penelitian kausal.
Jika penelitian deskriptif memiliki cakupan yang luas, berusaha untuk mendefinisikan dengan
lebih baik setiap opini, sikap, atau perilaku yang dimiliki oleh kelompok tertentu, penelitian
kausal dapat dibedakan dari penelitian deskriptif tersebut karena memiliki karakteristik
tersendiri yang ditinjau dari segi tujuannya, yaitu:
1. Memahami variabel mana yang menjadi penyebabnya, dan variabel mana yang
pengaruhnya
Misalnya, katakanlah pemerintah ingin mengurangi kecelakaan mobil di jalan raya. Mereka
mungkin menemukan melalui penelitian deskriptif dan eksplorasi awal bahwa kecelakaan dan
kemarahan di jalan terus meningkat selama 5 tahun terakhir.
Bisa juga karena pepatah lama ‘korelasi tidak menjamin penyebab.’ Mungkin keduanya
meningkat karena alasan lain seperti konstruksi, kurangnya kontrol lalu lintas yang tepat, atau
masuknya driver baru.
2. Menentukan sifat hubungan antara variabel kausal dan efek yang diprediksi
Melanjutkan dengan contoh di atas, katakanlah pemerintah membuktikan bahwa kemarahan
di jalan semakin meningkatkan jumlah kecelakaan mobil di daerah tersebut. Penelitian kausal
dapat digunakan untuk dua hal.
Kehadiran hubungan sebab-akibat dapat dikonfirmasi hanya jika ada bukti kausal spesifik.
Bukti kausal memiliki tiga komponen penting:
1. Urutan sementara. Penyebabnya harus terjadi sebelum efek. Misalnya, tidak akan
pantas untuk mengkredit kenaikan penjualan untuk upaya rebranding jika kenaikan
telah dimulai sebelum rebranding.
2. Variasi yang bersamaan. Variasi harus sistematis antara dua variabel. Misalnya, jika
perusahaan tidak mengubah pelatihan karyawan dan praktik pengembangannya, maka
perubahan dalam kepuasan pelanggan tidak dapat disebabkan oleh pelatihan dan
pengembangan karyawan.
3. Asosiasi tidak palsu. Setiap kovarioaton antara sebab dan akibat harus benar dan
bukan hanya karena variabel lain. Dengan kata lain, seharusnya tidak ada faktor
‘sepertiga’ yang terkait dengan keduanya, menyebabkan, serta, efek.
1. Studi kausal dapat memainkan peran penting dalam hal mengidentifikasi alasan di
balik berbagai proses, serta, menilai dampak perubahan pada norma yang ada, proses
dan lain-lain.
2. Studi kausal biasanya menawarkan keuntungan replikasi jika diperlukan.
3. Jenis studi ini dikaitkan dengan tingkat validitas internal yang lebih besar karena
pemilihan mata pelajaran yang sistematis.
1. Kebetulan dalam suatu peristiwa dapat dianggap sebagai hubungan sebab dan akibat.
2. Mungkin sulit untuk mencapai kesimpulan yang tepat berdasarkan temuan penelitian
kausal. Hal ini disebabkan dampak berbagai faktor dan variabel di lingkungan sosial.
3. Pada kasus-kasus tertentu, sementara korelasi antara dua variabel dapat ditetapkan
secara efektif; mengidentifikasi variabel mana yang merupakan penyebab dan mana
yang merupakan dampaknya dapat menjadi tugas yang sulit untuk diselesaikan.
Ada dua metode penelitian untuk mengeksplorasi hubungan sebab-akibat antara variabel:
eksperimen (mis., Di laboratorium) dan penelitian statistik. Berikut penjelasannya:
1. Eksperimen
Eksperimen biasanya dilakukan di laboratorium di mana banyak atau semua aspek percobaan
dapat dikontrol dengan ketat untuk menghindari hasil palsu karena faktor-faktor selain dari
faktor penyebab yang dihipotesiskan. Banyak penelitian dalam fisika, misalnya,
menggunakan pendekatan ini.
Atau, percobaan lapangan dapat dilakukan, seperti dengan studi medis di mana subyek
mungkin memiliki banyak atribut yang tidak dapat dikontrol, tetapi di mana setidaknya
variabel kunci penyebab hipotesis dapat bervariasi dan beberapa atribut asing setidaknya
dapat diukur.
Eksperimen lapangan juga kadang-kadang digunakan dalam ekonomi, seperti ketika dua
kelompok penerima kesejahteraan yang berbeda diberi dua set insentif atau peluang alternatif
untuk mendapatkan penghasilan dan efek yang dihasilkan pada pasokan tenaga kerja mereka
diselidiki.
2. Penelitian Statistik
Di bidang-bidang seperti ekonomi, sebagian besar penelitian empiris dilakukan pada data
yang sudah ada sebelumnya, sering dikumpulkan secara teratur oleh pemerintah. Regresi
berganda adalah sekelompok teknik statistik terkait yang mengendalikan (upaya untuk
menghindari pengaruh palsu dari) berbagai korelasi selain yang sedang dipelajari.
Jika data menunjukkan variasi yang cukup dalam variabel penjelas hipotesis yang
dihipotesiskan, korelasinya jika dengan variabel yang berpotensi dipengaruhi dapat diukur.
Namun, ini tidak menyiratkan hubungan kausal.
Penelitian kausal harus dipandang sebagai penelitian eksperimental. Ingat, tujuan dari
penelitian ini adalah untuk membuktikan hubungan sebab dan akibat. Dengan mengingat hal
ini, menjadi sangat penting untuk memiliki parameter dan tujuan yang terencana secara ketat.
Tanpa pemahaman lengkap tentang rencana penelitian dan apa yang kita coba buktikan,
temuan kita bisa menjadi tidak dapat diandalkan dan memiliki bias peneliti yang tinggi. Coba
gunakan penelitian eksplorasi atau penelitian deskriptif sebagai alat untuk mendasari rencana
penelitian kita.
Setelah rencana dan sasaran penelitian kita disempurnakan, inilah saatnya untuk menyiapkan
eksperimen kausal kita dengan benar. Berikut adalah tiga kondisi utama tentang eksperimen
kausal yang ingin kita teliti:
1. Hubungan sebab dan akibat akan dibuktikan atau disangkal oleh eksperimen
Tentu saja ini mungkin terlihat seperti tidak masuk akal, tetapi jika kita tidak memastikan
rencana penelitian kita secara langsung mengikat ke dalam tujuan penelitian, hasil akhir dari
penelitian kita akan sia-sia. Untuk memastikan penelitian kita akan memiliki hasil dengan
satu atau lain cara, amati lingkungan normal kita dan kemudian tingkatkan frekuensi atau
kekuatan variabel penyebab.
Kita dengan jelas mengidentifikasi variabel mana yang sedang diuji sebagai independen
(menyebabkan efek) dan yang sedang diuji sebagai dependen (sedang dipengaruhi).
Seperti dibahas dalam contoh kemarahan jalanan / kecelakaan mobil, dalam banyak kasus
sulit untuk menentukan variabel mana yang bergantung pada variabel lainnya. Karena itu,
penting untuk mengidentifikasi mana yang akan diuji sebelum percobaan.
Misalnya, kita berhipotesis bahwa meningkatkan pilihan warna untuk mobil akan
meningkatkan penjualan. Dalam hal ini, jumlah opsi warna adalah variabel independen dan
tingkat penjualan adalah variabel dependen.
Langkah kita selanjutnya adalah mengukur tingkat penjualan normal di toko mobil, dan
kemudian menambahkan pilihan warna mobil yang lebih luas. Setelah mengumpulkan angka
penjualan baru, bandingkan dua set data dan pelajari pengaruhnya terhadap penjualan.
3. Tidak ada variabel eksternal yang juga dapat menyebabkan perubahan pada
hasil eksperimen
Cohort seringkali dipergunakan dalam literatur arti penelitian dan pelaporan teknis. Adapun
istilah istilah cohort mengacu pada sekelompok individu yang memiliki kesamaan. Dalam
pendidikan, kelompok biasanya diterapkan pada siswa yang dididik pada periode waktu yang
sama.
Kelompok juga dapat dibagi ke dalam kategori demografis atau statistik, atau subkelompok,
berdasarkan usia, ras, jenis kelamin, status sosial ekonomi, atau kemahiran bahasa Inggris, di
antara kategori lainnya.
1. Studi kohort prospektif, yaitu studi yang direncanakan sebelumnya dan dilakukan
untuk jangka waktu yang akan datang.
2. Studi kohort retrospektif, yaitu studi yang melihat data yang sudah ada dan
mencoba mengidentifikasi faktor risiko untuk kondisi tertentu. Interpretasi terbatas
karena peneliti tidak bisa kembali dan mengumpulkan data yang hilang.
Kelebihan:
Diantaranya;
Kekurangan:
Yaitu;
Beberapa studi kohort telah menjadi sangat besar dan berlanjut untuk waktu yang lama,
menghasilkan banyak data yang melayani peneliti di berbagai bidang. Salah satu contoh studi
kohort yang terkenal adalah;
Dimana Nurses Health Study adalah sebuah analisis korelasi terkait dengan kesehatan wanita
dalam lingkup yang besar dan berjangka panjang, yang pada mulanya dilakukan pada tahun
1976 untuk menyelidiki potensi konsekuensi jangka panjang dari penggunaan kontrasepsi
oral.
Studi ini merekrut kohort perawat generasi kedua untuk Nurses ‘Health Study II pada tahun
1989, dan kohort perawat generasi ketiga dari seluruh Amerika Serikat dan Kanada pada
tahun 2010. Para perawat di NHS pertama adalah wanita yang sudah menikah berusia 30
sampai 55 tahun. NHS II dan III bertujuan untuk melihat kelompok yang lebih beragam
termasuk wanita berusia antara 20 dan 46 tahun.
Banyak wawasan penting tentang kesehatan dan kesejahteraan telah diperoleh oleh para
peneliti menggunakan data dari Nurses ’Health Study, yang dijalankan oleh Harvard School
of Public Health, dan Brigham and Women’s Hospital, keduanya berbasis di Boston, MA.
Pengaruh perancu lainnya harus dikontrol agar tidak mendistorsi hasil, baik dengan
mempertahankannya konstan dalam pembuatan data eksperimental, atau menggunakan
metode statistik.
Jenis metode penelitian ini sangat kompleks dan peneliti tidak pernah dapat sepenuhnya
yakin bahwa tidak ada faktor lain yang mempengaruhi hubungan kausal, terutama ketika
berhadapan dengan sikap dan motivasi orang. Sering ada pertimbangan psikologis yang jauh
lebih dalam yang bahkan responden mungkin tidak sadari.
Penelitian kausal adalah penelitian yang dilakukan untuk mengidentifikasi tingkat dan sifat
hubungan sebab-akibat. Penelitian kausal dapat dilakukan untuk menilai dampak dari
perubahan spesifik pada norma yang ada, berbagai proses dan lain-lain.
Studi kausal fokus pada analisis situasi atau rumusan masalah khusus untuk menjelaskan pola
hubungan antar variabel. Eksperimen adalah teknik pengumpulan data primer yang paling
populer dalam penelitian dengan rancangan penelitian kausal.
Jika penelitian deskriptif memiliki cakupan yang luas, berusaha untuk mendefinisikan dengan
lebih baik setiap opini, sikap, atau perilaku yang dimiliki oleh kelompok tertentu, penelitian
kausal dapat dibedakan dari penelitian deskriptif tersebut karena memiliki karakteristik
tersendiri yang ditinjau dari segi tujuannya, yaitu:
2. Memahami variabel mana yang menjadi penyebabnya, dan variabel mana yang
pengaruhnya
Misalnya, katakanlah pemerintah ingin mengurangi kecelakaan mobil di jalan raya. Mereka
mungkin menemukan melalui penelitian deskriptif dan eksplorasi awal bahwa kecelakaan dan
kemarahan di jalan terus meningkat selama 5 tahun terakhir.
Bisa juga karena pepatah lama ‘korelasi tidak menjamin penyebab.’ Mungkin keduanya
meningkat karena alasan lain seperti konstruksi, kurangnya kontrol lalu lintas yang tepat, atau
masuknya driver baru.
3. Menentukan sifat hubungan antara variabel kausal dan efek yang diprediksi
Kehadiran hubungan sebab-akibat dapat dikonfirmasi hanya jika ada bukti kausal spesifik.
Bukti kausal memiliki tiga komponen penting:
4. Urutan sementara. Penyebabnya harus terjadi sebelum efek. Misalnya, tidak akan
pantas untuk mengkredit kenaikan penjualan untuk upaya rebranding jika kenaikan
telah dimulai sebelum rebranding.
5. Variasi yang bersamaan. Variasi harus sistematis antara dua variabel. Misalnya, jika
perusahaan tidak mengubah pelatihan karyawan dan praktik pengembangannya, maka
perubahan dalam kepuasan pelanggan tidak dapat disebabkan oleh pelatihan dan
pengembangan karyawan.
6. Asosiasi tidak palsu. Setiap kovarioaton antara sebab dan akibat harus benar dan
bukan hanya karena variabel lain. Dengan kata lain, seharusnya tidak ada faktor
‘sepertiga’ yang terkait dengan keduanya, menyebabkan, serta, efek.
4. Studi kausal dapat memainkan peran penting dalam hal mengidentifikasi alasan di
balik berbagai proses, serta, menilai dampak perubahan pada norma yang ada, proses
dan lain-lain.
5. Studi kausal biasanya menawarkan keuntungan replikasi jika diperlukan.
6. Jenis studi ini dikaitkan dengan tingkat validitas internal yang lebih besar karena
pemilihan mata pelajaran yang sistematis.
4. Kebetulan dalam suatu peristiwa dapat dianggap sebagai hubungan sebab dan akibat.
5. Mungkin sulit untuk mencapai kesimpulan yang tepat berdasarkan temuan penelitian
kausal. Hal ini disebabkan dampak berbagai faktor dan variabel di lingkungan sosial.
6. Pada kasus-kasus tertentu, sementara korelasi antara dua variabel dapat ditetapkan
secara efektif; mengidentifikasi variabel mana yang merupakan penyebab dan mana
yang merupakan dampaknya dapat menjadi tugas yang sulit untuk diselesaikan.
Ada dua metode penelitian untuk mengeksplorasi hubungan sebab-akibat antara variabel:
eksperimen (mis., Di laboratorium) dan penelitian statistik. Berikut penjelasannya:
2. Eksperimen
Eksperimen biasanya dilakukan di laboratorium di mana banyak atau semua aspek percobaan
dapat dikontrol dengan ketat untuk menghindari hasil palsu karena faktor-faktor selain dari
faktor penyebab yang dihipotesiskan. Banyak penelitian dalam fisika, misalnya,
menggunakan pendekatan ini.
Atau, percobaan lapangan dapat dilakukan, seperti dengan studi medis di mana subyek
mungkin memiliki banyak atribut yang tidak dapat dikontrol, tetapi di mana setidaknya
variabel kunci penyebab hipotesis dapat bervariasi dan beberapa atribut asing setidaknya
dapat diukur.
Eksperimen lapangan juga kadang-kadang digunakan dalam ekonomi, seperti ketika dua
kelompok penerima kesejahteraan yang berbeda diberi dua set insentif atau peluang alternatif
untuk mendapatkan penghasilan dan efek yang dihasilkan pada pasokan tenaga kerja mereka
diselidiki.
3. Penelitian Statistik
Di bidang-bidang seperti ekonomi, sebagian besar penelitian empiris dilakukan pada data
yang sudah ada sebelumnya, sering dikumpulkan secara teratur oleh pemerintah. Regresi
berganda adalah sekelompok teknik statistik terkait yang mengendalikan (upaya untuk
menghindari pengaruh palsu dari) berbagai korelasi selain yang sedang dipelajari.
Jika data menunjukkan variasi yang cukup dalam variabel penjelas hipotesis yang
dihipotesiskan, korelasinya jika dengan variabel yang berpotensi dipengaruhi dapat diukur.
Namun, ini tidak menyiratkan hubungan kausal.
Penelitian kausal harus dipandang sebagai penelitian eksperimental. Ingat, tujuan dari
penelitian ini adalah untuk membuktikan hubungan sebab dan akibat. Dengan mengingat hal
ini, menjadi sangat penting untuk memiliki parameter dan tujuan yang terencana secara ketat.
Tanpa pemahaman lengkap tentang rencana penelitian dan apa yang kita coba buktikan,
temuan kita bisa menjadi tidak dapat diandalkan dan memiliki bias peneliti yang tinggi. Coba
gunakan penelitian eksplorasi atau penelitian deskriptif sebagai alat untuk mendasari rencana
penelitian kita.
Setelah rencana dan sasaran penelitian kita disempurnakan, inilah saatnya untuk menyiapkan
eksperimen kausal kita dengan benar. Berikut adalah tiga kondisi utama tentang eksperimen
kausal yang ingin kita teliti:
2. Hubungan sebab dan akibat akan dibuktikan atau disangkal oleh eksperimen
Tentu saja ini mungkin terlihat seperti tidak masuk akal, tetapi jika kita tidak memastikan
rencana penelitian kita secara langsung mengikat ke dalam tujuan penelitian, hasil akhir dari
penelitian kita akan sia-sia. Untuk memastikan penelitian kita akan memiliki hasil dengan
satu atau lain cara, amati lingkungan normal kita dan kemudian tingkatkan frekuensi atau
kekuatan variabel penyebab.
Kita dengan jelas mengidentifikasi variabel mana yang sedang diuji sebagai independen
(menyebabkan efek) dan yang sedang diuji sebagai dependen (sedang dipengaruhi).
Seperti dibahas dalam contoh kemarahan jalanan / kecelakaan mobil, dalam banyak kasus
sulit untuk menentukan variabel mana yang bergantung pada variabel lainnya. Karena itu,
penting untuk mengidentifikasi mana yang akan diuji sebelum percobaan.
Misalnya, kita berhipotesis bahwa meningkatkan pilihan warna untuk mobil akan
meningkatkan penjualan. Dalam hal ini, jumlah opsi warna adalah variabel independen dan
tingkat penjualan adalah variabel dependen.
Langkah kita selanjutnya adalah mengukur tingkat penjualan normal di toko mobil, dan
kemudian menambahkan pilihan warna mobil yang lebih luas. Setelah mengumpulkan angka
penjualan baru, bandingkan dua set data dan pelajari pengaruhnya terhadap penjualan.
4. Tidak ada variabel eksternal yang juga dapat menyebabkan perubahan pada
hasil eksperimen
seringkali dipergunakan dalam literatur arti penelitian dan pelaporan teknis. Adapun
istilah istilah cohort mengacu pada sekelompok individu yang memiliki kesamaan. Dalam
pendidikan, kelompok biasanya diterapkan pada siswa yang dididik pada periode waktu yang
sama.
Kelompok juga dapat dibagi ke dalam kategori demografis atau statistik, atau
subkelompok, berdasarkan usia, ras, jenis kelamin, status sosial ekonomi, atau kemahiran
bahasa Inggris, di antara kategori lainnya.
Cohort adalah bentuk studi longitudinal tertentu yang mengambil sampel dari
sekelompok orang yang memiliki karakteristik yang menentukan, biasanya mereka yang
mengalami peristiwa umum dalam periode tertentu, seperti kelahiran atau kelulusan.
3. Studi kohort prospektif, yaitu studi yang direncanakan sebelumnya dan dilakukan
untuk jangka waktu yang akan datang.
4. Studi kohort retrospektif, yaitu studi yang melihat data yang sudah ada dan
mencoba mengidentifikasi faktor risiko untuk kondisi tertentu. Interpretasi terbatas
karena peneliti tidak bisa kembali dan mengumpulkan data yang hilang.
Kelebihan:
Diantaranya;
Kekurangan:
Yaitu;
Beberapa studi kohort telah menjadi sangat besar dan berlanjut untuk waktu yang lama,
menghasilkan banyak data yang melayani peneliti di berbagai bidang. Salah satu contoh studi
kohort yang terkenal adalah;
Dimana Nurses Health Study adalah sebuah analisis korelasi terkait dengan kesehatan
wanita dalam lingkup yang besar dan berjangka panjang, yang pada mulanya dilakukan pada
tahun 1976 untuk menyelidiki potensi konsekuensi jangka panjang dari penggunaan
kontrasepsi oral.
Studi ini merekrut kohort perawat generasi kedua untuk Nurses ‘Health Study II pada
tahun 1989, dan kohort perawat generasi ketiga dari seluruh Amerika Serikat dan Kanada
pada tahun 2010. Para perawat di NHS pertama adalah wanita yang sudah menikah berusia
30 sampai 55 tahun. NHS II dan III bertujuan untuk melihat kelompok yang lebih beragam
termasuk wanita berusia antara 20 dan 46 tahun.
Banyak wawasan penting tentang kesehatan dan kesejahteraan telah diperoleh oleh para
peneliti menggunakan data dari Nurses ’Health Study, yang dijalankan oleh Harvard School
of Public Health, dan Brigham and Women’s Hospital, keduanya berbasis di Boston, MA.
8. DESAIN DESKRIPTIF
Metode penelitian ini kemudian berbeda dengan metode lain yang cenderung lebih fokus
pada pembahasan kenapa suatu peristiwa atau fenomena terjadi. Dimana peristiwa dan
fenomena yang dimaksudkan disini adalah objek penelitian. Hasil penelitiannya tentu saja
akan menggambarkan objek penelitian dengan detail.
Sebagai bentuk penelitian yang tujuan utamanya adalah menjelaskan dan menggambarkan
suatu fenomena atau peristiwa dengan teliti. Maka metode deskriptif dalam kegiatan
penelitian kemudian memiliki sejumlah kriteria. Kriteria tersebut antara lain:
Kriteria pertama adalah mengenai masalah penelitian yang tentu menjadi topik dalam
penelitian tersebut dimana wajib layak untuk diangkat. Sehingga peneliti dalam memakai
metode penelitian ini tidak bisa asal dalam memilih atau merumuskan masalah penelitian.
Perlu dikaji dulu apakah rumusan masalah tersebut memang layak untuk diangkat atau
tidak. Selain itu rumusan masalah tersebut juga mengandung nilai ilmiah. Sehingga tidak
semua topik nantinya bisa diangkat menjadi penelitian yang bersifat deskriptif. Sebab bisa
jadi topik tertentu menyulitkan peneliti untuk menjelaskannya.
Dalam setiap kegiatan penelitian maka dijamin akan dirumuskan tujuan penelitian. Khusus
untuk penelitian yang dilakukan dengan metode deskriptif nantinya tidak boleh terlalu
luas. Perlu dipersempit dan sangat spesifik, sehingga isi laporan penelitian lebih fokus.
Hal ini lumrah, karena penelitian dengan metode deskriptif akan menggambarkan dan
menjelaskan objek penelitian dengan detail. Jika tujuan penelitiannya kurang spesifik atau
terlalu luas. Tentu penjelasan ini akan terlalu banyak, dan ada kemungkinan
pembahasannya menjadi terlalu luas dan tidak terfokus.
Sama seperti penelitian dengan metode lainnya, penelitian deskriptif juga memiliki kriteria
bahwa data yang digunakan merupakan fakta. Jadi, meskipun penelitian ini adalah
menggambarkan objek penelitian tentu tidak bisa hanya didasarkan pada apa yang
disampaikan referensi, bai itu buku, video, maupun referensi bentuk lainnya.
Peneliti harus terjun langsung di lapangan, untuk melihat sendiri dan mendata sendiri data-
data penelitian. Sehingga benar-benar sesuai dengan fakta dan kemudian memudahkan
peneliti untuk menuangkannya dalam laporan penelitian yang mendetail. Sebab paham
betul data penelitian dan bisa dijelaskan dengan bahasa sendiri.
Penelitian dengan metode deskriptif tentunya akan memiliki standar yang digunakan
sebagai pembanding. Standar pembanding ini kemudian penting untuk memiliki validasi,
sehingga jelas dan tentunya tidak mengandung unsur opini melainkan fakta.
Berhubung peneliti memakai metode deskriptif maka hasil penelitian atau laporan hasil
penelitian perlu dijelaskan mendetail. Objek penelitian kemudian dijelaskan atau
digambarkan secara lengkap, selengkap mungkin dan sejelas mungkin. Sehingga pembaca
hasil penelitian juga memiliki gambaran terhadap objek penelitian.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari makalah ini kita dapat mengetahui jenis-jenis penelitian yang sering digunakan,
prinsip penelitian, karakteristik penelitian. Serta langkah-langkah atau proses penelitian
tersebut. Oleh karena itu, kita harus mengetahui proses dan jenis-jenis penelitian agar kita
dapat membuat penelitian yang benar dan sesuai dengan langkah-langkah penelitian yang
telah dipilih.
B. Saran
https://www.sosial79.com/2020/11/pengertian-penelitian-survei-unsur-ciri.html?m=1
http://lib.ui.ac.id/
http://elibrary.unicom.ac.id/
https://penelitianilmiah.com/penelitian-kausal/