Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

HAKIKAT PTK
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah :
Peneleitian Tindakan Kelas
Dosen Pengampu: Dr. Siti Nurhasanah, M.Pd.I

Disusun oleh :
Ira Hasanah (2020120003)

JURUSAN PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM YAPATA AL-JAWAMI
BANDUNG
2023 M / 1444 H
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatulahi wabarakaatuh

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Ilahi Robbi, karena atas rahmat, kekuasaan, dan
karunia-Nyalah yang telah diberikan kepada kita semua sehingga kita masih bisa menghirup
udara segar sampai hari ini. Shalawat beserta salam semoga tetap dilimpahkan kepada nabi
besar kita yakni nabi Muhammad S.A.W, tidak lupa kepada keluarganya, kepada para
sahabatnya, kepada para tabi’in -at ba’ut tabi’in dan semoga sampailah kepada kita selaku
umatnya yang senantiasa menjalankan risalahnya.

Alhamdulillah atas izin Allah S.W.T saya dapat menyelesaikan penulisan makalah ini
yang berjudul ”Hakikat PTK”. Makalah ini disusun dari berbagai sumber yang mendukung
terpenuhinya materi yang akan saya sampaikan. Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini
adalah untuk memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah Penelitian Tindakan Kelas. Dalam
kesempatan ini saya mengucapkan terimakasih kepada Ibu Dr. Siti Nurhasanah, M.Pd.I,
sebagai dosen mata kuliah Penelitian Tindakan Kelas yang telah memberikan arahan dalam
penulisan makalah ini. Demikian pula kepada seluruh pihak yang turut membantu sehingga
makalah ini dapat di selesaikan.

Dengan kerendahan hati saya menyadari akan keterbatasan makalah ini. Oleh karena
itu, sebagai langkah untuk perbaikan selanjutnya, saya mengharapkan keihlasaan dari semua
pihak untuk memberikan saran dan kritik. Semoga makalah ini bermanfaat untuk semua
mahasiswa umumnya dan untuk saya khususnya.

Wasalamu’alaikum warahmatulaahi wabarakaatuh

Bandung, 18 Mei 2023

Penulis

DAFTAR ISI

i
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...........................................................................................................

B. Rumusan Masalah......................................................................................................

C. Tujuan........................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………………….
1. Pengertian Penelitian, Penelitian Tindakan, dan PTK....……….………………………
2. Arah dan Metodologi Penelitian PT dan PTK…...……...………………………………
3. Penelitian yang Baik……………………….…………………………...………………

4. Karakteristik PT dan PTK………………………………………………………………

5. Perbedaan PT dengan Penelitian Kelas dan Kuasi Eksperimen………………………..

6. Tujuan dan Urgensi Penelitian Tindakan Kelas bagi Guru……………………………..

7. Manfaat PTK bagi Guru, Sekolah dan Pemerintah…………………………………….

8. Jenis-jenis
PTK…………………………………………………………………………

9. Keunggulan dan Keterbatasan PTK dibanding penelitian lainnya……………………..

BAB III PENUTUP…………………………………………………………………………….


A. Kesimpulan………………………………………………………………………………

B. Saran……………………………………………………..……………………………...

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………......

ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Penelitian tindakan kelas atau PTK (Kelas Tindakan Riset) memiliki peran yang
sangat penting dan strategi untuk meningkatkan mutu pembelajaran apabila di
implementasikan dengan baik dan benar. Di implementasikan dengan benar, artinya pihak
yang terlibat dalam PTK (guru) mencoba dengan sadar berkembang kemampuan dalam
mendeteksi dan memecahkan masalah-masalah yang terjadi dalam pembelajaran dikelas
melalui timahakan makna yang diperhitungkan dapat memecahkan masalah atau
memperbaiki situasi dan kemudian secara cermat mengamati pelaksanaanya
untuk mengukur tingkat keberhasilannya.
Oleh karena tujuan PTK adalah memperbaiki kualitas proses pembelajaran, maka
kegiatan yang dilakukan penting berupa tindakan yang percaya lebih baik dari kegiatan-
kegiatan yang biasa dilakukan. Selanjutnya konsep penelitian tindakan kelas
semakin berkembang sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, pemahaman konsep penelitian tindakan banyak para peneliti atau
penulis menjelaskan konsep yangmemang dibutuhkan dalam pelaksanaannya di
dalam proses pembelajaran.
Ada beberapa alasan pentingnya dilaksanakan penelitian tindakan kelas
diantaranya penelitian tindakan kelas sangat kondusif untuk membuat guru menjadi
peka dan tanggap terhadap dinamika pembelajaran di kelasnya, penelitian tindakan
kelase dapat meningkatkan kinerja guru sehingga menjadi profesional.
Dengan melakukan tindakan tindakan kelas guru menjadi kreatif karena selalu
dituntut untuk melakukan upaya-upaya inovasi sebagai implementasi dan kondisi
berbagai teori dan teknik pembelajaran serta bahan ajar yang dipakainya.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Penelitian, Penelitian Tindakan, dan PTK
2. Bagaimana Arah dan Metodologi Penelitian PT dan PTK
3. Bagaimana Penelitian yang Baik
4. Apa Karakteristik PT dan PTK
5. Apa Perbedaan PT dengan Penelitian Kelas dan Kuasi Eksperimen
6. Apa Tujuan dan Urgensi Penelitian Tindakan Kelas bagi Guru
7. Apa Manfaat PTK bagi Guru, Sekolah dan Pemerintah
8. Apa Jenis-jenis PTK
9. Apa Keunggulan dan Keterbatasan PTK dibanding penelitian lainnya

C. Tujuan
1. Memenuhi Tugas mata kuliah “Penelitian Tindakan Kelas”
2. Mengetahui:
a. Pengertian Penelitian, Penelitian Tindakan, dan PTK
b. Arah dan Metodologi Penelitian PT dan PTK
c. Penelitian yang Baik
d. Karakteristik PT dan PTK
e. Perbedaan PT dengan Penelitian Kelas dan Kuasi Eksperimen
f. Tujuan dan Urgensi Penelitian Tindakan Kelas bagi Guru
g. Manfaat PTK bagi Guru, Sekolah dan Pemerintah
h. Jenis-jenis PTK
i. Keunggulan dan Keterbatasan PTK dibanding penelitian lainnya
3. Sebagai bahan yang akan di diskusikan.

2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Penelitian, Penelitian Tindakan dan Penelitian Tindakan Kelas
Penelitian Penelitian
Penelitian merupakan proses pemecahan suatu masalah dengan melakukan
suatu pendekatan dengan metode ilmiah untuk menyelesaikan permasalahan yang ada
secara sistematis. Hasil dari penelitian yang dilakukan nantinya adalah teori baru
yang berkaitan dengan masalah yang sedang dikaji atau kesimpulan dari dugaan-
dugaan yang telah dibuat sebelumnya.
Beberapa ahli mendefisikan penelitian atau riset sebagai berikut:
David H. Penny
“Penelitian adalah suatu pemikiran yang sistematis yang mengkaji berbagai jenis
masalah yang pemecahannya memerlukan pengumpulan dan penafsiran fakta-fakta”
Woody (1927)
“Penelitian adalah suatu metode bertujuan untuk menemukan kebenaran yang juga
merupakan sebuah pemikiran kritis. Penelitian berisi pemberian definisi dan redefinisi
terhadap masalah, merumuskan suatu hipotesis (dugaan sementara), membuat
kesimpulan dan sekurang-kurangnya mengadakan pengujian yang hati-hati untuk
menentukan kecocokan dengan hipotesis.”

Pengertian Penelitian Tindakan


Penelitian tindakan adalah strategi yang mencoba menemukan solusi yang
realistis untuk kesulitan dan masalah organisasi. Hal ini mirip dengan penelitian
terapan. Penelitian tindakan pada dasarnya adalah belajar sambil melakukan. Pertama,
suatu masalah diidentifikasi, kemudian dilakukan beberapa tindakan untuk
mengatasinya, kemudian seberapa baik upaya yang dilakukan terukur, dan jika
hasilnya tidak memuaskan, langkah-langkah tersebut diterapkan kembali.

Pengertian Penelitian Tindakan Kelas


Penelitian Tindakan Kelas (PTK Guru) adalah penelitian yang dilakukan di
dalam kelas dengan menggunakan suatu tindakan untuk meningkatkan kualitas proses
belajar mengajar agar memperoleh hasil yang lebih baik dari sebelumnya.

3
Pembuatan PTK membutuhkan waktu yang lama karena harus
mengimplementasikan tindakan dan variabel yang telah dirancang untuk mencapai
hasil yang diinginkan.

2. Arah dan Metodologi Penelitian PT dan PTK


Penelitian PT
Secara umum fungsi penelitian tindakan menurut Giphart, (1986) ada tiga
yaitu, untuk memahami fenomena (need to know) membantu pelaksanaan pekerjaan
(need to do) dan untuk memilih (need to choose) dan mengukur.
Metode penelitian yang berfungsi untuk memahami fenomena adalah
penelitian yang berfungsi untuk menggambarkan fakta, membuktikan,
mengembangkan, dan menemukan pengetahuan. Metode penelitian yang dapat
digunakan untuk memahami fenomena secara umum adalah metode penelitian survei,
eksperimen, kualitatif, dan kombinasi.
Metode penelitian yang berfungsi untuk membantu pelaksanaan kerja supaya
lebih efektif dan efisien adalah adalah metode penelitian tindakan (action research),
penelitian dan pengembangan (research and development/ R&D) dan penelitian
operasi (operation research). Metode penelitian tindakan adalah metode penelitian
yang digunakan untuk menguji, mengembangkan. Menemukan dan menciptakan
tindakan baru, sehingga tindakan tersebut kalau diterapkan dalam pekerjaan, maka
proses pelaksanaan kerja akan lebih mudah, lebih cepat, dan hasilnya lebih banyak
dan berkualitas.
Metode penelitian dan pengembangan (R&D) adalah metode penelitian yang
digunakan untuk menghasilkan rancangan produk baru, menguji keefektifan produk
yang telah ada, serta mengembangkan dan menciptakan produk baru. Bila produk
baru telah teruji, maka produk tersebut bila digunakan dalam pekerjaan maka
pelaksanaan pekerjaan akan lebih mudah, lebih cepat, kuantitas dan kualitas produk
hasil kerja akan meningkat.

Penelitian PTK
Ada beberapa ahli yang mengemukakan model penelitian tindakan dengan
bagan yang berbeda, namun secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim
dilalui, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.
a) Penyusunan perencanaan

4
Perencanaan adalah mengembangkan rencana tindakan yang secara kritis
untuk meningkatkan apa yang telah terjadi. Rencana tindakan kelas hendaknya
tersusun dan dari segi definisi juga harus prospektif pada tindakan, rencana itu harus
memandang ke depan. harus jelas mengenai apa, mengapa, kapan, di mana, oleh
siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. dalam tahap ini titik fokus
peristiwa harus ditentukan untuk diamati, kemudian membuat sebuah instrumen untuk
mempermudah dalam melakukan penelitian.
b) Tindakan
Setelah melakukan penyusunan perencanaan langkah yang selanjutnya
dilakukan yaitu melakukan tindakan. Dalam melakukan tindakan hendaknya dituntun
oleh perencanaan akan tetapi harus menyesuaikan juga dengan keadaan pembelajaran
didalam kelas. Dan tindakan juga harus mengacu pada skenario pembelajaran yang
sudah direncanakan sebelumnya dan lembar kerja siswa. Namun tindakan disini
maksudnya adalah tindakan yang dilakukan dengan sadar dan terkendali, yang
merupakan variasi praktik yang cermat dan bijaksana. Praktik digunakan sebagai
gagasan dalam tindakan dan tindakan tersebut digunakan sebagai pijakan bagi
pengembangan pijakan-pijakan berikutnya, yaitu tindakan yang disertai niat untuk
memperbaiki keadaan.
c) Observasi
Observasi dalam PTK adalah kegiatan pengumpulan data yang berupa proses
perubahan dalam pembelajaran. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan
format observasi yang telah disusun. observasi berfungsi untuk mendokumentasikan
pengaruh tindakan terkait. Sesungguhnya observasi dilakukan bersama-sama pada
saat melakukan tindakan berjalan, keduanya dilakukan dalam waktu yang sama.
d) Refleksi
Refleksi adalah mengingat dan merenungkan suatu tindakan persis yang telah
dicatat dalam observasi. Dalam kegiatan refleksi ini kita berusaha untuk mampu
memahami proses, masalah, persoalan, dan kendala yang nyata dalam tindakan
strategis. Kegiatan ini juga untuk mempertimbangkan ragam perspektif yang ada
dalam suatu situasi dan memahami persoalan serta persoalan tempat timbulnya
persoalan itu. Dalam kegiatan refleksi sebaiknya melibatkan teman sejawat untuk
melakukan diskusi tentang penelitian yang telah dilakukan untuk menghasilkan
rekonstruksi mana situasi pembelajaran kelas dan memberikan dasar rencana
perbaikan siklus berikutnya. Dan kegiatan refleksi ini dimaksudkan untuk mengkaji
5
secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan, jika ada kesalahaan maka dikaji
kembali melalui siklus berikutnya yang meliputi kegiatan perencanaan ulang,
tindakan ulang, pengamatan ulang, sehingga permasalahan yang terjadi dapat teratasi.

3. Penelitian yang Baik


Penelitian yang baik dalam berbagai bidang adalah sebagai berikut, antara
lain:
 Sistematis
Karakteristik penting dari sebuah penelitian yang baik dan benar adalah penyusunan
penelitian menggunakan etika-etika kepenulisan yang baik dan benar serta
berdasarkan pada langkah-langkah yang sudah ditentukan sebelumnya oleh penulis.
 Logis
Penelitian harus dipandu dengan penalaran logis dan langkah-langkah yang logis pula,
baik secara induksi maupun deduksi. Induksi merupakan penalaran dari bagian
keseluruhan. Sementara itu, deduksi merupakan proses penalaran dari beberapa
premis menuju kesimpulan dari premis tersebut.
 Penalaran
Penalaran yang logis dapat mempermudah peneliti dalam mengambil kesimpulan.
Jadi, penelitian tidak memiliki kesimpulan yang ambigu dan dapat diterima oleh akal
manusia. Penelitian yang ambigu, tidak akan dapat dipercaya kebenarannya sehingga
tidak dipakai untuk menyelesaikan permasalahan.
 Empiris
Penelitian yang baik dan benar merupakan bagian dari menyiratkan sebuah penelitian
tersebut terkait dengan satu atau lebih aspek pada situasi nyata serta berkaitan dengan
data konkret guna memberikan dasar validitas eksternal penelitian.
 Teknik
Teknik analisis data harus diperoleh berdasarkan kondisi nyata dari pengamatan
aktual dalam masyarakat. Peneliti tidak boleh membuat peristiwa seolah-olah ada.
Penelitian didasarkan atas permasalahan yang benar-benar ada dengan tujuan
menyelesaikan permasalahan yang sedang terjadi dalam masyarakat.
 Akurat
Akurasi adalah salah satu aspek yang penting untuk menghasilkan penelitian yang
baik. Informasi yang diperoleh harus akurat dan benar untuk sifatnya. Akurasi diukur

6
dalam instrumen yang digunakan, kalibrasi instrumen atau alat, dan hasil akhir
penelitian.
Penelitian menggunakan berbagai macam validitas untuk menentukan keabsahan
penelitian. Penelitian yang akurat sangat dibutuhkan dalam menjawab fakta atau
permasalahan yang terjadi. Penelitian yang tidak akurat, maka akan diragukan
kebenarannya.

 Dapat Ditiru dan Dilaksanakan


Desain dan prosedur penelitian direplikasikan atau diulang untuk memungkinkan
peneliti sampai pada hasil yang sah dan konklusif. Dunia kepenlitian yang era
kekinian ini adalah sebuah penelitian yang digunakan oleh penulis berdasarkan pada
etika-etika tertentu dan juga nantiya dapat di laksanakan.
 Tujuan Jelas
Tujuan memberikan kerangka kerja yang sangat baik dalam mendukung keberhasilan
penelitian. Tujuan adalah pengetahuan dan pemahaman yang diperlukan untuk
menjawab pertanyaan dalam penelitian. Dirancang dengan baik untuk menciptakan
hubungan yang jelas antara proyek penelitian dengan pertanyaan dalam penelitian.
Tujuan mendefinisikan struktur dalam penelitian. Hal ini berarti bahwa jika
merencanakan penelitian dengan cermat, maka tujuan penelitian akan memenuhi
tujuan yang ditentukan oleh pertanyaan dalam penelitian.
 Objektif
Penelitian harus dilaksanakan dengan prosedur yang benar guna mendapatkan hasil
seobjektif mungkin. Peneliti harus melaporkan dengan kejujuran penuh, kelemahan
dalam desain prosedural dan memperkirakan efeknya pada temuan penelitian.
 Relevan
Penelitian yang baik adalah penelitian yang relevan dengan bidang studi peneliti dan
masyarakat yang lebih luas. Penelitian dengan berbagai sumber materinya harus
dikuasai oleh peneliti. Ketika peneliti menguasai materi penelitian, maka akan
mempermudah peneliti untuk mengumpulkan dan mengolah informasi sehingga hasil
penelitian menjadi akurat.
 Kebaruan
Penelitian yang baik mempunyai prinsip kebaruan. Melalui prinsip kebaruan,
menghindari adanya duplikasi penelitian yang sama persis. Artinya peneliti

7
menghasilkan sesuatu yang baru dan asli di mana sebelumnya belum dikenal untuk
memecahkan masalah baru. Hal ini bertujuan untuk menghasilkan pemecahan
masalah yang sesuai dengan kondisi jaman ketika penelitian dilaksanakan.
 Komitmen dan Integritas Peneliti
Kepercayaan yang lebih besar dalam penelitian diperlukan jika peneliti
berpengalaman, memiliki reputasi yang baik dalam penelitian dan merupakan orang
yang berintegritas. Peneliti harus terbuka mulai dari hipotesis awal, prosedur
penelitian, analisis data hingga penarikan keseimpulan.

4. Karakteristik PT dan PTK


Karakteristik PT
 Subjek
Pelaksanaan penelitian tindakan pada umumnya diawali oleh adanya temuan
masalah konkret pada diri subjek yakni satu maslah yang benar-benar dialami oleh
subjek penelitian. Masalah tersebut dapat terwujud dalam sikap, pandangan,
kebiasaan, kebutuhan maupun prestasi yang dialami oleh diri subjek penelitian.
 Bertujuan untuk Memperbaiki Suatu Kondisi
Berkaitan temuan masalah penelitian, dalam penelitian tindakan tidak terhenti
hanya untuk mengetahui atau mendeskripsikan suatu hal atau fenomena tertentu.
 Subjek yang Diteliti Memiliki Ciri Tertentu
Dalam penelitian tindakan selalu menggunakan subjek penelitian yang dipilih
dengan ciri-ciri tertentu. Dalam istilah sampel, biasanya subjek dipilih secara
purposive yakni dipilih berdasar adanya ciri dan tujuan tertentu.
 Data yang Diolah Bersifat Kekinian
Berbeda dengan jenis penelitian inferensial, dalam penelitian tindakan selalu
menggunakan data yang bersifat kekinian yang harus dikumpulkan setelah subjek
dikenai suatu treatment atau perlakuan tertentu.
 Hasil Penelitian Tindakan Bukan untuk Digeneralisasi
Hasil penelitian tindakan tidak dapat digeneralisasi artinya bahwa hasil
penelitian tersebut bukan untuk menggambarkan (terjadi) pada diri semua individu
dalam suatu populasi.
 Ada Rancangan Tindakan yang Harus Diimplementasikan
Setiap penelitian selalu disertai suatu rancangan yakni berupa tahap-tahap
dalam melakukan penelitian; begitu pula dalam penelitian tindakan.

8
 Penelitian Tindakan Dilaksanakan secara Terkendali.
Terkendali dalam kegiatan penelitian diartikan bahwa dalam batas-batas
tertentu peneliti harus dapat menentukan fenomena-fenomena yang akan diamatinya,
dan memisahkannya dari fenomena lain yang mengganggu (tidak perlu).

Karakteristik PTK
1. Fokus peneliti Tindakan yang Praktis
Tujuan dari penelitian tindakan kelas adalah untuk menangani suatu problematika
actual pada setting pendidikan. Dengan demikian,para peneliti penelitian tindakan
mengkaji isu-isu praktis yang akan menghasilkan keuntungan bagi pendidikan.
2. Pendidik- Peneliti memiliki kegiatan Praktis
Dalam hal ini para peneliti tindakan terjun ke dalam penelitian partisipatori atau
penelitian self reflektif di mana mereka mengalihkan pendangan pengamatan mereka
pada ruang kelas, sekolah , atau praktik-praktik pendidikan mereka sendiri.
3. Kolaborasi
PTK dilaksanakan secara kolaboratif dan bermitra deng pihak lain, seperti teman
sejawat. Jadi dalam PTK perlu ada partisipasi dari pihak lain yang berperan sebagai
pengamat.
4. Suatu proses yang dinamis
Para peneliti PTK yang terjun ke dalam suatu proses yang dinamis meliputi
pengulangan kegiatan, seperti suatu ”spiral” dari beberapa kegiatan.
5. Suatu rencana Tindakan
Langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi suatu rencana tindakan. Pada bebrapa
poin di dalam proses kegiatan penelitian tersebut,peneliti PTK merumuskan suatu
rencana tindakan untuk merespon terhadap problema.
6. Penelitian Bersama
Tidak seperti penelitian tradisional bahwa para investigator melaporkan dan
diplubikasikan dalam juranl dan buku-buku para peneliti PTK melaporakn hasil

9
kegiatan penelitian mereka kepada para pendidi, yang selanjutnya segera dapat
menggunakan hasilnya.

5. Perbedaan PT dengan Penelitian Kelas dan Kuasi Eksperimen


PTK memiliki karakterlistik tersendiri sebagai pembeda dengan penelitian-
penelitian lainya. Adapun beberapa karakteristik tersebut adalah:
 PTK hanya dilakukan oleh guru yang memahami bahwa proses pembelajaran
perlu diperbaiki dan ia terpanggil jiwanya untuk memberikan tindakan-tindakan
tertentu untuk membenahi masalah dalam proses pembelajaran dengan cara
melakukan kolaborasi.
Menurut Usman (dalam Daryanto,2011:2) guru dengan kompetensi tinggi
merupakan seorang yang memiliki kemampuan dan keahlian serta keterampilan
dalam bidangnya. Sehingga Ia dapat melakukan fungsi dan tugasnya sebagai
pengajar dan pendidik dengan maksimal.
 Refleksi diri, refleksi merupakan salah satu ciri khas PTK yang paling esensial.
Dan ini sekaligus sebagai pembeda PTK dengan penelitian lainnya yang
menggunakan responden dalam mengumpulkan data, sementara dalam PTK
pengumpulan data dilakukan dengan refleksi diri. (Tahir,2012:80)
 Penelitian tindakan kelas dilaksanakan di dalam “kelas” sehingga interaksi antara
siswa dengan guru dapat terfokuskan secara maksimal. “Kelas” yang dimaksud di
sini bukan hanya ruang yang berupa gedung, melainkan “tempat” berlangsungnya
proses pembelajaran antara guru dan murid. (Suyadi,2012:6)
 PTK bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran secara terus menerus.
PTK dilaksakan secara berkesinambungan di mana setiap siklus mencerminkan
peningkatan atau perbaikan. Siklus sebelumnya merupakan patokan untuk siklus
selanjutnya. Sehingga diperoleh model pembelajaran yang paling baik.
(Daryanto,2011:6)
 PTK merupakan salah satu indikator dalam peningkatan profesionalisme guru,
karena PTK memberi motivasi kepada guru untuk berfikir Kritis dan sistematis,
membiasakan guru untuk menulis, dan membuat catatan yang dapat. Di mana
semua itu dapat menunjang kemampuan guru dalam pembelajaran.
(Daryanto,2011:6)

10
 PTK bersifat fleksibel sehingga mudah diadaptasikan dengan keadaan kelas.
Dengan demikian proses pembelajaran tidak monoton oleh satu model saja.
(Tahir,2012:81)
 PTK menggunakaan metode kontekstual. Artinya variable-variable yang akan
dipahami selalu berkaitan dengan kondisi kelas itu sendiri. Sehingga data yang
diperoleh hanya berlaku untuk kelas itu saja dan tidak dapat digeneralisasikan
dengan kelas lain. (Tahir,2012:81)
 PTK dalam pelaksanaannya terbagi dalam beberapa pembagian waktu atau siklus.
(Sukardi,2011:212)
 PTK tidak diatur secara khusus untuk memenuhi kepentingan penelitian semata.
melainkan harus disesuaikan dengan program pembelajaran yang sedang berjalan
di kelas tersebut. (Sanjaya,2010:34)
 Menurut Ibnu (dalam Aqib, 2009:16) memaparkan bahwa PTK memiliki
karakteristik dasar yaitu:
a. Dalam pelaksanaan tindakan berdasarkan pada masalah yang dihadapi
guru;
b. Adanya perpaduan dalam pelaksanaanya;
c. Peneeliti sebagai media yang melakukan refleksi;
d. Bertujuan memperbaiki dan atau meningkatkan kualitas praktik
instruksional;
e. Dalam pelaksanaannya terbagi beberapa siklus atau periode.

6. Tujuan dan Urgensi Penelitian Tindakan Kelas bagi Guru


Kunandar (2008), dalam bukunya “Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas
Sebagai Pengembangan Profesi Guru” , menyatakan bahwa tujuan dari PTK adalah
sebagai berikut:
 Untuk memecahkan permasalahan nyata yang terjadi di dalam kelas yang dipahami
langsung dalam interaksi antara guru dengan siswa yang sedang belajar,
meningkatkan profesinalisme guru, dan menumbuhkan budaya akademik dikalangan
guru.
 Peningkatan kualitas praktik pembelajaran dikelas secara terus-menerus mengingat
masyarakat berkembang secara cepat.

11
 Peningkatan relevansi pendidikan, hal ini mulai dicapai melalui peningkatan proses
pembelajaran.
 Sebagai alat training in service, yang memperlengkapi guru dengan skill dan metode
baru,mempertajamkekuatan analitisnya dan mempertinggi kesadaran dirinya.
 Sebagai alat untuk lebih inovatif terhadap pembelajaran.
 Peningkatan mutu hasilpendidikan melalui perbaikan praktik pembelajaran di kelas
dengan mengembangkan berbagai jenis keterampilan dan meningkatkan motivasi
belajar siswa.
 Meningkatkan sifat profesional pendidik dan tenaga kependidikan.
 Menubuh kembangkan budaya akademik dilingkungan akademik.
 Peningkatan efisiensi pengelolaan pendidikan, peningkatan dan perbaikan
prosespembelajaran disamping untuk meningkatkan relevansi dan mutu hasil
pendidikan juga untuk meningkatkan efisiensi pemanfaatan sumber-sumber daya yang
terintegrasi di dalamnya (Kunandar 2008:63).

7. Manfaat PTK bagi Guru, Sekolah dan Pemerintah


Manfaat bagi Guru
Manfaat PTK bagi guru antara lain:
1) Guru memiliki kemampuan memperbaiki proses pembelajaran melalui suatu
kajian yang mendalam terhadap apa yang terjadi di kelasnya. Keberhasilan
dalam perbaikan ini akan menimbulkan rasa puas bagi guru, karena ia telah
melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi siswanya melalui proses
pembelajaran yang dikelolanya.
2) Dengan melakukan PTK, guru dapat berkembang dan meningkatkan
kinerjanya secara professional, karena guru mampu menilai, merefleksi diri
dan mampu memperbaiki pembelajaran yang dikelolanya. Dalam hal ini, guru
tidak lagi hanya seorang praktisi yang sudah merasa puas terhadap apa yang
dikerjakan selama ini, namun juga sebagai peneliti dibidangnya yang selalu
ingin melakukan perbaikan-perbaikan pembelajaran yang inovatif dan kreatif

12
3) Melakukan PTK, guru mendapat kesempatan untuk berperan aktif dalam
mengembangkan pengetahuan dan keterampilan sendiri. Guru tidak hanya
menjadi penerima hasil perbaikan dari orang lain, namun guru itu sendiri
berperan sebagai perancang dan pelaku perbaikan tersebut, sehingga
diharapkan dapat menghasilkan teori-teori dan praktik pembelajaran
4) Dengan PTK, guru akan merasa lebih percaya diri. Guru yang selalu
merefleksi diri, melakukan evaluasi diri dan menganalisis kinerjanya sendiri
dalam kelas, tentu saja akan selalu menemukan kekuatan, kelemahan dan
tantangan pembelajaran dan pendidikan masa depan dan mengembangkan
alternative masalah / kelemahan yang ada pada dirinya dalam pembelajaran.
Guru yang demikian adalah guru yang memiliki kepercayaan diri yang kuat
(Daryanto 2006:18).

Manfaat bagi sekolah


Sekolah yang para gurunya memiliki kemampuan untuk melakukan perubahan
atau perbaikan kinerjanya secara professional, maka sekolah tersebut akan
berkembang pesat. Sekolah tidak akan berkembang, jika gurunya tidak memiliki
kemampuan untuk mengembangkan diri. Kaitannya dengan PTK, jika sekolah yang
para gurunya memiliki keterampilan dalam melaksanakan PTK tentu saja sekolah
tersebut akan memperoleh manfaat yang besar, karena meningkatkan kualitas
pembelajaran mencerminkan kualitas pendidikan di sekolah tersebut.
PTK merupakan salah satu cara yang strategis bagi guru untuk memperbaiki
layanan pendidikan yang harus diselenggarakan dalam konteks pembelajaran di kelas
dan peningkatan kualitas program sekolah secara keseluruhan. Hal itu dapat dilakukan
meningkatkan tujuan Penelitian Tindakan Kelas adalah untuk memperbaiki dan
meningkatkan praktik dan pembelajaran di kelas secara berkesinambungan.

Manfaat bagi pemerintah


1) Menghasilkan laporan-laporan PTK yang dapat dijadikan bahan panduan guru
untuk meningkatkan mutu pembelajaran. Selain itu hasil-hasil PTK yang
dilaporkan dapat menjadi bahan artikel ilmiah atau makalah untuk berbagai
kepentingan, antara lain disajikan dalam forum ilmiah dan dimuat di jurnal
ilmiah.

13
2) Menumbuhkembangkan kebiasaan, budaya, dan atau tradisi meneliti dan
menulis artikel ilmiah di kalangan guru. Hal ini telah ikut mendukung
profesionalisme dan karir guru.
3) Mampu mewujudkan kerja sama, kaloborasi, dan atau sinergi antar-guru
dalam satu sekolah atau beberapa sekolah untuk bersama-sama memecahkan
masalah pembelajaran dan meningkatkan mutu pembelajaran.
4) Mampu meningkatkan kemampuan guru dalam menjabarkan kurikulum atau
program pembelajaran sesuai dengan tuntutan dan konteks lokal, sekolah, dan
kelas. Hal ini memperkuat dan relevansi pembelajaran bagi kebutuhan siswa.
5) Dapat memupuk dan meningkatkan keterlibatan , kegairahan, ketertarikan,
kenyamanan, dan kesenangan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran di
kelas yang dilaksanakan guru.
6) Hasil belajar siswa pun dapat meningkatkan.
7) Dapat mendorong terwujudnya proses pembelajaran yang menarik,
menantang, nyaman, menyenangkan, dan melibatkan siswa karena strategi,
metode, teknik, dan atau media yang digunakan dalam pembelajaran demikian
bervariasi dan dipilih secara sungguh-sungguh.

8. Jenis-jenis PTK
Empat jenis penelitian tindakan kelas, yaitu:
1) Penelitian Tindakan Kelas Diagnostik.
PTK diagnostik adalah penelitian yang dirancang dengan menuntun peneliti ke
arah suatu tindakan. Dalam hal ini peneliti mendiagnosa dan mendalami
situasi yang terdapat di dalam latar penelitian. Sebagai contohnya adalah
apabila peneliti berupaya menangani pertengkaran, pertengkaran, konflik yang
dilakukan antar siswa yang terdapat di suatu sekolah atau kelas.
2) Penelitian Tindakan Kelas Partisipan.
Partisipan PTK ialah apabila orang yang akan melaksanakan keterlibatan
terlibat langsung dalam proses penelitian sejak awal sampai dengan hasil
penelitian berupa penyusunan laporan. Karena itu, sejak perencana panelitian
peneliti selalu terlibat, selanjutnya peneliti mengumpulkan, mengungkap, dan
mengumpulkan data, lalu menganalisa data dan berakhir dengan melaporkan
hasil panelitiannya. Partisipasi PTK juga dapat dilakukan di sekolah seperti
contoh pada butir di atas. Hanya saja, di sini peneliti dituntut keterlibatannya
14
secara langsung dan terus menerus sejak awal sampai berakhirnya penelitian.
Jenis ini yang biasanya dilakukan guru saat ini.
3) Penelitian Tindakan Kelas Empiris.
Penelitian dilakukan dengan cara merencanakan, mencatat pelaksanaan dan
menilai pelaksanaan dari luar arena kelas, jadi dalam penelitian jenis peneliti
ini harus berkolaborasi dengan guru yang melaksanakan tindakan di kelas.
4) Penelitian Tindakan Kelas Eksperimental (Chein, 1990).
PTK eksperimental diselenggarakan dengan peneliti (guru) berupaya
menerapkan berbagai macam pendekatan, model, metode atau strategi
pembelajaran secara efektif dan efisien dalam suatu kegiatan belajar-mengajar.
Di dalam kaitannya dengan kegiatan belajar-mengajar, dimungkinkan lebih
dari satu strategi atau teknik yang ditetapkan untuk mencapai suatu tujuan
instruksional. Dengan diterapkannya PTK ini diharapkan peneliti dapat
menentukan cara mana yang paling efektif dalam rangka mencapai tujuan
pengajaran.

9. Keunggulan dan Keterbatasan PTK dibanding Penelitian Lainnya


Penelitian Tindakan Kelas memiliki keunggulan sebagai berikut :
 Praktis dan relevan langsung dengan situasi yang aktual;
 Menyediakan kerangka kerja yang teratur untuk memecahkan masalah dan
pengembangan pengembangan baru yang lebih unggul dari cara yang ada
sebelumnya;
 Berdasarkan pada observasi yang nyata dan objektif, bukan berdasarkan pada
pendapat subyektif atas dasar pengalaman masa lampau;
 Fleksibel dan adaptif, yaitu memperbolehkan untuk mengadakan perubahan-
perubahan selama dalam masa penelitian dan mengorbankan kontrol demi
inovasi;
 Dapat digunakan untuk inovasi pembelajaran;
 Dapat digunakan untuk mengembangkan kurikulum di tingkat kelas; dan
 Dapat digunakan untuk meningkatkan kepakaran atau profesionalisme guru.

Adapun beberapa keterbatasan Penelitian Kelas adalah:


 Kurang tertib ilmiah, karena validitas internal dan eksternalnya lemah;

15
 Tujuan penelitiannya bersifat situasional;
 Sampelnya terbatas sehingga kurang representatif dan kontrolnya terhadap
variabel bebas sangat sedikit.
Dengan kelemahan-kelemahan tersebut, dan walaupun hasil penelitiannya
berguna bagi dimensi praktis dalam situasi tertentu, namun PTK secara tidak langsung
memberikan sumbangan kepada dunia ilmu pengetahuan, khususnya dunia
pendidikan.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tindakan kelas merupakan suatu bentuk dari penelitian yang bersifat reflektif
dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan atau
meningkatkan praktikpraktik pembelajaran yang dilakukan bersama dikelas secara
profesional.
McNiff (1992) menegaskan bahwa dasar utama bagi dilaksanakannya PTK
adalah untuk perbaikan. Kata perbaikan di sini terkait dengan memiliki konteks
dengan proses pembelajaran. Jika tujuan utama PTK adalah untuk perbaikan dan
peningkatan layanan professional pendidik dalam menangani proses belajar mengajar,
bagaimana tujuan itu dapat di capai ? Tujuan itu dapat dicapai dengan melakukan
berbagai tindakan alternative dalam memecahkan berbagai persoalan pembelajaran.
Oleh karena itu, fokus penelitian penelitian tindakan kelas terletak pada
tindakantindakan alternatif yang direncanakan oleh pendidik, kemudian dicobakan
dan selanjutnya dievaluasi.

B. Saran
Disarankan kepada pembaca dan penulis selanjutnya untuk memperkaya lagi
bahan rujukan yang digunakan untuk memperluas cakrawala ilmu yang didapat, juga
untuk memperkaya materi yang bisa dipelajari.

16
DAFTAR PURTAKA
Aqib, Zainal. 2006, Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: CV. YRAMA WIDYA.
Aqib, Zainal. 2009, Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : Yrama Widya.
Sukardi, 2011, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta : PT Bumi Aksara.
Syaodih,Nana, 2009, Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosda
Karya.
Daryanto, 2011, Penelitian Tindakan Kelas dan Penelitian Tindakan Sekolah Beserta
ContohContohnya, Yogyakarta : Gava Media.
https://b-pikiran.cekkembali.com/penelitian/
https://lp2m.uma.ac.id/2022/08/09/mengenal-penelitian-tindakan-definisi-tahapan-
contoh/
https://ascarya.or.id/penelitian-tindakan-kelas/
https://ejournal.unp.ac.id/index.php/prosidingpgsd/article/view/4846#:~:text=Metode
%20penelitian%20tindakan%20adalah%20metode,hasilnya%20lebih%20banyak
%20dan%20berkualitas
https://dosenppkn.com/syarat-penelitian/
https://www.msyarifah.my.id/2017/11/05/jenis-ptk-penelitian-tindakan-kelas/

17
18

Anda mungkin juga menyukai