Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

Pada Mata Kuliah

PENILITIAN TINDAKAN KELAS

Dosen Pengampun

KIKI REZKI AMALIA,S.Pd, M.Pd

Judul :

(MACAM-MACAM PTK MODEL-MODEL PTK DAN LANGKAH-


LANGKAH PTK)

Disusun Oleh

Sri wahyuni

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

STAI IMAM BUKHORI BULUKUMBA

2021-2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah yang senantiasa mencurahkan rahmat serta
hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah
“Penelitian Tindakan Kelas” tepat pada waktunya.
Makalah ini kami susun untuk melengkapi tugas mata kuliah Pengantar
Metode Penelitian pada jurusan Pendidikan Agama Islam. Ucapan terima kasih
kami ucapkan kepada dosen pengampu IBU KIKI REZKI AMELIA S,Pd , M,Pd
yang selalu memberi bimbingan pada kita semua.
Kami sadar dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Oleh karena itu , saran
dan kritik yang membangun dari pembaca pada umumnya sangatlah kami
nantikan guna menyempurnakan makalah ini,dan untuk penyempurnaan makalah
selanjutnya. Besar harapan penulis semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua, Amin.

Bulukumba 19
November 2021

Penyusun,

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................... i
DAFTAR ISI.........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah........................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian penelitian tindakan kelas..........................................................2
B. Jenis penelitian kelas................................................................................ 3
C. Model penelitian tindakan ...................................................................... 5
D. Langkah pelaksanaan penelitian tindakan kelas........................................5
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................................................. 9
B. Saran ........................................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang


Penelitian tindakan kelas sudah muncul sekitar belasan tahun yang lalu,Istilah
dalam bahasa inggris adalah classroom Actions Research (CAR).yaitu sebuah
penelitian yang dilakukan di kelas. PTK sangat mendukung program peningkatan
kualitas pembelajaran di sekolah yang muaranya adalah peningkatan kualitas
pendidikan. Hal ini, karena dalam proses pembelajaran, guru adalah praktisi dan
teoretisi yang sangat menentukan. Peningkatan kualitas pembelajaran, merupakan
tuntutan logis dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin
pesat. Perkembangan Ipteks mengisyaratkan penyesuaian dan peningkatan proses
pembelajaran secara berkesinambungan, sehingga berdampak positif terhadap
peningkatan kualitas lulusan dan keberadaan sekolah tempat guru itu mengajar.

B.     Rumusan Masalah


Rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah:
1. Apa yang dimaksud dengan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ?
2. Macam/Jenis Penelitian Tindakan Kelas ?
3. Bagaimana Model Penelitian Tindakan Kelas ?
4. Langkah-Langkah Penelitian Tindakan Kelas ?

C.     Tujuan
Adapun tujuan pembahasan pada makalah ini adalah untuk mengetahui :
1. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
2. Macam/Jenis Penelitian Tindakan Kelas
3. Model Penelitian Tindakan Kelas.
4. Langkah-Langkah Penelitian Tindakan Kelas

1
BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Penelitian Tindakan Kelas


Pengertian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) berkembang dari istilah
penelitian tindakan (action research) . Oleh karena itu, untuk memahami
pengertian PTK perlu ditelusuri pengertian penelitian tindakan terlebih dahulu.
Penelitian tindakan mulai berkembang di Amerika dan berbagai negara di Eropa,
khususnya dikembangkan oleh mereka yang bergerak di bidang ilmu sosial dan
humaniora . Orang-orang yang bergerak di bidang itu dituntut untuk terjun
mempraktikkan suatu tindakan atau perlakuan di lapangan. Mereka berarti
langsung mempraktikkan tindakan yang telah direncanakan dan mengukur
kelayakan tindakan yang diberikan tersebut. Menurut Kemmis (1988), penelitian
tindakan adalah suatu bentuk penelitian reflektif dan kolektif yang dilakukan
peneliti dalam situasi sosial untuk meningkatkan penalaran praktik sosial mereka
(Sanjaya, hal. 24). Dalam hal ini, penelitian tindakan memiliki kawasan yang
lebih luas daripada PTK. Penelitian tindakan diterapkan di berbagai bidang ilmu
di luar pendidikan, misalnya dalam kegiatan praktik bidang kedokteran,
manajemen, dan industri (Basrowi & Suwandi, hal. 25). Bila penelitian tindakan
yang berkaitan pada bidang pendidikan dilaksanakan dalam kawasan sebuah
kelas, maka penelitian tindakan tindakan ini disebut PTK.
Tindakan ini di kalangan pendidikan dapat diterapkan pada sebuah kelas
sehingga sering disebut Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research).
Dikarenakan ada tiga kata yang membentuk pengertian tersebut,maka ada tiga
pengertian yang dapat diterangkan:
1. Penelitian-menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan
menggunakan cara-cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh
data atau informasi yang bermanfaat untuk meningkatkan mutu suatu hal yang
menarik minat dan penting bagi peneliti.

2
2. Tindakan--- menunjuk pada sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan
dengan tujuan tertentu, yang dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus
kegiatan.
3. Kelas - dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi dalam
pengertian yang lebih spesifik. Seperti yang sudah lama dikenal dalam bidang
pendidikan dan pengajaran, yang dimaksud dengan ‘kelas' adalah sekelompok
siswa yang dalam waktu yang sama, menerima pelajaran yang sama dari guru
yang sama pula
Dengan menggabungkan batasan pengertian tiga kata inti, yaitu (1) penelitian,
(2) tindakan, dan (3) kelas, segera dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan
kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa tindakan,
yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama.
Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang
dilakukan oleh siswa. Kesalahan umum yang terdapat dalam penelitian tindakan
guru adalah penonjolan tindakan yang dilakukannya sendiri, misalnya guru
memberikan tugas kelompok kepada siswa. Pengutaraan kalimat seperti itu
kurang pas. Seharusnya guru menonjolkan kegiatan yang harus dilakukan oleh
siswa, misalnya siswa mengamati proses mencair es yang ditempatkan di panci
tertutup dan panci terbuka, atau di dalam gelas. Siswa juga diminta
membandingkan dan mencatat hasilnya. Dengan kata lain, guru melaporkan
berlangsungnya proses belajar yang dialami oleh siswa, perilakunya, perhatian
mereka pada proses yang terjadi, dan sebagainya.

B. Jenis Penelitian Tindakan Kelas

Terdapat beberapa macam Penelitian Tindakan Kelas, diantaranya;

1. Diagnostik

Penelitian Tindakan Kelas diagnostik adalah penelitian yang senantisa dirancang


untuk mengarahkan peneliti pada suatu tindakan. Dalam hal ini, peneliti

3
melakukan diagnosis dan memasuki situasi yang terdapat di dalam latar belakang
penelitian.

Misalnya, peneliti berupaya untuk menangani perselisihan, pertengkaran atau


konflik yang terjadi antarsiswa di suatu sekolah atau kelas.

Dalam hal ini untuk menangani perselisihan tersebut, peneliti mengobservasi dan
menganalisis secara cermat interaksi diantara para siswa di suatu sekolah/kelas,
kemudian mencari sumber permasalahannya dan lain-lain. Selanjutnya, peneliti
melakukan analisis terhadap semua data dan memberikan rekomendasi
penyelesaian perselisihan berdasarkan hasil analisisnya.

2. Pastisipan

Penelitian Tindakan Kelas partisipan adalah penelitian yang dilakukan jika si


peneliti terlibat secara langsung dalam proses penelitian mulai awal hingga proses
penulisan hasil penelitian tersusun secara baik dan benar, khususnya dalam bentuk
laporan penelitian.

Dengan demikian, peneliti terlibat sejak awal perencanaan penelitian, selanjutnya


peneliti melakukan pemantauan, pencatatan, pengumpulan dan analisis data, serta
diakhiri dengan melaporkan hasil penelitiannya. Sehingga bisa dikatakan bahwa
dalam ciri PTK ini peneliti peneliti dituntut untuk terlibat secara langsung sejak
awal sampai berakhir penelitian.

3. Empiris

Penelitian Tindakan Kelas empiris adalah penelitian yang dilakukan jika peneliti
berupaya untuk melakukan suatu tindakan dan membuat laporan atas apa yang
telah dilakukan dan apa yang terjadi selama aksi Tindakan berlangsung.

Sehingga pada prinsipnya, proses kelebihan dan kekurangan PTK dengan metode
empiris berkenaan dengan penyimpanan catatan dan pengumpulan pengalaman
peneliti dalam pekerjaan sehari-harinya.

4
4. Eksperimental

Penelitian Tindakan Kelas Eksperimental adalah jenis metode penelitian yang


dilakukan sebagai upaya untuk menerapkan berbagai teknik atau strategi secara
efektif dan efisien dalam kegiatan belajar mengajar.

Dalam kegiatan kegiatan belajar mengajar memungkinkan untuk menggunakan


lebih dari satu strategi atau teknik untuk mencapai suatu tujuan instruksional,
sehingga dengan diterapkannya PTK jenis ini diharapkan peneliti bisa
menentukan cara yang paling efektif dalam rangka untuk mencapai tujuan
instruksional.

C. Model Penelitian Tindakan


Ada beberapa ahli yang mengemukakan model penelitian tindakan, namun
secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim dilalui, yaitu tahap: (1)
perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi. Adapun model
dan penjelasan untuk masing-masing tahap adalah sebagai berikut.

Tahap 1: Menyusun rancangan tindakan


Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di mana, oleh
siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Penelitian tindakan yang ideal
sebetulnya dilakukan secara berpasangan antara pihak yang melakukan tindakan
dan pihak yang mengamati proses jalannya tindakan. Cara ini dikatakan ideal
karena adanya upaya untuk mengurangi unsur subjektivitas pengamat serta mutu
kecermatan amatan yang dilakukan. Dengan mudah dapat diterima bahwa
pengamatan yang diarahkan pada diri sendiri biasanya kurang teliti dibanding
dengan pengamatan yang dilakukan terhadap hal-hal yang berada di luar diri,
karena adanya unsur subjektivitas yang berpengaruh, yaitu cenderung
mengunggulkan dirinya.

Tahap 2: Pelaksanaan Tindakan

5
Tahap ke-2 dari penelitian tindakan adalah pelaksanaan, yaitu implementasi atau
penerapan isi rancangan di dalam kancah, yaitu mengenakan tindakan di kelas.
Hal yang perlu diingat adalah bahwa dalam tahap 2 ini pelaksana guru harus ingat
dan berusaha mentaati apa yang sudah dirumuskan dalam rancangan, tetapi harus
pula berlaku wajar, tidak dibuat-buat. Dalam reflekasi, keterkaitan antara
pelaksanaan dengan perenca- naan perlu diperhatikan.

Tahap 3: Pengamatan
Tahap ke-3, yaitu kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh pengamat.
Sebetulnya sedikit kurang tepat kalau pengamatan ini dipisahkan dengan
pelaksanaan tindakan karena seharusnya pengamatan dilakukan pada waktu
tindakan sedang dilakukan. Jadi keduanya berlangsung dalam waktu yang sama.
Sebutan tahap 2 diberikan untuk memberikan peluang kepada guru pelaksana
yang berstatus juga sebagai pengamat. Ketika guru tersebut sedang melakukan
tindakan, karena hatinya menyatu dengan kegiatan, tentu tidak sempat
menganalisis peristiwanya ketika sedang terjadi. Oleh karena itu kepada guru
pelaksana yang berstatus sebagai pengamat ini untuk melakukan "pengamatan
balik" terhadap apa yang terjadi ketika tindakan berlangsung. Sambil melakukan
pengamatan balik ini guru pelaksana mencatat sedikit demi sedikit apa yang
terjadi.

Tahap 4: Refleksi
Tahap ke-4 ini merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang
sudah dilakukan. Istilah "refleksi" dari kata bahasa Inggris reflection, yang
diterjemahkan dalam bahasa Indonesia pemantulan. Kegiatan refleksi ini
sebetulnya lebih tepat dikenakan ketika guru pelaksana sudah selesai melakukan
tindakan, kemudian berhadapan dengan peneliti untuk mendiskusikan
implementasi rancangan tindakan. Istilah refleksi di sini sama dengan "memantul-
seperti halnya memancar dan menatap kena kaca", yang dlam hal ini guru
pelaksana sedang memantulkan pengalamannya pada peneliti yang baru saja
mengamati kegiatannya dalam tindakan. Inilah inti dari penelitian tindakan, yaitu

6
ketika guru pelaku tindakan mengatakan kepada peneliti pengamat tentang hal-hal
yang dirasakan sudah berjalan baik dn bagian mana yang belum. Apabila guru
pelaksana juga berstatus sebagai pengamat, maka refleksi dilakukan terhadap diri
sendiri. Dengan kata lain guru tersebut melihat dirinya kembali, melakukan
"dialog" untuk menemukan hal-hal yang sudah dirasakan memuaskan hati karena
sudah sesuai dengan rancangan dan mengenali hal-hal yang masih perlu
diperbaiki.

D. Langkah pelaksanaan penelitian tindakan kelas


1. Menyusun rancangan tindakan (perencanaan)

Pada tahap ini, peneliti menjelaskan apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa dan
bagaimana penelitian tindakan kelas dilakukan. Peneliti menentukan titik-titik atau fokus
peristiwa yang perlu mendapat perhatian khusus untuk diamati, kemudian membuat
sebuah instrumen pengamatan untuk membantu peneliti merekam fakta-fakta yang
terjadi selama pengamatan berlangsung. Strategi pembelajaran harus disesuaikan
dengan selera guru (peneliti) agar pelaksanaan penelitian tindakan kelas dapat terjadi
dengan wajar tanpa merubah pembelajaran sebelumnya.

2. Pelaksanaan

Rancangan pelaksanaan penelitian tindakan kelas diimplementasikan atau diterapkan


dan yang perlu diperhatikan adalah harus ada komitmen guru untuk tetap mengikuti
rancangan yang telah direncanakan sebelumnya tanpa merubah kewajaran berprilaku,
serta hindari situasi kekakuan, artinya biarkan mengalir seperti biasa supaya informasi
yang diperoleh akurat.

3. Pengamatan

Pada saat pengamatan sebaiknya dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan


pembelajaran, akan sangat sulit apabila peneliti (guru) juga bertindak sebagai pengamat.
Dua cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi kelemahan ini, pertama dengan
menjamin obyektifitas reflesi atau evaluasi atas pembelajaran dan yang kedua dengan
memanfaatkan media informasi seperti kamera CCTV. Pada umumnya peneliti (guru)

7
memanfaatkan teman sejawat untuk membantu mengamati kejadian-kejadian selama
pembelajaran berlangsung.

4. Refleksi atau pantulan

Kegiatan ini merupakan kegiatan menelusuri kembali perjalanan pelaksanaan


pembelajaran dengan jalan mengingat-ngingat kejadian-kejadian yang terjadi selama
pembelajaran. Kegiatan refleksi biasanya dilaksanakan setelah proses pembelajaran
selesai dilaksanakan.

8
BAB III
PENUTUP

A.     Kesimpulan
Penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan
belajar berupa tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas
secara bersama

B.     Saran
Demikianlah makalah yang dapat kami susun, semoga bermanfaat untuk kita
semua dan pastinya makalah ini jauh dari kesempurnaan, maka dari itu kami
mohon partisipasinya untuk memberi saran dalam menelaah makalah ini lebih
jauh.

9
DAFTAR PUSTAKA
Prof Arikunto,Suharsimi,dkk.Penelitian tindakan kelas,(Jakarta:Bumi
Aksara,2007),hal 2
http/Wikipedia.org/wiki/Penelitian_Tindakan_Kelas

http://voice-teacher.blogspot.com/2015/06/4-langkah-pelaksanaan-penelitian.html

10

Anda mungkin juga menyukai