MAKALAH
MATA KULIAH
PENELITIAN TINDAKAN KELAS ( PTK )
OLEH
SITI ZAINAB
2020120007
2023
KATA PENGANTAR
Pertama-tama marilah menyebut nama Allah SWT Yang Maha Pengasih dan lagi
Maha Penyayang. Tak lupa juga Kami panjatkan puji syukur atas limpahan rahmat
dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah tentang Hakekat
PTK . Laporan ini dapat digunakan sebagai wahana untuk menambah pengetahuan,
sebagai teman belajar, dan sebagai referensi tambahan dalam belajar Mata Kuliah
Penelitian Tindakan Kelas.
Ucapan terima kasih kami ucapkan kepada semua yang telah membantu dalam
mempersiapkan, melaksanakan, dan menyelesaikan penulisan makalah ini. Segala
upaya telah dilakukan untuk menyempurnakan makalah ini, namun tidak mustahil
apabila dalam laporan ini masih banyak terdapat kekurangan dan kesalahan. Oleh
karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang dapat dijadikan masukan
dalam penyempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua untuk menambah
pengetahuan dan wawasan kita mengenai Hakekat PTK, Amin.
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar…………………………………………………. i
Daftar Isi…….…………………………………………………. ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1
1.2 Permasalahan
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Apa itu Penegrtian Penelitian, Penelitian Tindakan ( PT ) dan Penelitian
Tindakan Kelas ( PTK )?
2. Bagiamana Arah dan Metodologi Penelitian Tindakan ( PT ) dan
Penelitian Tindakan Kelas ( PTK )?
3. Bagiamana Penelitian Yang Baik ?
4. Apa saja Karakteristik Penelitian Tindakan ( PT ) dan Penelitian Tindakan
Kelas ( PTK ) ?
1.3 Tujuan
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan penulisan
makalah ini adalah sebagai berikut :
2
BAB II
PEMBAHASAN
2. 1 Pengertian Penelitian, Penelitian Tindakan ( PT ) dan Penelitian Tindakan
Kelas ( PTK )
Pengertian Penelitian
Kemmis dan Taggar (1988) dalam Zuriah (2003: 54) menyatakan bahwa
penelitian tindakan adalah suatu bentuk penelitian reflektif diri secara kolektif
dilakukan peneliti dalam situasi sosial untuk meningkatkan penalaran dan keadilan
pratek pendidikan sosial mereka, serta pemahaman mereka mengenai praktek dan
terhadap situasi tempat dilakukan praktek-praktek tersebut.
3
Selanjutnya Zuriah (2003: 54) mengemukakan bahwa penelitian tindakan
menekakan pada kegiatan (tindakan) dengan mengujicobakan suatu ide ke dalam
praktek atau siduasi nyata dalam skala mikro yang diharapkan kegiatan tersebut
mampu memperbaiki, meningkatkan kualitas, dan melakukan perbaikan sosial.
5
Sedangkan Metode penelitian Tindakan diantaranya:
1. Metode Deskriptif
Metode deskriptif ialah mengadakan deskripsi untuk memberi gambaran
yang lebih jelas tentang situasi-situasi sosial. - Kebanyakan penelitian sosial
bersifat deskriptif. - Metode deskriptif lebih spesifik dengan memu-satkan
perhatian kepada aspek-aspek tertentu dan sering menunjukkan hubungan
antara berbagai variabel. - Sering penelitian deskriptif didahului oleh pene-
litian eksploratif dan memberi bahan yang memungkinkan penelitian
eksperimental.
2. Metode Historis
Metode historis ialah suatu metode penelitian yang bertujuan untuk
menghubungkan dua gejala melalui penemuan fakta-fakta atau data berupa
dokumen, arsip atau bahan-bahan peninggalan dan menyusunnya dengan
cara yang logis kemudian dari data tersebut dibuat generalisasi mengenai
gejala-gejala yang akan datang.
3. Metode Eksploratoris
Metode eksploratoris ialah menjajaki sesuatu yang belum dikenal atau
hanya sedikit dikenal, andaikan masalah-masalah itu belum pernah diteliti
secara mendalam.
4. Metode Eksperimen
Metode eksperimen yaitu mengadakan percobaan atau eksperimen untuk
mentes hipotesis.
8
2. Bertujuan untuk Memperbaiki Suatu Kondisi Berkaitan temuan masalah
penelitian,
Dalam penelitian tindakan tidak terhenti hanya untuk mengetahui atau
mendeskripsikan suatu hal atau fenomena tertentu. Bahkan, penelitian tindakan
bukan pula hanya untuk menguji suatu hipotesis belaka. Tujuan penelitian
tindakan selalu menekankan pada adanya perbaikan suatu kondisi, baik
memperbaiki sikap, pandangan, kebiasaan, maupun prestasi yang dialami oleh
diri subjek penelitian.
3. Subjek yang Diteliti Memiliki Ciri Tertentu
Dalam penelitian tindakan selalu menggunakan subjek penelitian yang dipilih
dengan ciri-ciri tertentu. Dalam istilah sampel, biasanya subjek dipilih secara
purposive yakni dipilih berdasar adanya ciri dan tujuan tertentu. Pemilihan
subjek secara pusposive berlandaskan bahwa individu dalam suatu populasi
tidak memiliki kesempatan yang sama dipilih sebagai subjek penelitian, tetapi
dipilih berdasar ciri-ciri dan tujuan tertentu.
4. Data yang Diolah Bersifat Kekinian
Berbeda dengan jenis penelitian lain,dalam penelitian tindakan selalu
menggunakan data yang bersifat kekinian yang harus dikumpulkan setelah
subjek dikenai suatu treatment atau perlakuan tertentu.
5. Ada Rancangan Tindakan yang Harus Diimplementasikan
Setiap penelitian selalu disertai suatu rancangan yakni berupa tahap-tahap
dalam melakukan penelitian. begitu pula dalam penelitian tindakan. Rancangan
dalam penelitian tindakan berupa tahap-tahap atau prosedur untuk melakukan
tindakan penelitian.
6. Penelitian Tindakan Dilaksanakan secara Terkendali.
Terkendali dalam kegiatan penelitian diartikan bahwa dalam batas-batas
tertentu peneliti harus dapat menentukan fenomena-fenomena yang akan
diamatinya, dan memisahkannya dari fenomena lain yang mengganggu (tidak
perlu).
7. Hasil Penelitian Tindakan Bukan untuk Digeneralisasi
Hasil penelitian tindakan tidak dapat digeneralisasi artinya bahwa hasil
penelitian tersebut bukan untuk menggambarkan (terjadi) pada diri semua
individu dalam suatu populasi
9
Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas ( PTK )
PTK memiliki karakterlistik tersendiri sebagai pembeda dengan penelitian-penelitian
lainya. Adapun beberapa karakteristik tersebut adalah:
1. PTK hanya dilakukan oleh guru yang memahami bahwa proses pembelajaran perlu
diperbaiki dan ia terpanggil jiwanya untuk memberikan tindakan-tindakan tertentu
untuk membenahi masalah dalam proses pembelajaran dengan cara melakukan
kolaborasi. Menurut Usman (dalam Daryanto,2011:2) guru dengan kompetensi
tinggi merupakan seorang yang memiliki kemampuan dan keahlian serta
keterampilan dalam bidangnya. Sehingga Ia dapat melakukan fungsi dan tugasnya
sebagai pengajar dan pendidik dengan maksimal.
2. Refleksi diri, refleksi merupakan salah satu ciri khas PTK yang paling esensial.
Dan ini sekaligus sebagai pembeda PTK dengan penelitian lainnya yang
menggunakan responden dalam mengumpulkan data, sementara dalam PTK
pengumpulan data dilakukan dengan refleksi diri. (Tahir,2012:80)
3. Penelitian tindakan kelas dilaksanakan di dalam “kelas” sehingga interaksi antara
siswa dengan guru dapat terfokuskan secara maksimal. “Kelas” yang dimaksud di
sini bukan hanya ruang yang berupa gedung, melainkan “tempat” berlangsungnya
proses pembelajaran antara guru dan murid. (Suyadi,2012:6)
4. PTK bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran secara terus menerus. PTK
dilaksakan secara berkesinambungan di mana setiap siklus mencerminkan
peningkatan atau perbaikan. Siklus sebelumnya merupakan patokan untuk siklus
selanjutnya. Sehingga diperoleh model pembelajaran yang paling baik.
(Daryanto,2011:6)
5. PTK merupakan salah satu indikator dalam peningkatan profesionalisme guru,
karena PTK memberi motivasi kepada guru untuk berfikir Kritis dan sistematis,
membiasakan guru untuk menulis, dan membuat catatan yang dapat. Di mana
semua itu dapat menunjang kemampuan guru dalam pembelajaran.
(Daryanto,2011:6)
6. PTK bersifat fleksibel sehingga mudah diadaptasikan dengan keadaan kelas.
Dengan demikian proses pembelajaran tidak monoton oleh satu model
saja.(Tahir,2012:81) 11
7. PTK menggunakaan metode kontekstual. Artinya variable-variable yang akan
dipahami selalu berkaitan dengan kondisi kelas itu sendiri. Sehingga data yang
diperoleh hanya berlaku untuk kelas itu saja dan tidak dapat digeneralisasikan
dengan kelas lain. (Tahir,2012:81)
10
8. PTK dalam pelaksanaannya terbagi dalam beberapa pembagian waktu atau siklus.
(Sukardi,2011:212)
9. PTK tidak diatur secara khusus untuk memenuhi kepentingan penelitian semata.
melainkan harus disesuaikan dengan program pembelajaran yang sedang berjalan
di kelas tersebut. (Sanjaya,2010:34)
10. Menurut Ibnu (dalam Aqib, 2009:16) memaparkan bahwa PTK memiliki
karakteristik dasar yaitu:
a. Dalam pelaksanaan tindakan berdasarkan pada masalah yang dihadapi
guru.
b. Adanya perpaduan dalam pelaksanaanya.
c. Peneliti sebagai media yang melakukan refleksi.
d. Bertujuan memperbaiki dan atau meningkatkan kualitas praktik
instruksional.
e. Dalam pelaksanaannya terbagi beberapa siklus atau periode.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sebagai penyusun makalah ini, penulis sangat menyadari bahwa masih banyak
kekurangan dan kekeliruan baik dari segi kata-kata bahasa maupun kalimat, oleh
karena itu kami sangat berharap sekali atas masukkan, kritik, maupun saran yang
sifatnya membangun guna penyempurnaan penyusunan makalah kami selanjutnya
dansemoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua.
12
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, Dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Aqib, Zaenal. 2009. Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru. Bandung:
Yrama Widya. Jakni. 2017. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Alfabeta.
Paizaluddin Dan Ermalinda. 2015. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action
Research).Bandung Alfabeta.
13