Dosen Pengampu :
UNIVERSITAS MATARAM
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena hanya dengan izin dan kuasa-
Nyalah kami dapat menyusun makalah ini dengan baik. Adapun maksud dan tujuan pembuatan
makalah ini, sebagai tugas mata kuliah kuliah penelitian Tindakan Kelas. Ucapan terima kasih,
kepada Ibu dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan serta pengarahan dalam hal
struktur maupun penyusunan makalah ini, sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan
makalah ini dengan baik.
Dalam penyusunan makalah ini tidak sedikit hambatan maupun rintangan yang kami temukan,
namun berkat bimbingan dari berbagai pihak akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah ini
dengan baik. Dalam penyusunan makalah ini masih ada kekurangan untuk itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Adapun masalah yang kami angkat
dalam makalah ini adalah mengenai “IDENTIFIKASI MASALAH DAN FORMULASI
MASALAH DALAM PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)”.
Akhir kata, disampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai
segala usaha kita.
Amiiin..
Penyusun
Kelompok 1
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.........................................................................................................i
KATA PENGANTAR.........................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA……………………..........…..….………………….................12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagaimana kita telah ketahui bersama bahawa Peneliti dalam sebuah penelitian
tindakan ialah melakukan identifikasi dan membuat perumusan masalah yang
memungkinkan diteliti lewat penelitian tindakan. Lebih lanjut dikemukakan bahwa
kedudukan perumusan atau formulasi masalah penelitian merupakan suatu langkah awal
yang menentukan keberhasilan langkah-langkah selanjutnya.
Dengan rumusan masalah yang jelas dan tajam, maka peneliti akan mampu
meletakkan dasar teori dan atau kerangka konseptual pemecahan masalah, hipotesis
tindakan akan dapat dirumuskan karena berdasarkan rumusan masalah dapat
diidentifikasi dan ditetapkan alternatif solusinya atau tindakan tepat yang perlu
dilakukan. Demikian pula data apa yang harus dikumpulkan untuk mengkaji atau sebagai
bahan refleksi atas tindakan yang telah dan sedang dilakukan untuk memperbaiki,
meningkatkan dan melakukan perubahan ke arah yang lebih baik sesuai dengan apa yang
diharapkannya dalam penelitian tindakan.
Perlu disadari bahwa masalah penelitian tindakan mempunyai ciri atau
karakteristik yang berbeda dengan penelitian konvensional yang biasa dilakukan para
peneliti pendidikan di perguruan tinggi. Peneliti tidak berada di luar apa yang diteliti,
tetapi berada di dalamnya, di mana guru sebagai peneliti terlibat langsung dalam
pelaksanaan penelitian tindakan. Oleh karena itu, diharapkan dengan memilih masalah
yang tepat, guru sebagai peneliti selain dapat melakukan perbaikan, peningkatan dan atau
perubahan proses pembelajaran yang lebih baik, berdampak pula terhadap diri guru, yaitu
menumbuhkan sikap dan kemauan untuk selalu berupaya memperbaiki, meningkatkan
dan melakukan perubahan atau timbulnya budaya berdinamika dan menimbulkan budaya
untuk meneliti atau menjadikan dirinya sebagai guru peneliti.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara mengidentifikasi dan analisi masalah PTK?
2. Apa pengertian formulasi masalah PTK?
3. Bagaimana cara merusmuskan masalah PTK?
4. Apa pengertian judul PTK?
5. Berikan contoh aplikasi dari materi di atas!
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui cara mengidentifikasi dan analisis masalah PTK
2. Untuk mengetahui pengertian formulasi masalah PTK
3. Untuk mengetahui cara merumuskan masalah PTK
4. Untuk mengetahui pengertian judul PTK
5. Untuk mengetahui contoh aplikasi dari materi diatas
BAB II
PEMBAHASAN
1. Masalah harus penting bagi orang yang mengusulkannya dan sekaligus signifikan
dilihat dari segi pengembangan lembaga atau program.
2. Masalahnya hendaknya dalam jangkauan penanganan. Jangan sampai memilih
masalah yang memerlukan komitmen terlalu besar dari pihak para penelitinya dan
waktunya terlalu lama.
3. Pernyataan masalahnya harus mengungkapkan beberapa dimensi fundamental
mengenai penyebab dan faktor, sehingga pemecahannya dapat dilakukan berdasarkan
hal-hal fundamental ini daripada berdasarkan fenomena dangkal.
Berikut ini beberapa contoh masalah yang diidentifikasi sebagai fokus penelitian
tindakan:
Dalam rumusan ada deskripsi tentang keadaan nyata dan deskripsi tentang
keadaan yang diinginkan dan kesenjangan antara dua keadaan tersebut, merupakan
masalah yang harus diselesaikan dengan menutupnya melalui tindakan yang sesuai.
Bagaimana cara menutupnya? Karena penelitian tindakan merupakan kegiatan akademik
dan profesional, seorang peneliti perlu mencari wawasan teoretis dari pustaka yang
relevan untuk dapat menentukan cara-cara yang akan digunakan untuk menjawab
pertanyaan penelitiannya. Pustaka yang ditinjau hendaknya mencakup teori-teori dan
hasil penelitian yang relevan. Satu hal yang perlu diingat adalah bahwa teori dalam
penelitian tindakan bukan untuk diuji, melainkan untuk menuntun peneliti dalam
membuat keputusan-keputusan selama proses penelitian berlangsung. Wawasan teoretis
sangat mendukung proses analisis masalah. Pada akhir tinjauan pustaka, peneliti tindakan
dapat mengajukan hipotesis tindakan atau pertanyaan penelitian.
b. Analisis Masalah
Analisis masalah perlu dilakukan untuk mengetahui dimensi-dimensi masalah
yang mungkin ada untuk mengidentifikasikan aspek-aspek pentingnya dan untuk
memberikan penekanan yang memadai.
Analisis masalah melibatkan beberapa jenis kegiatan, bergantung pada kesulitan
yang ditunjukkan dalam pertanyaan masalahnya; analisis sebab dan akibat tentang
kesulitan yang dihadapi, pemeriksaan asumsi yang dibuat kajian terhadap data penelitian
yang tersedia, atau mengamankan data pendahuluan untuk mengklarifikasi persoalan atau
untuk mengubah perspektif orang-orang yang terlibat dalam penelitian tentang
masalahnya. Kegiatan-kegiatan ini dapat dilakukan melalui diskusi di antara para peserta
penelitian dan fasilitatornya, juga kajian pustaka.
Masalah PTK yang telah dipilih perlu diformulasikan secara komprehensif, jelas,
spesifik dan operasional, sehingga memungkinkan peneliti untuk memilih tindakan yang
tepat. formulasi masalah dapat dilakukan dalam kalimat pernyataan, pertanyaan atau
menggabungkan keduanya. Sebagai pedoman dalam memformasikan masalah PTK.
Dilihat dari segi isi (content) rumusan masalah, ataupun dari kondisi penunjang
yang diperlukan dalam pemecahan masalah yang telah dipilih. Apabila dikalsifikasikan,
setidaknya ada tiga ciri masalah yang baik, sebagai berikut:
1. Aspek substansi
2. Aspek formulasi
3. Aspek teknis.
Dari sisi aspek substansi atau isi yang terkandung, perlu dilihat dari bobot atau
nilai kegunaan manfaat pemecahan masalah melalui tindakan seperti nilai aplikatifnya
untuk memecahkan masalah serupa/mirip yang dihadapi guru, kegunaan metodologik
dengan diketemukannya model tindakan dan prosedurnya, serta kegunaan teoritik dalam
memperkaya atau mengoreksi teori pembelajaran yang berlaku. Sedang dari sisi
orisinalitas, apakah pemecahan dengan model tindakan itu merupakan suatu hal baru
yang belum pernah dilakukan guru sebelumnya. Jika sudah pernah berarti hanya
merupakan pengulangan atau replikasi saja.
1. Siswa di SLTP-X tidak dapat melihat hubungan antara mata pelajaran yang satu
dengan yang lain di sekolah (Ini menjawab pertanyaan 1 dan 3)
2. Grup action research percaya bahwa hal ini merupakan hasil dari jadwal mata
pelajaran dan cara guru mengajarkan materi tersebut (Ini menjawab pertanyaan 2)
3. Kita menginginkan para siswa melihat relevansi kurikulum sekolah, mengapresiasi
hubungan antara disiplin-disiplin akademis, dan dapat menerapkan keterampilan yang
diperoleh dalam satu mata pelajaran untuk pemecahan masalah dalam mata pelajaran
lain (Ini menjawab pertanyaan 4)
4. Oleh karena itu kita merencanakan integrasi pembelajaran IPA, matematika, bahasa,
dan IPS dalam satuan pelajaran interdisiplin berjudul Masyarakat dan Teknologi (Ini
manjawab pertanyaan 5)
Contoh pertanyaan penelitian:
1. Kesulitan apa yang dialami siswa dalam mentransfer keterampilan dari satu mata
pelajaran satu ke mata pelajaran lain?
2. Apakah siswa dapat mentrasfer keterampilan lebih mudah antara dua mata pelajaran
yang disukai?
3. Apa yang menyebabkan siswa menyukai suatu mata pelajaran?
4. Apakah ada perbedaan antara prestasi belajar siswa yang belajar dalam kelas mata
pelajaran multidisiplin dibandingkan dengan mereka yang dalam kelas mata pelajaran
tunggal?
D. Judul Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Merumuskan judul PTK
“ Penerapan Metode Index Card Match ( ICM ) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Kelas IV SDN 10 Taliwang”
1. Instrumen PTK :
Lembar observasi terstruktur
Nama Sekolah : SDN 10 TALIWANG
Kelas/Semester : IV / II
Pokok Bahasan : Sistem Pemerintahan Indonesia
Aspek yang diamati :
1. Siswa membaca setiap kartu yang telah mereka dapatkan.
2. Siswa mencari pasangan mereka dengan mencari jawaban dari kartu pertanyaan atau
mencari pertanyaan dari kartu jawaban
3. Siswa duduk berdekatan sesuai pasangan yang telah mereka dapatkanSetiap pasangan
siswa maju kedepan kelas secara bergantian membacakan pertanyaan pada kartu
untuk dijawab oleh pasangan siswa yang lain
4. Siswa menjawab soal tes dengan benar
Aspek yang Diamati
No Nama Siswa
1 2 3 4 5
Jumlah
Persentase
Siklus I
1. Aktivitas Guru
-
2. Aktivitas Siswa
-
3. Saran Perbaikan
-
Soal:
1. Membentuk Kabinet merupakan tugas presiden dalam kedudukannya sebagai …
a. Kepala Negara c. lembaga tinggi negara
b. Kepala Pemerintahan d. pemegang tertinggi Angkatan Darat
2. Tujuan pemerintahan sebuah Negara pada umumnya didasarkan pada …
a. Tujuan Negara c. sistem pemerintahan
b. Bentuk Negara d. bentuk pemerintahan
3. Pemegang kekuasaan pemerintahan pusat adalah …
a. Lembaga Legislatif c.Lembaga Yudikatif
b. Lembaga Eksekutif d.Lembaga Eksaminatif
4. Di Indonesia terdapat sebuah kabinet yang terdiri atas para menteri . Para menteri
merupakan bagian dari lembaga …
a. Legislatif c. Eksekutif
b. Yudikatif d. Eksaminatif
5. Peraturan Pelaksana UUD 1945 dapat membentuk undang undang. Pembuatan
Undang – Undang menjadi wewenang lembaga …
a. Legislatif c. Eksekutif
b. Yudikatif d. Eksaminatif
Essay
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Belajar Mengirfan. 2015. Identifikasi Masalah dan Formulasi Masalah. Integrasi Pengetahuan
dan Teknologi. https://belajarmengirfan.wordpress.com/2015/04/04/identifikasi-masalah-dan-
formulasi-masalah/ . diakses pada hari minggu, 3 mei 2021.
https://karyatulisilmiah.com/formulasi-masalah-penelitian-tindakan-kelas-makalah/