“PENELITIAN EKSPERIMENTAL”
DOSEN PEMBIMBING:
SYAMDARNIATI., SKM., M.KES
DISUSUN OLEH :
Puji syukur kami haturkan ke hadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala pencipta manusia dan alam
semesta karena dengan izin-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Penelitian
Eksperimental”.
Penulisan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas mata kuliah Epidemiologi yang
bertujuan untuk mengetahui bagaimana Penelitian Eksperimental dan mengambil manfaat dari hasil
kesimpulannya.
Dalam Kesempatan ini, kami mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak-pihak yang telah
memberikan banyak dukungan, yakni :
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1
2.1 Rumusan Masalah ......................................................................................... 1
3.1 Tujuan Pembahasan ...................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Penelitian Eksperimen......................................................................................................3
2.2 Tujuan Penelitian Eksperimen.................................................................................................................3
2.3 Syarat Penelitian Eksperimen..................................................................................................................4
2.4 Langkah Penelitian Eksperimen.........................................................................................................4
yang sama.
3. Peneliti harus dapat memanipulasi (mengubah, mengontrol) variabel
yang diteliti sesuai dengan yang dikehendakinya
4. Diperlukan kelompok pembanding (control group) selain kelompok
yang diberi perlakukan (experimental group)
2.4 Langkah Penelitian Eksperimen
Langkah-langkah dalam penelitian eksperimen pada dasarnya hampir sama dengan
penelitian lainnya. Menurut Gay 1982 dalam Nursyahidah (2012). langkah-langkah dalam
penelitian eksperimen yang
3) Intact-Group Comparison
Pada desain ini terdapat satu kelompok yang digunakan untuk penelitian, tetapi
dibagi dua yaitu setengah kelompok untuk eksperimen (yang diberi perlakuan) dan
setengah untuk kelompok kontrol (yang tidak diberi perlakuan). Hal ini dapat
digambarkan pada gambar berikut:
Ketiga bentuk desain tersebut bila diterapkan untuk penelitian, akan banyak varibel-
variabel luar yang masih berpengaruh dan sulit dikontrol, sehingga validitas internal
penelitian menjadi rendah.
2. True Experimental Design
Dalam desain true experimental design ini, peneliti dapat mengontrol semua variabel
Dalam desain ini, kelompok yang digunakan untuk penelitian tidak dapat dipilih
secara acak. Sebelum diberi perlakuan, kelompok diberi pretest sampai empat kali,
dengan maksud untuk mengetahui kestabilan dan kejelasan keadaan kelompok sebelum
diberi perlakuan. Jika hasil pretest selama empat kali ternyata nilainya berbeda-beda,
berarti kelompok tersebut keadaannya labil, tidak menentu, dan tidak konsisten. Setelah
kestabilan kelompok dapat diketahui dengan jelas, maka baru diberi perlakuan.
Hasil pretest yang baik adalah O1 = O2 = O3 = O4 dan hasil perlakuan yang
baik adalah O5 = O6 = O7 = O8. Besar pengaruhnya perlakuan adalah (O5 + O6 + O7 +
O8) - O1 + O2 + O3 + O4).
2) Nonequivalent Control Group Design
3)
Desain ini hampir sama dengan pretest-posttest control group design, hanya
pada desain ini kelompok eksperimen maupun kontrol tidak dipilih secara acak.
2.7 Validitas Penelitian Eksperimen
Kata validitas berarti dapat diterima atau absah. Istilah ini mengandung pengertian bahwa
sesuatu yang dinyatakan valid atau absah
berarti telah sesuai dengan kebenaran yang diharapkan sehingga dapat diterima dalam suatu
kriteria tertentu. Menurut Yatim Riyanto dalam Zuriah (2006) Ada dua jenis validitas eksperimen
yaitu:
1. Validitas internal
Ada kemungkinan peneliti membuat suasana dan kondisi eksperimen buatan yang
sedemikian rupa dalam rangka mempertajam kontrol terhadap variabel imbuhan.
2) Pengaruh Placebo Hawthorne
Pengaruh ini menunjuk kepada ancaman yang bersifat psikologis. Subjek yang tahu
bahwa dirinya berada dalam suatu eksperimen dapat menjadi variabel imbuhan dan
membuat biasnya eksperimen.
3) Campur tangan perlakuan sebelumnya
Suatu eksperimen yang orangnya itu-itu saja (kelompok tunggal), baik dalam
kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol.
4) Tes/Ujian
Validitas suatu instrumen selalu bergantung kepada situasi dan tujuan khusus
penggunaan instrumen tersebut. Suatu tes yang valid untuk satu situasi mungkin tidak
valid pada situasi yang lain.
5) Pilihan yang bias
Pilihan yang bias terhadap sampel dalam kelompok eksperimen dan kontrol (tidak
equivalen) dapat mengancam validitas eksternal
juga.
2.8 Contoh penelitian Eksperimental
1. Menyelidiki pengaruh dua jenis metode mangajar terhadap hasil
belajar mata pelajaran tertentu, berdasarkan ukuran kelas (kelas besar dan kecil) dan taraf
intelegensi siswa (tinggi, sedang dan rendah) dengan cara menempatkan guru secara random
berdasarkan intelegensia, ukuran kelas, dan metode mengajar
2. Penelitian untuk menyelidiki pengaruh program pencegahan
penyalahgunaan obat terhadap sikap para siswa SMP, dengan menggunakan kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol yaitu kelompok yang diperkenalkan dan tidak
diperkenalkan dengan program tersebut tersebut dengan menggunakan pretest-posttest
design, dimana hanya setengah dari siswa-siswa tersebut diberikan pretest untuk menentukan
seberapa banyak perubahan sikap dapat dikatakan disebabkan oleh pretesting atau oleh
program pendidikan.
3. Studi untuk menyelidiki perbedaan pemahaman sains di kelas satu Sekolah Dasar, antara siswa
yang berasal dari Taman Kanak-Kanak dan yang tidak melalui Taman Kanak-Kanak.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan di atas, dapat diperoleh simpulan bahwa
penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian
suatu treatment atau perlakuan terhadap subjek penelitian.
Metode eksperimen merupakan metode yang paling produktif karena
jika dilakukan dengan baik akan dapat menjawab hipotesis yang utamanya
berkaitan dengan hubungan sebab akibat. Oleh karena itu, penelitian yang sering dilakukan peneliti
dalam dunia pendidikan adalah penelitian eksperimen.
3.2 Saran
Dalam pembuatan makalah ini banyak penulis menyadari masih
banyak terdapat kekurangannya. Namun penulis tetap berharap makalah ini tetap memberikan
manfaat bagi pembaca. Dibalik kekurangan tersebut penulis mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca untuk kelengkapan dan lebih sempurnanya pambuatan makalah dimasa akan datang. Atas
kritik dan saran yang diberikan penulis ucapkan terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA
Wahyuni, Elfi. (2013). Makalah Penelitian Eksperimental. Bukittinggi: Prodi Pendidikan Matematika
Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Sjech M. Djamil Djambek
Bukittinggi.