Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

“PENELITIAN EKSPERIMENTAL”

DOSEN PEMBIMBING:
SYAMDARNIATI., SKM., M.KES

DISUSUN OLEH :

1. ARINI LESTARI (015STYC21)

2. ANINDYA AUREL N.S (013STYC21)

3. ANGELLIKA RIZKY N (012STYC21)


4. APRIDA ASMAYANA (014STYC21)

5. ANDINI RATU W (011STYC21)


6. ARJUN JULTIO (016STYC21)
7. ALGI ARIF (010STYC21)

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSA TENGGARA BARAT


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHAATAAN YARSI MATARAM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
NERS TAHAP AKADEMIK
T.A 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan ke hadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala pencipta manusia dan alam
semesta karena dengan izin-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Penelitian
Eksperimental”.
Penulisan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas mata kuliah Epidemiologi yang
bertujuan untuk mengetahui bagaimana Penelitian Eksperimental dan mengambil manfaat dari hasil
kesimpulannya.
Dalam Kesempatan ini, kami mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak-pihak yang telah
memberikan banyak dukungan, yakni :

1. Syamdarniati., SKM., M.Kes sebagai dosen mata kuliah Epidemiologi.


2. Orangtua, saudara dan teman-teman seperjuangan serta semua pihak yang telah membantu dan
memberikan motivasi kepada kami.
3. Juga pihak lain yang terkait dalam penulisan makalah ini
Akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah Metodologi ini dengan baik. Kami mohon maaf
apabila dalam penulisan makalah ini masih terdapat kesalahan. Oleh karena itu, kami mengharap kritik
dan saran yang bersifat membangun.

Mataram, 10 November 2023


DAFTAR ISI

Halaman Judul ..................................................................................................... i


Kata Pengantar............................................................................................................................................ii
Daftar Isi.....................................................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1
2.1 Rumusan Masalah ......................................................................................... 1
3.1 Tujuan Pembahasan ...................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Penelitian Eksperimen......................................................................................................3
2.2 Tujuan Penelitian Eksperimen.................................................................................................................3
2.3 Syarat Penelitian Eksperimen..................................................................................................................4
2.4 Langkah Penelitian Eksperimen.........................................................................................................4

2.5 Variabel dalam Penelitian Eksperimen..............................................................................................6


2.6 Bentuk Desain Eksperimen......................................................................................................................6
2.7 Validitas Penelitian Eksperimen.........................................................................................................10
2.8 Contoh Penelitian Eksperimen...........................................................................................................12
BAB III PENUTUP
3.1 Penutup...............................................................................................................................................1 3
3.2 Saran................................................................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Dalam melakukan penelitan banyak sekali pilihan metode yang dapat digunakan. Namun
tidak semua metode cocok digunakan, metode
yang dipilih harus sesuai dengan tujuan penelitian. Salah satu metode
yang dapat digunakan dalam penelitian adalah metode eksperimen. Terutama dalam penelitian
pendidikan, salah satu metode yang banyak digunakan adalah metode penelitian eksperimen.
Untuk dapat melaksanakan suatu eksperimen yang baik, perlu dipahami terlebih dahulu
segala sesuatu yang berkait dengan komponen- komponen eksperimen. Baik yang berkaitan
dengan variabel, hakekat, karakteristik, tujuan, syarat-syarat, langkah-langkah penelitian, serta
validitas dalam penelitian eksperimen.
Selanjutnya, untuk lebih memahami mengenai penelitian
eksperimen, dalam makalah ini yang berjudul “Penelitian Eksperimen” akan dibahas
mengenai metode penelitian eksperimen beserta hal-hal
yang terkait di dalamnya
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian penelitian eksperimen? 2. Apa saja
tujuan penelitian eksperimen?
3. Apa saja syarat-syarat penelitian eksperimen?
4. Bagaimana proses penelitian eksperimen? 5. Apa saja
variabel penelitian eksperimen?
6. Apa saja bentuk desain eksperimen?
7. Bagaimana validitas penelitian eksperimen? 8. Apa
contoh penelitian eksperimen?
1.3. Tujuan Pembahasan
1. Menyebutkan pengertian penelitian eksperimen

2. Menjelaskan tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian


eksperimen

3. Menjelaskan syarat-syarat penelitian eksperimen


4. Menjelaskan proses yang dilakukan dalam penelitian eksperimen 5. Menjelaskan
variabel dalam penelitian eksperimen
6. Menjelaskan bentuk desain eksperimen
7. Menjelaskan validitas dalam penelitian eksperimen
8. Memberikan beberapa contoh dari penelitian eksperimen
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Penelitian Eksperimen


Menurut Alsa (2004) Hakekat penelitian eksperimen (experimental research) adalah
meneliti pengaruh perlakuan terhadap perilaku yang timbul sebagai akibat perlakuan. Manurut
Hadi 1985 dalam Wahyuni (2013) penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan untuk
mengetahui akibat yang ditimbulkan dari suatu perlakuan yang diberikan secara sengaja oleh
peneliti. Sejalan dengan hal tersebut, c Penelitian eksperimen pada prisipnya dapat didefinisikan
sebagai metode sistematis guna membangun hubungan yang mengandung fenomena sebab akibat
(causal-effect relationship). Menurut Sugiyono (2011) metode eksperimen adalah metode
penelitian yang digunakan utuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam
kondisi yang terkendalikan. Menurut Fraenkel (2012) Penelitian eksperimen bertujuan untuk
Menguji hipotesis yang diajukan dalam penelitian, memprediksi kejadian atau peristiwa di dalam
latar eksperimen, dan menarik generalisasi hubungan antarvariabel.
Berdasarkan definisi dari beberapa ahli tersebut, dapat dipahami
bahwa penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh
pemberian suatu treatment atau perlakuan terhadap subjek penelitian. Jadi penelitian eksperimen
dalam pendidikan adalah kegiatan penelitian yang bertujuan untuk menilai pengaruh suatu
perlakuan/tindakan/treatment pendidikan terhadap tingkah laku siswa atau menguji hipotesis
tentang ada-tidaknya pengaruh tindakan itu jika dibandingkan dengan tindakan lain.
2.2 Tujuan Penelitian Eksperimen
Tujuan umum penelitian eksperimen adalah untuk meneliti pengaruh dari suatu perlakuan
tertentu terhadap gejala suatu kelompok tertentu dibanding dengan kelompok lain yang
menggunakan perlakuan
yang berbeda. Misalnya, suatu eksperimen dalam bidang pendidikan dimaksudkan

untuk menilai/membuktikan pengaruh perlakuan


pendidikan (pembelajaran dengan metode problem solving) terhadap prestasi belajar dan
kemampuan komunikasi matematika pada siswa SMP atau untuk menguji hipotesis tentang ada-
tidaknya pengaruh perlakuan tersebut jika dibandingkan dengan metode konvensional.
Selanjutnya, tindakan di dalam eksperimen disebut treatment, dan diartikan sebagai
semua tindakan, semua variasi atau pemberian kondisi
yang akan dinilai/diketahui pengaruhnya. Sedangkan yang dimaksud dengan menilai tidak terbatas
pada mengukur atau melakukan deskripsi atas pengaruh treatment yang dicobakan tetapi juga ingin
menguji sampai seberapa besar tingkat signifikansinya (kebermaknaan atau berarti tidaknya)
pengaruh tersebut jika dibandingkan dengan kelompok yang sama tetapi diberi perlakuan yang
berbeda.
2.3 Syarat Penelitian Eksperimen
Sebuah penelitian dapat berjalan baik dan memberikan hasil yang akurat jika
dilaksanakan dengan mengikuti kaidah tertentu. Seperti halnya dengan penelitian eksperimen, akan
memberikan hasil yang valid jika dilaksanakan dengan mengikuti syarat-syarat yang ada.
Berkaitan dengan hel tersebut, Menurut Wilhelm Wundt dalam Alsa (2004) mengemukakan
syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh peneliti dalam melaksanakan penelitian eksperimental,
yaitu:
1. Peneliti harus dapat menentukan secara sengaja kapan dan di mana ia akan melakukan
penelitian
2. Penelitian terhadap hal yang sama harus dapat diulang dalam kondisi

yang sama.
3. Peneliti harus dapat memanipulasi (mengubah, mengontrol) variabel
yang diteliti sesuai dengan yang dikehendakinya
4. Diperlukan kelompok pembanding (control group) selain kelompok
yang diberi perlakukan (experimental group)
2.4 Langkah Penelitian Eksperimen
Langkah-langkah dalam penelitian eksperimen pada dasarnya hampir sama dengan
penelitian lainnya. Menurut Gay 1982 dalam Nursyahidah (2012). langkah-langkah dalam
penelitian eksperimen yang

perlu ditekankan adalah sebagai berikut.


1. Adanya permasalahan yang signifikan untuk diteliti.
2. Pemilihan subjek yang cukup untuk dibagi dalam kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
3. Pembuatan atau pengembangan instrumen. 4. Pemilihan
desain penelitian.
5. Eksekusi prosedur.
6. Melakukan analisis data.
7. Memformulasikan simpulan.
Langkah-langkah pokok penelitian eksperimen meliputi:
1. Lakukan telaah kepustakaan yang berhubungan dengan permasalahan. 2. Identifikasi dan
definisikan masalahnya.
3. Rumuskan hipoteisis, tentukan faktor-faktor yang berpengaruh, dan definisikan istilah-istilah
pokok dan variabel-varibel penelitiannya.
4. Susun rencana eksperimennya:
1) Identifikasi seluruh variabel non-eksperimental yang mungkin mengkontaminasi
eksperimen dan tentukan bagaimana untuk mengontrol variabel tersebut.
2) Pilihlah rancangan penelitiannya.
3) Pilihlah sampel dari subyek yang representatif bagi populasi, tentukan subyek untuk
kelompok kontrol dan tentukan kelompok- kelompok perlakuan eksperimen.
4) Pilih atau susun dan validasi instrumen yang akan digunakan untuk mengukur hasil
eksperimen
5) Rancangkan prosedur pengumpulan data dan kemungkinan
melakukan pilot atau uji coba untuk menyempurnakan instrumen atau rancangan.
6) Rumuskan hipotesis statistik atau hipotesis nolnya.
5. Lakukan eksperimen
6. Aturlah/susun data mentah yang diperoleh, dengan tujuan pengaturan data tersebut akan
menghasilkan kesimpulan paling baik terhadap efek
yang diperkirakan akan ada.
7. Terapkan uji signifikansi untuk menentukan taraf kepercayaan terhadap hasil peneltian.
8. Buatlah interpretasi terhadap hasil pengujian tersebut, berikan diskusi, dan buatlah laporannya.
2.5 Variabel dalam Penelitian Eksperimen
Menurut Ahyan (2012) jenis variabel yang terkait dengan penelitian eksperimen yaitu:
1. Variabel bebas (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable)
Variabel bebas merupakan variabel atau kondisi yang dimanipulasi oleh peneliti untuk
menerangkan hubungannya dengan fenomena yang diobservasi. Sedangkan variabel
terikat merupakan
variabel atau kondisi yang mengalami perubahan ketika peneliti mengganti variabel bebas.
2. Variabel organismik atau variabel atribut
Variabel ini tidak dapat diubah atau dimanipulasi oleh peneliti. Seperti variabel bebas:
umur, jenis kelamin, suku, dan lainnya yang sejenis.
3. Variabel imbuhan
Variabel imbuhan adalah variabel yang tidak dapat dikontrol
yakni variabel yang tidak dapat dimanipulasi oleh peneliti, tetapi mempunyai pengaruh yang
berarti pada variabel terikat. Seperti
variabel antusias guru, usianya, tingkat sosial ekonominya, dan lain sebagainya.
2.6 Bentuk Desain Eksperimen
Menurut Ahyan (2012) bentuk desain eksperimen yaitu: 1. Pre-
Experimental Designs (Poor Experimental Designs)
Pre-experimental designs merupakan desain yang belum merupakan desain sungguh-
sungguh karena masih terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya
variabel terikat (dependent variable). Hasil eksperimen yang merupakan variabel terikat itu
bukan semata-mata dipengaruhi oleh variabel bebas (independent variable). Hal ini dapat
terjadi karena tidak adanya
variabel kontrol dan sampel tidak dipilih secara random. Ada

beberapa bentuk pre-experiment designs yaitu:


1) One-Shot Case Study
Di dalam one-shot case study terdapat sebuah kelompok yang diberi perlakuan
(tanpa pretest) dan selanjutnya diobservasi hasilnya. Variabel bebasnya adalah
perlakuan tersebut, sedangkan
variabel terikatnya adalah hasil dari observasi tersebut. Hal ini dapat dilihat pada gambar
berikut:

X = Perlakuan yang diberikan (varibel bebas) O =


Observasi (variabel terikat)
2) One-Group Pretest-Posttest Design
Pada desain ini, sebelum diberi perlakuan terlebih dahulu diberikan pretest. Oleh
karena itu, hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat karena dapat membandingkan
antara sebelum dan sesudah diberi perlakuan. Hal ini dapat dilihat pada gambar
berikut:

3) Intact-Group Comparison
Pada desain ini terdapat satu kelompok yang digunakan untuk penelitian, tetapi
dibagi dua yaitu setengah kelompok untuk eksperimen (yang diberi perlakuan) dan
setengah untuk kelompok kontrol (yang tidak diberi perlakuan). Hal ini dapat
digambarkan pada gambar berikut:

Ketiga bentuk desain tersebut bila diterapkan untuk penelitian, akan banyak varibel-
variabel luar yang masih berpengaruh dan sulit dikontrol, sehingga validitas internal
penelitian menjadi rendah.
2. True Experimental Design
Dalam desain true experimental design ini, peneliti dapat mengontrol semua variabel

luar yang mempengaruhi jalannya


eksperimen. Sehingga kualitas pelaksanaan rancangan penelitian (validitas internal) dapat
menjadi tinggi. Ciri dari desain ini adalah sampel yang digunakan dalam kelompok
eksperimen maupun kelompok kontrol dipilih secara acak (random). Ada dua bentuk desain
ini yaitu:

1) Posttest Only Control Design


Dalam desain ini terdapat dua kelompok (R)
yang masing-masing dipilih secara acak. Kelompok pertama
diberi perlakuan (X) dan kelompok yang lain tidak diberikan
perlakuan.
Pengaruh adanya perlakuan adalah O1 : O2. Pengaruh perlakuan dianalisis dengan uji
beda, pakai statistik t-test .
2) Pretest Group Design
Hasil pretest yang baik bila nilai kelompok eksperimen tidak
berbeda secara signifikan. Pengaruh perlakuan adalah (O2
– O1) – (O4 – O3).
3. Factorial Design
Desain faktorial merupakan modifikasi dari true experimental design, yaitu dengan
memperhatikan kemungkinan adanya variabel moderator yang mempengaruhi perlakuan
(variabel bebas) terhadap hasil (variabel terikat). Paradigma desain faktorial dapat
digambarkan sebagai berikut:
Pada desain ini, semua kelompok dipilih secara acak, kemudian
masing-masing diberi pretest. Kelompok untuk dinyatakan baik
jika setiap kelompok nilai pretestnya sama.
Jadi, O1 = O3 = O5 = O7. Y1 dan Y2 sebagai
variabel moderator.
Pengaruh perlakuan kelompok laki-laki (Y1) = (O2 – O1) – (O4 – O3). Sedangkan pengaruh
perlakuan kelompok perempuan (Y2) = (O6 – O5) –(O8 – O7).
4. Quasi Experimental Design
Desain ini merupakan pengembangan dari true experimental design yang sulit
dilaksanakan. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, akan tetapi tidak dapat berfungsi
sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan
eksperimen. Desain ini digunakan karena pada kenyataannya sulit mendapatkan kelompok
kontrol yang digunakan untuk penelitian. Ada dua bentuk desain ini yaitu:
1) Time-Series Design

Dalam desain ini, kelompok yang digunakan untuk penelitian tidak dapat dipilih
secara acak. Sebelum diberi perlakuan, kelompok diberi pretest sampai empat kali,
dengan maksud untuk mengetahui kestabilan dan kejelasan keadaan kelompok sebelum
diberi perlakuan. Jika hasil pretest selama empat kali ternyata nilainya berbeda-beda,
berarti kelompok tersebut keadaannya labil, tidak menentu, dan tidak konsisten. Setelah
kestabilan kelompok dapat diketahui dengan jelas, maka baru diberi perlakuan.
Hasil pretest yang baik adalah O1 = O2 = O3 = O4 dan hasil perlakuan yang
baik adalah O5 = O6 = O7 = O8. Besar pengaruhnya perlakuan adalah (O5 + O6 + O7 +
O8) - O1 + O2 + O3 + O4).
2) Nonequivalent Control Group Design

3)

Desain ini hampir sama dengan pretest-posttest control group design, hanya
pada desain ini kelompok eksperimen maupun kontrol tidak dipilih secara acak.
2.7 Validitas Penelitian Eksperimen
Kata validitas berarti dapat diterima atau absah. Istilah ini mengandung pengertian bahwa
sesuatu yang dinyatakan valid atau absah
berarti telah sesuai dengan kebenaran yang diharapkan sehingga dapat diterima dalam suatu
kriteria tertentu. Menurut Yatim Riyanto dalam Zuriah (2006) Ada dua jenis validitas eksperimen
yaitu:
1. Validitas internal

Suatu eksperimen memiliki validitas internal jika faktor-faktor


yang dimanipulasi (variabel bebas) benar-benar murni memberikan pengaruh atau efek pada
fenomena pada variabel terikat tergantung
yang diobservasi dalam latar eksperimen. Faktor-faktor yang
mempengaruhi validitas internal adalah:
1) Kematangan
Perubahan seorang dari waktu ke waktu yang diakibatkan oleh reaksi wajar dari
kematangannya dapat mengganggu dalam menerjemahkan perubahan.
2) Peristiwa insidental
Penampilan subjek yang diobservasi oleh peneliti dapat dipengaruhi oleh peristiwa
spesifik yang bersifat eksternal yang muncul secara insidental.
3) Ujian
Proses ujian awal pada permulaan eksperimen dapat menghasilkan perubahan pada
diri subjek yang terkena eksperimen.
4) Pengukuran yang tak stabil
Penggunaan alat dan teknik pengukuran yang tidak reliabel dan akurat untuk
mendeskripsikan dan mengukur aspek-aspek tingkah laku, termasuk suatu ancaman
terhadap validitas eksperimen.
5) Regresi statistik
Eksperimen yang berpola pretests-posttest biasanya mengalami ancaman ini. Subjek-
subjek yang nilainya tinggi pada pretest, tidak menutup kemungkinan nilainya pada
posttest akan rendah, dan sebaliknya.
6) Seleksi sampel yang berbeda
Memilih sampel yang tidak equivalen antara kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol menimbulkan bias yang dapat mengancam validitas internal.
7) Adanya mortalitas sampel eksperimen
Eksperimen yang berjangka panjang dapat saja sampelnya menguap karena kematian
atau putus di tengah jalan.
2. Validitas eksternal

Biasanya eksternal biasanya mengacu pada hubungan antara


variabel yang ditemukan dan dapat digeneralisasikan pada situasi- situasi noneksperimental.
Validitas eksternal berkaitan dengan kemampuan temuan eksperimen untuk digeneralisasikan
pada populasi
yang lebih luas. Faktor-faktor yang mempengaruhi validitas eksternal adalah:
1) Latar eksperimen buatan

Ada kemungkinan peneliti membuat suasana dan kondisi eksperimen buatan yang
sedemikian rupa dalam rangka mempertajam kontrol terhadap variabel imbuhan.
2) Pengaruh Placebo Hawthorne
Pengaruh ini menunjuk kepada ancaman yang bersifat psikologis. Subjek yang tahu
bahwa dirinya berada dalam suatu eksperimen dapat menjadi variabel imbuhan dan
membuat biasnya eksperimen.
3) Campur tangan perlakuan sebelumnya
Suatu eksperimen yang orangnya itu-itu saja (kelompok tunggal), baik dalam
kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol.
4) Tes/Ujian
Validitas suatu instrumen selalu bergantung kepada situasi dan tujuan khusus
penggunaan instrumen tersebut. Suatu tes yang valid untuk satu situasi mungkin tidak
valid pada situasi yang lain.
5) Pilihan yang bias
Pilihan yang bias terhadap sampel dalam kelompok eksperimen dan kontrol (tidak
equivalen) dapat mengancam validitas eksternal
juga.
2.8 Contoh penelitian Eksperimental
1. Menyelidiki pengaruh dua jenis metode mangajar terhadap hasil
belajar mata pelajaran tertentu, berdasarkan ukuran kelas (kelas besar dan kecil) dan taraf
intelegensi siswa (tinggi, sedang dan rendah) dengan cara menempatkan guru secara random
berdasarkan intelegensia, ukuran kelas, dan metode mengajar
2. Penelitian untuk menyelidiki pengaruh program pencegahan
penyalahgunaan obat terhadap sikap para siswa SMP, dengan menggunakan kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol yaitu kelompok yang diperkenalkan dan tidak
diperkenalkan dengan program tersebut tersebut dengan menggunakan pretest-posttest
design, dimana hanya setengah dari siswa-siswa tersebut diberikan pretest untuk menentukan
seberapa banyak perubahan sikap dapat dikatakan disebabkan oleh pretesting atau oleh
program pendidikan.
3. Studi untuk menyelidiki perbedaan pemahaman sains di kelas satu Sekolah Dasar, antara siswa
yang berasal dari Taman Kanak-Kanak dan yang tidak melalui Taman Kanak-Kanak.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan di atas, dapat diperoleh simpulan bahwa
penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian
suatu treatment atau perlakuan terhadap subjek penelitian.
Metode eksperimen merupakan metode yang paling produktif karena
jika dilakukan dengan baik akan dapat menjawab hipotesis yang utamanya
berkaitan dengan hubungan sebab akibat. Oleh karena itu, penelitian yang sering dilakukan peneliti
dalam dunia pendidikan adalah penelitian eksperimen.
3.2 Saran
Dalam pembuatan makalah ini banyak penulis menyadari masih
banyak terdapat kekurangannya. Namun penulis tetap berharap makalah ini tetap memberikan
manfaat bagi pembaca. Dibalik kekurangan tersebut penulis mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca untuk kelengkapan dan lebih sempurnanya pambuatan makalah dimasa akan datang. Atas
kritik dan saran yang diberikan penulis ucapkan terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA

Ahyan, Shahibul. (2012). Penelitian Eksperimental. (HYPERLINK:


http://shahibul1628.files.wordpress.com/2012/penelitianeksperimental.

pdf ) di Unduh Selasa, 16 Oktober 2018, 19:30

Alsa, Asmadi. (2004). Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dalam Penelitian


Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Fraenkel, W. &. (2012). How to Design and Evaluate Research in Education.


New York: McGraw Hill.

Latipun. (2002). Psikologi Eksperimen. Malang: UMM Press.

Nursyahidah, Farida. (2012). Penelitian Pengembangan (Development


Research). (HYPERLINK:
http://faridanursyahidah.files.wordpress.com/2012/06/research-and- development-vs-
development-research.pdf ) Diunduh Selasa, 16 Oktober 2018 19:47

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:


Alfabeta.

Wahyuni, Elfi. (2013). Makalah Penelitian Eksperimental. Bukittinggi: Prodi Pendidikan Matematika
Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Sjech M. Djamil Djambek
Bukittinggi.

Zuriah, N. (2006). Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan. Jakarta: Bumi


Aksara.

Anda mungkin juga menyukai