Anda di halaman 1dari 13

EPIDEMIOLOGI

“EKSPERIMENTAL”

Disusun Oleh :

Kelompok 4

Jessica Constantia (F0G021001)

Wenny Heryanti Suhanda (F0G021007)

Tiara Deby Shafiyah (F0G021008)

Adista Rani (F0G021021)

Nurjannah Hasibuan (F0G021022)

Dhea Putri Dinanti (F0G021023)

Purwaningsih (F0G021025)

Okta Anjelia Renopen (F0G021028)

Lala Paramita (F0G021038)

Dosen Pengampu : Linda Yulyani ,S.ST,M.Keb

PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS BENGKULU

TAHUN AKADEMIK 2022/2023


KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim.

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah atas limpahan Rahmhat, Taufiq, serta Hidayah -Nya
sehingga tugas makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Shalawat serta salam
semoga terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah
banyak memberikan inspirasi kepada penulis sehingga terselesaikanlah tugas ini.
walaupun masih banyak kekurangan, sebagaimana kata pepatah “tiada gading
yang tak retak”, untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan
oleh penyusun.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna. Oleh karena itu,
kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar penyusunan makalah
selanjutnya lebih baik lagi. Semoga makalah ini memberi manfaat bagi banyak
orang.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...............................................................................2

DAFTAR ISI...............................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................4

A. LATAR BELAKANG.....................................................................4
B. TUJUAN .........................................................................................4
C. MANFAAT .....................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN ...........................................................................5

A. Definisi studi deskripsi....................................................................5


B. Tujuan studi deskripsi......................................................................5
C. Eksperimental..................................................................................6

BAB III PENUTUP .................................................................................12

A. KESIMPULAN .............................................................................12
B. SARAN .........................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Salah satu metode penelitian adalah eksperimen. Untuk dapat


melaksanakan suatu eksperimen yang baik, perlu dipahami terlebih dahulu
segala sesuatu yang berkait dengan komponen-komponen eksperimen.
Baik yang berkaitan dengan jenis-jenis variabel, hakekat eksperimen,
karakteristik, tujuan, syarat-syarat eksperimen, langkah-langkah penelitian
eksperimen, dan bentuk-bentuk desain penelitian eksperimen.
Selanjutnya, untuk lebih memahami mengenai penelitian
eksperimen, dalam makalah ini akan dibahas mengenai metode penelitian
eksperimen beserta hal-hal yang terkait di dalamnya.

B. TUJUAN PENULISAN
a) Untuk mengetahui studi deskripsi
b) Untuk mengetahui tujuan studi deskripsi
c) Untuk mengetahui
1. Definisi ekperimental
2. Tujuan ekperimental
3. Ciri ciri eksperimental
4. Kekuatan eksperimental
5. Kelemahan eksperimental
6. Ukuran sampel eksperimental
7. Analisi data yang sering digunakan
8. Uji statistic yang bisa digunakan

C. MANFAAT PENULISAN
Makalah ini diharapkan dapat menjadi referensi yang baik dan
diperbaiki agar lebih sempurna,bisa dikembangkan menjadi bahan ajar
yang lebih berkualitas.

BAB II
PEMBAHASAN

A. DEFINISI STUDI KASUS


Studi deskripsi, yaitu proses pembelajaran mengenai prosedur
pemecahan masalah dengan menggambarkan keadaan objek pada saat
sekarang berdasarkan fakta-fakta sebagaimana adanya, kemudian
dianalisis dan diintepretasikan. Bentuknya berupa survey, studi kolerasi
dan studi pengembangan.

B. TUJUAN STUDI KASUS

Tujuan dari studi deskripsi ini adalah untuk membuat deskripsi,


gambaran, atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai
fakta-fakta, sifat- sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.

C. DEFINISI EKSPERIMENTAL

Penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan dengan


pendekatan saintifik dengan menggunakan dua set variabel. Set pertama
bertindak sebagai konstanta, yang Anda gunakan untuk mengukur
perbedaan dari set kedua. Metode penelitian kuantitatif, misalnya, bersifat
eksperimental.
Jika Anda tidak memiliki cukup data untuk mendukung keputusan
Anda, Anda harus terlebih dahulu menentukan faktanya. Penelitian
eksperimental mengumpulkan data yang diperlukan untuk membantu
Anda membuat keputusan yang lebih baik.
Setiap penelitian yang dilakukan di bawah kondisi yang dapat
diterima secara ilmiah menggunakan metode eksperimental. Keberhasilan
studi eksperimental bergantung pada peneliti mengkonfirmasikan
perubahan variabel hanya didasarkan pada manipulasi variabel konstan.
Penelitian harus menetapkan sebab dan akibat yang menonjol.
Anda dapat melakukan penelitian eksperimental dalam situasi berikut:
1. Waktu adalah faktor penting dalam membangun hubungan antara
sebab dan akibat.
2. Perilaku yang tidak berubah-ubah antara sebab dan akibat.
3. Anda ingin memahami pentingnya sebab dan akibat.

D. CIRI CIRI EKSPERIMENTAL


a) Menuntut penggunaan variabel-variabel dan kondisi-kondisi
eksperimental secara tertib-ketat, baik dengan kontrol atau dengan
manipulasi langsung maupun dengan randomisasi (pengaturan
secara acak).

b) Secara khas menggunakan kelompok kontrol sebagai "garis-dasar"


untuk dibandingkan dengan kelompok eksperimental yang
dikenakan perlakuan.
c) Memusatkan usaha pada pengontrolan varians Internal validity,
pertanyaan yang perlu dijawab adalah: Apakah manipulasi
eksperimental pada studi ini memang benar-benar menimbulkan
perbedaan? • External validity, yang menanyakan persoalan:
seberapa
d) representatifkah penemuan-penemuan penelitian ini dan seberapa
jauh hasil-hasilnya dapat digeneralisasikan kepada subyek-subyek
atau kondisi-kondisi yang sama?
e) Dalam rancangan eksperimental yang klasik, semua variabel lain
diusahakan agar konstan kecuali variabel perlakuan yang secara
sengaja dimanipulasikan atau dibiarkan bervariasi
f) Penelitian eksperimental-semu secara khas mengenai keadaan
praktis, yang didalamnya adalah tidak mungkin untuk mengontrol
semua variabel yang relevan kecuali beberapa dari variabel-
variabel tersebut. Peneliti mengusahakan untuk sampai sedekat
mungkin dengan ketertiban penelitian eksperimental yang
sebenarnya, dengan hati-hati menunjukkan perkecualian dan
keterbatasannya. Karenanya, penelitian ini ditandai oleh metode
kontrol parsial berdasar atas identifikasi secara hati-hati mengenai
faktor-faktor yang mempengaruhi internal validity dan external
validity.
g) Perbedaan antara penelitian eksperimental-sungguhan dengan
eksperimental-semu adalah kecil, terutama kalau yang
dipergunakan sebagai subyek adalah manusia, misalnya sosial,
ekonomi, dan psikologi.
h) Walaupun penelitian tindakan dapat mempunyai status
eksperimental semu, namun seringkali penelitian tersebut sangat
tidak formal, sehingga perlu diberi kategori tersendiri. Sekali
rencana penelitian telah dengan sistematis menguji masalah
validitas, bergerak menjauhi alam intuitif dan penjelajahan maka
permulaan metode eksperimental telah terwujud

E. KEKUATAN EKSPERIMENTAL
Penelitian eksperimental mempunyai dua kekuatan yaitu (Christensen,
2001, dalam Mulandari, tanpa tahun):
1. kemampuan untuk membuktikan ada tidaknya hubungan sebab-
akibat yang dihasilkan pada penelitian eksperimen lebih kuat atau
bahkan paling kuat dibandingkan penelitian non-eksperimental.
artinya, variabel terikat yang terjadi atau muncul dalam penelitian
eksperimen hanya disebabkan oleh variabel bebas dan bukan oleh
faktor-faktor lainnya.
2. kemampuan untuk memanipulasi secara tepat satu atau lebih
veriabel yang diinginkan peneliti

F. KELEMAHAN EKSPERIMENTAL
Adapun kelemahan-kelemahan dari rancangan penelitian eksperimental,
yaitu:
1. Penelitian eksperimental sulit untuk digeneralisasikan dalam
kehidupan sehari-hari.Hal ini disebabkan oleh kondisi penelitian
eksperimental yang sangat terkontrol (buatan), sehingga situasinya
tidak seperti dalam kehidupan sehari-hari (artificiality of
experiments).
2. Pelaksanaan penelitian eksperimental umumnya membutuhkan
waktu yang relatif lebih lama.
3. Unethical
Bahwa dalam penelitian eksperimental, terutama pada
eksperimen sungguhan dan semu, ada dampak kurang baik pada
pengetahuan, psikologi, dan moral subjek (kelompok kontrol)
akibat tidak diberikan perlakukan yang sama dengan kelompok
eksperimen. Sementara itu, peneliti yang memberikan perlakuan
pada kelompok eksperimen dalam jangka waktu tertentu cenderung
tidak memperhatikan kondisi dan kebutuhan subjek penelitian,
sehingga fisik dan psikologi subjek penelitian dapat terganggu.

G. UKURAN SAMPEL EKSPERIMENTAL


Beberapa ahli memberikan gambaran mengenai jumlah sampel
yang berbeda-beda namun pertimbangan jenis dan bidang penelitian
sebaiknya
dijadikan acuan untuk memilih ukuran sampel. Menurut Arikunto (2006),
menyatakan bahwa banyaknya sampel tergantung pada :
a) Kemampuan peneliti dalam segi waktu, tenaga dan biaya Sempit
dan luasnya pengamatan setiap sampel, karena hal ini menyangkut
b) banyak sedikitnya data dan besar kecilnya resiko yang ditanggung
peneliti.
Menurut Gay dan Diehl (1992) pada kajian penelitian untuk kelas bisnis
dan manajemen memberikan saran ukuran sampel minimal :
a) Penelitian deskriptif, jumlah sampel minimum adalah 10% dari
populasi.
b) Penelitian korelasi, jumlah sampel minimum adalah 30 subjek.
c) Penelitian kausal perbandingan, jumlah sampel minimum adalah
30 subjek per group.
d) Penelitian eksperimental, jumlah sampel minimum adalah 15
subjek per group.
e) Adapun jumlah sampel dari penelitian ini berpedoman pada teori
Gay dan Diehl (1992) bahwa penelitian deskriptif, jumlah sampel
minimumnya adalah 10% dari populasi yang perhitungannya
sebagai berikut :
n = 10% x 97
n = 10 orang
Berdasarkan perhitungan di atas dapat diketahui bahwa jumlah
sampel minimal yang akan diambil sejumlah 10 orang. Namun untuk
meningkatkan tingkat akurasi data jumlah sampel ditambah menjadi 30
orang. Langkah yang harus dilakukan setelah menentukan jumlah sampel
adalah menentukan teknik pengambilan sampel. Teknik pengambilan
sampel pada penelitian ini adalah Simple Random Sampling. Teknik
Simple Random Sampling adalah pengambilan sampel dengan cara acak
sederhana.

H. ANALISIS DATA YANG SERING DIGUNAKAN


Menurut Wahyuni (2008) metode analisis data adalah cara yang
ditempuh untuk mengurai data menurut unsur-unsur yang ada di dalamnya
sehingga mudah dibaca dan diinterpretasikan. Data yang terkumpul perlu
diolah untuk mengetahui kebenarannya sehingga diperoleh hasil yang
meyakinkan.
Pendekatan deskriptif kualitatif merupakan penelitian dengan
mendeskripsikan secara sistematis, faktual dan akurat terhadap kondisi dan
fenomena yang terjadi berdasarkan data dan informasi yang didapatkan
dalam penelitian (Santoso, 2007). Metode analisis data yang digunakan
untuk menganalisa manfaat limbah kotoran sapi perah dari aspek ekonomi,
sosial, dan lingkungan, proses pembuatan biogas dan pupuk organik,
pemanfaatan energi biogas dan pupuk organik, adalah deskriptif kualitatif.
Metode ini digunakan untuk menggali informasi yang dibutuhkan serta
memahami situasi sosial dan lingkungan yang terjadi di daerah tersebut
terutama dalam hal pemanfaatan limbah kotoran sapi perah.
Analisis pendapatan digunakan untuk menganalisis besarnya nilai
manfaat (pendapatan) dari pembuatan biogas dan pupuk organik dalam
usaha peternakan sapi perah. Analisis pendapatan secara sederhana dapat
dirumuskan sebagai
berikut :
π=TR−TC

π = Pendapatan
TR=T otal revenue yaitu total produksi dikalikan dengan harga
jual(penerimaan
TC = Total cost yaitu total biaya produksi(rupiah)

I. UJI STATISTIK YANG BIASA DIGUNAKAN


Uji statistik adalah perhitungan untuk menentukan apakah ada
cukup bukti menolak atau menerima hipotesis. Terdapat banyak jenis uji
statistik, antara lain z test, t-test, mann withney, kruskal wallis, anova, dan
ancova. Beberapa hal yang perlu kita pertimbangkan saat memilih uji
statistik, yaitu tujuan atau pertanyaan uji statistik, jumlah variabel, tipe
data, desain penelitian, dan asumsi statistik.Uji statistik mengasumsikan
hipotesis nol tidak ada hubungan atau tidak ada perbedaan antara
kelompok. Kemudian mereka menentukan apakah data yang diamati
berada di luar kisaran nilai yang diprediksi oleh hipotesis nol.
Uji statistik menyediakan mekanisme untuk membuat keputusan
kuantitatif tentang suatu proses atau proses.

1. Statistik Parametrik
Statistik parametrik merupakan teknik pengujian data dalam statistik yang
berguna untuk menguji hipotesis dengan melibatkan parameter populasi.
Uji statistik parametrik ini hanya dapat digunakan jika asumsi analisis data
yang akan diuji sudah terpenuhi, antara lain data yang digunakan
berdistribusi normal atau homogen. Ada yang mengatakan bahwa untuk
menggunakan uji statistik parametrik haruslah data yang memiliki jumlah
sampel yang besar.

2. Statistik Non Parametrik


Statistik non parametrik merupakan uji statistik yang dilakukan dengan
tanpa adanya pendugaan sebelumnya pada nilai populasi. Uji statistik non
[parametrik ini digunakan untuk melihat perbedaan antara rata-rata nilai
tengah 2 kelompok daratan yang sudah diberi ranking. Selain itu, uji ini
dapat digunakan untuk melihat perbedaan antara nilai mediannya.
Keuntungan menggunakan uji statistik non parametrik adalah kita tidak
membutuhkan asumsi normalitas. Adapun kekurangannya adalah hasil
dari uji metode ini tidak dapat digunakan untuk mengestimasi karakter
populasi.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan


untukmengetahui akibat yang ditimbulkan dari suatu perlakuan yang
diberikan secara sengaja oleh peneliti. Penelitian eksperimen dianggap
sebagai penelitian yang memberikan informasi yang paling akurat, bila
semua variabel yang terlibat dapat dikontrol dengan baik, instrumen
yang yang digunakan tepat (valid), dan dapat dipercaya (reliabel), serta
desain yang digunakan tepat.

B. SARAN
Kami sebagai penulis makalah ini menyarankan kepada para
pembaca agar memberikan kritik dan sarannya terhadap makalah ini,
supanya kedepannya kami bisa memperbaiki dan tidak mengulangi
kesalahan yang sama lagi. Dan kami juga minta maaf atas kekurangan
dari makalah ini, karena kami bersifat khilaf dan lupa.
DAFTAR PUSTAKA

Alsa, Asmadi. (2004) Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dalam Penelitian


Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Ary, D., Jacob, L.C. and Razavieh, A. (1985). Introduction to Research in


Education. 3rdEdition. New York: Holt, Rinehart and Winston.

Fred N. Kerlinger. Asas-Asas Penelitian Behavioral. Yogyakarta: Gajah Mada


University Press.

Gay, L.R. (1983). Educational Research Competencies for Analsis & Application.
2nd Edition. Ohio: A Bell & Howell Company.

Hadi, Sutrisno. (1985) Metodologi Research Jilid 4. Yogyakarta: Yayasan


Penerbit Fakultas Psikologi UGM.

Latipun. (2002) Psikologi Eksperimen. Malang: UMM Press.

Ross, S.M., & Morrison, G.R. (2003). Experimental Research Methods. Ln D.

Jonassen (Ed.) Handbook of Research for Educational Communications and


Technology. (2nd Ed.). (pp 1021-1043). Mahwah Nj: Lawrence

Erlbaum Associates.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:


Alfabeta.Sukardi. (2011). Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan
Praktiknya. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Suryabrata, Sumadi. (2011). Metode Penelitian. Jakarta: PT RajaGravindo


Persada.

Anda mungkin juga menyukai