LAKTASI
Dosen Pengampu :
PRODI D3 KEBIDANAN
UNIVERSITAS BENGKULU
TA 2022/2023
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim.
Segala puji bagi Allah atas limpahan Rahmhat, Taufiq, serta Hidayah -Nya
sehingga tugas makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Shalawat serta salam
semoga terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah
banyak memberikan inspirasi kepada penulis sehingga terselesaikanlah tugas ini.
walaupun masih banyak kekurangan, sebagaimana kata pepatah “tiada gading yang
tak retak”, untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan oleh
penyusun.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar penyusunan makalah selanjutnya
lebih baik lagi. Semoga makalah ini memberi manfaat bagi banyak orang.
A. Latar belakang
Masa postpartum atau masa nifas adalah masa setelah plasenta lahir
dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum
hamil selama kira-kira 6 minggu (Akýn et al., 2019). Periode
pascamelahirkan adalah salah satu periode krisis dalam kehidupan seorang
wanita dan periode yang sulit. Pasangan dengan anak pertama, akan menjadi
pengalaman baru, baik istri maupun suami, sehingga dirasakan
kebingungan, terutama istri yang merasakan perasaan cemas, takut, dan
bahagia (Azale et al., 2018). Penelitian Webster et al. (2018) menemu-kan
bahwa pengalaman masa nifas ibu tentang masalah kesehatan fisik dan
psikologis dapat mempengaruhi kehidupan dan kesehatan masa depan ibu
bahkan juga mempengaruhi anak yang baru lahir dan keluarga sekitar 68%.
Enam minggu masa nifas menandai akhir dari masa nifa berdasarkan asumsi
bahwa wanita pulih secara fisik (Bodhare et al., 2018). Periode post-partum
merubah beberapa karateristik ibu seperti kondisi psikologi, perubahan
emosional, sosial, seksual, dan spiritual, hal ini dialami oleh semua ibu
postpartum dan merupakan hal yang unik dalam periode kompleks kritis
(Rowe et al., 2018).
B. Rumusan Masalah
a) Apa saja Faktor pengaruh fisik?
b) Apa saja Factor pengaruh psikologis?
c) Apa saja Factor hormonal?
d) Apa saja Factor demografik, seperti factor usia terlalu muda atau
Terlalu tua?
e) Apa saja Factor lingkungan,social, budaya dan ekonomi
f) Apa saja Kesedihan dan duka cita?
C. Tujuan
a) Mengetahui Faktor pengaruh fisik
b) Mengetahui Factor pengaruh psikologis
c) Mengetahui Factor hormonal
d) Mengetahui Factor demografik, seperti factor usia terlalu muda
atau Terlalu tua
e) Mengetahui Factor lingkungan,social, budaya dan ekonomi
f) Mengatahui Kesedihan dan duka cita
BAB II
PEMBAHASAN
C. FAKTOR HORMONAL
Berupa perubahan kadar esterogen, progesterone dan prolaktin serta
estriol yang terlalu rendah. Kadar esterogen turun secara tajam setelah
melahirkan dan ternyata esterogen memiliki efek supresi aktivitas enzim
non adrenalin maupun serotin yang berperan dalam suasana hati maupun
kejadian depresi.
a) Ketidaknyamanan fisik yang dialami sehingga menimbulkan emosi
pada wanita pasca melahirkan.
b) Ketidakmampuan beradaptasi terhadap perubahan-perubahan yang
terjadi.
c) Faktor umur dan jumlah anak.
d) Latar belakang psikososial wanita tersebut, misalnya tingkat
pendidikan, kehamilan yang tidak diinginkan, status perkawinan,
atau riwayat gangguan jiwa pada wanita tersebut.
e) Dukungan yang diberikan dari lingkungan, misalnya suami, orang
tua dan keluarga.
f) Stres yang dialami oleh wanita itu sendiri, misalnya karena belum
bisa menyusui bayinya, rasa bosan terhadap rutinitas barunya.
g) Kelelahan pasca bersalin.
h) Ketidaksiapanperubahanperanyangterjadipadawanitatersebut.
i) Rasa memiliki bayinya yang terlalu dalam sehingga takut yang
berlebihan akan kehilangan bayinya.
j) Masalah kecemburuan dari anak terdahulunya.
D. FAKTOR DEMOGRAFI, SEPERTI FAKTOR USIA YANG
TERLALU MUDA ATAU TERLALU TUA
Sebagian besar masyarakat percaya bahwa saat yang tepat bagi
seseorang perempuan untuk melahirkan pada usia antara 20-30 tahun, dan
hal ini mendukung masalah periode yang optimal bagi perawatan bayi oleh
seorang ibu. Faktor usia perempuan yang bersangkutan saat kehamilan dan
persalinan seringkali dikaitkan dengan kesiapan mental perempuan tersebut
untuk menjadi seorang ibu.
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Masa postpartum atau masa nifas adalah masa setelah plasenta lahir
dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelu
hamil selama kira-kira 6 minggu (Akýn et al., 2018). Periode
pascamelahirkan adalah salah satu periode krisis dalam kehidupan seorang
wanita dan periode yang sulit. Pasangan dengan anak pertama, akan menjadi
pengalaman baru, baik istri maupun suami, sehingga dirasakan
kebingungan, terutama istri yang merasakan perasaan cemas, takut, dan
bahagia (Azale et al., 2018). Penelitian Webster et al. (2018) menemu-kan
bahwa pengalaman masa nifas ibu tentang masalah kesehatan fisik dan
psikologis dapat mempengaruhi kehidupan dan kesehatan masa depan ibu
bahkan juga mempengaruhi anak yang baru lahir dan keluarga sekitar 68%.
B. SARAN
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, ke
depannya penulis akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang
makalah di atas dengan sumber-sumber yang lebih banyak yang tentunya
dapat di pertanggung jawabkan. Untuk saran bisa berisi kritik atau saran
terhadap penulisan juga bisa untuk menanggapi terhadap kesimpulan dari
bahasan makalah yang telah di jelaskan.
DAFTAR PUSTAKA
Saleha. (2018). Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba Medika.
Suherni. (2018). Perawatan Masa Nifas. Yogyakarta: Fitramaya.
Sulistyawati. (2017). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas. Yogyakarta:
C. V Andi offset