Anda di halaman 1dari 12

“KONSEP DASAR SISTEM RUJUKAN DAN

RUJUKAN KASUS KEGAWATDARURATAN


MATERNAL DAN PERINATAL”
Kelompok 2
Jessica Constantia (F0G021001)
Tiara Deby Shafiyah (F0G021008)
Adista Rani (F0G021021)
Nurjannah Hasibuan (F0G021022)
Dhea Putri Dinanti (F0G021023)
Okta Anjelia Renopen (F0G021028)
Rizka Hayu Aisyah (F0G021033)
Letra Sunata (F0G021037)
Lala Paramita (F0G021038)
1. KONSEP DASAR SISTEM RUJUKAN
a. Definisi
Notoatmodjo (2008) mendefinisikan sistem
rujukan sebagai suatu system penyelenggaraan
pelayanan kesehatan yang melaksanakan
pelimpahan tanggung jawab timbal balik
terhadap satu kasus penyakit atau masalah
kesehatan secara vertikal (dari unit yang lebih
mampu menangani), atau secara horizontal
(antar unit-unit yang setingkat kemampuannya).
b. Tujuan
1
Setiap penderita mendapat perawatan dan pertolongan yang
sebaikbaiknya.
2
Menjalin kerjasama dengan cara pebgiriman klien atau spesimen
laboratorium dari unit yang kurang lengkap ke unit yang lebih
lengkapfasilitasnya.
3
Terciptanya pelayanan kesehatan yang menyeluruh, yang terpadu
untuk meningkatkan mutu, cakupan dan efisiensi pelayanan
kesehatan secara terpadu.
c. Jenis Rujukan

1) Rujukan Kesehatan 2) Rujukan Medik

Rujukan ini terutama dikaitkan Rujukan ini terutama dikaitkan dengan upaya penyembuhan
dengan upaya pencegahan penyakit serta pemulihan kesehatan. Dengan demikian
penyakit dan peningkatan derajat rujukan medik pada dasarnya berlaku untuk pelayanan
kesehatan. Dengan demikian kedokteran (medical service).
rujukan kesehatan pada dasarnya Jenis rujukan medik antara lain:
berlaku SOLUTION
untuk 1 pelayanan a) Transfer of patient Konsultasi penderita untuk keperluan
kesehatan masyarakat (public diagnosis, pengobatan, tindakan operatif dan lain-lain.
health service).
b) Transfer of specimen Pengiriman bahan (spesimen)
untuk pemeriksaan laboratorium yang lebih lengkap.
c) Transfer of knowledge/personal. Pengiriman tenaga yang
lebih kompeten atau ahli untuk meningkatkan mutu layanan
setempat.
d. Persiapan Rujukan

1) Persiapan tenaga kesehatan, pastikan pasien 1) Persiapan Obat, membawa obat–obatan esensial
dan keluarga didampingi oleh minimal dua yang diperlukan selama perjalananmerujuk.
tenaga kesehatan (dokter dan/atau perawat) 2) Persiapan Kendaraan, persiapkan kendaraan yang
yang kompeten. cukup baik, yang memungkinkan pasien berada
2) Persiapan keluarga, beritahu keluarga pasien dalam kondisi yang nyaman dan dapat mencapai
tentang kondisi terakhir pasien, serta alasan tempat rujukansecepatnya.Kelengkapan
mengapa perlu dirujuk. Anggota keluarga ambulance, alat, dan bahan yang diperlukan.
yang lain harus ikutmengantar pasien ke 3) Persiapan uang, ingatkan keluarga untuk
tempat rujukan. membawa uang dalam jumlah cukup untuk
3) Persiapan surat, beri surat pengantar ke membeli obat-obatan dan bahan kesehatan yang
tempat rujukan, berisi identitas pasien,alasan diperlukan di tempatrujukan.
rujukan, tindakan dan obat–obatan yang 4) Persiapan donor danar, siapkan kantung darah
telah diberikan pada pasien. sesuai golongan darah pasien atau calon
4) Persiapan Alat,bawa perlengkapan alat dan pendonor darah dari keluarga yang berjaga – jaga
bahan yang diperlukan. dari kemungkinan kasus yang memerlukan donor
darah
1) Pemerintah sebagai penentu kebijakan
kesehatan (policy maker), manfaat yang akan
diperoleh di antaranya, membantu e. Mekanisme Rujukan
penghematan dana dan memperjelas sistem
pelayanan kesehatan.
Mekanisme Rujukan mengatur
alur dari mana dan harus ke mana
seseorang yang mempunyai
2) Masyarakat sebagai pemakai jasa pelayanan masalah kesehatan tertentu untuk
akan meringankan biaya pengobatan karena memeriksakan masalah
pelayanan yang diperoleh sangat mudah. kesehatannya

3) Pelayanan kesehatan (health provider),


mendorong jenjang karier tenaga kesehatan,
selain meningkatkan pengetahuan maupun
keterampilan, serta meringankan beban tugas.
2. Rujukan kasus Kegawatdaruratan Maternal
dan Perinatal

a. Definisi
Rujukan maternal dan neonatal adalah sistem
rujukan yang dikelola secara strategis, proaktif,
pragmatis dan koordinatif untuk menjamin
pemerataan pelayanan kesehatan maternal dan
neonatal yang paripurna dan komprehensif bagi
masyarakat yang membutuhkannya terutama ibu
dan bayi baru lahir, dimanapun mereka berada dan
berasal dari golongan ekonomi manapun, agar
dapat dicapai peningkatan derajat kesehatan ibu
hamil dan bayi melalui peningkatan mutu dan
ketrerjangkauan pelayanan kesehatan internal dan
neonatal di wilayah mereka berada (Depkes, 2006).
b. Tahapan Rujukan Maternal dan Neonatal

1) Menentukan kegawatdaruratan penderita 5) Persiapan penderita (BAKSOKUDA)


2) Menentukan tempat rujukan 6) Pengiriman penderita (ketersediaan
3) Memberikan informasi kepada penderita dan sarana kendaraan) Untuk mempercepat
keluarga Kaji ulang rencana rujukan bersama pengiriman penderita sampai ke tujuan.
ibu 7) Tindak lanjut penderita :
dan keluarga. a) Untuk penderita yang telah
4) Mengirimkan informasi pada tempat rujukan dikembalikan (rawat jalan pasca
yang dituju penanganan)
a) Memberitahukan bahwa akan ada penderita b) Penderita yang memerlukan tindakan
lanjut tapi tidak melapor harus ada
yang dirujuk. tenaga kesehatan yang melakukan
b) Meminta petunjuk dan cara penanganan kunjungan rumah.
untuk
menolong penderita bila penderita tidak
mungkin
dikirim.
c. Alur rujukan kasus kegawatdaruratan

a. Dari kader Dapat langsung merujuk ke


1) Puskesmas pembantu
2) Pondok bersalin/bidan desa
3) Puskesmas rawat inap
4) RS swasta/pemerintah
5) Dari posyandu

Dapat langsung merujuk ke:


1) Puskesmas pembantu
2) Pondok bersalin/bidan desa
d. Jenis rujukan

1) Rujukan kegawatdaruratan Rujukan 2) Rujukan berencana Rujukan berencana


kegawatdaruratan adalah rujukan yang adalah rujukan yang dilakukan dengan
dilakukan sesegera mungkin karena persiapan yang lebih panjang ketika
berhubungan dengan kondisi keadaan umum ibu masih relatif lebih baik,
kegawatdaruratan yang mendesak. misalnya di masa antenatal atau awal
persalinan ketika didapati kemungkinan
risiko komplikasi.
e. Indikasi Rujukan Ibu
Riwayat Seksio Sesaria
1) Perdarahan pervaginam
2) Persalinan kurang bulan (usia kehanilan kurang dari 37 minggu)
3) Ketuban pecah dengan mekonium yang kental
4) Ketuban pecah lama (krang lebih 24 jam)
5) Ketuban pecah pada persalinan kurang bulan
6) Ikterus
7) Anemia berat
8) Tanda/gejala infeksi
9) Preeklamsia /hipertensi dalam kehamilan
10) Tinggi fundus uteri 40 cm atau lebih
11) Gawat janin
12) Primipara dalam fase aktif persalinan dengan palpasi kepala janin
masuk 5/5
13) Presentasi bukan belakang kepala
14) Kehamilan kembar (gemeli)
15) Presentasi majemuk
16) Tali pusat menumbung
17) Syok.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai