Makalah Manual Plasenta Kel 2
Makalah Manual Plasenta Kel 2
“MANUAL PLASENTA”
Disusun oleh:
Kelompok 2
Tingkat 2A
Jessica Constantia F0G021001
Nabila Friscila Ananta F0G021009
Fricilia Septa Wuldandari F0G021019
Okta Anjelia Renopen F0G021028
Betha Sagita Sari F0G021029
Melinda Waningsih F0G021031
Dosen Pengampu:
Dara Himalaya,.S.ST,.M.Keb
D3 KEBIDANAN
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS BENGKULU
TA 2023
KATA PENGANTAR
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dari semua pihak penulisan makalah
ini tidak aka nberjalan dengan baik. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasihkepada semua pihak yang telah memberikan dukungan
hingga terselesainya makalah ini,khususnya kepada dosen pembimbing.
Penulis
DAFTAR ISI
a. Kesimpulan ..............................................................................................................9
b. Saran ........................................................................................................................9
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Plasenta manual adalah tindakan untuk melepas plasenta secara manual
(menggunakan tangan) dari tempat implantasi dan kemudian melahirkannya keluar
dari kavum uteri (APN, 2008). Plasenta manual adalah prosedur pelepasan plasenta
dari tempat implantasinya pada dinding uterus dan mengeluarkannya dari kavum uteri
secara manual. Arti dari manual disini adalah dengan menggunakan tangan, dimana
tangan dari penolong persalinan akan dimasukkan langsung ke dalam kavum uteri.
Dalam melakukan prosedur plasenta manual harus diperhatikan tekniknya sehingga
tidak menimbulkan komplikasi seperti perforasi dinding uterus, infeksi dan inversio
uteri. Manual plasenta adalah tertahannya atau belum lahirnya plasenta hingga atau
melebihi waktu 30 menit setelah bayi lahir. Plasenta tersebut harus segera dikeluarkan
karena dapat menimbulkan bahaya perdarahan dan dapat menyebabkan infeksi karena
dianggap benda asing. Dalam prakteknya bidan mempunyai kewenangan dan
kompetensi untuk melakukan prosedur plasenta manual. Bidan berwenang melakukan
tindakan plasenta manual bila terdapat tanda-tanda adanya perdarahan. Bila setelah 30
menit plasenta tidak lepas dan tidak ada perdarahan bidan hasrus segera merujuknya
ke fasilitas kesehatan yang lebih lengkap. Perdarahan di sini menandakan bahwa
plasenta telah mengalami pelepasan baik sudah seutuhnya maupun hanya sebagian
yang berarti menggambarkan retensio plasenta ini bukan karena plasenta inkreta dan
perkreta.
B. Rumusan Masalah
a. Bagaimana Penatalaksanaan manual plasenta
C. Tujuan
a. Mengetahui Penatalaksanaan manual plasenta
BAB II
PEMBAHASAN
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pelepasan plasenta secara manual adalah pada keadaan perdarahan pada kala
tiga persalinan kurang lebih 400 cc yang tidak dapat dihentikan dengan uterotonika
dan masase, retensio plasenta setelah 30 menit anak lahir, setelah persalinan buatan
yang sulit seperti forsep tinggi, versi ekstraksi, perforasi, dan dibutuhkan untuk
eksplorasi jalan lahir dan tali pusat putus. Hampir sebagian besar gangguan pelepasan
plasenta disebabkan oeh gangguan kontraksi uterus.Manual plasenta adalah prosedur
pelepasan plasenta dari tempat implantasinya pada dinding uterus dan
mengeluarkannya dari kavum uteri secara manual yaitu dengan melakukan tindakan
invasi dan manipulasi tangan penolong persalinan yang dimasukkan langsung
kedalam kavum uteri. Pada umumnya ditunggu sampai 30 menit dalam lahirnya
plasenta secara spontan atau dengan tekanan ringan pada fundus uteri yang
berkontraksi. Bila setelah 30 menit plasenta belum lepas sehingga belum dapat
dilahirkan atau jika dalam waktu menunggu terjadi perdarahan yang banyak, plasenta
sebaiknya dikeluarkan dengan segera.
Saran