Anda di halaman 1dari 13

UJI HOMOGENITAS UJI Z DAN UJI T

DISUSUN OLEH :

INAS SAFIRA FATYA (1920210011)

MONIKA MEIYANSARI (1920210023)

ALYA ZAKIA (1920210034)

DOSEN PENGAMPUH: ASRI NURDAYANI, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat ALLAH SWT atas berkah dan rahmat-Nya lah
kami dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah STATISTIK
PENDIDIKAN ini. Makalah ini dibuat sehubungan dengan tugas yang
diberikan dosen kami ASRI NURDAYANI, M.Pd untuk memenuhi nilai mata
kuliah dengan diselesaikannya tugas ini, kami harapkan dapat memenuhi
syarat penilaian tugas dan berguna bagi pembacanya.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi perbaikan makalah ini dikemudian hari semoga makalah
dapat memberi manfaat bagi pembaca.

Palembang, September 2021

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................i

BAB I.................................................................................................................1

PENDAHULUAN.............................................................................................1

A. Latar belakang...........................................................................................1

B. Rumusan masalah......................................................................................1

C. Tujuan masalah..........................................................................................1

BAB II...............................................................................................................3

PEMBAHASAN...............................................................................................3

A. Pengertian Uji homogenitas ......................................................................3

B. Uji T ..........................................................................................................5

C. Uji
Z ..........................................................................................................................
......................................8

BAB III.............................................................................................................11

PENUTUP.......................................................................................................11

A. Kesimpulan..............................................................................................11

B. Saran........................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................12

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Pengujian homogenitas dimaksudkan untuk memberikan keyakinanbahwa
sekumpulan data yang dimanipulasi dalam serangkaian analisismemang
berasal dari populasi yang tidak jauh berbeda keragamannya.Khusus untuk
studi korelatif yang sifatnya prediktif, model yangdigunakan harus fit (cocok)
dengan komposisi dan distribusi datanya.Goodness of fit model tersebut secara
statistika dapat diuji setelah modelprediksi diperoleh dari perhitungan. Model
yang sesuai dengan keadaandata adalah apabila simpangan estimasinya
mendekati 0. Untukmendeteksi agar penyimpangan estimasi tidak terlalu
besar, makahomogenitas variansi kelompok-kelempok populasi dari mana
sampel diambil, perlu di uji.

B. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud Uji homogenitas ?

2. Bagaimana cara menghitung uji t ?

3. Bagaimana cara menghitung uji z ?

C. Tujuan masalah
1. Untuk mengetahui apa itu uji homogenitas

2. Untuk mengetahui bagaimana cara menghitung uji z

3. Untuk mengetahui bagaimana cara menghitung uji t

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian uji Homogenitas

Uji homogenitas adalah suatu prosedur uji statistik yang dimaksudkan untuk
memperhatikan bahwa dua atau lebih kelompok data sampel berasal dari
populasi yang memiliki variasi yang sama. Pada analisis regresi, persyaratan
analisis yang dibutuhkan adalah bahwa galat regresi untuk setiap
pengelompokkan bersadarkan variabel terikatnya memiliki variasi yang sama.
Jadi dapat dikatakan bahwa uji homogenitas bertujuan untuk mencari tahu
apakah dari beberapa kelompok data penelitian memiliki varians yang sama
atau tidak. Dengan kata lain, homogenitas berarti bahwa himpunan data yang
kita teliti memiliki karakteristik yang sama.

Pengujian homogenitas juga dimaksudkan untuk memberikan keyakinan


bahwa sekumpulan data yang dimanipulasikan dalam serangkaian analisis
memang berasal dari populasi yang tidak jauh berbeda keragamannya. Sebagai
contoh, jika kita ingin menelii sebuah permasalahan misalnya mengukur
pemahaman siswa untuk suatu sub materi dalam pelajaran tertentu di sekolah
yang dimaksudkan homogen bisa berarti bahwa kelompok data yang kita
jadikan sampel tingkat kelas yang sama.

Perhitungan uji homogenitas dapat dilakukan dengan bebrbagai cara dan


metode, beberapa yang cukup populer dan sering digunakan antara lain: uji
Harley, Cochran, levene dan Barlett.1

1
Nuryadi Dkk. “Dasar-Dasar Statistik Penelitian”. Yogyakarta: Sibuku Media, 2017. hal
89-90

4
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah beberapa varian
populasi adalah sama atau tidak. Uji ini dilakukan sebagai prasyarat dalam
analisis independent sampel t test dan Anova. Asumsi yang mendasarkan
dalam analisis varian (Anova) adalah bahwa varian dari populasi adalah sama.
Uji kesamaan dua variansdigunakan untuk menguji apakah sebaran data
tersebut homogen atau tidak, yaitu dengan membandingkan kedua variansnya.
Jika dua kelompok data atau lebih mempunyai varians yang sama besarnya,
maka uji homogenitas tidak perlu dilakukan lagi karena datanya sudah
dianggap homogen. Uji homogenitas juga dapat dilakukan apabila kelompok
data tersebut dalam distribusi normal. Uji homogenitas dilakukan untuk
menunjukkan bahwa perbedaan yang terjadi pada uji statistik parametrik
(misalnya uji t, Anova, Anacova) benar-benar terjadi akibat adanya perbedaan
antar kelompok, bukan sebagi akiba perbedaan dalam kelompok. Adapun
penjelasan dari beberapa rumus yang bisa digunakan untuk uji homogenitas
adalah sebagai berikut:

1. Uji Harley

Uji harley merupakan uji homogenitas variasi yang sangat sederhana karena
cukup membandingkan variasi terbesar dengan variasi terkecil. Uji
homogenitas variasi dengan rumus Harley bisa digunakan jika jumlah sampel
antar kelompok sama.

2. Uji Cochran

Cochran mempertimbangkan seluruh variasi yang akan diuji homogenitasnya,


sehingga Uji Cochran lebih sensitif dibandingkan dengan uji Harley. Jika
salah satu variasi kelompok jauh lebih besar dibandingkan dengan variasi
kelompok yang lain, maka uji Cochran tampak lebih baik daripada uji Harley.
Kesamaan uji Cochran dan uji Harley adalah menuntut adanya kesamaan n
dari setiap kelompok yang akan dicari homogenitasnya.

3. Uji Levene

5
Uji levene (levene 1960) digunakan untuk menguji kesamaan varians dari
beberapa populasi. Uji levene merupakan uji alternatif dari uji Bartlett. Jika
ada bukti yang kuat bahwa data distribusi normal atau mendekati normal,
maka uji Bartlett lebih baik digunakan. Uji levene menggunakan analisis
varian satu arah. Data ditranformasikan dengan jalan mencari selisih masing-
masing dkor dengan rata-rata kelompoknya.

4. Uji Bartlett

Uji bartlett didasarkan pada suatu statistik yang distribusi teroknya


memberikan nilai kritis yang tepat bila ukuran teroknya sama. Nilai-nilai kritis
ini untuk ukuran terok yang sama dapat pula digunakan untuk menghasilkan
hampiran nilai-nilai kritis yang amat teliti untuk ukuran terok yang tidak sama.
Namun demikian, uji Bartlett sangat peka terhadap ketidaknormalan distirbusi,
sehingga perlu ada uji normalitas distribusi skor masing-masing kelompok.2

B. Uji T

Uji T adalah salah satu tes statistik yang dipergunakan untuk menguji
kebenaran atau kepalsuan hipotesis nihil yang menyatakan bahwa di antara
dua buah mean sampel yang diambil secara random dari populasi yang sama,
tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Sebagai salah satu tes statistik
parametrik, uji “t” mula pertama dikembangkan oleh William Seely Gosset
pada 1915. Pada waktu itu ia menggunakan nama samaran Student, dan huruf
“t” yang terdapat dalam istilah Uji “t” itu diambilkan huruf terakhir dari nama
beliau. Itu pula sebebnya mengapa Uji t sering juga disebut dengan nama atau
istilah Student t.

Pangkal otak berpikir pada Uji t secara singkat adalah sebagaimana tergambar
pada uraian berikut ini
2
Usmadi. “Pengujian Persyaratan Analisis”. Jurnal Inovasi Pendidikan, Vol. 7. No. 1. 2020.
hal 51-56

6
Tujuan utama kegiatan penelitian antara lain ialah menemukan prinsip yang
dapat diberlakukan secara umm atau bersifat universal. Untuk dapat
menemukan prinsip yang berlaku universal itu, secara ideal teoretis, seorang
peneliti seharusnya meneliti populasinya. Dengan meneliti populasinya,
generalisasi yang dikemukakan oleh seorang peneliti akan tidak terlalu jauh
berbeda dengan kenyataan yang sebenarnya. Akan tetapi kenyataan
menunjukkan, meneliti populasi secara keseluruhan dalam rangka membuat
generalisasi itu, kecuali tidak mungkin, juga tidak praktis, sebab kenyataan
acapkali menunjukkan sangat besar atau sangat luasnya populasi itu, sehingga
peneliti tidak mungkin mampu melakukan pengukuran terhadap
karakteristiknya. Itulah sebabnya mengapa sebelum dilakukan pengukuran,
populasi itu perlu “diubah” terlebih dahulu ke dalam populasi yang lebih kecil,
yang kemudian kita kenal dengan istilah “sampel”.

Sampel sebagai miniature population, diperoleh dengan cara melakukan


reduksi terhadap populasi dan dengan mereduksi populasi ke dalam bentuk
sampel itu, seorang peneliti bermaksud untuk melakukan generalisasi terhdap
populasinya, atas dasar sampel tersebut.

Penggunaan uji t sebagai salah satu teknik analisis komprasional bivariat harus
disesuaikan dengan keadaan sampel yang sedang diselidiki (sedang dicari
perbedaan Mean-nya)

Berdasarkan keadaan sampelnya itu, pada umumnya para ahli statistik


menggolongkan uji t menjadi dua macam, yaitu:

1. Uji “t unuk Sampel Kecil (N kurang dari 30).

2. Uji “t” untuk Sampel Besar (N sama dengan atau lebih besar dari 30).

Uji t untuk Sampel Kecil, dibedakan menjadi dua golongan, yaitu:

1. Uji t untuk sampel kecil yang kedua sampelnya satu sama lain mempunyai
hubungan.

7
2. Uji t untuk sampel kecil yang kedua sampelnya satu sama lain tidak ada
hubungannya.

Uji t untuk Sampel Besar, juga dibedakan menjadi dua golongan, yakni:

1. Uji t untuk sampel besar yang kedua sampelnya satu sama lain saling
berhubungan.

2. Uji t untuk sampel besar yang kedua sampelnya satu sama lain tidak saling
berhubungan.3

Adapun penjelasan yang lain adalah sebagai berikut :

1. Uji T Satu Sampel

Menurut Sudjana statistik parametrik yang dapat digunakan untuk menguji


hipotesiss deskriptif bila dataya interval atau rasio adalah t-tes 1 sampel.
Terdapat dua macam pengujian hipotesis deskriptif yaitu dengan uji dua pihak
(two tail test) dan uji satu pihak (one tail test). Uji satu pihak ada dua macam
yaitu uji pihak kanan dan uji pihak kiri. Jenis uji mana yang akan digunakan
tergantung pada bunyi kalimat hipotesis.

2. Uji T Berpasangan

Menurut Sukestiyarno, uji T berpasangan atau sering diiistulahkan dengan


Paires Sampel t-Test, adalah jenis statistik yang bertujuan untuk
membandingkan rata-rata dau grup yang saling berpasangan. Sampel
berpasangan dapat diartikan sebagai sebuah sampel dengan subjek yang sama
namun mengalami 2 perlakuan atau pengukuran yang berbeda, yaitu
pengukuran sebelum dan sesudah dilakukan sebuah perlakuan.

3
Anas Sudjion. “Pengantar Statistik Pendidikan”. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2015.
Hal 278-287

8
Syarat jenis uji ini adalah : (a) data berdistribusi normal; (b) kedua kelompok
data adalah dependen (saling berhubungan berpasangan); dan (c) jenis data
yang digunakan adalah numerik dan kategorik (dua kelompok).

3. Uji T Tidak Berpasangan

Menurut Sukestiyarno uji T tidak berpasangan atau sering diistilahkan dengan


Indepenent Sample tt-test adalah jenis uji statistik yang bertujuan untuk
membandingkan rata-rata dua grup yang tidak saling berpasangan atau saling
bebas. Tidak saling berpasangan dapat diartikan bahwa penelitian dilakukan
untuk dua subjek sampel yang berbeda.

Prinsip pengujian uji ini adalah melihat perbedaan variasi kedua kelompok
data sehingga sebelum dilakukan pengujian, terlebih dahulu harus diketahui
apakah variannya sama (equal variance) atau variannya berbeda (unegual
variance).

Homogenitas varian diuji berdasarkan rumus:

F=

F = Nilai F hitung

= Varian terbesar

= Varians terkecil

Data dinyatakan memiliki varian yang sama (equal variance) bila F-Hoitung <
F-Tabel, dan sebaliknya, varian data dinyatakan tidak sama (unequal variance)
bila F-Hitung > F-Tabel. Nilai F tabel adalah pada taraf signifikan ᵅ dan
derajat kebebasan n1 – 1, n2 – 1. Jadi F tabel adalah F5%,ni-1,n2-1

Bentuk varian kedua kelompok data akan berpengaruh pada nilai standar error
yang akhirnya akan membedakan rumus pengujiannya. Dalam Sugiyono

9
terdapat da buah rumus t-test yang dapat digunakan. Untuk varian yang sama
(equal variance) menggunakan rmus Polled Varians:

Uji t varian yang berbeda (unequal variance) menggunakan rumus Separated


Varians:4

C. Uji Z

4
Ahmad Noor Taufiq. “Aplikasi Parametrik Jitu Untuk Analisis Statistika Inferensial
Parametrik Berbasis Web Dan Android Client”. Skirpsi: Universitar Negeri Malang, 2015.
Hal 18-21

10
PENUTUP

A. Kesimpulan

Uji homogenitas adalah suatu prosedur uji statistik yang dimaksudkan untuk
memperhatikan bahwa dua atau lebih kelompok data sampel berasal dari
populasi yang memiliki variasi yang sama. Uji homogenitas digunakan untuk
mengetahui apakah beberapa varian populasi adalah sama atau tidak.

beberapa rumus yang bisa digunakan untuk uji homogenitas :

1. Uji Harley

2. Uji Cochran

3. Uji Levence

4. Uji Bartlett

Uji T adalah salah satu tes statistik yang dipergunakan untuk menguji
kebenaran atau kepalsuan hipotesis nihil yang menyatakan bahwa di antara
dua buah mean sampel yang diambil secara random dari populasi yang sama,
tidak terdapat perbedaan yang signifikan.

B. Saran

11
Makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, baik dari segi penyajian
bahan maupun dalam segi penulisan. Oleh sebab itu, penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran pembaca agar makalah ini bisa menjadi
berguna bagi pendidikan di indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

Sudjiono, Anas., 2015. ‘Pengantar Statistik Pendidikan”. Jakarta: PT


Grafindo Persada

Nuryadi, Dkk., 2017. “Dasar-Dasar Statistik Penelitian”. Yogyakarta: Sibuku


Media

Taufiq, Ahmad Noor., 2015. “Aplikasi Parametrik Jitu Untuk Analisis


Statistika Inferensial Parametrik Berbasis Wes dan Android Client”. Skripsi:
Universitas Negeri Malang

Usmadi., 2020.“Pengujian Persyaratan Analisis”. Jurnal Inovasi Pendidikan,


Vol. 7. No.1

12

Anda mungkin juga menyukai