Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH STATISTIKA

DISTRIBUSI T STUDENTS

DISUSUN OLEH:

Evi Nur Hidayah (182010008)

Irodatul Jannah (182010010)

DOSEN PENGAMPU:

Silvi Rosiva Rosdiana, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN

2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini
dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di
akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan rahmat dan
nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis
mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah yang berjudul ‘’Distribusi
Students t ‘‘ sebagai tugas dari mata kuliah “Statistika”.

Saya tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat
banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada
Ibu Silvi Rosiva Rosdiana M.Pd yang telah membimbing kami dalam menulis
makalah ini.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Lamongan, 09 Mei 2023

Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................. 1

DAFTAR ISI............................................................................................................................. 2

BAB I: PENDAHULUAN........................................................................................................ 3

1.1 Latar Belakang ............................................................................................................ 3

1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................... 4

1.3 Tujuan Pembahasan..................................................................................................... 4

BAB II: PEMBAHASAN ......................................................................................................... 5

2.1 Pengertian Distribusi Students t .................................................................................. 5

2.2 Pengertian Derajat Kebebasan ( Degree Fo Freedom ) .............................................. 7

2.3 Bentuk Kurva dan Tabel Distribusi Student t ............................................................. 9

2.4 Karakteristik Distribusi t Student .............................................................................. 11

2.5 Formula Penggunaan Distribusi – t Student............................................................. 13

BAB III: PENUTUP............................................................................................................... 17

3.1 Kesimpulan................................................................................................................ 17

3.2 Saran .......................................................................................................................... 17

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 18

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pengujian Hipotesis dengan distribusi t adalah pengujian hipotesis yang
menggunakan distribusi t sebagai uji statistik. Pada distribusi t terdapat tabel
pengujian yang disebut dengan tabel t student. Perencanaan penelitian sangat
erat kaitannya dengan sampel survey, yang harus dilakukan pertama kali adalah
membuat keputusan tentang besarnya sampel. Keputusan ini penting, terlalu
besar sampel yang diambil akan merupakan pemborosan sumber-sumber, dan
jika terlalu kecil akan menggurangi manfaat hasilnya. Keputusan tidak selalu
dapat dilakukan secara memuaskan, seringnya tidak mempunyai cukup
informasi untuk memastikan bahwa besarnya sampel yang dipilih adalah yang
terbaik. Teori penarikan sampel memberikan kerangka -kerangka kerja yang
bertujuan agar berfikir secara bijaksana tentang masalah tersebut
(Cochran,2010:81).

Sebelum kita mengambil suatu keputusan keputusan secara statistika, biasanya


terlebih dahulu membuat pemisalan atau asumsi mengenai populasinya. Pemisalan itu
sering dikatakan sebagai hipotesis statistik, dan pemisalan ini bisa benar atau tidak benar.'
Semisal contoh jika kita mengambil hipotesis bahwa mata uang logam tangkup
atau tidak, kita mengambil hipotesis bahwa mata uang itu tangkup. Untuk itu kita perlu
mengetahui apakah proses baru lebih baik dari pada proses yang lama, kita mengambil
hipotesis bahwa kedua cara tidak ada bedanya dan seterusnya.

Sebagai mahasiswa perlu adanya ilmu Statistik, dalam dunia pendidikan


ilmu statistik sangatlah penting. Maka dalam Mata Kuliah Statistik Dasar
perlu di bahas materi tentang Distribusi T. D a l a m m a t e r i i n i m a h a s i s w a
d i h a r a p k a n d a p a t m e m a h a m i m a t e r i s e c a r a keseluruhan dengan mudah.
Untuk mencapai keberhasilan tersebut dipandangperlu adanya sebuah ringkasan
materi sebagai bahan ajar yang lebih mudah danmenarik, maka disusunlah makalah
yang berjudul Distribusi students t.

3
1.1 Rumusan Masalah

1. Jelaskan pengertian Distribusi t ?


2. Apa itu Drajat kebebasan?
3. Bagaimana bentuk kurva Distribusi t?
4. Apa saja sifat dari Distribusi t ?
5. Kapan saja Distribusti t digunakan?

1.2 Tujuan Pembahasan

1. Mengetahui pengertian Distribusi t.


2. Mengetahui apa itu Drajat kebebasan.
3. Mengetahui bagaimana bentuk kurva dari Distribusi t.
4. Mengetahui karakteristik dari Distribusi t.
5. Mengetahui kapan Distribusi t digunakan.

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Distribusi Students t


Distribusi t pertama kali diterbitkan pada tahun 1908 dalam suatu makalah oleh W.S
Gosset. Pada saat itu, Gosset bekerja pada perusahaan bir Irliandia yang melarang
menerbitkan penelitian oleh karyawannya. Gosset merasa resah dengan jumlah sampel yang
selalu banyak, jadi dia melakukan penelitian untuk mencari metode yang hanya perlu sedikit
sampel tapi tetap menghasilkan kesimpulan yang akurat. Untuk mengelakkan larangan ini,
dia menerbitkan karyanya secara rahasia dibawah nama ‘’ Student ‘’. Oleh karena itu
distribusi t disebut juga distribusi student. Hasil uji statistic kemudian di bandingkan dengan
nilai yang ada pada tabel untuk kemudian menerima atau menolak hipotesis nol (Ho) yang
dikemukakan (Universitas Brawijaya,2013:6).

Penelitian Gosset tidak di publikasikan atas nama dirinya, melainkan dengan nama
penanya, yakni student. Salah seorang teman Gosset yang bernama Ronald Fisher
melanjutkan penelitian Gosset. Ronald mengembangkan konsep t-statistik kemudian
distribusi penelitian Gosset diubah Namanya menjadi distrbusi t – Student atau Student’s
Distribution. Misalkan, kita akan melakukan penelitian menggunakan sampel secara
random berdasarkan populasi yang memiliki distribusi normal.Salah satu masalah yang
sering muncul adalah kita tidak mengetahui parameter atau nilai sebenarnya dari standar
deviasi populasi tersebut. Oleh karena itu, kita tidak bisa melakukan perhitungan statistik
menggunakan distribusi normal.

Pertanyaan utamanya, apakah data yang kita gunakan masih layak untuk diuji jika
tidak memiliki standar deviasi dari populasi. Dalam kondisi seperti ini, terlebih jika
sampel penelitian kita tergolong kecil, apa solusi yang mungkin kita gunakan sehingga
prosedur pengujian statistik tetap bisa dilaksanakan.

Distribusi-t (distribusi t-student) merupakan distribusi sampling yang digunakan


untuk pengujian statistik dengan kondisi ukuran sampel yang relatif kecil. Dengan
menggunakan distribusi-t, kita bisa melakukan pengujian statistik untuk memperkirakan

5
parameter yang tidak diketahui (seperti standar populasi) dengan cara ,menggunakan
distribusi sampel untuk mengubah standar deviasi populasi.

Adapun risiko dengan menggunakan distribusi sampel tersebut yaitu Karena sampel
terdiri atas kelompok nilai yang berbeda, nilai standar deviasi juga cenderung selalu
berubah dan semakin bervariasi antar satu kelompok sampel dengan sampel lainnya. Jika
standar deviasi standar populasi diketahui, peneliti akan cenderung menggunakan
distribusi normal sebagai pendekatan pengujian statistic yang lebih valid.

Distribusi student adalah model distribusi variable acak kontinu sama seperti distribusi
normal. Distribusi t-Student juga merupakan hasil penurunan distribusi normal baku dan
berkaiatan dengan distribusi chi-kuadrat. Pendapat lain mendefinisikan distribusi student
sebagai salah satu terobosan terbesar terbesar dibidang statistika, distribusi ini menjadikan
inferensi menggunakan smapel yang jumlahnya sedikit bisa dilakukan tanpa perlu
mengetahui nilai Variansidari populasi. Bentuk kurva yang menampilkan Distribusi student
mirip dengan distribusi normal, Cuma ekor pada kurva distribusi t-student lebih tinggi.

Distribusi-t (atau yang sering dikenal dengan distribusi t-student) adalah distribusi
sampling yang cukup populer yang memungkinkan kita melakukan berbagai pengujian
statistik dalam kondisi sampel yang kecil. Distribusi student juga merupakan hasil
penurunan distribusi normal baku dan berkaitan dengan distribusi chi-kuadrat. Adapun
rumus dari distribusi student yaitu :

Keterangan :
Z = Distribusi normal baku
t = Distribusi student
x2 = Distribusi chi -kuadrat
dk = Derajat kebebasan

Dikatakan mempunyai distribusi (Student) t dengan derajat kebebasan 𝑣. Notasinya:


𝑇~𝑇𝜈. Distribusi student t pada prinsipnya adalah pendekatan distribusi sampel kecil

dengan distribusi normal. Distribusi probabilitas t student diturunkan dari distribusi

6
probabilitas normal baku, dalam bentuk yang berkaiatan dengan distribusi probabilitas khi-
kuadrat. Pengujian hipotesis dengan distribusi t adalah pengujian hipotesis yang
menggunakan distribusi t sebagai uji statistik, pada distribusi t terdapat tabel pengujian yang
disebut dengan tabel t student.
2.2 Pengertian Derajat Kebebasan ( Degree Fo Freedom )
Derajat kebebasan (Degree Fo Freedom) adalah total pengamatan bebas dari seluruh
pengamatan yang dilakukan. Degree fo Freedom atau dalam bahasa Indonesia dapat kita
sebutkan sebagai Derajat Kebebasan adalah jumlah nilai yang terlibat dalam perhitungan
yang memiliki kebebasan untuk bervariasi.

Derajat kebebasan (Degree of Freedom) diartikan sebagai jumlah penghitungan akhir


suatu statistik yang bebas berubah-ubah. Pada umumnya, Derajat Kebebasan (DK) atau
Degree of Freedom (df) dapat didefinisikan sebagai jumlah total observasi dikurangi
jumlah batasan independen yang dikenakan pada observasi.Misalakan diinginkan rata -rata
dari suatu hasil tes 5 orang . Derajat Kebebasan ini akan digunakan pada saat perhitungan
uji statistik Distribusi-t, Distribusi Chi-Square dan Distribusi F untuk memeriksa
validitasnya. Pengujian ini biasanya dilakukan untuk membandingkan data yang diamati
dengan data yang diharapkan dengan perolehan dari hipotesis tertentu.

Rumus yang digunakan untuk menghitung Derajat Kebebasan ini sangat sederhana
dan sama dengan jumlah nilai dalam kumpulan yang dikurangi 1 (satu). Secara matematis
dapat dilihat seperti berikut ini :

df = n – 1

Keterangan:

Df = Degree of Freedom (Derajat Kebebasan)


n = Jumlah nilai dalam kumpulan data atau ukuran sampel

7
Contoh Perhitungan Degree of Freedom (df)

Contoh 1 :

Sebagai contoh, terdapat sekumpulan data Y yang masing-masing terdiri dari 100,
200, 300dan 400. Kita coba hitungkan MEAN atau Rata-rata dari kumpulan data tersebut
seperti berikut ini :

(100+200+300+400)/4 = 250

Setelah MEAN dihitung, selanjutnya adalah hitung Derajat Kebebasan dari rumus yang

disebutkan diatas.

df = 4 – 1 = 3

Catatan : Karena jumlah nilai dalam kumpulan data atau ukuran sampel pada contoh diatas
adalah 4, maka nilai n adalah 4. Dengan demikian, hal ini menunjukkan bahwa ada tiga
nilai dalam kumpulan data Y yang memiliki kebebasan untuk berubah selama meannya
adalah 25.
Contoh 2 :

Sebagai ilustrasi, Di sebuah ruangan kelas terdapat 30 kursi, 29 orang pertama memiliki
pilihan atau dapat memilih tempat duduknya, namun orang terakhir yaitu orang yang ke-30
yang masuk ke kelas tersebut hanya dapat duduk di satu kursi yang tersisa. Demikian pula,
Jika kita menghitung rata-rata sampel dari angka 30 angka, 29 angka pertama bebas untuk
bervariasi tetapi angka yang ke-30 akan ditentukan sebagai nilai yang diperlukan untuk
mencapai rata-rata sampel yang diberikan. Oleh karena itu, saat memperkirakan rata-rata
populasi tunggal, Derajat Kebebasannya adalah 29.

Derajat kebebasan penting untuk menemukan nilai batas kritis untuk uji statistik
inferensial. Bergantung pada jenis analisis yang kita gunakan, derajat kebebasan biasanya
(tetapi tidak selalu) berkaitan dengan ukuran sampel. Karena derajat kebebasan yang lebih
tinggi umumnya berarti ukuran sampel yang lebih besar, derajat kebebasan yang lebih
tinggi berarti lebih banyak kekuatan untuk menolak hipotesis nol palsu dan menemukan
hasil yang signifikan.

8
2.3 Bentuk Kurva dan Tabel Distribusi Student t

Bentuk kurva suatu sebaran nilai dari data sampel akan membentuk Distribusi
Normal, asalkan kita punya jumlah sampel yang cukup banyak. Terus, kalau kita tahu nilai
Standar Deviasi dari populasi, kita bisa menghitung nilai z-score. Itu disebut dengan konsep
Teorema Limit Pusat.

Ketika suatu sampel diperoleh dari populasi dengan bentuk Distribusi Normal, nilai
Mean dari sampel dapat membentuk t-Score. Bentuk kurva yang menampilkan Distribusi t-
Student mirip dengan Distribusi Normal, cuma ekor pada kurva Distribusi t-Student lebih
tinggi. Berikut gambar kurvanya ;

Seperti halnya Distribusi Normal yang ada z-table, Distribusi t-Student juga punya t-
table. Baris di t-table menunjukkan Derajat Kebebasan, kolomnya menunjukkan �. Pada t-
table, nilai pada baris ke-50 dan seterusnya sama dengan nilai pada z-table. Maka dari itu,
jika kita memiliki lebih dari 50 sampel, kita menggunakan z-table saja. Bentuk kurva – t
identik dengan bentuk kurva normal, tetapi kurtosisnya ditentukan oleh besar kecilnya
derajat kebebasan df. Untuk n 30 pola distribusi t mendekati pola distribusi normal.

Dalam tabel distribusi – t kolom paling kiri berisikan derajat kebebasan (dk), baris teratas
berisikan nilai peluang. Gambar dibawah ini merupakan grafik distribusi-t dengan dk =
(n=1). Luas bagian yang diarsir = p dan dibatasi paling kanan oleh tp. Harga tp inilah yang
dicari dari daftar untuk pasangan dk dan p yang diberikan.

9
Adapun bentuk tabel dalam distribusi t student, Tabel t biasanya digunakan ketika
varian populasi σ2 tidak diketahui dan ukuran sampel kurang dari 30. Pada proses
penghitungan, nilai rata-rata dan varian diperkirakan dari sampel. Penentuan nilai pada
tabel- t dapat menggunakan tingkat signifikansi (α) dan derajat bebas (v).
Pada kondisi ukuran sampel lebih besar dari 30, distribusi t-student akan
mendekati distribusi normal. Oleh karena itu jika kita tidak mempunyai tabel t yang
menyediakan derajat bebas lebih dari 30, maka tabel z distribusi normal bisa digunakan.

Di bawah ini disajikan tabel t untuk derajat bebas (v) 1 sampai dengan 30 dengan tingkat
signifikansi (α) 0.005, 0.01, 0.025, 0.05 dan 0.1. Tabel tersebut disajikan dalam bentuk
gambar:

P-value adalah nilai peluang terjadinya hasil statistik uji. Setiap distribusi memiliki nilai
dan rentang p-value yang berbeda. Statistik uji yang sama mungkin memiliki nilai p-value
yang lebih besar dalam kasus distribusi-t daripada distribusi-Z. Hal ini disebabkan luas tail
area distribusi-t lebih gemuk daripada distribusi Z. Hal ini merupakan risiko dari
penggunaan sampel dengan jumlah kecil. P-value dapat ditemukan menggunakan tabel
distribusi-t yang sudah baku dan tersebar di banyak tempat. Ingat, gunakan n-1 untuk
derajat kebebasan.
Ini adalah tabel distribusi-t.
10
Misalnya, Anda menggunakan 20 sampel dan tingkat signifikansi 5%. Jika menggunakan
uji dua sisi, nilai t = t (0,025,19) = 2,0932 Terkadang p-value dalam distribusi t disebut t-
value. Keduanya memiliki pengertian yang sama. Sama seperti pengujian hipotesis,
distribusi t juga memiliki nilai atau area kritis. Jika p-value atau statistik uji masuk dalam
area kritis, berarti hipotesis nol berhasil ditolak. Jika tidak, bisa disimpulkan bahwa kita
gagal menolak hipotesis nol. Ini bukan berarti bahwa hipotesis nol itu benar. Hanya saja
kita tidak memiliki bukti atau jumlah sampel yang digunakan belum cukup untuk menolah
hipotesis nol.
2.4 Karakteristik Distribusi t Student
Distribusi-t merupakan distribusi sampling yang mirip dengan distribusi-Z (distribusi
normal). Bila anda sudah pernah melihat bentuk distribusi normal, maka distribusi t
memiliki bentuk yang sedikit berbeda. Distribusi t memiliki bentuk lonceng dengan puncak
yang datar dengan luas wilayah total Seperti distribusi normal standar, nilai rata-ratanya
adalah nol dengan standar deviasi yang lebih besar dibandingkan dengan distribusi z.

11
Semakin besar jumlah sampel pada distribusi t, bentuk distribusi ini akan semakin
mendekati distribusi normal. Kita bisa menemukan nilai pastinya dengan melihat setiap
titik pengamatan. Sama seperti saat kita mengubah skor-Z menjadi nilai-Z. Tapi, bentuknya
berbeda. Ini memiliki bentuk lonceng dasar dengan luas 1 di bawahnya. Seperti distribusi
normal standar, nilai rata-ratanya adalah nol, tetapi standar deviasinya secara proporsional
lebih besar dibandingkan dengan distribusi-Z.

Setiap distribusi-t memiliki derajat kebebasan. Derajat kebebasan ini mempengaruhi


nilai kritis di setiap distribusi. Derajat kebebasan ditentukan oleh jumlah sampel. Dalam
distribusi-t, penentuan derajat kebebasan adalah n-1.

Adapun karakteristik lain yang dimiliki oleh distribusi t student diantarannya ,


Distribusi t-student seperti distribusi Z merupakan sebuah distribusi kontinu, di mana
nilainya dapat menempati semua titik pengamatan, Distribusi t-student seperti distribusi Z
berbentuk genta atau lonceng dan simetris dengan nilai rata-rata sama dengan 0, Distribusi
t-student bukan merupakan satu kurva seperti kurva Z, tetapi keluarga dari distribusi t.

Setiap distribusi t mempunyai rata-rata hitung sama dengan nol, tetapi dengan standar
deviasi yang berbeda-beda, sesuai dengan besarnya sampel (n). Ada distribusi t untuk
sampel berukuran 2, yang berbeda dengan distribusi untuk sampel sebanyak 15, 25 dan
sebagainya. Apabila sampel semakin besar maka distribusi t akan mendekati normal.

Ada juga pendapat lain terkait ukuran jumlah sampel statistik kecil ini. Namun, jumlah
30 ini lah yang paling sering digunakan sebagai batas untuk menggunakan distribusi-t.
Dengan segala keterbatasannya, distribusi ini sangat menarik karena mampu menjelaskan
fenomena ilmiah secara sistematis dengan menggunakan sampel kecil. Distribusi-t adalah
kelompok distribusi normal lain yang terlihat mirip tetapi lebih pendek dan datar. Ukuran
sampel yang lebih kecil berarti kurva yang lebih datar dan semakin besar ukuran sampel,
semakin terlihat distribusi-t seperti distribusi normal standar (distribusi-Z). Selang
kepercayaan dan pengujian hipotesis adalah dua jenis analisis statistik yang paling sering
digunakan dalam menggunakan distribusi-t.
Menurut Sumargo ( 1984 : 152 ), untuk sampel besar ( n Pengujian dilakukan
dengan pendekatan yaitu distribusinya dianggap normal asimtotis. Untuk sampel kecil
12
pendekatan ini kurang tepat, maka pengujian dengan sampel kecil umumnya di pakai uji ‘’t’’.
Ciri -ciri dari distribusi t yaitu sampel yang di uji berukuran kecil ( n dan penentuan
nilai tabel di lihat dari besarnya tingkat signifikan ( ) dan besarnya derajat bebas (db).

2.5 Formula Penggunaan Distribusi – t Student


Ada 2 jenis formula yang perlu anda ketahui dalam penggunaan distribusi t. Formula
tersebut bisa digunakan dan dimodifikasi dalam berbagai kasus diantaranya;
1. Jika standar deviasi dari populasi diketahui, formula yang digunakan adalah

2. Jika standar deviasi tidak diketahui, dengan menggunakan asumsi bahwa sampel yang
kita gunakan memiliki distribusi standar normal dimana nilai rata-rata=0 dan nilai
varians=1, maka:

Dalam kasus standar deviasi tidak diketahui, kita bisa menggunakan standar deviasi
sampel seperti yang sudah saya jelaskan sebelum-sebelumnya. Tentu saja, risikonya
adalah distribusi yang kita gunakan memiliki nilai varians yang besar. Adapun
Penggunaan uji hipotesis pada distribusi-t Secara umum prosedur pengujian hipotesis
untuk distribusi-t dan distribusi normal hampir sama. Bila distribusi normal digunakan saat
data memiliki distribusi normal atau jumlah sampel relative besar, distribusi t digunakan
khusus untuk jumlah sampel yang kurang dari 30 unit.

Berikut langkah-langkah untuk melakukan uji hipotesis distribusi-t:


1. Tentukan hipotesis nol dan hipotesis alternatif

13
2. Tentukan taraf signifikansi (alpha). Nilai taraf signifikansi yang biasa digunakan
adalah 10 persen, 5 persen, dan 1 persen. Tentukan nilai kritis di table-t.
3. Cari uji statistik dengan menggunakan rumus uji-t.
4. Temukan p-value dan tentukan apakah nilai-p termasuk dalam area penolakan atau
tidak
5. Buat keputusan berdasarkan hasil pengujian, apakah anda menolak hipotesis nol atau
gagal menolak hipotesis. Lalu, buat kesimpulannya.
Contoh penggunaan uji-t

Secara umum, terdapat 3 jenis pengujian pada distribusi-t:


1. Uji-t satu sampel
2. Uji-t sampel berpasangan
3. Uji-t satu sampel independen
Ada sebuah asumsi yang menyebutkan bahwa nilai rata-rata matematika di sebuah SMA
unggulan adalah 90. Sebuah riset kecil-kecilan dilakukan untuk membuktikan asumsi ini!
Berikut data nilai siswa dari 25 sampel!

Lakukan pengujian hipotesis!

1. Penentuan hipotesis nol dan hipotesis alternatif


14
2. Tentukan taraf signifikansi
α=0.025 (5 persen dibagi 2 dikarenakan kita akan menggunakan uji 2 arah derarjat
kebebasan = n-1 = 2 Karena ini merupakan uji 2 arah, maka:

Kriteria pengujian:

3. Menemukan statistik uji dengan formula uji-t

4. Temukan t0 berada di area penolakan atau tidak

5. Buat kesimpulan

15
Karena t0 berada di luar area penolakan, artinya kita gagal untuk menolak H0. Bisa
disimpulkan bahwa hipoteses rata-rata nilai matematika siswa yang berada di sekolah
unggulan adalah 90 adalah benar.

• Selang kepercayaan pada distribusi-t :

Dalam pengujian hipotesis, kita terbiasa membuat selang kepercayaan untuk


mengetahui seberapa jauh nilai yang kita uji menyebar. Hal ini juga bisa kita lakukan
bila menggunakan distribusi-t. Selang kepercayaan juga bisa diterapkan dalam
pengujian distribusi t. Jika jumlah sampel terlalu kecil dan standar deviasi tidak
diketahui, kita bisa menggunakan standar deviasi yang kita dapatkan dari sampel.

Mari kita gunakan contoh di atas!

Dengan tingkat kepercayaan 95 persen, bisa disimpulkan bahwa rata-rata nilai


matematika siswa di sekolah unggulan berada pada interval 88.29 hingga 92.90.

16
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari pembahasan yang telah diuraikan pada makalah ini dapat ditarik beberapa
kesimpulan bahwa Distribusi-t (distribusi t-student) merupakan distribusi sampling
yang digunakan untuk pengujian statistik dengan kondisi ukuran sampel yang relatif
kecil. Dengan menggunakan distribusi-t, kita bisa melakukan pengujian statistik untuk
memperkirakan parameter yang tidak diketahui (seperti standar populasi) dengan cara
,menggunakan distribusi sampel untuk mengubah standar deviasi populasi.

Dalam probabilitas dan statistik, Student’s t-distribusi (t-distribusi) adalah


distribusi probabilitas yang muncul dalam memperkirakan masalah berarti sebuah
terdistribusi normal populasi ketika ukuran sampel kecil.
Distribusi T – Student dapat dihitung dengan menggunakan rumus :

Keterangan :
Z = Distribusi normal baku
t = Distribusi student
x2 = Distribusi chi -kuadrat
dk = Derajat kebebasan

3.2 Saran
Dalam penulisan makalah ini kami buat dengan sungguh-sungguh namun
masih memiliki banyak kekurangan sehingga kami mengharapkan sumbangan kritik
dan saran dari pembaca demi kesempurnaan makalah kami selanjutnya.

17
DAFTAR PUSTAKA

Budiyono. 2004. Statistik Untuk Penelitian. Surakarta : Sebelas Maret Univercity.


Sudjana.1992. Metoda Statistika. Bandung : Tarsito Bandung
Tiro, M. A. 1999a. Analisis Data Frekusi dengan Chi Kuadrat. Ujung Pandang Hasanuddin
University Press.
Tiro, M. A. 1999b. Dasar-dasar Statistika. Ujung Pandang Badan Penerbit UNM Ujung
Pandang.
Tiro, M. A. 2000. Analisis Regresi dengan Data Kategori. Makassar: Makassar State
University Press.
Walpole, R. E. 1993. Pengantar Statistika, Edisi ke-3 Jakarta; Penerbit PT. Gramedia Pustaka
Utama.

18

Anda mungkin juga menyukai