Anda di halaman 1dari 19

UJI T DUA PIHAK

MAKALAH

Disusun dan Diajukan untuk Tugas dalam Mata Kuliah Statistik Pendidikan

Disusun Oleh :

KELOMPOK 5

1. DESI FITRIANI
2. SISFARINA HAFIFAH
3. FHITRI AMATIA

Dosen Pembimbing :

PUTRI YULIA, M.Pd

MAHASISWA JURUSAN TADRIS MATEMATIKA


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KERINCI
TAHUN 2021 M / 1442 H

i
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur selalu kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang senantiasa
melimpahkan rahmat, hidayah, serta inayah-Nya kepada kami, sehingga kami bisa
menyelesaikan tugas penyusunan Makalah Statistik Pendidikan. Shalawat dan salam semoga
disampaikan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW. Yang telah memberikan
pembelajaran yang terbaik yang mencerdaskan dan menyelamatkan umat manusia di dunia dan
di akhirat. Adapun judul makalah Statistik Pendidikan tentang, “Uji T Dua Pihak”.

Kami selaku penyusun makalah menyampaikan ucapan terima kasih kepada ibuk Putri
Yulia, M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah Statistik Pendidikan yang telah memberikan
arahan dan bimbingan dalam pembuatan makalah ini. Terimakasih kami ucapkan kepada orang
tua yang selalu mendoakan kelancaran tugas kami, dan teman-teman yang memberikan saran
kepada kami.

Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu, kami tidak menutup diri dari para pembaca akan saran dan kritik yang sifatnya membangun
demi perbaikan dan peningkatan kualitas penyusunan makalah dimasa yang akan datang.

Dan kami berharap, semoga makalah ini bisa memberikan suatu kemanfaatan bagi
penyusun dan para pembaca semuanya. Amin.

Sungai Penuh, 26 Mei 2021

Penulis

Kelompok 5

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................. ii

DAFTAR ISI................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .......................................................................... 1


B. Rumusan Masalah..................................................................... 1
C. Tujuan ....................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Uji T Dua Pihak ..................................................... 2


B. Homogen dan Tidak Homogen ................................................ 2
C. Uji T Dua Pihak ....................................................................... 4

B. Uji T Berpasangan ................................................................... 6


C. Uji Independent Sample T-test ................................................. 10

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................... 14
B. Saran ......................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 15

iii
iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Komparasi (comparation) berarti hubungan perbandingan. Uji komparasi dapat
disebut dengan uji beda. Uji komparasi merupakan salah satu alat statistik yang bertujuan
untuk membandingkan antara dua kondisi (masalah) yang sedang diteliti, apakah antara
keduanya terdapat perbedaan yang signifikan atau tidak. Apabila data yang dianalisis
berskala interval/rasio, maka alat analisis yang tepat adalah t-test (Uji T). Namun apabila
data yang dianalisis berskala nominal, maka alat analisis komparasi yang tepat adalah Kai
Kuadrat (Chi Square).
Terdapat dua model komparasi, yaitu komparasi antara dua sampel dan komparasi
antara lebih dari dua sampel yang sering disebut komparasi k sampel. Selanjutnya setiap
model komparasi sampel dibagi menjadi dua jenis yaitu sampel yang berkorelasi dan
sampel yang tidak berkorelasi disebut dengan sampel independen.
Sampel berkorelasi biasanya tedapat dalam desain penelitian eksperimen. Desain
penelitian eksperimen memiliki unsure utama dalam membandingkan nilai pre test dan
nilai post test serta membandingkan kelompok eksperimen dan kelompok control
(kelompok yang tidak diberi perlakuan).
Sampel independen adalah sampel yang tidak berkaitan sat sama lainnya,
misalnya membandingkan kemampuan gerak dasar siswa SMA dan SMP,
membandingkan motivasi kerja pegawai swasta dan PNS dan sebagainya.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah Cara Uji T Dua Pihak?

C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Cara Uji T Dua Pihak.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Uji T Dua Pihak


Bila seorang peneliti ingin mengetahui apakah parameter dua populasi berbeda
atau tidak,maka uji statistik yang digunakan disebut uji beda dua mean. Umumnya,
pendekatan yang dilakukan bisa dengan distribusi Z (uji Z) ataupun distribusi t(uji T).
Uji Z dapat digunakan bila standar deviasi populasi diketahui, dan jumlah
sampelnya besar (> 30). Bila kedua syarat tersebut tidak terpenuhi, maka jenis uji yang
digunakan adalah uji t dua sampel (two samplet-test).

B. Homogen Dan Tidak Homogen


Langkah- langkah menghitung uji homogen:
1. Mencari Varians/Standar deviasi Variabel X dan Y,
dengan rumus:

2. Mencari F hitung dengan dari varians X dan Y,


dengan rumus :

Pembilang: S besar artinya Variance dari kelompok dengan variance terbesar (lebih
banyak)
Penyebut: S kecil artinya Variance dari kelompok dengan variance terkecil (lebih
sedikit)
Jika variance sama pada kedua kelompok, maka bebas tentukan pembilang dan
penyebut.
3. Membandingkan F hitung dengan Tabel F: F Tabel dalam Excel pada tabel distribusi
F, dengan:

2
a. Untuk varians dari kelompok dengan variance terbesar adalah dk pembilang n-1
b. Untuk varians dari kelompok dengan variance terkecil adalah dk penyebut n-1
c. Jika F hitung < Tabel F: F Tabel dalam Excel, berarti homogeny
d. Jika F hitung > Tabel F: F Tabel dalam Excel, berarti tidak homogeny

Contoh:

Data tentang hubungan antara Penguasaan kosakata(X) dan kemampuan membaca


(Y):

Kemudian dilakukan penghitungan, dengan rumus yang ada:

Kemudian dicari F hitung :

3
Dari penghitungan diatas diperoleh F hitung 2.81 dan dari grafik daftar
distribusi F dengan dk pembilang = 10-1 = 9. Dk penyebut = 10-1 = 9. Dan α = 0.05
dan F tabel = 3.18. Tampak bahwa F hitung < Tabel F: F Tabel dalam Excel. Hal ini
berarti data variabel X dan Y homogen.

C. Uji T Dua Pihak


Uji hipotesis dua rata-rata digunakan mengetahui ada atau tidaknya perbedaan
(kesamaan) antara dua buah data. Salah satu teknik analisis statistik untuk menguji
kesamaan dua rata-rata ini ialah uji t (t test) karena rumus yang digunakan disebut rumus
t. Rumus t sendiri pemakaiannya disesuaikan dengan karakteristik kedua data yang akan
dibedakan. Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi sebelum uji t dilakukan,yakni:
a. Data masing-masing berdistribusi normal
b. Kedua sampel bersifat independen
c. Varian dari populasi data tidak diketahui

Bila ragam/ variansi data homogen maka digunakan rumus :

Bila ragam/ variansi data tidak homogen maka digunakan rumus :

4
Contoh Soal :

Dua produk makanan ikan jenis A dan jenis B diuji cobakan pada 2 kelompok ikan. Kelompok I
berjumlah 11 ekor dan kelompok II berjumlah 10 ekor, setelah 1 bulan pertambahan bobot ikan
ditimbang . Tentukanlah manakah jenis pakan yang paling efektif. ? Adapun data beserta hasil
perhitungannya seperti berikut :

Pertambahan Bobot Kelompok A (XA) Pertambahan Bobot Kelompok B(XB)


No XA (XA-Xbar) (XA-Xbar)² No XB (XB-Xbar) (XB-Xbar)²
1. 3,20 -0,20 0,04 1. 2,80 -0,80 0,64
2. 3,30 -0,10 0,01 2. 3,00 -0,60 0,36
3. 3,40 0,00 0,00 3. 3,50 -0,10 0,01
4. 2,95 -0,45 0,20 4. 3,40 -0,2 0,04
5. 2,70 -0,70 0,49 5. 3,50 -0,10 0,01
6. 3,80 0,40 0,16 6. 3,00 -0,60 0,36
7. 3,70 0,30 0,09 7. 4,10 0,50 0,50
8. 2,75 -0,65 0,42 8. 5,50 1,90 3,6
9. 3,90 0,50 0,25 9. 3,80 0,20 0,04
10. 4,20 0,80 0,64 10. 3,40 -0,20 0,04
11. 3,50 0,10 0,01
Jumlah 37,4 2,31 36 5,6

5
1. Membuat Hipotesis
Ho = Tidak ada metoda yang lebih efektif diantara keduanya atau kedua metode
mengajar memiliki efektivitas yang sama.
Ha = Terdapat Metoda belajar yang lebih efektif diantara metode tersebut.

2. Menghitung t hitung dan t table

Cari harga t tabel dengan db = N-1 = 15 -1 = 14, dan

taraf signifikans (  ) 5 % diperoleh harga t tabel = 2 ,14

3. Menarik Kesimpulan
 t hitung < t table : Ho Diterima, Ha ditolak
 t hitung > t table: Ho Ditolak, Ha diterima

Kesimpulan:

Jadi, dapat didimpulkan bahwa dalam hal ini karena harga t hitung ( -0,71) < t table
(2,14). Maka Ho diterima dan Ha ditolak. Yang berarti Tidak ada metoda yang lebih
efektif diantara keduanya atau kedua metode mengajar memiliki efektivitas yang sama.

D. Uji T Berpasangan ( Paired T-Test)


Uji-t berpasangan (paired t-test) adalah salah satu metode pengujian hipotesis
dimana data yang digunakan tidak bebas (berpasangan). Ciri-ciri yang paling sering
ditemui pada kasus yang berpasangan adalah satu individu (objek penelitian) dikenai 2
buah perlakuan yang berbeda. Walaupun menggunakan individu yang sama, peneliti tetap

6
memperoleh 2 macam data sampel, yaitu data dari perlakuan pertama dan data dari
perlakuan kedua. Perlakuan pertama mungkin saja berupa kontrol, yaitu tidak
memberikan perlakuan sama sekali terhadap objek penelitian. Misal pada penelitian
mengenai efektivitas suatu obat tertentu, perlakuan pertama, peneliti menerapkan kontrol,
sedangkan pada perlakuan kedua, barulah objek penelitian dikenai suatu tindakan
tertentu, misal pemberian obat. Dengan demikian, performance obat dapat diketahui
dengan cara membandingkan kondisi objek penelitian sebelum dan sesudah diberikan
obat.
Contoh kasus:
Suatu obat baru yang dapat membantu masalah gangguan tidur (soporific drug) telah
ditemukan. Untuk mengetahui efektivitas obat tersebut, penelitian yang melibatkan 10
pasien kemudian diadakan. Lamanya waktu tidur (dalam jam) pasien sebelum dan
sesudah diberikan obat disajikan pada tabel di bawah ini:

NO. Sebelum (0) Sesudah (1)


1. 5,1 7
2. 6,2 7
3. 4,7 5,8
4. 5,7 5,8
5. 6,2 6,1
6. 4,3 8,7
7. 3,7 9,2
8. 6,5 8,1
9. 3,4 8
10. 3,8 7,2

1. Menentukan Hipotesis yang digunakan


Ho : µ1 = µ2 (Tidak terdapat perbedaan lamanya waktu tidur pasien sebelum dan
sesudah menggunakan obat)

7
Ha : µ1 ≠ µ2 ( Terdapat perbedaan lamanya waktu tidur pasien sebelum dan sesusdah
Menggunakan obat).
2. Tetapkan Titik Kritis
Yaitu α= 5% = 0,05
3. Tentukan daerah kritis
Db= n-1= 10-1= 9
4. Tentukan t hitung
- Menghitung D (Selisih)
Sebelum (x1) Sesudah (X2) D= X1-X2 D²
5,1 7 -1,9 3,61
6,2 7 -0,8 0,64
4,7 5,8 -1,1 1,21
5,7 5,8 -0,1 0,01
6,2 6,1 0,1 0,01
4,3 8,7 -4,4 19,36
3,7 9,2 -5,5 30,25
6,5 8,1 -1,6 2,56
3,4 8 -4,6 21,16
3,8 7,2 -3,4 11,45
Jumlah -23,3 90,37

8
- Menghitung Standar Deviasi:

- Menghitung t hitung:

9
- Menghitung t table (Gunakan table Satu pihak/ satu arah)
α= 5% = 0,05
dk= n-1= 10-1=9
maka t table=1,83

5. Melakukan uji Signifikansi


Diketahui t table= 1,83, sehingga |t hitung| > t table yaitu |-3,69| > 1,83 atau t hitung
(3,69) > t table (1,83). Sehingga Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti (Terdapat
perbedaan lamanya waktu tidur pasien sebelum dan sesudah Menggunakan obat)
Ha : µ1 ≠ µ2

E. Uji Independent Sample t-test


Uji independent sample t-test adalah salah satu cara untuk mengetahui apakah dua
kelompok sampel memiliki perbedaan rata-rata secara signifikan atau tidak, ada banyak
cara untuk melaksankan uji-t tersebut, bisa dengan menggunakan software olah data

10
statitstik semisala SPSS, MINITAB, dengan perhitungang menggunakan micorosoft
excel maupun bisa dengan perhitungan manual.

Berikut rumus uji independent sample t-test ( Uji-t) :

Sebagai contoh, kita asumsikan peneliti mempunyai 2 (dua) kelompok sampel


yang masing-masing terdiri dari 10 responden sebagai berikut :

Hasil Penelitian

No. Eksperimen (A) Control (B)

1. 76 87

2. 59 67

3. 67 56

4. 54 76

5. 76 56

6. 65 76

7. 98 57

8. 67 87

9. 54 67

11
10. 76 67

1. Menentukan Hipotesis
Ho: Tidak terdapat Signifikan hasil penelitian antara eksperimen dan control.
Ha; Terdapat signifikan hasil penelitian antara eksperimen dan control.
2. Tetapkan Titik Kritis
α=5%= 0,05
3. Tentukan daerah kritis
dk= n1+n2-2= 10+ 10-2=20-2= 18
4. Tentukan t hitung

-skor rata-rata kelompok eksperimen = 69,2000

-skor rata-rata kelompok kontrol = 69,6000

-standar variance kelompok eksperimen = 16,17236

-standart variance kelompok kontrol = 11,72083

t hitung = -0.5669

5. Tentukan t table ( Gunakan table uji 2 arah/ 2 pihak)


T table = 2,1

6. Kesimpulan

Berdasarkan nilai tersebut, maka diperoleh nilai t hitung sebesar = -0.5669. untuk
mengetahui apakah nilai t hitung signifikan atau tidak, konsultasikan dengan tabel

12
t, dengan df = n-2. jika nilai t hitung > t tabel maka signifikan, dan sebaliknya jika nilai t
hitung < t tabel maka tidak signifikan.

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Uji hipotesis dua rata-rata digunakan mengetahui ada atau tidaknya perbedaan
(kesamaan) antara dua buah data. Salah satu teknik analisis statistik untuk menguji
kesamaan dua rata-rata ini ialah uji t (t test) karena rumus yang digunakan disebut rumus
t. Rumus t sendiri pemakaiannya disesuaikan dengan karakteristik kedua data yang akan
dibedakan. Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi sebelum uji t dilakukan,yakni:

a. Data masing-masing berdistribusi normal


b. Kedua sampel bersifat independen
c. Varian dari populasi data tidak diketahui

B. Saran
Dengan adanya makalah ini para pembaca menjadi paham dan mengerti cara
mencari uji t dua pihak. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semuanya.

14
DAFTAR PUSTAKA

Hanief. N.Y dan Wasis Himawanto. 2017. Statistik Pendidikan. deepublish: Yogyakarta.

Hidayat, Anwar. 2013. Penjelasan Lengkap Uji Homogen.


https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://www.statistikian.co
m/2013/01/uji-homogenitas.html

Mawahib, Shohibul. Uji T Dua Sampel.


https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://www.academia.edu/
39144814/Uji_t_dua_sampel

15

Anda mungkin juga menyukai