Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

UJI NORMALITAS

Disusun Oleh :

CINDY AYU NUR FINA 2011060277

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
TAHUN PELAJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga


Makalah yang berjudul Uji Normalitas ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak
lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang
telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun
pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah ini agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin
masih banyak kekurangan dalam Makalah ini, Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan Makalah ini.

Belitang, Maret 2022


Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
KATA PENGANTAR...................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah....................................................................................... 2
C. Tujuan......................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Uji Normalitas............................................................................... 3
B. Macam-macam Uji Normalitas.................................................................... 4
C. Pengolahan Data Dengan Uji Normalitas................................................... 6

BAB III PENUTUP


Kesimpulan....................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 13

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bangsa Indonesia sekarang ini sedang dihadapkan pada krisis multi
dimensi yang berkepanjangan, seperti krisis ekonomi, krisis moneter, dan krisis
keamanan. Namun krisis yang paling menghawatirkan kita saat ini dari krisis-
krisis yang ada adalah krisis moral dan kepribadian. Untuk menghadapi krisis
tersebut tidak cukup dengan hanya mengandalkan lembaga pendidikan formal saja
akan tetapi semua pihak memiliki tanggung jawab untuk membentuk kepribadian
yang luhur.
Pendidikan merupakan kegiatan menyiapkan masa depan suatu bangsa
yang bukan hanya harus bertahan agar teap eksis, tetapi dalam berbagai dimensi
kehidupan pada tataran nasional maupun internasional dapat mengambil peran
secara bermartabat. Pada hakikatnya pendidikan merupakan bantuan pendidik
terhadap peserta didik dalam bentuk bimbingan, arahan, pembelajaran,
pemodelan, latihan, melaliu penerapan berbagai strategi pembelajaran yang
mendidik. Pendidikan berlangsung dalam ruang dan waktu yang dipengaruhi oleh
lingkungan fisik, social, dan psikologis.
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akjlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan Negara.
Untuk kelengkapan dalam menyelesaikan pendidikan yang formal
dibutuhkan karya ilmiah sebagai bukti yang rill bagi seorang yang bergelut dalam
dunia pendidikan. Dengan Mata Kuliah Statistik penyusunan karya ilmiah akan
lebih memperjelas data-data yang diperoleh.
Penggunaan statistik dalam penyelesaian karya ilmiah sangat vital, dan
pengujian statistic dengan menggunakan uji normalitas. Dimana perujian sebauah

1
data hasil eksperimen bisa diketahui apakah data tersebut normal atau tidak
setelah melakukan pengujian dengan menggunakan uji normalitas .

B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan pengertian uji normalitas?
2. Sebutkan macam-macam uji normalitas?
3. Bagaimana cara Pengolahan data dengan uji normalitas?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian uji normalitas.
2. Untuk mengetahui macam-macam uji normalitas.
3. Untuk mengetahui cara Pengolahan data dengan uji normalitas.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Uji Normalitas


Uji distribusi normal adalah uji untuk mengukur apakah data yang
didapatkan memiliki distribusi normal sehingga dapat dipakai dalam statistik
parametrik (statistik inferensial). Dengan kata lain, uji normalitas adalah uji untuk
mengetahui apakah data empirik yang didapatkan dari lapangan itu sesuai dengan
distribusi teoritik tertentu. Dalam kasus ini, distribusi normal. Dengan kata lain,
apakah data yang diperoleh berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
Data klasifikasi kontinue, data kuantitatif yang termasuk dalam
pengukuran data skala interval atau ratio, untuk dapat dilakukan uji statistik
pengukuran data skala interval atau rasio dan uji statistik parametrik
dipersyaratkan berdistribusi normal. Uji tersebut perlu dilakukan uji normalitas
terhadap data.
Tes-tes parametrik untuk uji normalitas dibangun dari distribusi normal.
Jika kita lihat suatu tabel, misalnya tabel t-tes, pembuatannya mengacu pada tebel
normalitas. Kita bisa berasumsi bahwa sampel kita bener-bener mewakili populasi
sehingga hasil penelitian kita bisa digeneralisasikan pada populasi. Dalam
pandangan statistik, sifat dan karakteristik populasi adalah terdistribusi secara
normal.
Pengujian normalitas dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya suatu
distribusi data. Hal ini penting diketahui berkaitan dengan ketetapatan pemilihan
uji statistik yang akan dipergunakan. Uji parametrik misalmya, mengisyaratkan
data harus berdistribusi normal. Apabila distribusi data tidak normal maka
disarankan untuk menggunakan uji nonparametrik.
Pengujian normalitas ini harus dilakukan apabila belum ada teori yang
menyatakan bahwa variabel yang diteliti adalah normal. Dengan kata lain, apabila
ada teori yang menyatakan bahwa suatu variabel yang sedang diteliti normal,
maka tidak diperlukan lagi pengujian normalitas data.

3
Dalam tulisan ini akan dibahas dua macam pengujian, yaitu 'pengujian
normalitas dengan uji Liliefors dan dengan uji kecocokan Chi Square.
Ada tiga pilihan yang dapat dilakukan jika diketahui bahwa data tidak
normal; yaitu :
1. Jika jumlah sampel besar, maka dapat menghilangkan nilai outliner dari data
(bahasan outliner akan dibahas kemudian)
2. Melakukan transformasi data
3. Menggunakan alat analisis nonparametric

B. Macam-macam Uji Normalitas


1. Uji Normalitas dengan Liliefors Test
Kelebihan Liliefors test adalah penggunaan/perhitungannya yang
sederhana, serta cukup kuat (power full) sekalipun dengan ukuran sampel
kecil (n = 4) (Harun Al Rasyid, 2005). Proses pengujian Liliefors test
dapat mengikuti langkah-langkah berikut:
a. Susunlah data dari kecil ke besar. Setiap data ditulis sekali, meskipun
ada ada beberapa data.
b. Periksa data, berapa kali munculnya bilangan-bilangan itu (frekuensi
harus ditulis).
c. Dari frekuensi susun frekuensi kumulatifnya.
d. Berdasarkan frekuensi kumulatif, hitunglah pre; (observasi).
e. Hitting nilai z untiik mengetahui theoritical proportion f
f. Menghitung theoretical proportion.
g. Bandingkan empirical proportion dengan theoritic: kemudian carilah
selisih terbesar di dalam titik obser kedua proporsi tadi.
h. Carilah selisih terbesar di luar titik observasi.
2. Uji Normalitas dengan Chi Square
Salah satu fungsi dari chi square adalah uji kecocokan (goodness
of fit). Dalam uji kecocokan akan dibandingkan antara frekuensi hasil
observasi dengan frekuensi harapan/teoritis. Apakah frekuensi hasil
observasi menyimpang atau tidak dari frekuensi yang diharapkan. jika

4
nilai y2 kecil, berarti frekuensi hasil observasi sangat dekat dengan
frekuensi harapan, dan hal ini menunjukan adanya kesesuaian yang baik.
Jika nilai x2 besar, berarti frekuensi hasil observasi berbeda cukup besar
dari frekuensi harapan, sehingga kesesuaiannva buruk. Kesesuaian yang
baik akan membawa pada penerimaan H0, dan kesesuaian yang buruk
akan membawa pada penolakan H0.

Formula yang dipakai adalah: x2 = =


Keterangan:
0i = f0= Frekuensi observasi
ei = fe = Frekuensi harapan
Uji kecocokan bisa digunakan untuk mengetahui normal tidaknya
suatu distribusi data, dengan langkah-langkah pengujian sebagai berikut:
a. Membuat tabel distribusi frekuensi yang dibutuhkan.
b. Menentuknn rata-rata dan standar deviasi.
c. Menentukan batas kelas, yaitu angka skor kiri kelas interval pertama
dikurangi 0.5 dan angka skor kanan kelas interval dilambah 0.5.
d. Mencari nilai z skor untuk batas kelas interval dengan rumus: z =
e. Mencari luas 0 - Z dari tabel kurva normal dari 0 - Z dengan
menggunakan angka-angka untuk batas kelas
f. Mencari luas tiap kelas interval dengan jalan mengurangkan angka-
angka 0 - Z, yaitu angka baris pertama dikurangi baris kedua, angka
baris kedua dikurangi baris ketiga, dan seterusnya. Kecuali untuk
angka yang berbeda arah (tanda "min" dan "plus", bukan tanda aljabar
atau hanya merupakan arah) angka-angka 0 - Z dijumlahkan.
g. Mencari frekuensi harapart (E) dengan cara mengalikan luas tiap
interval dengan jumlah responden.
h. Menentukan nilai Chi-Kuadrat (x2)
i. Membandingkan nilai uji x2 dengan nilai x2tabel, dengan kriteria
perhitungan: Jika nilai uji x2 ≤ nilai x2 tabel maka data tersebut
berdistribusi normal. Dengan dk = (1 - a) (dk = k - 1), Dimana dk =

5
derajat kebebasan (degree of freedom), dan k = banyak kelas pada
distribusi frekuensi.
C. Pengolahan Data Dengan Uji Normalitas
Analisis Data Uji Normalitas
1. Data Tes Akhir Kelas Eksperimen
Langkah 1. Mencari skor terbesar dan terkecil
Nilai tertinggi = 88
Nilai terkecil =35
Langkah 2. Mencari Nilai Rentangan (R)
R = Nilai tertinggi-Nilai terkecil
R= 88-35 = 53
Langkah 3. Mencari Banyaknya Kelas (BK)
BK = 1 + 3,3 log n (Rumus Sturgess)
BK = 1 + 3,3 log 36
BK= 1+3,3 (1,57)
BK= 1+5,136
BK = 6,136 dibulatkan = 6
Langkah 4. Mencari panjang kelas (i)
i = = = 8,8 dibulatkan 9
Langkah 5. Membuat tabulasi dengan tabel penolong
Data baku distribusi frekuensi nilai post-test kelas eksperimen
No. Kelas F Xi Xi2 fXi fXi2
Interval
1 35-44 2 39,5 1560,25 79 3121
2 45-54 9 49,5 2450,25 445,5 22052,25
3 55-64 8 59,5 3540,25 476 28322
4 65-74 9 69,5 4830,25 625,5 43472,25
5 75-84 7 79,5 6320,25 556,5 44241,75
6 85-94 1 89,5 8010,25 89,5 8010,25
Jumlah 36 387 26711,5 2272 149219,5

Langkah 6. Mencari rata-rata (mean)


= = = 63,1
Langkah 7. Mencari simpangan baku (standar deviasi)

6
S = = =
= = = 12,91
Langkah 8. Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dengan cara:
1)  Menentukan batas kelas, yaitu antara skor kiri kelas interval pertama
dikurangi 0,5 dan kemudian angka skor-skor kanan kelas interval ditambah
0,5, sehingga diperoleh nilai : 34,5 ; 44,5 ; 54,5 ; 64,5 ; 74,5 ; 84,5 ; 94,5.
2)  Mencari nilai Z-score untuk batas kelas interval dengan rumus:
Z=
Z1 = = -2,22 Z5 = = 0,88
Z2 = = -1,44 Z6 = = 1,66
Z3 = = -0,67 Z7 = = 2,43
Z4= = 0,11
3)  Mencari luas 0-Z dari tabel kurve normal dari 0-Z dengan menggunakan
angka-angka untuk batas kelas, sehingga diperoleh : 0,4868 ; 0,4251 ;
0,2486 ; 0,0438 ; 0,3106 ; 0,4515; 0,4025.
4)  Mencari luas kelas interval dengan mengurangkan angka-angka 0-Z yaitu
angka pada baris pertama dikurangi baris kedua, angka baris kedua
dikurangi baris ketiga dan begitu seterusnya, kecuali untuk angka yang
berbeda pada baris paling tengah ditambahkan dengan angka pada baris
berikutnya.
0,4868 - 0,4251=0,0617 0,4251 - 0,2486 = 0,1765 0,2486 - 0,0438 =
0,2048 0,0438 + 0,3106 = 0,3544 0,3106 - 0,4515 = 0,141
0,4515 - 0,4025 = 0,049
5) Mencari frekuensi yang diharapkan (fe) dengan cara mengalikan luas tiap
kelas interval dengan jumlah responden (n=36), sehingga diperoleh:
0,0617x36 = 2,221
0,1765x36 = 6,354
0,2048 x 36 = 7,373
0,3544 x 36 = 12,758
0,141x36 = 5,076
0,049x36 =1,754

7
Frekuensi yang diharapkan (fe) dari hasil pengamatan (fo) untuk nilai
post-test kelas eksperimen
No. Interval fo fe fo-fe (fo-fe)2 x² = Z - score Luas 0-Z
1 35-44 2 2,221 -0,221 0,049 0,0221 -2,22 0,4868
2 45-54 9 6,354 2,646 7,001 1,1018 -1,444 0,4251
3 55-64 8 7,373 0,627 0,393 0,0533 -0,67 0,2486
4 65-74 9 12,758 -3,758 14,123 1,107 0,11 0,0438
5 75-84 7 5,076 1,924 3,702 0,729 0,88 0,3106
6 85-94 1 1,764 0,764 0,584 0,331 1,66 0,4515
7 2,43 0,4025
Jumlah 36 3,344
Langkah 6. Membandingkan x²hitung dengan x²tabel
Dengan membandingkan x²hitung dengan nilai x²tabel untuk a = 0,05 dan derajat
kebebasan (dk) = k-1 =6-1 =5, maka dicari pada tabel chi-kuadrat (lembar
terakhir) didapat x²tabel = 11,070 dengan kriteria pengujian sebagai berikut:
Jika x²hitung ≥ x²tabel, artinya distribusi tidak normal dan Jika x²hitung ≤ x²tabel, artinya
data terdistribusi normal.
Jika x²hitung < x²tabel. atau 3,344 < 11,070, maka data hasil belajar IPA fisika siswa
pokok bahasan cahaya siswa kelas VIIIc SMPN 14 Mataram terdistribusi
normal.

2. Data Tes Akhir Kelas Kontrol


Langkah 1. Mencari skor terbesar dan terkecil
Nilai tertinggi = 82
Nilai terkecil =35
Langkah 2. Mencari Nilai Rentangan (R)
R = Nilai tertinggi-Nilai terkecil
R = 82-35 = 47
Langkah 3. Mencari Banyaknya Kelas (BK)
BK = 1 + 3,3 log n (Rumus Sturgess)

8
BK= 1+3,3 log 35
BK= 1+3,3 (1,54)
BK = 1 + 5,095
BK = 6,095 dibulatkan = 6
Langkah 4. Mencari panjang kelas (i)
i = = = 7,8 dibulatkan 8
Langkah 5. Membuat tabulasi dengan tabel penolong
Data baku distribusi frekuensi nilai post-test kelas control
No. Kelas f Xi Xi2 fXi fXi2
Interval
1 35-42 3 34,5 1190,25 103,5 3570,75
2 43-50 5 42,5 1806,25 212,5 9031,25
3 51-58 8 50,5 2550,25 404 20402
4 59-66 15 66,5 4422,25 997,5 66333,75
5 67-74 2 74,5 5550,25 149 11100,5
6 75-82 2 82,5 6806,25 165 13612,5
Jumlah 35 2031,5 124050,75

Langkah 6. Mencari rata-rata (mean)


= = = 58,04
Langkah 7. Mencari simpangan baku (standar deviasi)
s = = =
= = = 13,46
Langkah 8. Membuat daflar frekuensi yang diharapkan dengan cara:
1)   Menentukan batas kelas, yaitu antara skor kiri kelas interval pertama
dikurangi 0,5 dan kemudian angka skor-skor kanan kelas interval ditambah
0,5, sehingga diperoleh nilai : 34,5 ; 42,5 ; 50,5 ; 58,5 ; 66,5 ; 74,5 ; 82,5.
2)   Mencari nilai Z-score untuk batas kelas interval dengan ramus :
Z=
Z1 = = -1,75 Z5 = = 0,63
Z2 = = -1,15 Z6 = = 1,22
Z3 = = -0,56 Z7 = = 1,82
Z4= = 0,03
3)   Mencari luas 0-Z dari tabel kurve normal dari 0-Z dengan menggunakan

9
angka-angka untuk batas kelas, sehingga diperoleh : 0,4599 ; 0,3749 ;
0,2123 ; 0,0120 ; 0,2357 ; 0,3888; 0,4656.
4)   Mencari luas kelas interval dengan mengurangkan angka-angka 0-Z yaitu
angka pada baris pertama dikurangi baris kedua, angka baris kedua
dikurangi baris ketiga dan begitu seterusnya, kecuali untuk angka yang
berbeda pada baris paling tengah ditambahkan dengan angka pada baris
berikutnya.
0,4599 - 0,3749 = 0,085 0,3749 - 0,2123 = 0,163 0,2123 - 0,0120 = 0,200
0,0120 + 0,2357 = 0,248 0,2357 - 0,3888 = 0,153 0,3888 - 0,4656 =
0,077
5)  Mencari frekuensi yang diharapkan (fe) dengan cara mengalikan luas tiap
kelas interval dengan jumlah responden (n=35), sehingga diperoleh:
0,085 x 35 = 2,975
0,163x35 = 5,705
0,200x35 = 7,000
0,248x35 = 8,680
0,153x35 = 5,355
0,077 x 35 = 2,695

Frekuensi yang diharapkan (fe) dari hasil pengamatan (fo) untuk nilai
post-test kelas kontrol
No. Interval fo fe fo-fe (fo-fe)² x² = Z-score Luas
0-Z
1 35-42 3 2,975 0,025 0,0006 0,0002 -1,75 0,4599
2 43-50 5 5,705 -0,705 0,497 0,0994 -1,15 0,3749
3 51-58 8 7,000 1,000 1,000 0,125 -0,56 0,2123
4 59-66 15 8,680 6,32 39,94 4,602 0,03 0,0120
5 67-74 2 5,355 -3,355 11,256 2,102 0,63 0,2357
6 75-82 2 2,695 -0,695 0,483 0,179 1,22 0,3888
7 2,82 0,4656
Jumlah 35 7,108

Langkah 9. Membandingkan x²hitung dengan x² tabel

10
Dengan membandingkan x²hitung dengan nilai x² tabel untuk a = 0,05 dan derajat
kebebasan (dk) = k-1 = 6-1 = 5, maka dicari pada tabel chi-kuadrat (lampiran
34) didapat x² tabel = 11,070 dengan kriteria pengujian sebagai berikut:
Jika x²hitung > x² tabel, artinya distribusi tidak normal dan Jika x²hitung ≤ x² tabel, artinya
data terdistribusi normal.

Jika x²hitung < x² tabel, atau 7,108 < 11,070, maka data hasil belajar IPA fisika siswa
pokok bahasan cahaya siswa kelas VIIIG SMPN
14 Mataram terdistribusi normal.

11
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Uji distribusi normal adalah uji untuk mengukur apakah data yang
didapatkan memiliki distribusi normal sehingga dapat dipakai dalam statistik
parametrik (statistik inferensial). Dengan kata lain, uji normalitas adalah uji untuk
mengetahui apakah data empirik yang didapatkan dari lapangan itu sesuai dengan
distribusi teoritik tertentu. Dalam kasus ini, distribusi normal.
Dari permbahasan kami dapat menyimpulkan bahwa normalnya sebuah
data apabila :
Jika x²hitung > x² tabel, artinya distribusi tidak normal dan
Jika x²hitung ≤ x² tabel, artinya data terdistribusi normal.
Jika x²hitung < x² tabel, artinya terdistribusi normal.

12
DAFTAR PUSTAKA

Nugroho, Sigit. 2008. Dasar-Dasar Metode Statistika. Grasindo

https://lautanmakalah.blogspot.com/2015/07/tugas-spss-uji-normalitas.html

https://www.academia.edu/25772742/Makalah_uji_normalitas_statistik

13

Anda mungkin juga menyukai