Anda di halaman 1dari 3

MODEL PEMBELAJARAN SIMULASI Model pembelajaran Simulasi dapat digunakan sebagai kaedah mengajar dengan anggapan tidak semua

proses pembelajaran dapat dilakukan secara langsung pada objek yang sebenarnya. Antara contoh stimulasi ialah, memperagakan proses terjadinya suatu upacara tertentu sebagai latihan untuk upacara sebenarnya supaya tidak gagal dalam waktunya nanti. Demikian juga untuk mengembangkan pemahaman dan penghayatan terhadap suatu peristiwa yang lebih banyak mengarah kepada psikomotor , maka penggunaan model pembelajaran simulasi akan sangat bermanfaat.

Pengertian Model Pembelajaran Simulasi Simulasi berasal dari kata simulate yang ertinya berpura-pura atau berbuat seakan-akan. Sebagai kaedah mengajar, simulasi dapat diertikan cara penyajian pengalaman belajar dengan menggunakan situasi tiruan untuk memahami tentang konsep, prinsip, atau keterampilan tertentu.

Model pembelajaran simulasi merupakan model pembelajaran yang membuat suatu peniruan terhadap sesuatu yang nyata, terhadap keadaan sekelilingnya (state of affaris atau proses. Model pembelajaran ini dirancang untuk membantu siswa mengalami bermacam-macam proses dan kenyataan sosial dan untuk menguji reaksi mereka, serta untuk memperoleh konsep keterampilan pembuatan keputusan.

Model pembelajaran ini diterapkan didalam dunia pendidikan dengan tujuan mengaktifkan kemampuan yang dianalogikan dengan proses siber etika. !endekatan simulasi dirancang agar mendekati kenyataan dimana gerakan yang dianggap kompleks sengaja dikawal, misalnya, dalam proses simulasi ini dilakukan dengan menggunakan simulator. Model pembelajaran simulasi bertujuan untuk" (# melatih keterampilan tertentu untuk bersifat profesional bagi kehidupan seharian, ($ memperoleh pemahaman tentang suatu konsep atau prinsip, (% melatih memecahkan masalah, (& meningkatkan keaktifan belajar, 1

(' memberikan moti(asi belajar kepada siswa, () melatih siswa untuk mengadakan kerjasama dalam situasi berkumpulan, (* menumbuhkan daya kreatif siswa, (+ melatih siswa untuk mengembangkan sikap toleransi.

Kara ter Model Pembelajaran Simulasi Menurut ,oyce dan -eil (#.+/ dalam 0din ($//#")) , model ini memiliki tahap-tahap berikut " !" Sinta mati #a$a% I" Orientasi #. Menyediakan berbagai topik simulasi dan konsep-konsep yang akan diintegrasikan dalam proses simulasi. $. Menjelaskan prinsip Simulasi dan permainan. %. Memberikan gambaran teknis secara umum tentang proses simulasi. #a$a% II" Lati$an bagi %eserta #. Membuat senario yang mempunyai peraturan, peranan, langkah, pencatatan, bentuk keputusan yang harus dibuat, dan tujuan yang akan dicapai. $. Menugaskan para pelajar dalam simulasi %. Mencuba secara singkat suatu episod #a$a% III" Proses Simulasi #. Melaksanakan akti(iti permainan dan pengaturan kegiatan tersebut. $. Memperoleh gerak balas dan e(aluasi dari hasil pengamatan terhadap persembahan pelajar. %. Menjelaskan perkara-perkara yang salah konsep &. Melanjutkan permainan1simulasi

#a$a% I&" Pemanta%an dan debrie'ing #. Memberikan ringkasan mengenai kejadian dan persepsi yang timbul selama simulasi. $. Memberikan ringkasan mengenai halangan-halangan dan wawasan para peserta. %. Menganalisis proses &. Membandingkan akti(iti simulasi dengan dunia nyata. '. Menghubungkan proses simulasi dengan isi pelajaran. ). Menilai dan merancang kembali simulasi.

("

Sistem Sosial

Didalam simulasi, pengajar harus dengan sengaja memilih jenis kegiatan dan mengatur siswa dengan merancang kegiatan yang utuh dan padat mengenai sesuatu proses. 2erana itu, model ini termasuk model yang terstruktur. 3amun demikian, kerjasama antara peserta sangat diperhatikan. 2eberhasilan dari model ini tergantung pada kerjasama dan kehendak dari siswa untuk secara bersungguh-sungguh melaksanakan akti(iti ini.

)"

Prinsi% Rea si*Pengelolaan

Dalam model ini, pengajar berperanan sebagai pemberi kemudahan atau fasilitator. Dalam keseluruhan proses simulasi, pengajar bertugas dan bertanggung jawab atas terancangnya suasana belajar dengan cara menunjukkan sikap yang mendukung atau supportif dan tidak bersifat menilai atau e(aluatif. Dalam hal ini, pengajar bertugas untuk lebih dahulu mendorong pengertian dan pentafsiran para siswa terhadap isi dan makna dari simulasi tersebut.

+" Sistem Pendu ung !eralatan yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan simulasi ini ber(ariasi, mulai dari yang paling sederhana dan murah, ke yang paling kompleks dan mahal. 4ontohnya bila peralatan yang dipergunakan berbentuk simulator elektronik, tentu hal ini memerlukan perbelanjaan yang besar 3

Anda mungkin juga menyukai