UNIVERSITAS ANDALAS
Kelompok 1 :
Khusnun Fadillah
Oktrina Gustanela
1210332002
Khairunnisak
1311211006
Febriani Rahman
1311211009
KATA PENGANTAR
Puji syukur kelompok ucapkan atas rahmat dan karunia yang telah diberikan
Allah SWT, sehingga kelompok dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Manajemen
Keuangan. Dalam menyelesaikan makalah ini, kelompok mengucapkan terima kasih
kepada dosen mata kuliah Manejemen Keuangan dr. Adila Kasni Astiena, Mars serta
kepada semua pihak yang telah membantu dan mendukung dalam proses pembuatan
makalah ini.
Kelompok telah menyelesaikan makalah ini dengan segenap kemampuan dan
pikiran. Namun, kelompok menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kelompok mengharapkan kritik dan bimbingan
kedepannya agar makalah ini dapat mencapai kesempurnaan dan bermanfaat bagi
kelompok.
Kelompok
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
BAB 1 : PENDAHULUAN.........................................................................................iii
1.1 Latar Belakang...................................................................................................iii
1.2 Perumusan Masalah............................................................................................iii
1.3 Tujuan.................................................................................................................iv
1.4 Manfaat...............................................................................................................iv
BAB 2 : TINJAUAN PUSTAKA..................................................................................1
2.1 Sistem Perawatan Kesehatan dalam Kesulitan....................................................1
2.2 Organization Of This Chapter.............................................................................3
2.3 Pengantar dari Sistem Pembayaran Medicare 1990............................................4
2.3.1 Populasi Lansia.............................................................................................6
2.3.2 Biaya Obat dan Madicare Part D..................................................................7
2.3.4 Penyakit Kronis............................................................................................8
2.3.5 Kepatuhan dan Litigasi.................................................................................9
2.3.6 Ketidak Tergantungan.................................................................................11
2.4 Upaya Untuk Mengendalikan Biaya..................................................................12
2.5 Cost Control Issues With Ethical Overtunes.....................................................20
BAB 3 : PENUTUP.....................................................................................................22
3.1 Kesimpulan........................................................................................................22
3.2 Saran..................................................................................................................22
ii
BAB 1 : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kesehatan merupakan dari hak asasi manusia, seperti yang tertulis dalam
UUD 1945. Dalam UUD 1945 juga dinyatakan bahwa setiap orang berhak hidup
sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapatkan lingkungan hidup yang
baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan. Kesehatan sebagai hak
asasi manusia, mengandung suatu kewajiban untuk menyehatkan yang sakit dan
berupaya mempertahankan yang sehat untuk tetap sehat. Kesehatan adalah keadaan
sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinan setiap orang hidup produktif
secara sosial dan ekonomis. Hal ini melandasi pemikiran bahwa sehat adalah
investasi.
Pelayanan kesehatan di Rumah Sakit akan diapresiasi oleh masyarakat luas
selaku pengguna layanan jika pelayanan kedua institusi pelayanan kesehatan tersebut
bermutu. Pelayanan kesehatan yang bermutu pasti menggunakan pendekatan
manajemen sehingga pengelolaannya menjadi efektif, efisien, dan produktif. Untuk
bisa menyediakan pelayanan kesehatan seperti itu, segala pihak yang berhubungan
dengan institusi pelayanan tersebut harus menerepkan prinsip-prinsip manajemen.
Setiap individu pasti memiliki manajemen dalam menjalankan aktivitas
hidupnya. Dengan adanya manajemen, maka di harapkan semua aktivitas dapat di
lakaukan dengan sistematis atau berurutan, maksimal sehingga medapatkan hasil
yang baik. Apa bila seorang individu saja membutuhkan adanya manajemen untuk
mengatur hidupnya, pastinya sebuah organisasi atau pun perusahaan akan lebih
membutuhkan adanya manajemen untuk mengatur kinerja dari anggota agar dapat
mencapai tujuan yang di inginkan dan mendapatkan hasil kerja yang baik, salah satu
manajemen yang penting ialah adanya manajemen keuangan dalam suatu organisasi
atau pun perusahaan.
Manajemen Keuangan mengalami perkembangan mulai dari pengertian
manajemen yang hanya mengutamakan aktivitas memperoleh dana saja sampai yang
mengutamakan aktivitas memperoleh dan menggunakan dana serta pengelolaan
iii
iv
perawatan.
Ini
termasuk
renovasi
atau
rencana
untuk
lebih tinggi dari perawatan kesehatan yang terjangkau yang tepat untuk semua
warga negara. Selama hampir lima puluh tahun, sistem pembayaran pelayanan
kesehatan di Amerika Serikat telah mengalami perubahan besar dan banyak peran
provider
secara
bertahap
bergeser
dari
pengatur/pengendali
biaya
ke
1990
2000
Kapitasi
dan
APCs dan P4P
pembayaran umum
Permasalahan pembayaran perorangan disebabkan oleh kontrol masingmasing pembayaran mereka yang mana provider mencoba untuk membebaskan
biaya yang di bayar untuk salah satu pembayar pembayar lainnya. Sektor
pembayaran pribadi hampir dua kali lipat lebih dari satu dekade $ 533 miliar di
tahun 1997 sampai $1,03 triliun di tahun 2007. Akibat yang mengejutkan bagi
pembiayaan, karyawan, dan asuransi yang mengikuti pemerintahan yang
memimpin menjadi lebih terlibat dalam manajemen.
Tidak ada satu orangpun menyangkal manfaat baru dan teknologi
kesehatan yang mutakhir, tetapi asosiasi pembayaran bisa menjadi sebelum dari
waktunya dan awal mulanya dengan bruto. Pada dekade lampau bisa kita liat yang
tidak selamat dan yang bertahan, tetapi dapat menghasilkan setengah juta dolar
dalam pembayaran yang intensif. Total pembayaran di awal tahun pertama bisa
dengan mudah melampaui $ 1 juta.
Penggantian tidak bisa dihitung dan prosedur menghitung lebih dari dua
kali jumlah nya dalam 20 tahun, dari 2.623 di tahun 1988 sampai 27.961 di tahun
2008. Beberapa dari mereka tidak melakukan pembayaran sendiri terhadap
transplantasi tetapi hanya kekurangan dari donor yang terbatas dari transplantasi.
Meningkatnya donor transplantasi telah membuat kehidupan berkembang cepat.
Tetapi prosedur ini sekarang melibatkan dua atau lebih kehidupan pasien yang
akan di operasi, yang menggunakan teknologi atau pembiayaan asosiasi, yang
memiliki pembiayaan yang signifikan. Contoh nomor MRI perkapitasi di US
angkanya jauh lebih unggul dari negara lain di dunia, seperti scanner CAT ,
prosedur kateter jantung, dan lain-lain. US telah memilki destinasi utama untuk
orang asing yang tidak memiliki akses teknologi tipe ini di negara mereka. Negara
lain yang memasukin pasar ini, bagaimanapun dan istilah perawatan medisnya
telah memasuki fenomena ini.
2.3.1 Populasi Lansia
Meskipun pembiayaan dan teknologi meningkat, rata-rata usia harapan
hidup di amerika meningkat dari 71,1-75,2 untuk laki-laki, 78,2-80,4 untuk
perempuan dari tahun 1985-2005, dengan arti semua populasi memiliki umur
yang signifikan dan di amerika lebih tua dari sebelumnya. Faktanya pertengahan
tahun 1990 kelompok umur 85 dan lebih mengalami pertumbuhan populasi, dan
kelompok lansia cendrung lebih banyak menggunakan health care service,
sedangkan penyebab utama kematian lansia di akhir abad biasanya dengan
penyakit yang mendadak. Alasan kematian mencakupi penyakit kronik, penyakit
jangka panjang, penyakit jantung dan kanker. Jika seseorang hidup cukup lama,
maka ia peluang yang relatif tinggi mengalah dari penyakit kronik.
Kombinasi umur dan teknologi telah meningkatkan biaya dengan cara lain
juga, contohnya untuk mengikuti mengembalikan mobilitas di kalangan lansia,
tetapi bisa menjadi mahal, apalagi lansia juga mengalami komplikasi. Meskipun
manfaat dari prosedur ini luar biasa, sistem teknologi dapat menambah biaya.
mendaftar maka akan menghadapi premi lebih tinggi, memaksa mereka untuk
membuat keputusan secara tergesa-gesa. Ketika semua isu ini tidak terselesaikan,
program ini dapat menyebabkan masalaah biaya untuk kesehatan yang dihadapi
banyak citizan, dan telah menyediakan bantuan.
2.1.4 Penyakit Kronis
Penyakit kronik sering berkaitan dengan lansia. Tetapi dalam jangka
panjangnya penyakit ini memengaruhi populasi usia muda. Kadang-kadang
penyakit ini bisa disembuhakan, tetapi di lain waktu hanya bisa diobati. Sindrom
immunodivesiensi / aids tersebar luas di awal tahun 1980. Rata-rata treatmen aids
untuk seumur hidup membutuhkan biaya melebihi
seperti diabetes, gagal hati, dan kanker bisa juga berefek kepada oarng yang masih
muda. Siapa yang bisa mengakhiri kebutuhan mahalnya teatmen untuk seumur
hidup. Pada kondisi lain, seperti sakit mental atau rasa sakit yang melemahkan.
Mahalnya treatmen dan biaya dengan istilah hilangnya produktifitas. Contoh, ratarata biaya seumur hidup untuk pasien dengan keterhambatan mental melampaui $
1 juta di awal abad.
2.1.5 Kepatuhan dan Litigasi
3 faktor yang berhubunagn dengan naiknya harga kesehatan:
1. Pemenuhan (Compliance), yang sangat dibutuhkan untuk memenuhi
peraturan pemerintah, apakah untuk ketentuan perawatan, pengiahan,
pribadi, keamanan, standar akuntasi atau sejenisnya. Contoh penting dari
pemenuhan biaya ialah HIPAA.
2. Meningkatnya premi asuransi pada providers yang mengharuskan
membayar asuransi untuk mengcover biaya dari pembelaan terhadap
tuntutan hukum dan pembayaran.
3. Meningkatnya penggunaan dari defensif medicine yang praktis: tes olah
raga dan prosedur. Perawatan sering kali tidak perlu dan secara sederhana
memastikan tidak ada yang terlewatkan yang harus menimbulkan tuntutan
hukum dan pasien menjalankan tes atau prosedur, pengguna cendrung
sadar dan mengikuti hasil, bahkan jika layanan tidak diperlukan.
Sebagian dari perhatian terhadap akses perawatan kesehatan sebagai hasil
dari pengendalian biaya, langkah-langkahnya oleh asuransi, di pemerintahan
federal dihadirkan HIPAA di tahun 1996. HIPAA memperkenalkan:
1. Meningkatkan portabilitas dan kontinitas untuk mengcover asuransi
kesehataan.
2. Menjamin kerahasiaan dalam perawatan kesehatan terhadap penyimpanan
informasi dan pemulihan.
Petugas
transparan dilaporkan.
Perubahan signifikan terhadap laporan keuangan organisasi harus segera
perusahaan
menandatangani
laporan
keuangan
harus
10
Efek biaya litigasi oleh pasien dan keluarga mereka pada penyedia
layanan kesehatan tidak dapat diukur secara langsung, tetapi mereka umumnya
diyakini signifikan. di satu sisi, pasien memiliki hak untuk mengharapkan tingkat
yang wajar dan aman perawatan didikte oleh kebutuhan medis, bukan dengan
margin keuntungan. di sisi lain, defenition dari "sewajarnya tampaknya terbuka
untuk diperdebatkan, terutama atas dasar kasus per kasus. bawah penggantian
pernah-keringanan, penyedia dipaksa atau didorong untuk membatasi tes
berpotensi tidak perlu saat membuka diri untuk kemungkinan pertempuran
hukum.
2.1.6 Ketidak Tergantungan
Antara tahun 2000 dan 2007, jumlah yang diasuransikan naik, tetapi
yang melayang sekitar 45 juta tingkat tinggi yang tidak diasuransikan karena
beberapa faktor,yaitu:
1. Premi asuransi kesehatan menjadi terlalu mahal bagi banyak individu,
bahkan jika mereka bekerja.
2. Individu yang disaring dari kebijakan asuransi karena "kondisi yang sudah
ada sebelumnya".
3. Pengusaha, merasa mereka tidak mampu untuk terus memberikan asuransi
kesehatan sebagai manfaat, baik scaling kembali keuntungan mereka atau
menghilangkan mereka sama sekali dengan mempekerjakan paruh waktu
daripada pekerja penuh waktu.
4. Karena pembatasan anggaran, pemerintah federal dan negara-negara
pengetatan kriteria kelayakan Medicaid, biasanya untuk tingkat terlalu
11
payors
untuk
mengendalikan
biaya
perawatan
kesehatan
12
perawatan
karena
adanya
pajak
perseorangan
pasien
13
dengan jumlah yang tetap berdasarkan diagnosis pasien. Para pembayar pribadi
telah menggunakan sistem pembayaran berbasis DRG sejak DRG ditambahkan
untuk mencakup layanan biasanya tidak dilakukan pada pasien medicare, seperti
kebidanan neonatal dan perawatan anak. Tujuan dari pembayaran adalah untuk
menggeser tingkat tanggung jawab untuk penyedia agar menjadi lebih efisien,
karena dengan beberapa pengecualian Penyedia menerima penggantian tetap
untuk pasien dalam kategori DRG tertentu, terlepas dari layanan yang diberikan.
Berdasarkan lokasi, upah indeks,
14
15
hampir semua layanan rawat jalan dan pasokan dikategorikan ke dalam kelompok,
Masing-masing dengan penggantian tetap berdasarkan indeks upah rumah sakit.
Setelah beberapa tahun pengalaman, APC sekarang sedang diperluas ke wilayah
baru, termasuk pencitraan dan layanan darurat.
Pay For Performance, P4P atau membayar untuk kinerja, program ini
tidak hanya menahan pembayaran jika kriteria kinerja tidak terpenuhi, melainkan
menciptakan insentif keuangan bagi penyedia untuk mengikuti guideliners
perawatan dan protokol pengobatan didirikan sehingga mendorong perawatan
pencegahan, mengurangi tes yang tidak perlu. Mencegah kesalahan, dan
mencegah kunjungan yang tidak perlu dan rawat inap kembali. Dengan
menciptakan sistem reward dalam pengobatan awal pasien. Program ini
diharapkan dapat menghindari pengeluaran lebih mahal. Selain itu, melalui P4P,
penyedia telah didorong untuk melaporkan publik yang berkualitas dan hasil data
yang mengarah pada akuntabilitas yang lebih pribadi dan untuk memberikan
konsumen kesempatan yang lebih baik untuk membuat pilihan informasi tentang
kualitas dan perlunya perawatan yang mereka terima.
Pemotongan
16
melakukan lebih dari setengah dari semua kasus bedah pada pasien rawat jalan,
pusat bedah rawat jalan telah menjadi biasa. Ini telah menyebabkan masalah,
namun, untuk banyak rumah sakit yang terutama dirancang untuk menyediakan
layanan bedah rawat inap, termasuk preoparative tidak memadai dan daerah
holding pasca operasi untuk periode waktu yang panjang proses yang tidak efisien
untuk pengujian pemeriksaan pra operasi, sebagai pasien rawat jalan harus
menemukan cara sendiri untuk berbagai departemen di seluruh rumah sakit,
seperti laboratorium dan departemen x-ray; dan operasi ruang operasi tidak efisien
karena rumah sakit harus bergantung pada pasien rawat jalan untuk tiba di rumah
sakit dalam waktu di pagi hari, bukan pasien retrivieng dari tempat tidur rawat
inap mereka ketika requeted. Prosedur rawat jalan invasif kurang-lain masih
memiliki banyak masalah yang sama. Pergeseran ini untuk layanan rawat jalan
telah memaksa rumah sakit untuk berinvestasi dalam peningkatan fasilitas untuk
mengakomodasi kebutuhan mereka berubah, dan rumah sakit jantan sirip diri
dalam mengikat dana serta ruang.
Sistem biaya akuntansi, banyak sistem akuntansi rumah sakit memiliki
penagihan yang kuat dan komponen koleksi (fasilitas kesehatan) tetapi sistem
biaya akuntansi lemah. Bahkan sebagian besar untuk sejarah penggantian. Insentif
keuangan biasanya berada di tempat untuk memaksimalkan penggantian, tidak
untuk mengendalikan biaya. Berbeda dari yang sebelumnya, sekarang penyedia
telah menemukan bagaimana mengetahui biaya yang tepat bagi mereka. gerakan
utama dari sistem akuntansi keuangan dan untuk menjauh dari system pembiayaan
berdasarkan alokasi-tradisional untuk sistem biaya berdasarkan aktivitas.
17
18
medis elektronik (EMR) adalah capture elektronik dari semua pertemuan pasien
dan informasi kesehatan selama jangka waktu. Data ini mungkin termasuk data
kependudukan pasien. Pada masa sejarah medis dan imunisasi berupa uraian
ringkasan dan catatan, sekarang sudah mengalami kemajuan yakni adanya
laboratorium dan radiologi. Tindakan ini dilakukan tidak hanya untuk
menghilangkan kertas akan tetapi juga membuat penyimpanan yang lebih
permanen dan informasi yang aman, selain itu untuk memungkinkan penyedia
perawatan dari setiap lokasi untuk mengakses informasi dalam lingkungan yang
terkendali.
Selama bertahun-tahun konsumen telah bepergian ke negara-negara
tetangga seperti Kanada dan Meksiko untuk membeli obat pada tingkat yang lebih
rendah di rumah. Tidak mengherankan, kemudian pelanggan mulai mencari
dimanapun alternatif untuk perawatan yang lebih mahal dan rumit, seperti
prosedur invasif. Negara-negara seperti India, Thailand, Brazil, bahkan Costarica,
terutama yang memiliki dolar yang kuat dan sekarang menjadi tuan rumah. Biaya
untuk melakukan prosedur invasif di tempat lain bisa menjadi 80% lebih sedikit
dari di Amerika Serikat dan pasien serta anggota keluarga mungkin mendapatkan
manfaat tambahan. Meskipun rumah sakit asing semakin mencari sertifikasi untuk
standar A.S.. Rumah sakit medis adalah kemitraan antara penyedia perawatan
primer/ primary care providers (PCPs), pasien, dan keluarga mereka untuk
memberikan berbagai layanan terkoordinasi dan komprehensif, di semua
pengaturan. PCP mengambil tanggung jawab penuh untuk perawatan keseluruhan
pasien dari bayi sampai dewasa, termasuk perawatan pencegahan, perawatan akut
dan kronis, dan dukungan akhir kehidupan.
19
beberapa
institusi
telah
menerapkan
pendekatan
balanced
20
BAB 3 : PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Administrator perawatan kesehatan saat ini dan di masa depan akan
dihadapkan dengan berbagai masalah kompleks untuk dipertimbangkan saat
membuat keputusan keuangan. Banyak faktor yang menyebabkan kenaikan biaya
perawatan kesehatan, seperti populasi yang menua, perawatan yang semakin
berteknologi tinggi, biaya resep obat, penyakit kronis, kepatuhan, masalah hukum,
dan jumlah yang semakin meningkat dari pasien yang diasuransikan
Berbagai upaya telah dilakukan untuk melawan kenaikan ini, seperti
perubahan dalam penggantian dan pergeseran risiko dari penyedia, pergeseran ke
arah penggunaan lebih besar dari layanan rawat jalan dan rawat inap yang tinggal
lebih pendek, teknologi administrasi yang lebih efisien, merger dan akuisisi, dan
mendesain ulang dan rekayasa ulang layanan secara umum. Namun administrator
yang mempertahankan standar etika yang tinggi dalam semua keputusan, tidak
hanya untuk kesehatan dan keuangan yang berdampak jelas, tetapi juga untuk
berbagai pribadi, profesi, komunitas, dan implikasi masyarakat.
Manajemen keuangan perawatan kesehatan membahas beberapa hal,
seperti bagaimana menganalisis laporan keuangan, mengelola dana internal,
melakukan investasi bisnis yang sehat, meminjam dana, menganalisis biaya, dan
menyiapkan anggaran. Hal ini juga memberikan analisi yang lebih mendalam
tentang bagaimana peraturan dan pembatasan harus beroperasi. Pengetahuan ini
sangat penting terhadap proses pengambilan keputusan keuangan, administrator
21
22
23