PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kehamilan adalah masa dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin
lamanya adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari
pertama haid terakhir (Saifudin, 2006). Namun, dalam kehamilan terpadat
kelainan lama kehamilan, kelainan tersebut antara lain, Prematur adalah
kehamilan yang lama usianya kurang dari 37 minggu. Bayi yang lahir pada
kehamilan ini disertai dengan keadaan BBLR (berat bayi lahir rendah). Post
matur adalah kehamilan yang lama usianya lebih dari 42 minggu. Kehamilan
ini biasanya kehamilan abnormal. Matur atau Aterm adalah kehamilan yang
lama usianya sudah cukup umur atau normal yaitu antara 37 42 minggu.
Pada kehamilan ini bayi lahir dengan keadaan berat badan normal. Kehamilan
lewat waktu adalah kehamilan yang melewati 294 hari atau 42 minggu
lengkap, Diagnosa usia kehamilan lebih dari 42 minggu di dapatkan dari
perhitungan usia kehamilan,seperti rumus Naegele atau dengan tinggi fundus
uteri serial. (Kapita Selekta Kedokteran Jilid I edisi III.2008).
Sampai saat ini mortalitas dan morbiditas neonatus pada bayi
premature masih sangat tinggi. Pelahiran premature dan postmatur
menyebabkan 65% kasus kematian neonates dan hampir 50 % kasus
gangguan neurologis pada masa kanak-kanak
Dalam kondisi-kondisi seperti itu diperlukan asuhan yang tepat agar
morbiditas dan mortalitas dapat dikurangi frekuensinya. Oleh karena itulah,
kami menyusun makalah dengan judul Prematur dan Postmatur.
1.2 Tujuan Penulisan
1.1.1 Tujuan Umum
Untuk menjelaskan mengenai asuhan keperawatan pada persalinan
dengan komplikasi partus premature dan postmatur
1.1.2 Tujuan Khusus
Menjelaskan definisi partus premature dan postmatur
Menjelaskan etiologi partus premature dan postmatur
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Perkembangan Janin
Minggu ke-1 :
Saat ini janin sudah memiliki segala bekal genetik, sebuah
kombinasi unik berupa 46 jenis kromosom manusia. Selama masa ini,
yang dibutuhkan hanyalah nutrisi (melalui ibu) dan oksigen.
Sel telur yang berada didalam rahim, berbentuk seperti lingkaran
sinar yg mengelilingi matahari. Sel ini akan bertemu dengan sel sel
sperma dan memulai proses pembuahan
Minggu ke-2 :
Pembuahan terjadi pada akhir minggu kedua. Sel telur yang telah
dibuahi membelah dua 30 jam setelah dibuahi. Sambil terus
membelah, sel telur bergerak di dalam lubang falopi menuju rahim.
Setelah membelah menjadi 32, sel telur disebut morula. Sel-sel mulai
berkembang dan terbagi kira kira dua kali sehari sehingga pada hari
yang ke-12 jumlahnya telah bertambah dan membantu blastocyst
terpaut pada endometrium.
Minggu 3:
Sel telur yang telah membelah menjadi ratusan yang akan
menempel pada dinding rahim disebut blastosit. Ukurannya sangat
kecil, berdiameter 0,1-0,2 mm.
Minggu ke-4 :
Pada minggu ini embrio memproduksi hormon kehamilan
(Chorionic Gonadotropin - HCG), sehingga apabila ibu melakukan test
kehamilan, hasilnya positif. Pada minggu ke 4 ini telah terjadi
pembentukan otak dan tulang belakang serta jantung dan aorta (urat
besar yang membawa darah ke jantung).
Minggu ke-5 :
Terbentuk 3 lapisan yaitu ectoderm, mesoderm dan endoderm.
Ectoderm adalah lapisan yang paling atas yang akan membentuk
system saraf pada janin tersebut yang seterusnya membentuk otak,
tulang belakang, kulit serta rambut. Lapisan Mesoderm berada pada
lapisan tengah yang akan membentuk organ jantung, buah pinggang,
tulang dan organ reproduktif. Lapisan Endoderm yaitu lapisan paling
dalam yang akan membentuk usus, hati, pankreas dan pundi kencing.
Minggu ke-6 :
Ukuran embrio rata rata 2 4 mm yang diukur dari puncak
kepala hingga pantat. Tuba saraf sepanjang punggung janin telah
menutup. Meski belum bisa mendengar, jantung janin mulai berdetak
pada minggu ini. Sistem pencernaan dan pernafasan mulai dibentuk.
Minggu ke-7 :
Akhir minggu ketujuh, panjangnya sekitar 5-13 mm dan beratnya
0,8 gram, kira-kira sebesar biji kacang hijau. Pucuk lengan mulai
membelah menjadi bagian bahu dan tangan yang mungil. Jantung telah
dibagi menjadi bilik kanan dan bilik kiri, begitu pula dengan saluran
udara yang terdapat di dalam paru-paru
Minggu ke 8
Panjang kira-kira 14-20 mm. Janin sudah mulai terbentuk
diantaranya pembentukan lubang hidung, bibir, mulut serta lidah.
Matanya juga sudah kelihatan berada dibawah membran kulit yang
Minggu ke-9 :
Telinga bagian luar mulai terbentuk, kaki dan tangan terus
berkembang berikut jari kaki dan tangan mulai tampak. Janin mulai
bergerak walaupun ibu tak merasakannya. Dengan Doppler, ibu dapat
mendengar detak jantungnya. Minggu ini, panjangnya sekitar 22-30
mm dan beratnya sekitar 4 gram.
Minggu ke-10 :
Semua organ penting yang telah terbentuk mulai bekerjasama.
Pertumbuhan otak meningkat dengan cepat, hampir 250.000 sel saraf
baru diproduksi setiap menit. Janin mulai tampak seperti manusia kecil
dengan panjang 32-43 mm dan berat 7 gram.
Minggu ke-11 :
Panjang tubuhnya mencapai sekitar 6,5 cm. Baik rambut, kuku jari
tangan dan kakinya mulai tumbuh. Gerakan mulai muncul, gerakan
menggeliat, meluruskan tubuh dan menundukkan kepala. Bahkan,
janin kini sudah bisa mengubah posisinya dengan berputar,
memanjang, bergelung, atau malah jumpalitan yang kerap terasa
menyakitkan.
Minggu ke-12 :
Bentuk wajah janin lengkap, ada dagu dan hidung kecil. Jari-jari
tangan dan kaki yang mungil terpisah penuh. Usus janin telah berada
di dalam rongga perut. Akibat meningkatnya volume darah ibu, detak
jantung janin bisa jadi meningkat. Panjangnya sekitar 63 mm dan
beratnya 14 gram.
Mulai proses penyempurnaan seluruh organ tubuh. Janin membesar
beberapa millimeter setiap hari.
Minggu ke-13 :
Pada akhir trimester pertama, plasenta berkembang untuk
menyediakan oksigen , nutrisi dan pembuangan sampah janin. Kelopak
mata janin merapat untuk melindungi mata yang sedang berkembang.
Janin mencapai panjang 76 mm dan beratnya 19 gram. Kepala janin
membesar dengan lebih cepat daripada yang lain. Badannya juga
semakin membesar untuk mengejar pembesaran kepala.
Minggu ke-14 :
Tiga bulan setelah pembuahan, panjangnya 80-110 mm dan
beratnya 25 gram. Lehernya semakin panjang dan kuat. Rambut halus
yang tumbuh di seluruh tubuh dan melindungi kulit mulai tumbuh pada
minggu ini. Kelenjar prostat janin laki-laki berkembang dan ovarium
turun dari rongga perut menuju panggul. Detak jantung janin mulai
menguat.
Minggu ke-15 :
Tulang dan sumsum tulang di dalam sistem kerangka terus
berkembang. Jika janin perempuan, ovarium mulai menghasilkan
jutaan sel telur pada minggu ini. Kulit janin masih sangat tipis
sehingga pembuluh darahnya kelihatan. Akhir minggu ini, beratnya 49
gram dan panjang 113 mm
Janin sudah mampu menggenggam tangannya dan mengisap ibu
jari. Kelopak matanya masih tertutup.
Minggu ke-16 :
Janin telah terbentuk sepenuhnya dan membutuhkan nutrisi melalui
plasenta. Janin telah mempunyai tulang yang kuat dan mulai bisa
mendengar suara. Dalam proses pembentukan ini system peredaran
darah adalah yang pertama terbentuk dan berfungsi. Janin berukuran
116 mm dan beratnya 80 gr.
Minggu ke-17 :
Dengan panjang 12 cm dan berat 100 gram, janin masih sangat
kecil. Lapisan lemak cokelat mulai berkembang, untuk menjaga suhu
tubuh janin setelah lahir. Rambut, kening, bulu mata janin mulai
tumbuh dan garis kulit pada ujung jari mulai terbentuk. Sidik jari
sudah mulai terbentuk.
Minggu ke-18 :
Janin sudah dapat mendengar pada minggu ini. Ia pun bisa terkejut
bila mendengar suara keras. Mata janin pun berkembang. Panjangnya
sudah 14 cm dan beratnya 140 gram. Janin sudah bisa melihat cahaya
yang masuk melalui dinding rahim ibu. Hormon Estrogen dan
Progesteron semakin meningkat.
Minggu ke-19 :
Tubuh janin diselimuti vernix caseosa, semacam lapisan lilin yang
melindungi kulit dari luka. Otak janin telah mencapai jutaan saraf
motorik karenanya ia mampu membuat gerakan sadar seperti
menghisap jempol. Beratnya 226 gram dengan panjang hampir 16 cm.
Minggu ke-20 :
Beratnya mencapai 260 gram dan panjangnya 14-16 cm. Dibawah
lapisan vernix, kulit janin mulai membuat lapisan dermis, epidermis
dan
subcutaneous.
kuku
tumbuh
pada
minggu
ini.
Proses
Minggu ke-21 :
10
Minggu ke-22 :
Indera yang akan digunakan janin untuk belajar berkembang setiap
hari. Setiap minggu, wajahnya semakin mirip seperti saat dilahirkan.
Perbandingan kepala dan tubuh semakin proporsional.
Minggu ke-23 :
Kulitnya masih kendur sehingga tampak keriput. Ini karena
produksi sel kulit lebih banyak dibandingkan lemak. Janin
menggerakkan otot jari-jari tangan dan kaki, lengan dan kaki secara
teratur. Beratnya hampir 450 gram. Tangan dan kaki janin telah
terbentuk dengan sempurna, jari juga terbentuk sempurna.
Minggu ke-24 :
Paru-paru mulai mengambil oksigen meski janin masih menerima
oksigen dari plasenta. Untuk persiapan hidup di luar rahim, paru-paru
janin mulai menghasilkan surfaktan yang menjaga kantung udara tetap
mengembang. Kulit janin mulai menebal
11
Minggu ke-25 :
Tulang janin semakin mengeras dan janin menjadi janin yang
semakin kuat. Saluran darah di paru-paru janin sudah semakin
berkembang. Garis disekitar mulut janin sudah mulai membentuk dan
fungsi menelan sudah semakin membaik. Indera penciuman janin
sudah semakin membaik karena di minggu ini bagian hidung janin
(nostrils) sudah mulai berfungsi. Berat janin sudah mencapai 650-670
gram dengan tinggi badan 34-37 cm.
Minggu ke-26 :
Janin sudah bisa mengedipkan matanya selain itu retina matanya
telah mulai terbentuk. Aktifitas otaknya yang berkaitan dengan
pendengarannya dan pengelihatannya sudah berfungsi. Berat badan
janin sudah mencapai 750-780gram, sedangkan tingginya 35-38 cm.
Minggu ke-27 :
Minggu pertama trimester ketiga, paru-paru, hati dan sistem
kekebalan tubuh masih harus dimatangkan. Namun jika ia dilahirkan,
memiliki peluang 85% untuk bertahan.
Indra perasa mulai terbentuk. Janin juga sudah pandai mengisap
ibu jari dan menelan air ketuban yang mengelilinginya. Berat umum
janin seusia si kecil 870-890 gram dengan tinggi badan 36-38 cm.
Minggu ke-28 :
Minggu ini beratnya 1100 gram dan panjangnya 25 cm. Otak janin
semakin berkembang dan meluas. Lapisan lemak pun semakin
berkembang dan rambutnya terus tumbuh. Lemak dalam badan mulai
bertambah. Walaupun gerakan janin sudah mulai terbatas karena
beratnya yang semakin bertambah, namun matanya sudah mulai bisa
berkedip bila melihat cahaya melalui dinding perut ibunya. Kepalanya
sudah mengarah ke bawah. Paru-parunya belum sempurna, namun jika
saat ini ia terlahir ke dunia, si kecil kemungkinan besar telah dapat
bertahan hidup.
Minggu ke-29 :
12
dari
janin
semakin
jelas,
janin
sudah
bisa
mengidentifikasi perubahan suara, cahaya, rasa dan bau. Selain itu otak
janin sudah bisa mengendalikan nafas dan mengatur suhu badan dari
janin. Berat badannya 1100-1200 gram, dengan tinggi badan 37-39 cm.
Minggu ke-30 :
Lemak dan berat badan janin terus bertambah sehingga bobot janin
sekarang sekitar 1400 gram dan panjangnya 27 cm. Karena ia semakin
besar, gerakannya semakin terasa
Mata indah janin sudah mulai bergerak dari satu sisi ke sisi yang
lain dan dia sudah mulai belajar untuk membuka dan menutup
matanya. Cairan ketuban (amniotic fluid) di rahim ibu semakin
berkurang. Kini si kecil pun sudah mulai memproduksi air mata. Berat
badan janin 1510-1550 gram, dengan tinggi 39-40 cm.
Minggu ke-31 :
Plasenta masih memberikan nutrisi yang dibutuhkan janin. Aliran
darah di plasenta memungkinkan janin menghasilkan air seni. Ia
berkemih hampir sebanyak 500 ml sehari di dalam air ketuban.
Perkembangan fisik janin sudah mulai melambat pada fase ini,
hanya berat badan janinlah yang akan bertambah. Tulang pada tubuh
janin sudah mulai mengeras, berkembang dan mulai memadat dengan
zat-zat penting seperti kalsium, zat besi, fosfor. Berkebalikan dengan
perkembangan fisiknya, pada fase ini perkembangan otaknyalah yang
berkembang dengan sangat pesat dengan menghasilkan bermilyar sel.
Apabila diperdengarkan musik, janin akan bergerak. Berat badan janin
1550-1560 gram dengan tinggi 41-43 cm.
Minggu ke-32 :
Jari tangan dan kaki telah tumbuh sempurna, begitu pula dengan
bulu mata, alis dan rambut di kepala janin yang semakin jelas. Lanugo
13
yang menutupi tubuh janin mulai rontok. Berat 1800 gram dan panjang
29 cm, kemampuan untuk bertahan hidup di luar rahim sudah lebih
baik apabila di dilahirkan pada minggu ini.
Kulit janin semakin merah, kelopak matanya juga telah terbuka dan
system pendengaran telah terbentuk dengan sempurna. Kuku dari jari
mungil tangan dan kaki si kecil sudah lengkap dan sempurna.
Rambutnya pun semakin banyak dan semakin panjang.
Minggu ke-33 :
Janin telah memiliki bentuk wajah yang menyerupai ayah dan
ibunya. Otak janin semakin pesat berkembang. Pada saat ini juga otak
janin sudah mulai bisa berkoordinasi antara lain, janin sudah
menghisap jempolnya dan sudah bisa menelan. Walaupun tulangtulang janin sudah semakin mengeras tetapi otot-otot janin belum
benar-benar bersatu. Janin sudah bisa mengambil nafas dalam-dalam
walaupun nafasnya masih di dalam air. Apabila janinnya laki-laki
maka testis janin sudah mulai turun dari perut menuju skrotum. Berat
badan janin 1800-1900 gram, dengan tinggi badan sekitar 43-45 cm.
Minggu ke-34 :
Janin berada di pintu rahim. Janin sudah dapat membuka dan
menutup mata apabila mengantuk dan tidur, janin juga sudah mulai
mengedipkan matanya. Tubuh bunda sedang mengirimkan antibodi
melalui darah bunda ke dalam darah janin yang berfungsi sebagai
sistem kekebalan tubuhnya dan proses ini akan tetap terus berlangsung
bahkan lebih rinci pada saat bunda mulai menyusui. Berat Badan janin
2000-2010 gram, dengan tinggi badan sekitar 45-46 cm.
Minggu ke-35 :
Pendengaran janin sudah berfungsi secara sempurna. Lemak dari
tubuh janin sudah mulai memadat pada bagian kaki dan tangannya,
lapisan lemak ini berfungsi untuk memberikan kehangatan pada
tubuhnya. Janin sudah semakin membesar dan sudah mulai memenuhi
rahim bunda. Apabila janin bunda laki-laki maka di bulan ini testisnya
14
Minggu ke-36 :
Kulit janin sudah semakin halus dan sudah menjadi kulit janin.
Ginjal dari janin sudah bekerja dengan baik dan livernya pun telah
memproduksi kotoran. Saat ini paru-paru janin sudah bekerja. Berat
badan janin 2400-2450 gram, dengan tinggi badan 47-48 cm.
Minggu ke-37 :
Kepala janin turun ke ruang pelvik. Bentuk janin semakin
membulat dan kulitnya menjadi merah jambu. Rambutnya tumbuh
dengan lebat dan bertambah 5cm. Kuku terbentuk dengan sempurna.
Janin sudah bisa melihat adanya cahaya diluar rahim. Janin pada saat
ini sedang belajar untuk mengenal aktifitas harian, selain itu janin juga
sedang belajar untuk melakukan pernafasan walaupun pernafasannya
masih dilakukan di dalam air. Berat badan janin di minggu ini 27002800 gram, dengan tinggi 48-49 cm.
2.2 Definisi
A. Definisi Postmatur
Menurut WHO, bayi prematur adalah bayi lahir hidup sebelum usia
kehamilan minggu ke -37 ( dihitung dari minggu pertama haid terakhir).
The american academy of pediatric, mengambil batasan 38 minggu untuk
menyebut prematur. Persalinan yang berlangsung pada usia kehamilan
20-37 minggu dipertimbangkan sebagai persalinan prematur dan terjadi
pada kurang lebih 10% persalinan di Amerika Serikat. (Sinclair, 2010).
Partus prematur adalah persalinan pada umur kehamilan kurang dari 37
mingggu atau berat badan lahir antara 500 sampai 2499 gram.
(Sastrawinata, 2003).
B. Definisi Post matur
Post matur adalah kehamilan yang melewati 294 hari atau 42
15
sehingga plasenta menjadi lebih tipis dan mencakup uterus lebih luas.
Plasenta yang melekat tidak adekuat ini mengakibatkan isoferitin yang
merupakan protein hasil produki sel limfosils T untuk menghambat
reaktivitas uterus dan melindungi buah kehamilan diproduksi sediki.
Sehingga dengan keadaan demikian risiko untuk mengalami persalinan
prematur menjadi lebih besar (Raymond, 2006 : 301)
Di samping itu paritas tinggi dianggap lebih berisiko untuk
melahirkan secara prematur karena pengaruh penambahan usia ibu.
Dengan meningkatnya usia akan terjadi perubahan-perubahan pada
16
persalinan
terdapat
penurunan
progesteron,
17
18
19
postterm
dapat
terjadi
penurunan
fungsi
plasenta
sehingga
bisa
20
4) Komplikasi
apa
yang
mungkin
timbul?
Apakah
21
diperkirakan
terletak
pada
sifat
22
23
Terhadap Ibu
Persalinan postterm dapat menyebabkan distosis karena aksi uterus
tidak terkoordinir, janin besar, moulding kepala kurang. Maka akan
sering dijumpai seperti partus lama, kesalahan letak, inersia uteri,
distosia bahu, robekan luas jalan lahir, dan perdarahan postpartum.
Hal ini akan menaikkan angka mordibitas dan mortalitas.
Terhadap janin
Fungsi plasenta memuncak pada usia kehamilan 38-42 minggu,
kemudian menurun setelah 42 minggu, dan risiko terjadi kematian
perinatal pada bayi postmatur cukup tinggi : 30% prepartum, 55%
intrapartum, 15% postpartum. Jumlah kematian janin/ bayi pada
kehamilan 43 minggu tiga kali lebih besar dri kehamilan 40 minggu
karena postmaturitas akan menambah bahaya pada janin (Varney,
2007).
24
BAB 3
ASUHAN KEPERAWATAN
3.1 ASUHAN KEPERAWATAN PREMATUR
Pengkajian
Anamnesa
Identitas klien
Nama, umur, ras/ suku, gravida/para, alamat dan nomor telepon,
agama, status perkawinan, pekerjaan, dan tanggal anamnesis
Keluhan utama
Untuk mengetahui keluhan yang dirasakan saat pemeriksaan serta
berhubungan dengan persalinan. Pada kasus ibu hamil dengan partus
premature keluhannya meliputi mules yang berulang pada usia
25
Bentuk kontraksi
Lokasi spesifik
26
Transfusi darah.
ISK,
tromboplebitis,
penyakit
endokrin,
Riwayat keluarga.
Riwayat penyakit spesifik keluarga dan persalinan yang sama.
Riwayat menstruasi
Anamnesa menstruasi memberikan keterangan tentang faal alat
reproduksi/kandungan, meliputi :
Umur menarche
27
Dismenorea.
Sindrom premenstrual
Riwayat Obstetri.
Gravida/Para
Riwayat ginekologi
Infertilitas, infeksi vagina, penyakit menular seksual, servisitis kronis,
endometriosis,infeksi
panggul,
pap
smear
abnormal,
bedah
Riwayat seksual
Pola hubungan seksual, rekuensi berhubungan, kelainan dan masalah
seksual lainnya.
Riwayat pernikahan
28
Riwayat KB/kontrasepsi
Untuk mengetahui apakah klien pernah ikut KB, jenis kontrasepsi,
berapa lama, adakah keluhan selama menggunakan kontrasepsi dan
apakah ada kegagalan dalam menjalankan program KB.
Pemeriksaan Fisik
Pengukuran fisik/tanda-tanda vital
Tekanan darah
Suhu
Nadi
Pernapasan
Tinggi badan dan berat badan sebelum hamil dan pada saat
pemeriksaan.
Pemeriksaan umum
Kesesuaian penampakan usia, status gizi umum, penampakan status
kesehatan, tingkat emosi, kesesuaian mood, perilaku umum, temuan
kegagalan sistem (seperti sianosis, distress pernapasan, batuk
persisten,
abnormalitas
suara
dan
bicara,
wajah
asimetris,
Pada mata : pucat pada kelopak mata bawah, ikterus pada sclera.
Payudara
29
Abdomen.
Edema.
Edema seharusnya tidak ada pada pengkajian awal, tetapi dapat
terjadi ketika kehamilan berlanjut. Edema fisiologis terjadi setelah
bangun
dapat
disebabkan
oleh
toxaemia
gravidarum/
30
Varises.
Varises ini umum terjadi pada kehamilan dan merupakan
predisposisi untuk menyebabkan trombosis vena profunda.Ibu
harus ditanya kemungkinan adanya sakit pada kaki.Area
kemerahan pada betis mungkin terjadi karena varises, flebitis, atau
trombosis vena profunda.
Suhu/ kehangatan.
Refleks patella.
Genitalia eksterna.
Genitalia interna.
Pemeriksaan panggul
31
32
Pemeriksaan laboratorium
Untuk mengetahui kadar protein dan glukosa, pemeriksaan darah
untuk mengetahui faktor rhesus, golongan darah, Hb, dan penyakit
rubella.
Pemantauan janin elektrolit (PJE), fotoskop/doopler sesuai indikasi,
urinalisis, kultur servik, meliputi streptokokus group B, Amniosentetis
untuk mengkaji maturitas paru janin dan adanya infeksi, EKG ibu dan
janin, elektrolit, dan glukosa darah (Tucker et al., 1993)
Pemeriksaan rontgen
Pemeriksaan rontgen sebaiknya dilakukan pada kehamilan yang sudah
agak lanjut karena sebelum bulan ke-4 rangka janin belum tampak
dan pada hamil muda pengaruh sinar rontgen terhadap janin lebih
besar.
Pemeriksaan USG
Pemeriksaan USG berguna untuk :
33
Diagnosa Keperawatan
Risiko tinggi cedera pada ibu/ janin berhubungan dengan persalinan dan
kelahiran prematur.
Intervensi Keperawatan
Risiko tinggi cedera pada ibu/ janin berhubungan dengan persalinan dan
kelahiran prematur.
Tujuan : Klien mampu mengurangi atau menghilangkan ancaman injuri
pada ibu dan janinnya.
Kriteria Hasil :
total tirah
Rasional
baring dengan
posisi
memaksimalkan
aliran darah
Pemberian cairan
IV
untuk
penting
bagi
pasien
memperlambat
persalinan,
atau
kurang
aktivitas
dan menimbulkan
penonjolan,
posisi
indikator
mengidentifikasi
menit
atau
pantau
jantung
disfungsi
oksigenasi
menyertai
4.
tidak
tidak.
Siapkan untuk metode melahirkan Mempersiapkan
kelahiran
No.
Intervensi
Rasional
35
1.
perubahan
perilaku,
tubuh
distress dipercaya
atau
drainse
Tinjau
ulang
tidak
dapat
dalam
mengkaji
praterm
dengan
mata/umbilikus.
2.
penyakit/infeksi,
bayi
praterm
Kelahiran sebelum gestasi 28-30
minggu
meningkatkan
darah
bakteri,
putih
menyerang
penurunan
transfor
selang
serta
perawatan.
alkohol/anti
6.
Kolaborasi :
Pemeriksaan
laboratorium
sesuai
indikasi.
Jumlah trombosit
36
(pada
hari
pertama).
metabolik
dengan
7.
Antibiotik
laporan sensitivitas.
digunakan
untuk
Anjurkan
ketakutan
untuk Dengan
klien
mengungkapkan ketakutannya
3.
mengungkapkan
4.
rumah
Bantu klien untuk mengidentifikasi Koping dan dukungan
dan menggunakan
dan dukungan
37
5.
Anjurkan
untuk
menggunakan Strategi
desensitisasi
atau
dapat
menurunkan
b. Riwayat Obstetri
Mengkaji
riwayat
obstetri
dahulu
KB
yang
pernah
digaunakan.
identifikasi
masalah
pasien.
Penyakit
kronis
yang
dapat
38
3. Pemeriksaan fisik
A. Inspeksi
Mata
Muka
Leher
Dada
Abdomen
Genitalia
39
Untuk menentukan dimana letaknya punggung janin dan bagianbagian kecilnya. Pada dinding perut klien sebelah kiri maupun kanan
kemungkinan teraba, punggung, anggota gerak, bokong atau kepala.
Leopold III:
Untuk menentukan apa yang yang terdapat dibagian bawah perut ibu
dan apakah BTJ sudah terpegang oleh PAP, dan normalnya pada bagian
bawah perut ibu adalah kepala.
Leopold IV:
Untuk menentukan seberapa jauh masuknya BTJ ke dalam rongga
panggul dan dilakukan perlimaan untuk menentukan seberapa masuknya
ke PAP.
C. Auskultasi
Untuk mendengar DJJ dengan frekuensi normal 120-160 kali/menit,
irama teratur atau tidak, intensitas kuat, sedang atau lemah. Apabila
persalinan disertai gawat janin, maka DJJ bisa kurang dari 110 kali/menit atau
lebih dari 160 kali/menit dengan irama tidak teratur.
D. Perkusi
Pemeriksaan reflek patella kiri dan kanan yang berkaitan dengan
kekurangan vitamin B atau penyakit saraf, intoksikasi magnesium sulfat.
4. Pemeriksaan penunjang
a. USG untuk menilai usia kehamilan, oligohidramnion, derajat maturitas
plasenta.
b. KTG untuk menilai ada tidaknya gawat janin
c. Penilaian warna air ketuban dengan amnioskopi atau amniotomi (tes tanpa
tekanan, dinilai apakah reaktif atau tidak dan tes tekanan oksitosin )
d. Pemeriksaan sitologi vagina dengan indeks kariopiknotik > 20%
3.2 Diagnosa Keperawatan
1. Ansietas b.d proses kelahiran lama
2. Nyeri b.d operasi sectio caesarea
3. Kerusakan integritas kulit b.d maserasi
40
NIC
Anxiety Reduction
Kriteria Hasil:
cemas
pasien
untuk
memberikan
pada
pasien
untuk
1. Lakukan
pengkajian
nyeri
secara
3. Comfort level
komprehensif
Kriteria Hasil:
Mampu
mengontrol
nyeri
(tahu
termasuk
lokasi,
reaksi
nonverbal
41
dari
tehnik
nonfarmakologi
untuk
menggunakan
manajemen 4. Kontrol
lingkungan
mempengaruhi
nyeri
Mampu
ketidaknyamanan
mengenali
nyeri
(skala,
nyeri
yang
dapat
seperti
suhu
dalam,
relaksasi,
distraksi,
Sekunder
Kriteria Hasil:
Integritas
kulit
dipertahankan
yang
(sensasi,
baik
bisa
melindungi
dan kering
kulit
dan
42
BAB 4
ASKEP KASUS PREMATURE&POSTMATURE
Askep Kasus Premature
4.1.1 Studi Kasus
Ny. Y (20 tahun) bekerja sebagai pelayan kafe di Surabaya. Ny. Y
adalah seorang primigravida dengan usia gestasi 32 minggu (18 Maret 2015).
Klien datang ke RS Mawar Indah Surabaya pada tanggal 24 Maret 2015.
Klien mengeluh nyeri perut bagian bawah seperti kram saat menstruasi,
keluar cairan berupa air dari vagina dan bercampur darah. Klien mengaku
sangat takut dan cemas dengan keadaannya, karena ini merupakan kehamilan
pertama baginya. Ny. Y sebelumnya pernah merokok, kurang makanan
bergizi, serta mempunyai riwayat pre-eklamsia. Saat MRS klien langsung
melahirkan anak pertama berjenis kelamin perempuan, dengan BBL = 2000
gr. Dari pemeriksaan fisik didapatkan hasil: TD = 130/90 mmHg, N =
120x/menit, RR = 45x/menit, S = 36 0C. S (bayi) = 38,50C. Pemeriksaan lab:
Hb : 11 gr %, Gol Darah : A, Urine Glukosa : (-), Protein : +2, Alb : 2,5 gr/dl.
4.1.2 Pengkajian
A. Anamnesa
1. Identitas klien :
Nama istri
: Ny. Y
Umur
: 20 tahun
Agama
: Islam
Ras
: Jawa
Alamat
: Surabaya
Pendidikan : SMA
43
Pekerjaan
: pelayan kafe
Pekerjaan : TKI
Gravida : ke-1
Tanggal anamnesis: 24 Maret 2015 pukul 11.00 WIB
2. Keluhan Utama
Klien mengeluh nyeri perut bagian bawah seperti kram saat
menstruasi, keluar cairan berupa air dari vagina dan bercampur darah.
Klien mengaku sangat takut dan cemas dengen keadaannya, karena ini
merupakan kehamilan pertama baginya.
3. Riwayat kehamilan sekarang.
Ny. Y mengalami nyeri perut bagian bawah dan merasakan kontraksi
setiap setelah pulang kerja dengan ritme yang tidak teratur dan semakin
lama kontraksi semakin kuat. Saat awal terjadinya kontraksi ini Ny.Y
sedang asyik menikmati libur kerjanya di ruang tamu rumahnya sambil
melihat foto suaminya, karena suaminya akan pulang saat kehamilan Ny.
Y berinjak minggu ke 35. Ia sangat senang sekali, tiba-tiba ia merasakan
nyeri perut bagian bawah yang sangat sakit dan seketika itu ketuban pun
ikut pecah. Maka, ia langsung berteriak memanggil ibu dan ayahnya
untuk segera dibawa ke Rumah Sakit. Ny. Y rutin memeriksakan
kehamilannya kepada bidan di puskesmas dan dari kartu kehamilan
didapatkan bahwa Ny. D memiliki riwayat pre-eklamsia.
4.
f.
5.
44
Riwayat mestruasi
a. Umur menarche : 12 tahun
b. Siklus
: 23 hari
c. Lamanya
: 4-5 hari
d. Frekuensi
: teratur
e. Sifat darah
: encer
f. Disminorhoe
: iya
g. Banyaknya
: 3 x ganti pembalut/ hari
h. HPHT
: 25 agustus 2014
7. Riwayat Obstetri.
a. Gravida/para
: primigravida
b. Tipe golongan darah : A dengan Rhesus +
c. Kehamilan yang lalu : - (kehamilan pertama)
8. Riwayat ginekologi
Tidak ditemukan.
9. Riwayat seksual.
Klien dan suami mengatakan bahwa ia tidak pernah melakukan
hubungan selama hamil.
10. Riwayat pernikahan
a. Kawin : Iya 1x dengan suami sekarang
b. Usia kawin pertama : 19 th
c. Lamanya perkawinan 1 th
11. Riwayat keluarga berencana
Klien masih belum merencanakan program KB.
12. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
a. Kehamilan
Ini merupakan kehamilan pertama klien dengan keterangan
sebagai berikut: HPHT klien adalah pada tanggal 25 agustus
2014, maka saat ini usia kehamilan klien adalah 32 minggu.
Berdasarkan kartu kehamilan, letak janin normal (membujur).
Sementara itu, tinggi fundus uteri ibu adalah 29,5 cm.
b. Persalinan
Klien belum pernah mengalami persalinan ataupun abortus
sebelumnya.
c. Nifas
Tidak ada bekas apapun karena klien sebelumnya belum
pernah melahirkan.
13. Pola kebiasaan sehari-hari
a. Pola nutrisi
45
46
47
Data
Etiologi
1.
DS :
- Klien mengatakan
cemasdan
ketakutan.
DO :
- Klien
terlihat
cemas dan gelisah,
- Terjadi perdarahan.
- TD
:
2.
130/90mmHg,
N : 120x/menit,
RR : 45 x/menit
T: 360C
DS :
- Klien mengatakan
pernah mengalami
makan
dengan persalinan
Perdarahan
(keluar lendir kemerahan dari
vagina)
neonatus prematur
Tindakan persalinan
Ansietas
Riwayat preeklamsia
pre-eklamsia
- Kebiasaan
merokok
Diagnosa
Keperawatan
Ansietas berhubungan
berhubungan dengan
persalinan dan
dan
makanan
kelahiran prematur
Gangguan tumbuh kembang
janin
kurang bergizi
DO :
TD = TD = 130/90
mmHg
Partus preterm
S = 36oC
N = 120 x/menit.
RR = 45 x/menit
48
3.
DS
mengatakan
pasien
bahwa
Premature
Anjuran partus
Resiko infeksi
Resiko infeksi
USG
didapatkan gerakan
janin lemah
3.
immatur.
Ansietas berhubungan dengan persalinan preterm dan potensial
neonatus premature
4.1.5 Intervensi Keperawatan
Diagnosa: Risiko cedera pada ibu/ janin b.d persalinan dan kelahiran prematur.
NOC
NIC
Kriteria Hasil :
1. Pertahankan tirah baring total dengan
Janin lahir dengan selamat tanpa
posisi tidur miring
adanya cedera.
2. Berikan cairan IV sesuai indikasi
Ibu dapat melakukan aktivitas setelah
3. Kaji pola kontraksi uterus secara manual
partus.
atau elektronik.
4. Perhatikan
frekuensi,
durasi,
dan
tingkat
keletihan
yang
49
ulang
catatan
kelahiran,
antibiotik
secara
IV
NIC
50
Kriteria Hasil:
12. Gunakan
pendekatan
Menenangkan
13. Nyatakan
yang
dengan
jelas
harapan
menunjukkan tehnik untuk mengontol 14. Jelaskan semua prosedur dan apa yang
dirasakan selama prosedur
cemas
15. Temani
dan
menunjukkan
untuk
memberikan
pasien
tingkat
kecemasan
klien
18. Instruksikan
pada
pasien
untuk
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa bayi prematur adalah
bayi lahir hidup sebelum usia kehamilan minggu ke -37 ( dihitung dari
51
melewati 294 hari atau 42 minggu lengkap. Tanda dan gejala wanita yang
mengalami partus yaitu bisa dilihat adanya kontraksi uterus yang teratur
sedikitnya 3 5 menit sekali selama 45 detik dalam waktu minimal 2 jam.
Faktor penyebab kehamilan postterm adalah karena adanya pengaruh
progesterone, teori oksitosin, teori kortisol/ACTH janin, syaraf uterus,
herediter
5.2 Saran
Demikian makalah ini kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi
pembaca. Apabila ada saran dan kritik yang ingin di sampaikan, silahkan
sampaikan kepada kami. Apabila terdapat kesalahan mohon dapat
mema'afkan dan memakluminya.
DAFTAR PUSTAKA
Wilkinson,Judith M. Dkk. 2013. Buku Saku Diagnosis Nanda Intervensi NIC,
Kriteria Hasil NOC. Jakarta: EGC
52
Nanda International. 2015. Nursing Diagnoses: Definition and Clasification 20152017. Jakarta: EGC
Prawirohardjo, Sarwono.2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT. Bina Pustaka
Sarwono Prawiohardjo
Manuaba, Ida Bagus Gede. 1999. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita.
Jakarta: Arcan
Hockenberry, Wilson 2007. Wongs Nursing Care of Infant and Chidren, 8 th
edition. Mosby: Evolve
Helen, Varney.2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Edisi 4 Volume 2. Jakarta:
EGC
Bobak, Lowdermilk, Jensen. 2005. Buku Ajar Keperawatan Maternitas Edisi 4.
Jakarta : EGC.
Cunningham, F.G. 2005. Obstetri Williams Edisi 21. Jakarta : EGC.
Hani, Ummi, Jiarti Kusbandiyah, Matjati, Rita Yulifah. 2010. Asuhan Kebidanan
pada Kehamilan Fisiologis. Jakarta : Salemba Medika
Herdman, T. Hearter. 2011. Diagnosis keperaewatan Definisi dan Klasifikasi
2012 2014. Jakarta: EGC
Mansjoer, Arif, Kuspuji Triyanti, dkk. 2001. Kapita Selekta Kedokteran. Media
Aesculapius: Jakarta.
Oxorn, H. 2003. Ilmu Kebidanan Patologi dan Fisiologi Persalinan Human of
Labor and Birth. Jakarta: Yayasan Essentia Medica.
R. Stright, Barbara. Keperawatan Ibu.-BBL. EGC: Jakarta.
Tucker, Susan Martin, Mary M. Canobbio, Eleanor Vargo Paquette, Majorie Fyfe
Wells. 1993. Standar Perawatan Pasien : Proses Keperawatan,
Diagnosis, dan Evaluasi, vol.4. Jakarta : EGC.
53