Anda di halaman 1dari 9

DEFINISI

Kehamilan adalah suatu keadaan dimana janin dikandung di dalam tubuh wanita, yang
sebelumnya diawali dengan proses pembuahan dan kemudian akan diakhiri dengan proses
persalinan,
PEMBUAHAN
Pembuahan (Konsepsi) adalah merupakan awal dari kehamilan, dimana satu sel telur dibuahi
oleh satu sperma.
Ovulasi (pelepasan sel telur) adalah merupakan bagian dari siklus menstruasi normal, yang
terjadi sekitar 14 hari sebelum menstruasi. Sel telur yang dilepaskan bergerak ke ujung tuba
falopii (saluran telur) yang berbentuk corong , yang merupakan tempat terjadinya pembuahan.
Jika tidak terjadi pembuahan, sel telur akan mengalami kemunduran (degenerasi) dan dibuang
melalui vagina bersamaan dengan darah menstruasi. Jika terjadi pembuahan, maka sel telur yang
telah dibuahi oleh sperma ini akan mengalami serangkaian pembelahan dan tumbuh menjadi
embrio (bakal janin).
Jika pada ovulasi dilepaskan lebih dari 1 sel telur dan kemudian diikuti dengan pembuahan,
maka akan terjadi kehamilan ganda, biasanya kembar 2. Kasus seperti ini merupakan kembar
fraternal. Kembar identik terjadi jika pada awal pembelahan, sel telur yang telah dibuahi
membelah menjadi 2 sel yang terpisah atau dengan kata lain, kembar identik berasal dari 1 sel
telur.
Pada saat ovulasi, lapisan lendir di dalam serviks (leher rahim) menjadi lebih cair, sehingga
sperma mudah menembus ke dalam rahim. Sperma bergerak dari vagina sampai ke ujung tuba
falopii yang berbentuk corong dalam waktu 5 menit.
Sel yang melapisi tuba falopii mempermudah terjadinya pembuahan dan pembentukan zigot (sel
telur yang telah dibuahi).
IMPLANTASI & PERKEMBANGAN PLASENTA
Implantasi adalah penempelan blastosis ke dinding rahim, yaitu pada tempatnya tertanam.
Blastosis biasanya tertanam di dekat puncak rahim, pada bagian depan maupun dinding
belakang. Dinding blastosis memiliki ketebalan 1 lapis sel, kecuali pada daerah tertentu terdiri
dari 3-4 sel. Sel-sel di bagian dalam pada dinding blastosis yang tebal akan berkembang menjadi
embrio, sedangkan sel-sel di bagian luar tertanam pada dinding rahim dan membentuk plasenta
(ari-ari).
Plasenta menghasilkan hormon untuk membantu memelihara kehamilan dan memungkin
perputaran oksigen, zat gizi serta limbah antara ibu dan janin.
Implantasi mulai terjadi pada hari ke 5-8 setelah pembuahan dan selesai pada hari ke 9-10.
Dinding blastosis merupakan lapisan luar dari selaput yang membungkus embrio (korion).
Lapisan dalam (amnion) mulai dibuat pada hari ke 10-12 dan membentuk kantung amnion.
Kantung amnion berisi cairan jernih (cairan amnion) dan akan mengembang untuk membungkus
embrio yang sedang tumbuh, yang mengapung di dalamnya.

Tonjolan kecil (vili) dari plasenta yang sedang tumbuh, memanjang ke dalam dinding rahim dan
membentuk percabangan seperti susunan pohon.
Susunan ini menyebabkan penambahan luas daerah kontak antara ibu dan plasenta, sehingga zat
gizi dari ibu lebih banyak yang sampai ke janin dan limbah lebih banyak dibuang dari janin ke
ibu.
Pembentukan plasenta yang sempurna biasanya selesai pada minggu ke 18-20, tetapi plasenta
akan terus tumbuh selama kehamilan dan pada saat persalinan beratnya mencapai 500 gram.
PERKEMBANGAN EMBRIO
Embrio pertama kali dapat dikenali di dalam blastosis sekitar 10 hari setelah pembuahan.
Kemudian mulai terjadi pembentukan daerah yang akan menjadi otak dan medulla spinalis,
sedangkan jantung dan pembuluh darah mulai dibentuk pada hari ke 16-17.
Jantung mulai memompa cairan melalui pembuluh darah pada hari ke 20 dan hari berikutnya
muncul sel darah merah yang pertama.
Selanjutnya, pembuluh darah terus berkembang di seluruh embrio dan plasenta.
Organ-organ terbentuk sempurna pada usia kehamilan 12 minggu (10 minggu setelah
permbuahan), kecuali otak dan medulla spinalis, yang terus mengalami pematangan selama
kehamilan.
Kelainan pembentukan organ (malformasi) paling banyak terjadi pada trimester pertama (12
minggu pertama) kehamilan, yang merupakan masa-masa pembentukan organ dimana embrio
sangat rentan terhadap efek obat-obatan atau virus. Karena itu seorang wanita hamil sebaiknya
tidak menjalani immunisasi atau mengkonsumsi obat-obatan pada trimester pertama kecuali
sangat penting untuk melindungi kesehatannya. Pemberian obat-obatan yang diketahui dapat
menyebabkan malformasi harus dihindari.
Pada awalnya, perkembangan embrio terjadi dibawah lapisan rahim pada salah satu sisi rongga
rahim, tetapi pada minggu ke 12, janin (istilah yang digunakan setelah usia kehamilan mencapai
8 minggu) telah mengalami pertumbuhan yang pesat sehingga lapisan pada kedua sisi rahim
bertemu (karena janin telah memenuhi seluruh rahim).
MENENTUKAN USIA KEHAMILAN
Secara konvensional, kehamilan dihitung dalam minggu, dimulai dari hari pertama menstruasi
terakhir.
Ovulasi biasanya terjadi 2 minggu sesudah menstruasi dan pembuahan biasanya terjadi segera
setelah ovulasi, karena itu secara kasar usia embrio adalah 2 minggu lebih muda daripada jumlah
minggu yang secara tradisional dipakai untuk menyatakan usia kehamilan. Dengan kata lain,
seorang wanita yang hamil 4 minggu sedang mengandung embrio yang berumur 2 minggu.
Jika menstruasinya tidak teratur, maka perbedaan yang pasti bisa lebih atau kurang dari 2
minggu.
Untuk praktisnya, jika seorang wanita menstruasinya terlambat 2 minggu, dikatakan telah hamil
6 minggu.
Kehamilan berlangsung rata-rata selama 266 hari (38 minggu) dari masa pembuahan atau 280

hari (40 minggu) dari hari pertama menstruasi.


Untuk menentukan tanggal perkiraan persalinan bisa dilakukan perhitungan berikut:
- tanggal menstruasi terakhir ditambah 7
- bulan menstruasi terakhir dikurangi 3
- tahun menstruasi terakhir ditambah 1.
Hanya 10% wanita hamil yang melahirkan tepat pada tanggal perkiraan persalinan, 50%
melahirkan dalam waktu 1 minggu dan hampir 90% yang melahirkan dalam waktu 2 minggu
sebelum atau setelah tanggal perkiraan persalinan. Persalinan dalam waktu 2 minggu sebelum
maupun sesudah perkiraan persalinan masih dianggap normal.
Kehamilan terbagi menjadi periode 3 bulanan, yang disebut sebagai:
- Trimester pertama (minggu 1-12)
- Trimester kedua (minggu 13-24)
- Trimester ketiga (minggu 25-persalinan).
Proses KehamilanIsi KandunganGambar Ibu HamilIsi Perut Saat HamilBayi Dalam
KandunganHamilBayi Dalam PerutFoto Ibu HamilSaat HamilGambar Bayi Dalam PerutHamil
Tua
MENDETEKSI KEHAMILAN
Jika seorang wanita yang biasanya mengalami menstruasi yang teratur mengalami keterlambatan
1 minggu atau lebih, mungkin dia hamil.
Pada awal kehamilan, wanita hamil bisa mengalami pembengkakan payudara dan mual, kadang
disertai muntah.
Pembengkakan payudara terjadi akibat bertambahnya kadar hormon wanita (terutama estrogen,
juga progesteron).
Mual dan muntah terjadi akibat estrogen dan HCG (human chorionic gonadotropin). Kedua
hormon ini membantu memelihara kehamilan dan mulai dihasilkan oleh plasenta pada sekitar 10
hari setelah pembuahan.
Pada awal kehamilan, banyak wanita yang merasa sangat lelah dan beberapa wanita mengalami
perut kembung.
Jika seorang wanita hamil, serviksnya lebih lunak dan rahim juga lebih lunak dan membesar.
Biasanya vagina dan serviks menjadi kebiruan sampai ungu, karena pembuluhnya penuh terisi
darah.
Perubahan ini bisa terlihat pada pemeriksaan panggul.
Biasanya untuk menentukan kehamilan dilakukan tes kehamilan pada darah maupun air kemih.
Tes kehamilan ELISA (enzyme-linked immunosorbent assay) bisa dengan segera dan mudah
mendeteksi kadar HCG yang rendah di dalam air kemih.
Selama 60 hari pertama kehamilan yang normal dengan 1 janin, kadar HCG berlipatganda setiap
2 hari.
Selama kehamilan, rahim terus membesar. Pada kehamilan 12 minggu, rahim membesar keluar
panggu, yaitu ke arah perut dan biasanya dapat dirasakan jika dokter memeriksa perut bagian
bawah.

Rahim terus membesar sampai setinggi pusar pada kehamilan 20 minggu dan sampai ke tulang
iga bagian bawah pada usia kehamilan 36 minggu.
Cara lain untuk mendeteksi kehamilan:
1. Mendengarkan denyut jantung janin.
Denyut jantung janin bisa terdengar melalui stetoskop khusus atau USG Doppler.
Dengan bantuan steteoskop khusus, denyut jantung janin bisa terdengar pada usia kehamilan 1820 minggu; sedangkan jika menggunakan USG Doppler, denyut jantung janin bisa terdengar
pada usia kehamilan 12-14 minggu.
2. Merasakan pergerakan janin.
Ibu bisa merasakan gerakan janin pada kehamilan 16-20 minggu.
Wanita yang sebelumnya pernah hamil akan meraskan gerakan janin ini lebih awal.
3. Memeriksa rahim dengan USG.
Rahim yang membesar bisa dilihat dengan USG pada kehamilan 6 minggu, demikian juga halnya
dengan denyut jantung janin.
PERUBAHAN FISIK SELAMA KEHAMILAN
# Kehamilan menyebabkan banyak perubahan pada tubuh, kebanyakan perubahan ini akan
menghilang setelah persalinan. Jantung dan pembuluh darah.
Selama kehamilan, jumlah darah yang dipompa oleh jantung setiap menitnya (cardiac output,
curah jantung) meningkat sampai 30-50%. Peningkatan ini mulai terjadi pada kehamilan 6
minggu dan mencapai puncaknya pada kehamilan 16-28 minggu.
Karena curah jantung meningkat, maka denyut jantung pada saat istirahat juga meningka (dalam
keadaan normal 70 kali/menit menjadi 80-90 kali/menit).
Setelah mencapai kehamilan 30 minggu, curah jantung agak menurun karena rahim yang
membesar menekan vena yang membawa darh dari tungkai ke jantung.
Selama persalinan, curah jantung meningkat sebesar 30%,
Setelah persalinan curah jantung menurun sampai 15-25% diatas batas kehamilan, lalu secara
perlahan kembali ke batas kehamilan.
Peningkatan curah jantung selama kehamilan kemungkinan terjadi karena adanya perubahan
dalam aliran darah ke rahim. Karena janin terus tumbuh, maka darah lebih banyak dikirim ke
rahim ibu.
Pada akhir kehamilan, rahim menerima seperlima dari seluruh darah ibu.
Ketika melakukan aktivitas/olah raga, maka curah jantung, denyut jantung dan laju pernafasan
pada wanita hamil lebih tinggi dibandingkan dengan wanita yang tidak sedang hamil.
Rontgen dada dan EKG menunjukkan sejumlah perubahan dalam jantung, dan kadang terdengar
murmur jantung tertentu serta ketidakteraturan irama jantung.
Semua perubahan tersebut adalah normal terjadi pada masa hamil, tetapi beberapa kelainan
irama jantung mungkin akan memerlukan pengobatan khusus.
Selama trimester kedua biasanya tekanan darah menurun tetapi akan kembali normal pada
trimester ketiga.

Selama kehamilan, volume darah dalam peredaran meningkat sampai 50%, tetapi jumlah sel
darah merah yang mengangkut oksigen hanya meningkat sebesar 25-30%.
Untuk alasan yang belum jelas, jumlah sel darah putih (yang berfungsi melindungi tubuh
terhadap infeksi) selama kehamilan, pada saat persalinan dan beberapa hari setelah persalinan,
agak meningkat.
# Ginjal
Selama kehamilan, ginjal bekerja lebih berat. Ginjal menyaring darah yang volumenya
meningkat (sampai 30-50% atau lebih), yang puncaknya terjadi pada kehamilan 16-24 minggu
sampai sesaat sebelum persalinan (pada saat ini aliran darah ke ginjal berkurang akibat
penekanan rahim yang membesar).
Dalam keadaan normal, aktivitas ginjal meningkat ketika berbaring dan menurun ketika berdiri.
Keadaan ini semakin menguat pada saat kehamilan, karena itu wanita hamil sering merasa ingin
berkemih ketika mereka mencoba untuk berbaring/tidur.
Pada akhir kehamilan, peningkatan aktivitas ginjal yang lebih besar terjadi pada wanita hamil
yang tidur miring. Tidur miring mengurangi tekanan dari rahim pada vena yang membawa darah
dari tungkai sehingga terjadi perbaikan aliran darah yang selanjutnya akan meningkatkan
aktivitas ginjal dan curah jantung.
# Paru-paru
Ruang yang diperlukan oleh rahim yang membesar dan meningkatnya pembentukan hormon
progesteron menyebabkan paru-paru berfungsi lain dari biasanya.
Wanita hamil bernafas lebih cepat dan lebih dalam karena memerlukan lebih banyak oksigen
untuk dirinya dan untuk janin.
Lingkar dada wanita hamil agak membesar.
Lapisan saluran pernafasan menerima lebih banyak darah dan menjadi agak tersumbat oleh
penumpukan darah (kongesti). Kadang hidung dan tenggorokan mengalami penyumbatan parsial
akibat kongesti ini. Tekanan dan kualitas suara wanita hamil agak berubah.
# Sistem pencernaan
Rahim yang semakin membesar akan menekan rektum dan usus bagian bawah sehingga terjadi
sembelit (konstipasi).
Sembelit semakin berat karena gerakan otot di dalam usus diperlambat oleh tingginya kadar
progesteron.
Wanita hamil sering mengalami heartburn (rasa panas di dada) dan sendawa, yang kemungkinan
terjadi karena makanan lebih lama berada di dalam lambung dan karena relaksasi sfingter di
kerongkongan bagian bawah yang memungkinkan isi lambung mengalir kembali ke
kerongkongan.
Ulkus gastrikum jarang ditemukan pada wanita hamil dan jika sebelumnya menderita ulkus
gastrikum biasanya akan membaik karena asam lambung yang dihasilkan lebih sedikit.
# Kulit

Topeng kehamilan (melasma) adalah bintik-bintik pigmen kecoklatan yang tampak di kulit
kening dan pipi.
Peningkatan pigmentasi juga terjadi di sekeliling puting susu. Sedangkan di perut bawah bagian
tengah biasanya tampak garis gelap.
Spider angioma (pembuluh darah kecil yang memberi gambaran seperti laba-laba) bisa muncul
di kulit, biasanya di atas pinggang. Sedangkan pelebaran pembuluh darah kecil yang berdinding
tipis seringkali tampak di tungkai bawah.
# Hormon
Kehamilan mempengaruhi hampir semua hormon di dalam tubuh.
Plasenta menghasilkan sejumlah hormon untuk membantu tubuh dalam mempertahankan
kehamilan. Hormon utama yang dihasilkan oleh plasenta adalah HCG, yang berperan mencegah
ovulasi dan merangsang pembentukan estrogen serta progesteron oleh ovarium untuk
mempertahankan kehamilan.
Plasenta juga menghasilkan hormon yan gmenyebabkan kelenjar tiroid menjadi lebih aktif.
Kelenjar tiroid yang lebih aktif menyebabkan denyut jantung yang cepat, jantung berdebar-debar
(palpitasi), keringat berlebihan dan perubahan suasana hati; selain itu juga bisa terjadi
pembesaran kelenjar tiroid. Tetapi hipertiroidisme (overaktivitas kelenjar tiroid) hanya terjadi
pada kurang dari 1% kehamilan.
Plasenta juga menghasilkan melanocyte-stimulating hormone yang menyebabkan kulit berwarna
lebih gelap dan hormon yang menyebabkan peningkatan kadar hormon adrenal di dalam darah.
Peningkatan kadar hormon in kemungkinan menyebabkan tanda peregangan berwarna pingk
pada kulit perut.
Selama kehamilan diperlukan lebih banyak insulin yang dihasilkan oleh pankreas. Karena itu
penderita diabetes yang sedang hamil bisa mengalami gejala diabetes yang lebih buruk.
PERAWATAN SELAMA KEHAMILAN
Pemeriksaan pada usia kehamilan mencapai 6 dan 8 minggu sangat penting untuk
memperkirakan umur kehamilan dan tanggal perkiraan persalinan.
Pemeriksaan fisik yang pertama kali dilakukan biasanya meliputi berat badan, tinggi badan dan
tekanan darah. Kemudian dilakukan pemeriksaan leher, kelenjar tiroid, payudara, perut, lengan
dan tungkai.
Dengan bantuan stetoskop, dilakukan pemeriksaan terhadap jantung dan paru-paru; sedangkan
pemeriksaan bagian belakang mata dilakukan dengan bantuan oftalmoskop.
Juga dilakukan pemeriksaan panggul dan rektum guna mengetahui ukuran danposisi rahim dan
kelaian pada panggul.
Dilakukan pemeriksaan darah lengkap, pemeriksaan darah untuk sifilis, hepatitis, gonore, infeksi
klamidia dan penyakit menular seksual lainnya.
Pemeriksaan darah juga dilakukan untuk menentukan golongan darah dan antibodi Rh.
Rontgen dada hanya dilakukan jika diketahui wanita hamil tersebut menderita penyakit paru-

paru atau jantung.


Jika tidak mendesak, sebaiknya pemeriksaan rontgen dihindari, terutama pada 12 minggu
pertama karena janin sangat sensitif terhadap efek radiasi. Jika mendesak, janin harus dilindungi
dengan cara menutupi perut bagian bawah dengan bahan yang mengandung timah hitam
sehingga rahim terlindungi.
Pemeriksaan penyaringan untuk diabetes harus segera dilakukan setelah kehamilan 12 minggu
pada:
- Wanita yang pernah melahirkan bayi yang sangat besar
- Wanita yang pernah mengalami keguguran yang penyebabnya tidak jelas
- Wanita yang memiliki keluarga yang menderita diabetes.
Pada minggu ke 28, semua wanita hamil harus menjalani pemeriksaan penyaringan untuk
diabetes.
Pada minggu ke 16-18, dilakukan pemeriksaan kadar alfa-fetoprotein (suatu protein yang
dihasilkan oleh janin) di dalam darah ibu.
Jika kadarnya tinggi, kemungkinan janin yang dikandung menderita spina bifida atau terdapat
lebih dari 1 janin. Jika kadarnya rendah, kemungkinan terdapat kelainan kromosom pada janin.
Dengan USG, kehamilan bisa diketahui mulai dari 4-5 minggu setelah ovulasi. USG juga
digunakan untuk:
- Mengikuti perkembangan kehamilan
- Menentukan tanggal perkiraan persalinan
- Menentukan laju pertumbuhan janin
- Merekam denyut jantung atau pernafasan janin
- Mengetahui kehamilan ganda
- Mengetahui sejumlah kelainan (misalnya plasenta previa)
- Mengetahui kelainan posisi janin
- Memandu jarum pada pengambilan contoh cairan ketuban untuk keperluan pemeriksaan
genetik atau kematangan paru-paru (amniosentesis).
Pada kehamilan muda, sebelum menjalani pemeriksaan USG, sebaiknya ibu meminum banyak
air karena kandung kemih yang penuh akan mendorong rahim keluar rongga panggul sehingga
bisa diperoleh gambaran janin yang lebih jelas.
Pemeriksaan selanjutnya dilakukan setiap 4 minggu (1 kali/bulan) sampai usia kehamilan
mencapai 32 minggu. Kemudian setiap 2 minggu sampai usia kehamilan mencapai 36 minggu
dan sesudah 36 minggu, pemeriksaan dilakukan 1 kali/minggu.
Pada setiap pemeriskaan, dilakukan pengukuran berat badan dan tekanan darah, serta ukuran dan
bentuk rahim untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan janin.
Air kemih diperiksa untuk mengetahui adanya gula dan protein. Adanya gula menunjukkan
diabetes dan protein menunjukkan pre-eklamsi (tekanan darah tinggi, protein dalam air kemih
dan penimbunan cairan selama kehamilan).
Jika ibu memiliki darah Rh-negatif, maka dilakukan pemeriksaan antibodi Rh.
Jika darah ibu memiliki Rh-negatif dan darah ayah memiliki Rh-positif, maka janin bisa
memiliki Rh-positif. Jika darah janin yang memiliki Rh-positif memasuki peredaran darah ibu

yang memiliki Rh-negatif, maka tubuh ibu akan membentuk antibodi Rh yang bisa masuk ke
aliran darah janin dan merusak sel darah merah sehingga terjadi jaundice (kuning), yang bisa
menyebabkan kerusakan otak atau kematian janin.
Kenaikan berat badan pada saat hamil, pada wanita yang memiliki ukuran rata-rata biasanya
berkisar antara 12,5-15 kg (sekitar 1-1,5 kg/bulan).
Kenaikan berat badan yang melebihi 15-17,5 kg menyebabkan penumpukan lemak pada janin
dan ibu.
Berat badan yang tidak bertambah merupakan pertanda buruk (terutama jika kenaikan berat
badan total kurang dari 5 kg) dan hal ini bisa menunjukkan adanya pertumbuhan janin yang
lambat.
Kadang kenaikan berat badan disebabkan oleh penimbunan cairan akibat jeleknya aliran darah
tungkai pada saat wanita hamil berdiri.
Hal ini bisa diatasi dengan cara berbaring miring ke kiri selama 30-45 menit sebanyak 2-3
kali/hari.
Selama kehamilan, kebutuhan kalori harus ditambah sekitar 250 kalori agar tersedia zat gizi yang
cukup untuk pertumbuhan janin.
Wanita hamil sebaiknya mengkonsumsi makanan yang gizinya seimbang, termasuk buah-buahan
dan sayur-sayuran. Hindari makanan yang terlalu asin atau makanan yang mengandung bahan
pengawet.
Seorang wanita hamil tidak boleh minum obat sembarangan.
Selama kehamilan, kebutuhan tubuh akan zat besi meningkat guna memenuhi kebutuhan ibu dan
janin. Biasanya diberikan tambahan zat besi. Pemberian zat besi bisa menyebabkan gangguan
lambung yang ringan dan sembelit.
Mual dan muntah bisa dikurangi dengan merubah pola makan, yaitu:
- Minum dan makan dalam porsi kecil tetapi sering
- Makan sebelum lapar
- Makanan lunak.
Untuk mengatasi morning sickness (mual di pagi hari) sebaiknya memakan 1-2 keping biskuit
sebelum beranjak dari tempat tidur.
Jika mual dan muntahnya sangat berat dan menetap sehingga terjadi dehidrasi, penurunan berat
badan atau gangguan lainnya, maka biasanya wanita hamil harus menjalani perawatan di rumah
sakit untuk semantara waktu dan mendapatkan cairan melalui infus.
Edema (pembengkakan) sering terjadi, terutama pada tungkai. Demikian juga halnya dengan
varises pada tungkai dan di daerah sekitar lubang vagina.
Untuk mengurangi pembengkakan tungkai, bisa digunakan penyangga elastis atau berbaring
dengan posisi tungkai lebih tinggi.
Wasir bisa diatasi dengan mengkonsumsi obat pelunak tinja atau berendam di air hangat.
Pada saat hamil biasanya jumlah cairan yang keluar dari vagina bertambah, hal ini adalah

normal. Trikomoniasis dan kandidiasis merupakan infeksi vagina yang sering ditemukan selama
kehamilan dan mudah diobati.
Vaginosis bakterialis (infeksi bakteri pada vagina) bisa menyebabkan kelahiran prematur dan
harus diobati secara tuntas.
Wanita hamil bisa tetap melakukan kegiatan sehari-harinya dan berolahraga.
Hubungan seksual selama kehamilan tetap boleh dilakukan, kecuali jika terjadi perdarahan, nyeri
atau kebocoran air ketuban.
Setiap wanita hamil sebaiknya mengetahui tanda-tanda awal persalinan.
Tanda yang utama adalah kontraksi perut bagian bawah dengan selang waktu tertentu dan nyeri
punggung.
Menjelang akhir kehamilan (setelah 36 minggu), dokter akan melakukan pemeriksaan panggul
untuk mencoba memperkirakan saat persalinan.
Sumber : http://medicastore.com/penyakit/586/Kehamilan.html
0 komentar:
Poskan Komentar

Anda mungkin juga menyukai