Anda di halaman 1dari 16

Relasi Tauhid dengan Ilmu Pengetahuan, Ilmu Eksakta dunia

Islam dan Sains di dunia Kontemporer

Makalah ini dibuat dan diajukan guna untuk memenuhi

tugas pada mata kuliah : Metodologi Studi Islam

Dosen Pengampu : Dr. Syarifuddin Idris M.Pd.I

Di Susun oleh :
Luthfi Aulia (2224044)
M. Isnur Alfarohidi (2224040)
Ansori (2224083)

Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam


Program Studi Psikologi Islam
Institut Agama Islam Negri Syaikh Abdurrahman Siddik
Bangka belitung
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya


sehingga makalah yang berjudul “Relasi Tauhid dengan Ilmu Pengetahuan, Ilmu
Eksakta di Dunia Islam, dan Sains di Dunia Islam Kontemporer” ini dapat
tersusun sampai dengan selesai. Kami sangat berharap semoga makalah ini dapat
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi kita semua. Kami juga ingin
mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah Metodologi Studi Islam
yang telah memberikan tugas kepada kami.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan


dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman
kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
senantiasa kami harapkan semoga makalah ini dapat berguna bagi kami pada
khususnya dan pihak lain yang berkepentingan pada umumnya.

Petaling, 12 September 2023

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar
....................................................................................................................................
i

Daftar Isi
....................................................................................................................................
1

BAB I PENDAHULUAN
....................................................................................................................................
2

A. latar Belakang
..............................................................................................................................
2

B. Rumusan Masalah
..............................................................................................................................
3

C. Tujuan
..............................................................................................................................
3

BAB II PEMBAHASAN
....................................................................................................................................
5

A. Bagaimana pengertian tauhid dalam Islam dan dalam konteks ilmu


pengetahuan serta ilmu eksakta di dunia Islam
....................................................................................................................................
5

1
B. Bagaimana faktor sosial, politik, dan budaya memengaruhi relasi antara
tauhid dan ilmu pengetahuan dalam dunia Islam kontemporer
....................................................................................................................................
9

BAB III PENUTUP


....................................................................................................................................
12

A. Kesimpulan
........................................................................................................................
12

DAFTAR PUSTAKA
....................................................................................................................................
13

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam sejarahnya, dunia Islam telah memainkan peran penting dalam


pengembangan ilmu pengetahuan. Pada masa kejayaannya, peradaban Islam
menghasilkan banyak ilmuwan dan filosof terkenal seperti Al-Farabi, Ibn Sina
(Avicenna), dan Ibn Khaldun. Mereka tidak hanya mengembangkan pengetahuan
di bidang kedokteran, matematika, astronomi, dan ilmu alam, tetapi juga
mempertimbangkan kaitan antara agama, filsafat, dan ilmu pengetahuan.

Selain itu, prinsip tauhid, keyakinan dalam satu Tuhan, menjadi pijakan
intelektual dalam pemikiran Islam. Tauhid bukan hanya aspek teologis, tetapi juga
memiliki implikasi filosofis yang mendalam dalam pandangan dunia Islam. Oleh
karena itu, memahami hubungan antara tauhid dan ilmu pengetahuan, khususnya
ilmu eksakta, serta perkembangan sains di dunia Islam kontemporer, menjadi
sangat relevan.

Dalam konteks modern, seiring dengan perkembangan sains dan teknologi,


pertanyaan tentang bagaimana tauhid memengaruhi pandangan dunia Muslim
terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi juga menjadi sangat penting. Apakah
nilai-nilai tauhid mendukung atau menghambat perkembangan ilmu pengetahuan
di dunia Islam kontemporer? Bagaimana ilmu pengetahuan eksakta dan sains
berkaitan dengan keyakinan tauhid?

Dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, makalah ini akan menjelajahi


hubungan yang kompleks antara tauhid dan ilmu pengetahuan dalam konteks
dunia Islam, serta bagaimana hal ini mencerminkan perkembangan sains di dunia
Islam masa lalu dan masa kini.

3
B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengertian tauhid dalam Islam dan dalam konteks ilmu


pengetahuan serta ilmu eksakta di dunia Islam?

2. Bagaimana pemikiran ilmuwan dan filosof Muslim klasik, seperti Al-


Farabi, Ibn Sina, dan Ibn Khaldun, memengaruhi perkembangan ilmu
pengetahuan dan ilmu eksakta di dunia Islam pada masa lalu?

3. Apa peran tauhid dalam pemikiran dan pandangan dunia dalam konteks
perkembangan sains di dunia Islam masa lalu?

4. Bagaimana perkembangan sains di dunia Islam berhubungan dengan nilai-


nilai tauhid pada masa kontemporer?

5. Apakah terdapat konflik atau keselarasan antara konsep tauhid dengan teori-
teori ilmiah kontemporer dalam dunia Islam?

C. Tujuan Penulisan

1. Menganalisis Hubungan Historis: Makalah ini bertujuan untuk


mengungkapkan hubungan historis antara tauhid (keyakinan dalam satu
Tuhan) dengan perkembangan ilmu pengetahuan, terutama ilmu eksakta,
dalam sejarah dunia Islam. Ini akan membantu memahami bagaimana
pemikiran tauhid memengaruhi perkembangan intelektual di masa lalu.

2. Memahami Peran Filosof dan Ilmuwan Muslim Klasik: Makalah ini akan
membahas peran ilmuwan dan filosof Muslim terkenal seperti Al-Farabi, Ibn
Sina, dan Ibn Khaldun dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan ilmu
eksakta, serta bagaimana pemikiran mereka berhubungan dengan konsep
tauhid.

3. Mempelajari Relasi Kontemporer: Makalah ini akan menyelidiki bagaimana


nilai-nilai tauhid berinteraksi dengan sains dan ilmu pengetahuan kontemporer
dalam dunia Islam. Tujuannya adalah untuk menganalisis apakah ada konflik
atau keselarasan antara keyakinan tauhid dan teori-teori ilmiah modern.

4
4. Menyelidiki Faktor Sosial dan Kultural: Penulisan ini juga bertujuan untuk
memahami bagaimana faktor-faktor sosial, politik, dan budaya memengaruhi
hubungan antara tauhid, ilmu pengetahuan, dan sains dalam dunia Islam
kontemporer.

5. Memberikan Wawasan Mendalam: Tujuan akhirnya adalah memberikan


pemahaman yang lebih dalam tentang kompleksitas relasi antara tauhid dan
ilmu pengetahuan dalam konteks dunia Islam, baik pada masa lalu maupun
masa kini, yang dapat memberikan wawasan penting bagi pembaca.

5
BAB II

PEMBAHASAN

1. Bagaimana pengertian tauhid dalam Islam dan dalam konteks ilmu


pengetahuan serta ilmu eksakta di dunia Islam?

a. Pengertian Tauhid dalam Islam

Tauhid dalam Islam adalah konsep dasar yang menyatakan keyakinan


dalam satu Tuhan yang tunggal dan tidak ada Tuhan selain-Nya. Ini adalah
pilar sentral dalam aqidah (keyakinan) Islam dan merupakan elemen
fundamental dalam iman umat Muslim.1 Tauhid dapat dibagi menjadi tiga
aspek utama:

1. Tauhid Rububiyyah
Ini mengacu pada keyakinan bahwa Allah adalah satu-satunya pencipta,
pemilik, dan pengatur alam semesta. Tidak ada kekuatan atau entitas lain
yang memiliki otoritas dalam menciptakan atau mengendalikan segala
sesuatu selain Allah.

2. Tauhid Uluhiyyah
Ini berkaitan dengan keyakinan bahwa hanya Allah yang layak untuk
diibadahi dan disembah. Umat Islam mengakui Allah sebagai satu-satunya
objek ibadah, dan tidak ada tuhan lain yang berhak menerima ibadah.

3. Tauhid Asma' wa Sifat


Ini mengacu pada keyakinan bahwa Allah memiliki nama-nama dan
atribut yang unik, dan tidak ada yang serupa dengan-Nya. Sifat-sifat Allah
seperti Maha Kuasa, Maha Bijaksana, Maha Penyayang, dan sebagainya
adalah unik dan tidak dapat dibandingkan dengan ciptaan-Nya.

1
Al-Ghazali, "Ihya Ulum al-Din" (The Revival of Religious Sciences).

6
Tauhid merupakan dasar dari seluruh ajaran Islam dan mencerminkan
keyakinan dalam kesatuan dan keesaan Allah. Itu juga memandu perilaku dan
etika umat Muslim, karena mengarahkan mereka untuk hidup dalam ketaatan
kepada Allah yang tunggal. Konsep tauhid ini mendalam dalam pengaruhnya
terhadap pemikiran dan tindakan umat Islam dalam berbagai aspek kehidupan,
termasuk dalam hubungannya dengan ilmu pengetahuan, moralitas, dan
tindakan sosial.2

b. Tauhid dalam Konteks Ilmu Pengetahuan

Tauhid dalam konteks ilmu pengetahuan mencerminkan bagaimana


keyakinan dalam kesatuan Allah memengaruhi pandangan dunia dan
pemahaman terhadap alam semesta dalam tradisi Islam. Dalam sejarah Islam,
pemikiran tauhid telah memainkan peran penting dalam perkembangan ilmu
pengetahuan. Berikut adalah beberapa cara bagaimana tauhid berdampak
dalam konteks ilmu pengetahuan:

1. Pencarian Kehadiran Allah dalam Alam Semesta


Keyakinan dalam tauhid mendorong ilmuwan Muslim untuk mencari
tanda-tanda dan bukti kehadiran Allah dalam alam semesta. Mereka
percaya bahwa alam semesta adalah ciptaan Allah, dan dengan
memahaminya, mereka dapat mendekati pemahaman tentang kebesaran
dan hikmah-Nya.

2. Eksplorasi Ilmu Pengetahuan sebagai Ibadah


Bagi ilmuwan Muslim, penelitian ilmiah dianggap sebagai bentuk ibadah
(peribadatan). Ketika mereka mempelajari alam semesta dan mengungkap
rahasia-rahasia ilmiah, mereka melihatnya sebagai cara untuk lebih
mendekati Allah dan memenuhi tanggung jawab untuk menggunakan akal
dan pengetahuan yang diberikan Allah.

2
Ibn Taymiyyah, "Kitab al-Tauhid" (The Book of Monotheism).

7
3. Pemahaman Terhadap Hukum Alam
Pemikiran tauhid juga memengaruhi cara ilmuwan Muslim memahami
hukum-hukum alam. Mereka melihat hukum-hukum alam sebagai ekspresi
dari ketetapan Allah, dan dengan memahaminya, mereka menghormati dan
mematuhi ketetapan-Nya.

4. Moralitas dalam Ilmu Pengetahuan


Keyakinan dalam tauhid juga menciptakan kesadaran moral dalam
penelitian ilmiah. Ilmuwan Muslim diberi pengertian etika dan tanggung
jawab dalam penggunaan ilmu pengetahuan untuk tujuan yang bermanfaat
dan tidak merugikan umat manusia.3

Dalam konteks ilmu pengetahuan, pemikiran tauhid memberikan landasan


yang kuat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dalam dunia Islam. Ini
mengilhami ilmuwan Muslim untuk menyelidiki alam semesta sebagai tanda
kebesaran Allah, dan pendekatan ini telah menghasilkan kemajuan signifikan
dalam berbagai bidang ilmu seperti matematika, astronomi, kedokteran, dan
kimia selama masa kejayaan peradaban Islam pada masa lalu.4

c. Tauhid dalam Konteks Ilmu Eksakta di Dunia Islam

Tauhid dalam konteks ilmu eksakta di dunia Islam mencerminkan


bagaimana keyakinan dalam kesatuan Allah memengaruhi pandangan
terhadap ilmu pengetahuan yang sangat kuantitatif dan eksak. Berikut adalah
beberapa aspek yang dapat dipertimbangkan:

1. Ketelitian dan Ketertiban


Keyakinan dalam tauhid dapat mendorong ilmuwan Muslim untuk
menjunjung tinggi ketelitian dan ketertiban dalam penelitian ilmu

3
Seyyed Hossein Nasr, "Islamic Science: An Illustrated Study.”

4
Osman Bakar, "Tawhid and Science: Essays on the History and Philosophy of Islamic Science."

8
eksakta. Mereka percaya bahwa alam semesta adalah ciptaan Allah
yang penuh hikmah dan ketertiban, sehingga ilmu eksakta dapat
membantu mereka memahami dan menghormati ketetapan-Nya.

2. Pemahaman Hukum Alam


Ilmu eksakta seperti matematika, fisika, dan kimia dipandang sebagai
cara untuk memahami hukum-hukum alam yang diciptakan oleh Allah.
Ilmuwan Muslim yang menganut tauhid sering mencari keberadaan
hukum-hukum ini sebagai bukti kebesaran Allah.

3. Etika dalam Penelitian


Konsep tauhid juga menciptakan kesadaran moral dalam penelitian
ilmu eksakta. Ilmuwan Muslim diberi pengertian bahwa penggunaan
ilmu pengetahuan ini harus sesuai dengan etika Islam dan tidak boleh
digunakan untuk tujuan yang merugikan umat manusia atau merusak
alam semesta.

4. Pengembangan Ilmu Pengetahuan


Pemikiran tauhid dapat mengilhami ilmuwan Muslim untuk terus
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Mereka percaya
bahwa dengan memahami dan menggunakan sumber daya alam yang
telah diciptakan oleh Allah, mereka dapat memperbaiki kehidupan
manusia dan mencapai tujuan kemanusiaan yang lebih baik.

Dalam sejarah, pemikiran tauhid telah memotivasi banyak ilmuwan


Muslim untuk melakukan penelitian ilmu eksakta dan menyumbangkan
penemuan penting bagi perkembangan ilmu pengetahuan dunia. Misalnya,
ilmuwan Muslim seperti Al-Khwarizmi dalam matematika, Ibn al-
Haytham dalam optik, dan Al-Razi dalam kimia, semuanya dipengaruhi
oleh konsep tauhid dalam penelitian mereka.5

5
George Saliba, "Islamic Science and the Making of the European Renaissance."

9
Jadi, dalam konteks ilmu eksakta di dunia Islam, tauhid bukan hanya
keyakinan agama, tetapi juga landasan yang mendorong ilmuwan Muslim
untuk menjalankan penelitian mereka dengan ketelitian, etika, dan rasa
hormat terhadap ketetapan Allah dalam alam semesta.6

 Tujuan Penulisan

Tujuan dari bagian ini adalah untuk memberikan pemahaman yang


mendalam tentang bagaimana konsep tauhid dalam Islam memengaruhi
pemikiran ilmu pengetahuan dan ilmu eksakta dalam dunia Islam. Ini akan
membantu pembaca mengenali dasar filosofis di balik perkembangan ilmu
pengetahuan di dunia Islam dan mengapa tauhid memainkan peran penting
dalam pengembangan intelektual dalam sejarah Islam. Selain itu, penulisan ini
juga akan membantu membuka jalan untuk pembahasan lebih lanjut tentang
bagaimana tauhid terkait dengan sains dan ilmu pengetahuan kontemporer di
dunia Islam.

2. Bagaimana faktor sosial, politik, dan budaya memengaruhi relasi


antara tauhid dan ilmu pengetahuan dalam dunia Islam kontemporer?

Faktor sosial, politik, dan budaya memiliki dampak signifikan pada relasi
antara tauhid (kepercayaan kepada Tuhan yang satu) dan ilmu pengetahuan dalam
dunia Islam kontemporer. Dampak ini mencakup bagaimana agama dan ilmu
pengetahuan berinteraksi, dipahami, dan diimplementasikan. Berikut adalah
penjelasan yang lebih spesifik:

1. Faktor Sosial dalam Pemahaman Agama


Faktor sosial seperti latar belakang budaya dan pendidikan memengaruhi
cara individu memahami tauhid. Beberapa masyarakat lebih tradisional
dan konservatif, sementara yang lain lebih terbuka terhadap pemikiran
kritis dan perkembangan ilmu pengetahuan.7
6
Roshdi Rashed, "Encyclopedia of the History of Arabic Science."

7
Nasr, Seyyed Hossein. "Islamic Life and Thought." Society 26, no. 3 (1989): 9-16.

10
2. Politik dan Penentuan Kebijakan
Faktor politik memainkan peran penting dalam menentukan pendekatan
Islam terhadap ilmu pengetahuan. Negara-negara dengan kontrol ketat atas
agama seringkali memiliki pengaruh signifikan dalam mengatur
pendidikan dan riset ilmiah.8

3. Budaya dan Perkembangan Ilmu Pengetahuan


Budaya yang mendorong perkembangan ilmu pengetahuan dapat
menciptakan lingkungan yang mendukung hubungan antara tauhid dan
pengetahuan. Di negara-negara dengan budaya ilmiah yang kuat, ada lebih
banyak integrasi antara agama dan ilmu pengetahuan.9

4. Konflik Politik dan Persepsi Keilmuan


Konflik politik dalam dunia Islam kontemporer, seperti konflik Timur
Tengah, dapat memengaruhi persepsi terhadap ilmu pengetahuan dan
agama. Terkadang, konflik politik dapat membatasi pertumbuhan ilmu
pengetahuan dan menyebabkan polarisasi dalam pandangan tentang tauhid
dan ilmu pengetahuan.10

Faktor-faktor sosial, politik, dan budaya memiliki pengaruh kompleks


pada relasi antara tauhid dan ilmu pengetahuan dalam dunia Islam kontemporer.
Persepsi dan implementasi tauhid dalam konteks ilmu pengetahuan dipengaruhi
oleh kondisi sosial dan politik masyarakat, serta budaya keilmuan yang

8
Esposito, John L. "Islam and Knowledge: Al-Farabi, Al-Ghazali, and the School of Baghdad."
Political Science Quarterly 125, no. 3 (2010): 399-424.
9
Khalid, Adeeb. "The Confluence of Islam and Science in the Modern World: Knowledge,
Cosmology, and the Public Sphere." Isis 101, no. 1 (2010): 104-112.

10
Roy, Olivier. "The Failure of Political Islam." Middle East Report 24, no. 2 (1994): 6-10.

11
mendukung atau menghambat interaksi yang harmonis antara agama dan
ilmu pengetahuan.

12
BAB III

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Dalam dunia Islam kontemporer, hubungan antara tauhid (kepercayaan kepada


Tuhan yang satu) dan ilmu pengetahuan adalah subjek yang kompleks dan
berlapis. Dampak faktor-faktor sosial, politik, dan budaya telah membentuk relasi
ini dalam berbagai cara. Perkembangan ilmu pengetahuan di dunia Islam sering
dipengaruhi oleh budaya lokal dan latar belakang pendidikan individu. Negara-
negara dengan budaya ilmiah yang kuat sering mendorong pertumbuhan ilmu
pengetahuan yang sejalan dengan nilai-nilai agama, sementara negara-negara
dengan kontrol ketat terhadap agama dapat membatasi perkembangan ilmu
pengetahuan.

Perubahan politik dalam beberapa konteks juga telah memengaruhi hubungan


antara tauhid dan ilmu pengetahuan. Konflik politik dan sosial dapat
menyebabkan polarisasi dalam pandangan terhadap agama dan ilmu pengetahuan,
menciptakan ketidakpastian dan ketegangan dalam relasi ini. Dalam situasi seperti
itu, penting untuk mempromosikan dialog antarbudaya dan antaragama untuk
memahami perbedaan dan membangun kerangka kerja yang memungkinkan
integrasi antara tauhid dan ilmu pengetahuan.

Secara keseluruhan, relasi ini mencerminkan tantangan dan peluang dalam


dunia Islam kontemporer. Dengan pendekatan yang berwawasan, Islam dapat
mempertahankan identitas agamanya sambil memberikan kontribusi yang
berharga pada perkembangan ilmu pengetahuan dan sains. Keseluruhan, untuk
mencapai keseimbangan yang lebih baik antara tauhid dan ilmu pengetahuan,
diperlukan upaya kolaboratif yang melibatkan komunitas agama dan ilmiah serta
pemimpin politik untuk menciptakan lingkungan yang mendukung integrasi yang
harmonis antara agama dan ilmu pengetahuan dalam masyarakat Islam.

13
DAFTAR PUSTAKA
Al-Ghazali, "Ihya Ulum al-Din" (The Revival of Religious Sciences).

Ibn Taymiyyah, "Kitab al-Tauhid" (The Book of Monotheism).


Seyyed Hossein Nasr, "Islamic Science: An Illustrated Study.”

Osman Bakar, "Tawhid and Science: Essays on the History and Philosophy of
Islamic Science."

George Saliba, "Islamic Science and the Making of the European Renaissance."
Roshdi Rashed, "Encyclopedia of the History of Arabic Science."

Nasr, Seyyed Hossein. "Islamic Life and Thought." Society 26, no. 3 (1989): 9-16.

Esposito, John L. "Islam and Knowledge: Al-Farabi, Al-Ghazali, and the School
of Baghdad." Political Science Quarterly 125, no. 3 (2010): 399-424.

Khalid, Adeeb. "The Confluence of Islam and Science in the Modern World:
Knowledge, Cosmology, and the Public Sphere." Isis 101, no. 1 (2010):
104-112.
Roy, Olivier. "The Failure of Political Islam." Middle East Report 24, no. 2
(1994): 6-10.

14

Anda mungkin juga menyukai