Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan atas kehadirat ALLAH SWT, karena atas
berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga saya selaku penulis dapat
menyelesaikan makalah ini, dengan judul materi “ HUBUNGAN ILMU KALAM,
TASAWUF, DAN FIQIH “. Tujuan penulis menyusun makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas mata kuliah “ TAUHID ( ILMU KALAM ) “. Selain itu, dengan
adanya makalah ini diharapkan dapat memperluas wawasan penulis khususnya
dan pembaca pada umumnya.
Dalam penulisan makalah ini, penulis banyak mendapatkan arahan dan
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih
kepada Dosen Pembimbing, yaitu Burhanuddin, S.Pd.I., M.Ag, teman-teman dan
orang tua penulis yang telah memberikan bimbingan dan dorongan semangat
kepada penulis untuk menyelesaikan makalah ini.
Harapan penulis, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis
pribadi maupu pembaca pada umumnya. Penulis juga mengharapkan kritik dan
saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini. AAMIIN...

Poleang Tengah, 31 september 2022


Disusun Oleh,

Wahyuddin

II
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................II
DAFTAR ISI..........................................................................................................III

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A.Latar
Belakang..............................................................................................1
B.Rumusan
Masalah.........................................................................................2
C.Tujuan Makalah............................................................................................2

BAB II
PEMBAHASAN..........................................................................................3
A.Pengertian Ilmu Kalam, Tasawuf, dan Fiqih...............................................3
B.Hubungan antara Ilmu Kalam Dengan Ilmu Tasawuf ................................5
C.Hubungan antara Ilmu Kalam Dengan Ilmu Fiqih......................................6
D. Hubungan antara Ilmu Tasawuf Dengan Ilmu Fiqih..................................6

BAB III PENUTUP..................................................................................................7


A.Kesimpulan.................................................................................................
B.Saran...........................................................................................................7

DAFTAR
PUSTAKA...............................................................................................8

III
IV
BAB 1
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Ilmu Tauhid atau Ilmu Kalam adalah ilmu yang membahas tentang
keesaan ALLAH SWT, sifat-sifat, yang wajib pada-Nya, sifat-sifat yang tidak ada
pada-Nya, sifat-sifat yang mungkin ada pada-Nya, dan membicarakan tentang
Rasul-rasul-nya, untuk menetapkan kebenaran dan kerasulannya.
Adapun tujuan utama dari ilmu kalam adalah untuk menjelaskan landasan
keimanan umat islam dalam tatanan yang filosofis dan logis. Bagi orang yang
beriman, bukti mengenai eksistensi dan segala hal yang menyangkut dengan
Tuhan yang ada dalam Al-Qur’An dan Hadist, ucapan sahabat yang mendengar
langsung perkataan Nabi dan lain sebagainya, sudah cukup. Namun, tatkala
masalah ini di hadapkan pada dunia yang lebih luas dan terbuka, maka dalil-dalil
naqli tersebut tidak begitu berperan. Sebab, tidak semua orang meyakini
kebenaran Al-Qur’An dan beriman kepadanya. Karenanya diperlukan lagi
interpretasi akal terhadapdalil yang sudah ada dalam Al-Qur’An tersebut untuk
menjelaskannya. Awalnya perbincangan mengenai teologi ini hanyalah debat
biasa sebagai diskusi untuk mempertajam pemahaman keislaman, namun lama-
kelamaan ia membentuk suatu kelompok pro-kontra yang berjuang pada
kebencian, permusuhan dan bahkan peperangan.
Mentauhidkan ALLAH SWT ( TAUHIDULLAH ) berarti menjadikan,
mengakui, dan meyakini bahwa ALLAH itu Esa. Dan sedangkan ilmu Tauhid itu
sendiri berartikan suatu ilmu yang membahas mengenai bagaimana mengetahui,
meyakini, menjadikan, mengakui bahwa ALLAH itu Esa. Pada pembahasan
makalah ini, penulis akan membahas tentang Hubungan antara Ilmu Kalam,
Tasawuf, dan Fiqih. Semoga dapat dijadikan sebagai bahan diskusi dan kita
semua dapat mengambil manfaatnya.
Karena, pada dasarnya kita mempelajari ilmu kalam ini agar kita dapat
mengetahui ALLAH SWT dengan segala yang wajib bagi ALLAH dan yang
mustahil bagi ALLAH SWT. Yang mana pada kemudian, manusia dapat
membenarkan adanya ALLAH SWT dan mengesakan-Nya.

1
B.Rumusan Masalah
Identifikasi masalah yang akan kita bahas dalam makalah ini, yaitu sebagai
berikut:
1.Apakah pengertian Ilmu Kalam, Tasawuf, dan Fiqih?
2.Bagaimanakah hubungan antara Ilmu Kalam dengan Ilmu Tasawuf?
3.Bagaimanakah hubungan antara Ilmu Kalam dengan Ilmu Fiqih?
4.Bagaimanakah hubungan antara Ilmu Tasawuf dengan Ilmu Fiqih ?

C.Tujuan Makalah
Adapun tujuan yang harus kita capai bersama dalam pembahasan materi
pada makalah ini,yaitu sebagai beriku:
1.Untuk mengetahui pengertian dari pada Ilmu Kalam, Tasawuf, dan Fiqih.
2.Untuk mengetahui hubungan antara Ilmu Kalam dengan Ilmu Tasawuf.
3.Untuk mengetahui hubungan antara Ilmu Kalam dengan Ilmu Fiqih.
4.Untuk mengetahui hubungan antara Ilmu Tasawuf dengan Ilmu Fiqih.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A.Pengertian Ilmu Kalam, Tasawuf, dan Fiqih
1. Pengertian Ilmu kalam
Secara etimologi, berarti pengertian ilmu kalam yang dilihat dari segi
bahasa. Secara harfiah kata kalam berarti pembicaraan yang bernalar dan
menggunakan logika. Maka ciri utama ilmu kalam adalah rasionalitas dan logis.
Sehingga, ilmu kalam sangat erat hubungannya dengan ilmu mantiq/logika. Istilah
lain dari Ilmu Kalam adalah Teologi Islam1.
Ilmu kalam dalam bahasa Arab biasa diartikan sebagai ilmu tentang perkara
ALLAH SWT dan sifat-sifat-Nya. Oleh sebab itu, ilmu kalam biasa disebut jg
sebagai ilmu ushuluddin atau ilmu tauhid ialah ilmu yang membahas tentang
penetapan aqoid diniyah dengan dalil ( petunjuk ) yang kongkrit.
Ilmu kalam menurut Syekh Muhammad Abduh, Ilmu kalam adalah ilmu
yang membahas wujud ALLAH SWT, tentanf sifat-sifat wajib bagi-Nya, sifat-
sifat yang jaiz disifatkan disifatkan kepada-Nya, dan tentang sifat-sifat yang tidak
ada pada-Nya. Juga tentang Rasulullah untuk menetapkan kebenaran risalahnya,
apa yang wajib ada padanya, hal-hal yang jaiz dihubungkan dengan diri mereka
dan hal-hal yang terlarang menghubungkan dalam diri mereka2.
Sedangkan, mengapa dinamakan ilmu kalam, yaitu di karenakan :
1. Dalam membahas masalah-masalah ketuhanan tidak lepas daripada dalil-
dalil akal yang sesuai dengan logika, dimana penampilannya melalui
perkataan (kalam) yang jitu dan tepat. Ahli-ahli ilmu kalam adalah orang-
orang yang ahli dalam berbicara, ahli dalam mengemukakan argumentasi
dalam persoalan yang di bahasnya.
2. Persoalan yang terpenting dan ramai dibicarakan serta diperbincangkan
pada masa-masa pertama islam, terutama di awal pertumbuhan ilmu kalam
ialah firman ALLAH SWT (Kalam ALLAH SWT), yaitu Al-Qur-An,
apakah kalam ALLAH SWT itu Qadim atau Hadist.

1
Nasir, H. Shilun A. 1991. Pengantar Ilmu Kalam, Jakarta : CV.Rajawali, hlm.26
2
Http://www.Shinozan.blogspot.com/ilmu-kalam (Pada tanggal 10 september 2022)

3
2.Pengertian Ilmu Tasawuf
Tasawuf adalah salah satu ilmu yang penting dalam islam . Secara umum
diartikan sebagai imu untuk menyucikan hati , memperbaiki akhlak, demi
memperoleh kebahagian dunia dan akhirat.
Salah satu contoh tasawuf diantaranya ialah selalu berzikir kepada allah di
sepertiga malam yang mana ketika orang lain sedang tertidur nyenyak dia
menyempatkan waktu untuk mengingat ALLAH SWT dengan cara berzikir dan
melaksanakan sholat tahajud, senang berbagai kepada orang lain atau berperilaku
dermawan dan selalu ridha dengan takdir ALLAH SWT.
3.Pengertian Ilmu Fiqih
Secara terminologi, Fiqih adalah ilmu tentang hukum-hukum syara’ yang
bersifat praktis yang di peroleh dari dalil-dalilnya yang terperinci .Menurut Abdul
Wahab Khallaf dalam bukunya “ Ilmu Ushul al-Fiqh, Fiqh adalah korelasi hukum-
hukum syara’ praktis yang di ambil dari dalil-dalinya yang terperinci.
Fiqih Islam terbagi atas 4 bagian:
a. Ibadat / ibadah artinya pengabdian dan penyembahan seorang muslim
terhadap ALLAH SWT yang dilakukan dengan merendahkan diri
serendah-rendahnya dan dengan niat yang ikhlas menurut cara-cara yang
ditentukan oleh agama.
b. Muamalat ialah peraturan agama untuk menjaga hak milik manusia dalam
tukar menukar barang atau sesuatu yang memberi manfaat dengan cara
yang di tentukan agama agar tidak terdapat keterpaksaan dari salah satu
pihak , penipuan, dan pemalsuan , dan segala pendzaliman yang ada
kaitannya dengan peredaran harta dalam hidup masyarakat.
c. Munakahat ialah undang-undang perkawinan atau akad yang
menghalalkan pergaulan antara seorang laki-laki dan perempuan yang
bukan mahramnya untuk mendapatkan kebahagiaan rumah tangga dan
menyelesaikan pertikaian yang mungkin terjadi antara keduanya .
d. Jinayat ialah perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh agama dapat
menimbulkan hukuman demi untuk menjaga harta , jiwa, serta hak asasi
manusia

4
B.Hubungan Antara Ilmu Kalam dengan Ilmu Tasawuf
Tasawuf seringkali dibedakan dan dipisahkan dengan ilmu kalam dalam
studi-studi pemikiran keislaman, seolah-olah keduanya tidak memilki hubungan
dan relasi kesejarahan. Padahal pada mulanya , tasawuf hampir tidak dapat
dipisahkan dengan ilmu kalam karena keduanya menyatu, tumpang-tindih.
Hubungan ilmu kalam dengan tasawuf terletak pada pembahasan
kebenaran . Dalam tasawuf, hakikat kebenaran berupa tersingkapnya ( kasyaf )
kebenaran sejati ALLASH SWT melalui mata hati. Tasawuf menemukan dengan
melewati beberapa jalan atau maqam. Sedangkan kebenaran dalam ilmu kalam
berupa di ketahuinya kebenaran ajaran melalui penalaran akal budi , yang
kemudian di rujukan kepada nash al-qur’an dan hadist. Pada ilmu kalam
ditemukan ditemukan pembahasan iman dan definisinya , kefukuran, dan
manifestasinya, serta kemunafikan dan batasannya. Sementara pada ilmu tasawuf
ditemukan pembahasan jalan atau metode praktis untuk merasakan untuk
merasakan keyakinan dan ketentraman .
Dalam hal ini Tasawuf merupakan rumusan langsung dari perasaan
seseorang yang mendambakan kehadirat ilahi , penyucian batin dan ketenangan
hati . Para sufi seringkali mengharapkan adanya hubungan tuhan dengan manusia
dan apa yang harus dilakukan oleh manusia agar dapat berhubungan sedekat
mungkin dengan tuhan baik dengan pensucian jiwa dan latihan-latihan spritual.
Sedangkan ilmu kalam merupakan disiplin ilmu keislaman yang banyak
mengedapankan pembicaraan tentang akidah atau keyakinan .
Maka, dalam hal ini ilmu tasawuf memliki hubungan yang terkait dengan
ilmu-ilmu keislaman lainnya, baik dari segi tujuan , konsep dan kontribusi ilmu
tasawuf terhadap ilmu-ilmu tersebut dan begitu sebaliknya bagaimana kontribusi
ilmu keislaman yang lain terhadap ilmu tasawuf.

5
C.Hubungan Antara Ilmu Kalam dengan Ilmu Fiqih
Secara etimologi, ilmu kalam artinya adalah ucapan atau percakapan
sedangkan secara terminologi ilmu kalam adalah ilmu yang menjelaskan tentang
wujud ALLAH swt, sifat wajib dan mustahilyang di miliki Allah dan rasul-rasul
nya. Menurut mustafa abdul raziq ilmu kalam adalah ilmu yang berkaitan dengan
akidah imani yang di bangun atas pendapat rasional namun bertolak atas bantuan
nalar atau akal.
Fiqih adalah salah satu bidang ilmu dalam syariat islam yang secara khusus
membahas persoalan hukum yang mengatur berbagai aspek kehidupan manusia,
baik kehidupan pribadi, bermasyarakat maupun kehidupan manusia dengan
ALLAH SWT .
Menurut Abu Hanifah, hubungan antara ilmu kalam dengan ilmu fiqih adalah
jika ilmu kalam membahas tentang dasar- dasar dan pokok-pokok islam, dengan
pandangan luas dan menyikapi dengan toleran , keyakinan mendalam berdasarkan
landasan yang kuat . Hubungan ilmu fiqih dengan ilmu kalam atau tauhid adalah
bahwa dalam ilmu tauhid kita mempelajari tentang kepercayaan kepada tuhan
yang mana disitu disitu sudah menjurus pada hal-hal yang ada dalam ilmu fiqih ,
seperti hukum-hukum sholat , rukun iman , dan lain-lain.

D.Hubungan Antara Ilmu Tasawuf dengan Ilmu Fiqih.


Secara terminologi,tasawuf adalah ilmu yang mengetahui bagaimana
seseorang dapat mensucikan jiwa mereka agar memperoleh kebahagiaan dan
ketenangan yang abadi karena para sufi takut akan neraka ALLAH SWT . Abu al-
Hasan asy – syadzili (1258 ) mengartikan bahwa tasawuf adalah praktik-praktik
ibadah yang mmperoleh amalan dan pelatihan diri untuk mengembalikan diri
kepada ALLAH SWT.
Fiqih hanya membahas kerangka dalam suatu ibadah, Jika sudah
menyangkut terhadap niat atau keikhlasan dalam beribadah itu adalah pembahasan
ilmu tasawuf. Maka dari itu,fiqih dan tasawuf sangat erat kaitannya. Terkait
dengan hubungan antara ilmu fiqih dengan tasawuf yaitu fiqih di ibaratkan
sebagai jasad, sedangkan tasawuf di ibaratkan sebagai ruhnya. Keduanya ini
saling melengkapi satu dengan yang lainnya. Karena, tidaklah mungkin suatu
jasad bisa hidup tanpa adanya ruh didalamnya. Sedangkan ruh tidak mungkin bisa
berfungsi tanpa adanya jasad .

6
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Dari makalah yang telah penulis buat tentang “ Hubungan Ilmu Kalam,
Tasawuf, dan Fiqih“ dapat ditarik kesimpulan bahwa pembahasan Ilmu Kalam,
yaitu sebagai berikut :
- Masalah keesaan ALLAH SWT .
- Masalah pengetahuan dan bagaimana cara memperolehnya.
- Masalah kebaharuan alam yang bertujuan untuk membuktikan wujud
Dzat yang Maha Pencipta.
- Masalah sifat-sifat ALLAH SWT dan hubungan-Nya dengan dzatnya
- Masalah kenabian yang bertujuan untuk mengukuhkan keyakinan pada
kenabian Nabi SAW
- Masalah tempat kita untuk berpulang ( kembali ).
Antara ilmu kalam, tasawuf, dan fiqih saling berkaitan sebagaimana telah
dijelaskan dalam makalan ini. Bahwa ketiganya saling melengkapi satu sama lain.
B.Saran
Semoga dengan adanya makalah ini saya selaku penulis khususnya dan
pembaca pada umumnya dapat mengambil manfaat dari materi yang saya bahas
didalamnya, khususnya tentang “ Hubungan antara ilmu kalam, tasawuf dan fiqih
“. Dan semoga dengan adanya makalah ini kita sebagai insan manusia dapat
memahami apa-apa uang dimaksud dengan Ilmu kalam,Tasawuf, dan Fiqih.
Selain itu, semoga kita paham bahwa Ilmu Kalam itu apa sebenarnya dan kita
dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan kita sehari-hari, khususnya tentang
perwujudan kita tentang ibadah kepada ALLAH SWT yang maha Esa, Maha
Bijaksana, Maha Megetahui dan Maha Sempurna.

7
DAFTAR PUSTAKA
Nasir, H. Shilun A. 1991. Pengantar Ilmu Kalam, Jakarta : CV. Rajawali.
Anwar, DR. Risihin dan DR. Abdul Rozak. 2002. Ilmu Kalam, Bandung : Pustaka
Setia.
Hanafi, Ahmad. 1988. Theologi Islam (Ilmu Kalam ), Bandung : Bulan Bintang.
Http://www.shinozan.blogspot.com/ilmu-kalam (pada tanggal 31september 2022).
Http://www.TASAWUF-FIQIH-ilmu-kalam ( pada tanggal 31 september 2022).

Anda mungkin juga menyukai