Anda di halaman 1dari 16

AL-QUR’AN DAN SAINS

MAKALAH

Disusun Guna Memenuhi Tugas

Mata Kuliah: Studi Qur’an Hadis

Dosen Pengampu : Abdullah, M.Ag.

Disusun Oleh :

1. Putri Awanda ( 2150510019 )


2. Nurul Azizah ( 2150510021 )
3. Putri Oktaviana Sari ( 2150510035 )

KELAS : A1AKR

PROGRAM STUDI AKUNTANSI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS TAHUN 2021/2022


KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, dengan
ini kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan
tema “Al-qur’an dan Sains”.
Adapun makalah ilmiah tentang “Al-qur’an dan Sains” telah kami kerjakan
semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan dari banyak pihak sehingga
dapat memperlancar proses pembuatan makalah ini. Oleh sebab itu, kami juga
ingin menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak
yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini.
Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat diambil manfaatnya dan dapat
memberikan inspirasi terhadap pembaca. Selain itu, kritik dan saran dari Anda,
sangat kami butuhkan untuk perbaikan makalah ini nantinya.

Kudus, 6 Oktober 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................1
1.3 Tujuan Penelitian.............................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................3
PEMBAHASAN...............................................................................................................3
2.1 Pengertian Al-qur’an dan Sains......................................................................3
2.2 Islam Dan Ilmu Pengetahuan Teknologi (IPTEK).........................................4
2.3 Al-Qur’an Sebagai Sumber Ilmu Sains..........................................................5
2.4 Perkembangan Iptek dalam Islam..................................................................6
2.5 Peranan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi terhadap Islam..........................6
2.6 Pandangan Islam Tentang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi......................7
2.7 Al-Qur’an Dan Sains Sebagai Ayat-Ayat Allah.............................................7
BAB III...........................................................................................................................12
PENUTUP.......................................................................................................................12
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................12
3.2 Saran...............................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ilmu bukan sekedar pengetahuan (knowledge), tetapi sekumpulan
pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara
sistematik diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu
tertentu. Dipandang dari sudut filsafat, ilmu terbentuk karena manusia
berusaha berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya.

Ilmu pengetahuan adalah produk dari epistemology. Membahas


hubungan Al-qur’an dan ilmu pengetahuan bukan dinilai dari banyak atau
tidaknya cabang-cabang ilmu pengetahuan yang dikandungnya, tetapi lebih
utama adalah melihat, adakah Al-qur’an jiwa ayat-ayatnya menghalangi ilmu
pengetahuan atau mendorongnya, karena kemajuan ilmu pengetahuan tidak
hanya diukur melalui sumbangan yang diberikan kepada masyarakat atau
kumpulan ide dan metode yang dikembangkannya, tetapi juga pada
sekumpulan syarat-syarat psikologis dan sosial yang diwujudkan, sehingga
mempunyai pengaruh (positif atau negatif) terhadap kemajuan ilmu
pengetahuan. Pada dasarnya, secara tidak langsung Allah SWT telah
menunjukkan bahwa Al-qur’an merupakan sumber ilmu pengetahuan.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah dalam makalah ini adalah :

1. Apa Pengertian dari Al-Qur’an dan Sains ?


2. Bagaimana Perkembangan IPTEK dalam Agama Islam ?
3. Bagaimana peran IPTEK terhadap Agama Islam ?
4. Apa yang Mendasari bahwa Al-Qur’an dan Sains sebagai Ayat-Ayat Allah
SWT ?

1
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian dalam makalah ini adalah :

1. Untuk mengetahui Pengertian dari Al-Qur’an dan Sains.


2. Untuk mengetahui Perkembangan IPTEK dalam Agama Islam.
3. Untuk mengetahui Peran IPTEK terhadap Agama Islam.
4. Untuk mengetahui Hal yang Mendasari bahwa Al-Qur’an dan Sains
sebagai Ayat-Ayat Allah SWT.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Al-qur’an dan Sains


1. Pengertian Al-qur’an
Secara etimologi Al-Qur’an berasal dari bahasa Arab dalam bentuk
kata benda abstrak mashdar dari kata (qara’a-yaqrau-Qur’anan) yang
berarti bacaan. Sebagian ulama yang lain berpendapat bahwa lafazh Al-
Qur’an bukanlah musytak dari qara’a melainkan isim alam (nama sesuatu)
bagi kitab yang mulia, sebagaimana halnya nama Taurat dan Injil.
Penamaan ini dikhususkan menjadi nama bagi Kitab Suci yang diturunkan
kepada Nabi Muhammad Saw.
Menurut gramatika bahasa Arab bahwa kata “Al-Qur’an” adalah
bentuk mashdar dari kata qara’a yang maknanya muradif dengan kata
qira’ah, artinya bacaan tampaknya tidak menyalahi aturan, karena
mengingat pemakaian yang dipergunakan Al-Qur’an dalam berbagai
tempat dan ayat.
2. Pengertian Sains
Dalam bahasa Arab, terdapat kata al-'ilm yang berarti pengetahuan
(knowledge), sedangkan kata ilmu dalam bahasa Indonesia, merupakan
terjemahan dari kata "science". Sains adalah serapan dari kata bahasa
inggris sciense yang diambil dari kata sciensia yang berarti pengetahuan.
Selain pengertian di atas "sains" juga diartikan sebagai ilmu
pengetahuan dan teknologi yang dapat diuji dan dibuktikan kebenarannya.
Sementara itu, teknologi diartikan sebagai ilmu atau studi tentang praktis
atau industri, ilmu terapan dan sebagainya.
Pengertian teknologi secara umum dapat dikatakan bahwa teknologi
adalah sesuatu yang dapat meninggikan harkat umat manusia. Selain itu,
teknologi juga dapat dikatakan sebagai penerapan ilmu pengetahuan.

3
Sains atau Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan dua sosok
yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Ilmu adalah sumber teknologi
yang mampu memberikan kemungkinan munculnya berbagai penemuan
rekayasa dan ide-ide. Adapun teknologi adalah terapan atau aplikasi dari
ilmu yang dapat ditunjukkan dalam hasil nyata yang lebih canggih dan
dapat mendorong manusia untuk berkembang lebih maju lagi.

2.2 Islam Dan Ilmu Pengetahuan Teknologi (IPTEK)


Islam merupakan agama yang sangat memerhatikan segala aspek
kehidupan. Segalanya telah diatur sesuai dengan perintah dari Allah SWT.
Aspek yang cukup diperhatikan dalam islam adalah pengetahuan dan ilmu
yang bermanfaat. Ilmu juga berkaitan dengan perkembangan teknologi.
Sampai sekarang, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)
telah berkembang pesat.

Secara garis besar, berdasarkan tinjauan ideologi yang mendasari


keduanya yaitu islam dan ilmu pengetahuan dan teknologi terdapat 3 jenis
paradigma :

1. Paradigma sekunder, yaitu paradigma yang memandang agama dan iptek


adalah terpisah satu sama lain. Paradigma ini memandang agama dan iptek
tidak bisa mencampuri dan mengintervensi yang lainnya. Agama dan iptek
sama sekali terpisah baik secara ontologis (berkaitan dengan pengertian
atau hakikat sesuatu hal), epistemologis (berkaitan dengan cara
memperoleh pengetahuan), dan aksiologis (berkaitan dengan cara
menerapkan pengetahuan).
2. Paradigma Sosialis yaitu paradigma dari ideologi sosialisme yang
menafikan eksistensi agama sama sekali. Agama itu tidak ada hubungan
dan kaitan apa pun dengan iptek. Iptek bisa berjalan secara independen dan
lepas secara total dari agama. Paradigma ini mirip dengan paradigma
sekuler di atas, tapi lebih ekstrem. Dalam paradigma sekuler, agama
berfungsi secara sekularistik, yaitu tidak dinafikan keberadaannya, tapi
hanya dibatasi perannya dalam hubungan vertikal manusia-tuhan. Sedang

4
dalam paradigma sosialis, agama dipandang secara ateistik, yaitu dianggap
tidak ada dan dibuang sama sekali dari kehidupan.
3. Paradigma Islam yaitu paradigma yang memandang bahwa agama adalah
dasar dan pengatur kehidupan. Aqidah Islam menjadi basis dari segala
ilmu pengetahuan. Paradigma ini memerintahkan manusia untuk
membangun segala pemikirannya berdasarkan Aqidah Islam, bukan lepas
dari aqidah itu.

2.3 Al-Qur’an Sebagai Sumber Ilmu Sains


Pandangan yang menganggap bahwa al-qur’an sebagai sebuah sumber
seluruh ilmu pengetahuan ini bukanlah sesuatu yang baru, sebab kita
mendapati banyak ulamak besar kaum muslim terdahulu pun berpandangan
demikian. Diantaranya adalah Imam al-Ghazali. Dalam bukunya , lhya ‘Ulum
al-Din, beliau mengutip kata-kata Ibnu Mas’ud : “Jika seseorang ingin
memiliki pengetahuan masa lampau dan pengetahuan modern, selayaknya dia
merenungkan al-qur’an”.

Mempelajari ilmu, baik itu ilmu agama maupun ilmu pengetahuan (sains)
merupakan hal yang sangat sulit, maka dari itu, Islam sangat memuliakan
para ahli ilmu, sehingga dalam Surah al-Mujadilah ayat 11, derajat mereka
diangkat oleh Allah SWT. Artinya : Niscaya Allah akan meninggikan orang-
orang yang beriman di antaramu dan orangorang yang diberi ilmu
pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu
kerjakan.

Dalam potongan ayat tersebut, Allah menjajarkan iman dengan ilmu.


Disinilah terlihat betapa pentingnya ilmu, karena orang yang beriman tanpa
memiliki ilmu maka segala ibadahnya akan ditolak. Sedangkan sebaliknya,
orang berilmu tanpa beriman, maka ilmunya dapat menyesatkannya menuju
jalan yang dilarang dan dilaknat-Nya. Karena sudah jelas, al-qur’an
membahas banyak Ilmu, antara lain ilmu yang berhubungan dengan
kemasyarakatan yang memberi pedoman dan petunjuk berkaitan dengan
perundang-undangan tentang halal dan haramnya suatu peradaban, muamalat

5
antara manusia dalam bidang ekonomi, perniagaan, sosial budaya,
peperangan dan perhubungan antar bangsa.

2.4 Perkembangan Iptek dalam Islam


Perkembangan adalah serangkaian proses perubahan yang progresif yang
terjadi disebabkan faktor-faktor yang ada. Perkembangan yang sangat dekat
dan dapat dianalisa oleh manusia salah satunya adalah perkembangan iptek
(ilmu pengetahuan dan teknologi). Ilmu pengetahuan dan teknologi
mempunyai peran yang semakin penting dalam kehidupan manusia.

Ada yang berpendapat bahwa Iptek adalah unsur yang terpenting untuk
memperoleh kesejahteraan umat manusia. Perkembangan Iptek yang sangat
cepat dan berlangsung terus menerus membawa perubahan dalam pola
kehidupan manusia.

Meskipun hingga kini belum ada karya yang komprehensif dan definitif
tentang bangkit dan mundurnya sains dan teknologi islam, faktor-faktor
utama yang menentukan kebangkitan dan kegemilangan sains islam selama
zaman keemasan itu:

1. Peran kesadaran religius sebagai daya dorong untuk menuntut sains dan
teknologi. Terjadi penyebaran secara luas ajaran-ajaran agama yang
berkaitan dengan pengetahuan dalam seluruh aspeknya.
2. Ketaatan pada syariah mengilhami studi atas berbagai ilmu Jurnal Ilmiah
3. Kelahiran dan kebangkita gerakan penerjemahan besar-besaran yang
bertahan selama beberapa abad.

Posisi Al-Qur'an terhadap ilmu

Posisi Al-Qur'an terhadap pengetahuan dan teknologi dapat dijelaskan dengan


jalan mencari mengembangkan ilmu menjadi teknologi. Al-Qur'an sebagai
sumber ilmu memberikan benih-benih dasar untuk dapat dikembangkan oleh
menusia menjadi ilmu dan teknologi yang tidak terhingga ragamnya dan arah
pencapaiannya.

6
2.5 Peranan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi terhadap Islam
Dalam al-qur’an terkandung teks-teks (ayat-ayat) yang mendorong
manusia untuk melihat, memandang. berfikir, serta mencermati fenomena-
fenomena alam semesta ciptaan Tuhan yang menarik untuk diselidiki, diteliti
dan dikembangkan. Al-Qur'an menantang manusia untuk menggunakan akal
fikirannya seoptimal mungkin.

Al-Qur'an memuat segala informasi yang dibutuhkan manusia, baik yang


sudah diketahui maupun belum diketahui. Informasi tentang ilmu
pengetahuan dan teknologi pun disebutkan berulang-ulang dengan tujuan agar
manusia bertindak untuk melakukan nazhar. Nazhar adalah mempraktekkan
metode, mengadakan observasi dan penelitian ilmiah terhadap segala macam
peristiwa alam di seluruh jagad ini, juga terhadap lingkungan keadaan
masyarakat dan historisitas dahulu.

2.6 Pandangan Islam Tentang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi


Dalam pandangan Islam, menurut hukum asalnya segala sesuatu itu mubah
termasuk segala apa yang disajikan berbagai peradaban, semua tidak ada yang
haram kecuali jika terdapat nash atau dalil yang tegas dan pasti, karena Islam
bukan agama yang sempit.

Adapun peradaban modern yang begitu luas memasyarakatkan produk-


produk teknologi canggih seperti televisi, video, alat-alat komunikasi dan
barang-barang mewah. Produk iptek ada yang bermanfaat apabila manusia
menggunakan dengan baik dan tepat dan dapat pula mendatangkan dosa dan
malapetaka apabila digunakannya untuk mengumbar hawa nafsu dan
kesenangan semata.

Islam tidak menghambat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, tidak


anti produk teknologi, tidak akan bertentangan dengan teori-teori pemikiran
modern yang teratur dan lurus, asalkan dengan analisa-analisa yang teliti,
obyekitf dan tidak bertentangan dengan dasar Al-Qur`an.

7
2.7 Al-Qur’an Dan Sains Sebagai Ayat-Ayat Allah
Sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya bahwa Alquran adalah
kalam Allah. Ia terdiri dari 6660 ayat yang tersebar di dalam 114 surah dan 30
juzuk. Seluruh ayat-ayat ini merupakan hidayah bagi manusia untuk menuju
kebahagiaan dunia akhirat.

Sains dan teknologi merupakan bagian dari kebutuhan manusia yang


banyak berperan didalam mengantarkan kebahagiaan hidup manusia, dan juga
mendapat pencerahan cahaya dari kalam Allah. Oleh sebab itu, umumnya
kaum muslim berpendapat bahwa Alquran tidak bertentangan dengan
penemuan sains, bahkan ia memberikan isyarat agar manusia
mengembangkannya seiring dengan ajakan Alquran untuk terus memikirkan
ayat-ayat Allah.

Ayat yang pertama kali diturunkan (al-‘Alaq: 1-5) mengandung perintah


untuk mempelajari ilmu pengetahuan yang diisyaratkan dengan membaca dan
menulis. Allah berfirman: Artinya: “Bacalah dengan menyebut nama
Tuhanmu, Yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal
darah. Bacalah! Dan Tuhanmulah yang paling pemurah. Yang telah mengajari
manusia dengan perantaraan kalam. Dia telah mengajarkan kepada manusia
apa yang tidak diketahuinya”. (Al-Alaq 1-5).

Al-quran juga memotivasi manusia untuk menguasai dan mengembangkan


teknologi, baik teknologi transportasi, pertanian, peternakan, kedokteran, maupun
teknologi yang lain yang bermanfaat untuk manusia. Misalnya Al-quran
mempersilahkan manusia untuk menjelajah, melintas, dan menembus penjuru langit
dan bumi sebagai antariksawan.

Firman Allah pada surah ar-Rahman ayat 33: Artinya: “Hai jama’ah jin dan
manusia, jika kamu sanggup menembus (melintas) penjuru langit dan bumi, maka
lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya melainkan dengan kekuatan (teknologi).”
(Ar-Rahman: 33).

Ayat-ayat qauliyah diatas mengisyaratkan bahwa manusia harus


mempergunakan akal dan kemampuannya untuk mengembangkan ilmu dan

8
teknologi. Bahkan Allah mengatakan, ciptaan-ciptan- Nya itu adalah sebagai
ayat-ayatnya juga yang diistilahkan dengan ayat kauniyah.

Isyarat-isyarat Al-Qur’an terhadap Sains

Pada hari ini, kita sudah kebanjiran buku yang menjelaskan tentang
kemukjizatan Alquran atas dasar kesesuaian isyaratnya dengan temuan
ilmiah. Tradisi ini diawali oleh Maurice Bucaille, lalu muncul sejumlah
karya. Di antaranya yang penulis ketahui adalah Qur`an and Modern Science
and Amazing Qur`an oleh Zakir Naik dan Gary Miler, Scientific Facts
Revealed in The Glorious Qur`an oleh Z.R. EL-Naggar, Islam dan Ilmu
Pengetahuan Modern, Konsep- konsep Kosmologi dalam Alquran oleh
Ahmad Baiquni, Mukjizat Sains dalam Alquran,olehBambangPranggono,
Minyingkap Kebenaran Alquran, oleh M. Jamaluddin Dimyati, Mukjizat al-
Qur`an Ditinjau dari Aspek Kebahasaan, Isyarat Ilmiah, dan Pemberitaan
Gaib, oleh M. Quraish Shihab, Ayat-ayat Semesta: Sisi al- Qur`an yang
Terlupakan oleh Agus Purwanto, Ensiklopediana Ilmu dalam Alquran oleh
Afzalur Rahman, Kasyf alI’jazal-‘Ilmi fi al-Qur`an wa as-Sunnah oleh Abd
as-Salam Harun Sabil, Min Mu`jizat al- Qur`an: at-Tafsir al-‘Ilmi oleh Sami
Nuh Hasan al-Musawi.

Berikut ini dikemukakan beberapa sample penafsiran saintis terhadap


Alquran menurut Zakir naik dan Gary Miller di dalam Qur`an and Modern
Science and Amazing Qur`an.

1. Astronomi

a) Penciptaan alam semesta dari sesuatu yang padu lalu terjadi pemisahan
sekunderyangmenimbulkan terbentuknya galaksi. (teori Big Bang).

Al-Anbiya`, 30: ”Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui


bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu,
kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala
sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?”

9
b) Sebelum terjadinya galaksi-galaksi zat langit pada awalnya berwujud gas
(asap).

Fushilat, 11: Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu
masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi:
"Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau
terpaksa." Keduanya menjawab: "Kami datang dengan suka hati."

c) Bentuk bumi tidak datar telah dibuktikan pada awalnya oleh Sir Francis
Drake. Lalu diikuti dan dipastikanolehtemuan-temuan berikutnya.

Az-Zumar 5: “Dia menciptakan langit dan bumi dengan (tujuan) yang benar;
Dia menutupkan malam atas siang dan menutupkan siang atas malam dan
menundukkan matahari dan bulan, masing-masing berjalan menurut waktu
yang ditentukan. Ingatlah Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha
Pengampun.”

2. Geografi

a.) Siklus air dipahami dari rembesan hujan ke dalam celah-celah bumi yang
merupakan penyebab fenomena siklus tersebut.

Az-Zumar, 21: ”Apakah kamu tidak memperhatikan,


bahwasesungguhnyaAllah menurunkan air dari langit, maka diaturnya
menjadi sumber-sumber air di bumi kemudian ditumbuhkan- Nya dengan air
itu tanam-tanaman yang bermacam-macam warnanya, lalu menjadi kering
lalu kamu melihatnyakekuning-kuningan, kemudiandijadikan-Nyahancur
berderai-derai. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat
pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal.”

b.) Angin memenuhi awan merupakan salah satu teori yang sudah lazim yangf
mengakibatkan impregnasi. Angin mendorong awan-awan bersama-sama
meningkatkankondensasiyang menyebabkan petir dan hujan.

10
Al-Hijr,22:”Dan Kami telah meniupkan angin
untukmengawinkan(tumbuhtumbuhan) dan Kami turunkan hujan dari langit,
lalu Kami beri minum kamu dengan air itu, dan sekali-kali bukanlah kamu
yang menyimpannya.”

3. Pengobatan
a) Madu dapat menyembuhkan sejumlah penyakit.

An-Nahl 69: “Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam)buah-buahandan


tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah
itu ke luar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya
terdapat obat yang menyembuhkanbagimanusia. Sesungguhnya pada yang
demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang
yang memikirkan.”

4. Oceanology
a) Penghalang antar air tawar dan air asin.

Ar-Rahman 20: “Antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui masing-
masing.”

b) Kegelapan di kedalaman samudra.

An-Nur 40: “Atau seperti gelap gulita di lautan yang dalam, yang diliputi
oleh ombak, yang di atasnya ombak (pula), di atasnya (lagi) awan; gelap
gulita yang tindih-bertindih, apabila dia mengeluarkan tangannya, tiadalah
diadapatmelihatnya,(dan) barangsiapa yang tiada diberi cahaya (petunjuk)
oleh Allah tiadalah dia mempunyai cahaya sedikitpun.”

11
BAB III

PENUTUP

a. Kesimpulan
Salah satu hal penting sebagai bukti bahwa Islam merupakan satu satunya
agama yang benar dan cocok dijadikan sebagai pedoman hidup manusia
adalah adanya keselarasan antara agama Islam dengan ilmu pengetahuan,
sehingga bisa dicapai titik temu antara keduanya.

Al-Qur'an yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW merupakan


mukjizat paling besar pengaruhnya, isinya selalu relevan dengan kehidupan,
serta ilmu-ilmu yang terkandung di dalamnya merupakan anugerah bagi
manusia. Salah satu kemu'jizatan (keistimewaan) Al Qur'an yang paling
utama adalah hubungannya dengan sains dan ilmu pengetahuaan, begitu
pentingnya sains dan ilmu pengetahuan dalam Al Qur'an.

b. Saran
Demikianlah makalah ini kami buat. Pemakalah menyadari bahwa masih
banyak kekurangan dalam makalah ini. Maka, pemakalah meminta maaf yang
sebesar-besarnya dan meminta saran dan koreksi terhadap pembaca guna
melengkapi kekurangan dalam makalah ini. Semoga dengan hadirnya
makalah ini, dapat menambah ilmu dan pengetahuan dan pembaca tentang
Al-Qur’an dan Sains dalam mata kuliah Studi Qur’an Hadis.

12
DAFTAR PUSTAKA

Bakar, Osman. 1991. Tauhid dan Sains. Bandung: Pustakahidayah.

Butt, Nasim. 2001. Sains dan Masyarakat Islam. Bandung : Pustaka


Hidayah.

Djuned, Daniel. 2002. Antropologi Al Qur'an. Jakarta: Erlangga.

Ghulsyani, Mahdi. 2001. Filsafat Sains Menurut Al-Qur'an. Bandung:


Mizan.

13

Anda mungkin juga menyukai