Anda di halaman 1dari 20

ANALISIS PROPOSAL SKRIPSI

Disusun Untuk Memenuhi Tugas

Mata Kuliah : Bahasa Indonesia

Dosen Pengampu : Muhammad Khodrotun Naja. M. Pd.

Disusun Oleh Kelompok 10 :

1. Evina Dwi Eriyani (2150510030)


2. Daffa Maulana Rahman (2150510031)
3. Imroatul Hikmah (2150510032)
4. Eka Febrianti (2150510033)
5. Rimayati Azizah (2150510034)
6. Putri Oktaviana Sari (2150510035)

Kelas : A1AKR

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

PROGRAM STUDI AKUNTANSI SYARIAH

TAHUN 2021
ANALISIS PROPOSAL

IMPLEMENTASI METODE STIMULUS-RESPON UNTUK


MENINGKATKAN KONSENTRASI BELAJAR ANAK AUTIS PADA
PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA DI SDLB SUNAN KUDUS (
YAYASAN PONPES AL ACHSANIYYAH) DESA PEDAWANG BAE
KUDUS TAHUN AJARAN 2015
SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1)
Dalam Ilmu Tarbiyah

Oleh :
UMI LATIFAH
110181
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
JURUSAN TARBIYAH/PAI
TAHUN 2015
ANALISIS PROPOSAL SKRIPSI
NO BUTIR DESKRIPSI HASIL ANALISIS SOLUSI
YANG
DITELAA
H
I JUDUL IMPLEMENTASI METODE 1. Sistematika:
STIMULUS-RESPON UNTUK - Penulisan judul sudah efektif,
MENINGKATKAN karena penggunaan katanya tidak
KONSENTRASI BELAJAR lebih dari 20 kata. Judul tidak - Sudah baik
ANAK AUTIS PADA dicetak dengan huruf kapital
PEMBELAJARAN semua
PENDIDIKAN AGAMADI - Judul sudah memenuhi kriteria
SDLB SUNAN KUDUS ( sistematika dengan menyertakan
YAYASAN PONPES AL beberapa variabel yang diteliti,
ACHSANIYYAH) DESA yaitu:
PEDAWANG BAE Variabel bebas: Metode - Sudah baik
KUDUS TAHUN AJARAN stimulasi-respon
2015 Variabel terikat: Kemampuan
belajar anak autis
Variabel Moderasi: Pendidikan
agama

- Sudah baik

2. Kaidah kebahasaan:
- Penggunaan kata dan kalimat judul
disamping sudah memenuhi
kriteria judul yang efektif
- Kata asing sudah betul ditulis
dengan cetak miring, dan kata-kata
yang dipakai sudah sesuai KBBI. - Sudah

3. Isi komperesif
Proposal ini memaparkan tentang
metode yang digunakan untuk
meningkatkan konsentrasi belajar
anak autis pada pembelajaran
pendidikan agama. Dalam judul
juga sudah disampaikan diawal
tentang lokasi penelitian, objek
penelitian (populasi dan sampel)
yang akan diteliti.

.
Penyusun Umi Latifah
II PENDAHULUAN
1 Latar Pada kenyataanya, sebagian anak Sistematika:
Belakang autis mengalami kesulitan dalam Dalam proposal ini, sudah Penulisan sudah baik
menggunakan bahasa dan terdapat
berbicara serta bertingkah laku,  Fakta
kesenjangan antara teori dan
sehingga mereka sulit melakukan
fakta di lapangan, di
komunikasi dengan orang-orang tunjukkan dengan warna biru
sekitarnya. Oleh karena itu orang  Alasan pemilihan judul, yang
tua dan pendidik/terapis ditandai dengan warna
khususnya seharusnya tidak hanya merah.
melatih  Tujuan penelitian yang
kemampuan bicara saja tetapi juga ditandai dengan warna hijau.
menekankan pada pemahaman  Penelitian terdahulu dan
kelebihan penelitian yang
dan
akan dilaksanakan yang
kemampuan berkomunikasi. ditandai dengan warna abu.
Sebagian orang menggap bahwa  Referensi yang dikutip
anak autis itu tidak dapat (Footnote) ditandai warna
berkomunikasi, bahwa anak autis kuning.
itu selalu tertawa, teriak tanpa
sebab, hiperaktif dan pernyatan-
pernyatan lainya. Inilah yang
mendorong seseorang dan Sudah baik
sebagian besar dari mereka yang
bergelut dibidang pendidikan anak Kaidah Kebahasaan:
autis, kerap menggunakan  Pemakaian kalimat sudah
pendekatan yang kurang humanis efektif.
atau tidak berpusat pada anak  Penulisan paragraf sudah
dalam menangani perilaku- baik, karena setiap
paragraf sudah
perilaku mal adaptif pada anak
mengandung ide pokok
autis. Bahkan mendidik anak autis dan didukung dengan
yang seharusnya tidak boleh kalimat pendukung yang
terjadi. Pada umumnya, anak autis disertai contoh dan ide-
tinggal dilingkungan yang ide pendukung.
mengutamakan kemampuan  Keterkaitan antar
menyimak. Kebanyakan orang paragraf sudah baik,
karena satu paragraf
berkomunikasi dengan anak autis
dengan paragraf
secara verbal, dimana mereka berikutnya sudah terjalin
hanya mengucapkan instruksi Sudah baik
keterkaitan ide pokok
tanpa bantuan (koheren dan kohesi)
apapun. Hal tersebut juga terjadi
dalam proses belajar mengajar, Isi:
dimana para pengajar cenderung Latar belakang tersebut diawali
dengan uraian masalah tentang
menjelaskan dengan menguraikan anak- anak berkebutuhan
secara verbal, padahal
kebanyakan anak autis mengalami khusus, dilanjutkan upaya
gangguan pada auditori. Keadaan mengatasi hal tersebut dengan
ini menimbulkan hambatan yang beberapa metode pembelajaran.
Kemudian makin menyempit
membuata anak menjadi frustasi
pada permasalahan dalam
dan memungkinkan munculnya penelitian, yaitu permasalahan
perilaku negative. menyelesaikan sebuah soal dan
strategi yang digunakan, model
pembeljaran yang digunakan
dalam penelitian. Namun dalam
Keadaan inilah yang menuntut latar belakang belum disebutkan
pemahaman terhadap hakikat anak materi pelajaran apa yang akan
berkebutuhan khusus. Keragaman diteliti.
anak berkebutuhan khusus
terkadang
menyulitkan guru dalam upaya
mengenali jenis dan pemberian
layanan
pendidikan yang sesuai.

Begitu jugakaitanya dengan dunia


pendidikan anak berkebutuhan
khusus (ABK) rekayasa dalam
proses pembelajaran dapat
didesain untuk
mengatasi masalah anak
berkebutuhan khusus yang
disesuaikan dengan
kemampuan yang dimiliki anak
berkebutuhan khusus. Persoalan
dan
permasalahan yang ada justru
lebih sulit dan sangat kompleks.

Tidak terdapat pemaparan tentang


penelitian sebelumnya, tidak juga
terdapat pemaparan ttg kelebihan
penelitian ini apa.

1.Undang–undang RI Nomor 20
Tahun 2003, Sistem pendidikana
Nasional, Nusa Aulia,
Bandung, 2008. hal. 2.
2.Undang-undang RI Nomor 20
Tahun 2003, Sistem Pendidikan
Nasional, Sinar Garfika,
Jakarta, 2003, hlm. 5.
3.Wina Sanjaya, Strategi
Pembelajaran Berorientasi
Standar Proses Pendidikan,
Kencana Prenada Media Grup,
Jakarta, 2009, hlm. 1.
4.Ibid, hlm. 5-6.
5.A. Samana, Profesionalisme
Keguruan, Kanisius, Yogyakarta,
1994, hlm. 38.
6.Abdul Majid, Strategi
Pembelajaran, Remaja Rosda
Karya, Bandung, 2013, hlm. 1-2.
7.Diyah puspita, Kiat Praktis
Mempersiapkan dan Membantu
Anak Autis Mengikuti
Pendidikan di Sekolah Umum,
Makalah Seminar Mandiga,
Jakarta, 2003, hlm 212
8.Sultana MH Faridz, Mengenal
Anak Berkebutuhan Khusus,Suara
Merdeka. 29 Juli
2010, hlm. 7

2 Rumusan Kalimat tanya apa dan 1.Sitematika:


Masalah bagaimana :  Pertanyaan sudah benar Sudah baik
dengan menggunakan kalimat
1. Bagaimana Implemantasi tanya
metode stimulus respons  Jumlah item pertanyaan sudah
untuk meningkatkan memenuhi variabel penelitian
konsentrasi belajar anak autis sesuai dengan judulnya,
pada mata pelajaran  Kata Tanya yang digunakan
pendidikan agama di SDLB yaitu apa karena jenis
Sunan Kudus (Yayasan pendekatan penelitian ini
Ponpes Al Achsaniyyah) Desa adalah penelitian kualitatif.
Pedawang Meskipun begitu, seharusnya
Bae Kudus? ditambahkan pertanyaan
dengan menggunakan kata
2. Apa saja kendala yang
tanya bagaimana, sehingga
dihadapi guru PAI di dalam
menurut saya ini sangat
pembelajaran dengan
komplit karena memang
menggunakan metode
rumusan masalah tersebut
Stimulus respons untuk
bukan hanya butuh pemaparan
meningkatkan konsentrasi
tapi juga solusi atas
belajar anak autis pada mata
permasalahan.
 Perumusan masalah sudah
pelajaran pendidikan agama di mengacu pada latar belakang
SDLB Sunan Kudus (Yayasan dan identifikasi masalah
Ponpes Al Achsaniyyah) Desa  Penulisan kalimat
Pedawang Bae Kudus? pertanyaannya sudah efektif.
 Peneliti sudah menjelaskan
3. Bagaimana penanganan anak variabel-variabel sesuai
autis dengan menggunakan sistematika yang diteliti.
pendekatan metode stimulus
respons untuk meningkatkan
konsentrasi belajar anak autis 2.Kaidah Kebahasaan:
pada mata pelajaran Penulisan kalimat per sub pokok
pendidikan agama di SDLB item pertanyaannya sudah
Sunan Kudus (Yayasan efektif
Ponpes Al Achsaniyyah) Desa
Pedawang Bae Kudus?
3.Isi:
Variabel Penelitian :
 Penyusunan rumusan masalah
Variabel bebas : sudah mengacu pada variable
Model pembelajaran Pendidikan yang terdapat dalam judul
Agama Islam pada anak autis proposal, yang telah diuraikan
melalui metode stimulus respon di latar belakang dan
dalam proses pembelajaran anak identifikasi masalah.
autis di SDLB Sunan Kudus.
 Variabel :
Variabel terikat : Pelaksanaan pembelajaran
Meningkatkan konsentrasi belajar pendidikan agama islam di
anak autis terutama yang terkait SDLB Sunan Kudus (Yayasan
dengan prestasi belajar Ponpes Al Achsaniyyah) di
Pendidikan agama Islam desa Pedawang kec. Bae kab.
menggunakan metode stimulus Kudus, ternyata sangat
respon. mempunyai peran dalam
meningkatkan konsentrasi
belajar anak autis terutama
yang terkait dengan prestasi
belajar Pendidikan agama
Islam.

3 Tujuan Tujuan Penelitian : Sistematika: Tujuan :


Penelitian Tujuan penelitian sudah sesuai.
1. Untuk mengetahui bagaimana 1. Untuk mengetahui
Implementasi metode Kaidah Kebahasaan: bagaimana
- Kalimat sudah efektif Implementasi
Stimulus respons untuk
metode Stimulus
meningkatkan konsentrasi respons.
belajar anak autis pada mata Isi: 2. Untuk mengetahui
pelajaran Pendidikan Agama Tujuan penelitian sudah apa saja kendala
menjawab pertanyaan yang
di SDLB Sunan Kudus diutarakan dalam rumusan yang dihadapi
(Yayasan Ponpes Al masalah. dalam
Achsaniyyah) Desa Pedawang menggunakan
metode stimulus
Kudus .
respon.
2. Untuk mengetahui apa saja 3. Untuk mengetahui
kendala yang dihadapi dalam bagaimana
menggunakan metode penanganan anak
stimulus respon untuk autis dengan
meningkatkan konsentrasi menggunakan
belajar anak autis pada mata metode stimulus
respons.
pelajaran Pendidikan Agama
di SDLB Sunan Kudus
(Yayasan Ponpes Al
Achsaniyyah) Desa Pedawang
Kudus.
3. Untuk mengetahui bagaimana
penanganan anak autis dengan
menggunakan metode
stimulus respons pada mata
pelajaran Pendidikan Agama
di SDLB Sunan Kudus
(Yayasan Ponpes Al
Achsaniyyah) Desa Pedawang
Kudus.

4 Manfaat Manfaat Penelitian : Sistematika: Manfaat:


Penelitian Manfaat penelitian sudah sesuai. - Teoretis –
1. Siswa memberikan
Sebagai upaya untuk Kaidah Kebahasaan: khasanah ilmu
membantu meningkatkan - Kalimat sudah efektif tentang
kemampuan belajar anak autis pengajaran
di SDLB Sunan Kudus agar stimulus respon
mengalami kemajuan dalam Isi: dengan
belajarnya sebagai bekal di Manfaat penelitian sudah menggunakan
kehidupan sehari-harinya. mencakup semua aspek yang metode
diteliti. Namun harus dibuat pembelajaran
2. Guru spesisfikasi kategori kedalam untuk anak
a. Sebagai motivator guru aspek teoretis, dan praktis. berkebutuhan
dalam menerapkan metode khusus.
pembelajaran, sehingga - Praktis
tujuan pembelajaran dapat Bagi siswa
dicapai dengan optimal. Bagi guru
Terutama pada mata Bagi sekolah
pelajaran pendidikan Bagi peneliti
agama Islam. Dapat
memotivasi guru/terapis
dan calon terapis, bahwa
keberhasilan tugas-tugas
mengajarnya para terapis
harus selalu berusaha
untuk membina dan
mengembangkan kualitas
dirinya yaitu kemampuan
untuk melaksanakan
strategi pembelajaran yang
tepat untuk anak didiknya.
b. Memberikan informasi
kepada guru/terapis untuk
meningkatkan dan
memantapkan mutu
mengajarnya.

3. Sekolah
a. STAIN Kudus
Penelitian ini diharapkan
dapat memberikan
sumbangan penulis
kepada STAIN Kudus
dalam rangka Tri Dharma
Perguruan Tinggi
terutama Dharma
Penelitian.

b. SDLB Sunan Kudus


Hasil penelitian ini
diharapkan memberikan
wawasan dan masukan
bagi kepala sekolah,
Guru, Terapis, Staff dan
Siswa Autis di SDLB
Sunan Kudus tentang
pelaksanaan pembelajaran
disekolah.

4. Peneliti
Dapat menambah wawasan
dan pengetahuan peneliti
tentang pelaksanaan
pembelajaran bagi anak autis
dalam meningkatkan
konsentrasi belajarnya.
III LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
1 Landasan - Teori Stimulus-Respon 1. Sistematika penulisan:
Teori - Autisme Pada bab II, peneliti telah 1.Sudah baik
- Konsentrasi Belajar menguraikan landasan teori
yang mendasari penelitian
- Pendidikan Agama
ini. Teori-teori yang
- Hasil Penelitian Terdahulu dikemukan sudah sesuai dan
- Kerangka Berfikir merujuk pada variable-
variabel yg terdapat di Judul
2. Menurut Kamus Lengkap proposal.
Psikologi pengertian dari Penulis menulis kajian
stimulus (rangsangan) adalah pustaka dengan
menggunakan beberapa
suatu tanda untuk bereaksi atau
dasar teori yang dapat
berbuat, lebih umumnya mendukung penulisannya
perubahan dalam energi mengenai “tentang metode
external atau internal yang stimulus-respon untuk
menyiagakan atau meningkatkan konsentrasi
mengaktifkan suatu organisme. belajar anak autis pada
pembelajaran pendidikan
agama di sdlb sunan kudus”
Menurut J.B. Watson stimulus
adalah segala sesuatu objek 2. Kaidah Kebahasaan: 2. Penggunaan kata
yang bersumber dari - penggunaan kata tidak kata seharusnya eksternal.
lingkungan, sedangkan respon baku.
adalah segala aktivitas sebagai Kalimat seharusnya
jawaban terhadap stimulus, -penulisan kata kurang efektif hingga tinggi.
mulai tingkat sederhana kurangnya tanda spasi.
hinggatingkat tinggi.

3. teori stimulus-respon
adalah suatu teori dimana
apabila terdapat suatu
rangsangan (stimulus) atau 3. Isi: 3.Sudah benar
- Pada bab II, definisi teori-
tindakan maka akan
teori terkait variable judul
mendapatkan suatu respons,
telah dipaparkan mulai hal-
dimana respons tersebut
hal yang terkait belajar dan
berupa reaksi serta suatu
pembelajaran, teori
gerakan untuk membalas
stimulus-respon, autisme,
rangsangan tersebut. autisme
konsentrasi belajar,
merupakan gejala kelainan
pendidikan agama, hasil
perkembangan pada anak yang
penelitian terdahulu,
disebabkan karena kerusakan
kerangka berfikir.
sistem syaraf di otak, sehingga
menimbulkan gangguan bicara
dan berbahasa, berinteraksi
sosial dan komunikasi baik
verbal maupun non verbal,
kognisi dan gangguan perilaku
yang steroetip.

2 Hasil Dilihat pada daftar pustaka : 1. Sistematika penulisan: Sudah baik


penelitian -Uti’atul Fajtiyyah yang tertuang
sebelumnya 1. Penelitian yang dilakukan dalam skripsi dengan judul
(data oleh Uti’atul Fajtiyyah yang “Strategi Pengajaran Agama
empirik) tertuang dalam skripsi dengan Islam bagi Anak Autis di Terapi
judul “Strategi Pengajaran Autisme Bunda, Loram wetan
Agama Islam bagi Anak Autis Jati, Kudus Tahun 2010/2011”.
di Terapi Autisme Bunda, -“Kefektifitasan Pendekatan
Loram wetan Jati, Kudus Individual dalam mengatasi anak
Tahun 2010/2011”. Jenis Retardasi mental pada mata
penelitian yang digunakan pelajaran Agama Islam di
adalah penelitian kualitatif. Sekolah Dasar Luar Biasa
Hasil dari penelitian tersebut Purwosari Kudus. Oleh Nur
yaitu peneliti menulis tentang Lailatun Nisfiyah (109033).
anak autis dalam rangka
memperjuangkan haknya untuk
memperoleh pendidikan agama
islam. 2. Kaidah Kebahasaan: Sudah baik
Pemakaian kalimat sudah efektif
2. Skripsi “Kefektifitasan
Pendekatan Individual dalam
mengatasi anak Retardasi
mental pada mata pelajaran
Agama Islam di Sekolah Dasar 3. Isi:
Luar Biasa Purwosari Kudus. Pada sub bab ini, penulis telah
Oleh Nur Lailatun Nisfiyah memaparkan 2 penelitan
(109033). Berdasarkan sebelumnya yang berbeda
penelitian yang dilakukan di mengenai pemanfaatan model
SDLB Purwosari Kudus dapat pembelajaran seperti ini
disimpulkan sebagai berikut: ditempat penelitian sebagai
penelitian ini bertujuan untuk bahan perbandingan atau
mengetahui deskripsi anak rujukan yang sudah teruji
ketebelakangan mental keberhasilanya, dengan materi-
khusunya anak autis di SDLB materi yang berbeda pada
Purwosari Kudus yaitu anak pengajaran untuk anak autis
yang mempunyai kemampuan maka penulis mengambil judul
terbatas yang sangat kompleks, penelitian “Impementasi metode
mereka cenderung menyendiri, Stimulus Respon untuk
tidak punya rasa empati, tidak meningkatkan konsentrasi
mempunyai kontak mata yang belajar anak autis pada
konsisten, tingkahnya pembelajaran Pendidikan
hiperaktif namun ada juga yang Agama di SDLB Sunan Kudus
hipoaktif, belum bisa atau desa Pedawang Kudus.”
mempunya gangguan
komunikasi, dan mempunyai
kebiasaan yang aneh,
ketidakcakapan dalam interaksi
sosial, dan keterbatasan fungsi-
fungsi mental lainnya.

3 Kerangka Pembentukan sikap moral dan 1. Sistematika penulisan Sudah baik


berpikir pribadi anak pada umumnya Peneliti sudah memaparkan
terjadi melaui pendidikan dan runtutan pelaksanaan penelitian
dengan runtut sesuai sistematika
pengalaman belajar. Belajar
yang ada.
merupakan akibat adanya
interaksi antara stimulus dan
respon. Seseorang di katakan 2. Kaidah kebahasaaan
belajar apabila setelah Kalimat yang digunakan sudah
melakukan kegiatan belajar ia efektif
menyadari bahwa dalam
3. Isi
dirinya telah terjadi suatu
Salah satu bentuk pelayanan
perubahan. Stimulus adalah anak autis melalui pendidikan
apa saja yang di berikan guru agama adalah disesuaikan
kepada siswa, sedangkan dengan karakteristik dan
respon berupa reaksi atau kemampuan anak. Termasuk
tanggapan siswa terhadap juga sekolah khusus bagi
stimulus yang di berikan oleh anak-anak penyandang
autisme, dalam hal ini sesuai
guru. Belajar stimulus dan
dengan objek penelitian yaitu
respon mengacu pada proses SDLB Sunan Kudus yang juga
perubahan perilaku yang di mempunyai kurikulum PAI
hasilkan oleh adanya relasi dalam proses
antara stimulus atau pembelajarannya. Dan
rangsangan dan respon atau Berdasarkan pemikiran di atas,
jawaban atas stimulus. Proses maka dalam penelitian ini
akan dikaji lebih dalam
pembelajaran yang baik ialah mengenai pokok permasalahan
yang memungkinkan terjadinya yang ada, yang tertuang dalam
relasi antara stimulus dan sebuah judul penelitian yaitu:
respon dengan baik. “Implementasi Metode
Stimulus Respons Untuk
Meningkatkan Konsentrasi
Belajar Anak Autis pada Mata
Pelajaran Pendidikan Agama
di SDLB Sunan Kudus
(Yayasan Ponpes Al
Achsaniyyah) Desa Pedawang
Kudus.”
4 Hipotesis Berdasarkan landasan teori 1. Sistematika penulisan: 1. sudah baik
diatas, hipotesis awal yang Berdasarkan uraian tentang anak
dirumuskan peneliti adalah berkebutuhan khusus maka
dalam skripsi ini akan lebih
Implementasi Metode memfokuskan pada
Stimulus-Respon Untuk permasalahan anak autisme.
Meningkatkan Konsentrasi
2. Kaidah kebahasaan: 2. Sudah baik
Belajar Anak Autis Pada
Pemakaian kalimat sudah efektif
Pembelajaran Pendidikan
Agama Di Sdlb Sunan Kudus
(Yayasan Ponpes Al 3. Isi
Achsaniyyah) Di Desa dalam hal ini sesuai dengan
Pedawang Kudus. objek penelitian yaitu SDLB
Sunan Kudus yang juga
mempunyai kurikulum PAI
dalam proses pembelajarannya.
Maka dari itu, keberadaan
SDLB Sunan Kudus juga
merupakan salah satu solusi
untuk mengatasi masalah
mental anak-anak tersebut. Di
SDLB anak-anak yang
mengalami keterbatasan-
keterbatasan akan dapat
berintersaksi dengan teman-
teman yang juga mempunyai
kekurangan yang sama seperti
dirinya.
5 Kemutahira Dilihat daftar pustaka. Peneliti dalam menyusun Sebaiknya peneliti
n -A. Samana, Profesionalisme skripsinya menggunakan banyak menggunakan
Keguruan, Kanisius, referensi tetapi ada beberapa referensi yang masih
Yogyakarta, 1994. referensi yang diambil oleh baru agar teorinya
-Ahmad Tafsir, Ilmu peneliti yang tahunnya sudah bisa dianggap
Pendidikan Islam dalam agak lama, sehingga teori muktahir.
Perspektif Islam, Remaja dianggap kurang muktahir.
Rosda Karya, Bandung, 1992.
-K.Arief Khoiry,et, al, Kamus
Lengkap Praktis Modern,
Mekar, Surabaya, 1999.
-Departement Pendidikan dan
Kebudayaan, Kamus Besar
Bahasa Indonesia, Balai
Pustaka, Jakarta, 1994.
- M. Athiyah Al Abrasy,
Dasar-dasar Pokok Pendidikan
Islam, Terjemahan Bustonia A.
Ghani dan Johar Bakri, Bulan
Bintang, Jakarta, 1975.
- Marimba, Pengantar Filsafat
Pendidikan Agama Islam,
YPAI Ma’arif , Bandung,
1997.
- Sutrisno Hadi, Metodologi
Research, Fakultas Psikologi
UGM, Yogyakarta, 1993.
- Zuharini, Metodik Khusus
Pendidikan Agama, Usaha
Nasional, Surabaya, 1986.

IV METODE PENELITIAN
1 Pendekatan Penelitian ini menggunakan 1. Sistematika:
penelitian pendekatan kualitatif, karena Deskripsi tipe pendeketan 1. Sudah baik
dan Jenis dengan pendekatan deskriptif penelitian ini menggunakan
Penelitian kualitatif, penelitian kualitatif pendekatan kualitatif.
mempunyai ciri-ciri sebagai
berikut, sumber data langsung
berupa tata situasi alami dan 2. Kaidah kebahasaan
peneliti adalah instrument Penggunaan tanda baca tidak 2. Jika menyebutkan
kunci, bersifat deskriptif, lebih sesuai. beberapa jenis
menekankan pada makna proses seharusnya
ketimbang hasil, analisis menggunakan titik
datanya bersifat induktif, dan dua.
makna merupakan perhatian 3. Isi
utama dalam pendekatan Penelitian ini menggunakan
penelitian. pendekatan kualitatif karna
dengan pendekatan deskriptif
Jenis Penelitian yang digunakan kualitatif, peneliti terjun
dalam penelitian ini adalah langsung ke lapangan untuk
Field Research (Penelitian melakukan penelitian ke
Lapangan) yaitu salah satu suatu objek agar semua
metode pengumpulan data kegiatan atau peristiwa
dalam penelitian kualitatif yang berjalan seperti adanya.
tidak memerlukan pengetahuan
mendalam akan literatur yang
digunakan dan kemampuan
tertentu dari pihak peneliti.

2 Setting Setting Penelitian : Sudah baik


Penelitian 1. Sistematika Penelitian sudah
Lokasi penelitian: Sekolah menggunakan sistematika
Dasar yang baik dan benar. Sudah
Luar Biasa Sunan Kudus sesuai dengan aturan yang
(Yayasan Ponpes Al ada.
Achsaniyyah) di Desa
Pedawang, Kecamatan Bae
Kabupaten Kudus. 2. Kaidah Kebahasaan
Pemakaian kalimat sudah
efektif

3. Isi
Penelitian ini diadakan di
Sekolah Dasar Luar Biasa
Sunan Kudus (Yayasan
Ponpes Al Achsaniyyah) di
Desa Pedawang, Kecamatan
Bae Kabupaten Kudus.

3 Obyek 1. Sistematika Sudah baik


Penelltian Anak autis di SDLB Sunan Peneliti sudah
a. Populasi Kudus (Yayasan Ponpes Al menggunakan sistematika
yang baik dan benar. Sudah
Achsaniyyah) di desa
sesuai dengan aturan yang
Pedawang Kudus. ada.

b. Sampel Sudah baik


Kegiatan pembelajaranya yang 2. Kaidah kebahasaan
menggunakan model One on Penulisan paragraph sudah
baik dan pemakaian kalimat
One.
sudah efektif

3. Isi
Dengan diadakan kegiatan
c. Cara Pelaksanaan pembelajaran pembelajaran yang
pemiliha Pendidikan Agama Islam pada menggunakan model one
n sampel anak autis melalui metode on one anak autis didesa
pedawang kudus memiliki
dan stimulus respon dalam
kemajuan akademik apalagi
ukuran meningkatkan konsentrasi dengan diadakan
sampel belajar pelaksanaan pembelajaran
PAI pada anak autis
melalui stimulus respon
anak autis dapat
meningkatkan konsentrasi
belajar model pembelajaran
stimulus respon ini sangat
membantu meningkatkan
konsentrasi belajar pada
anak autis.

4 Sumber Sumber data : 1. Sistematika Sudah baik


Data  Metode Dokumentasi : Sumber data sudah sesuai
untuk mendapatkan dengan sistematika yang
ada
informasi mengenai
kegiatan atau kondisi
khusus di Sekolah Dasar Sudah baik
Luar Biasa Sunan Kudus. 2. Kaidah kebahasaan
Observasi : peneliti Kalimat yang digunakan
mengamati kegiatan- sudah baik
kegiatan yang ada di
3. Isi
Sekolah Dasar Luar Biasa Sudah sesuai
Sunan Kudus.

 Metode wawancara tidak


terstruktur : peneliti
mendapatkan data tentang
bagaimana implementasi
metode stimulus-respon
dalam meningkatkan
konsentrasi belajar anak
autis pada pembelajaran
pendidikan agama di
Sekolah Dasar Luar Biasa
Sunan Kudus

5 Teknik Teknik Pengumpulan Data: 1. Sistematika Sudah baik


Pengumpula  Data primer: berupa Teknik pengumpulan data
n Data interview atau wawancara, sudah sesuai dengan
sistematika yang ada
observasi, dokumentasi
maupun penggunaan
instrumen pengukuran yang
khusus dirancang sesuai 2. Kaidah kebahasaan Sudah baik
dengan tujuannya. Kalimat yang digunakan
 Data sekunder: berupa sudah baik
dokumen-dokumen dan
arsip-arsip yang berkenaan 3. Isi
dengan Sekolah Dasar Luar Sudah sesuai
Biasa Sunan Kudus atau
biasanya diperoleh dari
perpustakaan atau dari
laporan-laporan peneliti
terdahulu.

6 Teknik 1. Sistematika Sudah baik


Analisis Peneliti sudah menjelaskan
Data langkah-langkah analisis
dengan runtut.
a. Analisis Analisis dilakukan terhadap
sebelum data hasil studi pendahuluan,
di atau data sekunder, yang akan
lapangan digunakan untuk menentukan 2. Kaidah kebahasaan Sudah baik
fokus penelitian, namun Kalimat yang digunakan
demikian fokus penelitian ini sudah efektif.
masih bersifat sementara, dan
akan berkembang setelah
peneliti masuk selama di 3. Isi
lapangan. Peneliti menganalisis data
menggunakan tahapan
reduksi data yang dapat
diartikan sebagai proses
b. Analisis Analisis data dalam penelitian pemilihan, penyederhanaan
selama di kualitatif, dilakukan pada saat dan transformasi data
lapangan pengumpulan data berlangsung, “kasar” dari hasil temuan di
dan setelah selesai lapangan. Analisis data
pengumpulan data dalam peride dimulai dengan menelaah
tertentu. Pada saat wawancara, seluruh data yang diperoleh
dari hasil wawancara dan
peneliti sudah melakukan
observasi dilapangan, yang
analisis terhadap jawaban yang kemudian direduksi dengan
diwawancarai setelah analisis memilih dan membuang hal-
terasa belum memuaskan, maka hal yang dianggap tidak
peneliti akan melanjutkan perlu untuk mendapatkan inti
pertanyaan lagi. dari hasil penelitian.

7 Hasil - Sistematika
Analisis Tes - Uji Transferability (Validitas - Kaidah kebahasaan
Uji Coba Eksternal): Nilai transfer ini - Isi
Instrumen berkenaan dengan pertanyaan,
hingga mana hasil penelitian
Hasil analisa tes uji coba
dapat diterapkan atau digunakan
instrumen sudah sesuai dengan
dalam situasi lain. pedoman statistik.
- Uji Dependability
(Reliabititas): Suatu penelitian
yang reliabel adalah apabila
orang lain dapat mengulangi
atau mereplikasi proses
penelitian tersebut.

RINGKASAN PROPOSAL SKRIPSI


Setelah penulis melakukan penelitian di SDLB Sunan Kudus (Yayasan Ponpes Al
Achsaniyyah) di desa Pedawang kec. Bae kab. Kudus dengan judul penelitian “Implementasi
metode stimulus-respon dalam meningkatkan konsentrasi anak autis dalam pembelajaran
Pendidikan Agama di SDLB Sunan Kudus (Yayasan Ponpes Al Acsaniyyah) desa Pedawang
Bae Kudus”, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada anak autis melalui metode
stimulus respon dalam meningkatkan konsentrasi belajar anak autis di SDLB Sunan
Kudus (yayasan Ponpes al Achsaniyyah) di desa Pedawang Bae Kudus, adalah berupa
penanganan anak autis dengan karakteristik yang spesifik melalui program terapi antara
lain melalui pendekatan individu, metode ABA, metode penguatan, metode imitasi,
metode Fisoiterapi, dan Hidroterpi di dalam pembelajarannya. Pelaksanaan
pembelajaran pendidikan agama islam di SDLB Sunan Kudus (Yayasan Ponpes Al
Achsaniyyah) di desa Pedawang kec. Bae kab. Kudus, ternyata sangat mempunyai
peran dalam meningkatkan konsentrasi belajar anak autis terutama yang terkait dengan
prestasi belajar Pendidikan agama Islam.

2. Kendala yang di hadapi guru Pendidikan Agama dalam pembelajaran dengan metode
stimulus-respon dalam meningkatkan konsentrasi belajar anak autis di SDLB Sunan
Kudus (Yayasan Ponpes Al Achsaniyyah)di desa Pedawang kec. Bae kab. Kudus,
adalah berupa faktor-faktor: tujuan pendidikan dan pembelajaran, yang dari yaysan ini
memang menekankan pada aspek perkembangan potensi dan kemampuan serta bakat
dan minat yang muncul pada jiwa masing-masing anak, dan tertuju pada kompetensi
utama: spiritual, motivasi dan wirausaha, guna mendapatkan kesejahteraan dan
kebahagiaan hidup di dunia dan akherat.

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran Pendidikan Agama
Islam pada anak autis melalui metode stimulus respon dalam proses pembelajaran anak
autis di SDLB Sunan Kudus. Sedangkan variabel terikat adalah meningkatkan konsentrasi
belajar anak autis terutama yang terkait dengan prestasi belajar Pendidikan agama Islam
menggunakan metode stimulus respon.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diperoleh bahwa dengan diadakan
kegiatan pembelajaran yang menggunakan model one on one anak autis didesa pedawang
kudus memiliki kemajuan akademik apalagi dengan diadakan pelaksanaan pembelajaran
PAI pada anak autis melalui stimulus respon anak autis dapat meningkatkan konsentrasi
belajar model pembelajaran stimulus respon ini sangat membantu meningkatkan konsentrasi
belajar pada anak autis.
Disarankan bagi SDLB Sunan Kudus (Yayasan Ponpes al Achsaniyyah) desa
Pedawang Kec. Bae Kab. Kudus agar lebih meningkatkan kualitas belajar mengajar,
khususnya dalam kaitanya dengan meningkatkan konsentrasi belajar anak autis dan
kemandirian anak autisme.
DAFTAR PUSTAKA

A.Samana, Profesionalisme Keguruan, Kanisius, Yogyakarta, 1994.

Abdul Majid & Yusuf Mudzakir, Ilmu Pendidikan Islam, Kencana Predana Media,
Jakarta, 2006.

Abdul Majid, Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi, Remaja
Rosda Karya, Bandung, 2006.

Anda mungkin juga menyukai