Anda di halaman 1dari 13

NAMA : SANTI AFRIANI, S.Pd.

KELAS : 002 BAHASA INDONESIA


NUPTK : 9440765666230173
ID SIMPKB : 201502889171
LPTK : UNIVERSITAS NEGERI PADANG
ASAL SEKOLAH : SMA NEGERI 1 2X11 KAYUTANAM
KELAS/SEMESTER : XI/2

LK. 2.2 Menentukan Solusi


lusi

No
Eksplorasi alternatif solusi Solusi yang relevan Analisis penentuan solusi Analisis alternatif solusi
.
1 KD 3.19, “Kurangnya kemampuan siswa Solusi yang relevan Analisis penentuan solusi Analisis alternatif solusi terhadap
kelas XI dalam menganalisis isi dan terhadap kurangnya terhadap kurangnya kurangnya kemampuan siswa kelas
kebahasaan drama yang dibaca atau kemampuan siswa kemampuan siswa kelas XI XI dalam menganalisis isi dan
ditonton”. Berdasarkan kajian literatur kelas XI dalam dalam menganalisis isi dan kebahasaan drama yang dibaca atau
pada artikel dan wawancara dapat menganalisis isi dan kebahasaan drama yang ditonton melalui model PBL dan
disimpulkan bahwa eksplorasi alternatif kebahasaan drama dibaca atau ditonton adalah media audio visual sebagai berikut.
solusi yang dapat digunakan adalah. yang dibaca atau sebagai berikut. 1. Model PBL
ditonton dapat Upaya untuk meminimalkan waktu
disimpulkan bahwa Kelebihan model PBL yang cukup panjang dalam proses
Kajian Literatur model problem dan media berbasis pembelajaran PBL maka dapat
1. Model Pembelajaran based learning dan teknologi dilakukan dengan:
1.1 Model pembelajaran problem media audio visual 1. Model PBL
a. Pemilihan model pembelajaran,
based learning mengacu pada tepat digunakan. 1.1 Kelebihan materi dan soal hendaknya dalam
pendekatan pembelajaran yang a. Kemampuan berpikir pembelajaran lebih mengaktifkan
berfokus pada proses pemecahan kritis siswa akan siswa. Agar siswa bisa berbuat dan
masalah dengan memperoleh terasah. merasakan, sehingga akan
pengetahuan yang diperlukan. b. Pembelajaran akan
Model ini memiliki kelebihan menyenangkan. menghasilkan pemikiran kritis dari
membuat siswa belajar dengan c. Guru dapat diri siswa tinggi.
inspirasi, mengajarkan pemikiran mengetahui kondisi
b.Mengoptimalkan jumlah anggota
secara kelompok, dan kemampuan awal
kelompok 2 - 4 siswa.
menggunakan informasi terkait siswa.
untuk mencoba memecahkan d. Siswa lebih c.Pemilihan soal dan materi
masalah baik yang nyata maupun memahami konsep pembelajaran hendaknya
hipotetis, selain itu siswa dilatih yang diajarkan sebab diperbarui
untuk mensintesis pengetahuan mereka sendiri yang
dan keterampilan sebelum mereka menemukan konsep d.Solusi bagi siswa yang memiliki
menerapkannya pada masalah, tersebut. tingkat kecerdasan di bawah rata-
sehingga materi yang diberikan e. Hasil eksplorasi rata cendrung akan merasa
mudah diingat oleh siswa (Narsa, dapat digunakan minder, yaitu dengan memupuk
2021). sebagai dasar untuk rasa percaya diri siswa.
memberikan e. Solusi misskonsepsi dalam
tindakan atau penerapan model PBL adalah
Sumber:
dengan menambah wawasan guru
Narsa, I.K. (2021). “Meningkatkan Hasil perlakuan yang tepat
Belajar Bahasa Indonesia Pada sesuai kebutuhan berkaitan dengan kemampuan
Materi Menulis Teks Cerita siswa. menggunakan model pbl dalam
Fantasi Melalui Penerapan f. Kemampuan materi yang akan diajarkan.
Model Pembelajaran Problem Based Learning. Journal of Education
berkomunikasi
ActionResearch,
dan 5(2), 165-170.
2. Media Audio Visual
Problem Based Learning”. rasa percaya diri 2.1 Upaya untuk mengurangi pada
Journalof Education Action siswa akan muncul penguasaan materi adalah
Research, 5 (2),165-170. karena berhasil dengan dengan memberikan
memecahkan konsep/teori penting yang
Link: masalah. dibutuhkan selama pembelajaran.
http://ejournal.radenintan.ac.id/index.php
/IJSME/articl e/view/4366 1.2 Kelemahan
a. Memerlukan waktu
1.2 Kelebihan Model Pembelajaran PBL yang cukup panjang
sebagai berikut: dalam proses
a. Pemecahan masalah dalam PBL pemecahan masalah.
cukup bagus untuk memahami isi b. Siswa yang memiliki
pelajaran. tingkat kecerdasan di
b. Pemecahan masalah berlangsung bawah rata-rata
selama proses pembelajaran cendrung akan
menantang kemampuan siswa serta merasa minder.
memberikan kepuasan kepada c. Sulitnya mencari
siswa. permasalahan yang
c. PBL dapat meningkatkan aktivitas relevan, sering
pembelajaran. terjadi misskonsepsi.
d. Membantu proses transfer siswa
untuk memahami masalah-masalah 2.Media berbasis teknologi
dalam kehidupan sehari-hari. (Audio Visual)
e. Membantu siswa mengembangkan 2.1 Kelebihan media
pengetahuannya dan membantu berbasis teknologi
siswa untuk bertanggung jawab atas (audio visual), antara
pembelajarannya sendiri. lain:
f. Membantu siswa untuk memahami a. Menarik dan
hakekat belajar sebagai cara berfikir memotivasi siswa
bukan hanya sekedar mengerti untuk mempelajari
pembelajaran oleh guru berdasarkan materi lebih banyak.
buku teks. b. Menyiapkan variasi
g. PBL menciptakan lingkungan yang menarik dan
belajar yang menyenangkan dan perubahan tingkat
disukai siswa. kecepatan belajar
h. Memungkinkan aplikasi dalam mengenai suatu pokok
dunia nyata. bahasan atau sesuatu
i. Merangsang siswa untuk belajar masalah.
secara kontinu (Yulianti, 2019).
2.2 Kekurangan media
Kekurangan Model Pembelajaran PBL audio visual, antara
sebagai berikut: lain:
a. Apabila siswa mengalami 2.2.1 Terlalu menekankan
kegagalan atau kurang percaya diri pada penguasaan
dengan minat yang rendah maka materi daripada
siswa enggan untuk mencoba lagi. proses
b. PBL membutuhkan waktu yang pengembangannya
cukup untuk persiapan (Yulianti, dan tetap
2019). memandang materi
audio visual
Sumber: sebagai alat bantu
Yulianti, E., & Gunawan, I. (2019). “Model guru dalam proses
Pembelajaran Problem Based pembelajaran.
Learning (PBL): Efeknya terhadap
Pemahaman Konsep dan Berpikir 3.Media Berbasis Teks
Kritis”. Indonesian Journal of 3.1 Kelebihan media
Science and Mathematics berbasis teks,
Education, 2 (3), 399 - 408. a. Materi pelajaran
dirancang
Link:
sedemikian rupa
http://ejournal. Radeni ntan. ac. id/
sehingga mampu
index. php/ ijsme/ article/ view/ 4366.
memenuhi
2. Media Pembelajaran kebutuhan siswa
2.1 Audio Visual baik yang cepat
2.1.1 Menurut Ramadiana (2020), maupun yang
media audiovisual merupakan alat lamban membaca
bantu berupa sampel atau contoh dan memahami.
dalam penyampaian materi yang b. Siswa dapat
bertujuan merangsang minat dan mengulangi materi.
perhatian siswa agar tertarik c. Perpaduan teks dan
dengan mata pelajaran yang gambar dalam
diberikan, sehingga diharapkan halaman cetak
setelah menyaksikannya siswa dapat menambah
mempunyai gambaran dan daya tarik.
pemahaman pada materi yang
diberikan. Media berbasis audio 4 3.2 Kekurangan media
visual disini adalah suatu media berbasis teks, antara
instruksional modern yang sesuai lain:
dengan perkembangan zaman a. Sulit menampilkan
(kemajuan ilmu pengetahuan dan gerak dalam
teknologi). halaman media
cetakan.
Sumber: b. Biaya pencetakan
Ramadania, F. (2020). “Pengembangan akan mahal jika
Media Audio Visual dalam ingin menampilkan
Pembelajaran Bahasa Indonesia
ilustrasi gambar
Pada Anak Berkebutuhan Khusus
(Autisme)”. STILISTIKA: Jurnal atau foto yang
Bahasa, Sastra, dan berwarna-warni.
Pengajarannya, 5(2), 208-215. c. Proses pencetakan
media seringkali
Link: memakan waktu.
https://www.stkipbjm.ac.id/mathdidactic/i
ndex.php/STI/article/view/1156/576

2.1.2 Menurut Ernawati (2018),


penggunaan media audio visual
dalam pembelajaran drama akan
membuat pembelajaran menjadi
lebih bermakna dan menunjang
proses pembelajaran sehingga
tujuan pembelajaran yang
diharapkan dapat tercapai.

Sumber:
Ernawati, E. (2018). “Keefektifan Media
Audio Visual Dalam Pembelajaran
Drama Pada Siswa Kelas XI Sma
Negeri 1 Majene The
Effectivenessof Audio Visual
Mediain Drama Learning of Grade
XI Students SMAN1 Majene”
(Doctoral dissertation, Universitas
Negeri Makassar).
Link:
http://eprints.unm.ac.id/11873/

2.2 Media Teks


2.2.1 Menurut Taum (2017), hakikat
pembelajaran Bahasa Indonesia
berbasis teks, yaitu pembelajaran
yang menjadikan teks sebagai
dasar, asas, pangkal dan tumpuan,
sehingga guru harus mengelola
teks dalam pembelajaran melalui
tahapan-tahapan pelaksanaan.

Sumber:
Taum, Y. (2017). “Pembelajaran sastra
berbasisteks: Peluang dan
tantangan Kurikulum 2013”.
Sintesis, 11(1), 12-22.

Link:
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/
JJPBS/article/view/20462

2.2.2 Menurut Dharma (2019),


pembelajaran berbasis teks
merupakan kegiatan belajar
mengajar yang dilakukan sesuai
dengan teks yang diajarkan. Pada
pembelajaran berbasis teks
dikelas, siswa dituntut untuk
memahami setiap jenis teks
kemudian mendemonstrasi
struktur isi dan bahasanya.

Sumber:
Dharma, P.S.V., Ariesta, R., &
Purwadi, A.J. (2019). “Implementasi
pembelajaran bahasa Indonesia
berbasis teks di SMA Negeri 1
Bengkulu Tengah kelas XI”. Jurnal
Ilmiah Korpus, 3(1), 66-74.

Link:
https://ejournal.unib.ac.id/korpus/article/
view/7347/3597

Wawancara:
Berdasarkan hasil wawancara
dengan rekan senior, Lolia Deswita, S.Pd.
yang mengajar mata pelajaran bahasa
indonesia diperoleh kesimpulan
bawasannya materi tentang
menganalisis isi dan kebahasaan drama
yang dibaca atau ditonton tergolong
masih kurang karena siswa tidak terbiasa
membaca teks drama serta kurangnya
inovasi dalam penggunaan media
pembelajaran yang berbasis teknologi.
Siswa hanya disuguhkan bahan bacaan
tanpa menampilkan gambar bergerak,
sedangkan untuk materi drama sebaiknya
digunakan media audio visual seperti
pemutaran video drama. Hal ini akan
membuat ketertarikan dari diri siswa.
2. KD 4.19, ”Kurangnya keterampilan Solusi yang relevan Analisis penentuan solusi Analisis alternatif solusi terhadap
siswa dalam mendemonstrasikan sebuah terhadap kurangnya terhadap kurangnya kurangnya kemampuan siswa kelas
naskah drama dengan memperhatikan isi kemampuan siswa kemampuan siswa kelas XI XI dalam mendemonstrasikan
dan kebahasaan”. Berdasarkan kajian kelas XI dalam dalam mendemonstrasikan sebuah naskah drama dengan
literatur pada artikel dan wawancara mendemonstrasikan sebuah naskah drama memperhatikan isi dan kebahasaan
dapat disimpulkan bahwa alternatif sebuah naskah dengan memperhatikan isi yang dibaca atau ditonton melalui
solusi yang dapat digunakan adalah. drama dengan dan kebahasaan yang dibaca model PjBL dan metode demonstrasi
memperhatikan isi atau ditonton adalah sebagai sebagai berikut.
Kajian Literatur dan kebahasaan berikut. Solusi dari kelemahan model PjBL,
1. Project Based Learning dapat disimpulkan antara lain:
1.1 Pembelajaran berbasis proyek bahwa model project 1. Model PjBL 1. Memfasilitasi peserta didik
adalah suatu pendekatan pendidikan based learning dan 1.1 Kelebihan Model dalam menghadapi masalah.
yang efektif yang berfokus pada metode demonstrasi PjBL 2. Membatasi waktu peserta
kreatifitas berpikir, pemecahan tepat digunakan. didik dalam menyelesaikan
masalah, dan interaksi antara siswa a. Meningkatkan proyek.
dengan kawan sebaya mereka untuk motivasi belajar
peserta didik untuk 3. Meminimalisir biaya.
menciptakan dan menggunakan
pengetahuan baru. Khususnya ini belajar, mendorong 4. Menyediakan peralatan
dilakukan dalam konteks kemampuan mereka sederhana yang terdapat di
pembelajaran aktif, dialog ilmiah untuk melakukan lingkungan sekitar.
dengan supervisor yang aktif sebagai pekerjaan penting. 5. Memilih lokasi penelitian
peneliti (Asan, 2005 dalam Wajdi, yang mudah dijangkau.
2014). b.Meningkatkan Solusi dari kelemahan metode
kemampuan demonstrasi, antara lain:
Sumber: pemecahan masalah. a. Menentukan hasil yang ingin
Wajdi, F. (2017). dicapai dalam jam
c. Membuat peserta didik
“Implementasi project based pelajaran/pertemuan tersebut;
menjadi lebih aktif.
Learning (PBL) dan penilaian b. Mengarahkan demonstrasi
autentik dalam pembelajaran tersebut sedemikan rupa
drama indonesia”. Jurnal d.Mendorong peserta sehingga peserta didik
Pendidikan Bahasa dan Sastra didik untuk memperoleh pengertian dan
UPI,17(1),86-101. mengembangkan dan gambaran yang benar,
mempraktikkan pembentukan sikap serta
Link: keterampilan kecakapan praktis;
https://media.neliti.com/media/publicati komunikasi. c. Memilih dan mengumpulkan
ons/119875-ID-implementasi-project- alat-alat demonstrasi yang
based-learning-pbl.pdf e. Meningkatkan akan dilaksanakan;
keterampilan d. Mengusahakan agar seluruh
1.2 Pelaksanaan pembelajaran peserta didik dalam peserta didik dapat mengikuti
dengan pendekatan project-based mengelola sumber. pelaksanaan demonstrasi
learning memiliki kelebihan yaitu sehingga mereka memperoleh
mampu meningkatkan motivasi belajar 1.2 Kekurangan Model pengertian dan pemahaman
siswa, keterampilan meningkatkan PjBL yang sama;
motivasi belajar, meningkatkan e. Memberikan pengertian yang
keterampilan siswa dalam mengelola a. Pembelajaran sejelas-jelasnya tentang
berbagai sumnber belajar, mendorong berbasis proyek landasan teori dan topik yang
siswa lebih aktif dalam belajar, memerlukan didemonstrasikan
menumbuhkan kolaborasi antar siswa, banyak waktu f. Mendemonstrasikan yang
meningkatkan kemampuan komuni- yang harus bersifat praktis dan berguna
kasi, melatih siswa dalam disediakan dalam kehidupan sehari-hari;
mengorganisasi sebuah untuk g. Menetapkan garis besar
proyek, meningkatkan keterampilan menyelesaikan langkah-langkah demonstrasi
dalam manajemen waktu, dan permasalahan yang dilaksanakan dan
pembelajaran menyenangkan yang kompleks mengadakan try out (uji
(Fahrezietal., 2020 dalam Setiawan, b. Banyak orang tua coba) sebelum mengadakan
2020). Kelemahan pendekatan project- peserta didik yang demonstrasi sehingga dalam
based learning antara lain kondisi merasa dirugikan pelaksanaannya tepat sasaran
kelas sulit dikondisikan, sehingga karena menambah dan lebih efisien.
kurang kondusif, siswa mengalami biaya untuk
kesulitan dalam percobaan dan memasuki sistem
pengumpulan informasi, dana dan baru.
kemungkinan siswa yang kurang aktif c. Banyaknya
dalam kerja kelompok (Suciani et al., peralatan yang
2018 dalam Setiawan 2020). harus disediakan.
d. Peserta didik
Sumber: memiliki
kelemahan
Setiawan, L., Wardani, N. S., & Permana, dalam
T. I. (2020). “Peningkatan percobaan danpengumpulaninformasiakan mengalamikesuli
kreativitas siswa pada e. Ada
pembelajaran tematik kemungkinan
menggunakan pendekatan project- peserta didik yang
based learning”. Jurnal kurang aktif dalam
Pembangunan Pendidikan: kerja kelompok.
Fondasi Dan Aplikasi, 8(2). f. Apabila topik
yang diberikan
Link: pada masing-
masing
https://journal.uny.ac.id/index.php/jppfa/a kelompok
rticle/view/40574/17987 berbeda,
dikhawatirkan
Metode Pembelajaran: peserta didik tidak
memahami topik
2. Demonstrasi
secara
2.1 Pratiwi (2019), mengatakan
keseluruhan.
demontrasi adalah tiruan untuk
membuat suatu menjadi hidup dengan
cara penyajian yang menarik. Oleh
2. Metode Demonstrasi
karena itu, seseorang harus serius
dalam mendemontrasikan sesuatu 2.1Kelebihan Metode
agar lebih hidup dan lebih baik dari Demonstrasi,
a. Peserta didik
sebelumnya, sehingga makna yang
memahami obyek
disampaikan bisa tersampaikan
dengan baik dan benar. yang sebenarnya.
b. Peserta didik
Sumber: dibiasakan bekerja
Pratiwi,N. (2019). “Pembelajaran secara sistematis
Mendemonstrasikan Sebuah c. Dapat membuat
Naskah Drama Dengan pengajaran lebih
Menggunakan Metode Role jelas dan lebih
Playing Pada Peserta Didik Kelas konkret, sehingga
XI Sman 1 Lembang Tahun menghindari
Pelajaran 2017/ 2018”. (Doctoral verbalisme
dissertation, FKIP UNPAS). (pemahaman secara
Link: kata-kata atau
http://repository.unpas.ac.id/46141/ kalimat).
d. Peserta didik
2.2 Zulham (2018), mengemukakan lebih mudah
metode demonstrasi/ peragaan memahami apa yang
sebagai metode mengajar dipelajari.
merupakan cara mengajar yang e. Proses pengajaran
mana guru atau ahli lebih menarik.
memperlihatkan kepada seluruh f. Peserta didik
siswa suatu benda asli, benda dirangsang untuk
tiruan, atau suatu proses. Ini juga aktif mengamati,
berarti bahwa metode demonstrasi menyesuaikan
adalah cara penyajian pelajaran antara teori dengan
dengan memperagakan dan kenyataan, dan
mempertunjukkan pada siswa mencoba
tentang suatu proses, situasi atau melakukannya
benda tertentu yang sedang sendiri.
dipelajari baik dalam bentuk g.Memberi
sebenarnya maupun dalam bentuk pengalaman praktis
tiruan yang dipertunjukkan oleh yang dapat membuat
guru atau sumber belajar lain yang perasaan dan
harus didemonstrasikan. kemauan anak

Sumber: 2.3 Kekurangan,


Zulham, M. (2018). Implementasi a. Metode ini
Metode Demonstrasi dalam memerlukan
Meningkatkan Kemampuan keterampilan guru
Apresiasi Drama Siswa Kelas Viii secara khusus, karena
Smp Negeri 1 Bua Ponrang. tanpa ditunjang
Prosiding, 3(1). dengan hal itu,
pelaksanaan
Link: demonstrasi akan
tidak efektif.
http://journal.uncp.ac.id/index.php/proced b.Fasilitas seperti
ing/article/view/791 peralatan, tempat, dan
biaya yang memadai
Wawancara tidak selalu tersedia
Berdasarkan hasil wawancara dengan baik.
dengan rekan sejawat, Rovita c. Demonstrasi
Yulia, S.Pd, yang mengajar mata memerlukan kesiapan
pelajaran bahasa indonesia diperoleh dan perencanaan yang
kesimpulan siswa kurang terbiasa matang, disamping
mendemonstrasikan naskah drama karena memerlukan waktu
selama pembelajaran guru lebih menitik
yang cukup panjang,
beratkan kepada materi pemahaman. Selain
itu, untuk mendemonstrasikan butuh waktu yang mungkin
yang lama. Siswa enggan mendemostrasikan terpaksa mengambil
naskah drama dikarenakan tidak percaya diri waktu atau jam
dan takut dicemoohkan teman. Guru dapat pelajaran lain.
menggunakan model project based learning d.Apabila kekurangan
(berbasis projek) dalam hal menampilkan/ alat-alat peraga,
mendemonstrasikan drama. padahal alat-alatnya
tidak sesuai dengan
kebutuhan, maka
metode ini kurang
efektif.
e. Metode ini sukar
dilaksanakan apabila
anak belum matang
untuk melakukan
demonstrasi.

Anda mungkin juga menyukai