Anda di halaman 1dari 4

Mata Kuliah : Pengembangan Desain Dan Strategi Pembelajaran Biologi

Dosen Pengampuh : Prof. Dr. Susriyati Mahanal, M.Pd

Notulensi Diskus Kelompok V dan VI


Pengembangan Desain Dan Strategi Pembelajaran Biologi

A. Deskripsi
Hari/Tanggal : Selasa, 4 Oktober 2022
Topik : Teori Belajar dan Kognitif Sosial
Kelompok : V dan VI
Moderator : Rendi Fransisco Aritonang
Notulensi : Irna Kurniaty

B. Sesi Tanya Jawab untuk Kelompok V


1. Anisa : Teori perkemnagan kognitif, mengatakan bhawa penagruh bahaa itu sangat besar
dar kognitivisme. Apakah anak yang memiliki lebih dari satu bahasa itu mempunya
kemampuan yang lebih daripada yang biasanya?
Jawaban :
Ria : Menurut biurnnner penagruh bahasa sangat berperan penting, Perkemabnagn
sbahasa itu sangat berpernagruh dalam kemampuan berbahasa dpada anak, penguasaan
bahasa pada ana itu, pada kognitif pada anaka itu berbeda=beda. Apakah anak yang
memiliki bahasa yang lbeih dari itu memiliki level kogbitif yang lebih, dengan
memahami satu bahasa, dengan terjadi pengintegrasian informasi dengan memahami,
mengasimilaksikan informasi terserbut. Diseitu telah terjadi level kognitif yang lebih
tinggi Proses penguasaan bahasa. Perkembangan bahasa sangat mempengaruhi level
kognitif seseorang, sehingga dapat dikatakan bahwa kemampuan bahasa itu sudah
diintegrasian yang lebih tinggi daripada anak tersebut.
Tanggapan : TK internasional itu lebih baik daripada TK nasional ?
Ria : Tidak bisa dikatakan seperti itu, pentingnya bahasa ibu pada anak, seorang anak
harus mebgajarkan pda anak 1 bahasa pada anaka. Bahasa kedua sekunder, bisa diberikan
pada anak ketika sudah mantap, saya rasa anak tk sudah menguasai bahasa ibu yang baik.
TK dalam usia 5 – 6 tahun kemampuan bahasa ibunya ynag sudah baik ditambah bahasa
sekunder, bisa menambah pengetahuan. TK Internasional bisa dikatakan lebih baik jika
bahasa ibu nya sudah dikuasi dengan baik.
2. Mir’atul : Teori Behaviorisme, pada pembelajaran biologi di SMA itu seperti apa?
Jawaban :

1
Mata Kuliah : Pengembangan Desain Dan Strategi Pembelajaran Biologi
Dosen Pengampuh : Prof. Dr. Susriyati Mahanal, M.Pd

Suci Arsi Ramadhani : Contoh seperti kyang kita ketahu pembiasan yang berulang. Saya
ambil contoh dari toeri popren conditioning pemberian rewad dan punismant. Dilakukan
prsentasi dan dikusi. Dimana presentasi yang terbaik akan diberikan hadiah oleh guru.
Contohnya bisa diberikan reward, kemungkinan siswa akan berusaha meningkatakn
presenter terbaik agar mendapatkan reward dari guru.
Ayu : Ciri teori dari behaviooorisem yanitu pembiasaan yang berulang, penerapannya
dalam pembelajaran biologo, seperti praktikum, siswa memanfaatkan penggunaan
mikrosopk, ketika siswa itu mengguankan mikroskop, namun masih terdapat kesalahan
penggunaan tersebut. Pembiasaan yang diintegrasikan. Contoh lain, literasi sains,
sebelum masuk ke bembeljaran biologi, siswa tidak menyukai membaca, meungkinkna
menciptkan perilaku atau kebiasaan dalam membaca dalam
3. Zakiyatus : Teori belajar yang manakah yang paling sesuai dengan keterampilan abad 21
saat ini?
Jawaban:
Debby : Jadi menurut kami ada 4toeri, keterampilan aabd 21 tidak berfokus pada kognitif
tapi juga sikap. Keempat teori ini masuk kedalam keterampilan abad 21. Masuk teori
humanistic dan behavioristik, pembelajaran merdeka maka lebih banyak
konstruktivisme.. untuk teori yang liannya, tetap digunakan dari keteremapilan siswa,
bukan hanya pintar sajat tetapi memnunukkan sikap yang bagus.
Amna : Seluruh teori yang dapay digunakan di abada 21, itu semuanya memberikan
kontribusi yang besar dalam keterampilan abad 21. Contoh behaviorisme. Dimana siswa
bisa mengekspolasi sendiri. Model penerapan PBL itu sudah berkontrutivisme yaitu
adanya persepsi kepada anak, sehinnga anak. Seluruh teori pembelajaran sudah bisa
diterapkan dalam keterampilan abada 21. Namun dominan dari teori konstruktivisme dan
humanistic

C. Sesi Tanya Jawab untuk Kelompok VI


1. Riza : Apakah sama tahapan terkait kebutuhan khusus? Terhadap proses belajarnya. Jika
berbeda bagaiaman
Jawaban:
Titis : Perkembangan anak yang autis dsngat berbde dengan perkembagnagn anak yang
pada umumnya. Autis nanmun memiliki kecerdesasan yang diatas rata-rata namun
kekurangan pada monotrik Identifikasi dulu autis apa, aspek fisik, mental. Kita
memberikan stimulu kepada kepada anak, aspek sosial, bagaimana dia berinteraksi dan

2
Mata Kuliah : Pengembangan Desain Dan Strategi Pembelajaran Biologi
Dosen Pengampuh : Prof. Dr. Susriyati Mahanal, M.Pd

menjadwab. Asepek mental, apakah anak tersebut memiliki kemampuan percaya diri,
punya semangat atau upaya bisa berganung dengan masyarakat.
Perkembangan kognitif : bisa dilihat di mulai dari sejak dalam kandungan, Perlunya
adanya screening untuk mengindentifikasi berdada pada level kognitif dimana.
Perkembangan Sosial : mempunyau gangguan dalam sosial, tidka tertarik dengan
bermasin dengan teman-temannya, kurang kontak mata, kekurangan verba; atau bahasa,
ciri terbesrnya sering meniru, atau pengulangan kata. Anak autis kadang tuli atau bisa
Cuma tidak menanbgapi,
2. Irna Kurniaty : Pada tahapan kognitif, anak mulai aktif bertanya di usia 2 tahun. Namun
di usia itu, karena kosakata terbatas, anak mengajukan pertanyaan yang bersifat
mengidentifikasi sesuatu, seperti Tuhan itu dimana? Adek kok dimakan ?
Jawaban :
Anaka pada usisa 2 tahun Pra opreasional dimana pemirkirannya simbolik banyak
berfanatasi dan pemusajhatannya hanya satu dimensi. Penggunaanbahasa sangat
memperngaruhi kognitif. Operasi kignitifnya belum berkembang dengan bai, sehingga
orangtua harus menambah kosa kata pada anak, peran orangtua untuk mengajak
berkomunikasi dengan anak. Orangyau menganjarkan kemandirian pada anak, belajar
mencuci piring dsb. Penambahan kosakata dnegan melatuh anak dengan orang tubuh dan.
Perekembangan kognitifnya tergangtung adaptasi. ASIMILASI :
Hadira : Rasa ingin tahu anak itu banyak, bagaimana cara endiidik anak. Dibutuhkan
peran orangtua, bisa diajarkan dalam berbahasa, masih bertanya-tanya.
Faika : Bagaimana orangtua mengortol dengan pelatihan dasar,
3. Wildan : Pada individualis pembelajaran apakah sama prosesnya dalam proses
pembelajaran berdifferensiasi.
Jawaban :
Faika : Jelas berbeda. Indiuabi belajar itu bagaimana belajar secara mandiri, secara umum
paling sering diterapkan adanya model pembeljaaran baik cetak maupun digital. Nah, itu
adalah salah satu contoh individual pembelajaran, sedangkan berdeffirensiasi dengan
megekpoisasi dengan mengembangkan kurkikukum, mempraktekkan sendiri, menjadi
presenter, dia bisa memperaktekkan.
Individual proses pembelajaran sesuai dengan gaya belajar peserta didik.
Faika : yang menenntukan proses pembelajaran gutu. Guru meimplemnetasikan
kebutuhan masing-masing isswa. Siswa diberikan pembelajaran individual. Kira-kira
bagaimana keaktifan siswa, kalau dijadikan modul. Yang menentukan adalah guru, harus
peka bagaimana melihat kebutuhan siswa.

3
Mata Kuliah : Pengembangan Desain Dan Strategi Pembelajaran Biologi
Dosen Pengampuh : Prof. Dr. Susriyati Mahanal, M.Pd

Ria : Konsep individual Indonesia memngguankan k-13, dengan sistem SKS.


Mengakodomodasi differensiasi dalam siswa, gaya belajar siswa berbeda itu ada yang
cepat ada yang lambat. Jadi, salah satu contoh individual menggunaka modol selain itu,
ada sistem SKS, perapannya di sekolah masih belum selaras, dimana siswa yang cepat
dimasukkn dalam kelas 4 semesetrr, dan regular 6 semester. Pemeblajaran individual
berhubungan dengan berdofferensiasi dengan kemampuan siswa yang memiliki gaya
beljaar yang berbeda-beda. Differensiassi dalam kecepatan belajatr dan pemahaman
materi pada siswa.

Anda mungkin juga menyukai