Anda di halaman 1dari 32

Modul 3

Metode Pengembangan Bahasa


1.Luh Winda Kristiana Dewi (859037342)
2.Putu Ayu Siska Paramita ( 859035467)
3.Ni Made Paramitha Dewi (859036261)
4.Tri Martin Handayani (859037596)
5.Ni Ketut Sumitri (859035861)
Peta Konsep
Pendekatan Whole Language

KB 2. Implementasi Whole Language


KB 1. Pengertian Whole Language
di dalam Kelas Anak Usia Dini

Penataan Kelas
Pengertian Whole Whole Language
Language

Kegiatan Pembelajaran di Perencanaan Pembelajaran


Kelas Whole Language dI Kelas Whole Language
Prinsip Whole
Language
Kegiatan Belajar 1

Pengertian Whole Language


Whole Language
Seluruh Bahasa

● Apakah sebuah pendekatan?


● Apakah paket pelatihan membaca?
● Apakah sebuah kelas yang dikondisikan agar
anak anak belajar membaca ?
Whole Language Menurut Para
Ahli
Laurita
Weaver :Bukan pendekatan sistematis
(1990) :Filosofi,sebuah tetapi lebih kepada sebuah filosofi
yang berasumsi bahwa membaca
sistem yang alamiah tentang
dan kompetensi dasar lainnya
pembelajaran dan bagaimana
akan tercapai dengan
percepataannya di dalam pembelajaran yang
kelas dan sekolah. terintegrasi,bukan menekankan
pada pembelajaran terpisah.

Eisele (1991)
:Sebuah cara berpikir tentang
bagaimana anak anak
mempelajari bahasa baik
bahasa lisan atau tulisan.
Bomengen
metode mengajarkan
membaca pada anak dengan
mengenali kata kata sebagai
sebuah bagian yang utuh dari
bahasa.

Richard (2021)
berbasis pada prinsip kunci
dari bahasa itu sendiri dan Kruhm
pendekatan,filosofi,kerangka
pembelajaran
kerja,teori,sebuah cara
(membaca,menulis,menyima pandang,tetapi bukan sebuah
k,dan berbicara ) program mengajarkan
membaca.
Kesimpulan Whole Language

Bersifat integratif Merupakan


filosofi
Prinsip Whole Language
1.Immersion (Mencelupkan
anak dalam lingkungan yang
kaya akan bacaan)
2.Demonstration (Anak
belajar dari contoh)
3.Expectation (Anak
diharapkan bekerja dan belajar
sesuai dengan level
perkembangan yang sesuai
dengan dirinya)
Prinsip Whole Language
4.Responsibility (Anak bertanggung jawab untuk berbagi dalam
belajar)

5.Employment (anak secara aktif terlibat dalam pembelajaran


yang bertujuan)

6.Approximations (anak mendapatkan kebebasan untuk


memperkirakan dan menguji coba serta senantiasa didukung dan
dihargai seluruh usahanya)

7.Feedback/Response (Anak menerima umpan balik yang positif


dan spesifik dari guru dan teman sebaya)
Kegiatan Belajar 2
A.Penataan Kelas Whole Language
Kelas Whole Language adalah
kelas yang sibuk dan banyak
memberikan kesempatan agar
anak terlibat aktif untuk
berbicara, bertukar pikiran dan
bekerjasama. Kelas whole
language membutuhkan guru
yang kreatif. contoh floor plan
Syarat Menata Sentra Kegiatan
1. Menempatkan sentra berdekatan dengan hal hal
yang dibutuhkan.
2. Menempatkan sentra dengan empertimbangkan ciri
sentra yang berpotensi gaduh dengan sentra yang
tenang.
3. Menata sentra dengan minat pembagian yang jelas.
4. Menata sentra agar mendapatkan pencahayaan dan
sirkulasi udara.
5. Menata sentra agar aman dan nyaman untuk anak.
6. Memperjelas jalan keluar masuk sentra.
7. Meletakkan meja di sentra sesuai dengan kebutuhan
8. Menata perlengkapan di sentra sesederhana
mungkin.
9. Ajak anak untuk senantiasa merapikan dan
membersihkan kembali sentra bersama sama.
Penataan Furniture
Penataan buku buku di kelas
menurut Eisele (1990)

1.Display buku dengan sampul 4.Di bawah papan tulis, letakkan


yang menghadap kedepan. keranjang yang di tulisi “Pengarang
2.Kelompokan buku berdasarkan Pekan ini : Nama Pengarang”
pengarang,tema,subjec dalam 5.Letakkan rak buku dekat dengan
container plastik yang berwarna meja untuk menyimpan buku buku
sehingga memudahkan anak untuk untuk pembelajaran dan peristiwa
memilihnya. khusus.
3.Kelompokkan buku alphabet
berdasarkan tingkatannya.
6. Kelompokkan dan beri label buku
referensi seperti kamus, atlas, buku
nonfiksi di rak buku

7. Beri warna yang menandai beragam


jenis buku.
Penataan Alat Tulis di Kelas
Whole Language
1. Simpan peralatan menulis dekat
dengan sentra menulis.

2. Lem, isi stapler, pelubang kertas


diletakkan didalam keranjang
kecil.

3. Siapkan alat menulis atau


clipboard dan papan tulis yang
berukuran mini sehingga
memudahkan anak untuk menulis.
B. Kegiatan Pembelajaran di Kelas
Whole Language
Menurut Routman (1991)
● Reading Aloud
Membaca dengan suara keras dan intonasi yang baik
● Journal Writing
Merupakan cara anak untuk menuangkan idenya melalui tulisan atau gambaran
● Sustained Silent Reading
Kegiatan membaca dalam hati.Biasanya dilakukan mulai kelas 2 keatas tapi bisa
juga dikondisikan untuk anak usia dini.
● Shared Reading
Berbagi hasil bacaan
● Guided Reading
Kegiatan membaca yang dilakukan oleh anak yang dibimbing oleh guru.
● Independent Reading
Kegiatan membaca dimana anak diberikan kebebasan untuk memilih buku apa yang
ingin dibaca
C. Perencanaan Pembelajaran di
Kelas Whole Language
1. Tentukan tujuan pembelajaran

2. Kaitkan pembelajaran tentang tema dengan disiplin


pembelajaran

3. Kembangkan penjabaran tema ke dalam kegiatan


pembelajaran yang lebih spesifik di setiap sentra.
MODUL 4
Perkembangan Menyimak Anak
Kegiatan Belajar 1
perkembangan menyimak

• Perkembangan menyimak merupakan suatu proses yang


menggunakan Bahasa reseptif dalam membentuk arti.

• Kajian tentang perkembangan menyimak pada anak


berkaitan dengan suatu proses yang dilakukan anak sehingga
anak memiliki kesanggupan dalam menangkap isi pesan
secara benar dari orang lain
Kemampuan Menyimak Sebagai
Keterampilan Berbahasa Reseptif
Melibatkan Beberapa Factor :

 Acuity

 Auditory discrimination

 Auding
Bromley (1992)
Jenis Faktor Yang Berpengaruh
Terhadap Kemampuan Menyimak
 Faktor Penyimak
Anak :

 Faktor Situasi

 Faktor Pembicara
Tahap Perkembangan Milestone dan “red flags”
Tentang Kemampuan Anak Dalam Mendengarkan
( Jalongo,2007 )
Infant (0-1 tahun) “Red Flags/tidak sesuai” untuk Infants

a. Memulai mengeluarkan suara-suara bergumam a. Bayi tidak bereaksi terhadap suara


b. Mengarahkan kepalanya ke asal suara b. Di usia 4 bulan, bayi tidak mengarah pada suara
c. Menanggapi secara berbeda untuk jenis music dihadapannya
lain
c. Di usia 7 bulan bayi tidak segera membalik ke
d. Menirukan suara music dan suara lainnya suara yang melintas di hadapannya

e. Melihat pembicara d. Di usia 9 bulan bayi tidak mengoceh dan


berhenti mengoceh
f. Mulai untuk memahami kata-kata disertai
dengan sikap yang tepat/benar
Usia 1-2 tahun “Red Flags/tidak sesuai” untuk Batita
a.Mengenal Namanya sendiri a.Di usia 12 bulan, bayi tidak menanggapi kata-kata
sederhana
b.Menghubungkan kata-kata dengan tingkah laku
b.Di usia 18 bulan, ucapan anak tidak memiliki kualitas
c.Dapat memahami perintah yang sederhana dengan yang alami untuk mengucapkan, terutama dalam
kata kunci dipahami mengucap dengan keras, lembut, sengau, nyaring atau
d.Mempelajari permainan sederhana monoton

e.Memahami kata tidak, selamat tinggal c.Ucapan anak tidak menggunakan macam-macam vocal
atau konsonan
f.Menunjukkan bagian tubuh
d.Anak belum dapat menggunakan dua kata
g.Mendengarkan dan berusaha terlibat dalam nyanyian
e.Anak mengalami kesulitan dengan perintah-perintah
h.Mendengarkan cerita buku-buku untuk bayi
f.Di usia 2 tahun, anak sering mengeraskan suara tv atau
i.Menanggapi secara benar pertanyaan mendasar radio

j.Mampu membedakan kata ganti


Di usia 3-4 tahun
• Mengingat permainan jari • Menegakkan jari tangan dengan benar dalam
menanggapi pertanyaan”berapa usiamu?”
• Memahami konsep sederhana • Memahami dan memberi definisi obyek yang mereka
• Menikmati mendengarkan cerita yang berulang-ulang gunakan
• Menggabungkan kata-kata dan kalimat dari awal
berdiskusi ke diskusi selanjutnya dengan buku yang
• Memahami perbandingan sederhana

sama • Memahami pernyataan kondisi

• Menunjukkan
yang berbeda
dan memberi nama pada hewan-hewan • Memahami” hanya berpura-pura” dengan
kenyataanya

• Mampu memahami dua perintah secara langsung • Mempelajari kata-kata yang berhubungan dengan
masa lalu
• Mencocokan secara tepat suara-suara music terhadap
alat-alat yang menghasilkan suara tersebut • Dapat berbicara secara singkat tentang apa yang
dilakukan
• Menanggapi secara tepat pertanyaan-pertanyaan
selama percakapan • Berusaha untuk menyamai gaya bicara orang dewasa
Usia 5-6 Tahun “Red Flags/tidak sesuai” untuk prasekolah/SD
awal
a. Dapat mengenali warna dan bentuk dasar
a. Anak merasa sangat tidak nyaman Ketika
b. Dapat menunjukkan pemahaman mengenai berada di lingkungan yang bising atau duduk
hubungan tempat menjauh dari pembicara

c. Mampu merasakan perbedaan nada (tinggi/rendah) b. Anak tidak menanggapi pernyataan atau
dan mengerti “tangga nada” pertanyaan yang tidak menyenangkan

d. Dapat melakukan hal yang membutuhkan c. Anak sering mangatakan “apa?” atau “hah?”
petunjuk yang lebih banyak
d. Anak cukup mengalami kesulitan untuk
e. Mampu menjaga informasi dalam urutan yang mengikuti petunjuk Ketika tidak melihat
benar wajah pembicara
Kegiatan Belajar 2

Pengertian, fungsi dan tujuan menyimak


A. Menyimak Sebagai
Ragam Bahasa Lisan
Yang termasuk ragam Bahasa lisan adalah menyimak
dan berbicara, sedangkan yang termasuk ragam
Bahasa tulis adalah membaca dan menulis
Tabel 4.1
Empat Kemampuan Berbahasa Anak
Keterampilan Berbahasa Lisan dan Langsung Tertulis dan Tidak Langsung

Aktif Reseptif (menerima pesan) Menyimak Membaca

Aktif Produktif Berbicara Menulis


(menyampaikan pesan)
B. Fungsi Menyimak
Kegiatan menyimak merupakan
keterampilan berbahasa yang paling banyak
kita lakukan di antara tiga keterampilan
berbahasa lainnya. Kegiatan menyimak
tersebut kita lakukan baik secara langsung
maupun tidak langsung, seperti melalui
media elektronik.
Sabarti (1992) dan Tarigan (2005)
Keterampilan Menyimak dapat Berfungsi
untuk :
1. Menjadi Dasar Belajar Bahasa, baik Bahasa Pertama maupun
Bahasa Kedua

2. Menjadi Dasar Pengembangan Kemampuan Bahasa Tulis


(Membaca dan Menulis)

3. Menunjang Keterampilan Berbahasa Lainnya

4. Memperlancar Komunikasi Lisan

5. Menambah Informasi atau Pengetahuan


C. Tujuan Menyimak
7 Tujuan Orang Menyimak Menurut 5 Tujuan Orang Menyimak Menurut
Pendapat Tarigan Pendapat Sabarti
1. Untuk belajar 1. Menyimak untuk belajar
2. Untuk memecahkan masalah 2. Menyimak untuk menghibur diri
3. Untuk mengevaluasi
3. Menyimak untuk menilai
4. Untuk mengapresiasi
4. Menyimak untuk mengapresiasi
5. Untuk mengomunikasikan ide-ide
5. Menyimak untuk memecahkan masalah
6. Untuk membedakan bunyi-bunyi
7. Untuk meyakinkan
Dari Pendapat Tersebut Dapat
Disimpulkan Tujuan Menyimak
Bagi Anak :
1. Untuk Belajar

2. Untuk Mengapresiasi

3. Untuk Menghibur Diri

4. Untuk Memecahkan Masalah yang Dihadapi


TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai