Anda di halaman 1dari 13

CRITICAL BOOK REVIEW

MK. PENDIDIKAN AGAMA


KRISTEN
PRODI PENDIDIKAN BISNIS

Skor Nilai:

PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN

NAMA MAHASISWA : GevinS. Silitonga


NIM : 7183143025
DOSEN PENGAMPU : MANIUR BANJAR NAHOR M.PDK
MATA KULIAH : Pendidikan Agama Kristen

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN BISNIS


FAKULTAS EKONOMI – UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MARET 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yesus Kristus atas Berkat dan Kasih
KaruniaNYA yang telah senantiasa menyertai saya, sehingga saya berhasil menyelesaikan
tugas ini tepat pada waktunya yang berjudul “Critical Book Report”.

Dalam penyusunan tugas ini banyak kesalahan dan kekurangan, oleh karena itu kritik
yang membangun dari semua pihak sangat saya harapkan demi kesempurnaan tugas ini,
dan Dalam kesempatan ini saya mengucapkan terimakasih kepada pihak- pihak yang telah
membantu dan secara khusus saya berterimakasih kepada Bapak MANIUR BANJAR
NAHOR M.PDK. selaku Dosen pengampu mata kuliah Pendidikan Agama Kristen
karena telah memberikan bimbinganya kepada saya untuk menyelesaikan tugas CBR ini
hingga selesai.

Medan, April 2020

penulis
IDENTITAS BUKU

A. Identitas Buku

❖Identitas Buku Utama


1.Judul Buku : Pendidikan Agama Kristen
2.Pengarang Buku : Pdt. Dr. Sampitmo
Habeahan
3.Penerbit : PARTAMA MITRA SARI
4.Kota terbit : Medan
5.Tahun terbit : 2020
6.Halaman Buku : 144 halaman

❖Identitas Buku Pembanding

1.Judul Buku : Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pengerti


2.Pengarang Buku : Dien Sumiyatiningsih dan Stephanus.
3.Penerbit : Blitbang kemendigbud
4.Kota terbit : Jakarta
5.Tahun terbit : 2017
6.Halaman Buku : 150
RINGKASAN BUKU UTAMA
“HUBUNGAN IMAN KRISTIANI DENGAN ILMU PENGETAHUAN ILMU DAN
SENI”
A. Pendahuluan

Syarat Intelektual Kristen: Seorang Intelektual Kristen dan Ilmuwan Kristen harus
memiliki sifat dan karakter, sbb: (1) Takut akan Tuhan, (2) Taat, (3) Setia, (4) Disiplin,
(5) Jujur, (6) Rendah hati, (7) Lemah lembut, (8) Pekerja keras, (9) Mampu bekerjasama,
(10) Hidup untuk memuliakan Tuhan
B. Etika Kristen dan Ilmu Pengetahuan
1. Hubungan Iman dengan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Kalau pernyataan-pernyataan Allah dalam Alkitab dihadapkan dengan hasil-hasil


cara berpikir manusia ada 4 hal yang menjadi kesimpulan, yaitu:
a. Tidak ada hubungan ilmu pengetahuan dengan ilmu iman
b. Akal budi dianggap sebagai kunci yang dapat membuka segala rahasia
c. Adanya sintesa antara iman dengan akal budi manusia
d. Iman itu memberi pengetahuan dan pengertian yang benar

2. Tidak ada Hubungan Ilmu Pengetahuan dengan Iman

Iman Kristen mengajarkan kepada kita bahwa takut kepada Tuhan akan dapat
memperbaharui arah dan otak ilmu pengetahuan orang yang percaya. Yang berbeda ialah
pangkal pikiran atau arah titik berangkat, cara berpikir dari orang Kristen dengan orang
yang bukan Kristen.
C. Perbedaan Alkitab dengan Ilmu Pengetahuan Modern

Alkitab berbeda dengan ilmu pengetahuan sebab Alkitab bukanlah hasil ilmu
pengetahuan tapi pernyataan Allah kepada setiap para penulis Alkitab tanpa mengabaikan
kondisi penulis.
Alkitab ditulis oleh orang percaya pada masa tertentu. Yang jelas adalah bahwa
sejarah, cara perpikir dan tingkat pengetahuan penulis Alkitab pasti sangat jauh berbeda
dengan manusia pada jaman sekarang. Alkitab bukan hasil pembelajaran manusia tapi
kehidupan yang langsung bersekutu dengan Allah.Hal ini bukan untuk diperdebatkan
tetapi untuk diyakini (diimani).

D. Etika dan Teknologi

Filsafah teknik dalam kehidupan manusia tidak bertentangan dengan iman Kristen.
Yang menjadi permasalahan untuk direnungkan adalah pernyataan tentang hakekat teknik
1. Pengertian Teknik dan Teknologi
2. Mengapa Ada Teknik
3. Untuk Apa Teknik

E. Krisis Nilai pada Penggunaan dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Seni
1) Krisis Nilai dalam Pengembangan Ilmu Pengetahuan
2) Krisis Nilai dalam Pengertian Teknologi
3) Krisis Nilai dalam Pengembangan Kesenian

F. Humaniora dalam Iman Kristen

Humaniora adalah Ilmu pendidikan yang dianggap berarti untuk menciptakan manusia
Indonesia seutuhnya dengan kata lain memanusiawikan manusia Indonesia. Pendidikan
humaniora di Indonesia akan dilakukan melalui sastra klasik, sejarah oerjuangan bangsa
Indonesia, Pendidikan Moral Pancasila dan Agama.

PEMBANDING:

Mensyukuri Anugerah Allah Lewat Perkembangan IPTEK


1. Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Kamus Besar Bahasa Indonesia menyatakan bahwa ilmu pengetahuan adalah
pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode tertentu,
yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala-gejala tertentu.
Teknologi
Secara etimologis, teknologi berasal dari kata “techne” yang berarti suatu rangkaian yang
berkaitan dengan pembuatan suatu objek atau prinsip atau metode dan seni. Dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia, definisi dari teknologi adalah 1) Metode ilmiah untuk mencapai
tujuan praktis; ilmu pengetahuan terapan, 2) Keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-
barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia.
2. Dampak Positif dan Negatif dariBerkembangnya Iptek

Dalam aspek sosial budaya dan kehidupan sehari-hari teknologi juga memberikan dampak
positif yang tidak sedikit.
• Informasi yang diperoleh dapat langsung dipublikasikan dan diterima oleh banyak orang
dengan cepat melalui media-media yang ada, setiap orang jadi dapat saling bertukar
informasi.
• Memudahkan kita dalam belajar karena sudah banyak teknologi yang mendukung,
misalnya dengan adanya proyektor, LCD, mikroskop, dan lain-lain.
• Hubungan sosial antarmasyarakat bisa berlangsung di mana saja dan kapan saja walaupun
berjauhan dan berada dalam zona waktu yang berbeda, tetapi dapat berinteraksi.
• Sosialisasi kebijakan pemerintah dapat lebih cepat sampai ke masyarakat, dengan adanya
pemberitaan di radio, televisi, dan internet, sehingga masyarakat dengan mudah dan cepat
mengetahui peraturan dan kebijakan pemerintah yang sudah atau baru dikeluarkan.
• Masyarakat dapat mempublikasikan kebudayaan yang dimiliki ke masyarakat luas untuk
dipelajari dan dilestarikan, tidak hanya dalam satu negara, tetapi dapat juga antarnegara.

Selain dampak positif di atas, teknologi juga memiliki dampak negatif bagi manusia.
• Muncul kejahatan baru seperti penipuan, penculikan, pencurian nomor kartu kredit,
pornografi, pengiriman virus dan spam, penyadapan saluran telepon dan masih banyak
kejahatan yang dilakukan dengan menggunakan fasilitas teknologi.
• Banyak perilaku menyimpang yang terjadi, khususnya pada remaja karena tidak bisa
memilih mana yang harus diterima dan mana yang harus ditolak.
• Tingkat kepercayaan kepada lingkungan sekitar menurun, karena lebih percaya dengan
internet untuk mencari informasi dibandingkan bertanya langsung kepada orang yang
mengetahuinya. Ketergantungan kepada internet semakin meningkat.
• Privasi bukan lagi menjadi sesuatu yang mahal, dengan adanya situs jejaring sosial
memberikan penggunanya kebebasan untuk membuka diri dan melihat info serta privasi
orang lain. Contohnya: facebook, twiter, dan lain-lain.
3. Sikap dalam Menghadapi Perkembangan Iptek

Amsal 1:5 menjelaskan: “Baiklah orang bijak mendengar dan menambah ilmu dan baiklah
orang yang berpengertian memperoleh bahan pertimbangan.”
Dari ayat di atas, jelas bahwa Tuhan memerintahkan bagi manusia untuk senantiasa
mengembangkan ilmu pengetahuan yang ada dalam dirinya dan terus mencari suatu bahan.
KRITIKAN DAN URGUMENT
Mensyukuri Anugerah Allah Lewat Perkembangan IPTEK

Dalam bab ini yang berjudul mensyukuri Anugerah Allah Lewat Perkembangan
IPTEK merupakan buku yang ditulis oleh Dien Sumiyatiningsih dan Stephanus. Memiliki
karakter yang memaparkan secara teori mendalam tentang bagaima iptek mulai dari
pengertian dampak-dampaknya sangat jelas, namun kajian secara alkibaiah atau
teologinya kurang dipaparkan, berbeda dengan sebaliknya pada buku wajib karya Pdt. Dr.
Sampitmo Habeahaan, M.Th, M.Pd,K, D.Th. yang menjelaskan IPTEK dengan judul
hubungan iman kristiani dengan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, yang menjelaskan
secara pengiplementasian dari sudut pandang teologinya bagaimana perkembangan
teknologi berdampak pada iman kristiani didalam materi yang disediakan banyak yang
disimpulkan berdasarkan ayat alkitab sehingga pengimplementasian alkitab tampak nyata
didalam bab ini. Dan kekurangannya berada pada penjelasan secara teori IPTEK tersebut
namun penjelasan dari Hubungan iman kristiani terhdap teknologi sangat jelas dijelaskan
dan bagaiman IPTEK secara rinci dijelaskan pembagiannya mulai dari teknologi, seni
musik seni rupa dan humaniora dalam iman kristen.

Seperti judul dalam bab ini jika kita kaitkan dalam kehidupan sehari-hari bagaimana
kita harus mensyukuri hikmat yang diberi Allah akan pengetahuan dalam
mengembangkan maupun menikmati berbagai hal baik teknologi maupun kemajuan
dibidang lainnya karena sebagaimana yang dikatakan dalam ayat alkitab (Amsal 1:20, 2:3)
hikmat berseru nyaring di jalan-jalan, di lapangan-lapangan ia mendengarkan suaranya, ya
jikalau engkau berseru kepada pengertian dan menunjukkan suaramu kepada kepandaia.
Karena dalam implementasiannya kepandaian kita dalam merespon segala ilmu
pengetahuan yang baru dan bijak dalam menerapkan ialah bentuk ucap sykurmmu atas
karunia Allah.

KAJIAN SECARA KASUS DALAM KEHIDUPAN


Seperti ketika dibidang ilmu pengetahuan jaman sekarang, baik dalam kemajuan
teknologi komunikasi, informasi dan perkembangan media atau bidang-bidang lainnya
harus mampu kita cerminkan dalam memberi kemajuan dalam memuji dan memuliakan
Tuhan. karena hal tersebut mampu memberi warna ketika kita melaksanakan ibadah,
contohnya kemajuan bidang musik dalam memuji dan memuliakan nama Tuhan seperti
kegiatan ibadah hendaklah kita berseru bernyanyi memuji dia dengan alunan musik yang
enak didengar, karena kemajuan musik dijaman sekarang ini sudah sangat baik, namun
sebaliknya banyak dari manusia yang memilki talenta dan diberi alat musik yang canggih
justru malas melayani dan sibuk dengan menjadikan talenta hanya unntuk penghasil uang
dan lebih dahulu melayani diluar. Kemudia kemajuan seni seperti tari banyak dari para
umat kristiani kurang mengimani bagaimana talenta yang dimiliki seimbang dengan
pelayanan.

Disisi lain dalam perkembangan teknologipun kerap sekali manusia menyalahgunakan


yang diberi Allah. Baik dalam kemudahan media informasi maupun komunikasi, kerap
sekali kecangihan ini dimanfaatkan sebagai tempat ajang adu domba antar umat,
menyebarkan berita bohong dan menjadi tempat maraknya kejahatan baik dalam penipuan
melalui media dan penyebaran aksi yang tak layak dipertontonkan, dalam hal ini
merupakan sebuah problematika bagi sikap manusia dalam merespon hal ini, kemajuan
IPTEK merupakan sebagian dari induk maraknya berkurangnya rasa kepercayaan dan itu
bukan salah Allah yang menciptakan atapun teknologi yang berkembang namun ialah
kesalahan manusia dalam menyikapi contonya ialah timbul paham-paham rasisme yang di
edarkan melalui media online paham tentang anti agama, dan banyak paham-paham yang
beredar luas dan mudah diakses.

• Melihat dari fenomena diatas bagaimana manusia dengan mudah terpedaya oleh
ciptaannya sendiri melalui anugerah pengetahuan yang dibuat Allah, timbul rasa angkuh
dari manusia, ketika anggapan bahwa manusia merasa mampu menciptakan segala hal,
namun mereka lupa akan ayat AMSAL 1:7 Allah adalah sumber pengetahuan, yang
dimaksud dalam ayat ini bahwa pengetahuan itu berasal dari Allah. Dan sikap diri yang
takut akan Tuhan akan menghasilkan pengetahuan yang benar serta dapat digunakan
untuk mengabdi kepada Tuhan dan kebaikan untuk sesama, karena pengetahuan tersebut
berasal dari Allah, maka ilmu pengetahuan dan teknologi memilki keterbatasan, hanya
Allah sendiri yang sempurna dan tidak terbatas. Jadi umat manusia harus mampu
mencerna bagaimana suatu kemudahan itu tercipta melalui teknologi didalam segala hal
bidang tidaklah menjadi di per Tuhankan manusia harus tetap seperti layaknya manusia
karena kemampuan manusia terbatas. Sebagaimana ketika dampak negatif IPTEK muncul
contoh yang saya ambil dari kutipan CBR atau ringkasan diatas yaitu
• Muncul kejahatan baru seperti penipuan, penculikan, pencurian nomor kartu kredit,
pornografi, pengiriman virus dan spam, penyadapan saluran telepon dan masih banyak
kejahatan yang dilakukan dengan menggunakan fasilitas teknologi.
• Banyak perilaku menyimpang yang terjadi, khususnya pada remaja karena tidak bisa
memilih mana yang harus diterima dan mana yang harus ditolak.
• Tingkat kepercayaan kepada lingkungan sekitar menurun, karena lebih percaya dengan
internet untuk mencari informasi dibandingkan bertanya langsung kepada orang yang
mengetahuinya. Ketergantungan kepada internet semakin meningkat.
• Privasi bukan lagi menjadi sesuatu yang mahal, dengan adanya situs jejaring sosial
memberikan penggunanya kebebasan untuk membuka diri dan melihat info serta privasi
orang lain. Contohnya: facebook, twiter, dan lain-lain.

Menilik dari hal diatas ialah bentuk nyatanya, ketika manusia salah kaprah dalam
menerima kemudahan yang diberi Allah yang merupakan sebagai perantara Allah dalam
mewujudkan setiap doa umat manusia melalui pengetahuan manusia dituntutn untuk
memanfaatkan ciptaan Allah yang ada di alam sekitar dari menjadi yang tidak berguna
menjadi berguna.
IPTEK dalam Pandangan Iman Kristen
            Alkitab mengatakan, “Baiklah orang bijak mendengar dan menambah ilmu dan
baiklah orang yang berpengertian memperoleh bahan pertimbangan” (Amsal 1:5). Dari
ayat ini kita bisa lihat bahwa Allah sebenarnya menghendaki kita manusia untuk terus
mengembangkan diri, menambah ilmu dan pengertian. Kita sebagai orang Kristen tetap
menerima segala kemajuan IPTEK yang ada dengan dasar Iman Kristen, yaitu takut akan
Tuhan. Hal ini berarti bahwa kita tidak perlu menjauhi iptek tapi justru terus
mengembangkannya menjadi lebih baik lagi.
  Iptek bagi kemuliaan Allah
            Keluaran 35:30-36:1 mencatat bahwa Allah menunjuk orang-orang yang telah
dipilihnya untuk membuat segala keperluan untuk membangun bait Allah. Kemudian
Allah memperlengkapi mereka dengan segala keahlian, pengertian dan pengetahuan
dalam segala pekerjaan untuk membuat segala rancangan tentang bait Allah. Allah
memberikan Rohnya untuk membuat mereka mampu menyelesaikan pembangunan bait
Allah seperti yang difirmankan-Nya (ayat 31). Melalui ayat tersebut kita tahu bahwa
sumber segala pengetahuan dan keahlian adalah Allah. Dan semua itu dipakai untuk
melakukan kehendak-Nya (Kel 36:1). Dan “Baiklah orang bijak mendengar dan
menambah ilmu danbaiklah orang yang berpengertian memperoleh bahan
pertimbangan” (Ams 1:5)
Sikap sebagai Umat Kristiaani dalam mensyukuri dan menghadapi IPTEK
`“Baiklah orang bijak mendengar dan menambah ilmu danbaiklah orang yang
berpengertian memperoleh bahan pertimbangan.”
            Dari ayat tersebut, jelas bahwa Tuhan memerintahkan bagi manusia untuk
senantiasa mengembangkan ilmu pengetahuan yang ada dalam dirinya dan terus mencari
suatu bahan pertimbangan, agar manusia menjadi bijak dan berpengertian. Ilmu dan
pengertian yang kita dapat haruslah dimanfaatkan sebagai sarana bagi kemuliaan nama
Tuhan dan bagi kesejahteraan sesama umat manusia, sebagai wujud ucap syukur atas akal
budi, kepandaian, kecerdasan dan talenta yang dianugerahkanNya bagi kita. Artinya,
Allah tidak pernah melarang penggunaan IPTEK, dan menolak IPTEK berarti melanggar
firman Tuhan.
Dalam Kejadian 1: 27-28, Allah memberikan manusia suatu amanat illahi (Mandat
Budaya) yaitu untuk menaklukkan alam semesta. Untuk dapat menaklukkan alam
semesta, manusia membutuhkan pengetahuan, cikal bakal, dan tujuan. Manusia harus
mampu untuk memeriksa alam serta mengambil suatu tindakan yang tepat bagi
kesejahteraan alam semesta. Untuk itu, manusia perlu sains. Jadi sains, bukanlah musuh
bagi orang beriman, melainkan sebagai jalan untuk lebih mengenal dan mendekatkan diri
kepada sang Pencipta, apabila manusia dapat memanfaatkan sains sebagai saluran
beribadah untuk memuji dan memuliakan nama Tuhan.
hubungan teknologi dan iman :
1.      Teknologi adalah tugas
            Ia adalah tugas atau mandat yang diberikan oleh Allah. Seseorang yang membuat suatu
penemuan harus menyadari betul akan tugasnya untuk menaklukkan bumi, sehingga setiap temuan
yang dibuatnya harus bermanfaat bagi kesejahteraan alam semesta pada umumnya, dan manusia pada
khususnya. Pembuatan suatu teknologi yang memusnahkan umat manusia sangat bertentangan dengan
mandat yang diberikan oleh Tuhan
2.      Teknologi dan moral
            Setiap orang percaya dapat menggali dan mempergunakan teknologi dengan taat dan
bertanggung jawab kepada norma-norma Allah. Caranya, adalah dengan menggunakan Alkitab, yang
berisi kebenaran Firman Tuhan sebagai dasar untuk pemanfaatan teknologi. Alkitab berisi perintah
etis-moral untuk mengatur semua tindakan manusia. Sehingga, dalam pemanfaatannya, teknologi harus
sesuai dengan kebenaran Firman Tuhan, yang merupakan sumber moral  untuk menghindari
penyalahgunaan teknologi yang berdampak buruk bagi kehidupan manusia.
3.      Teknologi dan mujizat
            Ibrani 13: 8 menyatakan bahwa kuasa Yesus tidak pernah berubah baik kemarin, hari ini,
maupun selama-lamanya. Kuasa Yesus tidak pernah berubah, sementara teknologi senantiasa
berkembang dari waktu ke waktu sehingga tidak mampu memberikan suatu kepastian bagi manusia. Di
mana suatu ketika teknologi tidak mampu memberikan penyelesaian, maka setiap orang percaya tetap
berharap kepada Allah yang hidup untuk menyatakan mukjizat-Nya.

Dari semua pandangan tentang IPTEK ketika iman kita goyah kita harus mengingat
Amsal 3:5 “Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar
kepada pengertianmu sendiri”
            Kita tidak boleh sombong atas pengetahuan dan akal budi yang kita miliki karena
semuanya itu hanya merupakan pemberian Allah, bukan hasil usaha kita sendiri.
Kesombongan akan kehebatan IPTEK berakibat pada perasaan tidak memerlukan Allah.
Artinya, IPTEK-lah yang akan menjadi allah kita, atau kita telah diperhamba oleh IPTEK.
Dapat juga terjadi, kita tetap memerlukan Allah, akan tetapi Allah kita tempatkan hanya
sebagai pembantu atau pelengkap saja. Kita menempatkan Allah sebagai ban cadangan.
Padahal, iman Kristen mengajarkan bahwa segala sesuatu adalah anugerah Allah
(solagratia). Anugerah itu hanya dapat diterima oleh karena iman (solafide). Karena itu,
selain takut akan Allah, kita juga tidak boleh sombong dengan IPTEK yang kita telah
kembangkan, karena IPTEK itu sendiri adalah anugerah dari Allah.
Memang, IPTEK telah banyak mempermudah kehidupan umat manusia dalam segala
bidang. Namun kita harus senantiasa mengingat bahwa semuanya itu berasal dari Tuhan
yang menciptakan langit dan bumi, sehingga kita harus tetap percaya dan beriman teguh
kepada Tuhan. Satu hal yang tidak dapat kita pungkiri, kita tetap memerlukan Tuhan
dalam hidup kita. Allah adalah sumber kehidupan. Kecanggihan entertainment  saat ini
mungkin mampu memberikan kepuasan dan kebahagiaan bagi hidup kita, namun itu
semua sifatnya sementara, tidak seperti sukacita dan kedamaian sorgawi yang Allah
berikan atas hidup kita.
Dalam hal nyata bagaimana yang digambarkan pada kisah dalam kehidupan sekarang
seharusnya kita harus bisa Memanfaatkan IPTEK Sebagai Sarana Bagi Kemuliaan Nama
Tuhan.
            Keluaran 35:30-36:1 mencatat bahwa Allah menunjuk orang-orang yang telah
dipilihnya untuk membuat segala keperluan untuk membangun bait Allah. Kemudian
Allah memperlengkapi mereka dengan segala keahlian, pengertian dan pengetahuan
dalam segala pekerjaan untuk membuat segala rancangan tentang bait Allah. Allah
memberikan Rohnya untuk membuat mereka mampu menyelesaikan pembangunan bait
Allah seperti yang difirmankan-Nya. Tuhan juga telah menanamkan dalam hati mereka
dengan kemampuan untuk mengajar dan memenuhi hati mereka dengan keahlian untuk
membuat pekerjaan-pekerjaan seorang ahli, yakni sebagai pelaksana segala pekerjaan dan
perancang segala sesuatu.
Sama seperti Allah yang telah memberikan pengetahuan dan keahlian bagi orang
Israel yang dipilihnya, untuk melaksanakan tugas membangun bait Allah, kita pun juga
dipilih oleh Allah, dan dikaruniai dengan kepandaian, kecerdasan, dan akal budi untuk
melaksanakan pekerjaan yang kudus bagi kemuliaan nama Allah. Melalui ilmu
pengetahuan dan teknologi yang semakin canggih, kemuliaan nama Tuhan pun harus
semakin termasyur. Kita harus memanfaatkan setiap talenta yang kita miliki bagi
kemuliaan nama Tuhan. Misalnya, bagi setiap kita yang dikaruniai kemampuan lebih
dalam bidang komputer dan internet, kita bisa melakukan video editting yang berisi suatu
kesaksian mengenai kasih Allah, dan mengupload video tersebut di Youtube, sehingga
setiap orang dapat menyaksikan kasih Allah dan video tersebut dapat menjadi berkat bagi
setiap orang yang menontonnya, atau kita bisa men-share ayat-ayat firman Tuhan melalui
status di Facebook, sehingga memberkati setiap orang yang membacanya. Melalui ayat ini
kita tahu bahwa sumber segala pengetahuan dan keahlian adalah Allah. Dan semuaitu
dipakai untuk melakukan kehendak-Nya (Kel 36:1).
DAFTAR PUSTAKA

Sampitmo Habeahan. 2020. PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN. Medan: PARTAMA MITRA


SARI
Dien,Sumiyatiningsih & Stephanus. 2017. Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pengerti.
Jakarta: Blitbang kemendigbud

Anda mungkin juga menyukai