Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH TUGAS MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMAWI

AGAMA DAN IPTEK

Disusun Oleh :

Kelompok 3

1. Husada Marga Tyas Seta 462020005


2. Presty Adventri 462020003
3. Windika Novtavia M 462020017

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan
pada kelompok kami untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah
kelompok kami dapat menyelesaikan makalah berjudul Agama dan IPTEK dengan tepat
waktu. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas Dosen Ibu MARIA BELANDINA TUULIMA

pada mata kuliah Pendidikan Agamawi di Kampus Universitas Kristen Satya Wacana. Selain
itu, kami juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang
Agama dan IPTEK.
Kami mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada Ibu MARIA BELANDINA

TUULIMA selaku dosen mata kuliah kami. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah
pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang kami tekuni.

Kami juga mengucapkan terimakasih pada semua pihak yang telah membantu proses
penyusunan makalah ini.Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun, akan kami terima demi kesempurnaan makalah
ini.

Salatiga,25 Sepetember 2021


DAFTAR ISI

COVER.....................................................................................................................................1
KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
BAB 1
PENDAHULUAN......................................................................................................................3
BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

IPTEK adalah akronim dari Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.  Ilmu adalah pengetahuan
dan yang sudah diklarifikasi, diorganisasi, disistematisasi, dan diinterpretasi, menghasilkan
kebenaran obyektif, sudah diuji kebenarannya, dan dapat diuji ulang secara ilmiah. Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia, ilmu pengetahuan adalah pengetahuan tentang suatu bidang
yang disusun secara bersistem menurut metode tertentu, yang dapat digunakan menerangkan
gejala-gejala tertentu. IPTEK dalam pandangan Alkitab dapat ditemukan dalam Amsal 1:5,
“baiklah orang bijak mendengar dan menambah ilmu dan baiklah orang yang berpengertian
memperoleh bahan pertimbangan”.  Berdasarkan kutipan ayat ini maka dituntut untuk setiap
pribadi orang percaya (sebutan lain bagi orang Krisen) menjadi bijak dalam mendengar lalu
menjadi orang yang suka belajar (menambah ilmu). Sehingga kecanggihan gadget tidak
disikapi dengan negatif namun dengan pertimbangan yang bijak. Tuhan menghendaki segala
pekerjaan untuk kebutuhan dikerjakan dengan sebaik-baiknya. Sebab Tuhan sendiri yang
memberikan pengertian dan pengetahuan, keahlian, dalam berbagai pekerjaan kepada

seseorang (Kel.35:31). Agama merupakan suatu hubungan yang tetap antara diri manusia
dengan suatu kekuatan yang berada di luar diri manusia yang bersifat suci, dengan sendirinya
yang mempunyai kekuatan absolut selain dari agama primitif disebut sebagai Tuhan. Agama
juga merupakan kepercayaan dan cara hidup yang mengandung faktor-faktor percaya kepada
adanya Tuhan, sebagai segala sumber hukum dan nilai-nilai kehidupan.Agama telah sekian
lama diyakini sebagai yang berkaitan dengan hal-hal yang supranatural, kemudian oleh
sebagian orang dianggap sebagai sebuah entitas suci. Di lain pihak, ilmu pengetahuan atau
sains (science) sering dikaitkan dengan episteme. Sejalan dengan ini, pasal 1 Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, menyatakan dengan
jelas bahwa “ilmu pengetahuan adalah rangkaian pengetahuan yang digali, disusun dan
dikembangkan secara sistematis dengan menggunakan pendekatan tertentu, yang dilandasi
oleh metodologi ilmiah untuk menerangkan gejala alam dan/atau kemasyarakatan tertentu.”
Selain berbagai pandangan ini, O. Notohamidjojo, rektor pertama Universitas Kristen Satya
Wacana, mengatakan bahwa ilmu pengetahuan dapat dipahami sebagai “orientasi manusia
dalam kosmos dan horizon pandangan dunia dan hidup serta kepercayaan.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan Agama dan IPTEK ?
2. Apa yang dimaksudkan dalam Agama dan IPTEK pada abad ke-21 ?
3. Apa hubungan Iman dan IPTEK ?
4. Apa hubungan antara Revolusi Industri 4.0 dengan IPTEK dan Agama?
5. Apa hubungan antara perilaku masyarakat 5.0 dengan IPTEK dan Agama?
6. Apa saja analisa kelompok mengenai dampak dari perkembangan teknologi dari sisi
Agama dan IPTEK?
7. Apa respon masyarakat terhadap revolusi 4.0 dan masyarakat 5.0?
8. Apa saja analisa kelompok mengenai pengaplikasian revolusi industry 4.0 dan
masyarakat 5.0?

C. TUJUAN dan MANFAAT


Adapun tujuan dan manfaat dalam pembuatan makalalah ini diantaranya:
1) Untuk mengetahui pengertian agama dan IPTEK
2) Untuk mengetahui perkembangan agama dan IPTEK diabad 21
3) Untuk mengetahui hubungan Iman dan IPTEK
4) Untuk mengetahui hubungan antara Revolusi Industri 4.0 dengan IPTEK dan
Agama
5) Untuk mengetahui hubungan antara perilaku masyarakat 5.0 dengan IPTEK
dan Agama
6) Untuk mengetahui analisa kelompok mengenai dampak dari perkembangan
teknologi dari sisi Agama dan IPTEK
7) Untuk mengetahui respon masyarakat terhadap revolusi 4.0 dan masyarakat
5.0
8) Untuk mengetahui analisa kelompok mengenai pengaplikasian revolusi
industry 4.0 dan masyarakat 5.0
BAB II

ISI

A. Pengertian Agama dan IPTEK


Agama adalah masalah individu dalam kehidupannya, yang melibatkan emosi dan
pemikiran pribadi seseorang. Setiap pribadi berhak untuk memilih dan menentukan sebuah
agama.Menurut Émile Durkheim mengatakan bahwa agama adalah suatu sistem yang
terpadu yang terdiri atas kepercayaan dan praktik yang berhubungan dengan hal yang suci.
Kita sebagai umat beragama semaksimal mungkin berusaha untuk terus meningkatkan
keimanan kita melalui rutinitas beribadah, mencapai rohani yang sempurna kesuciannya.
Agama memiliki peran penting dalam mengatur/mengorganisasikan dan
mengarahkan kehidupan sosial. Agama juga menolong menjaga norma-norma
sosial dan kontrol sosial. Iman dalam Kekristenan adalah suatu keyakinan sentral
yang diajarkan oleh Yesus sendiri dalam kaitannya dengan injil .Iman merupakan suatu
tindakan percaya dan penyangkalan diri sehingga orang tidak lagi mengandalkan
kebijaksanaan dan kekuatannya sendiri tetapi melekatkan diri pada kuasa dan perkataan
dari Dia yang ia percayai.
Ilmu pengetahuan adalah rangkaian pengetahuan yang digali, disusun dan
dikembangkan secara sistematis dengan menggunakan pendekatan tertentu, yang dilandasi
oleh metodologi ilmiah untuk menerangkan gejala alam dan/atau kemasyarakatan
tertentu.Menurut rektor pertama UKSW bapak O. Notohamidjojo mengatakan bahwa ilmu
pengetahuan dapat dipahami sebagai “orientasi manusia dalam kosmos dan horizon
pandangan dunia dan hidup serta kepercayaan.”
Dengan adanya ilmu pengetahuan, manusia telah melahirkan berbagai jenis
teknologi, dari yang sederhana sampai pada modern. Teknologi itu adalah “penerapan dan
pemanfaatan berbagai cabang ilmu pengetahuan yang menghasilkan nilai bagi pemenuhan
kebutuhan dan kelangsungan hidup, serta peningkatan mutu kehidupan manusia. ilmu
pengetahuan dan teknologi, manusia menjalani kehidupannya. Begitu juga dengan agama,
kehadiran agama adalah juga dalam rangka bagaimana dan seperti apa manusia menjalani
hidupnya sehari-hari.
Tantangan utama atas agama atau iman dalam abad ilmu pengetahuan adalah
keberhasilan metode ilmu pengetahuan. Tampaknya ilmu pengetahuan memberikan
satusatunya jalan yang dapat dipercaya menuju kepada pengetahuan (knowledge). Banyak
orang menganggap sains (ilmu pengetahuan) bersifat objektif, universal, rasional, dan
didasarkan pada bukti observasi/pengamatan yang kuat.
B. Agama dan IPTEK pada abad ke 21

Abad ke-21 saat ini dipenuhi dengan berbagai perkembangan dan kemajuan dalam berbagai
bidang kehidupan manusia. Telah terjadi apa yang disebut oleh Phyllis Tickle, sebagai “the
great emergence,” yaitu bahwa secara intelektual, politik, ekonomi, sosial, keagamaan dan
sebagainya, kehidupan manusia telah mengalami apa yang disebut sebagai rekonfigurasi.20
Apa yang dikemukakan oleh Tickle ini tentunya adalah apa yang sedang dialami oleh dunia
saat ini. Telah terjadi dalam dunia, perubahan besar yang begitu dramatis dalam berbagai
aspek hidup manusia, termasuk dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Thomas L.
Friedman dalam bukunya “The World is Flat” menjelaskan tentang kehidupan abad ke-21 ini
dengan segala perubahannya. Ia menjelaskan tentang adanya 10 (sepuluh) kekuatan yang
menyebabkan dunia ada dalam era globalisasi di mana salah satunya adalah pesatnya
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Friedman menjelaskan kondisi ini
dengan menggunakan istilah digital, mobile, personal, virtual.22 Keempat istilah ini dapat
dipahami oleh sebagian besar orang di dunia ini, karena memang aktivitas hidup mereka
bersentuhan dengan semua ini. Dunia lalu telah berubah sebuah kampung global (global
village), di mana sudah hampir tidak ada lagi batasan wilayah, negara, bangsa, ideologi, nilai,
dan sebagainya di era globalisasi sekarang ini. Menyikapi globalisasi dengan segala
dampaknya, maka umat beragama perlu memiliki sikap kritis terhadap pemanfaatan dan
pengembangan iptek tersebut. Nilai-nilai agama perlu untuk menjadi filter, tanpa melihat atau
mengasumsikan bahwa iptek itu sendiri sebagai sesuatu yang profane, penuh dengan dosa,
kafir dan sebagainya. Lebih lanjut, secara etis manusia memang harus mampu
mempertanggungjawabkan kehidupannya termasuk dalam menggunakan dan memanfaatkan
ilmu pengetahuan dan teknologi. Ilmu pengetahuan yang dikuasai oleh manusia, yang
termanifestasi dalam penemuan berbagai teknologi sederhana sampai pada teknologi tingkat
tinggi, harus dimanfaatkan bagi pembebasan dan kesejahteraan dunia ini, baik bagi makhluk
manusia maupun non-manusia. Oleh sebab itu, ketika dunia diperhadapkan dengan berbagai
kemajuan yang sangat pesat dalam bidang iptek, maka iman dan taqwa harus semakin
ditingkatkan. Iman dan taqwa ini menjadi pendamping dalam penggunaan iptek tersebut,
sehingga peran Tuhan tidak menjadi tereduksi oleh karena adanya teknologi yang
memudahkan kehidupan manusia. Jadi diperlukan etika dalam penggunaan iptek, dan agama
perlu untuk menjadi salah satu sumber nilai etika tersebut. Sebagai contoh ketika orang
memiliki ilmu untuk dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi (ilmu komputer),
maka sekiranya itu digunakan untuk hal yang positif dan berguna bagi kesejahteraan semua
makhluk, bukan justru untuk melakukan tindak kejahatan di dunia onlie, seperti pornografi,
menipu, mencuri dan sebagainya. Hal ini tentunya sejalan dengan ajaran agama, yaitu
bagaimana manusia harus saling mengasihi satu terhadap yang lainnya, bukan saling
membunuh. Menurut ajaran agama Kristen seperti yang tercantum dalam Alkitab, kasih
kepada Allah dan kasih kepada sesama baik itu sesama manusia maupun alam adalah hal
signifikan. Hal ini tentunya membuat orang yang punya keahlian dalam merancang alat
peledak akan menggunakan keahliannya tersebut untuk hal yang positif. Contoh yang
lainnya, ketika di saat ini sudah ada begitu banyak kecanggihan teknologi dalam bidang
informasi dan komunikasi, maka semuanya harus digunakan untuk kebaikan dan kemajuan
kehidupan, bukan justru untuk melakukan hal-hal yang negatif. Media jejaring sosial online
yang begitu banyak penggunanya, perlu digunakan untuk hal-hal yang baik, bukan untuk
menyebarkan fitnah, gosip, ataupun memuat gambar-gambar yang tidak beretika, dan
sebagainya. Disinilah agama yang menuntun pada iman dan taqwa sekaligus yang menjadi
dasar nilai-nilai etika diperlukan dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan penggunaan
teknologi.

Anda mungkin juga menyukai