Anda di halaman 1dari 14

LATIHAN SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER

Mata Kuliah : PENDIDIKAN AGAMA

Prodi : S1 Manajemen

Semester :I

Nama : Wulan Resti Amanda

Nim : 2113005

1. Apa yang saudara ketahui tentang Agama? Sebut dan jelaskan manfaat Agama!
2. Apa yang saudara ketahui tentang IPTEK? Sebut dan jelaskan manfaat IPTEK!
3. Apa yang saudara ketahui tentang dampak penggunanan IPTEK? Berikan contoh
penerapan IPTEK!
4. Apa yang saudara ketahui hubungan antara Agama dan IPTEK? Sebutkan
Paradigma Agama dan IPTEK!
5. Dalam proses kehidupan yang dijalani manusia, agama sangat mendukung untuk
tindakan kebaikan. Maksudnya adalah?
6. Apa yang saudara ketahui tentang fungsi agama dalam kehidupan individu? Sebut
dan jelaskan!
7. Sebutkan peran dan fungsi agama dalam kehidupan bermasyarakat!
8. Sebut dan jelaskan peranan agama dalam pembangunan menurut Prof. Dr. Mukti
Ali!
9. Bangsa Indonesia terdiri dari masyarakat majemuk yang kaya akan keberagaman.
Mulai dari keragaman budaya, suku, ras, agama, kepercayaan, hingga bahasa.
Untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, perlu ada sikap saling menghargai
dan menghormati antar umat beragama. Sebut dan jelaskan cara menghargai
keberagaman beragama di Indonesia!
10. Sebut dan jelaskan enam poin pandangan dan sikap untuk menjaga umat
beragama tentang Etika Kerukunan Antar Umat Beragama Menurut H. Erizal
Abdullah!
11. Apa yang saudara ketahui tentang toleransi? Sebut dan jelaskan jenis-jenis
toleransi!
12. Sebut dan jelaskan manfaat toleransi dalam kehidupan!
13. Apa yang saudara ketahui tentang kerukunan umat beragama? Kerukunan antar
umat beragama dapat diwujudkan dengan cara apa!
14. Sebut dan jelaskan macam-macam kerukunan umat beragama (Trilogi Kerukunan
Beragama)!
15. Apa yang saudara ketahui tentang tujuan kerukunan umat beragama? Sebutkan
kendala terjadinya kerukunan antar umat beragama!

Selamat Mengerjakan !!!


~Jawaban~

1.A.Pengertia Agama:

》Menurut kamus besar Bahasa Indonesia agama merupakan suatu kepercayaan kepada
Tuhan yang maha Esa.

》Sedangkan, pengertian agama secara umum adalah suatu kepercayaan dan penyembahan
terhadap kuasa dan kekuatan sesuatu yang luar biasa diluar diri manusia.

B.Manfaat Agama

》Agama dapat memberi kita tujuan atau tuntunan hidup, dikarenakan agama menuntut kita
untuk beribadah, berbuat baik, dan mematuhi setiap hukum atau peraturan dalam agama yang
dianut.

》Agama dapat memberi kita jawaban atas pertanyaan yang tidak bisa dijawab pada
umumnya, salah satunya yang paling sering ditanyakan adalah, pertanyaan "apa yang terjadi
setelah kita meninggal?"

》dengan adanya agama kita dapat mengenal hal yang baik dan yang mana yang tidak sesuai
dengan aturan-aturan dalam agama yang dianut. Aturan tersebut bertujuan agar manusia tidak
merugikan diri sendiri, merugikan orang lain maupun mahluk hidup lain.

2. IPTEK merupakan ilmu yang mempelajari atau mendalami tentang teknologi. IPTEK
merupakan hal yang sedang berkembang, terutama dalam era Revolusi Industri 4.0 ini yang
dimana masyarakat dunia maupun Indonesia sudah banyak yang memakai teknologi untuk
kegiatan sehari-hari, tetapi IPTEK juga memiliki dampak negative yang dapat merugikan
kehidupan manusia.

 Di antaranya, IPTEK dapat merusak moral seseorang yang dimana konten-konten yang
berada didalam internet dapat merusak moral seseorang contohnya seperti Pornografi dan
Cybercrime. Selanjutnya,IPTEK dapat membuat orang menjadi malas, hal tersebut
dikarenakan dengan IPTEK segala hal yang ada di dunia ini terasa lebih mudah untuk
didapatkan,tidak jarang ada orang yang menjadi malas dikarenakan adanya hal tersebut.
 Tetapi di balik hal tersebut ada hal positif yang dapat kita dapatkan dari IPTEK yaitu,
IPTEK dapat menyelesaikan pekerjaan kita menjadi lebih mudah, dengan adanya IPTEK
kita dapat mencari informasi di dunia ini dengan cepat, dan dengan adanya IPTEK
manusia dapat membawa dirinya menuju zaman yang lebih modern.

》Manfaat IPTEK
 Mempermudah kehidupan manusia Dapat kita lihat, bahwa IPTEK sangat membantu
dalam kemajuan kehidupan manusia. Sesuatu yang sebelumnya tidak bisa dilakukan
sekarang menjadi mudah dengan adanya IPTEK.

 Komunikasi menjadi mudah Saat dulu ketika ingin berkomunikasi dengan orang-orang
yang penting seperti keluarga dan kolega haruslah dengan melakukan janji temu. Namun,
dengan adanya perkembangan IPTEK yang menghadirkan teknologi canggih komunikasi
dapat dilakukan tanpa adanya batas dan jarak.
 Mengoptimalkan bisnis,Dengan adanya teknologi menjadikan sektor lahan perdagangan
akan menjadi luas. Dengan memanfaatkan teknologi yang sudah ada dapat meningkatkan
jumlah dan efisiensi waktu produksi.

3. Dampak penggunaan IPTEK dibedakan menjadi dua yaitu :

1. Dampak positif

a. Kehidupan manusia menjadi lebih mudah

b.Membantu meringankan masalah

manusia

c. Menggiring manusia menjadi lebih modern dan maju

2. Dampak negartif

a. Menimbulkan kenakalan remaja

b. Meningkatkan kriminalitas

c. Merosotnya tata kehidupan manusia

d. Merusak moral

e. Merusak lingkungan alam

f. Menyebabkan polusi dan pencemaran lingkungan

Contoh penerapan IPTEK :

1.Penenmuan smartphone,computer,Pada saat ini AGAMA DAN IPTEK.memiliki beberapa


kemungkinan laptop

2. Penemuan internet

3. Penemuan alat-alat canggih di bidang kedokteran seperti CT Scan, MRI.

4. Kemajuan teknologi pada alat


Transportasi

4.Hubungan Antata Agama dan IPTEK

Pada saat ini AGAMA DAN IPTEK memiliki beberapa kemungkinan hubungan yang akan
terjadi. Antara lain :

1. Pertama, Agama dan IPTEK bisa hidup berseberangan atau bertentangan.

2. Kedua, Agama dan IPTEK dapat hidup bertentangan tetapi masih bisa hidup berdampingan
secara damai.

3. Ketiga, Agama dan IPTEK dapat hidup tanpa pertentangan. ada

4. Keempat, Agama dan IPTEK dapat hidup dengan saling mendukung satu sama lain yang
dimana AGAMA mendasari pengembangan IPTEK dan IPTEK mendasari penghayatan
AGAMA.

PARADIGMA AGAMA DAN IPTEK

a. Paradigma Sekuler

Paradigma Sekuler yaitu paradigma yang memandang agama dan IPTEK terpisah satu sama
lain. Sebab dalam ideologi sekularisme barat, agama telah dipisahkan dari kehidupan (fashl
al-din and al-hayah). dinafikan eksistensinya, tetapi hanya dibatasi peranannya dalam ama
tidak hubungan pribadi manusia dengan Tuhannya. Agama tidak mengatur hal umum atau
publik, maka dari itu paradigma ini memandang agama dan IPTEK tidak bisa dicampuri dan
mengintervensi yang lainya. Agama dan IPTEK sama sekali terpisah baik secara otonologis
(berkaitan dengan pengertian atau hakikat suatu hal), epistemologis (berkaitan dengan cara
memperoleh pengetahuan), dan aksiologis (berkaitan dengan cara menerapkan pengetahuan).

b..Paradigma Sosialis

Paradigma Sosialis yaitu paradigma dari ideologi sosialisme yang menafsirkan eksitensi
agama sama sekali. Agama itu tidak ada dus, tidak ada hubungan dan kaitan apapun dengan
IPTEK. Iptek bisa berjalan secara idependen dan lepas secara total dari agama. Paradigma ini
mirip dengan paradigma sekuler diatas, tapi lebih ekstrem. Dalam paradigma sekuler, agama
berfungsi secara sekularistik, yaitu dinafikan keberadaanya, tapi hanya dibatasi paranannya
dalam hubungan vertikal manusia-tuhan. Sedangkan dalam paradigma sosialis, agama
dipandang secara ateistik, yaitu dianggap tidak ada (in-exist)dan dibuang sama sekali dari
kehidupan.
Berdasarkan paradigma inilah agama tidak ada sangkut pautnya dengan IPTEK. Seluruh
bangunan ilmu pengetahuan dalam paradigma sosialis di dasarkan pada ide dasar
materialisme, khususnya materialisme dialektis.

c.Paradigma Islam

Paradigma Islam yaitu paradigma yang memandang bahwa agama adalah dasar dan pengatur
kehidupan. Aqidah Islam menjadi basis dari segala ilmu pengetahuan. Aqidah Islam yang
terwujud dalam apa-apa yang terdapat dalam Al-quran dan Al-hadist menjadi idah fikrinya
(landasan fikiran), yaitu suatu asas yang diatasnya dibangun seluruh bangunan fikiran dan
ilmu pengetahuan manusia. Paradigma ini memerintahkan manusia untuk membangun segala
pemikirannya berdasarkan aqidah Islam, bukan lepas dari aqidah itu. Ini bisa kita pahami dari
ayat yang pertama kali turun (artinya):"Bacalah dengan (menyebut) nama tuhanmu yang
menciptakan". (QS. Al-Alaq [96]: 1) Paradigma Islam yang dibawa Rasulullah SAW (w. 632
M) yang meletakan aqidah Islam yang berasas Laa ilaaha illallah Muhammad Rasulullah
SAW sebagai asas ilmu pengetahuan. Beliau mengajak, memeluk aqidah islam lebih dulu,
lalu setelah itu menjadikan aqidah tersebut sebagai pondasi dan standar bagi berbagai ilmu
pengetahuan. Dengan jelas kita tahu bahwa Rasulullah SAW telah meletakan aqidah Islam
sebagai dasar ilmu pengetahuan, sebab beliau menjelaskan, bahwa fenomena alam adalah
tanda keberadaan dan kekuasaan Allah, tidak ada hubungannya dengan nasib seseorang. Hal
ini sesuai dengan aqidah muslim yang tertera dalam Al-Quran:Artinya: "Sesungguhnya
dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-
tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang berakal" (QS. Al-Imran [3]: 190).

5. Dalam proses kehidupan yang dijalani manusia, agama sangat mendukung untuk tindakan
kebaikan. Artinya, agama tidak hanya memberikan nilai-nilai yang bersifat moralitas, namun
juga menjadikannya sebagai fondasi keyakinan. Agama mensyarakatkan moralitas sebagai
bagian iman secara keseluruhan.

6. FUNGSI AGAMA DALAM KEHIDUPAN INDIVIDU

 Sumber Nilai Dalam Menjaga Kesusilaan Di dalam ajaran agama terdapat nilai-nilai bagi
kehidupan manusia. Nilai-nilai inilah yang dijadikan sebagai acuan dan sekaligus sebagai
petunjuk bagi manusia. Sebagai petunjuk agama menjadi kerangka acuan dalam berpikir,
bersikap, dan berperilaku agar sejalan dengan keyakinan yang dianutnya. Sistem nilai
yang berdasarkan agama dapat memberi pedoman bagi individu dan masyarakat. Sistem
nilai tersebut dalam bentuk keabsahan dan pembenaran dalam kehidupan individu dan
masyarakat.
 Agama Sebagai Sarana Untuk Mengatasi Frustasi Menurut pengamatan psikolog bahwa
keadaan frustasi itu dapat menimbulkan tingkah laku keagamaan. Orang yang mengalami
frustasi tidak jarang bertingkah laku religius atau keagamaan, untuk mengatasi
frustasinya. Karena seseorang gagal mendapatkan kepuasan yang sesuai dengan
kebutuhannya, maka ia mengarahkan pemenuhannya kepada Tuhan. Untuk itu ia
melakukan pendekatan kepada Tuhan melalui ibadah, karena hal tersebut yang dapat
melahirkan tingkah laku keagamaan.
 Agama Sebagai Sarana Untuk Memuaskan Keingintahuan
Agama mampu memberikan jawaban atas kesukaran intelektual kognitif, sejauh
kesukaran itu diresapi oleh keinginan eksistensial dan psikologis, yaitu oleh keinginan
dan kebutuhan manusia akan orientasi dalam kehidupan, agar dapat menempatkan diri
secara berarti dan bermakna ditengah-tengah alam semesta ini.

7. PERAN AGAMA DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT

Pentingnya peran agama dalam kehidupan manusia dapat dipahami dalam poin-poin berikut:

1. Pertama, agama menghidupkan nilai luhur moralitas. Diturunkannya agama kepada


manusia mempunyai agenda menghidupkan moralitas dalam rangka mengatur kehidupan
manusia. Agama sangat mendukung nilai luhur yang menyeru kepada prinsip kebaikan,
seperti keadilan, kejujuran, toleransi, dan tolong-menolong.

Dalam proses kehidupan yang dijalani manusia, agama sangat mendukung untuk tindakan
kebaikan. Artinya, agama tidak hanya memberikan nilai-nilai yang bersifat moralitas, namun.
juga menjadikannya sebagai fondasi keyakinan. Agama mensyarakatkan moralitassebagaiI
bagian iman secara keseluruhan. Tak hanya moralitas yang ditekankan agama bersifat
mengikat kepada setiap penganutnya.

Abul Qosim Al-Khu'i menegaskan, tanpa bantuan agama, dapat dipastikan bahwa nilai-nilai
kebajikan atau moralitas tersebut niscaya akan kehilangan maknanya dan akan menjelma
menjadi serangkaian nasihat belaka yang bersifat tidak mengikat. Dengan kata lain, nilai-nilai
tanpa makna hanya bercorak nasihat tidak lebih dari sekedar anjuran atau seruan belaka,
misalnya, diucapkan seorang sahabat karib kita, sementara kita sendiri bebas untuk menerima
atau menolaknya.

2.Kedua, agama memberi kekuatan dalam menanggung penderitaan hidup. Agama


menghidupkan kekuatan dalam diri manusia untuk mampu menghadapi berbagai penderitaan
hidup dan berperan sebagai benteng kokoh yang melindunginya dari serangan keputusasaan
dan hilangnya harapan. Berkat keimanan yang kuat dan keyakinan bahwa Allah pasti
memberi pertolongan, setiap masalah yang muncul dan setiap jalan buntu yang ditemui dalam
kehidupannya dapat dipecahkan dan diatasi. Alhasil, ia akan mampu menghindar dari
rongrongan keputusasaan dan kesia-siaan.

3. Agama Sebagai Keingintahuan

Sarana Untuk Memuaskan

Agama mampu memberikan jawaban atas kesukaran intelektual kognitif, sejauh kesukaran
itu diresapi oleh keinginan eksistensial dan psikologis, yaitu oleh keinginan dan kebutuhan
manusia akan orientasi dalam kehidupan, agar dapat menempatkan diri secara berarti dan
bermakna ditengah-tengah alam semesta ini.

PERAN AGAMA DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAT

Pentingnya peran agama dalam kehidupan manusia dapat dipahami dalam poin-poin berikut:

•Pertama, agama menghidupkan nilai luhur moralitas. Diturunkannya agama kepada manusia
mempunyai agenda menghidupkan moralitas dalam rangka mengatur kehidupan manusia.
Agama sangat mendukung nilai luhur yang menyeru kepada prinsip kebaikan, seperti
keadilan, kejujuran, toleransi, dan tolong-menolong.

Dalam proses kehidupan yang dijalani manusia, agama sangat mendukung untuk tindakan
kebaikan. Artinya, agama tidak hanya memberikan nilai-nilai yang bersifat moralitas, namun
juga menjadikannya sebagai fondasi keyakinan. Agama mensyarakatkan moralitas sebagai
bagian iman secara keseluruhan. Tak hanya moralitas yang ditekankan agama bersifat
mengikat kepada setiap penganutnya.

Abul Qosim Al-Khu'i menegaskan, tanpa bantuan agama, dapat dipastikan bahwa nilai-nilai
kebajikan atau moralitas tersebut niscaya akan kehilangan maknanya dan akan menjelma
menjadi serangkaian nasihat belaka yang bersifat tidak mengikat. Dengan kata lain, nilai-nilai
tanpa makna hanya bercorak nasihat tidak lebih dari sekedar anjuran atau seruan belaka,
misalnya, diucapkan seorang sahabat karib kita, sementara kita sendiri bebas untuk menerima
atau menolaknya.

•Kedua, agama memberi kekuatan dalam menanggung penderitaan hidup. Agama


menghidupkan kekuatan dalam diri manusia untuk mampu menghadapi berbagai penderitaan
hidup dan berperan sebagai benteng kokoh yang melindunginya dari serangan keputusasaan
dan hilangnya harapan. Berkat keimanan yang kuat dan keyakinan bahwa Allah pasti
memberi pertolongan, setiap masalah yang muncul dan setiap jalan buntu yang ditemui dalam
kehidupannya dapat dipecahkan dan diatasi. Alhasil, ia akan mampu menghindar dari
rongrongan keputusasaan dan kesia-siaan.

Jadi, selain peran iman sebagai kekuatan pendorong/motivasi, tetapi juga merupakan faktor
yang memungkinkan manusia sanggup menghadapi dan menanggung cobaan hidup dengan
penuh ketegaran dan menyelamatkannya dari kepahitan akibat kegagalan dan kekecewaan
yang alamiKe.

•Ketiga, agama menjadi pegangan dan pedoman hidup. Al-qur'an merupakan pedoman hidup
yang tidak pernah berubah setiap zaman. Meskipun terdapat berbagai perbedaan tafsiran
dalam memahaminya, namun tidak pernah ada perubahan dalam kitab suci yang diyakini
kebenarannya tersebut.

Pada faktanya, manusia tidak dapat hidup tanpa adanya pegangan atau pedoman yang
menjadi acuan dalam hidup. Karenya, ia akan cenderung berusaha mengisi hidupnya dengan
cara dan jenis pedoman hidup apapun, meski pedoman tersebut beserta nilai-nilai yang
dikandungnya itu keliru dan menyesatkan. Pada saat itu, kehidupan intelektualnya tidak diisi
dengan keyakinan yang masuk akal dan ajaran yang sehat. Dalam keadaan demikian, agama
dapat menjadi pegangan hidup dan intelektual dengan ajaran yang sehat dan mampu
menyelamatkan seseorang dari dorongan kecenderungan ke arah kesia-siaan dalam menjalani
kehmenolak

•Keempat, agama mendorong kemajuan ilmu pengetahuan. Selain memberikan pedoman


hidup yang bersifat spiritual, agama juga mendorong kemajuan ilmu pengetahuan. Keyakinan
agama mengajarkan kepada manusia bahwa pengetahuan tak terbatas merupakan sumber dari
keteraturan alam yang berlaku di jagat raya ini (yang menjadi dasar dari teori ilmu
pengetahuan), yang diibaratkan sebagai sebuah buku maha besar yang dikarang seorang
sarjana yang sangat cerdas. Setiap halamannya yang berisi serangkaian paragraf dan kalimat,
mengandungi cahaya kebenaran yang mendorong kita untuk mempelajari dan
merenungkannya.

•Kelima, agama sebagai integrator (menyatu padukan), baik individual maupun sosial, dalam
arti bahwa agama mengintregasikan dan menyerasikan segenap aktivitas manusia, baik
sebagai perseorangan maupun anggota masyarakat, yaitu integrasi dan keserasian sebagai
insan yang taqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, serta integrasi dan keserasian antara
manusia sebagai makhluk social dalam hubungannya dengan sesama dan lingkungannya.
Dengan kata lain, integrasi dan keserasian antara mengejar kebaikan dunia dan akhirat.

•Keenam,sebagai agama sublimator (memperindah) agama menyandukan dan mengkuduskan


segala perbuatan manusia, sehingga perbuatan manusia, bukan hanya yang bersifat
keagamaan saja, tetapi setiap perbuatan dijalan kan dengan tulus ikhlas dan penuh
pengabdian karena keyakinan agama, bahwa segala pekerjaan yang baik merupakan bagian
pelaksanaan ibadah insan terhadap Sang pencipta atau al-kholiqnya atau Tuhan Yang Maha
Esa.

•Ketujuh, agama sebagai sumber inspirasi (ilham) budaya bangsa Indonesia, melahirkan hasil
budaya fisik berupa cara pakaian yang sopan dan indah, gaya arsitektur, dan lain-lain, serta
hasil budaya nonfisik seperti seni budaya yang menafaskan agama kehidupan beragama yang
jauh dari syirik dan musyrik.
Dari sudut pandang teori fungsional, agama menjadi atau penting sehubungan dengan unsur-
unsur pengalaman manusia yan diperoleh dari ketidakpastian, ketidakberdayaan, dan
kelangkaan yang memang merupakan karakteristik fundamental kondisi manusia. Dalam hal
ini fungsinya ialah menyediakan dua hal. Pertama, suatu cakrawala pandang tentang dunia
luar yang tak terjangkau oleh manusia, dalam artian dimana deprivasi (pencabutan) dan
frustasi dapat dialami sebagai sesuatu yang mempunyai makna. Kedua, sarana ritual yang
memungkinkan hubungan manusia dengan hal diluar jangkauannya,yang memberikan
jaminan mempertahankan moralnya.dan keselamatan bagi manusia. Demikian peran agama
yang telah menggerakkan peradaban manusia. Proses terbentuknya kehidupan manusia
sepanjang sejarah hingga saat ini, tidak dapat dilepaskan dari peran agama. Dengan
keimanan, agama telah mampu mengarahkan kehidupan manusia kepada kehidupan yang
baik, berkemajuan dan keharmonisan.

8. AGAMA DAN PEMBANGUNAN

Prof. Dr. Mukti Ali mengemukakan bahwa peranan agama dalam pembangunan adalah :

a.Sebagai Ethos

Pembangunan Agama sebagai ethos pembangunan maksudnya adalah bahwa agama yang
menjadi anutan seseorang atau masyarakat jika diyakini dan dihayati secara mendalam
mampu memberikan suatu tatanan nilai moral dalam sikap. Selanjutnya nilai moral tersebut
akan memberikan garis-garis pedoman tingkah laku seseorang dalam bertindak, sesuai
dengan ajaran agamanya. Segala bentuk perbuatan yang dilarang agama dijauhinya dan
sebalikanya selalu giat dalam menerapkan perintah agama, baik dalam kehidupan pribadi
maupun demi kepentingan orang banyak.

b. Sebagai Motivasi

Ajaran agama yang sudah menjadi keyakinan mendalam akan mendorong seseorang atau
kelompok untuk mengejar tingkat kehidupan yang lebih baik. Pengalaman ajaran agama
tercermin dari pribadi yang berpartisispasi dalam peningkatan mutu kehidupan tanpa
mengharapkan imbalan yang berlebihan. Keyakinan akan balasan Tuhan terhadap perbuatan
baik telah mampu memberikan ganjaran batin yang akan mempengaruhi seseorang untuk
berbuat tanpa imbalan material. Melalui motivasi kegamaan seseorang terdorong untuk
berkorban baik dalam bentuk materi maupun tenaga atau pemikiran. Pengorbanan seperti ini
merupakan aset yang potensial dalam pembangunan.

9. CARA MENGHARGAI KEBERAGAMAN AGAMA GAMA

Berikut beberapa cara yang bisa teman-teman lakukan untuk menghargai dan menghormati
antar umat beragama.

1. Memberi kesempatan untuk Beribadah Saat ada seseorang yang ingin melakukan ibadah,
kita tidak boleh melarangnya. Karena, menjalankan ibadah adalah hak setiap warga
Indonesia.

2. Tidak Mengganggu Kegiatan Ibadah

Setiap agama memiliki cara ibadah yang berbeda-beda. Ada juga kegiatan keagamaan yang
beragam.Saat kegiatan keagamaan itu dilakukan, kita harus menghargai dengan tidak
mengganggu.Seperti saat ada orang Islam menjalan kan sholat, kita tidak boleh berisik atau
mengganggu.

3. Tidak Membeda-bedakan Teman


Dalam berteman pun kita tidak boleh membeda-bedakan.Berteman dengan siapa saja dari
berbagai suku, agama, dan ras akan memberikan banyak pengalaman. Dengan begitu, kita
akan lebih menghargai keberagaman yang ada di Indonesia.

4. Bekerja Sama Tanpa Membeda-bedakan

Seperti halnya membeda-bedakan.berteman,bekerja sama pun tidak boleh

● Kita bisa bekerja sama dengan berbagai orang dari suku, agama, dan ras yang berbeda.
Dengan begitu, akan ada banyak ide yang muncul dari berbagai pengalaman yang berbeda.
Adanya sikap saling menghargai ini, kesatuan dan persatuan Indonesia akan semakin kuat.
Selain itu, kerukunan dan kedamaian akan terbangun dengan baik. Pastikan teman-teman
tidak membeda-bedakan orang lain karena agama yang bedenga

10. Menurut H.Erizal Abdullah ada enam point penting rumusan yang menitikberatkan pada
pentingnya sikap saling menghormati dan menghargai antar pemeluk agama. "Rumusan ini
penting dipahami dan ditaati dalam menjaga kerukunan yang majemuk" Berikut enam poin
pandangan dan sikap untuk menjaga Umat Beragama tentang Etika Kerukunan Antar Umat
Beragama:

1.Setiap pemeluk agama memandang pemeluk agama lain sebagai sesama makhluk ciptaan
Tuhan dan saudara sebangsa.

2.Setiap pemeluk agama memperlakukan pemeluk agama lain dengan niat dan sikap baik,
empati, penuh kasih sayang, dan sikap saling menghormati. 2

3. Setiap pemeluk agama bersama pemeluk agama lain mengembangkan dialog dan
kerjasama kemanusiaan untuk kemajuan bangsa.

4. Setiap pemeluk agama tidak memandang agama orang lain dari sudut pandangnya sendiri
dan tidak mencampuri urusan internal agama lain.

5.Setiap pemeluk agama menerima dan menghormati persamaan dan perbedaan masing-
masing agama dan tidak mencampuri wilayah doktrin/akidah/keyakinan dan praktik
peribadatan agama lain.

6.Setiap pemeluk agama berkomitmen bahwa kerukunan antar umat beragama tidak
menghalangi penyiaran agama, dan penyiaran agama tidak menggangu kerukunan antar umat
beragama.

11. 》PENGERTIAN TOLERANSI

Toleransi adalah sikap yang saling menghargai dan menghormati perbedaan yang ada.
Pengertian tersebut, sesuai dengan asal mula kata "toleransi" yang diambil dari bahasa Latin
"tolerance" yang berarti 'menghargai' atau 'menghormati'. Dalam hal ini, menghargai dan
menghormati bermakna membiarkan berbagai pendapat, pandangan, kepercayaan yang
bertentangan dengan diri sendiri.

Secara umum toleransi ditunjukkan melalui sikap yang mampu mengendalikan diri untuk
menghargai dan tidak mencela prinsip orang lain yang berbeda. Toleransi sering kali
dikaitkan dalam. sikap menghargai perbedaan terhadap pendapat, agama, budaya, dan ras.
Sikap toleransi jadi lawan dari diskriminasi. Oleh karena itu, sikap ini harus dijunjung dan
ditanamkan dalam diri setiap individu.

》DEFINISI TOLERANSI MENURUT AHLI

•Friedrich Heiler

Menurut Heiler, toleransi adalah sikap seseorang yang menjunjung pluralitas agama,
sehingga akan menghargai setiap pemeluk agama tersebut. Heiler juga menyebut, bahwa
setiap pemeluk agama memiliki hak diperlakukan sama oleh setiap orang dan secara umum.

•Max Isaac Dimont.

Max Isaac Dimont beranggapan, toleransi adalah sikap mengakui perdamaian dan tidak
menyimpang dari norma-norma yang ada dan berlaku. Selain itu, toleransi juga menjadi
bentuk sikap menghormati dan menghargai tindakan orang lain.

•Tillman

Tillman menyebut toleransi sebagai sebuah sikap saling menghargai yang dilakukan dengan
tujuan untuk mencapai kedamaian. Artinya, toleransi jadi salah satu faktor esensial dalam
menciptakan perdamaian.

》JENIS-JENIS TOLERANSI

Toleransi dapat dibedakan dalam beberapa jenis sesuai dengan bidang yang
melatarbelakanginya. Berikut beberapa jenis-jenis toleransi tersebut :

1. Toleransi Beragama
Toleransi beragama jadi salah satu yang terus dijaga. Pasalnya, bagi sebagian orang agama
merupakan hal yang sensitif, berkaitan dengan hubungan individu dengan sang pencipta.
Sehingga, kita perlu saling menghargai keberagaman agama yang ada. Apalagi, seperti yang
kita tahu di Indonesia ada beragam agama seperti Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan
Konghucu. Setiap umat beragama harus saling menghormati agar tercapai kedamaian.
2.Toleransi Budaya Selain agama yang beragam, bangsa Indonesia juga punya beragam
budaya. Setiap budaya mempunyai keunikan tersendiri. Sehingga, penting untuk menjunjung
toleransi dalam hal budaya, tanpa harus menganggap suatu budaya lebih unggul atau lebih.
rendah daripada yang lain. Toleransi Politik
3. Toleransi juga bisa ditunjukkan melalui sikap menghargai pendapat atau pandangan yang
berbeda, termasuk dalam hal politik. Perlu dipahami bahwa pandangan politik merupakan
hak setiap warga negara. Sehingga, setiap orang harus saling menghormati dan menghargai,
meskipun berseberangan dalam hal pandangan dan pilihan. Dengan begitu, persatuan dan
kesatuan akan tetap terjaga.

12. MANFAAT TOLERANSI

Menerapkan sikap toleransi di kehidupan sehari-hari akan membawa banyak manfaat.


Berikut ini beberapa manfaat dari menjaga sikap toleransi di tengah keberagaman.

1.Menciptakan Kehidupan yang Harmoni danDamaiD

Dengan sikap toleransi, seseorang akan lebih bisa menahan diri dan tidak memaksakan
pendapat pada orang lain. Secara tak langsung, hal ini akan membuat hidup jadi lebih
harmoni dan damai.

2.Mempererat Tali Persaudaraan Sikap toleransi akan membuat setiap orang saling
menghargai, sehingga akan menganggap perbedaan sebagai suatu hal yang wajar dan patut
dijaga. Dengan begitu, tali persaudaraan bangsa Indonesia akan semakin erat, meski terdapat
banyak perbedaan

3.Membuka Pandangan

Dengan menanamkan sikap toleransi, seseorang akan lebih berpikir terbuka. Hal ini akan
membantu proses perkembangan diri. Orang degan sikap toleransi cenderung punya rasa
ingin tahu dan keinginan mempelajari hal-hal baru. Mereka juga tidak segan bertukar
pandangan dengan orang lain, sehingga mereka lebih terbuka untuk memahami dunia.

4.Menerima Nilai-Nilai Orang Lain

Punya pandangan terbuka pada akhirnya tidak hanya akan membuat seseorang lebih mudah
menerima wawasan baru. Lebih dari itu, toleransi juga akan membuat seseorang lebih mudah
menerima nilai-nilai dari orang lain.

5.Menumbuhkan Nasionalisme

Dalam cakupan yang luas, sikap toleransi juga mampu membangkitkan rasa nasionalisme
pada diri setiap individu sebagai warga negara. Hal ini lantaran, seseorang dengan sikap
toleransi biasanya akan memiliki rasa cinta yang tinggi pula terhadap Tanah Airnya. Terlebih,
mereka benar-benar memahami bahwa keberagaman di Indonesia adalah hal yang istimewa
dan harus selalu dijaga.

6.Melancarkan pembangunan negara

Dengan adanya toleransi, pembangunan negara menjadi lebih cepat maju. Lantaran semua
warga negara perspektif serupa mengenai perbedaan, kehidupan bernegara menjadi lebih
mudah dijalankan, melalui musyawarah yang lancar.

7. Meningkatkan kekuatan iman


Setiap agama mengajarkan kebaikan. Melalui sikap toleransi, setiap orang akan menghargai
agama lain saat beribadah. Posisi tersebut menjadi satu di antara yang bisa menguji diri
sendiri, seberapa kuat iman ini saat berhubungan dengan orang lain yang berbeda aagama

13. Kerukunan umat beragama adalah hubungan sesama umat beragama yang dilandasi
dengan toleransi, saling pengertian, saling menghormati, saling menghargai dalam kesetaraan
pengamalan ajaran agamanya dan kerja sama dalam kehidupan masyarakat dan bernegara.

Kerukunan antar umat beragama dapat diwujudkan dengan:

1. Saling tenggang rasa, saling menghargai, toleransi antar umat beragama


2. Tidak memaksakan seseorang untuk memeluk agama tertentu
3. Umat agama diberi kebebasan beribadah sesuai dengan agama masing-masing
4. . Masing-masing agama taat pada agamanya dan peraturan yang telah ditetapkan oleh
pemerintah.

14. MACAM-MACAM KERUKUNAN UMAT BERAGAMA DI INDONESIA

Setiap agama tentu punya aturan masing-masing dalam beribadah. Namun perbedaan ini
bukanlah alasan untuk berpecah belah. Sebagai satu saudara dalam tanah air yang sama, kita
harus menjaga kerukunan umat beragama di Indonesia agar negara ini tetap menjadi satu
kesatuan yang utuh.

Macam-macam kerukunan umat beragama antara lain :

1. Kerukunan antar pemeluk agama yang sama, yaitu suatu bentuk kerukunan yang terjalin
antar masyarakat penganut satu agama. Misalnya, kerukunan sesama orang Islam atau
kerukunan sesama penganut Kristen dan sebagainya.

2. Kerukunan antar umat beragama lain, yaitu suatu bentuk kerukunan yang terjalin antar
masyarakat yang memeluk agama berbeda-beda. Misalnya, kerukunan antar umat Islam dan
Kristen, antara pemeluk agama Kristen dan Budha, atau kerukunan yang dilakukan oleh
semua agama.

3. Kerukunan antar umat agama dengan pemerintah.

"TRILOGI KERUKUNAN BERAGAMA"

15. 》TUJUAN KERUKUNAN UMAT BERAGAMA

Tujuan kerukunan antar agama terdapat pada agama itu sendiri sesuai dengan kaidah-kaidah
agama serta merealisasikan dalam kehidupan bersama. Tujuan penganut agama adalah
bagaimana menjadikan kehidupan penganutnya bernilai dan bermakna, artinya jika manusia
hidup tanpa agama, itu artinya ia hidup tanpa nilai dan makna.
Bila dilihat dari kepentingan agama-agama tersebut dan urgensinya dalam membangun
masyarakat maka tujuan dari kerukunan umat beragama antara lain:

1. Memelihara persatuan dan rasa kebangsaan

2.Memelihara stabilitas dan ketahanan nasiopers

3.Mensukseskan pembangunan bangsa

》KENDALA TERJADINYA KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA

1. Rendahnya sikap toleransi

2. Kepentingan politik

3. Sikap fanatisme

》CARA MENGATASI MASALAH KERUKUNAN ANTAR! UMAT BERAGAMA

1.Dialog antar pemeluk agama

2. Bersikap optimis

Anda mungkin juga menyukai