Anda di halaman 1dari 5

PRINSIP DALAM MELAKUKAN KESELAMATAN PASIEN

Ronita Jayanti Purba 181101047

ronitajayantipurba@gmail.com

Abstrak

Keselamatan pasien adalah sistem yang ditetapkan pada pasien saat diberikan asuhan
keperawatan karena akan menimbulkan rasa aman pada pasien. Insiden keselamatan pasien
dirancang untuk mendapatkan informasi yang digunakan untuk pembelajaran organisasi dari
individu. Penerapan keselamatan pasien yang diberikan oleh perawat sangatlah penting dalam
mengurangi insiden kecelakaaan kerja pada pasien. Perawat adalah salah satu sumber daya
manusia yang sangat dibutuhkan untuk mencapai kinerja yang optimal. Tujuan dari penelitian
ini adalah untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi pelaksanaan keselamatan pasien di rumah
sakit. Hasil evaluasi pelaporan insiden keselamatan pasien menunjukan adanya kebijakan yang
mengatur adanya pelaporan insiden keselamatan pasien. Kesimpulan dari sistem pelaporan
insiden ini adalah laporan insiden diserahkan tepat waktu, laporan sudah lengkap dan sudah
sesuai dengan panduan yang ada dan laporan bisa digunakan untuk pengambilan keputusan.

Kata kunci: prinsip, pelaksanaan, keselamatan pasien.

LATAR BELAKANG keselamatan pasien dilakukan secara


internal dan eksternal. Pelaporan
Keselamatan pasien adalah sistem yang
internal adalah laporan tentang insiden
membuat asuhan keperawatan pada
yang terjadi di lingkungan rumah sakit.
pasien lebih aman. Sistem itu terdiri
Pelaporan eksternal adalah laporan dari
dari asesmen risiko, identifikasi risiko,
rumah sakit ke Komite Keselamatan
pengelolaan risiko, pelaporan dan
Pasien Rumah Sakit (KKP-RS)
analisis insiden serta implementasi
Nasional. Rumah sakit wajib
solusi untuk meminimalkan timbulnya
menerapkan standar keselamatan pasien
risiko dan mencegah terjadinya cidera
yang dilaksanakan melalui penurunan
akibat kesalahan yang dilakukan pada
angka kejadian dan pemecahan masalah
suatu tindakan yang seharusnya
yang tidak diharapkan. Hasil dari
diambil. Keselamatan pasien adalah
pelaporan insiden keselamatan tersebut
suatu kejadian yang berpotensi
yang diambil sesuai keputusan yang
mengakibatkan cidera pada pasien dan
tepat sasaran dan dijadikan sebagai
terjadi secara tidak sengaja.
pembelajaran pada evaluasi pelaporan
Menurut Komite Keselamatan Pasien insiden keselamatan pasien.
Rumah Sakit (2015), pelaporan insiden
TUJUAN insiden keselamatan pasien. Informan
penelitian ini terdiri dari informan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
utama dan informan penunjang.
mengevaluasi pelaksanaan sistem
Informan utama berfungsi dalam
pelaporan insiden keselamatan pasien di
memberikan informasi tentang
rumah sakit. Penelitian ini merupakan
pelaksanaan pelaporan insiden
data deskriptif yang observasional yang
keselamatan pasien. Informan
didukung oleh data kualitatif.
penunjang berfungsi sebagai sumber

METODE informasi untuk menguji hasil


wawancara dengan informan utama.
Metode yang digunakan pada penelitian
ini adalah pengumpulan data yang PEMBAHASAN
dilakukan melalui wawancara model
Pelaporan insiden keselamatan pasien di
evaluasi Health Metrics Network
rumah sakit dilakukan ketika terjadi
(HMN). Metode penerapan model ini
insiden. Alur pada pelaporan insiden
terdiri dari kelengkapan data, ketepatan
terdiri dari dua jenis alur yaitu alur
waktu dan komponen output yaitu
pelaporan insiden secara internal dan
pengambilan keputusan. Pengumpulan
alur pelaporan insiden secara eksternal.
data dengan wawancara dilakukan
Laporan insiden keselamatan pasien
langsung kepada sistem pelaporan
disini adalah pelaporan yang tertulis
insiden keselamatan pasien. Selain itu,
pada Kejadian Tidak Diharapkan
perlu dilakukan observasi dan telaah
(KTD), Kejadian Tidak Cedera (KTC)
dokumen. Selanjutnya setelah data
dan Kejadian Nyaris Cedera (KNC)
dikumpulkan, data dianalisis dengan
yang terjadi pada pasien atau pada
menggunakan model Miles dan
keluarga dan pengunjung. Hubungan
Huberman yang terdiri dari tiga tahap
antara interpersonal dan kepatuhan
penyajian data, reduksi data dan
perawat dalam menerapkan pedoman
verifikasi.
keselamatan pasien diterapkan sesuai

HASIL dengan faktor individu dan organisasi.


Dalam sebuah organisasi, keselamatan
Hasil evaluasi pelaporan insiden pasien sangatlah perlu ditingkatkan
keselamatan pasien menunjukan adanya
kebijakan yang mengatur adanya pelaporan
karena mempunyai pengaruh yang besar Terdapat struktur organisasi yang jelas
bagi pasien. diantaranya terdiri dari kepala ruang,
wakil kepala ruang, case manager, ketua
Penerapan keselamatan pasien
tim dan perawat pelaksana. Sebagian
dilaksanakan dengan begitu baik karena
besar kepala ruang sudah menjalankan
pelayanan yang diberikan
perannya dalam memberi informasi,
mengutamakan kualitas yang optimal
memberi dorongan dan mengarahkan
demi keselamatan yang baik bagi
maupun mengevaluasi kinerja perawat.
pasien. Terutama pelayanan yang
berkualitas, aman dan dengan harapan PENUTUP
yang memberikan dampak yang luas.
Penerapan keselamatan pasien
Pelayanan yang diberikan memiliki nilai
dilaksanakan dengan begitu baik karena
terhadap persoalan yang akan diberikan
pelayanan yang diberikan
solusi baik menyangkut sikap, tindakan
mengutamakan kualitas yang optimal
maupun pengetahuan. Pelaksanaan
demi keselamatan yang baik bagi
keselamatan pasien di rumah sakit
pasien. Hasil evaluasi pelaporan insiden
dibuat dengan standar nasional dan
keselamatan pasien menunjukan adanya
internasional. Kualitas kepercayaan pun
kebijakan yang mengatur adanya
sangat dibutuhkan dalam memberikan
pelaporan insiden keselamatan pasien.
pelayanan yang aman kepada rumah
Kesimpulan dari sistem pelaporan
sakit, karena dapat memunculkan nilai-
insiden ini adalah laporan insiden
nilai baru khususnya pada penerapan
diserahkan tepat waktu, laporan sudah
keselamatan pasien dalam setiap
lengkap dan sudah sesuai dengan
aktivitas pelayanan yang diberikan oleh
panduan yang ada dan laporan bisa
tenaga kesehatan di rumah sakit.
digunakan untuk pengambilan
Berdasarkan hal itu, tanggung jawab keputusan.
yang besar dan pengawasan
menentukan pencapaian tujuan
organisasi dalam meningkatkan
keselamatan pasien. Dan kiranya hal
tersebut dapat mencegah terjadinya
insiden pada keselamatan pasien.
REFERENSI Komite Keselamatan Pasien Rumah
Sakit (KKP-RS).(2008).
Anugraini , Mustikasari , & Sahar.
Pedoman pelaporan insiden
(2010). Kepatuhan Perawat
keselamatan Pasien (IKP).
Menerapkan Pedoman Patient
Jakarta: PERSI, KKP-RS.
Safety. Banda Aceh .
M. M., A. H., & A. A. (2013, Januari).
Cahyono, J. (2008). Membangun Faktor Yang Berpengaruh
Budaya Keselamatan Pasien Terhadap Kinerja Perawat di
dalam Praktek Kedokteran. . Rumah Sakit Tingkat III 16.06.01
Jakarta. Ambon. Jurnal Keselamatan
Pasien, 2(1), 18-26.
Firawati , Pabuty , A., & Putra , A. S.
(2012, Maret-September ). Najihah. (2018, Juli ). Budaya
Pelaksanaan Program Keselamatan Pasien dan Insiden
Keselamatan Pasien Di RSUD Keselamatan Pasien di Rumah
Solok. Jurnal Kesehatan Sakit: Literature Review.
Masyarakat, 6 (2 ). Journal of Islamic Nursing, 3(1),
1-8 .
Indonesia, M. K. R. (2017) Peraturan
menteri kesehatan Republik Permenkes.(2011).Peraturan Menteri
Indonesia Nomor 11 Tahun
kesehatan republik indonesia
2017 tentang Keselamatan
Pasien, Peraturan Menteri nomor1691/menkes/per/viii/201
Kesehatan Republik Indonesia 1 tanggal 8 Agustus tentang
Nomor 11 Tahun 2017 Tentang keselamatan pasien rumah sakit.
Keselamatan Pasien Dengan.
Indonesia. Jakarta: kementrian kesehatan.

Iskandar , E. (2017, Juni ). Tata Kelola Rivai , F., Sidin , A., & Kartika, I.
dan Kepatuhan Penerapan (2016, Desember ). Faktor Yang
Standar Patient Safety Penyakit Berhubungan Dengan
Stroke di Rumah Sakit Dr. Implementasi Keselamatan
Kanujoso Djatiwibowo Tahun Pasien Di RSUD Ajjappannge
2015. Jurnal Administrasi Soppeng tahun 2015. Jurnal
Rumah Sakit , 3 (3 ). Kebijakan Kesehatan Indonesia,
05(4 ), 152-157.
Setiawati , S., & Dermawan , A. C.
(2007 ). Panduan Praktis
Pengkajian Fisik Keperawatan .
(Pramudya, Ed.) Jakarta .

Simamora, R. H. (n.d.). Buku Ajar


Keselamatan Pasien Melalui
Timbang Terima Pasien
Berbasis Komunikasi: SBAR .
2018 .

Tristantia , A. D. (2018, July-December


). Evaluasi Sistem Pelaporan
Insiden Keselamatan Pasien DI
Rumah Sakit . Jurnal
Administrasi Kesehatan
Indonesia , 6(2 ), 83-94 .

Wijaya , A. S., A. D., & Dwita , D. M.


(n.d.). Analisis Budaya
Keselamatan Pasien di RSU
PKU Muhammadiah, Bantul.

Yusuf , M. (2017). Penerapan Patient


Safety Di Ruang Rawat Inap
Rumah Sakit Umum Daerah Dr.
Zainoel Abidin. Jurnal Ilmu
Keperawatan, 5(1 ), 84-89 .

Anda mungkin juga menyukai