Disusun Oleh
NIM : 5183550016
S1 TEKNIK SIPIL
JURUSAN PTB
FAKULTAS TEKNIK
2019
KATA PENGATAR
Puji dan syukur kepadaTuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan Rahmat dan
karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan Critical Book Review ini
yang berjudul “Pendidikan Pancasila” dengan tepat waktu. Critical Book Review ini disusun
agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Pamcasila yang penulis sajikan berdasarkan buku
yang penulis baca . Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada dosen pengampu Pancasila
sebagai pemberi materi sehingga penulis dapat menambah wawasan tentang Pancasila lebih
detail lagi .
Dalam penyusunan Critical Book Review ini penulis merasa belumlah sempurna
mengingat akan minimnya informasi dan pengetahuan penulis, untuk itu demi penyempurnaan
Critical Book Review ini penulis sangat membutuhkan saran dan kritik yang membangun dari
para pembaca.
Akhir kata penulis mengucapkan selamat membaca dan semoga materi yang ada dalam
Critical Book Review yang berbentuk makalah ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya bagi
para pembaca.
Penulis
Daftar Isi
KATA PENGATAR………………………………………………………..……………….
DAFTAR ISI………………………………………………………………..…....................
BAB I PENDAHULUAN………………………………………..........................................
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………….….....................
A.BUKU
UTAMA………………………………………………………………....................................
B. BUKU PEMBANDING
BUKU UTAMA……………………………………………………………………………….
1. Keterkaitan Antarbab…………………………………………………………………..
2. Kemutakhiran Isi Buku………………………………………………………………..
3. Keterkaitan isi buku dengan bisang ilmu …………………………………………….
BUKU PEMBANDING………………………………………………………………………
1. Keterkaitan Antarbab……………………………………………………………………..
2. Kemutakhiran Isi Buku……………………………………………………………………
3. Kelengkapan Isi Buku…………………………………………………………………….
BAB IV KEKURANGAN BUKU
1. Keterkaitan Antarbab………………………………………………………………………
2. Kemutakhiran Isi Buku……………………………………………………………………
3. Keterkaitan isi buku dengan bisang ilmu …………………………………………………
BUKU PEMBANDING………………………………………………………………………
1. Keterkaitan Antarbab……………………………………………………………………..
2. Kemutakhiran Isi Buku……………………………………………………………………
3. Kelengkapan Isi Buku…………………………………………………………………….
BAB V HASIL ANALISA
BAB VI KESIMPULAN
1. Kesimpulan…………………………………………………………………………………….
2. Saran……………………………………………………………………………………………
BAB I
A. Rasionalisasi CBR
Critical Book adalah hasil kritik/bandingan tentang suatu topic materi
yang pada umumnya diperkuliahan terhadap buku yang berbeda. Penulisan
critical book ini pada dasarnya adalah untuk membandingkan buku utama dengan
buku pembanding yang dijadikan sumber referensi. Setiap buku yang dibuat oleh
penulis tertentu pastilah mempunyai kekurangan dan kelebihan masing masing.
Kelayakan suatu buku dapat kita ketahui jika kita melakukan referensi terhadap
buku itu dengan perbandingan terhadap buku lain. Suatu buku dengan kelebihan
yang lebih dominan dibandingkan dengan kekurangannya artinya buku ini sudah
layak untuk dipakai dan dijadikan sumber referensi bagi khalayak ramai.
B. Tujuan
a. Mengkritisi atau membandingkan sebuah buku tentang kepemimpinan serta
membandingkan dengan dua buku yang berbeda dengan topik yang sama. Yang
dibandingkan dalam buku tersebut yaitu keterkaitan buku dengan bidang ilmu
pembahasannya, keterkaitan antar babnya, dan kelemahan dan kelebihan pada buku-buku
yang dianalisis.
C. Manfaat CBR
2. Mempermudah pembaca mendapatkan inti dari sebuah buku yang telah di lengkapi
dengan ringkasan buku , pembahasan isi buku, serta kekurangan dan kelebihan buku tersebut.
BAB I
A. LATAR BELAKANG
Gerakan untuk merevitalisasi pancasila saat ini semakin menunjukkan gejala yang
menggembirakan. Forum forum ilmiah di berbagai tempat telah diselenggarakan baik
oleh masyarakat umum maupun kalangan akademisi. Undang undang Republik
Indonesia nomor 12 tahun 2012tentang pendidikan tinggi secara eksplisist juga
menyebutkan bahwa terkait dengan kurikulum nasional setiap perguruan tinggi wajib
menyelenggarakan mata kuliah pancasila, kewarganegaraan, agama dan bahasa
Indonesia.lebih lanjut Munir,dkk(2014:1-2)mengatakan bahwa pendidikan pancasila
sangat tepat diwajibkan kembali penyelenggaraanya disemua pjenjang pendidikan
formal sebab dengan demikian proses internalisasi dan institusionalisasi nilai nilai
pancasila dapat dilakukan secara sistemik terhadap anaka anak dari tingkat bawah
sampai ke tingkat pendidikan tinggi meskipun harus diakui bahwa pelaksaaanya
banyak hal yang harus dievsaluasi pada bangunan system pendidikan pancasila
tersebut sebagai berikut:
1. Pendidikan pancasila yang dilakukan terlalu focus pada pembinaan
kognitif tingkat rendah(menghafal atau memahami) sehingga
mengabaikan pembinaan aktif dan kognatif.
2. Berkaitan dengan hal pertama diatas yaitu mengangkut persoalan mteologi
penyelengaraan pendidikan pancasila yang lebih bersifat pengajaran
3. Materi pendodikan belum tersaji dengan baik, baik dari pendekatan
vertical maupun horizontal.
B. LANDASAN DAN DASAR DASAR PENDIDIKAN PANCASILA
a. Dasar filosofis
Ketika Indonesia diproklamasikan pasca perang dunia kedua, dunia dicekam oleh
pertentangan ideology kapitalisme dengan ideology komunisme. Kapitalisme
berakar pada faham individualism yang menjunung tinggi kebebasan dan hak hak
individu; sementara komunisme berakar pada faham sosialisme atau kolektivitas
yang lebih mengedepankan kepentingan masyarakat diatas kepentingan
individual.
b. Dasar sosiologis
Bangsa Indonesia yang penuh kebhinekaan atas lebih dari 300 suku bangsa yang
tersebar di lebih dari 17.000 pulau, secara sosiologis telah mempraktikan
pancasila karena nilai nilai yang terkandung didalamnya merupakan kenyataan
kenyataan(materi, formal dan fungsional) yang ada dalam masyarakat Indonesia.
c. Dasar yuridis
Konsekuensi dari pancasila tercantum dalam pembukaan UUD NRI tahun 1945,
secara yuridis konstitusional mempunyai kekuatan hukum yang sah, keluatan
hukum berlaku dan kekuatan hukum mengikat.
C. KERANGKA KONSEPTUAL PENDIDIKAN PANCASILA
Setelah pancasila berdiri sendiri sendiri sebagai mata kuliah, maka memunculkan
konsekuensi perlu kejelasan visi, misi, tujuan, dan ruang lingkup antara pendidikan
pancasila dan kewarganegaraan, agar tidak terjadi tumpang tindih antara kedua mata
kuliah tersebut, meskipun diantara kedua tetap ada hubungan unterface dan saling
terkait satu dengan yang lain.
D. VISI DAN MISI PENDIDIKAN PANCASILA
1. VISI
terwujudnya kepribadian sivitas akademi yang bersumber pada nilai nilai
pancasila
2. MISI
a) Mengembangkqn potensi akademik peserta didik( misi psikopedagogis)
b) Menyiapkan peserta didik untuk hidup dan berkehidupan dalam
masyarakat, bangsa dan Negara(misi psikososial)
c) Membangun budaya berpancasila sebagai salah satu determinan
kehidupan(misi sosiokultural)
d) Mengkaji dan mengembangkan pendidikan pancasila sebagai system
pengetahuan terintegrasi atau disiplin ilmu sintetik
E. TUUJUAN DAN CAPAIAN PENYELENGARAAN PEMBELAJARAN
PENDIDIKAN PANCASILA
Capaian pembelajaran:
1. Memiliki kemampuan analisi, berfikir rasional, dalam menghadapi persoalan
persoalan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
2. Memiliki kemampuan dan tanggung jawab intelektual dalam mengenali
masalah masalah dan memberi solusi berdasarkan nilai nilai pancasila
3. Mampu menjelaskan dasar dasar kebenaran bahwa pancasila adalah ideology
yang sesuai bagi bangsa Indonesia yang majemuk(bhineka tunggal ika)
4. Mampu mengimplementasikan dan melestarikan nilai nilai pancasila dalam
realitas kehidupan
5. Memiliki karakter ilmuwan dan professional pancasilais yang memiliki
komitmen atas kelangsungan hidup dan kejayaan Negara kesatuan republic
Indonesia
F. RUANG LINGKUP MATERI (KI-KD) MATA KULIAH PENDIDIKAN
PANCASILA
Berdasarkan kompetensi inti dan kompetensi dasar mata kuliah pendidikan pancasila,
maka bahan kajian dalm mata kuliah wajib umum (MKWU) pendidikan pancsila ini
adalah :
Pengantar pendidikan pancasila
Bagaimana pancasila dalam arus sejarah bangsa Indonesia
Mengapa pancasila sebagai dasar Negara
Mengapa pancasila menjadi ideology Negara
Mengapa pancasila sebagai system filsafat
Bagaimana pancasila menjadi system etika
Mengapa pancasila menjadi dasar pengembangan ilmu
BAB II
Pentingnya Pancasila dalam kajian sejarah bangsa Indonesia menunjukkan hal-hal berikut :
1. Betapapun lemahnya pemerintahan suatu rezim, tetapi Pancasila tetap bertahan dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara.
2. Betapapun ada upaya untuk mengganti Pancasila sebagai ideology bangsa, tetapi terbukti
Pancasila merupakan pilihan yang terbaik bagi bangsa Indonesia.
3. Pancasila merupakan pilihan terbaik bagi bangsa Indonesia karena bersumber dan digali
dari nilai-nilai agama, kebudayaan , dan adat istiadat yang hidup dan berkembang di
bumi Indonesia.
4. Kemukakan argument Anda tentang Pancasila sebagai pilihan terbaik bangsa Indonesia
Pancasila adalah produk sejarah ketika bangsa Indonesia berproses mendirikan Negara
Indonesia. Pancasila sebagai sebuah system nilai menjadi sebuah perjalanan panjang dalam
proses kristalisasi.
Pancasila merupakan nilai dasar yang menjadi pijakan sebagai bagi seluruh warga Negara
Indonesia dalam kehidupan sehari-hari.Pancasila merupakan cita-cita bangsa Indonesia yang
harus tetap dipertahankan dimasi yang akan datang. Pancasila dimasa depan harus mampu
menjadi ideology terbuka agar mampu mengisi kebutuhan warga Negara yang semakin
mengglobal dan terbukanya arus Informasi.
Sebagai ideology terbuka, nilai-nilai Pancasila memang tumbuh dan berkembang dan
diyakini kebenarannya oleh warga Negara Indonesia karena memang nilai-nilai ini telah
menjadi nilai dasar bagi masyarakat Indonesia.
Dinamika Pancasila pada era orde lama, periode orde lama berlangsung antara tahun
1959-1966, pada masa ini, Ir. Soekarno berhasil membangun Dunia Kembali.
Dinamika Pancasila pada era orde baru , Orde baru adalah masa pemerintahan Presiden
Soeharto antara tahun 1966-1998.
1. Agara para pejabat publik dalam menyelenggaraan negara tidak kehilangan arah
2. Agar partisipasi aktif seluruh warga negara dalam proses pembangunan dalam berbagai
bidang kehidupan bangsa dijiwai oleh pancasila
Panacasila bukanlah konsep pemikiran semata, melainkan sebuah perangkat tat nilai
untuk diwujudkan sebagai panduan dalam berbagai segi kehidupan . (Ali Amran, 2016:88).
Arti pancasila sebagai dasar negara Indonesia lebih kepada penyelenggaraan negara.
Bagaimana semua komponen negara terutama pemerintahan dapat menyelenggarakan
negaravdengan berpedoman pada nilai-nilai pancasila (Ali Amran, 2016:89). Sehingga,
pancasila bukan cita-cita yang di paksakan dari luar masyarakat Indonesia. Melainkan
pancasila merupakan cita-cita yang sejak lama di impikan masyarakat Indonesia (Ali Amran
2016:91).
Pancasila sebagai dasar negara Indonesia merupakan proses kristalisasi nilai-nilai yang
hidup dalam masyarakat nusantara yang bertransformasi menjadi bangsa Indonesia, dan
dalam mewujudkan cita-cita negara kebangsaan Indonesia yaitu keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia harus berdasarkan nilai-nilai, ketuhanan, kemanusiaan, persatuan
(nasionalisme), kerakyatan (musyawarah, hikmat, dan kebijaksanaan). Jadi, kegagalan
dalam pelaksaan pembangunan nasional bisa di mungkinkan oleh ketidakselarasan
penyelenggaraan dengan nilai-nilai pancasila yang telah dianut bangsa Indonesia (Ali Amran,
2016:95)
Dalam tulisan Mahfud MD (2007) menyatakan bahwa dari isi hukum, pancasila sebagai dasar
negara melahirkan kaidah-kaidah penuntun hukum. Ada 4 kaidah penuntun hukum yang
mengalir dari pancasila.
1. Hukum Indonesia yang buat haruslah bertujuan membangun dan menjamin integrasi
negara dan bangsa Indonesia.
2. Hukum Indonesia yang dibuat haruslah berdasarkan demokrasi dan nomokrasi.
3. Hukum Indonesia yanh dibuat haruslah ditujukan untuk membangun keadilan sosial bagi
seleruh rakyat Indonesia.
4. Hukum Indonesia yang dibuat haruslah berdasarkan pada toleransi beragama yang
berkeadaban (winarno, 2016:60)
D. Pengertian dan pentingnya pancasila sebagai ideologi negara
Unsur ideologi ada tiga, yaitu:
a) Keyakinan, dalam arti bahwa setiap ideologi menunjuk adanya gagasan-gagasan vital
yang tekah diyakini kebenerannya untuk dijadikan dasar dan raha strategik bagi
tercapainya tujuan yanh telah ditentukan.
b) Mitos, dalam arti bahwa setiap konsep ideologi selalu memitoskan suatu ajaran yang
optimik, dab setermistik pasti akan tercapainya tujuan melalui cara-cara yang telah
ditentukan pula.
c) Loyalitas, dalam arti bahwa setiap ideologi selalu menuntut keterlibatan optimal atas
dasar loyalitas dari para subjek pendukungnya (Tukiran Taniredja, 2016:130)
Ada dua fungsi utama ideologi dalam masyarakat, pertama, sebagai tujuan atau cita-cita yang
hendak dicapai secara bersama oleh masyarakat. Kedua, sebagai pemersatu masyarakat dan
karenanya sebagai prosedur penyelesaian konflik yang terjadi di masyarakat (Winarno, 2016:93).
Pentingnya pancasila sebagai ideologi negara bagi mahasiswa adalah untuk memperlihatkan
peran ideologi sebagai penuntun mora dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara sehingga ancaman berupa penyalahgunaan narkoba, terorisme, dan korupsi dapat
dicegah. Disamping itu, Pancasila sebagai ideologi negara pada hakikatnya nya mengandung
dimensi realitas, idealitas, dan fleksibilitas yang memuat nilai-nilai dasar, cita-cita, dan
keterbukaan sehingga mahasiswa wa mampu menerima kedudukan Pancasila secara akademis
( Direktorat Jenderal pembelajaran dan kemahasiswaan, 2016:137)
Banyak pihak yang telah sepakat bahwa Pancasila sebagai ideologi nasional merupakan titik
temu, rujukan bersama, common platform kesepakatan bersama, dan nilai integratif bagi bangsa
Indonesia. Kesepakatan bersama bahwa Pancasila adalah ideologi nasional Inilah yang harus kita
pertahankan dan tumbuh kembangkan dalam kehidupan sehari-hari.
Dapat diketahui bahwa ada tiga jenjang atau tahapan kesadaran masyarakat dan bangsa
Indonesia terhadap Pancasila sebagai ideologi.
Pentingnya pancasila sebagai sistem filsafat ialah agar dapat diberikan pertanggungjawaban
rasional dan mendasar mengenai sila-sila dalam pancasila sebagai prinsip-prinsip politik.
Beberapa tantangan terhadap pancasila sebagai sistem filsafat muncul dalam bentuk-bentuk
sebagai berikut :
a.Kapitalisme, yaitu aliran yang meyakini bahwa kebebasan individual pemilik modal untuk
mengembangkan usahanya dalam rangka meraih untung yang sebesar besarnya merupakan upaya
menyejahterakan rakyat.
b.Komunisme adalah sebuah paham yang muncul sebagai reaksi atas perkembangan kapitalisme
sebagai produk masyarakat liberal.komunisme merupakan aliran yang meyakini bahwa
kepemilikan modal dikuasai oleh negara untuk kemakmuran rakyat secara merata.
Pancasila sebagai sistem etika adalah cabang filsafat yang dijabarkan dari sila-sila pancasila
untuk mengatur perilaku kehidupan bermasyarakat,berbangsa dan bernegara di Indonesia.Pentingnya
pancasila sebagai sistem etika bagi bangsa indonesia ialah menjadi rambu normatif untuk mengatur
kehidupan bermasyarakat,berbangsa dan bernegara di Indonesia.pancasila sebagai sistem etika pada
hakikatnya merupakan suatu nilai yang menjadi sumber dari segala penjabaran norma baik norma
hukum,norma moral maupun norma kenegaraan lainnya.
Etika pancasila adalah etika yang mendasarkan penilaian baik dan buruk pada nilai-nilai pancasila
,yaitu nilai keutuhan ,kemanusiaan,persatuan,kerakyatan dan keadilan.menilik nilai-nilai yang terkandung
dalam pancasila ,maka pancasila dapat menjadi sistem etika yang sangat kuat,nilai-nilai yang ada tidak
hanyan bersifat mendasar,namun juga realistis dan aplikatif.
Pendukung dari pancasila sebagai sistem etika adalah pancasila memegang peranan dalam
perwujudan sebuah sistem etika yang baik di negara ini.Disetiap saat dan dimana saja kita berada kita
diwajibkan untuk beretika disetiap tingkah laku kita.
Implementasi pancasila sebagai sistem etika harus senantiasa terwujud prinsip-prinsip sebagai nilai
luhur.Eksistensi pancasila sebagai sisitem etika dapat ditegakkan dengan mengimplementasikan prinsip
konstitualisme dalam penyelenggaraan pemerintahan negara Indonesia.
BAB III
a. Mengamati
Kegiatan belajarnya adalah membaca, mendengar, menyimak, melihat.
b. Menanya
Kegiatan belajarnya adalah dengan cara mengajukan pertayaan tentang informasi yang
tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapat informasi
tambahan tentang apa yang diamati.
c. Mencoba/ mengumpulkan informasi
Kompetensi yang dikembangkan dalam proses mengumpulkan informasi/ eksperimen
adalah mengembangkan sikap jujur,teliti,sopan,menghargai pendapat orang lain,dll
d. Menalar / mengasosiasi
Kompetensi yang dikembangkan dalam proses mengasosiasi/ mengolah informasi adalah
mengembangkan sikap jujur,teliti,kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam
menyimpulkan,dll.
e. Mengkomunikasikan
Kegiatan belajar mengomunikasikan adalah menyampaikan hasil pengamatan,
kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya.
BAB IV
BAB 4 ini berisikan drama atau disebut dengan bermain peran sebagai salah satu model
pembelajaran dalam pendekatan SAINTIFTIK dalam pembelajaran mata kuliah pendidikan
pancasila. Dimana mahasiswa dipersilahkan untuk bermain peran yang bertemakan tentang :
scenario sidang BPUPKI (Badan Penyidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) dan
scenario siding PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia).
BAB V
BAB 5 ini berisikan penugasan dalam mata kuliah pendidikan pancasila, dimana bab ini
membahasa dan menjelaskan tentang enam macam penugasan dalam mata kuliah ini. Keenam
macam penugasan tersebut adalah Tugas Rutin, CBR, CJR, Mini Riset, Rekayasa Ide, Project.
BAB I
Dalam pertumbuhannya Sriwijaya berkembang menjadi kerajaan besar, hal ini ditunjang oleh
beberapa faktor :
Letak Sriwijaya yang strategis, yaitu berada dijalur lalu lintas perdagangan
Runtuhnya Kerajaan Fuhan sebagai Kerajaan Maritim menguntungkan Sriwijaya
Majunya pelayaran dan perdagangan India dan China
Memiliki armada laut yang kuat
Namun hubungan Sriwijaya dan India retak karena adanya pertikaian mengenai jalur lalu lintas
perdaganan, Sriwijaya mengalami kemunduran, Faktor-faktor penyebabnya adalah :
Sriwjaya dan Majapahit merupakaan dua Kerajaan yang memiliki kharisma tersendiri
menduduki tempat yang cukup mengesankan serta disegani oleh banyak negara asing. Dalam
pertumbuhannya, Majapahit banyak menerima unsur politik, kebudayaan, sosial dan ekonomi
dari Singosari sebagai Kerajaan yang mendahuluinya.
Pada awal abad ke-16 mulai terdapat suasana baru di perairan Indonesia, Yaitu muncul nya
para pelaut kulit putih dari Eropa yang diawali oleh orang-orang Portugis. Di pengaruhi oleh
beberapa faktor :
Portugis berdagang dengan sistem monopoli dan membuat peraturan-peraturan yang sangat
merugikan pedagang Malaka. Akibatnya Malaka dijauhi oleh para pedagang dan beralih ke Aceh
Sejak semula Raja Demak, Raden Patah, Menyadari bahaya yang mengancam dari
Maluku yang telah terjatuh ke tangan Portugis pada tahun 1521 M. Karena itu, Demak berusaha
untuk mempersulit Portugis.Pada tahun 1518 M sampai 1521 M, Pati Unus memerintah Demak
mengganti ayahnya. Selama memerintah, ia selalu memusuhi Portugis.
Rakyat Aceh dibawah pimpinan Sultan Iskandar Muda (1607 M – 1636 M) berjuang
mempertahankan kedaulatan Aceh dan mengusir kekuasaan Portugis dari semenanjung Malaka.
Pada tahun 1629 M armada besar Aceh tidak berhasil mengusir Portugis dan portugis tidak
berhasil merampas kedaulatan Aceh
Di bawah pimpinan Sultan Hairun, rakyat Ternate menentang dan melawan kekuasaan
portugis. Portugis terdesak lalu menawarkan perdamaian dan mengajak Sultan Hairun berunding
dibenteng Portugis. Dalam perundingan itu Sultan Hairun dikhianati dan dibunuh. Kemarahan
rakyat Maluku pun berkobar. Rakyat berhasil mengepung benteng portugis dan diusir dari
Ternate.
KEBANGKITAN NASIONAL
Pergerakan bangsa indonesia melalui organisasi modern ( politik) baru tumbuh mulai tahun
1908, yaitu saat didirikannya Budhi Utomo sebagai organisasi modern pertama di indonesia.
Budhi Utomo
Pada bulan Oktober 1908, Budi Utomomengadakan kongres yang pertama di Yogyakarta dan
menghasilkan keputusan:(1)Budhi Utomo tidak ikut kegiatan politik.(2) Kegiatan utamanya
ditujukan pada bidang pendidikan danbudaya.(3) Ruang geraknya hanya di Jawa dan Madura.
Sarikat Islam
Berdirinya Sarikat Islam didahului oleh Sarikat Dagang Islam(SDI) yang didirikan pada tahun
1911 oleh Kyai Haji Samanhudiatas usulan RM. Tirto Adisuryo. Tujuan organisasi ini
adalahmemajukan perdagangan Indonesia .
Indische Partij
Indische Partji (IP) didirikan pada tahun 1912 oleh tigaserangkai Suwardi Suryaningrat, Dr.
Tjiptomangkusumo, danE.F.E Douwes Dekker. Partai politik ini berusaha mempersatukankaum
Belanda-Indonesia yang merasa tidak puas dengan tindakan-tindakan pemerintah Belanda.
a. Kongres Pemuda
Kongres Pemuda ini bertujuan untuk menyatukan organisasi yang telah ada, yaitu:
Pemuda Indonesia
Organisasi ini didirikan di Bandung pada tanggal 27 Februari1927 Dengan tujuan memperkuat
dan memperluas ide kesatuan nasional Indonesia.
b. Kongres Pemuda I
Kongres ini diselenggarakan pada tanggal 30 April sampai 2Mei 1926 di Jakarta. Dalam kongres
ini ditekankan pentingnyapersatuan dan kesatuan para pemuda.
c. Kongres Pemuda II
Kongres ini diselenggarakan pada tanggal 26-28 Oktober 1928di Jakarta. Dengan sumpah
yangberbunyi sebagai berikut:
1.Kami putera dan puteri Indonesia mengaku bertumpah darahyang satu, tanah air Indonesia.
3. Kami putera dan puteri Indonesia menjunjung bahasa per-satuan, bahasa Indonesia.
Perlawanan rakyat Aceh di Cot Plieng dipimpin Tengku Abdul Jalil. Pada tanggal 10
November1942. Padatanggal 25 Februari 1944 ,pasukan Jepang menggempur Sukamanah dan
menangkap K.HZainal Mustafa.Pada tanggal14 Februari 1945, di bawah komandan pleton
(Syudanco) Supriyadi,Peta melancarkan perlawanan terhadap Jepang tetapi gagal.
Pada tanggal 1 Maret 1945pemerintah Jepang yang dipimpin oleh Saiko SyikikanKumakici
Harada membentuk Dokuritsu Junbi Cosakai atau BadanPenyelidik Usaha-usaha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia(BPUPKI). Ketua BPUPKI adalah Dr. KR.T. Rajiman
Wedyodiningrat.badanini beranggota 60 orang Indonesia, 8 orang Jepang tanpa hak suara.
a. Panitia perumusan terdiri atas 9 orang, diketuai oleh Ir. Soekarno.Tugasnya merumuskan
naskah Rancangan Pembukaan Undang-Undang Dasar.
Pada tanggal 29 Mei 1945 Mr. Muh. Yamin dalam pidato itu ia mengusulkan lima asas yang
akan dijadikandasar negara:
1. Peri Kebangsaan
3. Peri Ketuhanan
4. Peri Kerakyatan
5. Kesejahteraan Rakyat
Pada tanggal 31 Mei 1945 Prof. Dr. Mr. Supomo menyampaikanpidato yang berisi penjelasan
masalah-masalah yang berhubungandengan dasar negara:
4. Sosialisme negara
5. Hubungan antarbangsa
Pada tanggal 1 Juni 1945 Ir. Soekarno tampil berbicara tentangdasar falsafah negara Indonesia
merdeka yang terdiri atas lima asasIndonesia merdeka,berikut:
1. Kebangsaan Indonesia
4. Kesejahteraan sosial
MasaDemokrasi Liberal
Masaorde Lama
LatarBelakangLahirnyaDekritPresidenJuli1959 .
1.Kehidupanpolitik yang
labilkarenaseringnyapergantiankablnetdansemakintajamnyapersainganpartaipolitik.
2. KegagalanKonstituantedalammenyusunUndangUndangDasar.
3. Terjadinyagangguankeamananberupapemberontakanbersenjata di 'daerah-daerah.
KeluarnnyaDekrit
Presiden 5 Juli 1959 berisi:
2. PembubaranBadanKonstituante.
PelaksanaanDemokrasiTerpimpin
l. Bentukpemerintahanpresidensial di
manaIr.SoekarnoadalahPresidendanperdanamenterisertakabinetnyadinamakanKabinetKerja.
2. Pada 10 Januari 1966 kesatuan-kesatuan aksi mendatangi ' halaman gedung DPRGR dan
mengajukan tiga tuntutan yaitu: (a) bubarkan PKI; (b) bersihkan Kabinet dari unsur-unsur G 30
S/PKI; dan (c) turunkan harga.
3.Presiden Soekarno menuduh demonstrasi-demonstrasi itu didukung oleh CIA. Dr. Soebandrio.
4. Pada 21 Februari 1966, Presiden melakukan perubahan terhadap Kabinet Dwikora yang terdiri
dari 100 menteri. Rakyat tidak puas karena masih banyak menteri yang terlibat dalam G 30 S/
PKI.
5. Pada 24 Februari 1966, ketika Kabinet Dwikora mengalami bentrokan dengan Pasukan
Cakrabirawa
PenyerahanKekuasaan
1. Berdasarkan Tap MPR No.VII/MPRS/1966, padatanggal 25 Juli 1966
PresidenSoekarnomembubarkankabinetDwikoradanLetjenSoehartomembentukKabinetAmpera.
Pembangunan Nasional
Program pembangunan jangka panjang
1. Pada 6 Juni 1968, Presiden Soeharto mengumumkan pembentukan dan susunan kabinet
pembangunan.
2. Pelita I yang menitikberatkan pada sector pertanian dan industri.
3. Pelita II yang dilaksakan mulai 1 April 1974 – 31 Maret 1979
4. Pelita III mulai 1 April 1979 – 31 Maret 1984 ,pembangunan sektor
5. Pelita IV yang dimulai 1 April 1984 – 31 Maret 1989 ,pembangunan sektor pertanian
untuk melanjutkan usaha-usaha swasembada pangan dan meningkatkan.
6. Pelita V yang dimulai 1 April 1989 – 31 Maret 1994 pada sektor pertanian
7. Pelita VI yang dimulai 1 April 1994 – 31 Maret 1999 pada sektor ekonomi
Pemilihan Umum
1. Pemilihan umum I diselenggarakan pada tanggal 3 Juli 1971 dan diikuti oleh 10
kontestan peserta pemilu.
2. Pemilihan III tahun 1977 diikuti oleh 3 kontestan peserta pemilu, yakni partai persatuan
pembangunan, golongan karya, dan partai demokrasi Indonesia.
3. Pemilihan umum IV dilaksanakan pada tahun 1982 dan diikuti oleh 3 kontestan peserta
pemilu, yakni partai persatuan pembangunan, golongan karya, dan partai demokerasi
Indonesia.
4. Pemilihan umum V tahun 1987 diikuti oleh 3 kontestan yang sama
5. Pemilihan umum VI dilaksanakan tahun 1992 dengan kontestan yang sama
Proses Integrasi Timor Timur
1. Pergantian kepala Negara di Portugal pada tahun 1974 berdampak pada timor timur.
2. Tiga partai politik di timor timur adalah (a) partai UDT (Uniao Democratica Timorence)
yang menginginkan tim tim tetap di bawah bendera Portugal; (b) fretilin (frente
revolusionaria de timor leste indenpendente) yang menginginkan kemerdekaan.
3. Pada 31 Agustus 1974, ketua umum partai apodeti, yaitu arnodo dos reis araujo
menyatakan bahwa menghendaki penggabungan timor timur dengan RI.
4. Sidang dewan stabilitas politik dan keamanan nasional yang diadakan di Jakarta pada 18
oktober 1974 dan dihadiri oleh menteri.
5. Pertentangan politik antara partai fretilin di satu pihak dan partai apodeti, UDT, kota, dan
trabalista di pihak lain semakin tajam.
6. Dalam mengimbangi proklamasi fretilin, keempat partai di timtim memproklamasikan
pernyataan penggabungan kepada RI.
7. Perang saudara di tim tim semakin berlarut larut sehingga mendorong PBB untuk campur
tangan menyelesaikannya.
8. Pada tanggal 17 desember 1975 empat partai di timtim menyatakan berdirinya
pemerintah sementara timor timur (PSTT).
9. Integrasi timtim ke wilayah RI kemudian disahkan dengan ketetapan DPR RI tanggal 5
juni 1976.
10. Sekalipun Timtim telah menjadi bagian wilayah RI, Portugal dan orang tim tim anti
integrasi sering mempermasalahkannya di dunia internasional.
Masa Reformasi
Puncak dari semua keresahan masyrakat adalahpendudukan gedung MPR/DPR oleh para
mahasiswa yang menuntut soeharto untuk mundurdari jabatannya.
BAB II
Kelompok penduduk Jawa sebagian besar adalah kelompokwong cilik, abangan dan
kolot, yang merupakan golongan rendahtradisional dan kurang terikat dengan Islam.Sedangkan
kelompokpriyayi-abangan mewakili sebagian besar golongan atas, dengankemampuan yang
mengagumkan melampaui pembagian antaraLolot dengan modern. Pada sisi lain pembagian
modern-kolotmemiliki arti penting yang lebih menentukan dalam varian santrisedangkan
kelompok santri yang relatif berjumlah besar adalahwong cilik denganpandangan kuno mengenai
Islam, kelompokini lebih setaraf dengan kelas rendah-abangan dibandingkandengan kelas priyayi
santri yang lebih berpendidikan kota. Modelmasyarakat berdimensi tiga ini sering juga dikaitkan
dengankegiatan ekonomi, karena pada umumnya variasi priyayi-abanganmenguasai jawatan-
jawatan pemerintah semenjak zaman penjajah,sementara kelompok santri-modern sering dilihat
sebagaiwiraswasta "kelas menengah" pribumi. Pada umumnya studi-studi masyarakat Jawa
memang menemukan pembanding derajat masyarakat dalam klasifikasi tersebut.
Pada akhir tahun 1908 muncul beberapa pemikiran para tokohpemuda Indonesia dalam
menghadapi westernisasi danmembangkitkan kesadaran nasional. Ada beberapa tipikalpemikiran
para tokoh pergerakan yang cukup menonjol. DokterRadjiman Widiodiningrat, seorang dokter
keraton Surakarta,merupakan tipe kaum intelegensia yang masih tradisional. Sebagaidokter
keraton yang masih kuat memegang "adab priyayi,"Radjiman menginginkan agar pergerakan
menghadapi westernisasidigunakan prototipe budaya Jawa. Konsep kultural
Radjimanmenunjukkan bahwa pada hakikatnya budaya Barat dan Timurberlainan.
Organisasi pergerakan yang lahir di tanah Hindia Belanda,pada saatnya memang telah
membangkitkan semangat bangsaIndonesia, terutama bangkitnya semangat pemuda
Indonesiauntuk berusaha mengubah nasib bangsanya. Tetapi, sebagaimanatergambar di atas,
organisasi-organisasi pergerakan itu membawaberbagai bentuk dan cara pergerakan dan
perjuangan. Sebagaimanakonsekuansinya timbulnya perbedaan-perbed aan tidak
dapatdihindarkan. Perbedaan-perbedan itu tentu harus diantisipasi, agartidak menjalar dalam
bentuk pertentangan yang dapat mengurangietika dan semangat perjuangan. Apalagi jika
mengingat selamapendudukan kolonial, politik etis pemerintah kolonial terusdigunakan.
Dalam pada itu, pada kurun masa itu tengah terjadi pergeseransistem pemerintahan di
beberapa belahan dunia Islam yang sempatempengaruhi model perjuangan pemuda dankaum
intelektual Indonesia. Hal ini berawal dari Persia dan Turki Muda. Jika, dalampergeseran ini,
Persia berupaya membangun kekaisaran denganmengembalikan masa jaya kekaisaran Persia
sebelumIslam, dalam hal ini Turki Muda, lewat Kamal Ataturk, berminatmengganti hukum
Syariah dengan kode hukum Barat, setelahmaksudterlebih dulu melebur sistem Khalifah dengan
Republik Turki.
Soekarno dan Pemisahan Agama dengan Negara.
BAB III
BPUPKI dibentuk pada bulan Mei 1945. tanggal 18 Agustus 1945, PPKI mengadakan
sidang yang pertama. Dalam siding itu mereka menghasilkan beberapa keputusan penting antara
lain:
1. Mengesahkan UUD yang sebelumnya telah dipersiapkan oleh Dokuritsu Junbi Cosakai yang
sekarang dikenal sebagai Undang-Undang Dasar
2. Memilih Ir. Soekarno menjadi presiden dan Drs. Moh. Hatta sebagai wakil presiden
3. Dalam masa peralihan, presiden untuk sementara waktu dibantu oleh sebuah komite nasional.
Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia adalah sebuah badan yang yang
dibentuk oleh pemerintah penduduk balatentara Jepang pada tanggal 29 April 1945 bertepatan
dengan hari ulang tahun Kaisar Hirohito.
PPKI dan Pengesahan Dasar Negara RI Piagam Jakarta hasil kerja keras panitia sembilan
itu hanya berumur tidak dari dua bulan. Reaksi dan protes berdatangan dari berbagai pihak,
terutama golongan Kristen wakil-wakil rakyat Indonesia bagian timur dengan sungguh-sungguh
merasa keberatan terhadap kalimat yang tercantum dalam Pembukaan UUD.
Paska pemberontakan PKI di Madiun dan pemberontakan DI/TII di Jawa Barat, Republik
indonesia mengalami masa perubahan dalam bentuk pemerintahan. Pada tanggal 20 Desember
1948, Belanda menangkap para tokoh RI yaitu Ir.Soekarno, Moh.Hatta, Mr.Asaat, Agus Salim,
Sutan Syahrir, Ali Sasroamidjojo, Komodor Surjadarma, dan Moh.Natsir. Kemudian agresi
Belanda ini berakhir dalm perjanjian Roem Royen, yang diketuai oleh Mohammad Roem. Hasil
persetujuan tersebut adalah bahwa Republik Indonesia berbentuk federasi yang dikenal dengan
Republik Indonesia Serikat. Selama menggunakan bentuk Republik Indonesia Serikat itulah
memakai UUD Republik Indonesia Serikat.
Untuk sementara dasar Negara RI telah di sah kan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus
1945. Undang-undang dasar 1945 telah di hasilkan dalam keadaan darurat dan dalam waktu yang
tergesa-gesa, yaitu hanya sehari setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia. Namun, seluruh
golongan dan tokoh masyarakat Indonesia menerima dengan harapan bahwa pembicaraan
tentang dasar Negara RI secara tuntas dan lebih sempurna akan dilaksanakan dalam majelis
pembentukan UUD, hasil pemilihan rakyat melalui poemilu.
Pada tanggal 5 Juli 1959, Presiden Soekarno mengeluarkan Isi Dekrit Presiden 5 Juli
1959 yang berisi sebagai berikut.
1. Pembubaran Konstituante.
2. Beriakunya Kembali UUD 1945.
BAB IV
POLITIK INDONESIA
Pancasila sebagai dasar negara merupakan bagian lama dari kedudukan pancasila dalam
sistem kenegaraan Indonesia. Dasar negara Indonesia adalah Pancasila sejak tahun 1945, sesuai
dengan kesepakatan bangsa Indonesia. Pancasila dipandang sebagai dasar negara yang paling
sesuai dengan kondisi dan perkembangan politik Indonesia.
Kedudukan pancasila sebagai dasar negara bagi bangsa Indonesia, berbeda tingkatnya
dengan kedudukan dan fungsi pancasila sebagai ideology, sebagai alat pemersatu, maupun fungsi
dan kedudukan Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara lainnya. Pancasila yang
berakar pada kehidupan bangsa Indonesia pada hakikatnya mengandung pandangan yang
mengutamakan harmoni dalam kehidupan masyarakat.
Dengan diterimanya pancasila sebagai dasar negara itu mestinya harus ada usaha yang
serius dan konsisten dari pihak pemimpin negara untuk menjadikan nilai nilai pancasila tersebut
sebagai kenyataan dalam kehidupan bangsa. Bila pancasila dilaksanakan secara serius dan
konsisten, kehidupan bangssa Indonesia akan selalu memperhatikan kemanusiaan dan hak asasi
manusia.
Pancasila sebagai ideologi merupakan bagian terpenting dari fungsi dan kedudukan
pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Ideology adalah kumpulan ide ide yang
muncul dan tumbuh dalam suatu pemerintah negara. Suatu konsep yang abstrak seperti
“pancasila adalah ideology terbuka” memerlukan waktu untuk memantapkan proses pemahaman,
penghatan, pembudayaan, dan pengalamannya dalam masyarakat.
Menurut soerjanto poepoardojo, ideologi adalah suatu pilihan yang jelas dan membawa
komitmen untuk mewujudkannya.
Persatuan bbangsa Indonesia atau yang kemudian lazim disebut dengan istilah persatuan
nasional merupakan cita cita yang cukup mendasar bagi bangsa Indonesia. Untuk memenuhi cita
cita tersebut, konstitusi Indonesia perlu meletakkannya dalam sistem kehidupan kenegaraan.
Maka persatuan nasional menjadi dasar kehidupan bangsa Indonesia. Salah satu sila dalam dasar
negara pancasila mencantumkannya sebagai konsep dasar kehidupan berbangsa dan bernegara,
yaitu sila ketiga pancasila, dengan kalimat “persatuan Indonesia”.
Sila “persatuan Indonesia” mengandung nilai nasionalisme, cinta bangsa dan tanah air;
menggalang terus persatuan dan kesatuan bangsa. Nasionalisme adalah syarat mutlak bagi
pertumbuhan dan kelangsungan hidup suatu bangsa dalam adad modern sekarangini; sebab tanpa
perasaan nasionalisme sesuatu bangsa akan hancur terpecah ddari dalam: Nasionalisme Pancasila
mengharuskan kita menghilangkan penonjolan kesukuan, keturunan ataupun perbedaan warna
kulit.
BAB V
3. Pendapat Drijarkoro
Didalam seminar Pancasila, Drijarkoro berpendapat antara lain: “Tentu didahului oleh
filsafatkah Iti’eltanschauung itu? Tidak dalam kalangan suku-suku primitif terdapat juga
Iti’eltanschauung, akan tetapi tanpa rumusan filsafat. Filsafat ada dalam lingkungan ilmu
pegetahuan dan Iti’eltanschauung didalam lingkungan hidup. Banyak pula bagian-bagian
dari filsafat yang tidak langsung berdekatan dengan sikap hidup. Dengan belajar filsafat
orang tidak dengan sendirinya mempelajari Weltarischauurzg. Dan tidak pada tempatnya
jika dalam filsafat W’eltcinschcmung ditekankan dengan berlebih-lebihan.
4. Pendapat Notonagoro
Notonagoro berpendapat bahwa kedudukan Pancasila dalam Negara Indonesia adalah
sebagai dasar Negara, dalam pengertian sebagai dasar filsafat. Sifat kefilsafatan dasar
Negara tersebut diwujudkan dalam rumus abstrak kelima sila dari Pancasila.
5. Pendapat Roeslan Abdoelgani
Roeslan Abdoelgani mengatakan bahwa Pancasila adalah filsafat Negara yang lahir
sebagai collectieve-ideologies dari seluruh Bangsa Indonesia.
Pancasila adalah sebuah sistem karena sila-sila Pancasila merupakan satu kesatuan yang tidak
dapat dipisah-pisahkan. Esensi seluruh sila-silanya juga merupakan suatu kesatuan. Pancasila
berasal dari kepribadian Bangsa Indonesia dan unsur-unsurnya telah dimiliki oleh Bangsa
Indonesia sejak dahulu.
Pancasila selain memiliki fungsi ideologi, hukum dan politik, juga memiliki dan mengandung
fungsi filsafat. Kandungan filsafat dalam Pancasila bisa dilihat dengan pemikiran-pemikiran
yang ada dalam sila Pancasila tersebut. Bahkan kandungan pemikiran dalam sila-sila itu
memiliki substansi yang sangat luas, mencakup berbagai cara dan etic kehidupan masyarakat.
Tidak adanya kemauan menerapkan dan mengamalkan secara sungguh-sungguh dan konsisten,
akan menghasilkan apatisme di kalangan masyarakat terhadap nilai-nilai dasar Negara tersebut.
Sebaliknya jika ketidakmauan itu datangnya dari para elite politik dan penyelenggara Negara,
maka keberadaan pancasila akan tinggal sebagai slogan.
BAB VI
Pancasila yang ditetapkan oleh para pendiri negara memuat nilai – nilai luhur yang
mendalam, yang menjadi pandangan hidup dan dasar negara.nilai nilai Pancasila secara bertahap
harus benar – benar diwujudkan dalam berperilaku kehidupan negara dan masyarakat.
Di dalam tatanan nilai kehidupan bernegara, ada yang disebut sebagai nilai dasar, niai
instrumental dan nilai praktis
a) Nilai dasar adalah asas-asas yang terima sebagai dalil yang kurang lebih mutlak. Nalai
dasar berasal dari nilai cultural atau budaya yang berasal dari bangsa itu sendiri
b) Nilai instrumental adalah pelaksanaan umum nilai-nilai dasar, biasanya dalam wujud
norma social dan norma hokum, yang selanjutnya akan terkristalisasi dalam Lembaga-
lembaga yang sesuai dengan kebutuhan tempat dan waktu.
c) Nilai praktis adalah nilai yang sesungguhnya kita laksanakan dalam kenyataan nilai
instrumental diimplementasikan lebih lanjut dalam wujud yang lebih konkret, mejadi
nilai praktis.dengan demikian nilai instrumental dapat dikatakan sebagai dasar
perwujudan suatu praktis.
Pancasila merupakan nilai luhur bangsa Indonesia. karena itu, nilai yang terkandung
dalam sila silanya merupakan petunjuk yang harus kita ikuti dan kita kerjakan agar menjadi
warga Negara yang baik.
1. Nilai ideal
2. Nilai material
3. Nilai spiritual
4. Nilai pragmatis
5. Nilai positif
6. Nilai logis
7. Nilai etis
8. Nilai estetis
9. Nilai social
C. Membina adanya kerjasama dan toleransi antara sesame pemeluk agama dan
penganut kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa
3. Persatuan Indonesia
A. Mengakui bahwa manusia Indonesia memiliki kedudukan dan hak yang sama
B. Melaksanakan keputusan bersam dengan penuh tanggung jawab dan itikad yang
baik
C. Mengambil keputusan yang harus sesuai dengan nilai kebenaran dan keadilan
A. Adanya kewajiban dan hak yang sama untuk menciptakan keadilan social dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa atau dalam kehidupan sehari hari, dan
kehidupan bernegara.
B. Menjunjung tinggi sifat dan suasana gotong royong dengan rasa kekeluargaan dan
penuh kegotongroyongan
Moral adalah tingkah manusia yang dilakukan dengan sadar dipandang dari sudut baim
dan buruknya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Moral dihubungkan
dengan etika dan etiket yang membicarakan tata susila dan tata sopan. Tata susila adalah
falsafah tentang praktek kehidupan manusia yang berasal dari luar dirinya dan memberi
pengaruh dalam dirinya.
Pancasila sebagai moral perorangan, moral bangsa, dan moral Negara mempunyai pengertian:
1. Dasar Negara Republik Indonesia, yang merupakan sumber dari segala sumber hukum
yang ada dan berlaku
2. Pandangan hiduo bangsa Indonesia yang dapat mempersatukan serta memberi petunjuk
dalam mencapai kesejahteraaan dan kebahagiaan lahir dan batin dalam masyarakat yang
beraneka ragam sifatnya
3. Jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia karena pancasila merupakan ciri khas bangsa
Indonesia yang tidak dapat dipisahkan dari bangsa Indonesia serta membedakan bangsa
Indonesia dari bangsa lain.
Dalam negara terdapat pokok kaidah yang merupakan sumber hukum positif , yaitu
pancasila.pancasila merupakan :
Pancasila dipandang sebagai cita cita hukum dapat memenuhi fungsi konstitutif dan regulatif.
a.Fungsi konstitutif
pancasila menentukan dasar suatu tata hukum yang memberi arti dan makna bagi hukum
itu sendiri. Tanpa dasar yang diberikan oleh pancasila, hukum itu akan kehilangan arti dari
maknanya.
b. fungsi regulatif
pancasila menentukan apakah suatu hukum positif itu merupakan produk yang adil atau
tidak adil.sumber hukum pancasila meliputi dua pengertian :
1. Sumber formal hukum, yaitu sumber hukum ditinjau dari bentuk dan taat cara
penyusunan hukum, yang mengingat terhadap komunitasnya, misalnya UU, PERMEN,
PERDA.
2. Sumber material hukum, yaitu sumber hukum yang menentukan materi atau isi suatu
norma hukum.
Pancasila sebagai Nilai Pertahanan dan Keamanan
Pertahanan dan keamanan ini dikaitkan dengan aparat . penegak hukum yang memiliki
integritas sesuai dengan sumpah jawaban dan tanggung jawab moral sebagai hukum. Integritas
dan moralitas para aparat penegak hukum dengan sendirinya harus berlandaskan nilai-nilai serta
norma yang bersumber pada landasan filosofis negara, Pancasila. Hal ini tidak hanya berlaku
bagi aparat keamanan, tetapi juga bagi kalangan politisi dan intelektual.
1. Dalam sila I Ketuhanan Yang Maha Esa terkandung nilai-nilai religius antara lain:
a. keyakinan terhadap adanya Tuhan Yang Maha Esa dengan sifat-sifatnya Yang Maha
sempurna, yakni Maha Kasih, Maha Kuasa, Maha Adil, Maha Bijaksana, dan sifat suci
lainnya;
b. ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, yakni menjalankan semua perintahNya
dan menjauhi segala larangan-Nya;
c. nilai sila I ini meliputi dan menjiwai sila-sila II, III, IV danV
2. Dalam sila II Kemanusiaan yang adil dan beradab, terkandung .nilai-nilai kemanusiaan, antara
lain:
c. pengertian manusia yang beradab yang memiliki daya cipta. rasa, karsa, dan keyakinan
sehingga jelas adanya perbedaan antara manusia dan hewan;
3. Dalam sila III yang berbunyi Persatuan Indonesia terkandung nilai persatuan bangsa, antara
lain:
a. persatuan Indonesia adalah persatuan bangsa yang mencakup seluruh wilayah
Indonesia;
4, Dalam sila IV Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusya
waratan/perwakilan terkandung nilai kerakyatan, antara lain:
b. pemimpin kerakyatan adalah hikmat kebijaksanaan yang dilandasi oleh akal sehat;
c. manusia Indonesia sebagai warga negara dan warga masyarakat Indonesia mempunyai
kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama ;
5. Dalam sila V K eadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia terkandung nilai keadilan sosial,
antara lain:
d.keseimbangan antara hak dan kewajiban, dan menghormati hak orang lain;
f.nilai sila V mi diliputi dan dijiwai silaI, II, III dan IV.
Pancasila sebagai etika, mengajak kita untuk berpikir kritis, otokritik, kaji banding
sehingga Pancasila yang kita terima sebagai dasar negaracdan dasar kehidupan berbangsa benar-
benar hasil pilihan bangsa dan Negara Indonesia, bukan sesuatu yang dipaksakan.
Dalam suasana reformasi sekarang ini Pancasila juga merupakan etika politik. Artinya,
kehidupan berpolitik harus dilandasi nilai-nilai Pancasila sehingga arah perjuangam reformasi
benar-benar sesuai dengan cita-cita nasional Indonesia. Kehidupan berpolitik diarahkan tidak
untuk kepentingan pribadi, goolongan ataupun partai politik tertentu tetapi untuk kelangsungan
bangsa dan Negara Indonesia
BAB VII
A. Maknadanhakikatpembangunannasional
Pembangunan nasionalmerupakanrangkainupayapembangunan yang
berkesinambungandanmeliputiseluruhkehidupanmasyarakan, bangsadan Negara
untukmelaksanakantugasmewujudkantujuannasionalysngtermaksukdalamPembaukaan UUD
1945.
B. Tujuanpembangunannasional
Pembanagunannasionalbertujuanmewujudkansuatumasyarakatadildanmakmur yang
berdasarkan PACASILA
C. Asaspembangunannasional
1. Asasmanfaat
2. Asasusahabersamadankekurangan
3. Asasdemokrasi
4. Asasadildanmerata
5. Asasprikemanusiaandankeseimbangan
6. Asaskesadaranumum
7. Asaskepercayaankepadadirisendiri
D. Modal dasardan factor dominan
1. Modal dasarpembangunannasionaladalahkeseluruhansumberkekuatannasionalbaik yang
sudahmeupunakandimilikidandidayagunakanolehbangsa Indonesia
dalampembangunannasional
2. Fatordominanadalahsegalasesuatu yang
harusdiperhatikandalampenyelenggaraanpembangunanuntukmempelancarpencapaiansas
aranpembangunannasional.
E. Visidanmisipembanguannasional
1. Visi , terwujudanyamasyarakat Indonesia yang damai, demokratis, berkeadilan,
berdayasaing, maju, dansejahteradalamwadah NKRI yang didukungolehmanusia
Indonesia
2. Misi
a. PengamalanPancasilasecarakonsisten
b. Penegakankedaulatan
c. Peningkatanpengalamanajaran agama
d. Penjaminan system aman
e. Perwujutan system hukumasional
f. Perwujutankehidupan social
g. Pemberdayaanmasyarakan
h. Perwujutanotonomidaerah
i. Perwujutanaparatur Negara
j. Perwujutan system daniklimpendidikan
k. Perwujutankesejahteraanrakyat
l. Perwujutanpolitikluarnegeri
F. Kebijakanpembangunannasional
TitiktolakKebijakanpembangunannasionaladalahgaris – garisbesarhukum Negara (GBHN)
yang berdasarkan tap MPR No. IV/MPR/1999 yang meliputi:
1. Bidanghukum
2. Ekonomi
3. Politik
4. Politikluarnegeri
BAB VIII
BAB IX
Dekrit Presiden adalah pernyataan politik yang dilakukan oleh Presiden Soekarno pada tanggal 5
Juli 1959 sebagai langkah mengatasi egisla di Lembaga Konstituante saat menentukan Dasar
Negara RI tahun 1957 hingga 1959. Pemberlakuan Dekrit Presiden ini sekaligus melakukan dua
langkah politik, yaitu Pembubaran Konstituante dan Mengembalikan dasar egisl RI ke UUD
1945. Dalam sejarah politik Indonesia dekrit presiden 5 Juli sempat dipandang sebagai bentuk
“kudeta demokrasi”. Tetapi dekrit ini telah memainkan peran yang amat menentukan bagi
ketatanegaraan Indonesia, karena dengan dekrit itu Indonesia hingga kini masih menggunakan
UUD 1945. Berikut isi Dekrit Presiden yang ditetapkan si Jakarta tersebut:
b. Menetapkan Undang Undang Dasar 1945 berlaku lagi, bagi segenap bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia, terhitung mulai hari tanggal penetapan, Dekrit ini, dan tidak
berlakunya lagi Undang Undang Dasar Sementara.
c. Pembentukan Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara, yang terdiri atas anggota-anggota
Dewan Perwakilan Rakyat ditambah dengan utusan-utusan dari daerah-daerah dan golongan-
golongan, serta pembentukan Dewan Pertimbanga Agung Sementara, akan diselenggarakan
dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.
Nasakom
Sebagai seorang negarawan dan intelektual, Soekarno memang dikenal menyukai dan kaya akan
istilah-istilah. Selain istilah Pancasila yang sebagai istilah dari lima dasar, istilah-istilah lain yang
muncul dari gagasan-gagasan inteletualnya dan. Menjadil istilah yang sangat egisla, antara lain
adalah Nasakom dan Usdek Nasakom atau Nasionalis Agama dan Komunis adalah istilah yang
diberikan oleh Presiden Soekarno atau rezim penguasa Orde Lama terhadap penggabungan
rakyat Indonesia yang terdiri dari kaum nasionalis, kaum agamis (Islam) dan kaum Komunis
(PKI).
Manipol-USDEK
Dalam membentuk egislat Demokrasi Terpimpin, inisiatif ada di tangan Soekarno. Formulasi
pokok egislat Demokrasi Terpimpin diformulasikan dalam pidato tanggal 17 Agustus 1959 yang
berjudul “Penemuan Kembali Revolusi Kita.” Isi pidato tersebut kemudian dianggap sebagai
Manifesto Politik atau dikenal dengan Manipol, antara lain mengatakan : “Dengan Undang-
Undang Dasar 1945 itu kita sekarang dapat bekerja sesuai dengan dasar dan tujuan Revolusi.
Landasan idiil dan landasan strukturil untuk bekerja sesuai dengan dasar dan tujuan Revolusi itu,
terdapatlah dalam Undang Undang Dasar 1945 itu. Landasan idil, yaitu Pancasila, dan landasan
strukturil, yaitu Pemerintah yang stabil – kedua-duanya terdapatlah secara tegas daiam Undang
Undang Dasar 1945 itu.
Isi Manipol itu diperhalus oleh Soekarno dan dijadikannya sebagai basis politik Nasional
dibawah demokrasi terpimpin, yang berisi :
1. UUD 1945
2. Sosialisme Indonesia
3. Demokrasi Terpimpin
5. Kepribadian Indonesia
Disingkat USDEK. Manifesto Politik yang terdiri dari lima hal itu kemudian dikenal dengan
istilah Manipol Usdek.
Nawaksara
Soekarno tidak mengecam atau mengutuk gerakan 30 september sebagaimana dikehendaki oleh
egisl seluruh egisl masyarakat. Bahkan tidak menyinggung persoalan gejolak politik saat itu dan
akibat dari G-30-S/PKI. Itulah sebabnya pidato itu ditolak. Kemudian, Presiden Soekarno
menyampaikan pidato perlengkapan Nawaksara. Ia menyatakan bahwa peristiwa gerakan 30-S
disebabkan oleh : keblingeran pimpinan PKI, kelihaian subversi nikolom dan adanya oknum
yang tidak benar.
Tetapi isi pidato itu tidak memuas kan perserta egisl, karena Soekarno hanya mengutuk Gerakan
3-S, tanpa mau mengutuk PKI yang oleh rakyat dianggap sebagai pelaku peristiwa berdarah
tersebut. Sehingga dalam egisl istimewa itu diusulkan agar Soekarno diberhentikan sebagai
presiden. Maka selain menyatakan menolak Pelengkapan Pidato Nawaksara, MPRS juga
membuat Tap MPRS Nomor XXI-II/ MPRS/ 1967 yang mencabut kekuasaan pemerintahan egisl
dari Presiden Soekarno.
Super Semar
Supersemar adalah perintah yang ditandatangani oleh presiden Republik Indonesia Soekarno
pada tanggal 11 Maret 1966.
Surat ini berisi perintah menginstruksikan Soeharto, selaku Panglima Komando Operasi
Keamanan dan Ketertiban (PANGKOPKAMTIB) untuk mengambil segala tindakan yang
dianggap perlu mengatasi situasi keamanan yang buruk pada saat itu.
Kontroversi dan teka-teki tentang Supersemar terutama menyangkut beberapa hal. Pertama
adalah masalah apa isinya surat perintah itu untuk memulihkan keamanan atau pelimpahan
kekuasaan. Kemudian kedua, masalah bagaimana proses perbuatan saksi, menyatakan tidak
menyimpan Supersemar. Setelah itu ketiga perwira yang mengambil dari Bung Karno tidak
bertanggungjawab lagi.
Petisi 50
Petisi 50 adalah sebuah dokumen yang isinya memprotes penggunaan filsafat Negara Pancasila
oleh presiden soeharto terhadap lawan-lawan politiknya. Petisi ini diterbitkan pada 5 Mei 1980
sebagai sebuah ungkapan keprihatinan dan ditandatangani oleh 50 orang tokoh terkemuka di
Indonesia termasuk bekas KPI staf angkatan bersenjata Jendral Nasution, bekas gubernur Jakarta
Ali Sadikin, Perdana Menteri Burhanuddin Harahap dan Muhammad Natsir.
Asas Tunggal Pancasila adalah konsep politik Orde Baru berupa penyatuan asas bagi partai-
partai politik maupun organisasi massa dan organisasi keagamaan.Konsep politik ini yang
dimasukkan dalam Undang-undang politik tahun 1985.Asas, bagi pemerintah orde baru
merupakan factor utama bagi tebangunnya format politik yang ideal.
1. KKN dalam bidang pelaksanaan pembangunan, melibatkan pelaku usaha menengah atas dan
para pejabat sebagai pembuat kebijakan dan keputusan.
3. KKN dalam bidang pemberdayaan sumber daya manusia, melibatkan seluruh lembaga,
departemen dan instansi pemerintah di lembaga egislative. Fenomena itu terjadi di seluruh
lembaga-lembaga politik dan legislative, baik di pusat maupun daerah
BAB III
KEUNGGULAN BUKU
BUKU UTAMA
Buku ini menjelaskan tentang panduan pembelajaran berbasis pendekatan saintek secara rinci, jelas,
dan berurutan sesuai dengan bab-bab yang dituliskan. Selain itu isi dari setiap bab saling berkaitan untuk
menguatkan isi setiap bab satu sama lainnya.
2. Kemutakhiran buku
Buku ini menjelaskan secara detail mengenai apa itu substansi materi kajian mata kukiah pendidikan
pancasila , pentingnya pendidikan pancasila bagi mahasiswa.
Bahasa yang digunakan dalam buku ini sederhana dan mudah dimengerti sehingga dapat membantu
pembaca untuk memahami dengan mudah apa isi buku yang disampaikan.
Buku ini menganjurkan mahasiswa sebagai insan intelektual agar mahasiswa selalu menghargai
pancasila .
Keterkaitan isi buku dengan bidang ilmu pendidikan pancasila dpat dilihat dari buku ini mengulas
mengenai pentingnya mata kuliah pendidikan pancasila bagi mahasiswa dan pancasila itu harus
dipelajari oleh berbagai macam lapisan masyarakat.
BUKU PEMBANDING
Paragraf yang tergabung dalam bab ini dinilai sudah memiliki kegayutan yang baik dan sistematis dan
logis sehingga, tidak ditemukan bagian yang tidak berhubungan atau dengan kata lain paragraf-paragraf
yang terdapat dalam buku ini sangat berkesinambungan dengan subjudul yang membatasinya.
Isi buku ini dinilai masih sangat mutakhir baik dari segi materi maupun dari segi pembahasan. Buku ini
mengulas perjalanan dan posisi pancasila sebagai dasar negara dianggap masih mampu mengikuti
perkembangan jaman damun tetap menjaga fungsi swbagai mestinya.
Pada dasarnya bab yang terdapat dalam buku ini telah disajikan selengkap mungkin, sehingga secara
keseluruhan buku ini dinilai telah memilki kelengkapan isi yang baik dan buku ini mengulas perjalanan
dan posisi pancasila sebagai dasar dan ideologi negara.
KELEMAHAN BUKU
BUKU UTAMA
Buku ini tidak mencantumkan sub-bab di dalam setiap babnya, sehingga membingungkan para pembaca
karena tidak mengetahui judul besar yang dibacanya. Terdapat keganjilan pada bab v diantara bab-bab
yang lainnya, keganjilan tersebut yaitu semua bab mendeskripsikan tentang pendidikan pancasila
sedangkan pada bab v terdapat deskripsi penugasan dalam mata kuliah juga.
2. Kemutakhiran Buku
Dalam buku ini masih terdapat kalimat-kalimat yang sulit untuk dipahami sehingga dapat
membingungkan para pembaca.
Buku ini tidak menyertakan gambar atau ilustrasi yang menarik sehingga terkesan sedikit membosankan
ketika membaca buku ini.
Buku ini cenderung mengulas mengenai pentingnya pendidikan pancasila dalam dunia pendidikan ,
namun penjelasan mengenai pamcasila itu kurang rinci.
BUKU PEMBANDING
Pada umunnya buku ini hampir tidak memiliki kekurangann seacara susunan keterkaitan antara bab.
Karena materi disusun dengan sedemikian rupa sehingga memudahkan pembaca untuk memahami
materi isi buku secara sistematis.
Namun pada bagian antara memiliki ketidak jelasan batasan sehingga terkadang pembaca tidak
mengetahui bahwa telah melewati batasan isi dengan judul awalnya.
Buku tidak dilengkapi dengan catatan kaki sehingga kurang meyakinkan keakuratan teori-teori yang ada
dalam buku.
Buku ini juga tidak melampirkan gamar sehingga buku ini sedikit membosankan.
Buku ini memiliki keterkaitan dengan bidang ilmu pendidikan pancasila , namun tidak menjelaskan
manfaat pendidilan pancasila bagi pembaca.
BAB IV
HASIL ANALISA
Implikasi Terhadap
A. Teori
Buku ini sudah berisikan teori dan konsep yang sesungguhnya ada pada pendidikan secara umum
termasuk dengan pendidikan pancasila yang dimuat di dalamnya. Jadi buku ini sudah dapat digunakan
sebagai buku pegangan bagi mahasiswa yang hendak mempelajari tentang pancasila . Dalam buku
utama mengulas tentabg pentingnya mata kuliah pendidikan pancasila bagi mahasiswa . Dalam buku
pembanding mengulas tentang posisi dan perjalan pancasila menjadi dasar dan ideologi bangsa.
B. Analisis Mahasiswa
Berdasarkan pembandingan antara buku satu dengan buku yang lainnya. Kedua buku ini sama – sama
bermanfaat dalam memahami lebih mendalam dan mengkaji tentang pancasila. Kedua buku yang
penulis review memiliki tujuan yang sama yaitu mwngingatkan perjalanan bangsa indonesia sendiri dan
agar kita sebagai warga negara harus selalu menghargai pancasila. Buku ini juga berperan untuk
membentuk karakter bangsa.
C. Pembangunan Indonesia
Pemangunan diIdonesia semakin cepat dan berkembang seiring dengan perkembangan jaman. Di era
globalisasi ini memungkin kan negara Indonesia harus fleksibel dalam menyesuaikan diri. Bangsa
Indonesia harua memiliki pedoman untuk maju . Bangsa indonesia sebagai negara yang memiliki dasar
dan ideologi negara harus berpegang teguh pada pancasila agar nilai- nilai pancasila tidak hilang. Buku
ini berisi tentang nilai- nilai pancasila yang akan mengingatkan kita pada identitas bangsa indonesia.
Berdasrkan kelebihan dan kekurangan kedua buku yang sudah diulas diatas maka buku ini sudah layak
menjadi pegangan mahasiswa dalam mata kukiah pendidikan pancasila.
BAB V
KESIMPULAN
1. Kesimpulan
Baik buku utama maupun buku pembanding sama – sama mempunyai kelebihan dan kekurangan. Baik
itu di dalam pemaparan materi maupun didalam kelengkapan buku itu sendiri. Namun secara umum
kedua buku ini sangatlah bermanfaat bila kita ingin mengkaji tentang pancasila dan pentingnya
pendidikan pancasila . Berdasrkan kelebihan dan kekurangan kedua buku yang sudah diulas diatas maka
buku ini sudah layak menjadi pegangan mahasiswa dalam mata kukiah pendidikan pancasila
B. Saran
Kepada mahasiswa ataupun pembaca yang ingin membahas tentang pancasila sebaiknya memilki kedua
buku ini sebagai bahan tambahan bacaan yang bermanfaat untuk menambah pengetahuan pembaca
menjadi lebih dalam lagi tentang pancasila dan pentingnya pendidikan pancasila.