PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap manusia yang ada di dunia ini, tidak mungkin lepas dari kehidupan
berkelompok atau berorganisasi. Manusia tidak dapat hidup sendiri-sendiri, Hal itu
diciptakan oleh Tuhan agar manusia saling berinteraksi dan bekerjasama dalam
sebuah organisasi yang notabene membutuhkan komunikasi, baik komunikasi verbal
maupun non-verbal, lisan maupun tertulis.
Komunikasi yang terjadi tersebut disebut dengan komunikasi organisasi
untuk menghasilkan suatu pemahaman, kesatuan pengalaman, dan satu pengertian
dalam mencapai tujuan. Kesatuan pengalaman tersebut membentuk suatu iklim
komunikasi yang merupakan persepsi-persepsi mengenai pesan dan peristiwa yang
terjadi dengan pesan yang terjadi dalam organisasi.
Iklim organisasi merupakan hal yang sangat perlu menjadi perhatian bagi
seorang pemimpin organisasi, karena faktor tersebut dapat mempengaruhi
keefektivitasan kinerja karyawannya. Telah banyak usaha yang dilakukan untuk
menerangkan dan menentukan tempat konsepsi ini dalam teori organisasi.
Sementara itu organisasi yang muncul dari kelahirannya dengan ukuran yang
masih sangat kecil dan kemudian berkembang menjadi besar pasti banyak mengalami
rintangan yang harus dihadapi. Misalnya seperti banyaknya permasalahan dalam
organisasi tersebut.
Oleh karena itu penting bagi kita untuk mengetahui apa konsep dan teori dari
iklim organisasi serta bagaimana strategi menciptakan iklim yang kondusif dalam
organisasi, sehingga kinerja karyawan atau staf yang bertugas di lembaga dapat
menjadi lebih baik.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan iklim organisasi ?
2. Apa berapa macam iklim organisasi?
3. Apa dimensi dari iklim organisasi?
4. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi iklim organisasi?
5. Contoh dari iklim organisasi?
6. Analisa contoh iklim organisasi?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahuai pengertian iklim organisasi
2.
3.
4.
5.
6.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Iklim Organisasi
Menurut Owens (1991) dan Hoy and Miskel (1987), bahwa iklim organisasi
adalah persepsi anggota tentang lingkungan kerja organisasi.
Scheider (1991) berpendapat bahwa iklim organisasi menunjuk pada gaya
material yang mempengaruhi pandangan anggota mengenai nilai dan tujuan
organisasi.
Menurut Rossow (1990), iklim organisasi menunjuk pada karakteristik
organisasi secara keseluruhan dan berhubungan dengan perasaan anggota yang
bersangkutan.
Menurut george H. Litwin dan Robert A. Stringer, Jr.(1968), Iklim organisasi
merupakan sesuatu yang dipersepsi sebagai pengaruh dari subjectif dari sistem formal
, gaya informasi manajer, dan faktor-faktor lingkungan lain yang terdapat pada sikap,
keyakinan dan motivasi dari orang-orang yang bekerja pada sebuah perusahaan
tertentu.
Menurut
Gilmer
(1961),
iklim
organisasi
merupakan
karakteristik-
Iklim kelompok defensif ini akan membuat pihak lain sebagai lawan bicara tidak
bisa menyampaikan pesan yanga ingin disampaiakan. Sebab setiap kali hendak
menyampaikan pesan orang tersebut akan terus berupaya mempertahankan
dirinya atau kelompoknya pada kelompok tersebut.
C. Dimensi Iklim Organisasi
Banyak ahli yang menguraikan dimensi mengenai iklim organisasi. Salah
satunya
menyatakan bahwa ada sembilan dimensi yang merupakan karakteristik dari iklim
organisasi, antar lain :
1. Structure
Perasaan karyawan mengenai peran karyawan dan prosedur kerja yang
dibuat yang dibuat perusahan dalam situasi kerja.Struktur pekerjaan merupakan
persepsi yang dimiliki karyawan tentang batasan didalam kelompok seperti
aturan, kebijakan dan prosedur yang ada dalam organisasi. Disisi lain, karyawan
dapat merasakan situasi kerja yang memberinya kebebasan untuk bertindak
sesuai dengan kehendak mereka. Dalam hal ini , karyawan yang berorientasi pada
prestasi akan menyukai struktur yang memiliki tingkat hirarki yang rendah, sebab
akan lebih memungkinkannya untuk mengambil keputusan dan bertindak sesuai
keinginannya.
2. Responsibilty
Perasaan karyawan mengenai bagaimana pengambilan keputusan tanpa
campur tangan dari pihak atasan. Dimensi ini mengukur persepsi karyawan
mengenai kesempatan untuk diberi kebebasan dalam mengambil keputusan.
Sehinnga tidak memiliki kewajiban untuk melapor pada atasan ketika harus
mengambil keputusan. Karyawan yang berorientasi pada prestasi lebih menyukai
iklim organisasi yang banyak memberi tanggung jawab individual. Sedangkan
karyawan yang berorientasi pada rasa aman cenderung menyukai iklim organisasi
yang menekankan kewajiban memeriksakan kembali hasil kerja kepada atasan.
3. Reward
Perasaan karyawan mengenai penghargaan yang diberikan atas pekerjaan
yang dilakukan dengan memuaskanberupa gaji dan kebijakan promosi.
Iklim organisasi yang menekankan pada pemberian penghargaan dari
pada hukuman. Terlihat lebih dapat meningkatkan minat karyawan untuk
ini
mengukur
persepsi
karyawan
mengenai
suasana
jelas kesesuaiannya. Dengan kondisi seperti itu, maka peneliti ingin membuat lebih
jauh tentang kondisi iklim organisasi yang ada di puskesmas Turen karena dengan
kondisi yang ada di lingkungan kerja yang sehat akan membuat para pegawai lebih
bertahan dalam bekerja dan nantinya akan berpengaruh terhadap kepuasan kerja
pegawai yang bersangkutan.
F. Analisa Contoh Kasus
1. Masalah
Di Puskesmas Turen pada saat ini, di mana terdapat kondisi yang cukup
kontradiktif, disatu sisi tuntutan masyarakat yang semakin meningkat terhadap
peningkatan derajat kesehatannya, namun disisi lain dalam pelaksanaannya
kurang didukung oleh manajemen yang handal, sumberdaya yang memadai serta
straregi dan prioritas program yang tajam di samping tolak ukur keberhasilan
yang masih belum jelas kesesuaiannya.
2. Bentuk penyelesaian yang dapat digunakan.
a. Akomodasi
Sikap mengikuti keinginan pihak lain dan meratakan perbedaan agar konflik
lebih cepat selesai demi memperhatikan kerja sama.
b. Pressing
Sikap tidak memiliki kecenderungan pada salah satu pihak. Dengan
strategi ini seseorang dapa mempengaruhi pendapat atau sikap orang lain.
c. Avoidance
Sikap menghindari terlebih dahulu dankemudian masalah yang timbul
diselesaikan efektif pada saat setelah pihak yang terlibat menjadi tenang.
d. Konfrontasi
Pihak yang berkonflik menytukan pandangan mereka masing-masing secara
langsung kepada pihak lain.
e. Konsensus
Pihak yang berkonflik bertemu untuk menemukan solusi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Iklim organisasi adalah refleksi dari kualitas nilai-nilai, norma, atau adat
kebiasaan yang ada dan berlaku dalam suatu organisasi yang dilakukan dan dirasakan
oleh seluruh pegawai/anggota organisasi yang cenderung bersifat permanen.
Iklim yang ada dalam suatu organisasi tidak serta merta ada begitu saja tetapi
dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu struktur, tanggung jawab, penghargaan, resiko,
kehangatan/keramahan, dukungan, standar, dan konflik.
B. Saran
Dalam penyusunan makalah ini penulis menyadari masih banyak
kekurangan. Baik dari segi penyususnan maupun dari segi isi. Semoga makalah ini
dapat berguna untuk pembaca maupun penulis. Kritik dan saran yang membangun
dari pemabaca sangat penulis harapkan.
DAFTAR PUSTAKA
https://issuu.com/arykrisdiantoro/docs/teori_iklim_organisasi (Diakses pada tanggal
28 mei 2016)
https://teorionline.wordpress.com/category/kumpulan-teori/iklim-organisasi/( Diakses
pada taggal 28 mei 2016)
10