KELOMPOK 6 :
Tugas oleh :
Murzahid Akbar Hayat, Dr., M.Si
Iklim Organisasi
Mengamati ketiga definisi berbeda di atas dan definisi-definisi lain dalam literatur dapat
disimpulkan bahwa pada dasarnya definisi-definisi yang ada dapat dikategorikan dalam tiga
pendekatan dasar (Hellriegel dan Slocum, 1974; james dan jones, 1974) ketiga pendekatan
dalam iklim organisasi berikut :
Secara umum, Gerald Goldhaber, dkk (1979) menyatakan bahwa ide iklim
dimaksudkan untuk memberikan gambaran kepada segenap anggota organisasi
mengenai bagaimana mereka dapat bertindak dan berperilaku dan apa yang
membuat orang-orang lain bertindak dan berperilaku begitu. Dapat disimpulkan
enam aspek organisasi yang berdampak besar pada iklim organisasi sebagai berikut :
Arah tujuan adalah hakikat dari tujuan utama (misalnya mencari laba) dan
bagaimana tujuan utama menyebar diseluruh organisasi. Akibat yang muncul
dari tugas di lingkungan atau unit kerja, jangkauan sejauh mana organisasi
mendorong dan menerima poerbedaan pendapat dan heterogenitas yang
meliputi konflik dalam kelompok dan antar kelompok organisasi.
Isu-isu mencari karyawan meliputi tanggung jawab karyawan, pengertian,
orientasi ganjaran, dan kepuasan karyawan. Orientasi ganjaran adalah persepsi
karyawan tentang sejauh mana seyogianua ganjaran diberikan pada kinerja
organisasi. Iklim adalah ekspetasi karyawan bagaiman hendaknya ia
diperilakukan oleh organisasi. Kepuasan karyawan adalah kepuasan umum
terhadap organisasi.
2. Sumber Teori Iklim Organisasi
• D. Teori Strukturasionis, Selalu diciptakan dan diciptakan kembali dalam setiap langkah
sepanjang praktik organisasi. Iklim organisasi adalah hasil dari kegiatan organisasi. Aspek
objektif, misalnya iklim sebagai fungsi dari struktur organisasi. Sedangkan aspek subjektif,
Sebagai persepsi para anggota organisasi. Iklim adalah konsepsi intersubjektif yang tidak
didasarkan atas evaluasi objektif maupun subjektif
Iklim spesifik adalah struktur kepercayaan, nilai-nilai dan ekspetasi yang dimiliki oleh
anggota kelompok yang terdapat dalam organisasi. Inti dalam pemahaman proses
strukturasi adalah pengertian sistem dan struktur. Struktur adalah aturan dan ketentuan
yang digunakan untuk mereproduksi sistem.
Kegiatan Komunikasi para anggota organisasi dapat
dikatagorikan menjadi :
1. Praktik Komunikasi Khusus (Media dan saluran
komunikasi, penyaringan)
2. Rangkuman komunikasi atau kepuasan komunikasi
3. Iklim komunikasi, pengaruh, dan keterbukaan arus
komunikasi ke segala arah
Pernyataan Redding dianggap penting dalam perkembangan studi komunikasi organisasi. Pertama,
karena kutipan menegaskan bahwa “iklim” adalah urusan manajer yang mempunyai tanggung
jawab atas efektivitas organisasi.
Secara empiris, hal ini juga telah ditunjukkan oleh ajaran Human Relations ataupun Human
Resource Development. Garis besar aliran hubungan manusiawi menunjukan bahwa kebebasan
untuk komunikasi sosial dan informal meningkatkan motivasi dan bahkan kinerja kelompok,
pengembangan sumber daya manusia menunjukan bahwa komunikasi yang terbuka dan
mendukung dan komunikasi parisipatif dalam proses pembuatan keputusan dianggap sebagai
tantangan yang memberikan tanggung jawab dan kepercayaan.
Model IMC apabila jajaran manajemen menunjukkan lkima pola perilaku, yaitu dukungan,
pembuatan keputusan partisipatif, kepercayaan, keyakinan dan kredibilitas, ketebukaan dan
ketulusan serta peduli pada tujuan kinerja tinggi.
Perusahaan yang sukses , sepervisi yang efektif menunjukan ciri sebagai berikut : sangat peduli dan
suka berkomunikasi dengan anak buah, suka mendengarkan persoalan atau pertanyaan dari anak
buah, lebih suka bertanya dan melakukan persuasi, tidak suka memerintah atau menuntut, peka
dan mengerti.
Model IMC apabila jajaran manajemen menunjukkan lkima pola perilaku, yaitu
dukungan, pembuatan keputusan partisipatif, kepercayaan, keyakinan dan kredibilitas,
ketebukaan dan ketulusan serta peduli pada tujuan kinerja tinggi.
Perusahaan yang sukses , sepervisi yang efektif menunjukan ciri sebagai berikut : sangat
peduli dan suka berkomunikasi dengan anak buah, suka mendengarkan persoalan atau
pertanyaan dari anak buah, lebih suka bertanya dan melakukan persuasi, tidak suka
memerintah atau menuntut, peka dan mengerti.
Model IMC dapat menimbulkan dampak positif bagi karyawan. Iklim organisasi yang
positif menurut rangkaian penelitian berbagai tim pimpinan Redding dapat meghasilkan
‘suasana emosional yang nyaman’ bagi karyawan. Suasana emosional yang dihasilkan
IMC adalah inti dari definisi redding (1972: 453).
Definisi yang sejalan dengan model IMC di atas menjelaskan bahwa iklim organisasi adalah
suasana emosional yang berkembang dalam pengalaman segenap karyawan ketika
berinteraksi dan berkomunikasi dengan jajaran manajemen dan dengan sesama karyawan.
Dengan demikian ,jelas bahwa IMC pada hakikatnya adalah sebuah konsep yang seara
eksklusif terbentuk oleh dimensi-dimensi komunikasi.
Iklim komunikasi diartikan sebagai pengalaman pribadi mengenai kualitas lingkujngan
internal organisasi atau lingkungan kerja yang terdiri atas persepsi tentang berbagai pesan
dan pristiwa yang dapat ditafsirkan sebagi pesan-pesan dalam lingkungan internal
organisasi.Maka itu, secara operasional, iklim komunikasi mengambil alih kelima dimensi
komunikasiyang termuat dalam IMC (Redding) tersebut.
Dua alasan komunikasi diperlakukan sebagai satu variabel yang otonom dan dipisahkan dari
iklim organisasi. Pertama, sebagai konsekuensi dari hasil analisis statistik. Kedua, sebagai
hasil rekoseptualisasi IMC yang seluruhnya terdiri atas interaksi dan komunikasi. Komunikasi
adalah kegiatan dasar dari organisasi, maka logis apabila setiap organisasi mempunyai iklim
komunikasi yang khas. Tanpa komunikasi, gagasan dan ide baru tidak akan diketahui dan
iklim inovatif tidak mungkin terbentuk (Poole, 1985: 80).
A. HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DAN KOMUNIKASI
Iklim organisasi pada dasarnya adalah gabungan persepsi-persepsi atas organisasin dan dampak-dampak yang
ditimbulkan pada komunikasi. Iklim organisasi terbentuk dari tiga bagianyang saling berinteraksi: elemen-elemen
organisasi, persepsi makro, dan kualitas komunikasi .
Gambar 6.1
Tiga Bagian dalam Iklim komunikasi
Dukungan;
Karyawan;
kepercayaan dan ambil resiko terbuka dan akurat
pekerjaan; Evaluasi dan reaksi
untuk informasi ke bawah;
praktik manajemen; terhadap kegiatan-kegiatan sebagai cerminan
konsultasif dan partisifatif;
struktur organisasi; aspek-aspek iklim
tulus dan pengertian untuk informasi ke atas;
pedoman organisasi-organisasi
tujuan kinerja tinggi
Iklim komuniasi terjadi sebagai konseskuensi atau hasil dari cara bagaimanapara anggota
organisasi berpresepsi (bersikap, berpengharapan, dan kepuasan dengan) tentang aspek-
aspek organisasi, sepertike bijakan organisasi, arus informasi, kerja yang harus dilakukan,
sistem pengimbalan, promosi, supervise, sejauh bagaimana aspek-aspek fitur-fitur itu
menunjukan pada segenap organisasi bahwa organisasi mempunyai kepercayaan,
dukungan, keterbukaan, perhatian, keputusan partisipatif, dan peduli pada kinerja tinggi.
Terdapat enam dimensi yang berpengaruh pada komunikasi yaitu kepercayaan,
pembuatan keputusan partisipatif; ketulusan dukungan; keterbukaan arus informasi ke
bawah; mendengarkan komunikasi dari anak buah; dan kepedulian tentang kinerja
tunggi.
D. DAMPAK IKLIM KOMUNIKASI
Dampak iklim komunikasi didefinisikan dan diteguhkanoleh para karyawa melalui
interaksi.Rangkaiyan interaksiantarkaryawan yang berlanjut dalah bukti bahwa mereka
saling memercayai, mendukung, terbuka, memberi masukan, dan jujur.
E. KEPUASAN KOMUNIKASI
Kepuasan kmunikasi adalah derajat kepuasan secara keseluruhan yang dipersepsikan oleh
seorang karyawan dalam segala lingkungan komunikasi (Redding, 1972: 429). Menurut W.
Charles Redding, kepuasan komunikasi adalah fungsi apaang diharapkan dari apa yang
diterima dalam kenyataan. Kepuasaan komunikasi tidak terkait dengan kualitas atau
efektifitas komunikasi.
Kepuasan komunikasi dapat diukur dengan beberapa dimensi. Osmo Wiio (1976)
menganjurkan agar kepuasan komunikasi diukir dengan empat dimensi yang meliputi
kepuasan kerja, isi pesan,perbaikan dalam komunikasi, dan efisiensi saluran.
Dimensi Kepuasan Iklim
Pekerjaan/Komunikasi Individu Organisasi/Komunikasi Organisasi
Tingkat Mikro Makro
abstraksi Konkret dan mudah didefinisikan Abstrak, gabungan
Tingkat
Individual Deskriptif
analisis
Tingkat
Evaluasi Deskripsi
afeksi
Definisi 1. Derajat kepuasan yang 1. Kualitas lingkungan internal organisasi yang
dipersepsikan karyawan atas didalami karyawan; terdiri atas persepsi terhadap
segala komunikasi secatra pesan dan peristiwa bermuatan pesan.
keseluruhan.
2. Deskripsi fenomena di luar diri karyawan di
2. Reaksi afektif karyawan atas lingkungan kerja.
Gambar 6.1 hasil yang diinginkan dari kerja
dan komunikasi. 3. Citra gabungan tentang keseluruhan unit,
Tiga Bagian dalam Iklim organisasi, dan komuniksi.
Budaya organisasi pada dasarnya berarti seperangkat asumsi dan nilai yang
mempersatukan para anggota organisasi dan memungkinkan organisasi beradaptasi
dengan lingkungan.
Budaya organisasi adalah pola asumsi-asumsi dasar yang dihayati bersama dan yang
dipelajari oleh sekelompok orang ketika mereka memecahkan persoalan-persoalan
adaptasi eksternal dan integrasi internal yang telah bekerja cukup jitu sehimgga dianggap
absah.
Iklim adalah ukuran tentang apakah dipenuhi atau tidaknya espektasi-espektasi orang-
orang yang bekerja di sebuah organisasi, budaya organisasi adalah hakikat dari
ekspektasi-ekspektasi tersebut. Ilim sering berjangka pendek dan tergantung pada
manajemen organisasi yang sedang berkuasa, sedangkan budaya biasanya berjangka
panjang dan mengakar secara mendalam pada nilai-nilai yang dihayati secara teguh.
Perbedaan pengertian dan hubungan antara budaya organisasi dan iklim dapat dinyatakan
sebagai berikut.
1. Budaya organisasi adalah hakikat dari kepercayaan dan nilai-nilai yang dihayati dan
dimanifestasikan dalam perilaku pencapaian tujuan organisasi-termasuk pola perlakuan
pemimpin organisasi terhadap karyawan dan bagaimana para karyawan berprilaku dalam
menanggapi pimpinan mereka.
2. Kodrat budaya organisasi bertahan lama. Artinya, budaya dapat bertahan dan tidak
berubah ketika terjadi pergantian pemimpin. Iklim cenderung berubah
mengikutipemimpin baru.
3. Budaya kuat dapat bertahan berkat iklim positif. Iklim adalah daya pemelihara danpeneguh
budaya organisasi.
4. Budaya luntur apabila iklim tidak konsisten dengan kepercayaan dan nilai-nilai yang dianut
organisasi.
Dengan demikian, iklikm organisasi dan budaya komunikasi mempunyai hubungan
independen yang kuat. Hubungan itu tidak hanya bersifat sesaat, melainkan berlanjut
secara dinamis seirng berjalannya waktu. Hubungan memengaruhi anara budaya
organisasi nda iklim komunikasi serta dapat dikatakan berkembang menurut spiral
(cyclical). Singkat kata, iklim organisasi ataupun iklim komunikasi bukan pengganti
budaya organisasi dan budaya organisasi tidak meniadakan iklim organisasi ataupun
komunikasi.