Anda di halaman 1dari 6

TUGAS RESUME TEORI ORGANISASI

Oleh:

Nama : ADNAN RAHMAT KASOGI


NPP : 28.0996
Kelas : C-4
Jurusan : Manajemen Sumber Daya Aparatur

FAKULTAS MANAJEMEN PEMERINTAHAN


INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI
2019
RESUME
TEORI ORGANISASI

Menurut para ahli sekurangnya terdapat 3 pendekatan yang berfungsi untuk


memeahami perilaku manusia. Yaitu pendekatan Kognitif, Pendekatan
Kepuasan,dan Pendekatan Psikoanalisis.
 Pendekatan Kognitif, menurut Littlejhon(1992) teori kognitif ialah teori yang
membahas tentang kaitan antara stimuli (S) yang berfungsi sebagai
masukan (input) dan jawaban (response=R) berupa perilaku yang
berfungsi sebagai keluaran, sehingga teori ini bersal dari teori psikologi
dan ilmu pengetahuan.
 Pendekatan kepuasan , teori ini menitik fokuskan terhadap beberapa faktor
di dalam diri manusia seperti menguatkan (energize), mengarahkan
(direct), mendukung (sustain), dan menghantikan (stop) perilakunya.
 Hierarki kebutuhan Maslow (Maslow’s Hierarchy of Needs), teori ini
berasumsi kepda kebutuhan manusia yang berbeda dan harus dipenuhi,
adanya desakan kebutuhan yang utama,serta tidak terpenuhinya suatu
kebutuhan.
 Teori Dua-Faktor (Herzbergs’s Two-Factor Theory), teori ini berasumsi
terhadap dua faktor yaitu faktor yang membuat orang puas dan tidak puas
atau faktor yang membuat orang sehat sehingga ia termotivasi.
 Teori kebutuhan yang dipelajari (McClelland Learned Needs Theory) teori
motivasi ini berkaitan dengan konsep belajar yang mencakup kebutuhan
berprestasi , kebutuhan berafiliasi, kebutuhan kekuasaan.
 Pendekatan Psikoanalisis, Pendekatan ini menjelaskan bahwa perilaku
manusia itu dikuasai oleh kerpibadiannya atau personalitasnya.
Teori Kepribadian
Kepribadian adalah serangkaian ciri yang relatif mantap, dan
kecendrungan dan perangai yang sebagian besar dibentuk oleh faktor
keturunan dan oleh faktor-faktor sosial kebudayaan dan lingkuan
Teori kepribadian mempunyai tiga pendekatan, yaitu pendekatan
ciri(Traits Approach), Teori Psikodinamik (Psychodynamic Theories), teori
Humanistik (Humanistic Theories)
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sikap (Azwar:1995;30):
- Pengalaman Pribadi
- Pengaruh Orang Lain Yang Dianggap Penting
- Pengaruh Kebudayaan
- Media Massa
- Lembaga Pendidikan Dan Lembaga Agama
- Pengaruh Faktor Emosional
Tipe Sikap
Ada 3 (tiga) tipikal sikap seseorang, antara lain: (Ardana, 2009: 22)
- Kepuasan kerja, seseorang yang mempunyai tingkat kepuasan kerja yang
tinggi akan cenderung menunjukkan sikap positif terhadap pekerjaan,
demikian sebaliknya.
- Keterlibatan kerja, sampai sejauh mana seseorang memihak pada
pekerjaannya, berpartisipasi aktif didalamnya serta menanggapi kinerjanya
sangat penting bagi organisasi.
Tahap Perkembangan Kepribadian
Meskipun kepribadian seseorang itu relatif konstan, namun dalam
kenyataannya sering ditemukan bahwa perubahan kepribadian dapat dan
mungkin terjadi, terutama dipengaruhi oleh faktor lingkungan dari pada faktor
fisik. Erikson mengemukakan tahapan perkembangan kepribadian dengan
kecenderungan yang bipolar:
- Masa Bayi (Infancy)
- Masa Kanak-Kanak Awal (Early Childhood)
- Masa Pra Sekolah (Preschool Age)
- Masa Sekolah (School Age)
- Masa Remaja (Adolescence)
- Masa Dewasa Awal (Young Adulthood)
- Masa Dewasa (Adulthood)
- Masa Hari Tua (Senescence)
Faktor-faktor Penentu Kepribadian
Kepribadian seseorang dihasilkan oleh faktor keturunan, lingkungan dan
kondisi situasional (Stephen dan Timothy, 2008:127), antara lain:
- Faktor Keturunan
- Faktor Lingkungan
- Kondisi Situasional
Pengertian Budaya, budaya Organisasi dan kinerja, teori dan Proses
Organisasi
Budaya
Menurut Junus Melalatoa (1997: 4) budaya atau kebudayaan adalah “sistem
ide atau sistem gagasan milik suatu masyarakat yang diajadikan acuan bagi
tingkah laku dalam kehidupan sosial dari masyarakat bersangkutan”.
Menurut Kroeber dan Kluekhon (1952:181), budaya atau kebudayaan adalah
“pola-pola terungkap maupun terssirat dari dan untuk perilaku yang diwarisi dan
disebarkan melalui lambang-lambang sebagai kebulatan prestasi kelompok-
kelompok orang, termasuk perwujudannya yang berbentuk benda-benda,
insitsari kebudayaan meliputi gagasan-gagasan tradisional, beserta nilai-nilai
yang terkandung di dalamnya”,
Sementara menurut Edgar H. Schein (1992) budaya organisasi adalah output
dan “hasil kreasi” proses kepemimpinan dalam suatu organisasi. Budaya dalam
organisasi juga dapat menjadi ciri khas atau pembeda terhadap organisasi yang
bersangkutan. Adapun yang membentuk terciptanya suatu budaya organisasi
antara lain:
1. Adanya kesesuaian antar budaya masyarakat dan budaya organisasi
2. Kepemimpinan, yang berperan:
 Pencetus visi dan misi organisasi
 Perintis dan sumber penggerak budaya organisasi
 Menentukan proses sosialisai
 Menciptakan iklim komunikasi dan iklim organisasi
 Penyusun kebijakan dan strategi
3. Sejarah dan tradisi organisasi
4. Sistem sosial dan politik
5. Perundang-undangan dan peraturan
6. perubahan lingkungan organisasi

Selanjutnya Kuat atau lemahnya Budaya organisasi itu dapat dilihat dari
3 kategori, antara lain
1. Arah, apakah nilai-nilai inti yang hidup searah dan selaras serta
didukung oleh tujuan-tujan organisasi
2. Penyebaran, apakah nilai-nilai budaya tersebut dihayati dan dimiliki
oleh semua anggota dalam organisasi
3. Intensitas , apakah pengaruh budaya tersebut memberi tekanan yang
kuat pada anggota organisasi sehingga di taati atau tidak.

B. BUDAYA ORGANISASI
Definisi budaya organisasi yaitu pola dari rangkaian asumsi dasar yang
ditemukan, dibentuk dan berkembang pada kelompok. Asumsi tersebutk memiliki
tujuan agar organisasi mampu mengahadapi permasalahan yang muncul
diakbatkan penyesuaian eksternal dan integrasi internal yang telah berjalan
dengan baik. Sehingga harus diajarkan kepada generasi berikutnya mengenai
metode untuk mencapai pemahaman, bagaimana memikirkan dan merasakan
terkait problematika yang ada (Schein).
C. FUNGSI BUDAYA ORGANISASI
Secara sederhana fungsi organisasi secara umum adalah :
- Sebagai karakteristik dan meningkatkan loyalitas kepada organisasi
- Memudahkan dalam menjalankan fungsi pengorganisasian
- Menjunjung dan menanamkan nilai-nilai organisasi kepada anggota
- Sebagai alat dalam pengendalian tingkah laku
- Mendukung performa ekonomi
- Sebagai penunjuk arah organisai terkait hal yang diperbolehkan
dan tidak

Teori Budaya Organisasi


Budaya organisasi menjadi bagian dari teori komunikasi.
Teori komunikasi yang membahas seluruh simbol dalam
berinteraksi seperti action, kebiasaan, obrolan, dan prinsip yang
terkait.
Pada kasus perusahaan maka budaya organisasi
perusahaan menjadi bagian dari strategi yang diterapkan
perusahaan dalam mencapai tujuan. Berdasarkan hal tersebut
maka ada berbagai persepsi yang mendasar mengenai teori
budaya organisasi perusahaan. Teori tersebut dikemukakan
sebagai berikut :
Para anggota organisasi atau perusahaan membentuk dan
menjaga rasa yang dipunyai secara bersama mengenai kondisi
organisasi. Hal ini membawa implikasi pemahaman yang lebih baik
pada nilai yang ada dalam organisasi. Nilai organisasi merupakan
acuan dan prinsip yang diterjemahkan ke dalam budaya organisasi
perusahaan.
Contoh Budaya Organisasi
Kita juga dapat menemukan budaya organisasi perusahaan yang mudah
diketahui seperti :
PERTAMINA WAY (staf, kualitas dan kuantitas, peralatan dan fasilitas,
format fisik dan produk dan pelayanan).
CHEVRON (Integritas, Kepercayaan, Keanekaragaman, Terobosan,
Kemitraan, Melindungi Manusia dan Lingkungan, Kinerja Tinggi).
BANK MANDIRI (TIPCE : Trust, Integrity, Customer focus,
Proffesionalism, Escelent).

Anda mungkin juga menyukai