PENDAHULUAN
1
Sementara itu aspek-aspek yang merupakan dimensi
eksternal organisasi seperti faktor ekonomi, politik, sosial,
perkembangan teknologi, kependudukan dan sebagainya, menjadi
kajian dari ilmu manajemen strategik (strategic management). Jadi,
meskipun faktor eksternal ini juga memiliki pengaruh yang sangat
besar terhadap keberhasilan organisasi dalam mewujudkan visi
dan misinya, namun tidak akan dibahas dalam konteks ilmu
perilaku organisasi.
Psikologi
Sosiologi
2
menerima masukan berharga dari para sosiolog adalah
dinamika kelompok, desain tim kerja, budaya organisasi, teori,
dan struktu organisasi formal, teknologi organisasi,
komunikasi, kekuasaan, dan konflik.
Psikologi Sosial
Antropologi
Ilmu Politik
Pendekatan Suportif
Pendekatan Kontingensi
Pendekatan Produktivitas
Pendekatan Sistem
5
BAB 2
PENGERTIAN ORGANISASI
6
adalah dalam suatu perusahaan dibutuhkan kerja sama yang baik di
antara para karyawan nya yang mana agar hal itu terjadi bila sistem
berorganisasi di dalam tubuh perusahaan tersebut harus bisa berjalan
dengan baik. Karena dengan organisasi yang baik perusahaan akan
dapat lebih mudah mencapai tujuannya karena akan menjadi lebih
solid.
7
mencapai tujuan tertentu. Organisasi hanya merupakan alat
dan wadah saja.
Organisasi Garis
9
Oleh Henry Fayol (Paris) Bentuk organisasi yang paling sederhana
dan paling tua, digunakan di kalangan militer dengan jumlah
karyawan yang masih sedikit dan saling kenal, dan spesialisasi
kerja yang belum begitu tinggi.
Kelebihan
a. kesatuan komando baik karena pimpinan berada di atas satu
tangan
Kekurangan
Organisasi Fungsional
Kelebihan
Kekurangan
a. Spesialilsasi menyebabkan susah “tour of duty”
Kelebihan
a. Dapat digunakan oleh tenaga organisasi sebesar apapun dan
sekompleks apa pun.
Kekurangan
a. Solidaritas sukar diwujudkan karena tidak saling kenal
11
Keterlibatan aktif dalam berpartisipasi, bukan hanya berarti
keterlibatan jasmaniah semata. Partisipasi dapat diartikan sebagai
keterlibatan mental, pikiran, dan emosi atau perasaan seseorang
dalam situasi kelompok yang mendorongnya untuk memberikan
sumbangan kepada kelompok dalam usaha mencapai tujuan serta
turut bertanggung jawab terhadap usaha yang bersangkutan
4. Keahlian
5. Barang
6. Uang
12
BAB 3
13
Dengan kata lain, perilaku pemimpin, baik yang bersumber
dari personalitas pemimpin itu sendiri, karena dorongan
kebutuhan pribadi pemimpin, maupun karena adanya
ketidakcocokan antara tujuan organisasi dengan motivasi
pemimpin, mempunyai hubungan yang erat dengan berbagai
macam tingkat produktivitas dan moral organisasi (Trimo, 1984 : vii).
Atau mengutip pendapat Jauch dan Glueck (1996 : 384), pemimpin
yang efektif merupakan komponen utama untuk memungkinkan
kebijakan dijalankan sebagaimana yang telah direncanakan. Oleh
karena itu, memahami teori-teori kepemimpinan sangat besar
artinya untuk mengkaji sejauh mana kepemimpinan dalam suatu
organisasi telah dapat dilaksanakan secara efektif serta menunjang
kepada produktivitas organisasi secara keseluruhan.
14
organisasi, yang dicapai dengan pengalaman, sumbangan dan
kepuasan dipihak kelompok kerja (Cribbin, 1982).
16
Selanjutnya, gaya kepemimpinan supporting akan berhasil
apabila karyawan telah mengenal teknik-teknik yang dituntut dan
telah mengembangkan hubungan yang lebih dekat dengan Anda.
Dalam hal ini, Anda perlu meluangkan waktu untuk berbincang-
bincang, untuk lebih melibatkan mereka dalam pengambilan
keputusan kerja, serta mendengarkan saran-saran mereka mengenai
peningkatan kinerja. Adapun gaya delegating akan berjalan baik
apabila staf Anda sepenuhnya telah paham dan efisien dalam
pekerjaan, sehingga Anda dapat melepas mereka menjalankan tugas
atau pekerjaan itu atas kemampuan dan inisiatifnya sendiri.
18
BAB 4
STRUKTUR ORGANISASI
• Spesialisasi Kerja
• Departementalisasi
19
Cara yang paling cocok dan populer dalam mengelompokkan
kegiatan adalah menurut fungsi yang di jalankan. Tentu saja
departementalisasi menurut fungsi dapat digunakan dalam
semua jenis organisasi. Hanya saja fungsi-fungsinya berubah
agar dapat mencerminkan sasaran dan kegiatan organisasi itu.
Keunggulan utama dari tipe pengelompokkan ini adalah
tercapainya efisiensi dengan mengumpulan spesialis yang
sama. Departementalisasi fungsional mengusahakan
tercapainya skala ekonomi dengan menempatkan orang
dengan keterampilan dan orientasi yang sama ke dalam unit-
unit bersama.
• Rantai Komando
• Rentang Kendali
• Formalisasi
21
BAB 5
BUDAYA ORGANISASI
23
Para pimpinan sekolah khususnya dalam kapasitasnya
menjalankan fungsinya sangat berperan penting dalam dua hal
yaitu : a). Mengkonsepsitualisasikan visi dan perubahan dan b).
Memiliki pengetahuan, keterampilan dan pemahaman untuk
mengtransformasikan visi menjadi etos dan kultur akademis
kedalam aksi riil (Danim, Ibid., P.74).
24
• Suatu pola sumsi dasar yang ditemukan, digali dan
dikembangkan oleh sekelompok orang sebagai pengalaman
memecahkan permasalahan, penyesuaian terhadap faktor
ekstern maupun integrasi intern yang berjalan dengan penuh
makna, sehingga perlu untuk diajarkan kepada para anggota
baru agar mereka mempunyai persepsi, pemikiran maupun
perasaan yang tepat dalam mengahdapi problema organisasi
tersebut (Edgar H. Schein (1992) dalam bukunya
“Organizational Culture and Leadershif”)
25
• Mengembangkan syariat, tharekat dan ma’rifat yang
mendukung norma kebersamaan.
28
BAB 6
IKLIM ORGANISASI
• Tanggung Jawab
• Identitas
• Kehangatan
Kehangatan (warmth) adalah perasaan terhadap suasana kerja
yang bersahabat dan lebih ditekankan pada kondisi keramahan
atau persahabatan dalam kelompok yang informal, serta
hubungan yang baik antar rekan kerja, penekanan pada
pengaruh persahabatan dan kelompok sosial yang informal
• Dukungan
Dukungan (support) adalah hal-hal yang terkait dengan
dukungan dan hubungan antar sesama rekan kerja yaitu
perasaan saling menolong antara manajer dan karyawan, lebih
ditekankan pada dukungan yang saling membutuhkan antara
atasan dan bawahan
• Konflik
Konflik (conflict) merupakan situasi terjadi pertentangan atau
perbedaan pendapat antara bawahan dengan pimpinan dan
31
bawahan dengan bawahan. Ditekankan pada kondisi dimana
manajer dan para pekerja mau mendengarkan pendapat yang
berbeda. Kedua belah pihak bersedia menempatan masalah
secara terbuka dan mencari solusinya daripada menghindarinya
a. Pimpinan
32
Terdapat kebutuhan tertentu pada kebanyakan orang dalam hal
hubungan persahabatan, suatu kebutuhan yang seringkali dipuaskan
oleh kelompok dalam organisasi. Kelompok-kelompok berkembang
dalam organisasi dengan dua cara, yaitu secara formal, utamanya
pada kelompok kerja; dan informal, sebagai kelompok persahabatan
atau kesamaan minat.
BAB 7
DINAMIKA ORGANISASI
Jika organisasi ingin tetap ada dan sukses, organisasi itu harus
menanggapi perubahan lingkungan. Karena kesuksesan atau
kegagalan organisasi pada hakikatnya disebabkan oleh hal-hal yang
dilakukan atau yang tidak dilakukan oleh para anggota, perubahan
terencana juga membahas pengubahan perilaku individu-individu dan
kelompok dalam organisasi itu.
33
berciri keacakan yang kacau balau. Penolakan terhadap perubahan
juga dapat merupakan sumber konflik fungsional. Tetapi ada
kelemahan karena adanya keengganan terhadap perubahan.
Keengganan itu merintangi penyesuaian dan kemajuan.
• Kebiasaan
• Keamanan
• Faktor-faktor Ekonomi
34
Perubahan menggantikan sesuatu yang telah diketahui dengan
ambiguitas dan ketidak pastian.
• Kelembamab Struktural
• Kelembaman Kelompok
35
Setiap redistribusi wewenang pengambilan keputusan dapat
mengancam hubungan kekuasaan yang telah lama mapan
dalam organisasi itu.
• Partisipasi
36
Agen perubahan dapat menawarkan sederatan upaya
pendukungan untuk mengurangi penolakan.
• Perundingan
• Pemaksaan
37