MAHMUDI
Dosen Fakultas Ekonomi Prodi Manajemen Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi
mahmudiadam@gmail.com
ABSTRAKSI
Jika kita mendirikan organisasi, maka terjadilah ikatan dalam berbagai hal
dengan organisasi yang didirikan itu. Misalnya dalam perilaku, berbicara, berpakaian,
upacara, tidak boleh dan harus berbuat dalam hal-hal tertentu, dan lain sebagainya.
Yang disebut organisasi itu tidak tampak; yang tampak adalah manusia-manusia
sebagai anggota organisasi dan barang phisik milik organisasi. Organisasi
sebenarnya ialah kerjasama antara dua orang atau lebih yang dikoordinasi untuk
mencapai tujuan bersama, meskipun ada anggotanya yang berganti-ganti atau keluar
masuk dan meninggal. Maka dengan lahirnya organisasi terjadilah institusional, yaitu
suatu lembaga yang tak tampak dan hidup. Organisasi tanpa nilai-nilai yang
diyakininya akan sulit untuk mencapai tujuan strategis yang dikehendaki. Nilai-nilai
yang diyakini oleh organisasi akan membentuk budaya yang menjadi pembeda
dengan organisasi lain dan akan meningkatkan prestasi kerja karyawan. Agar Budaya
kuat menopang prestasi kerja karyawan maka harus dapat diakui/diterima karyawan
secara keseluruhan.
ABSTRACT
When we establish an organization, there will be an association of various
cases in it, such as in attitude, speech, wearing cloth, ceremony rule, and soon. The
organization is invisible and the visible thing in it is the people who are as the
organization member and also the properti in it. In fact, organization is the cooperation
between two people or more that is coordinated to reach the aims together. It is also
allowed although there are some members in the organization are changed suddenly
or have passed away. So, by establishing an organization, there will be an institution
whereas it is invisible and alive. An organization without any convinced values will be
difficult to reach strategic aim which is needed. The convinced values by the
organization can form culture that will be a distinguishing factor with other
organizations and will improve performance of the employees’ work. In order the
strong cultur supports the performance of employees’ work; they must be accepted as
an employee on the whole.
1. PENDAHULUAN
Globalisasi telah merubah perusahaan itu sendiri. Semakin
tatanan dunia yaitu dibidang kehidupan perusahaan tersebut memiliki imunitas
masyarakat, bisnis, ilmu, pengetahuan, yang tinggi maka konsekuensi buruk
maupun teknologi. Fenomena tersebut yang dirasakan akan terasa kecil dan
merupakan ancaman kuat bagi membuka kemungkinan dapat menjadi
organisasi bisnis baik yang bergerak peluang bisnis yang menguntungkan.
dibidang manufaktur ataupun jasa Namun sebaliknya globalisasi dan segala
berskala besar maupun kecil. Kuat dan konsekuensinya akan terasa berat dan
lemahnya ancaman serta tekanan yang lebih dalam lagi akan mengancam
dirasakan sebagai konsekuensi dari kelangsungan hidup perusahaan jika
globalisasi adalah relatif tergantung dari perusahaan tersebut tidak memiliki
keadaan atau ketangguhan dari imunitas. Banyak diantara perusahaan
121
Mahmudi : Budaya Organisasi
Paradigma Manajemen Penopang Prestasi Kerja Karyawan 122
V aL u e Greater level of
awareness
Basic Assumption
Relationship to environment
Natur of reality, time & space Taken for granted invisibel
Natur of human natur preconscious
Natur of human activity
Natur of human relationship
Menurut Schein dalam Soehardi dasar anggapan yang ada pada setiap
(2003:260) budaya organisasi dapat orang tanpa disadari tetapi ada pada
terbentuk dari tiga jenjang: jenjang atas, setiap orang, siapapun, dimanapun, dan
jenjang tengah, jenjang bawah. Jenjang kapanpun. Assumtion merupakan
atas ialah ‘ artifacts dan creations’, prasadar yang paling dalam, tidak
yaitu benda-benda atau barang-barang tampak yang tidak disadari tetapi ada
hasil ciptaan manusia misalnya: pada setiap orang dan oleh sebab itu
teknologi, gedung, seni, pola-pola disebut Preconscious dan Taken for
perilaku manusia yang dapat didengar granten.
dan dan dilihat, dan lain sebagainya.
2.3 PRESTASI KERJA
Jenjang tengah yaitu ‘value’
(nilai-nilai). Elemen value (nilai-nilai) Organisasi tidak lepas dari peran
merupakan konsep dasar dan karyawan atau tenaga kerja. Untuk dapat
kepercayaan/keyakinan dan ideologi, bertahan dan berkembang organisasi
tidak tampak karena ada dalam pikiran harus memiliki sumberdaya manusia
dan disadari oleh setiap orang. Nilai-nilai yang paling unggul diantara perusahaan-
inilah yang menciptakan artifacts dan perusaan lain yang tercermin pada
creation. Nilai-nilai belum tentu sama prestasi/kinerja tinggi. Sumber daya
pada setiap orang, tergantung pada manusia dalam organisasi biasanya
tempat, waktu, dan faktor lain-lainnya. dikelola oleh departemen personalia.
Orang tidak akan menciptakan barang- Ukuran terakhir keberhasilan suatu
barang, teknologi, seni dan perilaku jika departemen personalia adalah prestsi
tidak ada nilai-nilai pada dirinya. kerja. Prestasi kerja dapat diartikan
sebagai hasil yang capai seseorang
Nilai-nilai ini timbul disebabkan menurut ukuran yang berlaku untuk
oleh adanya asumsi-asumsi dasar yang pekerjaan yang bersangkutan
ada pada jenjang bawah ialah ‘basic
assumtion’ (asumsi-asumsi dasar) yaitu
125 ANALISA, Vol 1, No 3, Desember : 121 - 129
BUDAYA ORGANISASI
KEPEMIMPINAN
PRESTASI KERJA
REKRUTMEN DAN SELEKSI
- KECAKAPAN
PENILAIAN DAN - KEANDALAN
PENGHARGAAN - PENGALAMAN
- KESUNGGUHAN
PERATURAN DAN KEBIJAKAN - KUALITAS
- KUANTITAS
PELATIHAN DAN - INISIATIF
PENGEMBANGAN - KERAJINAN
- SIKAP
GEDUNG YANG - KEDISIPLINAN
REPRESENTATIF
PERALATAN KERJA
SERAGAM KERJA