BUDAYA PERUSAHAAN
Implementasi Budaya
1. Kekuasaan Organisasi
Kekuasaan organisasi adalah wewenang yang diberikan seseorang untuk
melakukan sesuatu tindakan atas dasar kepentingan organisasi.
1. Restrukturisasi
2. Alokasi sumber daya
3. Memantapkan performa karyawan
4. Membangun standar, prosedur dan strategi usaha
Jack Welch, seorang CEO General Electric menurunkan sejumlah nilai yang
dikembangkan dan direvisi secara berkesinambungan, antara lain:
1. Perintah dan pengendalian bukan cara yang terbaik untuk menjalankan bisnis.
Keterlibatan setiap orang lebih penting ketimbang terikat pada suatu hierarki
yang kaku.
2. Melibatkan setiap orang adalah kunci peningkatan produktivitas. Setiap orang
memiliki pemikiran yang berbeda. Lebih banyak orang berarti lebih banyak
gagasan, dan semakin banyak gagasan berarti semakin besar level intelektual
perusahaan.
3. Gagasan dan kecerdasan lebih tangguh ketimbang hierarki dan tradisi. Gagasan
baru dan pengembangan intelektual perusahaan merupakan kunci kesuksesan.
Atribut personal adalah sesuatu yang dibawa oleh seseorang seperti kepribadian,
pengalaman, pendidikan, keahlian, gaya, dan juga kharisma. Atribut personal menjadi
kekuatan bagi seseorang pemimpin dalam melaksanakan tugas untuk mengarahkan
orang lain sesuai dengan keinginan organisasi. Bawahan akan mempelajari prilaku
pemimpinnya dari berbagai aspek untuk kemudian dijadikan standar prilaku.
Organisasi harus mengapresiasi atribut personal sebagai salah satu kekuatan.
Sumber kekuasaan utama dalam implementasi budaya adalah para pendiri atau
pemilik yang biasanya menjadi pemimpin pertama. Pendiri mempunyai kekuasaan
untuk merekrut orang-orang terpilih untuk menjadi kelompok pendiri yang ikut
mendesain nilai-nilai yang harus dibangun dan mengimplementasikannya secara
benar. Pendiri dan tokoh utama lain di manajemen puncak mempunyai hak dan
kewajiban untuk mengajarkan budaya yang dibangun kepada para karyawan baik
melalui cara formal maupun keteladanan dalam prilaku sehari-hari.
Manajer atau para pemimpin puncak dan menengah adalah para pengelola,
pangawas dan teladan bagi perusahaan. Prilaku para pemimpin, baik individual
maupun organisasional di dalam maupun di luar tugas, merupakan cermin bagi
karyawan. Para pemimpin harus memahami sumber-sumber kekuasaan dalam
implementasi budaya, filosofi, sistem keorganisasian, tujuan-tujuan, atribut personal
serta situasi lingkungan eksternal dimana perusahaan berada.