Triana Kartika Sari dan Andre D Witjaksono; Pengaruh Budaya Organisasi …
PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI
MELALUI KEPUASAN KERJA KARYAWAN
TRIANA KARTIKA SARI
ANDRE D WITJAKSONO Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya, Kampus Ketintang, Surabaya 60231 E-mail: trianakartikasariss@gmail.com
Abstract: The medical service that ready to compete must have a
good and effective human resource management system. It purpose is to increase the organizational commitment within an organization. This study aims to examine and analyze whether the influence of organizational culture on organizational commitment through job satisfaction in The Regional General Hospital (RSUD) Sidoarjo with a stratified random sampling with a sample of 97 respondents, using SEM Smart PLS 2.0 analysis techniques. The results showed that the 1). influence of organizational culture on organizational commitment is a positive and significant,2) a positive and significant of organizational culture on job satisfaction,3) job satisfaction on commitment organizational a positive and significant,4) positive and significant job satisfaction mediated in organizational culture and commitmen organizational. Keywords: organizational culture, job satisfaction,and commitment organizational. organisasi organisasi lain (Robbins, PENDAHULUAN 2007:88). Budaya organisasi didefinisikan Penelitian yang dilakukan oleh sebagai suatu kerangka kerja kognitif Silverthorne (2004) untuk menguji yang memuat sikap-sikap, nilai-nilai, hubungan budaya organisasi, norma-norma dan pengharapan- kepuasan kerja dan komitmen pengharapan bersama yang dimiliki organisasi yang hasil menunjukkan oleh anggota-anggota (Greenberg bahwa budaya organisasi dan Baron, 2000). mempunyai pengaruh yang signifikan Kepuasan kerja adalah masalah terhadap kepuasan kerja tetapi yang sangat penting dalam budaya organisasi mempunyai pelayanan medik dan merupakan pengaruh positif dan signifikan suatu harapan yang ada pada diri terhadap komitmen organisasi karena sendiri yang kecenderungannya tidak memiliki tingkat pengembangan nampak secara nyata, tetapi dapat budaya yang berbeda. mewujudkan suatu hasil pekerjaan. Budaya oganisasi merupakan Telah diketahui bahwa masalah tingkah laku serta gejala sosial yang kepuasan kerja suatu pelayanan menunjukkan identitas dan citra medik dipengaruhi banyak faktor, suatu budaya organisasi sebagai diantaranya, pekerjaan itu sendiri, bidang studi yang ditujukan untuk gaji, peluang promosi, pengawasan memahami, menjelaskan, dan dan kelompok kerja. akhirnya meningkatkan sikap dan Budaya organisasi merupakan perilaku individu dan kelompok dalam suatu sistem makna bersama yang organisasi (Colquitt et al, 2009). dianut oleh anggota organisasi yang Budaya merupakan suatu hal penting membedakan organisasi itu dari yang harus dimiliki setiap organisasi, secara khusus pada pelayanan
827 Jurnal Ilmu Manajemen | Volume 1 Nomor 3 Mei 2013
Triana Kartika Sari dan Andre D Witjaksono; Pengaruh Budaya Organisasi …
medik dalam pelayanan publik KAJIAN PUSTAKA
sebagai salah satu alat dalam Budaya Organisasi mewujudkan sasaran dan target yang telah ditentukan. Dengan adanya Budaya organisasi merupakan budaya, pelayanan medik akan suatu sistem makna bersama yang mampu menyamakan dan dianut oleh anggota-anggota menyatukan pikiran-pikiran seluruh organisasi yang membedakan karyawan dalam suatu visi dan misi organisasi itu dari organisasi- yang kemudian memunculkan suatu organisasi lain (Robbins, 2007:88). aktivitas yang bermanfaat dalam Budaya organisasi adalah suatu mengembangkan dan memajukan sistem nilai yang diperoleh dan pelayanan medik. dikembangkan oleh organisasi dan Budaya organisasi adalah pola kebiasaan dan falsafah dasar suatu sistem nilai yang diperoleh dan pendirinya, yang terbentuk menjadi dikembangkan oleh organisasi dan aturan yang digunakan sebagai pola kebiasaan dan falsafah dasar pedoman dalam berfikir dan pendirinya, yang terbentuk menjadi bertindak dalam mencapai tujuan aturan yang digunakan sebagai organisasi. Budaya yang tumbuh pedoman dalam berfikir dan menjadi kuat mampu memacu bertindak dalam mencapai tujuan organisasi kearah perkembangan organisasi. Budaya yang tumbuh yang lebih baik. menjadi kuat mampu memacu Menurut Sutrisno (2011:2) organisasi kearah perkembangan mendefinisikan budaya organisasi yang lebih baik. sebagai perangkat sistem nilai-nilai, Setiap organisasi pasti keyakinan-keyakinan, asumsi-asumsi mempunyai suatu budaya yang , atau norma-norma yang telah lama antara satu organisasi dengan yang berlaku, disepakati dan diikuti oleh lain memiliki sisi unik tersendiri. para anggota suatu organisasi Budaya mewakili nilai moral yang sebagai pedoman perilaku dan disepakati dan dijadikan pedoman pemecahan masalah-masalah oleh setiap anggota organisasi untuk organisasinya. Suatu kerangka kerja bersikap. Greenberg dan Baron kognitif yang memuat sikap-sikap, (2000)menyatakan budaya organisasi nilai-nilai, norma-norma dan sebagai kerangka kerja kognitif yang pengharapan-pengharapan bersama terdiri dari sikap, nilai-nilai, norma yang dimiliki oleh anggota-anggota perilaku dan harapan yang diterima organisasi (Greenberg dan Baron, bersama oleh anggota organisasi. 2000). Penelitian ini bertujuan, (1) Dari beberapa definisi yang untuk menganalisis pengaruh budaya telah diuraikan sebelumnya dapat organisasi terhadap komitmen dijelaskan bahwa budaya organisasi organisasi,(2) untuk menganalisis dapat diukur dengan indikator (1) pengaruh budaya organisasi konsistensi, (2) keterlibatan, (3) misi, terhadap kepuasan kerja, (3) untuk (4) budaya adaptasi (Rondeau dan menganalisis pengaruh kepuasan Wagar, 2000), serta (1) birokrasi, (2) kerja terhadap komitmen organisasi, inovatif, (3) pendukung (Silverthorne, (4) untuk menganalisis pengaruh 2004). budaya organisasi terhadap komitmen organisasi melalui Komitmen Organisasi kepuasan kerja. Komitmen organisasi sebagai suatu keadaan dimana seorang individu memihak organisasi serta tujuan-tujuan dan keinginan untuk
828 Jurnal Ilmu Manajemen | Volume 1 Nomor 3 Mei 2013
Triana Kartika Sari dan Andre D Witjaksono; Pengaruh Budaya Organisasi …
mempertahankan kenaggotaanya individu terhadap pekerjaannya
dalam organisasi menurut Robbins seseorang dengan tingkat kepuasan dan Judge (2003:115), keinginan kerja tinggi menunjukkan sikap positif yang kuat untuk tetap sebagai terhadap pekerjaan itu. Seorang yang anggota organisasi tertentu dalam tidak puas dengan pekerjaannya meyakinkan dan penerimaan nilai menunjukkan sikap yang negatif dan tujuan organisasi, dengan kata terhadap pekerjaan itu. lain hal ini merupakan sikap yang Kepuasan kerja didefinisikan loyalitas karyawan pada setiapp sebagai suatu sikap umum terhadap organisasi dan proses berkelanjutan pekerjaan seseorang antara banyak di mana anggota organisasi ganjaran yang diterima seseorang mengekspresikan perhatiannya pekerja dan banyaknya yang mereka terhadap organisasi dan keberhasilan kini seharusnya mereka terima serta kemajuan yang berkelanjutan. (Robbins dan Judge, 2003:102). Meyer dan Allen (1991) Wexley dan Yulk 1992 (dalam merumuskan suatu definisi mengenai Waridin dan Masrukhin (2006) komitmen dalam berorganisasi menyatakan kepuasan kerja sebagai suatu konstruk psikologis merupakan sikap umum seorang yang merupakan karakteristik individu terhadap pekerjaannya. hubungan anggota organisasi Masing-masing individu memiliki dengan organisasinya dan memiliki tingkat kepuasan berbeda sesuai implikasi terhadap keputusan individu dengan sistem nilai yang berlaku untuk melanjutkan keanggotaannya dalam dirinya. Semakin banyak dalam berorganisasi. aspek yang sesuai dengan keinginan Dari beberapa definisi yang individu tersebut maka semakin tinggi telah diuraikan sebelumnya dapat tingkat kepuasan kerjanya. Dari dijelaskan bahwa komitmen deskripsi tersebut dapat dikatakan organisasi dapat diukur melalui bahwa kepuasan kerja merupakan indikator (1) kepercayaan, (2) perasaan seseorang terhadap kemauan, (3) keinginan (Anari, pekerjaannya dengan 2012), sedangkan penelitian menurut mempertimbangkan aspek yang ada Silverthorne ( 2004) dapat diukur didalam pekerjaannya sehingga dengan indikator (1) kerja keras, (2) timbul dalam dirinya suatu perasaan kerja sama karyawan, (3) kreatifitas, senang atau tidak senang terhadap (4) hasil kerja kualitas baik, (5) situasi kerja dan rekan sekerjanya. komitmen terhadap organisasi, maka Apa yang dirasakan individu tersebut peneliti tertarik untuk melakukan dapat positif atau negatif tergantung penelitian dengan menggunakan dari persepsi terhadap pekerjaan pengukuran indikator dari penelitian yang dilakukan. Silvethorne (2004), karena penelitian tersebut dilakukan di perusahaan Budaya organisasi, Kepuasan jasa yang dimana juga diterapkan di kerja dan Komitmen organisasi Rumah Sakit yang ingin diteliti. Penelitian Lund (2003) menguji pengaruh dampak budaya Kepuasan Kerja organisasi terhadap kepuasan kerja, Kepuasan kerja karyawan dalam pelayanan publik di Amerika merupakan suatu tingkat Serikat, hasilnya menjelaskan kenyamanan seorang pekerjaannya tentang budaya organisasi bahwa dalam perasaan senang atau tidak dalam anggota organisasi yang senang yang ditunjukkan dalam terlibat dalam kelompok ditujukan bentuk perilaku. Menurut Robbins pada organisasi keperawatan. (2007:101) sikap umum seorang Hasilnya menunjukkan budaya
829 Jurnal Ilmu Manajemen | Volume 1 Nomor 3 Mei 2013
Triana Kartika Sari dan Andre D Witjaksono; Pengaruh Budaya Organisasi …
organisasi berpengaruh tidak METODE
signifikan terhadap kepuasan kerja. Adapun penelitian tentang Penelitian Silverthorne (2004) budaya organisasi terhadap melakukan penelitian dampak komitmen organisasi melalui budaya organisasi pada komitmen kepuasan menggunakan jenis organisasi terhadap kepuasan kerja penelitian kausalitas dengan di Taiwan. Hasil penelitian tersebut pendekatan kuantitatif, yaitu dengan menunjukan bahwa budaya menguji hipotesis yang telah ada organisasi adalah variabel yang untuk mencari kebenaran dari memiliki dampak positif signifikan hipotesis tersebut. Populasi pada kepuasan kerja, dan juga sebanyak 130 karyawan di Rumah budaya organisasi terhadap Sakit Umum Daerah (RSUD) komitmen organisasi berpengaruh Sidoarjo, dengan sampel 97 positif signifikan. Penelitian ini karyawan berdasarkan tabel Krejcie menggunakan sampel kecil pada dan Morgan 1970 (dalam Sekaran, karyawan. 2007b:58) pertimbangan margin of Anari (2012) hasil penelitian error sebesar 5% dengan confidence menunjukkan bahwa ada hubungan level sebesar 95%. positif yang signifikan antara Teknik pengambilan sampel kecerdasan emosional dan kepuasan dengan probability sampling jenis kerja, antara kecerdasan emosional stratified random sampling dan komitmen organisasi, dan berdasarkan divisi pada perusahaan. kepuasan kerja memiliki pengaruh Skala pengukuran yang digunakan tidak signifikan terhadap komitmen adalah skala likert 1-5 mulai dari organisasi. kategori sangat tidak setuju, tidak Berdasarkan telaah teoritis setuju, netral, setuju dan sangat dan telaah empiris, maka hipotesis setuju. Dengan teknik pengumpulan dalam penelitian ini dirumuskan data yang digunakan peneliti adalah sebagai berikut: wawancara yaitu teknik pengumpulan H1 : Ada pengaruh budaya data dengan cara bertanya langsung organisasi terhadap komitmen pada objek penelitian, kuesioner atau organisasi di Rumah Sakit angket yaitu dengan melampirkan Umum Daerah (RSUD) pernyataan-pernyataan yang Sidoarjo. membahas variabel yang diteliti H2 : Ada pengaruh budaya dengan dua bagian profil responden organisasi terhadap dan isi pernyataan, dan yang ketiga kepuasan kerja di Rumah adalah dokumentasi yaitu mencari Sakit Umum Daerah (RSUD) data mengenai hal-hal atau variabel Sidoarjo. yang berupa catatan, sejarah berdiri H3 : Ada pengaruh kepuasan kerja perusahaan, visi, misi, struktur terhadap komitmen organisasi organisasi, jumlah karyawan, di Rumah Sakit Umum agenda, notulen rapat, dan Daerah (RSUD) Sidoarjo. sebagainya. H4 : Ada pengaruh budaya Penelitian ini menggunakan organisasi terhadap komitmen variabel yang dikelompokan menjadi organisasi melalui kepuasan variabel independen yaitu variabel kerja di Rumah Sakit Umum budaya organisasi, variabel Daerah (RSUD) Sidoarjo. dependen yaitu variabel komitmen organisasi dan variabel mediasi yaitu kepuasan kerja. Budaya organisasi adalah nilai, kepercayaan dan prinsip yang
830 Jurnal Ilmu Manajemen | Volume 1 Nomor 3 Mei 2013
Triana Kartika Sari dan Andre D Witjaksono; Pengaruh Budaya Organisasi …
berfungsi sebagai dasar sistem keandalan data menggunakan uji
manajemen organisasi, dan juga validitas dan uji reliabilitas data praktek manajemen dan perilaku dengan bantuan program SEM Smart yang membantu dan memperkuat PLS 2.0. prinsip dasar tersebut. Indikator yang Teknis analisis data digunakan diambil dari beberapa menggunakan statistik inferensial penelitian terdahulu disesuaikan parametrik analisis kausalitas dengan dengan obyek yang diteliti, yaitu (1) SEM (Structural Equation Modelling) misi, (2) konsistensi, (3) adaptabilitas, yang dioperasikan software Smart (4) pelibatan (Rondeou, 2000). PLS (Partial Least Square) 2.0, Kepuasan kerja adalah dengan sebelumnya melakukan uji perasaan setiap karyawan dalam validitas dan uji reliabilitas. Instrumen menjalani pekerjaanya sehari-hari dapat dikatakan valid dengan item dalam perusahaan. Indikator yang pernyataan diatas 0.70, tetapi masih digunakan diambil dari beberapa diberi toleransi pada model tahap penelitian terdahulu disesuaikan pengembangan yaitu 0.50 – 0.60 dengan obyek yang diteliti yaitu, (1) (Ghozali, 2006:115). Sedangkan nilai kepuasan terhadap gaji, (2) Cronbach’s Alpha apabila lebih besar kepuasan terhadap promosi, (3) atau sama dengan 0.6 dinyatakan kepuasan terhadap rekan kerja, (4) reliabel atau terpercaya. kepuasan terhadap atasan (Bellou, Teknik analisis dalam 2010). penelitian ini yaitu : analisis deskriptif Komitmen organisasi adalah dan analisis inferensial. Analisis hasrat karyawan untuk tetap tinggal deskriptif yang menggunakan statistic dan bekerja serta mengabdikan diri rata-rata (MEAN) dengan katagori bagi perusahaan. Indikator yang Three-box-Methode. Analisis digunakan diambil dari beberapa inferensial yang menggunakan Partial penelitian terdahulu disesuaikan Least Square (PLS) dengan bantuan dengan obyek yang diteliti yaitu, (1) software SMART PLS. Hasil uji kepercayaan, (2) kemauan, (3) validatas dan reabilitas dapat dilihat keinginan. (Silvethrone, 2004). bahwa uji validitas dengan indikator Teknik pengumpulan data misi dengan scor 0,747, konsistensi yang digunakan dalam penelitian ini dengan scor 0,753, adaptabilitas yaitu angket dengan skala likert, dengan scor 0,850, dan pelibatan dokumentasi dan wawancara. dengan scor 0,793 sedangkan untuk Pembagian angket ini dilakukan variabel komitmen organisasi dengan untuk mendapatkan data karyawan indikator kepercayaan dengan scor Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) 0,873, kemauan dengan scor 0,865, terkait dengan variabel yang diteliti. keinginan dengan scor 0,947, dan Dokumentasi dilakukan dengan sedangkan variabel untuk kepuasan mengumpulkan atau mencari data- kerja dengan indikator kepuasan data yang sudah dibukukan oleh terhadap gaji 0,856, kepuasan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) terhadap promosi 0,913, kepuasan Sidoarjo. Data-data yang digali terhadap rekan kerja 0,813, adalah profil perusahaan (visi dan kepuasan terhadap atasan 0,811 misi, sejarah, struktur organisasi) dan berdasarkan uji validitas bahwa jumlah karyawan. Wawancara semua outer loding diatas 0,50, hal dilakukan kepada kepala bagian yang ini juga dapat disimpulkan bahwa terdapat pada Rumah Sakit Umum variabel mempunyai adanya Daerah (RSUD) Sidoarjo. discriminant validity yang Wawancara ini hanya sebagai baik.Composite reliability adalah baik pelengkap data yang tidak bisa digali jika nilainya diatas 0.70. berdasarkan dari angket dan dokumentasi. ujia terlihat nilai composite reliability
831 Jurnal Ilmu Manajemen | Volume 1 Nomor 3 Mei 2013
Triana Kartika Sari dan Andre D Witjaksono; Pengaruh Budaya Organisasi …
untuk semua variabel lebih besar dari
0.70. Dengan indikator budaya Untuk uji kausalitas dapat organisasi 0,866, kepuasan kerja dijelaskan dengan gambar berikut: 0,912 dan komitmen organisasi 0,924. Dengan demikian model variabel tersebut telah memenuhi composite reliability. AVE ≥ 0,50 dan cronbachs alpha > 0,60 yang menunjukkan variabel memiliki reliabilitas yang baik, ini berarti variabel memiliki discriminant validity yang tinggi. Gambar 1 Diagram Path
HASIL Berdasarkan gambar 1 dapat
dijelaskan hasil estimate inner weight Hasil analisis PLS dalam untuk pengaruh budaya organisasi penelitian ini meliputi outer model terhadap komitmen organisasi, (convergent validity dan composite menunjukan nilai koefisien estimate reliability) dan outer loading (analisis yang positif sebesar 0,232 dan nilai R-square dan uji kausalitas). Untuk T-statistik 2,119 lebih besar dari 1,96, convergent validity dapat diketahui sehingga menunjukan ada pengaruh dari hasil outer loading. Hasil outer yang signifikan. Untuk hasil estimate loading menunjukan bahwa seluruh inner weight untuk pengaruh budaya indikator dari masing-masing variabel organisasi terhadap kepuasan kerja, penelitian mempunyai nilai outer menunjukan nilai koefisien estimate loading lebih dari 0,5, sehingga yang sebesar 0,697 dan nilai T- seluruh indikator merupakan bagian statistik 13,836 lebih besar dari 1,96, dari variabel. Hasil composite sehingga menunjukan ada pengaruh reliability untuk indikator dari masing- yang signifikan. untuk hasil estimate masing variabel lebih besar dari 0,70, inner weight untuk pengaruh sehingga variabel tersebut telah kepuasan kerja terhadap komitmen memenuhi composite reliability. organisasi, menunjukan nilai Hasil inner model dapat koefisien estimate yang positif diketahui dari analisis R-square, uji sebesar 0,571 dan nilai T-statistik relevansi predikdi dan uji kausalitas. 6,217 lebih besar dari 1,96, sehingga Berdasarkan pengolahan data menunjukan ada pengaruh yang dengan PLS, dihasilkan nilai R- signifikan. square kepuasan kerja sebesar 48% yang berarti besarnya pengaruh PEMBAHASAN budaya organisasi terhadap kepuasan kerja sebesar 48%, Pembahasan yang akan sedangkan sisanya sebesar 51% disajikan dalam penelitian ini yakni dipengaruhi oleh faktor lain. Nilai R- sebagai berikut : square komitmen organisasi sebesar 57% yang berarti besarnya pengaruh Pengaruh Budaya Organisasi budaya organisasi terhadap terhadap Komitmen Organisasi. komitmen organisasi sebesar 57%, sedangkan sisanya sebesar 43% Berdasarkan distribusi dipengaruhi oleh faktor lain. jawaban responden yang telah dilakukan dalam penelitian ini didapatkan indikator perbedaan pendapat tentang budaya organisasi memperoleh nilai rata-rata tertinggi
832 Jurnal Ilmu Manajemen | Volume 1 Nomor 3 Mei 2013
Triana Kartika Sari dan Andre D Witjaksono; Pengaruh Budaya Organisasi …
dari indikator yang membentuk Pengaruh budaya organisasi
komitmen organisasi lainnya. terhadap kepuasan kerja Dengan demikian dapat Pengaruh Budaya organisasi dikatakan bahwa indikator perbedaan dalam penelitian ini diukur dengan pendapat tentang budaya organisasi empat indikator yaitu misi, lebih kuat membentuk komitmen konsistensi, pelibatan dan adaptasi organisasi dibandingkan indikator sedangkan untuk pengukuran lainnya. Hal ini menunjukan bahwa kepuasan kerja ada empat indikator adanya perbedaan pendapat tentang yaitu kepuasan terhadap budaya organisasi, menjadikan diri gaji,kepuasan terhadap promosi, karyawan lebih mampu menerapkan kepuasan terhadap rekan kerja, dan budaya yang dapat memberikan rasa kepuasan terhadap atasan. Dari hasil konsistensi terhadap semua penelitian ini diperoleh bahwa budaya karyawan dengan adanya sistem organisasi berpengaruh positif dan belajar dalam pemecahan masalah signifikan terhadap kepuasan kerja dengan adamnya sistem yang sudah yang berarti bahwa semakin tinggi diterapkan di Rumah Sakit Umum budaya organisasi akan meningkat Daerah (RSUD) Sidoarjo. kepuasan kerja karyawan. Pengaruh Budaya organisasi Penerapan budaya organisasi dalam penelitian diukur dengan pada rumah sakit dimana kepuasan empat indikator yaitu misi, terhadap rekan kerja dengan konsistensi, pelibatan, dan adaptasi. pernyataan kesedian karyawan untuk Dari hasil pengujian hipotesisi bekerja sama dengan karyawan diketahui bahwa budaya organisasi bagian lain dalam memberikan berpengaruh positif dan signifikan pelayanan medik dengan baik terhadap komitmen organisasi yang dimana dalam kesedian karyawan berarti bahwa semakin tinggi budaya lain dengan rekan sekerja untuk organisasi akan meningkat komitmen hubungan antara pegawai lain baik organisasi di pelayanan medis yang sama maupun yang berbeda Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) jenis pekerjaannya oleh sebab itu Sidoarjo. rekan sekerja yang mendukung dapat Rumah Sakit Umum Daerah mendapatkan lebih dari pada (RSUD) Sidoarjo mampu sekedar uang dan prestasi yang menerapkan budaya organisasi yang berwujud dari dalam kerja. dapat memberikan rasa konsistensi Dari hasil analisis penelitian ini terhadap semua karyawan dengan berbeda dengan penelitian dari adanya sistem belajar pemecahan Bellou (2010) yang menyatakan masalah dengan adanya sistem yang budaya organisasi tidak signifikan diterapkan di rumah sakit. Sehingga terhadap kepuasan kerja. Hal ini memberikan kontribusi besar menunjukan bahwa budaya terhadap karyawan terhadap interaksi organisasi terhadap kepuasan kerja dan komunikasi karyawan dengan pengaruh positif signifikan karna kemauan karyawan untuk berusaha konsistensi dalam misi rumah sakit di atas batas normal untuk adalah kepuasan karayawan mensukseskan pelayanan publik. terhadap kebijaksanaan dengan Dari hasil analisis penelitian adanya kepuasan kerja. ini berbeda dengan penelitian yang dilalukan oleh Rondeau (2000) yang Pengaruh Kepuasan kerja menyatakan budaya organisasi terhadap komitmen organisasi berpengaruh signifikan terhadap komitmen organisasi. Berdasarkan distribusi jawaban responden yang telah dilakukan dalam penelitian ini
833 Jurnal Ilmu Manajemen | Volume 1 Nomor 3 Mei 2013
Triana Kartika Sari dan Andre D Witjaksono; Pengaruh Budaya Organisasi …
didapatkan indikator perbedaan (0.97884) lebih besar dari pada
pendapat tentang kepuasan kerja pengaruh budaya organisasi memperoleh nilai rata-rata tertinggi terhadap komitmen organisasi dari indikator yang membentuk (0.232091) pada Rumah Sakit Umum komitmen organisasi lainnya. Daerah (RSUD) Sidoarjo. Hal Keinginan dimana pernyataan tersebut menunujukan bahwa tersebut menjelaskan tentang alasan kepuasan kerja memediasi pengaruh utama tetap bekerja di (RSUD) antara budaya organisasi terhadap karena loyalitas terhadap pelayanan komitmen organisasi. medik yaitu karena karyawan terikat Berdasarkan distribusi kontrak bagi karyawan non PNS di jawaban responden pada Rumah rumah sakit dimana Sakit Umum Daerah (RSUD) Sidoarjo mempertahankan keanggotaan didapatkan indikator kepuasan dalam organisasi dan berusaha untuk terhadap gaji memiliki skor rata – pencapaian tujuan yang diinginkan rata tertinggi dibandingkan dengan atau dedikasi untuk rumah sakit juga, indikator lain. Hal ini menunjukkan bagi karyawan merasa di rumah sakit bahwa kepuasan kerja yang ada di kerjanya tidak terlalu diforsir jadi rumah sakit umum daerah (RSUD) mereka merasa nyaman terikat Sidoarjo melihatkan bagaimana dengan bekerja di rumah sakit sistem kebijaksanaan dalam tersebut. penggajian sesuai dengan jabatan Hasil penelitian ini menerima yang dimiliki, karyawan satu dengan dengan penelitian Quresi et al. (2011) karyawan lain tidak dibedakan yang sesuai dengan menemukan karena dalam sistem penggajian bahwa faktor-faktor yang meningkat sendiri sudah sesuai dengan tupoksi dan mengurangi kepuasan kerja akan (tugas pokok dan fungsi) dari setiap berpengaruh dengan komitmen karyawan. organisasi, tetapi tidak menerima Penelitian ini mendukung dengan penelitian Anari (2012) yang penelitian Silverthorne (2004) yang menyatakan tidak signifikan menyatakan kepuasan kerja sangat kepuasan kerja terhadap komitmen berpengaruh dengan budaya organisasi dilihat dengan perbedaan oragnisasi dan komitmen organisasi. jenis kelamin. Karena suatu nilai budaya yang diperoleh atau dikembangkan oleh Pengaruh budaya organisasi organisasi denga pola kebiasaan terhadap komitmen organisasi dalam suatu keadaan dimana melalui kepuasan seorang individu memihak pada Budaya Organisasi dalam suatu organisasi agara tujan tersebut penelitian ini mempunyai empat dapat bertindak dalam mencapai indikator yaitu misi, pelibatan, tujuan organisasi. konsisten, dan adaptasi. KESIMPULAN Berdasarakan pengujian hipotesis yang telah dilakukan dalam penelitian Berdasarkan hasil penelitian ini diperoleh hasil bahwa budaya dan pembahasan dapat ditarik organisasi berpengaruh terhadap kesimpulan yaitu : kepuasan kerja. Budaya Organisasi (1) Budaya Organisasi berpengaruh positif signifikan berpengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen organisasi.. terhadap Komitmen Organisasi, (2) Perbandingan pengaruh Budaya Organisasi berpengaruh langsung dan tidak langsung positif dan signifikan terhadap menunjukan bahwa pengaruh budaya Kepuasan Kerja, (3) Kepuasan Kerja organisasi terhadap kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan
834 Jurnal Ilmu Manajemen | Volume 1 Nomor 3 Mei 2013
Triana Kartika Sari dan Andre D Witjaksono; Pengaruh Budaya Organisasi …
terhadap Komitmen Organisasi, (4) dengan karyawan lain untuk
Kepuasan Kerja memediasi pengaruh membuat suatu organisasi di budaya Organisasi terhadap pelayanan publik berjalan dengan kepuasan kerja. baik agar tercipta suatu tujuan yang diinginkan di organisasi. SARAN Dari simpulan diatas maka DAFTAR PUSTAKA peneliti menyarankan beberapa hal Anari Nahid, 2012. “Teachers: yaitu : emotional intelligence, job Pihak manajemen Rumah satisfaction and organizational Sakit Umum Daerah (RSUD) Sidoarjo commitment Journal of disarankan untuk meningkatkan Workplace Learning Vol.24No. efektivitas adaptasi penilaian kinerja 4,pp.256-269. dengan memberikan dukungan Bellou Victoria, 2010. “Organizational organisasi terhadap karyawan culture as a predictor of job sebagai bentuk apresiasi atas satisfaction: the role of gender kontribusi karyawan terhadap and age”Career Development penyelenggaraan penilaian kinerja International Vol. 15 No. 1,pp. yang menggabungkan penilaian baik 4-19. dari, rekan sejawat, bawahan, serta Colquitt,Jason A.Jeffery A. LePine sosialisasi hasil penilaian secara dan Michael J.Wesson konsisten (setelah dilakukan 2009.”Organization Behavior: penilaian) kepada seluruh anggota Improving Performance and organisasi baik pimpinan maupun Commitment in the Workplace. karyawan, sehingga dapat New York: The McGraw-Hill memberikan umpan balik yang tepat Com., Inc” Leadeship & kepada karyawan. Organization Development Kepuasan kerja karyawan di Journal. Vol. 3 No.4, pp 642- Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) 657. Sidoarjo dapat ditingkatkan dengan Ferdinand Augusty, 2006 Metode lebih memberikan kepercayaan atau Penelitian Manajemen. Edisi kesediaan karyawan untuk dapat Pertama. Semarang bekerja sama dengan rekan :Unirvesitas Diponegoro. sekerjanya dalam menyelesaikan Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi tugas kegiatan organisasi dari rumah Analisis Multivariate dengan sakit tersebut. Selama ini karayawan Program IBM SPSS 20). Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Edisi Kedua Semarang: Badan Sidoarjo lebih sering menyelesaikan Penerbit Universitas masalah secara individual atau Diponegoro. dikerjakan sendiri sehingga karyawan Greenberg, Jerald dan Baron, kurang merasa percaya diri jika Robert A. 2000, “Assesing menyelesaikannya sendiri, padahal Construct Validity in kebersamaan dalam mengerjakan Organizational Researh” tugas jika bersama-sama akan Administrative Scince segera selesai dalam keaktifan kegiatan organisasi. Quartely, Vol. 7 No. 3, pp. Komitmen organisasi di Rumah 365-373. Hetami, Adietya Sakit Umum Daerah (RSUD) Sidoarjo Arie. 2008. “Pengaruh motivasi, dapat ditingkatkan dengan lebih kemampuan dan disiplin memberikan rasa keinginan setiap terhadap kinerja karyawan pada karyawan untuk bisa menjaga sebuah persero asuransi”, kebersamaan dengan karyawan satu Jurnal Ekonomidan Bisnis, Vol. 6 No. 2, hal. 66-81.
835 Jurnal Ilmu Manajemen | Volume 1 Nomor 3 Mei 2013
Triana Kartika Sari dan Andre D Witjaksono; Pengaruh Budaya Organisasi …
Sekaran, Uma. (2007b). Metodologi
Lund, B. Daultram. 2003. Penelitian untuk Bisnis. Edisi 4 “Organization Culture and Buku 2. Jakarta: Salemba Job satisfaction” Journal Empat. of Business Industrial Silverthorne Collin. (2004) “The Marketing. Vol. 18No. 3 pp 219- impact of organizational culture 236. Mangkunegara, A.P. 2008. and person-organization fit on Perencanaan dan organizational commitment and Pengembangan Sumber Daya job satisfaction in Taiwan” Manusia. Bandung: Refika The Leadership & Organization Aditama. Development Journal. Vol. Meyer,J.P. and Allen, N. J. 1996. “A 25 No. 7, pp. 592-599. three component Sutrisno, Edy. 2011. Manajemen conceptualization of Sumber Daya Manusia. Edisi: organizational commitment”. pertama Cetakan: Ketiga Human Resource Management Jakarta : Kencana. Review, No.1, pp. 61–89 Waridin Arifin dan Masrukhin Samsul, Meyer, J.P. and Allen, N.J. 1991, (2006),“Pengaruh Motivasi “Testing the side-bet theory of Kerja, Kepuasan Kerja,Budaya organizational commitment: Organisasi, dan Kepemimpinan some methodological Terhadap Kinerja considerations”.Organizational Pegawai”, Ekobis, Vol.7 No.2. Behaviour and pp. 725-730. HumanPerformance“,Vol.17, No.15 pp. 375-98. Qureshi, Khansan Hayat, Mehwish Ali, & Nosheen Sarwat. 2011.” Impact of Job Satisfaction and Organizational Commitment on Employee Performance, Evidence from Pakistan”. Institute of Interdisciplinary Business Research.Vol.3No.4,pp.642- 657. Robbins, Stephen P dan Judge A Timothy. 2003. Perilaku Organisasi, Jakarta : Salemba empat edisi :12, Buku:2, Jakarta: Salemba Empat. Robbins, Stephen P. 2007. Perilaku Organisasi: Konsep Kontroversi, Aplikasi.Edisi terjemahan. Jilid Satu. Jakarta: PT .Prenhallindo. Rondeau KV and Wagar TH. 2000,“The role of organizational culture International”. Journal of Leadership Quality Assurance . Vol. 12 No.3 pp. 14-22.
836 Jurnal Ilmu Manajemen | Volume 1 Nomor 3 Mei 2013
ILMU PERUBAHAN DALAM 4 LANGKAH: Strategi dan teknik operasional untuk memahami bagaimana menghasilkan perubahan signifikan dalam hidup Anda dan mempertahankannya dari waktu ke waktu