Anda di halaman 1dari 6

Manajemen

GHANNI BHAGASWARA
1752134
MG-B
Bab 1
1. Telah disebutkan bahwa dalam proses belajar mengajar yang semestinya, dosen
tidak mendefinisi diri sebagai dan dipandang sebagai sumber pengetahuan utama
bahkan hanya satu-satu-nya sumber. Dalam proses belajar mengajar yang efektif,
dosen semestinya harus dipandang sebagai seorang manajer kuliah. Sumber
pengetahuan utama adalah buku, perpustakaan, artikel dalam majalah, hasil
penelitian, dan media cetak atau audio-visual lainnya (termasuk pengalaman dosen
tentunya). Dengan demikian mahasiswa yang akan menjalani dan mengalami proses
yang sama akan memperoleh pengetahuan yang sama (atau bahkan diharapkan lebih)
dengan cara yang lebih efektif dan tidak perlu membuat kesalahan yang sama.
Jadi, dosen harus dipandang sebagai manajer kelas dan merupakan nara
sumber (resource person) proses belajar. Dalam teknologi pendidikan, dikatakan
bahwa dosen bertindak sebagai director, facilitator, motivator, dan evaluator proses
belajar. Dosen menetapkan sumber pengetahuan yang harus dipelajari secara mandiri
oleh mahasiswa dalam bentuk silabus atau program belajar, mahasiswa menjalani
proses belajar tersebut di bawah pengendalian dosen.

2. Peranan dosen dan seorang manajer itu serupa tetapi tidak sama karena tugas
dosen adalah mengajar dan memberi ilmu agar mahasiswa dapat mengerti tentang
materi yang diberikan. Menurut saya dosen mengajar mahasiswa agar mahasiswa
dapat menggapai cita cita dan impian mahasiswa tersebut dan dosen tidak memaksa
apapun tentang tujuan mahasiswanya. Tugas manajer sama sama memperhatikan anak
buahnya agar mendapat ilmu dan mendoktrin agar tujuan anak buahnya tersebut
selaras dengan tujuan perusahaan.
Saya setuju dengan pendapat ini karena seperti yang sudah saya sebutkan pada
paragraf diatas yaitu dosen membentuk mahasiswanya agar tujuan mahasiswa tercapai
sedangkan manajer membentuk anak buahnya agar tujuan mereka selaras dengan
tujuan perusahaan.

3. Saya berpendapat “ya”, karna dia bekerja untuk mengatur bisnis agar berjalan lancar.
Misalnya dalam suatu perusahaan harus ada direktur dan menagemen, direktur hanya
menerima hasil laporan dari simanajeman. Karena dia mempunyai tanggung jawab
juga terhadap bisnis tersebut.

4. Menurut saya “tidak” , Karena setiap manajer memiliki strategi dan pemikirannya
masing masing.

5. Menurut saya “ya” , Sistem struktur organisasi kontemporer bisa memudahkan tugas
manajer dalam mengatur anak buah dan dapat meningkatkan efisiensi perusahaan
karena setiap orang sudah mendapat pernan serta job desk yang jelas.

6. Menurut sayan efisiensi lebih penting dalam mengerjakan sesuatu karena selain dapat
mempersingkat waktu disini kita juga dituntut untuk menggunakan kreativitas sebaik
mungkin.
7. Saya setuju dengan kedua perilaku tersebut memang merupakan dasar dari
manajemen karena selain menambah efisiensi, orang yang ditempatkan pada divisi
yang tepat dapat memberikan hasil yang maksimal dan tentunya sangat
menguntungkan perusahaan.
Implikasi bagi saya yaitu saya menjadi lebih paham bahwa kedua hal yang
menjadi dasar dalam ilmu manajemen yang seringkali tidak kita perhatikan.
8. Saya tidak setuju dengan pendapat ini karena manajemen bukan sekedar untuk
membereskan pekerjaan saja tetapi memberi ilmu dan kesejahteraan kepada anak
buahnya agar dapat memberikan hasil yang memuaskan.

Bab 2
1. Henri Fayol adalah orang yang pertama kali mencetuskan lima fungsi yang harus
dijalankan oleh seorang manajer ; perencanaan, penataan, penugasan, koordinasi, dan
pengendalian.
Mary Parker Follet berkeyakinan bahwa manusia merupakan aset terpenting yang
dimiliki oleh sebuah organisasi, oleh karena itu harus dikelola secara baik dan benar.
Federick W Taylor menciptakan sebuah revolusi mental di kalangan para pekerja dan
para manajer dengan cara mendifinisikan berbagai panduan yang jelas untuk meningkatkan
efisiensi produksi.

2. Bisa, karena dengan perhitungan yang tepat disertai penjelasan yang simpel dapat memotivasi
karyawan dan membuat tugasnya menjadi ringan dengan membagi tugas yang benar dan
efisieKekuatan sosial adalah aspek-aspek budaya yang membimbing dan mempengaruhi
hubungan antarmanusia dan juga antara karyawan dengan manajemen.

3. Kekuatan sosial yg signifikan dimasa ini berpengaruh pada perubahan sikap, pemikiran dan
nilai-nilai yang diantut oleh karyawan generasi Y. Tidak seperti pekerja dimasa lampau,
mereka mengiginkan lingkungan kerja yang menantang, yang memiliki akses terhadap
teknologi canggih , serta kekuatan untuk mengambil keputusan penting ditempat kerja.

4. Tantangan organisasi sebagai tantangan intern adalah masalah-masalah di dalam organisasi


mengenai SDM yang dapat menghambat usaha perwujudan eksistensinya sebagai
organisasi/perusahaan yang kompetitif. Bentuk-bentuk tantangan dari dalam, yang perlu
diantisipasi oleh manajer SDM agar peluang mencapai tujuan organisasi atau perusahaan
tidak berkurang karena faktor SDM, sebaliknya dengan usaha mengantisipasi tersebut
peluang itu menjadi semakin besar dan benar-benar terwujud secara maksimal.Tantangan
intern/keorganisasian dimaksud adalah :
a) Fleksibelitas
Organisasi atau perusahaan dalam globalisasi ekonomi, tidak dapat lagi mempertahankan
system sentralisasi, dengan wewenang dan tanggung jawab terpusat pada satu orang yang disebut
manajer tertinggi.tantangan itu hanya dapat diatasi dengan usaha meningkatkan peran serta para
pekerja, sesuai dengan posisinya masing - masing. Dengan kata lain organisasi atau perusahaan
memerlukan perkembangan sistem desentralisasi yang mengutamakan perlimpahan wewenang dan
tanggung jawab secara berjenjang.
Fleksebelitas juga menyangkut penggunaan tenaga kerja, dengan mengurangi kecenderungan
mengangkat pekerja tetap. Pengangkatan sebaiknya lebih difokuskan pada penggunaan tenaga kerja
temporer (tidak tetap), yang akan memperkecil pembiayaan SDM. Bersama dengan itu manajemen
SDM perlu melakukan pencarian tenaga kerja yang berkualitas, yang jika kondisi organisasi atau
perusahaan memerlukan secara selektif dapat diangkat menjadi pekerja tetap.
b) Pengurangan tenaga kerja
Manajemen SDM suatu perusahaan sering dihadapkan dengan keharusan mengurangi secara besar-
besaran tenaga kerja, karena berbagai sebab, seperti resesi, berkurangnya aktivitas bisnis, dan lain-
lain. Tantangan ini harus diatasi dengan cara memperbaiki setruktur pekerja lini dari tingkat bawah,
dengan mendesain kembali proses produksi. Dengan demikian dapat dipisahkan secara jelas proses
produksi jangka pendek dan sedang, yang dapat dipenuhi dengan menggunakan SDM sebagai tenaga
kerja sementara,dengan proses produksi jangka panjang yang memerlukan tenaga kerja tetap.
Disamping itu juga dapat dilakukan usaha mempercepat mengundurkan diri melalui proses pemberian
pensiun bagi para pekerja yang usianya relative cukup tua, dan cenderung kurang produktif.
Untuk mengatasi tantangan ini dapat ditempuh juga dengan cara mengatur proses pelaksanaan
pekerjaan yang tidak kontinyu. Agar dapat menghindari pengangkatan pekerja tetap yang
baru.Misalnya dengan menggunakan sistem siff, kontrak selama tenggang waktu diperlukan, dan lain-
lain.
Usaha pengurangan tenaga kerja kerap kali menghadapkan para manajer pada masalah-masalah yang
berbobot moril atau emosional yang kurang menguntungkan.Masalah-masalah itu harus diatasi oleh
manajer dengan kesediyaan mengalokasian pembiyaaan untuk pekerja yang mengalami pemutusan
hubungan kerja (PHK), seperti pembayaran uang pesangon.
c) Serikat pekerja
Tantangan yang berat adalah mempersatukan parapekerja,kemudian setelah bersatu dalam
serikat pekerja, dihadapi pula tantangan berupa keharusan mewujudkan kerja sama yang saling
mendukung dalam pembinaan SDM agar menjadi sumber daya yang kompetitif. Dengan kerjasama
perusahaan/organisasi setidak-tidaknya harus berusaha agar serikat pekerja tidak menjadi penghambat
proses produksi, dengan tidak menempatkannya sebagai lawan, dan sebaliknya harus berusaha
menjadi serikat pekerja sebagai patner, antara lain dengan menjadikannya sebagai sumber informasi
khususnya mengenai para pekerja, membantu menyelesaian masalah-masalah SDM dll yang dapat
meningkatkan untuk menjadi perusahaan yang semakin kompetitif.
5. Gaya kepemimpinan situasional adalah perilaku dan gaya kepemimpinan bersifat situasional.
Dimana pimpinan atau seorang manajer harus menyesuaikan responnya menurut kondisi atau
tingkat perkembangan kematangan karyawan, serta memberikan sejumlah pengarahan dan
dukungan yang bersifat sosioemosional. Gaya kepemimpinan ini mempunyai manfaat, yaitu
pengambilan keputusan cepat, dapat memberikan kepuasan pada pimpinan serta memberikan
rasa aman dan keteraturan bagi bawahan. Seorang pemimpin dapat melakukan berbagai cara
dalam kegiatan mempengaruhi atau memberi motivasi orang lain atau bawahan agar
melakukan tindakan-tindakan yang selalu terarah terhadap pencapaian tujuan organisasi.

Bab 3
1. Manajemen organisasi A mengerjakan semua tugas yang diberikan sesuai dengan prosedur
yang ada membuat karyawan mereka tidak dapat berpendapat dan cenderung tidak berani
mengambil resiko, organisasi ini “main aman” sehingga perusahaan tidak dapat menghasilkan
inovasi terbaru dan cenderung “monotoon” sehingga peningkatan perusahaan berjalan lambat
atau bahkan mengalami penurunan. Berbeda hal nya dengan manajemen organisasi A,
manajemen oraganisasi B berani mengambil resiko dengan memotivasi dan merangkul
karyawan mereka ide ide bagus yang pastinya bermanfaat bagi perusaahan, tidak hanya itu,
manajemen organisasi B juga membebaskan karyawannya sehingga mereka tidak merasa
tertekan dan dapat memberikan inovasi inovasi baru bagi organisasi.
2. Menurut saya Organisasi A lebih baik mengambi budaya organisasi “stabilitas” karena
budaya ini sangat cocok untuk organisasi A yang kurang berani mengambil resiko dan ingin
menjalankan semuanya secara aman sesuai dengan prosedur yang ada.
Menurut saya Organusasu B lebuh baik mengambil budaya organisasi “Inovasi dan
Pengambilan Resiko” karena budaya ini sangat cocok dengan manajemen organisasi B yang
mendorong para karyawannya untuk memberikan inovasi segar bagi perusahaan.
4. Jawabannya “ya” karena tidak peduli seefektif maupun secocok apapun budaya organisasi
yang ada tetap saja ada beban entah itu kecil maupun yang besar sekalipun karena di dunia ini
tidak ada yang 100% berhasil, jadi intinya segala sesuatu pasti ada resikonya.
5. Sebagai seorang manajer harus hanya memperhatikan lingkungan usahanya atau ekstern.
Untuk mencapa tujuan organisasi tidak lepas dari lingkungan ekstern yang terjadi, apalagi
bagi organisasi atau perusahaan yang menghasilkan barang-barang yang dibutuhkan oleh
konsumen. Oleh karena itu manajer harus memperhatikan dan mempertimbangkan unsur-
unsur serta kekuatan-kekuatan lingkungan ekstern dalam setiap kegiatan manajemen.
6. Maksudnya ialah dasar dari membangun sebuah bisnis yaitu berhubungan yang baik antara
manajer satu dengan yang lain. Dari hubungan yang baik itulah bisnis dapat berjalan dengan
lancar dan maju. Dimana terdapat kesepakatan-kesepakatan antara manajer/pebisnis tersebut.
Berhubungan yang baik dalam arti saling menghargai, membantu, menghormati dalam
berpendapat atau dalam berbisnis. Dampak kebenaran pernyataan diatas terhadap pengelolaan
lingkungan eksternal organisasi. Jika suatu bisnis tidak dibangun dengan hubungan baik nanti
suatu ketika ditengah perjalanan bisnis akan timbul rasa saling ingin untung sendiri sendiri
tanpa memikirkan kerugian yang akan dialami orang lain atau rekan satu tim, atau lebih
jelasnya akan timbul rasa egoisme apabila tidak dibangun atas dasar hubungan yang baik.
7. Tentunya akan kerap terjadi benturan diantara para pemangku kepentingan pada saat
kepentingan tersebut bersinggungan satu sama lain. Hal ini dapat terjadi karena secara
alamiah, para pemangku kepentingan tersebut akan berpegang pada beberapa prinsip ekonomi
yang berlaku umum sebagai berikut:

 Memperoleh keuntungan sebesar-besarnya dengan pengorbanan sekecil-kecilnya


 Semakin tinggi resiko investasi maka akan semakin tinggi potensi keuntungan yang
akan didapat, sebaliknya, semakin rendah resiko investasi maka akan semakin rendah pula
potensi keuntungan yang akan didapat.
 Beli di harga yang rendah dan jual diharga tinggi.
 Tundalah pembayaran kepada pemasok selama mungkin, tariklah setoran dari pelanggan
secepat mungkin.
 Perbesar biaya pada perusahaan yang sedang untung, perkecil biaya pada perusahaan yang
sedang rugi dan yang kuat akan memanfaatkan yang lemah.

Bab 4
1. Tipe organisasi transnasional/tanpa batas memakai pengaturan yang mengeliminasi atau
menghapus halangan geografis artitisial.Para manajer memilih pendekatan ini dalam rangka
meningkatkan efisiensi dan efektivitas di pasar global yang kompetitif.Implikasi yang
dirasakan oleh para pihak manajer adalah bagaimana mereka bisa mengembangkan produk
yang diproduksi di negara lain,dengan baik dengan cara memanfaatkan sumber daya alam
dan manusia yang ada pada negara ttersebut.Jadi struktur organisasi manajerial tidak akan
berpusat pada satu organisasi manajerial namun harus mencakup seluruh struktur organisasi
manajerial di seluruh negara dimana perusahaan iitu berada.
2. Kerangka kerja globe dapat diterapkan di lembaga pemerintah Venezuela dan Thailand.Hal
ini dikarenakan negara Venezuela dan negara Thailand memiliki rating yang tinggi.

3. Keuntungan dan kerugian pendekatan go global:


a. Pendekatan perusahaan global:
 keuntungan :Keputusan dan kebijakan bisa disentralisasi oleh satu struktur.
 Kerugian :Kesuksesan produksi perusahaan di negara lain tidak bisa dijamin
kualitasnya.
b. Pendekatan perusahaan multidomestik:
 keuntungan : Dapat menjalankan desentralisasi manajer dan keputusan-keputusan
lainnya dinegara lokal.
 kerugian :Manajeme perusahaan yang dikelola oleh orang lokal tidak bisa dikontrol
secara baik oleh manajer pusat.
c. Pendekatan perusahaan transnasional:
 Keuntungan : Struktur manajerial tidak memandang negar asal,jadi bisa
memanfaatkan orang asing untuk mengembangkan perusahaan.
 kerugian : Adanya diferensiasi sosial yang tinggi antara pengururs manajer.

4. Tantangan seorang manajer transfer dari meksiko ke Amerika Serikat yaitu seorang manajer
harus memahami lingkungan yang baru dan mampu beradaptasi dengan lingkungan yang
baru dan bisa menguasai bahasa asing.seorang manajer wajib mewaspadai isu-isu ekonomi
antara lain: nilai tukar mata uang,tingkat inflasi dan kebijakan fiskal,mengetahui keadaan
budaya tersebut antara lain, jarak kekuasaan, penghindaran ketidak pastian,orientasi masa
depan,orientasi kerja.Tantangan manajer AS yang ditransfer ke Guadalajara juga sama
seperti tantangan manajer yang ditransfer dari Meksiko ke AS.

5. Dalam hal organisasi para manajer mengawali dengan global sorching yaitu mengumpulkan
bahan mentah atau enaga kerja dari seluruh dunia berdasarkan biaya termurah.Tujuannya
adalah memanfaatkan keuntungan biaya yang lebih murah.dalam rangka menjadi lebih
kompetitif.Pengaruh dari internet yaitu tentang perdagangan internasional yaitu
mengekspor dan mengimpor barang dari luar negeri.

6. Perusahaan banyak yang dirugikan para terorisme dengan banyaknya pemberontakan yang
merugikan masyarakat sehingga masyarakat tidak selera dengan produk-produk yang
dikeluarkan perusahaan.Hal ini merupakan tangtangan terberat seorang manajer.

7. A. sejauh apa masyarakat mendorong dan menghargai para anggota kelompok agar
meningkatkan dan memaksimalkan kinerja mereka.
B. tidak terlalu menghindari ketidakpastian.Terbiasa debgab resiko,toleran terhadap
perbedaan perilaku dab berbagai opini untuk menyusun tujuan tertentu.
C. Menerima perbedaan yang lebar dalam kekuasan ,respek yang besar bagi mereka yang
berwenang.
D. Masyarakat mendorong dan menghargai individu agar berlaku adil,tidak egois,tidak
pelit,peduli,dan mengasihi sesama.

Anda mungkin juga menyukai