Anda di halaman 1dari 4

Pengembangan dan Pembinaan Karir

Karier adalah sekuen dari jabatan/posisi yang dilalui individu sepanjang hidupnya

karier dapat didefinisikan sebagai sebuah pola pengalaman yang terkait dengan
pekerjaan misalnya, jabatan, tugas-tugas, dan kegiatan-kegiatan selama masa kerja seseorang.

Pembinaan karier adalah usaha yang dilakukan secara formal dan berkelanjutan dengan
difokuskan pada peningkatan dan penambahan kemampuan seorang pekerja

Pengembangan karier merupakan suatu kegiatan organisasi dalam mempersiapkan


seorang karyawan untuk menduduki jabatan-jabatan yang tersedia dan terbentuk di dalam
organisasi yang bersangkutan baik pada waktu sekarang maupun pada waktu yang akan
datang. Atau bisa juga dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan pengembangan karier atau
“career development” adalah suatu kondisi yang menunjukkan adanya peningkatan-
peningkatan posisi seorang dalam suatu organisasi dalam jalur karier yang ditetapkan dalam
organisasi

TUJUAN PENGEMBANGAN dan Pembinaan KARIER

Pengembangan karier sebagai kegiatan Manajemen SDM pada dasarnya bertujuan


untuk memperbaiki dan meningkatkan efektivitas pelaksanaan pekerjaan oleh pekerja, agar
semakin mampu memberikan kontribusi terbaik dalam mewujudkan tujuan bisnis organisasi/
perusahaan. Pelaksanaan pekerjaan yang semakin baik dan meningkat itu berpengaruh
langsung pada peluang bagi seorang pekerja untuk memperoleh posisi/ jabatan yang
diharapkan atau dicita-citakannya.

Manfaat Pengembangan dan Pembinaan Karir


Pengembangan Karier pada dasarnya memiliki manfaat yang hamper sama dengan apa yang di kemukakan di
atas, namun manfaat pengembangan ini ada sudah menyangkut dengan kegiatan pendidikan pelatihan /
Pembinaan.
Manfaat tersebut sebagai berikut:
1. Meningkatkan kemampuan karyawan.
2. Organisasi akan mampu mengikuti setiap perkembangan keadaan di masa yang akan
mendatang
3. Program organisasi tidak pernah ketinggalan dari pesaingnya.
4. Organisasi dapat meningkatkan produktivitas sumber daya manusianya secara individu.
5. Mekanisme organisasi lebih fleksibel dalam menggunakan teknologi.
6. Biaya produksi yang dikeluarkan pasti lebih efeisien.
7. Organisasi akan dapat mempersiapkan karyawannya untuk menduduki jabatan yang
lebih tinggi dalam organisasi.

cara-cara yang dapat dilakukan Untuk dapat mengembangkan pengetahuan para


karyawan, antara lain adalah:

1. Karyawan diberikan berbagai buku, brosur, surat edaran untuk dibaca dan dipelajari.
2. Sering mengikutsertakan dalam diskusi, seminar dan lokakarya.
3. Dilibatkan secara aktif pada acara-acara yang dilaksanakan organisasi perusahaan.
4. Mengikutkan pendidikan yang lebih tinggi seperti kursus pelatihan.

BENTUK-BENTUK/ MODEL-MODEL PENGEMBANGAN KARIER


Secara garis besar ada dua pendekatan terhadap model pengembangan karier, yaitu model
tradisional dan model kontemporer ( Moderen ). Pengembangan karier merupakan proses yang
dilalui karyawan melalui serangkaian tahapan, masing-masing ditandai oleh sejumlah tugas
perkembangan dan aktifitas.

1. Model Pengembangan Karier Tradisional


a. Tahapan Eksplorasi
Pada tahapan eksplorasi individu berupaya mengidentifikasi jenis pekerjaan yang menarik
minat mereka. Mereka mempertimbangkan minat, nilai dan kecenderungan pekerjaan dan
mereka mencari informasi tentang pekerjaan, karier dan jabatan dari pekerjaan lain, teman dan
anggota keluarga. Contohnya , karyawan baru dianggap sebagai orang yang sedang magang,
yaitu karyawan yang bekerja dibawah pengawasan dan arahan teman sejawat yang lebih
berpengalaman atau manajer. Dari kacamata perusahaan, aktivitas orientasi dan sosialisasi
dibutuhkan untuk mengatur karyawan baru agar merasa nyaman dengan pekerjaan barunya
serta karyawan yang lain sehingga mereka mulai dapat memberikan kontribusi terhadap tujuan
perusahaan.
b. Tahapan Establishment
Pada tahap establishment, individu menemukan tempatnya di perusahaan, memberikan
kontribusi yang mandiri, memperoleh tanggung jawab yang besar dan kesuksesan financial,
serta membangun gaya hidup yang dikehendaki. Karyawan yang telah mencapai
tahapan establishment dipandang sebagai kolega. Kolega adalah karyawan yang dapat bekerja
secara mandiri dan mendatangkan hasil. Mereka adalah karyawan yang lebih mandiri atau lebih
berpengalaman daripada mereka yang ada di tahapan eksplorasi. Mereka mempelajari
bagaimana perusahaan memandang kontribusi mereka dari interaksi informal dengan sesama
manajer dan umpan balik formal yang diterima melalui sistem penilaian kinerja.

c. Tahapan Maintenance
Dalam tahapan maintenance, individu tertarik dengan memelihara ketrampilannya agar
tetap up to date dan dipersepsi oleh orang lain sebagai orang yang memberi kontribusi kepada
perusahaan. Karyawan dalam tahapan ini memiliki pekerjaan bertahun-tahun, banyak
pengetahuan kerja dan pemahaman yang mendalam tentang bagaimana perusahaan
mengharapkan bisnis dilakukan. Karyawan dalam tahap ini bisa menjadi pelatih atau mentor
yang berharga bagi karyawan baru. Karyawan dalam tahap ini bisa diminta meninjau dan
mengembangkan kebijakan atau tujuan perusahaan. Pendapat mereka tentang proses kerja,
masalah dan isu-isu penting yang dihadapi unit kerja mungkin diminta.

d. Tahapan Disangagement
Dalam tahapan disangagement individu mempersiapkan perubahan dalam keseimbangan
antara aktivitas pekerjaan. Mungkin mengambil peran sebagai sponsor. Sponsor memberikan
pengarahan kepada karyawan lain, mewakili perusahaan kepada pelanggan, berinisiatif
melakukan tindakan dan membuat keputusan.
Ketika berpikir tentang disangagement, kita secara khusus berpikir tentang karyawan tua
yang akan pensiun dan berkonsentrasi sepenuhnya pada aktivitas non-pekerjaan seperti
olahraga, hobi, bepergian atau menjadi relawan.

2. Pandangan Karier Kontemporer


Tren dalam globalisasi, demografi, teknologi (baik informasi maupun yang lainnya),
perubahan hubungan kerja, pekerjaan berbasis-tim dan struktur organisasi baru mempunyai
dampak yang signifikan terhadap cara pandang karier. Dari sudut pandang ini, para pakar
mempertanyakan relevansi jenjang karier tradisional. Pandangan kontemporer mengenai
pembangunan karier berpendapat bahwa individu dan organisasi harus fleksibel dan dapat
beradaptasi agar tetap sukses dalam lingkungan yang terus menerus berubah dan tidak
menentu.

Cara Menetapkan Pembinaan dan pengembangan karier terdiri atas:

1. Fase Perencanaan. Fase ini merupakan aktivitas menyeleraskan rancangan pekerja dan
rancangan organisasi/ perusahaan mengenai pengembangan karier di lingkungannya.
2. Fase Pengarahan. Fase ini bermaksud untuk membantu para pekerja agar mampu
mewujudkan perencanaannya menjadi kenyataan, yakni dengan memantapkan tipe karier yang
diinginkannya dan mengatur langkah-langkah yang harus ditempuh untuk mewujudkannya.
3. Fase Pengembangan. Fase ini adalah tenggang waktu yang dipergunakan pekerja untuk
memenuhi persyaratan yang memungkinkannya melakukan gerak dari satu posisi ke posisi lain
yang diinginkannya.

Anda mungkin juga menyukai