I. PENDAHULUAN
Konsep karier telah berubah dalam beberapa tahun terakhir. Dalam pandangan
tradisional, karier terdiri dari urutan posisi dalam suatu pekerjaan atau organisasi.
Misalnya,karir akademik mungkin dimulai dengan posisi sebagai Asisten Profesor
Universitas. Itu berlanjut dengan pengangkatan ke posisi fakultas sebagai Asisten Profesor,
kemudian Associate Profesor, dan akhirnya Profesor penuh. Seorang insinyur mungkin
mulai sebagai Insinyur Staf dengan pengalaman yang lebih besar mendapatkan promosi ke
posisi Insinyur Penasihat, Senior Insinyur, dan VP Bidang Teknik. Dalam contoh-contoh ini,
kariernya mirip satu set tangga dari bawah ke atas dari profesi atau organisasi. Dalam
organisasi di mana karier seorang karyawan mengalami kemajuan dengan cara ini maka
program pengembangan perlu memastikan bahwa karyawan dipersiapkan agar bisa naik
pada tingkatan baru.
Namun baru-baru ini, perubahan seperti perampingan dan restrukturisasi telah
menjadi norma, sehingga konsep karir menjadi lebih fleksibel. Kemungkinan karyawan hari
ini lebih banyak memiliki karir Protean, yang sering berubah berdasarkan perubahan dalam
minat, kemampuan, dan nilai-nilai seseorang dan dalam lingkungan kerja. Misalnya
seorang insinyur mungkin memutuskan untuk mengambil cuti panjang dari pekerjaannya
(sabbatical) untuk menjadi manajer atau Engineers tanpa batasan, sehingga dia dapat
mengembangkan keterampilan manajerial dan memutuskan apakah dia suka mengelola.
Seperti dalam contoh ini, karyawan dalam karier Protean bertanggung jawab untuk
mengelola karier mereka. Praktek ini konsisten dengan psikologis modern, dimana
karyawan saat ini tidak mencari organisasi yang menyediakan keamanan kerja dan tangga
karir untuk naik, melainkan peluang pengembangan dan pengaturan kerja yang fleksibel.
Hubungan dan pengalaman sering membawa seorang karyawan dalam jalur karier
yang jauh berbeda dari jenis Tradisional maupun Profesi / Protean. Jalur Spiral dalam
karier melintasi batas antara spesialisasi dan organisasi. Manajemen karir membantu
karyawan memilih kegiatan pengembangan yang mempersiapkan mereka untuk
Formal Education
Assessment
Job Experiences
Interpersonal Relationships
1. Pendidikan Formal
Organisasi dapat mendukung pengembangan karyawan melalui berbagai program
pendidikan formal, baik di tempat kerja atau di luar. Ini mungkin termasuk
lokakarya/workshop yang dirancang khusus untuk karyawan organisasi, kursus singkat
yang ditawarkan oleh Konsultan atau Universitas.
2. Penilaian
Mengumpulkan informasi dan memberikan umpan balik kepada karyawan tentang
perilaku mereka, komunikasi gaya, atau keterampilan. Melalui Assesment Center ,
Performance Appraisal maupun 360 Feedback.
3. Pengalaman Kerja
Sebagian besar pengembangan karyawan terjadi melalui pengalaman kerja,
kombinasi dari hubungan, masalah, tuntutan, tugas, dan fitur lain dari pekerjaan
karyawan. Menggunakan pengalaman kerja untuk pengembangan karyawan
mengasumsikan bahwa pengembangan paling mungkin terjadi ketika keterampilan dan
4. Hubungan Interpersonal
Karyawan juga dapat mengembangkan keterampilan dan menambah
pengetahuan Mereka tentang organisasi dan pelanggannya dengan berinteraksi
dengan anggota organisasi yang lebih berpengalaman. Saat ini semakin banyak
interaksi ini terjadi secara online dengan alat media sosial, seperti yang dijelaskan
dalam "HRM Sosial." Lebih formal, dua jenis hubungan digunakan untuk
pengembangan karyawan adalah bimbingan (Mentoring) dan pembinaan
(Coaching).
Dari Pendekatan Pengembangan Karyawan & Manajemen Karir dalam Manajemen Sumber
Daya Manusia Strategic , penulis mengulas implementasi pada salah satu perusahaan
Multinasional yang bergerak dalam bidang Oil & Gas yaitu Chevron Corporation.
5. Jalur Karir
Selain program-program pengembangan di awal karir , terdapat juga jalur untuk
mendorong targeted employee (Hi-Pot) dalam mempercepat pengembangan kemampuan
melalui diskusi yang aktif tentang manajemen karir. Program program yang menunjang jalur
karir diantarannya : Job Posting Program (JPP), Career Development Assignment (CDA),
International Work Assignment (IWA) & Employee Self Development Program (ESDP)
Dari pembahasan dasar teori dan analisa didapatkan kesimpulan bahwa pendekatan
Perencanaan Manajemen Karir & Pengembangan sudah diimplementasikan pada Chevron
Corporation dan termasuk penyesuain program dengan tantangan bisnis & nilai-nlai yang ada
di Perusahaan.
V. DAFTAR PUSTAKA