Proses management trainee sangat vital fungsinya untuk pengembangan visi dan
misi perusahaan untuk masa yang akan datang, dan satu hal yang sangat penting
yaitu mereka dapat bersaing di dunia usaha saat ini yang sangat menuntut
efisiensi dan profesionalisme.
http://www.kembar.pro/2015/10/pengertian-dan-manfaat-management-trainee.html
Sering kita mendengar ada lowongan yang dibuka oleh perusahaan untuk mengisi posisi
“Management Trainee”. Istilah yang dipakai oleh perusahaan bisa berbeda-beda, seperti
Management Trainee, Management Development Program, Graduate Management Associates
Programme, Graduate Trainee, Development Program, Program Pendidikan, Program
Pengembangan Staff, dan lain sebagainya. Meskipun nama program yang ditawarkan berbeda-
beda, akan tetapi esensinya tetaplah sama. Lalu apa sebenarnya posisi ini? Bagaimana proses
seleksi yang perlu dihadapi? Dan bagaimana prospek karirnya?
Pada masa kini perusahaan apapun pasti membutuhkan sumber daya manusia untuk
ditempatkan pada posisi manajerial. Namun, banyak atau seringnya karyawan berpindah-pindah
pekerjaan membuat perusahaan-perusahaan mengalami kesulitan untuk mendapatkan seorang
manajer yang tahu benar kondisi bisnis perusahaan tersebut. Dengan kata lain, seakan-akan
investasi di bidang sumber daya manusia tidak membawa hasil.
Kebanyakan yang direkrut untuk menjadi MT adalah para lulusan baru (fresh graduate). Mereka
diberi pelatihan dan pengetahuan tentang kondisi bisnis perusahaan tersebut. Maka, seorang
management trainee adalah peserta dari program tadi.
MT merupakan proses rekruitmen dan pencarian sumber daya manusia dengan kualitas tertentu
dalam bidang tertentu, yang dilatih untuk ‘menduduki’ posisi kunci dalam sebuah perusahaan.
Menurut Inge Santoso, seorang trainer yang biasa memberikan pelatihan di sejumlah
perusahaan besar, yang ditekankan pada MT adalah aspek psikologis. Para peserta pelatihan,
katanya, biasanya tidak melihat potensi besar yang mereka miliki. ‘’Tugas kami di sini
menyadarkan mereka untuk melihat potensi terpendam mereka,’’ ujarnya.
Setelah sadar, mereka biasanya berusaha menggali dan memperbaiki kinerja mental mereka.
Dampak setelah mengikuti pelatihan tersebut, mereka menjadi lebih giat dan bekerja secara
total. Kehidupan pribadi dan sosial mereka, lanjut Inge, juga semakin bagus. Tidak ada latar
belakang pendidikan khusus untuk menjadi seorang MT. Tergantung perusahaan, posisi untuk
bidang apa yang dibutuhkan. Di Amerika, yang banyak membutuhkan MT adalah bidang ritel,
jasa, dan department store. Di Indonesia pencarian MT ditawarkan oleh perbankan. Hanya saja,
nama MT menjadi businees development programme. Iwan Setiawan, trainer dari Forever Young
Indonesia, sebuah perusahaan multi level marketing, mengungkapkan, yang ditekankan pada
para MT ialah pengembangan karakter. Diharapkan, setelah mengikuti pelatihan, para anggota
di perusahaannya akan lebih kuat dan stabil. ‘’Manusia tersusun dari fisik, mental, emosi, dan
rohani. Satu sama lain harus saling terkait,’’ ujarnya.
Di perusahaan tempat Iwan bekerja, profesi MT masuk dalam bagian training dan human
resources development (HRD). Itu tidak selalu berlaku demikian, tergantung kebijakan masing-
masing perusahaan.
Tergantung kebijakan perusahaan juga berlaku pada lamanya program pelatihan yang diberikan
untuk MT. Ada perusahaan yang mewajibkan MT mengikuti pelatihan antara 1-2 tahun dengan
diberi pengetahuan tentang pengendalian bisnis, pembuatan kebijakan, rencana manajerial, dan
membangun jaringan komunikasi.
Ada perbedaan antara masuk kerja pertama sebagai karyawan dan MT. Bila sebagai karyawan,
seseorang harus menjalani masa percobaan. Sementara bila sebagai MT, ia akan menjalani masa
evaluasi. Sebagai tambahan, peserta MT biasanya akan diputar tempat tugasnya. Dengan kata
lain, mereka menjalani sistem perputaran (rolling system). Setiap selesai tugas pada satu bagian
tertentu, mereka akan dievaluasi. Demikian seterusnya hingga selesai masa evaluasi. Setelah
masa evaluasi berakhir, MT tidak akan lagi di-rolling. Itu berarti saatnya ia mulai membangun
karier di perusahaan tersebut. Bagaimana Proses Seleksi Management Trainee? Program
Management Trainee (MT) adalah program pengembangan karyawan dengan pola rekrutmen
dan jalur yang khusus. Khusus karena kriteria rekrutmen yang dipakai biasanya lebih tinggi, dan
kadang kala sangat tinggi bila dibandingkan dengan kriteria rekrutmen untuk karyawan dengan
pola biasa. Mulai dari syarat indeks prestasi (IPK) yang tinggi, pengalaman organisasi yang
memadai, kemampuan atau skill yang cukup, hingga penguasaan bahasa asing yang baik. MT
dirancang khusus untuk menyiapkan kader-kader pemimpin perusahaan di masa depan. Oleh
karena itu proses seleksi program MT dilakukan dengan sangat ketat, baik dilaksanakan sendiri
oleh bagian SDM perusahaan maupun dengan menyerahkannya kepada konsultan terpercaya.
Proses seleksi karyawan MT bisa berbeda-beda di tiap perusahaan. Biasanya tahap-tahap yang
akan Anda jalani selama proses seleksi atau rekruitmen program management trainee ialah:
TAHAP 1 :
TAHAP 2 :
Wawancara atau tes bahasa inggris TOEFL
TAHAP 3 :
Tes bakat (Assessment Test)
TAHAP 4 :
TAHAP 5 :
TAHAP 6 :
PERLU DIINGAT bahwa Anda bisa saja gagal di TAHAP MANAPUN. Meskipun Anda sudah
sampai hingga tahap terakhir, Anda juga bisa gagal. Proses penyaringan karyawan MT sangat
ketat, sehingga perusahaan sangat selektif dalam memilih yang terbaik. Tak jarang pada setiap
kesempatan wawancara, Anda akan menghadapi pertanyaan-pertanyaan “jebakan” yang
tujuannya adalah “mencari kelemahan Anda”
Sebagai peserta yang rata-rata adalah lulusan fresh graduates baru dari perguruan tinggi, jelas
peserta MT masih minim keahlian, pengalaman, pemahaman soal sistem dan budaya kerja dan
kepemimpinan. Oleh karena itu, setelah lolos dari proses seleksi MT, biasanya Anda akan
mengikuti masa training selama 6 bulan hingga 1 tahun, tergantung dari kebijakan setiap
perusahaan. Selama training, anda akan belajar, dididik dan diawasi kinerjanya. Tidak jarang
ada karyawan yang tidak sanggup mengikuti masa training dan akhirnya keluar dari perusahaan.
Sehingga dia belum bisa disebut sebagai “lulusan MT” di perusahaan tersebut, karena tidak
mengikuti program training sampai selesai.
Program training MT dalam Bank swasta yang saya ketahui sangatlah melelahkan, karena harus
belajar setiap hari (seperti kuliah) dan terdapat ujian-ujian tertulis atau lisan pada saat tertentu.
Setelah lulus belajar di kelas, biasanya akan ditempatkan di cabang-cabang perusahaan atau
istilahnya On the Job Training atau OJT.
http://pengertianmanagement.blogspot.co.id/2012/11/pengertian-management-trainee.html
335SHARES
Management trainee atau biasa disingkat MT adalah posisi yang jadi incaran
banyak fresh graduates. Dalam jenjang karir ini kamu akan kembali masuk “proses
kuliah” demi dipersiapkan untuk menjadi manajer dalam sebuah perusahaan. Proses
“kuliah”-nya pun menantang dan mencakup banyak materi karena setelah lulus
nanti, diharapkan para MT bisa mengisi posisi strategis di perusahaan.
Ada banyak hal yang harus kamu ketahui tentang MT sebelum mengirimkan
lamaran untuk posisi ini. Dengan mengetahui hal-hal ini, kamu akan bisa tampil lebih
matang dalam sesi wawancara. Dan jika kamu diterima nanti, risiko culture
shock pun bisa terkurangi karena kamu sudah tahu seluk-beluk menjadi seorang
MT.
Pembentukan karakter ini jadi salah satu poin menarik dari MT. Selama training,
perusahaan akan mencekokimu dengan berbagai ilmu dan “menggilirmu”
menempati divisi-divisi berbeda selama training. Dengan ini, kamu pun bisa
mengembangkan diri dari berbagai sisi. Ini adalah pengalaman berguna untuk
kariermu di masa depan nanti.
Seperti yang dilakukan banyak perusahaan lain ketika merekrut karyawan, psikotes
juga merupakan instrumen umum yang sering digunakan untuk merekrut karyawan
MT. Oleh karenanya, pastikan kamu sudah mempersenjatai diri dengan berlatih
berbagai macam soal psikotes seperti dalam artikel sebelumnya.
Karena biasanya lowongan ini dibuka untuk lintas jurusan, alias orang dari berbagai
latar pendidikan berbeda boleh mendaftar, jadi jangan kaget jika ternyata banyak
sekali peserta yang ikut. Kamu hanya perlu pasang mental percaya diri, dan
kerjakanlah soal-soal psikotes yang ada dengan tenang, cepat, dan cermat.
Pra-OJT : 2 bulan
OJT 1 : 3 bulan
OJT 2 : 3 bulan
Review : 1 bulan
“Kamu harus siap ditempatkan dimana saja dan kudu betah. Kalau gak betah ya penalti
25 juta”
Meskipun kamu disiapkan perusahaan untuk menjadi seorang manager, kamu harus
mau mengerjakan hal-hal yang biasanya dikerjakan office boy. Jangan kaget jika
suatu saat kamu harus mengepel lantai, membersihkan kamar mandi jika kamu
melamar pada perusahaan yang bergerak di bidang HORECA bisa jadi kamu
disuruh untuk membuat secangkir kopi maupun menata barang dagangan di rak
supermarket. Hal ini ditujukan agar kamu benar-benar mengenali perusahaan yang
sedang kamu lamar luar-dalam. Pastikan pula kamu siap ditempatkan di mana saja
diseluruh Indonesia!
Lewat MT, kamu bisa mengukir jenjang karier dengan cepat. Namun
kamu dituntut untuk selalu menjaga sikap dan selalu sigap
Meski di dalam rangkaian training MT ini kamu udah digaji setara bahkan ada
beberapa yang lebih tinggi dengan karyawan lain, sebagai seorang MT kamu
dituntut untuk selalu berperforma tinggi. Jangan sampai terlena dan malah
bersantai-santai dengan posisimu saat ini. Ingat, sistem gugur yang dijalankan oleh
perusahaan memungkinkanmu dikeluarkan.
Jangan mendaftar posisi MT hanya karena ingin enaknya saja. Kamu harus bisa
membayangkan beratnya tekanan kerja yang akan kamu hadapi, dan bersabar
karena itu semua adalah untuk pengembangan diri. Jadikanlah MT sebagai tempat
untuk menimba pengalaman baru serta ilmu. Nah, sudah siapkah kamu menjadi MT
saat ini?
http://www.hipwee.com/sukses/sebelum-mendaftar-jadi-management-trainee-pastikan-hal-hal-ini-
lebih-dulu-kamu-ketahui/
anagement Trainee atau biasa disebut MT merupakan program perusahaan dalam mencari
SDM untuk di tempatkan di posisi manajerial. Ada beberapa sebutan lain untuk MT antara
tinggi. IPK, Pengalaman Organisasi, IQ tinggi, Fasih dalam Bahasa inggris, merupakan
Seorang yang masuk perusahaan lewat program MT berbeda dengan program regular atau
proses rekrutmen biasa. Pekerja dari program regular biasanya akan mengalami masa
percobaan. Sedangkan dari Program MT, ia akan mendapat pelajaran, pelatihan, dan
pegetahuan seputar perusahaan yang akan dipantau nilai penyerapan ilmunya oleh bagian
Human Resource. Bila program regular mengenal pemutusan hak kerja karena tidak
memiliki nilai baik saat bekerja, Pada Program MT akan menemui proses eliminasi bila nilai
Program MT bisa disebut juga dengan percepatan karir, karena tujuannya jelas
detail dan menyeluruh, dari bagian hulu sampai hilir produksi akan diberikan ilmunya
Lamanya program MT tergantung dari kebijakan perusahaan mulai 3-2 tahun, idealnya
biasanya adalah satu tahun. Selama menjalani MT, peserta akan mendapat:
Pelatihan di Kelas, Meliputi materi, ujian, presentasi hasil belajar. Meskipun belajar
namun perusahaan tetap memberikan gaji dan fasilitas sesuai kebijakan.
On The Job Training, Bekerja sambil belajar, Meliputi Materi, Praktek, dan Presentasi
hasil yang di dapat serta masukan pada saat OJT. Ada beberapa MT yang akan memindahkan
divisi kerja setiap waktu tertentu dengan tujuan mengetahui keseluruhan kinerja perusahaan.
https://maukulia.wordpress.com/2013/10/29/management-trainee-posisi-apa-itu/
Demi mencari calon dengan bibit, bebet, dan bobot terbaik, proses rekrutmen MT biasanya
panjang, lama, dan melelahkan. Bahkan kadang bisa ada lima hingga sembilan tahapan
seleksi dalam jangka waktu dua sampai tujuh bulan. Proses yang lama ini bikin kamu harap-
harap cemas dan penuh dengan ketidakpastian. Menanti panggilan ke tahap selanjutnya
mungkin lebih galau daripada menanti jodoh yang tak kunjung datang.
2. Layaknya sperma, kamu berhasil menyisihkan ribuan bahkan puluhan ribu pesaing
untuk menjadi the chosen one.
Sumber gambar: jobboom.com
Biasanya program MT diselenggarakan oleh perusahaan besar. Program ini butuh dana yang
tidak sedikit. Mulai dari proses rekrutmen di berbagai daerah sampai dengan biaya training.
Karena itu pelamar biasanya membludak. Jumlahnya hingga ribuan dan puluhan ribu
pelamar. Artinya saat kamu berhasil menjadi MT, maka kamu adalah sang juara ynag telah
menyisihkan ribuan pesaing lainnya.
3. Kamu memiliki teman seangkatan layaknya saat kuliah yang bisa berbagi saat sedih
dan senang
sumber gambar: thoughtcatalog.com
Enaknya program MT, kamu bakal punya teman angkatan layaknya kuliah. Jadi gak heran,
kamu bisa punya temen curhat, temen karaokean, temen nonton, dan tak terkecuali jodoh.
Saat training, kamu akan disuruh belajar dan dilatih banyak hal. Katanya sih ilmu, skill dan
pengetahuan itu berharga. Istimewanya, kamu bisa mendapatkannnya secara gratis dan cuma-
cuma. Dan bahkan kamu mendapat gaji juga dari perusahaan.
5. Sebagai MT, kamu tidak akan kekurangan kasih sayang dan perhatian.
EDITORS' PICKS
6. Kamu akan mendapat pelajaran dan pengalaman yang sangat luas dan beragam.
Lulusan program MT biasanya diproyeksikan untuk menjadi asisten manajer atau selevelnya. Pada
akhirnya lulusan yang loyal diharapkan dapat menjadi pimpinan perusahaan di masa depan. MT
dibentuk untuk menjadi calon future leader perusahaan. Dan tak mustahil, kamu juga bisa di posisi
direktur suatu saat nanti.
8. Ekspektasi yang tinggi menuntut kamu harus memiliki performa di atas rata-rata.
Sumber gambar: news.okezone.com
Ekspektasi terhadap anak MT biasanya tinggi. Karena kamu memang dibentuk untuk menjadi future
leader di perusahaan tersebut. Efeknya kamu harus selalu bisa menjaga performa di atas rata-rata,
tanggung jawab kamu terima juga lebih banyak. Capek? Sering pulang malam? Udah biasa kamu
alami.
9. Statusmu belum permanen, bisa saja dikeluarkan setiap saat ketika performamu buruk.
Sumber gambar: huffingtonpost.com
Selama masa training, statusmu bukan pegawai tetap. Kamu belum dapat jatah cuti untuk liburan.
Bahkan kamu bisa dikeluarkan dari program jika performamu menurun atau evaluasimu dinyatakan
buruk. Saat seperti ini terkadang kamu pengen kabur dari semua tekanan kerja.
10. Kamu terikat dengan kontrak. Ada penalti jika kamu resign. Dan bahkan kamu juga
terancam harus penundaan pernikahan.
Sumber gambar: thaoski.com
Karena biaya untuk menemukan dirimu tidak sedikit, biaya training yang juga banyak, maka
perusahaan menuntutmu untuk loyal. Tidak semua program MT ada ikatan dinas. Namun
banyak juga yang mewajibkan kamu untuk membayar ratusan juta jika ingin resign sebelum
masa kontrak selesai. Bagi kamu yang udah berencana menikah, juga kadang dipaksa
menunda. Duh, kalau diputusin sama pacar, memang perusahaan mau tanggung jawab?
Kalian para MT gak bisa memilih mau ditempatkan dimana dan di divisi apa. Kecuali yang
memang dari awal sudah masuk program MT divisi khusus dan bukan yang general. Jadi
siap-siap saja terbang ke Papua atau Saumlaki (tau ga? Coba cek di peta). Selain itu, kadang
keinginan kita bertabrakan dengan keinginan organisasi. Jadi siap-siaplah untuk LDR
dengan orang-orang terkasih.
12. Proses adaptasi setelah kamu jadi karyawan cukup sulit. Soalnya kamu punya
bawahan yang lebih tua dan sudah lama bekerja di sana.
Sumber gambar: bnnpjatim.com
Saat masa kuliah, bawahanmu adalah juniormu. Tapi beda dengan program MT. Di sini kamu
bisa saja punya bawahan yang seumuran kakakmu atau bahkan ayahmu. Pada awalnya kamu
agak canggung memberikan instruksi pada mereka.
Pada akhirnya, program ini tidak hanya memberimu pengetahuan dan skill tapi juga menjadi
proses pendewasaan bagimu yang baru saja lulus kuliah. Menjalani program ini akan
membuatmu sadar bahwa hidup tidak selamanya indah. Tidak selamanya rencana dan
keinginan kita bisa tercapai dengan mudah. Ada banyak tuntutan yang harus kamu hadapi.
Dan kamu tak akan menyerah begitu saja dengan tantangan ini.
https://life.idntimes.com/inspiration/yulio/12-pengalaman-yang-bakal-kamu-rasakan-saat-jadi-
management-trainee-di-perusahaan/full
Management Trainee (MT) :
Antara Pekerjaan, Jabatan, dan
Masa Depan
Kholis 26 August 2013
oleh Firman I. P.
Pada zaman sekarang tidak jarang pengusaha pemberi pekerjaan (baca:
perusahaan) membuat program atau rancangan perekrutan yang dikenal
dengan istilah Management Trainee atau MT. Hal mendasar perusahaan
menyelenggarakan program tersebut tidak lain karena semakin
diperlukannya sumber daya insani yang masih segar alias masih betul-
betul ingat tentang pelajaran teori dan praktik yang telah diperolehnya
sejak menjadi pelajar (mahasiswa). Di samping itu pula, perusahaan juga
memerlukan kepastian dan komitmen dari pekerja akan loyalitasnya
terhadap perusahaan itu saja. Apalagi belakangan ini pola atau gaya
pencari kerja (job seeker) menunjukkan sikap yang suka bertualang
sehingga tidak heran jika kenyataannya seorang pegawai dapat bekerja
dalam setahun saja bisa di lebih dari 2 perusahaan.
Jadi, siapkan diri Anda sebelum melamar dan selama bergabung dalam
program ini.
Kunjungi www.zahirprofessional.com
Narasumber: PT Zahir Internasional
http://zahiraccounting.com/id/blog/management-trainee-mt/
Management Trainee (atau biasa disingkat MT), adalah suatu program pengembangan untuk karyawan
baru yang mengikuti seleksi melalui jalur khusus Disebut khusus, karena jalur ini memiliki kriteria yang
lebih tinggi bahkan bisa dibilang sangat tinggi jika dibanding jalur seleksi penerimaan karyawan baru
yang biasa. Beberapa kriteria yang umum untuk posisi MT di antaranya:
IPK > 3
Terampil berbahasa Inggris, lisan dan tulisan
Aktif mengikuti organisasi
Ada persyaratan usia yang mutlak (tergantung perusahaan), dan
Fresh graduate. Atau jika berpengalaman, biasanya maksimal 1 atau 2 tahun
Ketentuannya ini biasanya sudah baku. Jika Anda tidak memenuhi salah satu persyaratan yang sudah
ditetapkan, akan mudah tersisih sejak seleksi tahap awal. Dari sekian banyak yang melamar, biasanya
hanya akan ada beberapa orang saja yang diterima menjadi peserta program MT.
Setelah dinyatakan lulus tahap seleksi yang bisa mencakup interview, psikotes, Focused-Group
Discussion, Role-play, presentasi, atau lainnya. Anda akan diikutkan dalam program training yang
berhubungan dengan perusahaan dan bidang kerjanya. Training umumnya berlangsung antara setengah
hingga satu tahun, bisa lebih bisa juga kurang. Isi program training ini seperti kembali mengikuti kuliah.
Ada yang sifatnya belajar di dalam kelas dan ada yang berupa kerja praktek atau on-the-job-training.
Selama masa training, bukan berarti posisi Anda aman sebagai peserta MT. Anda tetap harus bersaing
dengan peserta-peserta lain dan menunjukkan performa yang unggul. Biasanya akan ada review berkala
mengenai setiap peserta. Jika dipandang bahwa performanya kurang baik, ada saja kemungkinan Anda
tidak bisa lanjut mengikuti program MT ini.
Salah satu latar belakang penting mengenai awal mula munculnya program MT, adalah banyaknya
karyawan yang dengan mudahnya berhenti kerja dan pindah ke perusahaan lain. Melalui program MT,
seorang karyawan memang biasanya akan diikat dengan kontrak. Tujuannya untuk memastikan bahwa
karyawan tersebut bisa bertahan selama beberapa tahun dan naik jabatan memegang posisi penting.
Dengan berhasil masuk program MT, Anda memang akan lebih mudah untuk naik jabatan dan
memegang posisi penting di suatu perusahaan.
Setelah berhasil lulus program training ini, ada banyak keuntungan yang akan Anda dapatkan.
Gaji peserta program MT umumnya lebih besar dari gaji Staff biasa
Lebih cepat naik jabatan. Karena program ini memang didesain untuk memperkenalkan
karyawan baru tentang seluk-beluk perusahaan dan segala bidang kerja/usahanya, maka Anda
juga akan lebih mudah untuk naik jabatan. Anda memiliki pemahaman yang cukup tentang
perusahaan. Akan lebih cepat Anda memiliki posisi yang menjamin sekuritas Anda di
perusahaan
Posisi MT sekarang bisa dikatakan sedang menjamur. Hampir di setiap perusahaan, baik skala lokal,
nasional, atau multinasional, memiliki program MT. Karena sedang menjamur ini, bisa saja perusahaan
tersebut sekedar mengikuti trend dengan mengadakan program MT. Padahal isi programnya cenderung
minimal atau hanya beberapa bulan. Dengan ini, jika Anda berencana untuk bekerja di bidang MT, maka
pandai-pandai jugalah memilih perusahaan yang menawarkan program MT. Cermati betul program-
program apa saja yang ditawarkan oleh perusahaan.
Jika saat ini Anda masih kuliah dan tertarik mengikuti program MT, maka sekaranglah waktu Anda untuk
meningkatkan kemampuan dan kompetensi Anda. Misalnya, meningkatkan IPK, memperlancar bahasa
Inggris, aktif di organisasi (baik di kampus ataupun di masyarakat), dan kemampuan-kemampuan lain.
Jadi pada saatnya Anda lulus kuliah nanti, Anda telah memiliki kompetensi yang biasanya dicari untuk
menjadi seorang peserta MT.
http://binuscareer.com/Article.aspx?id=DQIRMXsRVH8TjOWihX0e5Fs1oQktIeQsjtUt3EgyL%2Fo%3D
entang Program
Setiap tahun, kami di Nestlé Indonesia merekrut lulusan terbaik yang akan ditempatkan di berbagai
bidang bisnis kami melalui program Management Trainee.
Pengembangan
Anda akan mengikuti program komprehensif selama dua tahun yang akan mempersiapkan Anda
untuk menjadi pemimpin masa depan bisnis kami.
Tantangan
Program ini terdiri dari tiga tahap di mana Anda harus menjalankan nilai perilaku Nestlé. Anda harus
menunjukkan kegigihan tinggi, semangat dan kecerdasan untuk memenuhi standar perilaku tersebut.
Karir Anda
Anda akan mendapatkan paparan tentang Nestlé serta prinsip-prinsip, nilai-nilai dan kode-kode etik
yang kami jalankan, termasuk rantai nilai bisnis kami dari awal hingga akhir. Selama mengikuti
program, Anda akan memperoleh pengetahuan mendalam mengenai fondasi perusahaan melalui
pelatihan dan berbagai tugas. Pada akhir program, Anda akan ditempatkan di fungsi pilihan Anda
dengan posisi dan tanggung jawab tertentu.
Untuk dapat mengikuti proses seleksi program Management Trainee, Anda perlu mengombinasikan
kemampuan di bidang akademis dengan kepemimpinan yang kuat yang dapat dibuktikan melalui
persyaratan di bawah ini:
Lulusan baru semua jurusan atau sudah bekerja dengan pengalaman 1-2 tahun
Memiliki IPK minimal 3.00 (S1) atau 3.50 (S2)
Lancar berbahasa Inggris baik lisan maupun tulisan
Aktif terlibat dalam kegiatan ekstrakurikuler dan atau organisasi
Mudah beradaptasi dan bersedia ditempatkan di berbagai lokasi perusahaan beroperasi
Proses Seleksi
1. Seleksi Administratif
Setelah kami menerima formulir aplikasi Anda, kami akan menganalisis profil dan latar belakang
Anda. Pengalaman, pencapaian dan keahlian khusus yang dimiliki akan menjadi nilai tambah
tersendiri bagi kandidat.
2. Seleksi Awal
o In-depth Interview
Jika Anda terpilih, kami akan melakukan sesi pertemuan di mana Anda akan mendapatkan
kesempatan untuk mengenal Nestlé lebih baik. Sesi ini akan diisi dengan wawancara
mendalam dalam bahasa Inggris. Jika lolos pada tahap seleksi ini, Anda akan melanjutkan
ke proses selanjutnya, yaitu Focus Group Discussion.
o Focus Group Discussion
Sebuah simulasi kasus bisnis akan disajikan kepada Anda dan Anda akan memiliki
kesempatan untuk mendiskusikan solusi yang terbaik dalam sebuah tim. Anda akan
ditantang untuk memberikan kontribusi yang berkualitas serta diharapkan dapat bersikap
kooperatif di dalam sebuah tim.
2. Tes Profil Kepribadian dan Tes Permainan (online)
Kandidat yang terpilih selanjutnya akan diundang untuk mengikuti tes profil kepribadian dan tes
permainan secara online. Tujuan dari tes ini adalah untuk memberikan kami informasi tambahan
mengenai kesesuaian profil Anda dengan program Management Trainee.
3. Wawancara dengan HR
Selama proses wawancara ini, kami akan menggunakan teknik wawancara berbasis kompetensi
dan pengalaman nyata dalam hidup Anda. Jadilah diri sendiri dan tetaplah percaya diri!
4. Wawancara Akhir
Anda akan bertemu dan diwawancarai secara langsung oleh para direksi dari divisi yang telah
Anda pilih.
5. Penilaian Medis
Anda akan diminta untuk mengikuti pemeriksaan standar kesehatan pra-kerja untuk melihat
kecocokan Anda dengan pekerjaan.
6. Penawaran Pekerjaan
Kami akan menyambut Anda ke dalam tim Nestlé dan memberikan informasi lebih lanjut tentang
orientasi Anda selama mengikuti program. Untuk mencapai tahap ini umumnya membutuhkan
waktu sekitar lima bulan.
Ingin bergabung dengan program Management Trainee? Lengkapi Application Form (Word,
237Kb) dan kirimkan melalui e-mail ke management.trainee2017@id.nestle.com.
Periode pendaftaran hingga 19 April 2017.
Informasi lebih lanjut
CARI : http://www.nestle.com/jobs/tips
Prepare
You need to start by looking at the points you made about your skills and experience during
the first interview and try to identify what impressed them, and what they were less
impressed by. In that way, you can give them more of the aspects of you that went down well
and counter questions you felt you struggled with before.
If they’ve told you who the other interviewers are, there would be no harm in doing some
research to find out how long they’ve been with the company, what they’ve done and what
companies they worked for before.
Be confident
Second interviews are usually a bit more intense. There might be senior people present at the
interview to ask you about your specialist skills. If that’s the case, be confident in talking
about relevant parts of your background. Have a few examples ready to illustrate them all so
that you can be more specific about your answers.
Tricky questions
Some interviewers ask them, others don’t. But you’d do well to be prepared for questions that
apparently come from nowhere, as the panel may just want to see how you deal with it.
Don’t forget to ask your own questions
Second interviews are a better time to ask lots of questions as you can make them more
relevant. Always ask hiring managers what they like about the company, what they think its
goals are and how well it achieves them.
Fitting in
The second interview can often include meeting a few other people in your potential
department or taking a short tour. The main reason for this is to make sure you're going to fit
in. If you are a good fit, show it; but if you aren't, you probably wouldn't be happy working
there, anyway. This is your chance to work out if you’d get on with your future team mates
too and if you’d accept an offer.
Taking the offer
If they don’t make you an offer straight away, ask about the next step and how soon they
might be able to give you a decision. But if they do, no matter how much you want to say
yes, say thanks instead and ask for some time to consider. There’s no point spending the next
few months of your life in a role that isn’t right for you, so you need to think about it.
Lastly
Don’t forget that all-important thank you note. Even if you don’t take this particular job,
you’ve made new contacts who might remember you when they move on. And networking is
valuable.
http://www.nestle.com/jobs/tips/second-interview