BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Aset Tetap atau Aktiva Tetap dalam akuntansi adalah aset
berwujud
yang
dimiliki
untuk
digunakan
dalam
produksi
atau
nilai
Depresiassi
3. Mengetahui faktor factor yang mempengaruhi biaya depresiasi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Depresiasi
Depresiasi atau penyusutan modal adalah suatu komponen yang
penting dalam analisis ekonomi teknik, terutama dalam analisis yang
berkaitan dengan pajak dan pengaruh inflasi (after tax and inflation
analysis).
Secara
umum
depresiasi
dapat
didefinisikan
sebagai
karena
disini
memuat
pengertian
yang
harus
menjamin
bahwa
asset
yang
diinvestasikan
dapat
diinvestasikan
Depresiasi
merupakan
komponen
penting
dalam
analisis
dengan waktu.
Dapat
dipergunakan
untuk
mengalokasikan
depresiasi
selesai.
Dengan depresiasi dapat dipergunakan untuk pengurangan
disetarakan
dengan
uang
yang
dikeluarkan
untuk
berdasarkan
cara-cara
pemeliharaan
dan
dari
sebuah
aktiva
dibagi
rata
sepanjang
Tahun
19x1
19x2
19x3
19x4
19x5
Jumlah
Biaya
Terdepresi
Depresias
asi
12.000.000
12.000.000
12.000.000
12.000.000
12.000.000
2.400.000
2.400.000
2.400.000
2.400.000
2.400.000
Maka hitunglah :
a. Tarif depresiasi
b. Depresiasi pertahun
c. Nilai buku setelah 5 tahun
Akumulas
i
Nilai
Depresias
Buku
i
2.400.000 10.600.000
4.800.000
8.200.000
7.200.000
5.800.000
9.600.000
3.400.000
12.000.000 1.000.000
sisa)
Tarif
depresiasi pertahun
= (Rp10.000.000 Rp2.000.000) x 0.1
= Rp800.000 pertahun
c. Nilai buku
Depresiasi selama 5 tahun
= Rp800.000 x 5
Rp4.000.000
Nilai buku =Harga perolehan Akumulasi depresiasi
= Rp10.000.000 Rp4.000.000
= Rp6.000.000
2. Metode Unit Produksi
Dalam metode ini nilai depresiasi tergantung kepada
banyaknya produksi yang sudah dihasilkan oleh aktiva tersebut (
biasanya berupa mesin produksi ). Semakin banyak produksi
yang dihasilkan oleh mesin tersebut maka akan semakin banyak
pula depresiasinya.
Depresiasi =
Contoh :
PT Kita membeli mobil bekas seharga Rp600.000 dan mengeluarkan Rp150.000
sebagai biaya reparasi, berapa depresiasinya dan nilai buku pada akhir tahun
kedua jika mobil tersebut mempunyai nilai sisa Rp150.000 dan taksiran umur
manfaat 85.000 km lagi, pada tahun pertama mobil dipakai sejauh 12.000 km dan
tahun ke dua menempuh 14.000 km.
Penyelesaian :
= Rp7 / km x 14.000 km
= Rp98.000
Akumulasi depresiasi
= Rp84.000 + Rp98.000
= Rp182.000
Jumlah
Tahun
Terdepresia
si
Biaya
Tarif
Depresi
asi
Akumula
si
Nilai
Depresia
Buku
si
19x1
13.000.000
40%
19x2
7.800.000
40%
19x3
4.680.000
40%
19x4
2.808.000
40%
19x5
1.685.000
40%
5.200.00
5.200.00
7.800.00
0
3.120.00
0
3.120.00
0
4.680.00
0
1.872.00
0
1.872.00
0
2.808.00
0
1.123.00
0
1.123.00
0
1.685.00
685.000
685.000
0
1.000.00
0
Jika suatu aktiva mempunyai nilai sisa maka depresiasi untuk tahun
terakhir dihitung sbb :
Depresiasi = Nilai buku awal tahun terakhir nilai sisa
= Rp1.685.000 Rp1.000.000
= Rp685.000
4. Metode Jumlah Angka Tahun
Dalam metode ini depresiasi pada periode pertama jumlahnya paling besar
dan dan pada periode terakhir depresiasinya paling kecil. Jadi depresiasi setiap
periode berkurang sesuai dengan jumlah angka tahun taksiran umur manfaatnya.
Jika taksiran umur manfaat n tahun maka cara menghitungnya adalah
S = n (n+1) / 2
Depresiasi tahun 1 = ( n / S ) x Nilai Terdepresi
Depresiasi tahun 2 = (( n-1 )/ S) x Nilai Terdepresi
Depresiasi tahun 3 = (( n-2 ) / S) x Nilai Terdepresi
Seterusnya sampai habis taksiran umur manfaatnya.
Contoh :
Sebuah mesin dibeli oleh PT Texmaco, berapa depresiasinya untuk 2 tahun
pertama jika mesin punya nilai sisa 192.000 dan taksiran umur manfaat 25 tahun,
harga mesin tersebut Rp1.350.000
Penyelesaian :
S = 25 (25+1) / 2 = 325
Jumlah terdepresiasi = Rp1.350.000 192.000 = Rp1.158.000